6 Pelajaran Finansial dari Film Gampang Cuan
Sudah pada nonton film Gampang Cuan belum nih? Film ini menarik banget, karena enggak hanya menyajikan komedi segar, tetapi juga mengangkat isu penting tentang literasi keuangan dan relates banget dengan kondisi sekarang.
Film ini berkisah tentang kehidupan anak rantau yang berada dalam situasi generasi sandwich, yang bukan rahasia umum lagi—banyak yang mengalami juga di sekitar kita. Atau, jangan-jangan, kamu juga gen sandwich ini nih.
Diarahkan oleh Rahabi Mandra dan diproduksi oleh Tesadesrada Ryza, film ini menampilkan aktor dan aktris terkenal Indonesia seperti Vino G Bastian, Anya Geraldine, Azi Markers, dan Meriam Bellina. Film ini, yang telah diputar di bioskop sejak 16 November yang lalu ini menawarkan pelajaran berharga tentang melalui cerita hidup Sultan (diperankan oleh Vino G Bastian).
Table of Contents
Inti Cerita Gampang Cuan
Dalam narasi film Gampang Cuan ini, Sultan, anak sulung dari sebuah keluarga di Sukabumi, merantau ke Jakarta. Dia mengklaim telah sukses merantau dengan kekayaan yang melimpah. Namun, adik perempuannya, Bilqis (Anya Geraldine), yang datang menyusulnya di Jakarta, menemukan kenyataan yang berbeda.
Mereka berdua kemudian mengetahui bahwa ayah mereka yang telah meninggal meninggalkan utang sebesar Rp300 juta. Hal ini membuat kehidupan keluarga Sultan menjadi tidak stabil, dengan Sultan yang harus membiayai kuliah adik bungsunya, Aji (Alzi Markers), dan bersama Bilqis berusaha keras mendapatkan uang untuk membayar utang tanpa sepengetahuan ibu mereka, Mamah Diah (Meriam Bellina).
Salah satu strategi yang mereka gunakan adalah investasi saham, yang membawa mereka pada serangkaian kejadian menarik dan pelajaran penting yang terkandung dalam film “Gampang Cuan”.
6 Pelajaran Finansial dari Gampang Cuan
1. Adalah Penting untuk Punya Penghasilan Stabil sebelum Investasi
Buat kita-kita yang berusia produktif ini, mempunyai penghasilan yang stabil merupakan hal yang krusial. Sayangnya enggak dengan karakter-karakter utama film ini.
Sultan dan Bilqis enggak punya pekerjaan tetap. Alhasil, hal ini bikin cash flow mereka kacau. Sudah begitu, mereka malah main saham.
Keputusan gegabah seperti ini bikin hidup Sultan dan Bilqis makin runyam. Pada akhirnya, memang seluruh keuangan keluarga Sultan dan Bilqis bergantung pada investasi yang mereka lakukan.
2. Belajar Dulu sebelum Mulai Investasi
Memiliki pengetahuan merupakan kunci dalam berinvestasi. Apalagi di pasar modal, termasuk saham. Berinvestasi tanpa pengetahuan yang memadai bisa berbahaya, sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Sultan dan Bilqis dalam Gampang Cuan.
Sebelum memulai investasi di pasar modal, kita harus kenalan dulu, dengan berbagai jenis saham, lau menentukan kriteria yang sesuai, mengetahui durasi investasi yang ideal, dan memahami aspek penting lainnya. Penting juga untuk memahami perbedaan antara investasi dan trading saham.
Tanpa pengetahuan yang cukup dan sikap mental yang tepat, bisa jadi investasinya serampangan, yang malah akan membuat risikonya menjadi bertambah tinggi.
Jadi, belajar banget nih, kalau investasi itu bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga memerlukan pengetahuan yang mendalam.
3. Pakai Uang yang Memang Dialokasikan untuk Investasi
Investasi idealnya menggunakan uang dingin, yaitu dana yang enggak dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari. Uang ini seharusnya tidak terkait dengan pemenuhan kebutuhan pokok.
Nah, yang terjadi di film Gampang Cuan ini malah sebaliknya. Sultan dan Bilqis menggunakan uang panas, yakni uang hasil utang.
Menggunakan uang pinjaman untuk investasi bisa berisiko tinggi, terutama karena pinjaman tersebut sering memiliki batas waktu pengembalian. Ingat, bahwa keuntungan investasi itu tidak pasti, sementara bunga utang itu pasti.
Keterlibatan uang panas dalam investasi dapat memengaruhi kestabilan psikologis investor, khususnya saat pasar saham mengalami penurunan. Hal ini seringkali menyebabkan investor pemula panik, yang bisa berujung pada hasil yang kurang menguntungkan. Kejadian kan, sama Sultan dan Bilqis?
4. Jangan Taruh Semua Telur dalam Satu Keranjang
Tertarik oleh keinginan cepat kaya, Sultan dan Bilqis mengambil keputusan yang kurang bijaksana di pasar modal dengan strategi all in, yaitu menempatkan semua uang mereka dalam investasi untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Strategi seperti yang dilakukan Sultan dan Bilqis justru seharusnya dihindari. Hindari untuk menaruh semua telur di satu keranjang yang sama, bener nggak?
Enggak cuma instrumennya harus didiversifikasi, tetapi juga perlu untuk menyisihkan juga dana darurat dan mempertimbangkan faktor penting lainnya. Strategi all in ini sangat berisiko, terutama jika hanya berinvestasi pada satu jenis saham, karena penurunan harga saham dapat menyebabkan penurunan nilai investasi secara signifikan.
5. Enggak Boleh Emosian
Dengan kurangnya pengetahuan tentang pasar saham, Sultan dan Bilqis menjadi investor yang mudah panik, seperti ditunjukkan dalam film Gampang Cuan. Mereka cenderung khawatir saat nilai saham menurun dan terlalu antusias saat nilainya meningkat.
Padahal, fluktuasi nilai saham adalah sesuatu yang normal dan terjadi secara rutin. Karena itu, pengetahuan yang memadai sangat penting dalam berinvestasi. Seorang investor harus cermat dalam memilih jenis saham yang sesuai dengan profil dan kebutuhan mereka, termasuk mempertimbangkan jangka waktu investasi apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang.
6. Berinvestasilah Saat Keuangan Sudah Sehat
Nah, ini sudah sempat dibahas di poin pertama di atas ya.
Sultan dan keluarganya menghadapi beban utang warisan dari ayah mereka yang berjumlah Rp300 juta. Untuk melunasi utang tersebut, Sultan mencoba berbagai cara termasuk berinvestasi di pasar saham. Ini merupakan kesalahan besar yang dilakukan Sultan dan Bilqis, karena mereka mengambil risiko investasi saat masih terbebani utang.
Buat yang sudah belajar bareng di QM Financial, pasti sudah tahu nih, bahwa untuk bisa investasi, kita tuh harus sudah bisa memenuhi kebutuhan dasar hidup dulu.Investasi di pasar saham memerlukan pengelolaan keuangan yang baik dan mental yang kuat. Orang sebaiknya tidak berinvestasi ketika keadaan keuangannya tidak memadai, khususnya jika masih terbebani oleh utang atau kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fokus utama dalam kondisi tersebut seharusnya adalah memenuhi kebutuhan dasar sebelum memikirkan investasi.
Gampang Cuan tidak hanya merupakan film, tetapi juga menjadi simbol ironi dalam kisah yang diceritakan. Film ini berhasil menyampaikan pesan penting tentang realitas dan tantangan dalam mengelola keuangan di era modern. Melalui narasi yang menarik dan karakter yang relatable, film ini mengajarkan bahwa kesuksesan finansial tidak datang dengan mudah dan membutuhkan pemahaman serta pengelolaan yang bijak.
Nah, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu masih seperti Sultan dan Bilqis?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Investasi Saham Dollar Cost Averaging: Cocok untuk Pemula
Semakin banyak orang tertarik untuk memulai investasi saham. Hal ini dibuktikan dengan adanya data bahwa investor pasar modal yang kini berjumlah 8,1 juta orangt per akhir Februari 2022, naik 3,05% secara bulanan dari posisi Januari yang sebesar 7,86 juta. Luar biasa ya? Cara investasi saham yang terbaik pun diburu, agar pertumbuhan aset pun bisa optimal, terlepas dari apa pun tujuan finansialnya.
Untuk pemula, ada nih satu cara investasi saham bagi pemula yang banyak direkomendasikan oleh para pakar investor. Cara main saham ini cocok untuk pemula yang punya target investasi jangka panjang, modalnya kecil, dan masih tahap belajar.
Namanya dollar cost averaging.
Namanya keren ya? Lalu, apakah cara investasi saham ini sekeren namanya? Coba yuk, kita bahas secara khusus dalam artikel ini!
Pengertian Cara Investasi Saham Dollar Cost Averaging
Dollar cost averaging adalah strategi investasi yang memungkinkan kita berinvestasi mirip dengan menabung secara rutin, tanpa mempertimbangkan kondisi pasar maupun ekonomi.
Well, kondisi pasar dan lainnya tetap jadi faktor pertimbangan sih, tetapi lebih di awal investasi saja ketika kita sedang memilih saham perusahaan yang baik untuk kita koleksi. Setelah pembelian lot saham pertama, selanjutnya tinggal beli terus. Strategi ini enggak membutuhkan kemampuan membaca situasi pasar, seperti halnya yang harus dipelajari oleh para trader yang aktif melakukan trading saham. Dengan cara investasi saham ini, kamu enggak akan terpengaruh ketika harga saham melambung atau ketika sedang anjlok.
Karena alasan-alasan tersebut, maka cara investasi saham ini dinilai cocok dilakukan oleh para investor pemula, terutama yang memang memiliki target tujuan jangka panjang.
Lalu, bagaimana cara kerjanya?
Cara Kerja Dollar Cost Averaging
Cara investasi saham dengan dollar cost averaging ini gampang banget kok dilakukan. Bahkan sebenarnya, cara ini bisa diterapkan juga pada instrumen lain, tak hanya pada saham. Bisa reksa dana sampai kripto.
Untuk mulai melakukannya, terlebih dulu lakukan analisis secara fundamental terhadap saham yang kamu incar. Gali informasi sebanyak-banyaknya terkait emitennya sebelum kamu membeli saham. Mulai dari pertumbuhan sektor bisnis, perkembangan bisnisnya sendiri, apakah produknya dikenal luas, apakah dipimpin oleh orang-orang yang mumpuni, hingga kamu juga perlu mencermati laporan keuangannya. Apakah pendapatan, laba, dan asetnya bertumbuh dari waktu ke waktu?
Jika sudah mendapatkan informasi yang lengkap, dan memutuskan untuk membeli saham, maka kamu tentukan berapa nominal dana yang bisa kamu investasikan setiap bulan.
Kita langsung pakai contoh ya, agar bisa lebih ada gambaran. Sebut saja Mawar, bukan nama sebenarnya. Mawar seorang karyawan bergaji Rp10 juta. Dengan asumsi proporsi investasi sebesar 10%, maka besarnya pos investasi seharusnya adalah Rp1 juta.
Dari Rp1 juta ini, kemudian Mawar membaginya ke beberapa instrumen. Misalnya saja, reksa dana Rp500.000 dan saham Rp500.000. Mawar mengincar saham yang seharga Rp1.000 per lembarnya. Artinya, kalau minimal pembelian 1 lot = 100 lembar saham, maka Mawar bisa mendapatkan 5 lot saham dengan modal Rp500.000 tersebut.
Bulan berikutnya, ternyata harga saham Mawar turun menjadi Rp800 per lembar. Jadi, dengan nominal yang sama yaitu Rp500.000, Mawar bisa mendapatkan 6 lot saham. Bulan berikutnya lagi, harga saham yang dimiliki Mawar naik ke Rp1.100. Maka, Mawar bisa membeli 4 lot saham.
Jadi, seberapa pun naik dan turun saham, Mawar tetap membeli dengan nominal Rp500.000 itu. Setelah 3 bulan, jika ilustrasinya seperti di atas, Mawar sudah memiliki 15 lot saham. Lumayan kan?
Tip Investasi Saham Terbaik untuk Dollar Cost Averaging
Melihat ilustrasi Mawar di atas, kamu pasti bisa melihat bahwa cara investasi saham ini sangat simpel dan mudah dilakukan. Risiko fluktuasi juga cukup bisa dikelola, karena kamu sudah membeli saham dengan harga rata-rata. Cocok kan, untuk yang pengin mulai berinvestasi dengan modal seadanya dulu? Seiring waktu, kamu bisa menambah modal, dan membeli lebih banyak lot saham.
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk cara investasi saham dengan dollar cost averaging ini:
1. Pastikan menggunakan dana alokasi yang sesuai
Pos investasi idealnya adalah minimal sebesar 10%. Mau lebih? Bagus banget! Pastikan kamu membeli saham dengan dana yang ada di pos investasi ini, bukan dari pos pengeluaran rutin, dana darurat, iuran premi, atau cicilan utang ya. Hanya dari pos investasi saja.
Adalah penting bagi kamu untuk memahami, bahwa meski kita sudah mengelola risiko investasi dengan melakukan cara investasi saham dollar cost averaging ini, tetapi risiko itu tetaplah ada.
Jangan membahayakan pos pengeluaranmu yang lain.
2. Konsisten
Untuk bisa melakukan dollar cost averaging dengan sukses, kamu butuh satu hal terbesar: konsistensi.
Kalau kamu tak bisa konsisten berinvestasi sesuai nominal yang sudah kamu tentukan sendiri secara rutin, yakin, mau strategi investasi apa pun juga akan menyulitkan.
3. Diversifikasikan
Diversifikasi portofolio investasi itu sangatlah penting. Bahkan ketika kamu sudah menggunakan cara investasi saham dollar cost averaging, tapi kamu perlu juga melakukan strategi lainnya untuk instrumen yang berbeda.
Dengan demikian, risiko bisa semakin ditekan dan dikelola dengan lebih baik.
Nah, bagaimana? Tertarik untuk mempelajari cara investasi saham dollar cost averaging ini?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Pemula: 3 + 4 Hal Ini yang Harus Benar-Benar Diingat
Investasi saham pemula itu sebenarnya simpel. Cuma kadang orang sudah overthinking duluan. Belum-belum sudah kepikiran kalau rugi, atau duitnya ilang. Padahal ya tergoda banget kalau ada yang pamer keuntungan besar yang didapatkan dari investasi di pasar modal. Atau, pusing duluan lihat berbagai ticker perusahaan. Bingung harus memilih yang mana.
Dari overthinking berbuah overwhelmed. Ya begitulah stereotype saham bagi pemula. Akhirnya, kalah sebelum berperang. Tsah. Maksudnya, ya menunda lagi buat mulai investasi. Padahal semakin lama menunda, kamu bisa rugi sendiri karena tujuan keuangan akan semakin sulit untuk dicapai. Bisa jadi, kamu harus mengurangi standar tujuan keuangan. Tadinya rencana mau pensiun dengan bekal uang Rp5 miliar, jadi ya udah Rp500 juta aja deh. Ya, mungkin bisa saja sih pensiun dengan Rp500 juta, tapi enggak akan selega kalau bekalnya sampai Rp5 miliar kan?
Sekali lagi, sebenarnya investasi saham pemula itu simpel. Memang banyak yang harus dipelajari, tetapi kamu tak harus segera menguasai semua ilmu trading saham. Pelajarilah prinsip-prinsipnya terlebih dulu, agar kamu tak salah langkah. Apa saja prinsipnya? Ini dia.
Langkah Investasi Saham Pemula
Tentukan tujuan
Jangan lupa, bahwa semuanya harus dimulai dengan menentukan #TujuanLoApa. Dengan memiliki tujuan, kamu akan dapat membuat rencana yang realistis dan komprehensif. Dengan adanya tujuan, kamu juga akan termotivasi untuk terus berjuang mencapainya. Dengan adanya tujuan, kamu bisa tahan godaan sampai menyabotase keuangan sendiri.
Jadi, selalulah mulai dengan menentukan tujuan, dan kemudian menentukan kebutuhan nominalnya. Nah, dari sini, kamu mulai bisa membuat rencana dan mengeksekusinya sesuai rencana tersebut.
Mulailah dengan memilih indeks saham
Sebagai investor, sudah pasti seharusnya kamu membeli saham perusahaan yang berprospek baik. Kalau kamu bingung dengan berbagai saham yang ada, untuk investasi saham pemula, sebenarnya kamu bisa mulai dari memilih indeks saham dulu. Ada 22 jenis indeks saham tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tak perlu menelusuri semuanya, kamu hanya perlu mengenali yang berlikuiditas tinggi dulu sebagai langkah awal investasi saham pemula.
Untuk membeli saham yang baik, kamu bisa mengandalkan LQ45, yang merupakan indeks saham berisi 45 saham emiten berlikuiditas tinggi. Likuiditas tinggi artinya perusahaan tersebut mampu membayar utangnya tanpa kesulitan. Jika likuiditas sebuah perusahaan dikatakan tinggi, maka kinerja otomatis juga baik. Selain LQ45 ada juga IDX30, yaitu indeks saham 30 emiten yang juga berlikuiditas paling tinggi.
Pilih sekuritas yang legit
Investasi saham pemula akan butuh perusahaan sekuritas sebagai perantara main saham. Pastikan sekuritas yang hendak kamu manfaatkan jasanya sudah legal dan berizin. Cek berapa persentase biaya yang dibebankan pada investor untuk setiap transaksinya, dan pilih yang paling rendah. Dengan demikian, keuntungan yang bisa kamu dapatkan lebih optimal.
Belajar Investasi Saham Pemula dengan Bijak
Soal keuangan, menjadi bijak adalah kunci. Segala cara investasi tidak akan sukses kalau kita sendiri tidak atau kurang sabar. Bisa jadi, tengah jalan akan menyerah. Belum lagi kalau harus menghadapi penurunan nilai investasi, misalnya seperti di awal pandemi ketika indeks saham kebakaran. Kalau enggak bijak, bisa jadi kita akan panik.
Jadi, apa yang harus dilakukan seharusnya?
1. Belajar analisis alih-alih hanya ikut-ikutan
Masih menjalani investasi saham pemula, maka wajar jika kamu merasa belum tahu apa-apa. Nah, di sini ada kemungkinan kalau kamu akan berusaha mencari tahu saham apa yang paling baik untuk diinvestasikan. Sayangnya, kebanyakan kemudian hanya sekadar ikut-ikutan yang direkomendasikan oleh orang lain—yang tampak sudah ahli—tanpa mau repot melakukan analisis dan riset lagi.
Di sinilah banyak yang kecolongan. Alih-alih hanya ikut-ikutan, akan lebih baik kalau kamu mempelajari cara menganalisis saham yang benar. Dengan demikian, kamu bisa melakukan analisis secara mandiri, dan bisa mengoptimalkan investasi sesuai rencana dan kebutuhan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Ingat, bahwa cara, tujuan, kemampuan, dan kebutuhan setiap orang berbeda. Rencana investasi orang lain belum tentu sesuai dengan kebutuhanmu loh.
2. Rutin alih-alih impulsif
Nah, ini kadang juga menjadi kesalahan mereka yang melakukan investasi saham pemula. Pertanyaan yang sering muncul adalah kapan waktu yang tepat untuk beli saham? Saat harga saham naik, atau saat turun?
Ini dia. Karena tidak punya tujuan dan rencana yang jelas—bahkan cenderung spekulatif—banyak yang membeli saham secara impulsif. Padahal, melakukan pembelian tanpa pertimbangan yang matang akan dapat meningkatkan risiko. Apalagi ini soal investasi.
Akan lebih optimal jika kamu bisa berinvestasi secara konsisten dan rutin, dengan menyisihkan minimal 10% penghasilan setiap bulan ke instrumen investasi yang sudah kamu pilih.
3. Alokasikan alih-alih utang
Investasi saham pemula jangan sampai menggunakan utang. Berutang untuk investasi bukan merupakan pilihan yang bijak. Investasi saham seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kekayaan. Di samping itu, pertumbuhan investasi tidak dapat dijamin meningkat secara tetap, sedangkan bunga utang adalah kepastian.
Alokasikan dana sesuai kemampuan untuk berinvestasi, bukan dengan utang. Idealnya memang minimal 10%, tapi kalau bisa lebih, kenapa enggak?
4. Saat harga turun, beli alih-alih jual
Kadang kita memang harus dihadapkan pada pilihan investasi saham pemula, ketika nilai saham sedang turun: jual sebelum keburu rugi lebih jauh, atau beli lagi mumpung lagi murah?
Semua keputusan tentu ada di tanganmu. Namun, jika kamu sudah melakukan cara investasi saham pemula dengan benar, yaitu dengan analisis, kamu akan tahu pilihan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu. Jika kondisi perusahaan baik, tak ada perubahan kebijakan yang terlalu ekstrim hingga “mengancam” bisnis, kondisi nilai saham yang buruk bisa jadi disebabkan oleh faktor eksternal yang tak mungkin dihindari. Biasanya sih, penurunan ini juga terjadi pada saham-saham yang lain.
Jika kamu yakin dengan fundamental perusahaan yang sahamnya kamu pegang, maka inilah kesempatan untuk membeli lagi lebih banyak saham mumpung sedang diskon. Saat krisis berlalu, saham perusahaan yang baik akan kembali ke harga awalnya bahkan bisa jadi akan lebih tinggi nantinya.
Nah, itu dia beberapa hal terkait investasi saham pemula yang harus kamu ingat agar kamu tak salah langkah sebagai investor yang baru saja mulai berinvestasi. Bagaimana? Simpel saja kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Pemula dengan Modal Awal Rp1.000.000: Ini Caranya!
Banyak orang mengira, selain berisiko relatif lebih tinggi ketimbang jenis instrumen investasi lain, kita juga perlu modal besar untuk bisa investasi saham pemula di pasar modal.
Padahal, ya enggak juga. Dengan uang Rp1 juta pun, kita bisa kok mulai berinvestasi saham. Bursa Efek Indonesia pun dalam ketentuannya sudah menjelaskan, bahwa minimal pembelian saham adalah sejumlah 1 lot, yang terdiri atas 100 lembar saham. Maka, untuk modal Rp1 juta, bagi kamu yang ingin investasi saham pemula, sudah bisa memiliki 1 lot saham seharga Rp10.000 per lembarnya. Tentu jumlah ini akan lebih banyak kalau kamu bisa mendapatkan saham yang fundamentalnya baik seharga di bawah Rp10.000.
Apalagi ada wacana juga dari BEI, bahwa satuan lot akan dikurangi, tidak lagi 100 lembar saham. Bisa jadi 10 lot, atau mungkin juga lebih kecil lagi. Tentunya, hal ini akan membuat investasi saham pemula semakin menarik kan? Kamu bisa membeli lebih banyak saham dengan modal yang sama kecilnya. Hal yang sama pernah dilakukan oleh BEI di tahun 2014, yang mengurangi jumlah lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar.
FYI, sekarang ini ada lebih dari 700 emiten yang memperdagangkan sahamnya setiap hari kerja di lantai bursa, dan rerata berada di bawah Rp10.000. So, kamu pun berkesempatan untuk bisa memegang lebih banyak saham dari lebih banyak emiten.
Cara Investasi Saham Pemula dengan Modal Rp1 Juta
Lalu bagaimana caranya untuk bisa melakukan investasi saham pemula? Sebenarnya sih sama saja dengan tips investasi saham jangka panjang lainnya. Tetapi, berhubung modal kamu bisa dibilang cukup minim, maka ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan, agar nantinya dari modal kecil ini kamu bisa meraih keuntungan sehingga dapat mencapai tujuan keuanganmu.
1. Belajar fundamental
Untuk investasi saham pemula dengan modal Rp1 juta, kamu bisa memilih saham dengan harga maksimal Rp10.000 untuk memulainya. Murah? Iya, tetapi nggak berarti murahan.
Justru, ada banyak saham bagus yang harganya jauh di bawah Rp10.000, bahkan. Pasalnya, kunci untuk membeli saham potensial memang bukan melulu ada pada harga saham yang mahal atau murah, tetapi pada valuasinya, atau Price to Earning Ratio-nya.
Nah, Price to Earning Ratio atau PER ini adalah salah satu indikator fundamental yang dapat membantumu menilai, beli saham yang seperti apa yang bisa memberimu keuntungan yang sesuai kebutuhan keuanganmu. PER adalah rasio harga terhadap pendapatan emiten saham. Peningkatan rasio ini berarti menggambarkan kenaikan penghasilan si emiten, atau perusahaan penerbit sahamnya.
Ada 2 hal yang memengaruhi besar kecilnya PER ini, yaitu besaran dividen yang dibagikan dan pertumbuhan laba. Seiring laba yang meningkat, maka rasio juga akan tinggi. PER ideal untuk saat ini dianggap jika berada di antara 20 – 25 kali lipat dari penghasilan. Tetapi tentu saja, besarnya PER juga tak begitu saja menggambarkan bagusnya suatu saham. Sektor usaha dan faktor lainnya juga perlu dipertimbangkan.
So, intinya adalah belajar analisis fundamental dan membaca laporan keuangan dengan baik, agar kamu tidak salah memilih saham. Karena investasi saham pemula bukan sulap bukan sihir, apalagi taruhan dan judi. Ada analisis yang harus dilakukan agar modal yang hanya minim kemudian bisa berkembang sesuai rencana dan harapan.
2. Fokus pada keuntungan jangka panjang
Investasi saham pemula akan lmemberikan keuntungan yang lebih pptimal jika berfokus pada keuntungan jangka panjang, alih-alih jangka pendek. Artinya, tujuan keuangannya merupakan tujuan jangka panjang. Misalnya seperti dana pensiun, atau dana pendidikan anak untuk masuk perguruan tinggi, dan sejenisnya.
Mengapa? Investasi jangka pendek artinya cenderung untuk trading saham. Artinya (lagi), kamu harus punya strategi yang sangat jitu saat bertransaksi saham untuk memastikan mendapatkan keuntungan dalam jendela waktu yang sempit. Tentu saja—mengingat saham berisiko tinggi—hal ini akan effort ekstra dari kamu untuk memantau pasar, mencermati grafik pergerakan harga saham, dan sebagainya. Kamu harus siap dengan kondisi harga saham yang cepat sekali pergerakannya.
3. Investasi rutin dan konsisten
Kunci investasi saham pemula apalagi yang jangka panjang adalah rutin dan konsisten. Alokasikan penghasilan sesuai porsinya untuk investasi di awal, minimal 10%. Lebih banyak? Lebih bagus!
Seiring waktu, walaupun nominalnya tidak banyak, pasti akan terlihat juga hasilnya. Ingat pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit kan?
4. Mengelola emosi dengan baik
Akan ada waktu ketika kita tergoda FOMO atau merasa panik dalam perjalanan investasi saham pemula kita. Pasalnya, isu-isu miring akan sering terdengar, begitu juga dengan berbagai ragam jenis investasi baru yang terdengar kekinian dan edgy. Akan ada waktu juga ketika kita melihat portofolio investasi kita tidak berkembang sepesat milik orang lain.
Di sinilah pentingnya kita bisa mengelola emosi dengan baik. Tanpa pengelolaan emosi yang baik, bisa saja kita menyerah di tengah jalan. Karenanya, penting untuk selalu berpegang pada tujuan dan rencana semula, juga harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
5. Review berkala
Lakukan review berkala pada investasi saham kamu, cek apakah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, atau perlu penyesuaian.
Akan ada waktu ketika nilai investasi kita turun, atau naik terlalu cepat sehingga perlu penyesuaian agar bisa seimbang lagi. Nah, di sinilah review berkala akan berperan penting. Di sini, kamu bisa melakukan rebalancing dan diversifikasi terhadap portofoliomu.
Nah, itu dia beberapa hal terkait investasi saham pemula dengan modal minim, seminim Rp1 juta, yang bisa kamu lakukan, terutama untuk jangka panjang. Memang tak semudah yang dibayangkan, karena investasi saham itu enggak hanya beli lalu jual saham saja. Tetapi, juga tak terlalu rumit, asalkan kamu mau belajar.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham: Pengertian, Keuntungan, Risiko, dan 5 Tip Terbaiknya
Investasi saham merupakan salah satu jenis instrumen yang paling banyak diminati berbagai kalangan. Mulai dari anak muda hingga orang-orang tua, semua pengin berinvestasi saham. Sayangnya, banyak yang mengaku nggak punya waktu untuk belajar investasi dulu.
Nah, ini nih. Maunya dapat cuan, tapi cara investasi yang dilakukan kurang bener. Cuma ikut-ikutan atau FOMO. Jadilah, rugi.
Padahal ya, saham adalah salah satu instrumen yang legit banget buat bantu kita wujudkan tujuan keuangan, terutama jangka panjang. Pasalnya, pertumbuhan saham dalam jangka waktu panjang, secara historis, itu memang menguntungkan banget loh. Belum lagi ada elemen compound interest.
Tertarik untuk investasi saham? Yuk, belajar dulu! Setidaknya, kemudian kamu akan dapat mengambil tanggung jawab terhadap keputusan investasimu sendiri, enggak sekadar ikut-ikutan. Simak hal-hal yang perlu kamu ketahui berikut ini.
Pengertian Investasi Saham
Investasi saham adalah penanaman modal berbentuk penyetaraan sejumlah dana yang dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha. Nantinya, melalui instrumen tersebut, investor otomatis memiliki klaim dari aset dan penghasilan perusahaan, serta berhak menghadiri rapat RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham.
Sebagai investor, kamu bisa membeli dan menjual saham melalui perantaraan perusahaan sekuritas atau broker saham. Laba menjadi keuntungan yang akan diperoleh untuk pemegang investasi saham. Laba tersebut adalah laba atas modal awal yang disetorkan beserta peningkatan ekonomi bisnis. Maka, kinerja perusahaan yang baik akan sangat memengaruhi untung rugi.
Perbedaan Investasi Saham dan Trading Saham
Meskipun sama-sama melakukan transaksi saham, investasi dan trading saham berbeda. Perbedaannya terletak pada beberapa hal.
Yang pertama, jangka waktunya. Trading saham biasa dilakukan jika seseorang ingin mendapatkan untung dalamm waktu yang lebih pendek. Cara investasi saham biasanya akan memiliki horizon waktu yang lebih panjang.
Karena horizonnya berbeda, maka strateginya pun berbeda. Perlakuan dan pengamatan terhadap pasar juga berbeda.
Pada investasi saham, investor akan mendapatkan fasilitas seperti dividen, dan juga hak pemecahan saham. Trader saham bisa jadi tidak akan “sempat” mendapatkan dividen, karena rata-rata dari mereka hanya memegang saham dalam waktu yang singkat dengan mengejar keuntungan berupa capital gain, sedangkan dividen biasanya dibagikan setahun satu kali saja.
Buat kamu yang masih pemula, strategi investasi saham dalam jangka panjang akan lebih sesuai. Apalagi jika kamu sudah menetapkan tujuan keuangan, yang lebih dari 10 tahun. Saham bisa jadi instrumen yang paling pas.
Bagaimana Cara Kerja Investasi Saham?
Investasi saham yang punya risiko yang terbilang cukup tinggi ini sejalan dengan besar keuntungan yang didapatkan apabila berhasil. Sebab itu,untuk meminimalkan kerugian, adalah penting untuk mengetahui cara kerja instrumen ini.
Saat kamu memutuskan untuk investasi saham, maka kamu menjadi pemilik dari sebagian perusahaan yang kamu beli sahamnya. Contohnya, jika ada 10 ribu lembar saham terbuka untuk publik, dan kamu memiliki seribu lembar di antaranya, artinya kamu menjadi pemilik 10% saham dari perusahaan tersebut. Dana yang didapatkan dari penawaran saham kepada publik akan dipakai oleh perusahaan untuk mengelola bisnis.
Apa Tujuan Investasi Saham?
Setiap orang biasanya memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya tujuan investasi, yaitu:
- Menyiapkan dana untuk tujuan keuangan tertentu
- Mengembangkan aset
- Membangun sumber passive income
- Rencana waris
- Dan sebagainya
Kamu sendiri, pasti juga memiliki tujuan investasimu sendiri. Tujuan investasi sangat penting untuk dimiliki sejak kamu berniat untuk mulai investasi. Dengan demikian, aktivitas investasi kamu tertarget, dan kamu pun bisa lebih konsisten melakukannya.
Jenis-Jenis Investasi Saham yang Perlu Diketahui
Ada beberapa sektor bisnis yang biasanya dijadikan sebagai ketagori investasi. Sampai dengan saat ini, setidaknya tercatat 711 perusahaan yang telah mendaftarkan perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang datang dari berbagai sektor.
Secara umum, sektor bisnis ini terbagi menjadi 9, yaitu:
- Finance
- Mining
- Property and real estate
- Agrikultur
- Consumer goods industry
- Trade, service, and investment
- Miscellaneous industry
- Chemical and Basic Industry
- Infrastructure, utility and transportation
Sektor mana yang paling berpotensi menguntungkan? Nah, di sinilah kamu perlu untuk melakukan analisis. Meliputi bagaimana kondisi industri saat ini, bagaimana perkembangan ke depannya, apakah ada kebijakan pemerintah yang mendukung, tantangan terbesar apa yang harus dihadapi, dan seterusnya. Hal-hal inilah yang nantinya akan memengaruhi perkembangan nilai saham emiten yang bergerak di sektor industri yang kamu minati.
Selain berdasarkan sektor bisnis, snvestasi saham juga dibagi lagi menjadi dua kategori menurut karakteristik pemiliknya, yaitu biasa dan preferen. Jika saham biasa, kamu akan memegang kepemilikan dari perusahaan yang telah dinyatakan dalam lembaran surat berharga. Sedangkan investasi saham preferen yaitu pemegangnya diberikan kedudukan prioritas dalam pembagian dividen dan berkesempatan untuk mendapatkan hak terkait penentuan kebijakan perusahaan tersebut.
Keuntungan Investasi Saham
Sudah beberapa kali disinggung sebelumnya, bahwa nvestasi saham memiliki return yang terbilang tinggi. Keuntungan saham umumnya didapat dari:
- Dividen saham, yaitu keuntungan yang didapatkan investor atas pembagian dividen sesuai dengan banyaknya modal yang ditanamkan, atau kepemilikan saham.
- Capital gain, yaitu keuntungan yang didapatkan selisih antara harga jual dengan harga beli. Semakin banyak dana yang diinvestasikan, semakin besar pula potensi capital gain yang didapatkan.
Risiko Investasi Saham
Di balik keuntungan besar yang diberikan pada investasi saham, ada risiko tinggi di baliknya yang harus dikelola. Salah satunya adalah kerugian yang pergerakannya sangat fluktuatif, membuat harga jualnya bisa anjlok sewaktu-waktu. Kalau kamu menjual saham dengan harga yang lebih rendah ketimbang saat membelinya, maka risiko pasar yang disebut dengan capital loss ini akan kamu alami.
Risiko lainnya, jika perusahaan bangkrut berdasarkan putusan pengadilan, itu artinya harus dilikuidasi. Jika terjadi, biasanya pemegang saham hanya akan mendapatkan sisa harta dari perusahaan setelah semua kewajiban ditunaikan oleh perusahaan kepada para stakeholder lain, kecuali jika memang kreditur preferen.
Terakhir, investasi saham bisa mengalami delisting. Delisting merupakan kondisi ketika harus dihapus dari bursa saham oleh BEI.
Tips Investasi Saham untuk Pemula
Berikut beberapa hal yang mesti diperhatikan, jika kamu memang ingin berinvestasi pada instrumen ini:
- Lakukan analisis terhadap perusahaan penerbit sahamnya, jangan malas untuk baca juga laporan keuangannya.
- Investasi sesuai tujuan, kebutuhan, dan kemampuanmu, sehingga nantinya jika untung ya kamu nikmati sendiri, jika rugi pun tanggung jawabnya ada padamu sendiri juga.
- Kelola keuanganmu agar tetap sehat, sehingga investasi juga lancar
- Pilih sekuritas yang tepercaya, legal, dan diawasi oleh OJK. Beli saham secara online saja, supaya lebih praktis.
- Diversifikasikan sesuai kemampuan dan profil risikomu.
Nah, itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui jika tertarik terjun dalam dunia investasi saham. Investasi saham ini memang sangat menjanjikan dengan memberikan return yang tinggi. Tapi bisa sangat merugikan jika tidak disertai pengetahuan yang cukup.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!