Mengurangi Utang Konsumtif sebagai Resolusi Keuangan 2025
Resolusi keuangan 2025 bisa jadi momen tepat buat mulai hidup lebih tenang tanpa beban utang. Utang konsumtif sering kali datang karena kebiasaan belanja impulsif yang sulit dikontrol. Promo, diskon, atau godaan gaya hidup sering bikin kalap tanpa sadar dampaknya ke dompet.
Kalau dibiarkan, utang seperti ini bisa jadi bom waktu yang bikin stres berkepanjangan.
Table of Contents
Resolusi Keuangan 2025: Mengurang Utang Konsumtif
Mengurangi utang konsumtif sebagai resolusi keuangan 2025 bukan berarti harus berhenti menikmati hidup. Kuncinya ada di cara mengatur prioritas dan mengendalikan kebiasaan. Dengan strategi yang pas, utang bisa dilunasi pelan-pelan tanpa mengorbankan kebutuhan penting.
Tahun baru adalah waktu yang tepat buat membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat dan bikin hidup lebih lega. So, yuk, bikin resolusi keuangan 2025 dengan bebas utang konsumtif!
1. Kenali Dulu Penyebabnya
Coba duduk dulu—boleh sambil ngopi, terus cek pengeluaran rutin. Kalau utang tiap bulan ternyata cuma buat hal-hal remeh kayak ngopi mahal, beli skincare impor yang belum tentu kepakai, atau ikut-ikutan teman beli gadget atau barang lucu, ini udah tanda bahaya.
Gampangnya gini: kalau ujung-ujungnya barang yang dibeli cuma bikin senyum sebentar, tapi stres lama karena cicilannya, itu jelas bukan kebutuhan.
Sebagai resolusi keuangan 2025, coba mulai biasakan untuk membedakan mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang cuma keinginan mendesak gara-gara scroll medsos terlalu lama. Kalau lihat promo langsung pengin beli, coba kasih jeda. Tanya diri sendiri, “Ini emang butuh banget, atau cuma kena racun FOMO?” Kalau jawabannya yang kedua, skip saja.
Ingat, hidup enggak harus selalu ikut tren, tapi rekening harus selalu sehat.
Baca juga: Cek Ini Dulu sebelum Kamu Bikin Resolusi Tahun Baru
2. Stop Main “Gesek Aja Dulu, Bayar Belakangan”
Pakai kartu kredit itu memang praktis sih. Tinggal gesek, barang kebeli. Tapi kalau dipakai sembarangan, apalagi buat hal enggak penting, ya siap-siap deh dikejar tagihan bulan depan.
Sebagai resolusi keuangan 2025, coba ganti kebiasaan gesek-gesek ini dengan bayar tunai atau pakai debit. Serius, rasanya beda banget. Kalau pakai kartu kredit, kita serasa enggak keluar uang. Makanya, sering jadi kalap. Tapi begitu lihat uang beneran keluar dari dompet, mendadak mikir dua kali, “Eh, beneran perlu nggak sih?”
Trik lain, bawa uang tunai secukupnya aja kalau keluar rumah. Dengan begitu, enggak ada alasan buat “Ah, tinggal gesek dulu deh, bayar nanti aja.”
Kalau kartu kredit memang harus dipakai, pakai buat hal penting aja. Misalnya untuk bayar tiket pesawat buat mudik, transaksi di luar negeri, atau cicilan gadget yang mau dipakai kerja.
Ingat, kartu kredit itu alat bantu bayar ya, bukan solusi karena kamu enggak punya uang atau jalan pintas buat gaya hidup enggak realistis.
3. Atur Strategi Bayar Utang
Bayar utang itu perlu strategi. Jadi, kalau mau resolusi keuangan 2025 kamu bebas utang, yuk, fokus lunasi! Ada dua jurus jitu yang bisa dipakai: snowball dan avalanche.
Metode snowball cocok buat yang butuh motivasi cepat. Caranya, lunasi dulu utang kecil yang paling gampang selesai. Dengan begitu, setiap kali satu utang kelar, kamu akan termotivasi untuk segera melunasi yang berikutnya. Efeknya? Rasa pencapaian kecil ini bikin makin konsisten buat menuntaskan semuanya.
Kalau mau lebih hemat di jangka panjang, pakai metode avalanche. Fokus lunasi utang dengan bunga terbesar dulu. Metode ini memang akan terasa berat di awal, tapi efeknya bakal kerasa banget karena bunga yang biasanya bikin utang “awet” bakal cepat berkurang.
Metode mana pun yang dipilih, satu aturan pentingnya: jika memungkinkan, jangan cuma bayar minimum. Kalau ada uang lebih, langsung tambahkan ke pembayaran utang utama. Dengan begitu, utangmu juga segera beres.
Biar makin rapi, bikin daftar semua utang beserta bunganya, terus atur prioritasnya. Setiap kali lunas satu, langsung alokasikan dananya ke utang berikutnya. Ingat, semakin cepat selesai, kamu pun semakin cepat hidup bebas tagihan.
4. Tahan Dulu 3 x 24 Jam
Promo itu bisa jadi racun manis. Bikin jari otomatis nge-click dan tiba-tiba keranjang penuh. Apalagi kalau ada tulisan “Diskon Terbatas!”, langsung muncul pikiran, “Kapan lagi ada harga segini?”
Padahal, spoiler alert: bulan depan juga ada promo serupa, mungkin malah lebih murah. Brand paham banget cara bikin kita kalap, jadi triknya ya sabar dulu.
Pas sudah pengin banget checkout, tahan dulu 3 x 24 jam. Coba pikir ulang sambil tanya ke diri sendiri, “Kalau nggak beli, hidup bakal berantakan nggak?” Kalau jawabannya enggak, artinya barang itu cuma ‘lucu’, bukan ‘butuh’. Segera tutup aplikasi belanja, dan alihkan perhatian ke hal lain.
Kalau setelah tiga hari masih merasa barang itu penting banget, baru deh pertimbangkan beli. Tapi, kalau ternyata sudah lupa sama barangnya, selamat! Kamu baru saja selamat dari jebakan diskon. Lagi pula, semakin jarang beli impulsif, makin tenang dompet, makin happy hati.
5. Set “Mental Reset” Buat 2025
Tahun baru, mental baru. Boleh saja punya resolusi keuangan 2025, tapi jangan lupa setel ulang cara pandang soal keuangan dan gaya hidup.
Hidup tanpa utang itu bukan cuma soal angka di rekening, tapi juga soal tidur lebih nyenyak tanpa diganggu bayangan tagihan. Bayangkan betapa lega rasanya enggak dikejar-kejar bunga kartu kredit atau cicilan yang numpuk.
Mulai sekarang, ingatkan diri kalau gaya hidup sederhana itu bukan tanda gagal, tapi langkah cerdas untuk upgrade kesehatan finansial. Jangan terjebak mindset “harus kelihatan sukses” dengan barang-barang mahal. Kesuksesan enggak diukur dari brand tas atau mobil, tapi dari kemampuan bilang, “Nggak ada cicilan utang bulan ini.”
Bikin tujuan keuangan dan resolusi keuangan 2025 yang jelas: bebas utang. Tuliskan resolusi keuangan 2025 ini di tempat yang gampang dilihat. Mungkin di notes HP, sticky note di meja kerja, atau wallpaper laptop. Biar setiap kali lihat, semangat buat disiplin makin kencang.
Fokuslah pada kebahagiaan yang nggak perlu cicilan, kayak menikmati waktu sama keluarga atau hobi yang bikin senang tanpa bikin dompet nangis.
Baca juga: Strategi Melunasi Utang Paylater yang Efektif
Tahun 2025 seharusnya bisa menjadi tahun untuk lebih tenang, lebih bebas, dan lebih bahagia tanpa drama keuangan. Gas, reset mental sekarang, dan sambut tahun baru dengan langkah yang lebih ringan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cek Ini Dulu sebelum Kamu Bikin Resolusi Tahun Baru
Momen pergantian tahun selalu jadi waktu yang pas untuk mengevaluasi hidup dan menetapkan resolusi tahun baru. Termasuk dalam hal keuangan.
Banyak orang memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbaiki kebiasaan, mengatur ulang prioritas, atau mencoba hal baru. Tapi, sebelum membuat daftar panjang target, penting untuk menilai kembali apa yang benar-benar penting dan relevan dalam hidup.
Kenapa begitu? Karena resolusi tahun baru yang dibuat tanpa persiapan justru sering berakhir hanya jadi wacana. Hayo, jangan-jangan ada yang ngerasa disindir nih, sampai di sini.
Table of Contents
Mau Bikin Resolusi Tahun Baru, Cek Ini Dulu!
Banyak orang punya resolusi tahun baru yang akhirnya hanya berakhir sebagai wacana. Letak kesalahannya sebenarnya mungkin hanya satu: membuat resolusi yang enggak realistis.
Nah, untuk keuangan tahun 2025 nanti, kamu bisa nih bikin resolusi tentang membuat resolusi yang nggak berakhir wacana, #resolusi-ception. Caranya gimana? Yang pertama, coba cek apa saja yang sudah kamu lakukan di tahun 2024; apa yang sudah berjalan baik dan apa yang mesti perlu diperbaiki.
Dengan pemahaman ini, setiap resolusi tahun baru akan terasa lebih realistis dan mudah dijalani. Oke, lalu, mulai dari mana nih?
1. Apa Kebiasaan Keuanganmu?
Coba lihat lagi kebiasaan sehari-hari soal uang. Apa yang sering dilakukan? Apakah ada kebiasaan baik seperti rutin menabung atau mencatat pengeluaran? Atau malah kebiasaan buruk seperti sering impulsif belanja barang yang nggak penting?
Kebiasaan ini penting banget buat dipahami karena uang itu bukan cuma soal angka, tapi juga pola pikir dan kebiasaan yang terbentuk.
Punya kebiasaan baik bisa bikin keuangan lebih sehat. Sebaliknya, kebiasaan buruk bisa bikin masalah jadi numpuk. Jadi, langkah pertama adalah kenali kebiasaan sendiri. Mana yang perlu dilanjutkan, mana yang harus diubah. Dari sini, resolusi keuangan bisa lebih realistis dan sesuai kebutuhan.
Baca juga: Jangan Cuma Jadi Wacana: Ini Cara Segera Realisasikan Resolusi Tahun Baru
2. Apa Pengeluaran Terbesarmu di 2024?
Coba ingat-ingat, apa saja pengeluaran besar yang terjadi di tahun ini. Apakah lebih banyak untuk hal yang memang dibutuhkan, atau cuma keinginan sesaat?
Di sini, kamu perlu lebih paham tentang konsep keinginan vs kebutuhan. Intinya, jangan sampai belanja hanya karena ingin terlihat mampu, padahal sebenarnya maksa. Yang kayak gini, bagusnya kamu tinggalkan saja di tahun 2024.
Belajar menunda keinginan sampai benar-benar mampu bisa jadi langkah besar untuk keuangan yang lebih sehat di 2025. Latih diri untuk lebih sabar sebelum membeli sesuatu. Kalau sudah mampu beli tanpa utang dan tetap ada tabungan, belanja pun jadi lebih nyaman dan nggak bikin pusing.
3. Masih Punya Utang Konsumtif?
Utang konsumtif sering jadi beban besar dalam keuangan. Apalagi kalau utangnya berbunga tinggi. Gaji yang datang malah habis untuk bayar cicilan. Akhirnya, bukan cuma keuangan yang terganggu, tapi juga bikin stres.
Kalau selama 2024 masih terjebak utang konsumtif, apalagi kalau kamu terlibat pinjaman online (pinjol), ini saatnya ambil langkah besar. Utang semacam itu biasanya berbunga mencekik, bikin cicilan makin lama makin berat. Jangan biarkan hal ini terus berlanjut. Tahun 2025 harus jadi tahun bebas dari jebakan utang konsumtif.
Langkah awalnya adalah berhenti tambah utang baru. Fokus lunasi utang yang ada, mulai dari yang bunganya paling tinggi. Kalau sulit, coba negosiasi ulang atau cari bantuan konseling keuangan. Lebih baik hidup sederhana sementara, daripada terjebak dalam lingkaran utang yang enggak ada ujungnya.
4. Apakah Target Menabungmu Tercapai?
Coba evaluasi, selama 2024, apakah target menabung yang dibuat berhasil tercapai? Kalau belum, jangan langsung menyerah. Mungkin bukan karena kurang usaha, tapi karena menabungnya tanpa tujuan yang jelas. Menabung tanpa tahu untuk apa memang bikin motivasi cepat hilang.
Menabung itu lebih efektif kalau ada tujuan spesifik. Misalnya, untuk dana darurat, liburan, atau beli barang tertentu. Dengan tujuan yang jelas, semangat menabung jadi lebih terarah. Kamu tahu berapa yang harus dikumpulkan dan kapan target itu harus tercapai.
Untuk resolusi tahun baru mendatang, coba buat daftar tujuan finansial untuk 2025. Tuliskan apa yang ingin dicapai dan tetapkan jumlah yang dibutuhkan. Setelah itu, sisihkan uang secara rutin sesuai rencana. Menabung jadi terasa lebih mudah karena setiap rupiah yang ditabung punya makna dan tujuan.
5. Apa yang Penting Buatmu di 2025?
Sebelum menetapkan target baru, coba luangkan waktu untuk refleksi. Lihat kembali apa saja yang terjadi di 2024. Apa yang sudah berjalan baik? Apa yang masih perlu diperbaiki? Pengalaman ini bisa jadi pelajaran penting untuk melangkah lebih baik di 2025.
Pikirkan juga, apa yang sebenarnya membuat hidup lebih bahagia. Apakah punya waktu lebih banyak dengan keluarga? Mencapai kestabilan keuangan? Atau mungkin mengejar hobi yang tertunda? Pastikan apa yang ingin dicapai di 2025 relevan dengan hidup dan kebutuhan saat ini. Jangan sekadar ikut-ikutan tren.
Mulai dengan membangun mindset yang positif. Percaya bahwa setiap langkah kecil bisa membawa perubahan besar. Setelah itu, susun rencana keuangan dengan jelas. Tuliskan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, dan kapan target itu bisa terwujud. Yang terpenting, langsung ambil tindakan. Jangan hanya berhenti di rencana.
Jangan lupa, luangkan waktu untuk mereview progres secara berkala. Evaluasi apakah langkah yang diambil sudah sesuai dengan tujuan. Kalau perlu, sesuaikan rencana. Dengan cara ini, 2025 bisa jadi tahun yang lebih bermakna dan terarah.
Baca juga: 3 Konsep Rencana Keuangan Agar Resolusi Tahun Baru Lebih Mudah Direalisasikan
Membuat resolusi tahun baru bukan sekadar menulis daftar keinginan, tapi tentang memahami kebutuhan dan langkah yang harus diambil. Dengan refleksi yang tepat dan rencana yang jelas, setiap target bisa terasa lebih dekat untuk dicapai. Jadikan resolusi sebagai pemandu untuk hidup yang lebih terarah dan bermakna sepanjang tahun.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Menyusun Anggaran Liburan Tahun Baru agar Tetap Hemat
Merencanakan liburan tahun baru itu pastinya seru! Tapi, bisa bikin pusing kalau anggaran enggak siap. Bener nggak nih?
Bener dong. Momen pergantian tahun itu seharusnya penuh kebahagiaan, bukan malah jadi beban keuangan, ya kan? So, menyusun anggaran yang matang penting dilakukan sejak awal—sejak mulai ada niat untuk liburan.
Caranya gimana? Ayok, sini kumpul.
Table of Contents
Cara Bikin Anggaran Liburan Tahun Baru
Liburan hemat itu bukan berarti harus mengorbankan kesenangan. Bisa kok kita liburan tahun baru hemat, tapi tetap seru.
Kuncinya ada pada perencanaan yang tepat. Ada banyak cara untuk menikmati momen akhir tahun tanpa bikin saldo rekening menipis. Mulai dari menentukan tujuan hingga mencari promo, semuanya bisa membantu menjaga keuangan tetap aman.
Yuk, lakukan hal-hal ini sebelum mulai liburan tahun baru.
1. Tentukan Tujuan Liburan
Pilih dulu mau liburan ke mana—gunung, pantai, atau cuma staycation santai di hotel. Dari situ, kamu akan lebih gampang hitung-hitung biaya transportasi, penginapan, sama aktivitas seru yang mau dijalani.
Sesuaikan sama isi dompet ya, biar liburannya tetap bahagia tanpa drama keuangan. Enggak usah halu, yang penting seru!
Baca juga: Family Traveling: Liburan Menyenangkan dengan Anggaran Terbatas
2. Tetapkan Batas Anggaran
Tentukan dulu, maksimal mau keluar uang berapa buat liburan. Jangan lupa sisakan anggaran juga buat hal-hal tak terduga—siapa tahu ada biaya parkir ekstra atau camilan enak bisa ditemukan di jalan.
Intinya, bikin batasan biar liburan tetap fun tanpa bikin rekening nangis pas pulang.
3. Buat Rincian Biaya
Coba bikin daftar pengeluaran yang bakal kepakai, mulai dari transportasi, penginapan, makan-makan, tiket masuk tempat wisata, sampai oleh-oleh. Urutkan mana yang penting dulu—enggak usah terlalu royal kalau cuma buat hal yang enggak begitu perlu. Fokus ke yang bikin liburan lebih nyaman dan seru.
4. Cari Promo dan Diskon atau Pesan Lebih Awal
Jangan malas berburu promo deh. Iya sih memang biasanya kalau high season, tiket dan tarif pada naik. Tapi, enggak kurang juga yang malah kasih pesta diskon jelang akhir tahun. Kuncinya, kamu harus rajin berburu. Lumayan kan, sisa uangnya bisa buat tambah jatah makan enak atau beli oleh-oleh kece.
Nah, tapi kamu juga pesan lebih awal juga. Enggak usah nunggu last minute, kalau memang ada harga yang cocok dan masuk anggaran ya gas saja. Opsi ini bisa bikin kamu jadi bisa tidur nyenyak karena semua udah aman duluan.
Intinya, pintar-pintar cari celah biar liburan tetap seru tapi dompet enggak drama.
5. Siapkan Dana Cadangan
Nggak ada yang tahu liburan bakal selalu mulus, jadi kamu juga harus siap. Sisihkan dana darurat buat hal-hal tak terduga—kayak biaya kesehatan, jadwal yang tiba-tiba berubah, atau mendadak lapar mata lihat sesuatu. Lebih baik siap sedia daripada panik di tengah liburan, kan?
6. Bijak Keluarkan Uang
Bawa uang tunai secukupnya, biar enggak gampang kalap beli ini-itu. Kalau mau lebih praktis, pakai kartu debit atau kredit, tapi tetap hati-hati biar enggak lupa diri.
Intinya, pilih cara yang paling nyaman dan gampang diawasi. Ingat, kontrol pengeluaran itu kunci liburan hemat tanpa drama keuangan.
Baca juga: Contoh Perencanaan Keuangan Jangka Pendek: Liburan Sekolah
7. Rencanakan Aktivitas Gratis atau Murah
Liburan tahun baru enggak semua yang seru harus mahal, kok. Coba eksplor aktivitas lokal yang gratis atau murah meriah—kayak jalan-jalan di taman, main di pantai, atau hunting foto di tempat-tempat kece.
Kadang, acara komunitas juga ada yang gratis, tinggal cari info aja. Liburan hemat tetap bisa penuh cerita seru.
8. Kurangi Belanja Oleh-oleh
Enggak usah sebel kalau ada yang minta oleh-oleh dari liburan tahun baru. Toh, dengan kasih oleh-oleh artinya kita sedang berbagi kebahagiaan. Jadi, belikan saja oleh-oleh jika perlu dan memang ada anggarannya.
Enggak perlu kalap, pilih yang sederhana tapi tetap berkesan—misalnya camilan khas atau barang unik dari tempat liburan. Yang penting niatnya, bukan jumlahnya. Jadi, dompet aman, dan yang mau dioleh-olehin juga tetap senang.
9. Pantau Pengeluaran Secara Berkala
Jangan lupa cek pengeluaran selama liburan tahun baru, biar enggak tiba-tiba syok pas lihat saldo. Catat tiap pengeluaran, entah itu buat makan, tiket masuk, atau beli jajanan lucu. Enggak perlu ribet, cukup pakai aplikasi di ponsel atau tulis manual. Yang penting, semuanya tetap sesuai rencana, dan dompet tetap sehat sampai liburan selesai.
Liburan tahun baru bisa tetap seru tanpa harus menguras tabungan. Dengan anggaran yang terencana, setiap momen akan terasa lebih menyenangkan dan bebas dari rasa khawatir soal keuangan. Bisa kan? Bisa dong.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Liburan Akhir Tahun 2022, Mau ke Mana dan Bagaimana Atur Bujetnya?
Sebentar lagi, kita akan mengakhiri tahun 2022 nih. Apa kabar liburan akhir tahun? Apakah kamu sudah bersiap?
Pemerintah sendiri menegaskan bahwa tidak ada cuti bersama untuk liburan Nataru tahun ini. Tapi, jika memang diperlukan, kamu bisa tetap mengajukan cuti agar bisa menikmati liburan akhir tahun.
Prediksi Pemerintah mengenai Liburan Akhir Tahun 2022
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sendiri memprediksi, ada kurang lebih 44 juta orang yang akan melakukan perjalanan di penghujung tahun, untuk menikmati liburan akhir tahun. Itu artinya setara dengan kurang lebih 16% dari total penduduk Indonesia.
Dan, Yogyakarta menjadi salah satu tujuan liburan akhir tahun terbanyak untuk Nataru kali ini, dengan pelaku perjalanan terbanyak berasal dari Jabodetabek. Transportasi yang dipergunakan paling banyak adalah mobil pribadi sebesar 28.26%, dan sepeda motor sebanyak 16.47%. Sementara 13.42% di antaranya memilih menggunakan kereta, dan sejumlah 11.9% ingin melakukan perjalanan dengan naik bus umum.
Keuangan saat Liburan Akhir Tahun
Memang akhir tahun biasanya menjadi momen untuk bisa mengambil jeda dari rutinitas sehari-hari bagi sebagian besar orang, di samping liburan Idulfitri. Bisa dibilang, liburan akhir tahun biasanya memang menjadi agenda tetap bagi sebagian orang. Mereka bahkan sudah punya rencana untuk liburan dari jauh-jauh hari.
Lalu, bagaimana dengan tahun ini? Bukankah kita masih dalam suasana prihatin? Meski sudah dikatakan terbebas dari resesi 2023, tetapi masih banyak masalah yang terjadi di sekitar kita.
Yah, yang namanya perubahan ekonomi toh akan selalu terjadi. Dampak pasti ada, tetapi sebagian besar memang tak bisa kita kendalikan atau hindari. Jadi, mau liburan akhir tahun di tengah ketidakpastian? Ya, enggak apa, asalkan kamu siap. Setidaknya, saat selesai liburan nanti, kamu tidak lantas terlibat masalah keuangan, terutama utang. Selanjutnya, kamu bisa menyusun rencana lagi.
So, buat kamu yang pengin memanfaatkan momen untuk cuti dan liburan akhir tahun, yuk, ceki-ceki dulu kondisi keuanganmu, dan kemudian membuat rencana liburan dengan bujet yang sesuai kemampuan. Dengan demikian, nantinya, kesehatan keuangan tetap terjaga setelah liburan, pun tak terjadi masalah yang terlalu serius.
Ikuti beberapa tip berikut ini ya.
1. Gunakan dana yang memang sudah dialokasikan
Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, bahwa liburan akhir tahun merupakan salah satu agenda tetap bagi sebagian orang, selain liburan Idulfitri. Jika memang demikian, anggarannya bisa kamu masukkan sebagai anggaran pengeluaran tahunan.
Untuk pengeluaran tahunan, maka kamu bisa mengalokasikan dari penghasilan tahunan juga. Misalnya dari THR atau bonus akhir tahun.
Selain itu, karena menjadi pengeluaran rutin tahunan, kamu pun bisa menabung lebih dulu. Mulailah dengan menghitung biaya dan kebutuhan untuk liburan, dan kemudian kamu perhitungkan dengan jangka waktu—misalnya 1 tahun. Simpanlah tabunganmu pada rekening terpisah dengan tingkat risiko yang rendah. Misalnya di tabungan biasa, atau di reksa dana pasar uang.
Ketika sudah mendekati waktunya untuk liburan, tabungan bisa dicairkan dan bisa kamu pergunakan sebagai ongkos. Dengan begitu, kamu tidak perlu mengganggu pos keuangan yang lain, sehingga saat liburan selesai kamu juga bisa tetap memenuhi kebutuhan yang lain seperti biasanya.
2. Sesuai kemampuan
Sepanjang tahun 2022, tercatat ada banyak pencarian terkait objek atau destinasi wisata yang asyik untuk dikunjungi dan dikumpulkan datanya oleh Google. Beberapa di antaranya yang cukup ngehits di Indonesia adalah Tanah Lot di Bali dan Heha Ocean View di Yogyakarta. Tempat lainnya yang masuk juga dalam data Google ini adalah Sky View yang ada di London, Inggris, juga Setas de Sevilla, Seville, Spanyol. Masih banyak lainnya yang masuk dalam Google Trend ini.
So, kamu hendak menghabiskan liburan akhir tahun ke mana? Jika menurut data Kemenhub, Yogyakarta memang menjadi tujuan wisata terbanyak. Namun, barangkali terlalu jauh untukmu, sehingga anggaran pun tak mencukupi. Jika seperti ini keadaannya, maka lebih baik kamu mengganti rencana dan memilih tempat lain untuk liburan akhir tahun ini.
Tak perlu ragu untuk membuat ulang rencana liburan, karena kemampuan finansial memang menjadi salah satu faktor pertimbangan utama yang harus dipikirkan dengan baik dan bijaksana. Kamu tak perlu gengsi, bahkan, jika mampunya ber-staycation di hotel di dalam kota. Enggak ada buruk dan ruginya kok! Bahkan, kamu juga bisa mendapatkan banyak pengalaman jika kamu bisa memilih hotel yang asyik. Siapa tahu juga ada promo. Ya kan?
Yang penting, seusai liburan, enggak ada utang yang jadi tanggungan.
3. Jangan habiskan anggaran
Berhematlah selama liburan. Memang kamu sudah punya alokasi dana yang sudah ditetapkan dan dianggarkan, dan semua tampaknya aman. Namun, enggak ada salahnya banget kalau kamu juga berhemat nanti pada praktiknya.
Syukur-syukur ada sisa dana liburan, kamu bisa manfaatkan misalnya untuk dana darurat, atau untuk menambah portofolio, dan hal-hal lain yang produktif—yang akan memberikan manfaat untukmu di kemudian hari.
Nah, bagaimana? Kayaknya sih sudah benar-benar siap untuk liburan akhir tahun ya? Semoga menyenangkan liburannya ya?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Dari Ligwina Hananto: Tip 3 T – Cara Serba Praktis untuk Menabung dan Investasi
Selamat Tahun Baru 2022! Mari kita mulai giatkan kembali menabung!
Kalau ingat ke tahun lalu, banyak sekali permintaan tip dan tema kelas finansial online tentang investasi. Investasinya pun makin beragam, mulai dari investasi emas, reksa dana, saham, sampai cryptocurrency.
Teman-teman alumni QM, dan juga kamu semua pembaca artikel-artikel di situs QM Financial ini, memang semangat banget kalau bahas investasi. Seru banget ya!
Tapi kali ini saya ingin membahas yang dasar banget yaitu: menabung.
Kegiatan menyisihkan uang ini jadi kurang dapat perhatian karena nggak menarik, nggak greget, bahkan dianggap cenderung membosankan. Padahal kalau kita punya kebiasaan menabung yang baik, kebiasaan ini yang akan membawa kita ke arah kebiasaan investasi rutin dan juga kemampuan mencicil rumah di kemudian hari.
Maka, mari kita kembali ke basic! Tip finansial kali ini membahas 3 T Menabung!
Apa Saja 3T Menabung?
Tujuan Lo Apa?
Kalau punya tujuan finansial yang jelas, uang yang disimpan itu jadi jelas arahnya mau ke mana. Banyak orang yang malas menabung, bahkan merasa terkekang menabung, karena nggak menikmati hasil kerja kerasnya.
Mari kita ubah cara pikir seperti ini. Menabung itu artinya tetap bisa menggunakan uang yang kita miliki, tapi nanti! Di masa depan. Ini penting karena kita semua tahu, kita punya keterbatasan dan banyak keinginan.
Jadi, ayo menabung, dengan niat uang ini bermanfaat untuk hidup kita di masa sekarang dan masa depan.
Tentukan Persentasenya
Ada aja orangnya keburu stres membayangkan setiap bulan harus menabung berjuta-juta rupiah.
Jangan dibikin stres dong. Ayo, dibikin semangat aja! Tentukan sendiri berapa porsi yang ingin kita selamatkan. Angka ini bisa 10% untuk pemula, 30% untuk yang lebih jagoan. Bahkan untuk kalian yang masih single, belum punya tanggungan, masih tinggal dengan orang tua, ada tantangan menabung 50% dari gaji loh!
Dengan menggunakan persentase gaji setiap bulan, maka kita akan bisa mengunci jumlah yang kita selamatkan setiap bulan. Saat gaji meningkat, jumlah nominal yang kita tabung pun ikut meningkat.
Terpisah
Uang itu seperti air. Kalau dibiarkan mengalir, nanti uangnya ‘ke laut aje’ alias lenyap!
Karena itu, saat sudah terima gaji karyawan di rekening, segera pisahkan! Memisahkan uang gaji ini ada yang memang ditabung untuk bujet foya-foya, ada yang diinvestasikan (misalnya di reksa dana pasar uang) untuk dana darurat, ada juga yang sekadar masuk deposito, stand by suatu hari jadi DP rumah.
Dengan begitu, uang yang ‘tersisa’ di rekening gajian bebas kita habiksan tanpa rasa bersalah sampai terima gaji lagi di bulan berikut.
Gimana? Gampang dan praktis kan? Ayo langsung dipraktikkan!
Selalu ada cara yang asyik dan seru untuk belajaar segala yang finansial, tentu saja hanya di QM Financial. Kamu bisa mengikuti banyak tip menarik di akun Instagram QM Financial, juga mengikuti .
Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di kelas-kelas finansial bulan ini ya.
Bersiap Menghadapi Tahun 2021 dengan Keuangan yang Lebih Baik
Tahun 2021 sudah di depan mata! Tahun 2020 sudah hampir sampai di penghujung, Gaes! Gimana nih? Sampai dengan hari ini, apakah kamu sudah melakukan beberapa review terkait keuanganmu? Atau, apa saja yang sudah kamu lakukan sepanjang 2020 demi kehidupan yang lebih baik?
Yes, hal yang akan selalu menjadi penentu bagaimana kita menjalani hidup sehari-hari di sepanjang tahun–salah satunya–adalah keuangan. Karena itu, mau tutup tahun, kita ya perlu melakukan review, sedangkan saat tahun baru tiba, akan lebih baik jika kita juga memiliki rencana keuangan untuk setahun ke depan.
Untuk apa? Ya, pastinya agar di tahun yang baru, hidup kita lebih baik.
Ada beberapa catatan yang harus diperhatikan nih, dari tahun 2020 untuk kemudian kamu jadikan fokus di tahun 2021.
- Pandemi sepertinya masih betah. Setidaknya, sampai vaksin sudah tersebar merata dan semua orang sudah menerimanya.
- Kita masih berada dalam resesi ekonomi, meski BPS sudah mengumumkan bahwa di Q3, kita mengalami pertumbuhan PDB sebesar 5.05% dibandingkan Q2. Tapi ya, tetap saja posisi masih minus jika dibandingkan YoY tahun sebelumnya.
- Upah minimum pekerja tidak akan naik di tahun 2021.
So, apa yang perlu kita siapkan secara keuangan sekarang, demi tahun 2021 yang lebih baik, meski kondisi masih belum pasti?
Bersiap Menghadapi Tahun 2021 Secara Finansial
1. Amankan dana darurat
Kita sudah belajar, bahwa yang namanya musibah atau kondisi darurat bisa datang sewaktu-waktu, tanpa pemberitahuan lebih dulu. Ya, kalau ada pemberitahuan lebih dulu mah pendaftaran CPNS. Karena itu, belajar dari tahun 2020, kita harus lebih siap menghadapi segala hal di tahun 2021 mendatang.
Salah satunya dengan memiliki dana darurat yang memadai.
Duh, dana darurat lagi, dana darurat lagi. Barangkali kamu juga sudah bosan mendengarnya. Tapi, kamu enggak boleh bosan diingatkan, seperti halnya QM Financial yang enggak pernah bosan untuk mengingatkanmu.
Amankan dana daruratmu. Kalau kemarin sudah terpakai, jangan lupa untuk menggantinya sesuai kemampuan. Untuk berapa jumlah idealnya, kamu pasti sudah hafal ya kan?
2. Tetap perhatikan cash flow
Pastikan cash flow tetap positif.
Cek pemasukan. Ada 3 kemungkinan nih di sini: pemasukanmu tetap stabil (Alhamdulillah!), ada tetapi berkurang, dan hilang sama sekali.
Cek pengeluaran. Apakah ada pos pengeluaran yang sekarang berubah? Dulu nggak ada, sekarang ada. Atau dulu ada, sekarang nggak ada.
Cermati catatanmu ya. Kalau perlu, kamu bisa memantaunya secara harian atau bulanan lagi, sebelum akhirnya menemukan pola pengeluaran yang terbaik. Pastikan tetap positif.
Tahun 2021 masih belum pasti akan seperti apa. Jadi pastikan cash flow tetap positif ini sangat penting.
3. Pastikan asuransi aman
Di zaman penyakit yang menyebar seperti ini, asuransi kesehatan menjadi hal yang sama sekali tak boleh dilupakan atau diabaikan. Semoga kamu semua sudah punya asuransi kesehatan sekarang, sehingga kamu bisa menghadapi tahun 2021 dengan lebih tenang.
Begitu juga dengan asuransi jiwa. Beneran deh ya, tahun 2020 mengajarkan kita akan banyak hal, ketika banyak masalah dan kesulitan datang secara bersamaan. Di sisi lain, kita harus mensyukuri, bahwa kita masih bisa survive sejauh ini. Mari kita survive lebih lama lagi, sampai akhir tahun 2021, dan tahun-tahun sesudahnya.
So, buat kamu yang sampai sekarang belum memiliki baik asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa, yuk, coba mulai direncanakan ya. Asuransi kesehatan sebaiknya dimiliki oleh semua orang, tua-muda, besar-kecil, laki-perempuan, sampai bayi sekalipun. Pastikan keluargamu juga sudah ter-cover semuanya. Sedangkan, asuransi jiwa wajib dimiliki oleh kamu yang menjadi tulang punggung keluarga.
Pastikan tahun 2021 kamu lebih aman dengan adanya proteksi yang memadai.
4. Tetap investasi sesuai kemampuan
Yes, teruslah berinvestasi sesuai kemampuan di tahun 2021.
Investasi ini penting untuk memastikan tujuan keuangan kamu tetap bisa terlaksana. Ya, meskipun kita sekarang sedang dalam resesi, tapi yang namanya masa pensiun nggak akan mundur kan ya? Begitu juga dengan uang pendidikan anak-anak. Nggak peduli lagi sulit atau krisis, biaya-biaya sekolah dan pendidikan ini tetap harus dibayar.
Karena itulah, tetaplah berinvestasi, yang disesuaikan dengan kemampuan.
5. Cari peluang pemasukan baru
Demi arus kas yang tetap positif dan juga tujuan-tujuan keuangan yang sudah kita buat, maka ada baiknya kamu mempertimbangkan untuk cari peluang tambahan pemasukan di tahun 2021.
Paling pas adalah kamu mencoba berdagang. Dagang apa saja; bahan-bahan makanan atau makanan matang, masker, buah, sayur, sembako, dan yang lainnya–yang banyak dibutuhkan oleh orang-orang terutama di kondisi seperti ini.
Jangan hanya puas dengan pemasukan dari satu pintu.
Tetap pantau jadwal-jadwal kelas online QM Financial, agar kamu bisa ikutan berbagai kelas keuangan sesuai kebutuhanmu.
Selamat menjelang tahun 2021 yang lebih baik ya!
7 Tip Konsisten Menjalankan Resolusi Keuangan
‘Janji manis’ resolusi keuangan yang sudah kamu buat akan sekadar janji beneran ketika akhirnya diabaikan dengan berbagai alasan. Meski kamu sudah membuatnya serealistis mungkin.
Karena itu, kamu butuh beberapa langkah nyata (lagi) agar jalan untuk mencapai tujuan keuanganmu semakin jelas tahun ini. Jangan lagi melakukan kesalahan yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Resolusi keuangan enggak akan menjadi hal klise kalau benar-benar kamu jadikan sebagai goals penting untuk dicapai tahun ini. Pasti bisa deh kamu capai, jika kamu memang benar-benar berniat mewujudkannya.
Coba lakukan beberapa langkah berikut.
7 Tip Konsisten Resolusi Keuangan
1. Nggak usah bikin terlalu banyak
Keinginan dan cita-citamu mungkin saja banyak. Tapi kan, enggak semuanya harus terwujud tahun ini. Pilihlah resolusimu dengan bijak. Kamu bisa memilih dari yang paling urgent dulu, atau dari yang paling mudah kamu capai dulu.
Akan lebih baik jika kamu enggak terlalu banyak membuat resolusi keuangan–tetapi realistis–ketimbang semua-mua kamu inginkan tercapai.
Kesehatanmu lo!
2. Yang penting: catat!
Catat. Catat. Catat.
Zaman sekarang, mencatat enggak harus selalu dengan menulis. Kamu bisa mencatatnya di aplikasi smartphone. Bisa kamu catat di media sosial–sekalian saja biar dunia tahu apa goalsmu tahun ini (selain biar bisa diaminkan, sekalianlah pamer). Kamu juga bisa merekamnya, kalau malas mengetik.
Ada banyak cara memang untuk me-reminder dirimu sendiri, dan manfaatkanlah sebaik-baiknya.
3. Ceritakan pada beberapa orang di sekitarmu
Selain kamu bisa mencatatnya sendiri, kamu juga bisa meminta bantuan pada orang-orang di sekitarmu.
Ceritakanlah apa yang menjadi keinginanmu untuk tahun ini sebagai resolusi keuangan. Selain mereka bisa mengaminkannya, sekaligus mereka bisa membantumu mewujudkan resolusimu itu.
Kadang, kita juga jadi “punya rasa malu” kalau misal kita sengaja melanggar janji kita sendiri, kalau sudah ada orang lain yang tahu kan? Mereka jadi bisa ikut menegur, kalau misalnya kita enggak konsisten melakukan resolusi kita.
4. Lakukan refleksi sesering mungkin
Refleksi terhadap resolusi keuangan yang sudah kamu buat ini enggak perlu menunggu akhir tahun kan, sebenarnya? Kamu bisa melakukannya kapan pun kamu mau.
Misalnya saja, kamu lakukan di setiap akhir bulan–untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kamu sudah menjalankan resolusimu itu. Catat, apa saja yang masih kurang optimal, dan apa yang masih bisa dilakukan. Catat pula, apa saja yang sudah berhasil kamu lakukan.
Dengan melakukan refleksi sesering mungkin, kamu akan tahu apa yang salah lebih cepat sehingga bisa mengambil langkah antisipatif.
5. Rencanakan step by step
Well, mungkin kamu memang punya resolusi keuangan yang banyak tahun ini, karena semuanya penting. Ya, enggak masalah juga.
Sekarang, langkah berikutnya adalah membuat rencana step by step. Kamu bisa memecahnya dalam resolusi bulanan, kalau perlu.
Misalnya saja, tahun ini, dana darurat sebesar 30 juta sebagai targetmu. Maka, rencanakan per bulan, kamu harus menabung berapa di instrumen tabungan/investasi apa. Jadikanlah target tabunganmu ini sebagai resolusi bulanan.
6. Boleh saja kasih reward pada diri sendiri
Kalau kamu sukses memenuhi resolusimu–baik yang tahunan maupun bulanan–kamu boleh saja memberi dirimu sendiri sebuah reward. Enggak perlu terlalu mewah atau mahal juga kan?
Misalnya, membiarkan diri sendiri maraton nonton film di bioskop di weekend, setelah kamu berhasil melunasi utang kartu kredit. Belinya tiket tapi jangan pakai kartu kredit lagi ya. Sama aja dong!
Tapi di samping itu, kamu juga bisa memberi dirimu sendiri punishment, jika sampai tak mencapai target resolusi keuangan yang sudah kamu tentukan. Enggak usah terlalu berat juga kok. Misalnya saja, minggu ini enggak boleh makan di luar, karena minggu kemarin udah nongkrong saban hari sama teman-teman.
Pastikan masing-masing reward dan punishment memang bermanfaat untuk dirimu sendiri ya! But then again, jangan terlalu keras pada diri sendiri juga.
7. Semangat!
Nah, ini yang terakhir ini nih yang paling penting. Semangat!
Jaga semangatmu untuk menjalani tahun 2020. Persiapkan diri, bahwa halangan itu pasti akan selalu ada. Enak bets kalau enggak ada, mungkin bukan hidup tuh namanya.
Optimis, bahwa di akhir tahun semuanya akan dalam kondisi baik-baik saja, selama kamu sudah berusaha.
Yes, artikel ini adalah artikel terakhir dalam seri resolusi tahun baru–terkhusus resolusi keuangan dalam situs QM Financial ini di bulan Januari 2020. Semoga tahun ini menjadi tahun yang baik buat kita semua ya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Masih Lajang, Ini Dia 5 Resolusi Keuangan yang Pas Buat Kamu
Masih lajang, belum ada tanggungan. Hidup seharusnya lebih ringan, dan masih bisa melakukan banyak hal dan bersiap untuk masa depan lebih baik.
Itu seharusnya.
Tapi kalau dalam review keuangan akhir tahunmu kemarin, ternyata enggak begitu adanya, berarti ada yang salah nih. Terutama pada pengelolaan keuanganmu.
Mumpung masih awal tahun, biasanya ini jadi waktu buat kita untuk menyusun rencana agar tahun ini berjalan lebih baik. Pastinya kamu yang masih lajang juga mau dong, tahun ini keuanganmu lebih sehat.
Nah, makanya, yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!
5 Resolusi Keuangan untuk Kamu yang Masih Lajang
1. Jangan terjebak lifestyle
Yes, awas jebakan lifestyle kekinian! Apa aja sih contohnya? Ya, misalnya saja, ngopi cantik dan ganteng di kafe kekinian setiap hari. Atau, jajan boba ketika tumbler sebenarnya sudah berisi minuman sehat dari rumah. Atau, pesan makan siang online setiap hari, padahal kantin juga ada–padahal makanannya sehat, enak, lagi pula murah.
Demi bisa difoto cakep buat diunggah di Instagram, atau biar keliatan keren aja gitu.
Tahun ini, boleh saja kalau mau nongkrong cantik/ganteng sembari ngopi, atau jajan boba. Tapi pastikan tabunganmu bertambah dulu, atau lunasi utang konsumtifmu dulu. Maksimalkan anggaran lifestyle 20% saja dari penghasilanmu, agar anggaran yang lain bisa lebih longgar. Hiduplah sewajarnya.
2. Jangan malas
Malas mencatat pengeluaran dan membuat anggaran adalah hal yang biasa terjadi. Tapi, untuk tahun ini, coba atasi kemalasanmu yuk!
Buatlah catatan rutin pengeluaran dan anggaran, supaya keuanganmu lebih terkendali. Dengan demikian, kamu bisa tahu, apakah anggaran lifestyle-mu lebih besar daripada anggaran rutin? Jangan-jangan utangmu juga sudah melebihi batas 30% dari penghasilan?
Dengan mengetahui kondisi kesehatan keuanganmu sendiri, pastinya kamu akan lebih bisa membuat rencana untuk memperbaikinya. Betul?
3. Jangan gampang utang
Hari gini makin gampang saja berutang. Dari utang dengan jumlah banyak–tanpa harus ada jaminan dan cair dalam beberapa menit–sampai utang kecil-kecil berplafon ratusan ribu berjangka waktu kurang dari satu tahun, bisa dilakukan oleh siapa saja.
Modalnya, hanya smartphone saja dan kuota internet. Siapa yang enggak tergoda? Betul?
Inilah godaan terbaru sebagai manusia-manusia kekinian, yang mau serba cepat, serba praktis, dan serba enak. Ya, ada bagusnya juga sih, tapi kita sebagai manusia harus tetap bijak dalam menggunakan teknologi. Terutama dalam hal keuangan.
Sekali terjerat, bisa jadi masalah untuk seumur hidup lo! Jadi, pertimbangkanlah baik-baik jika ada godaan untuk berutang–seperti apa pun iming-imingnya ya. Terutama buat kamu yang masih lajang.
4. Tambah pengetahuan produk keuangan
Sementara kamu masih lajang, waktumu ke depan akan masih sangat panjang. Ada banyak hal yang bisa kamu raih, dan kamu rencanakan agar hidupmu lebih baik.
So, imbangilah keinginan dan cita-citamu dengan berbagai pengetahuan literasi keuangan. Kamu bisa belajar dari mana saja; dari buku, artikel di media online, media sosial, dari mereka-mereka yang sudah lebih ahli, dan banyak lagi.
Terkhusus, kamu bisa ikut kelas-kelas keuangan–baik yang online dan offline.
Tambah pengetahuan mengenai produk-produk keuangan yang bisa kamu manfaatkan sebagai bekal untuk merencanakan masa depanmu. Mulai dari mengatur cash flow, menyusun tujuan keuangan, siapkan dana darurat, siapkan dana pensiun, hingga kamu juga bisa mulai memikirkan dana pendidikan anak lo–jika kamu memang punya rencana untuk segera menikah dan punya anak.
Tidak pernah ada kata terlambat dan terlalu cepat untuk belajar sesuatu, termasuk soal pengelolaan keuangan.
5. Susun rencana jauh ke depan
Nah, ini sih menjadi resolusi yang memang harus mulai kamu lakukan, jika belum sempat terlaksana di tahun 2019 yang lalu.
Sebaiknya, kamu sudah punya rencana matang untuk 1 tahun ke depan–kamu pengin apa sih? Pengin meraih apa, dan bagaimana caranya? Lalu susun pula rencana untuk 5 hingga 10 tahun, bahkan lebih dari 10 tahun mendatang. Hidup seperti apa yang kamu ingin jalani nanti?
Kamu boleh bermimpi setinggi mungkin, dan sekarang susun rencana untuk mewujudkan mimpimu itu.
See? Banyak hal yang bisa kamu lakukan tahun ini, meski kamu masih lajang–yang katanya ini waktunya untuk bersenang-senang. Well, seperti kata Ligwina Hananto–lead trainer QM Financial–hura-hura sih boleh, tapi jangan sampai bikin huru-hara gara-gara kamu senang-senang tanpa rencana matang jauh ke depan untuk hidupmu sendiri.
Justru, di saat masih lajang inilah, kamu bisa merencanakan semuanya dengan lebih baik.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Langkah Membuat Resolusi Tahun Baru yang Realistis
Bagaimana tahun barumu? Apakah kamu sendiri bisa memproyeksikan bahwa tahun ini akan menjadi baik untukmu, terutama dari segi keuangan? Sudah membuat resolusi tahun baru?
Belum? Kenapa? Masih bingung? Males karena toh nanti lama-lama juga lupa, seperti tahun-tahun sebelumnya?
Resolusi tahun baru memang sangat terdengar klise ya? Sepertinya juga hanya sekadar janji manis saja di awal tahun. Setelah tahun berjalan, sudah deh, lupa semua! Padahal resolusi tahun baru itu bisa jadi goals baik untuk hidup kita sendiri lo.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh orang-orang, hingga resolusi tahun baru mereka jadi sekadar janji manis adalah ketika mereka membuatnya, mereka enggak membuat resolusi tahun baru yang realistis.
Misalnya saja. Ukuran baju sekarang XXXL. Lalu penginnya tahun ini ukuran baju bisa menyusut, ke ukuran M. Niatnya sih bagus, tapi kurang realistis. Kecuali memang punya tekad kuat banget dan sudah punya rencana yang sangat matang, rasanya sangat mustahil bisa menyusutkan ukuran baju dari XXXL ke M.
Bukannya enggak mungkin tercapai, tapi ya kenapa enggak kita mulai dengan membuat resolusi tahun baru yang realistis saja dulu, supaya mudah kita menyusun rencana?
Begini caranya.
5 Langkah Membuat Resolusi Tahun Baru yang Realistis
1. Tujuan yang nyata
Selalu awali dengan #TujuanLoApa.
Buat kamu yang sudah lama follow QM Financial di media sosial, atau sering baca-baca artikel di situs ini, pasti sudah tahu apa arti jargon ini. Sudah hafal malah ya, karena setiap kali selalu disebut.
Kenapa? Ya karena semua hal yang ingin kita rencanakan itu akan baik adanya kalau diawali dengan membuat tujuan yang jelas. Begitu pula saat kita membuat resolusi tahun baru.
Jadi, tujuan keuanganmu tahun ini prioritasnya di mana?
2. Mulai dari langkah kecil
One step at a time.
Sudah siap mulai membuat resolusi tahun baru? Kamu bisa mulai dari hal yang paling sepele, tapi bisa membawa perubahan besar. Atau, kamu bisa mulai menyusun dari yang paling urgent atau prioritas.
Misalnya saja, kamu bisa mulai dengan mencatat pengeluaran. Ini langkah kecil kan? Tapi banyak orang yang sering malas atau lupa melakukannya. Padahal dengan langkah kecil ini, berbagai perubahan kondisi keuangan ke arah yang lebih baik bisa kamu usahakan lo.
Kalau yang top priority, misalnya saja, kembalikan pinjaman uang pada sahabatmu, atau saudara, atau keluarga. Mereka orang terdekatmu, dan dengan mengembalikan uang yang kamu pinjam, kamu juga baru saja melakukan usaha untuk memperbaiki hubungan baik kamu dengan mereka.
3. Tulis di tempat yang mudah dilihat kembali
Membuat resolusi tahun baru memang sepele, dan mudah terlupakan. Tapi hal ini terjadi, kalau resolusi tersebut hanya kamu buat dalam pikiranmu saja.
Kalau benar-benar pengin mewujudkannya, coba tuliskan apa saja resolusi tahun barumu lalu taruh di tempat yang mudah terlihat. Misalnya, ditulis di kertas lalu ditempelkan di kulkas dengan magnet. Biar semua orang di rumah juga tahu kalau kamu punya niat baik tahun ini, dan siapa tahu kan mereka bisa membantu?
Atau, kamu bisa membagikannya di media sosial, kalau kamu memang seorang social media junkies.
Yang pasti, dengan sering-sering melihatnya, maka kamu akan selalu ingat kalau kamu punya niat baik tahun ini.
4. Komitmen
Saat membuat resolusi tahun baru, maka itu berarti kamu sedang berjanji dengan dirimu sendiri. Pengin kan, jadi lebih baik di tahun ini?
Kalau iya, maka komitmen itu penting. Katakan pada diri sendiri, “Ini janji pada diri sendiri. Kalau bisa terpenuhi, maka diri sendiri juga yang akan mendapatkan hal baik serta keuntungannya.”
5. Siap untuk belajar
Sebagai salah satu langkah untuk mencapai tujuan, kamu harus siap untuk belajar. Karena pada prosesnya nanti, kamu pasti akan banyak menghadapi kesulitan dan rintangan. Dengan semangat belajar, kamu pasti bisa menyelesaikan semua masalah.
So, niatkan hati untuk belajar lebih baik. Belajar itu bisa di mana saja, dari mana saja, pada siapa saja kan? Bahkan bisa belajar dari kesalahan yang kita buat sendiri juga.
It’s ok untuk melakukan kesalahan, yang penting bisa jadi pelajaran untuk ke depannya. Ingat juga akan beberapa kesalahan keuangan yang sudah kamu lakukan di tahun lalu, dan perbaiki di tahun ini.
Nah, selamat membuat resolusi tahun baru ya! Yang penting, harus selalu ingat, bahwa setiap niat baik harus diiringi dengan doa.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Resolusi Tahun Baru 2020 untuk Kondisi Keuangan yang Lebih Sehat
Selamat tahun baru 2020! Semoga tahun ini menjadi tahun yang lebih baik dibandingkan tahun 2019 kemarin! Sudahkah kamu mereview bagaimana kondisi keuanganmu di 2019? Adakah yang ingin kamu perbaiki di tahun 2020 ini? Bisa jadi resolusi tahun baru yang oke tuh, kalau kamu punya rencana keuangan yang baik untuk dijalankan tahun ini.
Kalau kondisi keuangan kamu di tahun 2019 kemarin masih belum sehat, maka sekaranglah waktu yang tepat untuk menyusun resolusi tahun baru, agar kondisinya menjadi lebih baik. Enggak perlu muluk-muluk atau terlalu jauh kok.
Coba kamu simak saja 7 resolusi tahun baru, yang sudah dirumuskan oleh QM Financial berikut ini. Mungkin bisa memberimu ide, atau bisa saja langsung dimasukkan sebagai salah satu daftar resolusi tahun baru kamu.
7 Resolusi Tahun Baru untuk Kondisi Keuangan yang Lebih Sehat di Tahun 2020
1. Mencatat
Buat yang di tahun-tahun sebelumnya–enggak cuma di tahun 2019–malas mencatat kondisi keuangan, yuk, sekarang mulai ubah kebiasaannya.
Mulailah dari mencatat pengeluaranmu setiap hari, baik yang dengan uang cash maupun cashless. Punyai satu buku agenda khusus untuk mencatat, atau kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi di smartphone kamu. Mana saja yang nyaman, boleh.
2. Punyai tujuan keuangan yang riil
Kalau kamu belum punya tujuan keuangan di tahun 2019, maka di tahun 2020 ini kamu seharusnya sudah mulai punya.
Apa sih yang pengin kamu capai? Tetapkan tujuan jangka pendek (< 5 tahun), menengah (5 – 10 tahun), hingga jangka panjang (> 10 tahun) versi kamu. Wujudkan mimpi-mimpimu, dan perhitungkan apakah kamu perlu biaya untuk mewujudkan semua keinginanmu itu.
Jadikan ini sebagai tujuan keuanganmu yang riil. Setelah kamu mempunyai tujuan, tentunya akan mudah untukmu membuat rencana untuk benar-benar mewujudkannya kan?
3. Punyai gaya hidup yang lebih baik
Barangkali kamu punya kebiasaan atau gaya hidup yang kurang sehat di tahun 2019?
Nah, ini waktu yang baik juga untuk mengubahnya. Termasuk jika kamu punya kebiasaan kurang sehat dalam hal keuangan.
Mungkin kamu mulai rajin lagi ke gym, supaya iuran membership-mu enggak sia-sia? Atau, misalnya saja, iya kamu sudah bisa menabung atau berinvestasi Rp500.000 per bulan di tahun 2019. Tapi kamu juga menghabiskan uang rata-rata Rp1.300.000 buat ngopi dan nongkrong setiap bulan.
Well, gimana kalau untuk tahun 2020 ini, kamu ubah kondisinya? Kamu menabung Rp1.300.000 setiap bulan, dan buat nongkrong, cukuplah dengan Rp500.000 saja?
Tentunya kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisimu secara riilnya ya. Yang pasti, buat dirimu sendiri lebih sehat tahun ini. Dengan begini, kamu juga akan lebih cepat mencapai tujuan keuanganmu yang sudah kamu tetapkan seperti di poin kedua di atas.
4. Bebas utang konsumtif
Lalu bagaimana dengan kondisi utang di tahun 2019? Apakah masih banyak utang konsumtif yang enggak perlu?
Yuk, perbaiki sebagai resolusi tahun baru di tahun 2020! Coba buka lagi review keuanganmu untuk 2019 yang lalu. Apa saja sih yang kamu beli dengan cara utang atau mencicil? Apakah barang tersebut memang kamu butuhkan, sedangkan harganya cukup mahal sehingga kamu perlu untuk berutang?
Atau kamu hanya pengin saja belanja? Karena ada promo cashback? Bisa belanja bonus planner?
Ubah kebiasaan belanja impulsif–apalagi dengan berutang–di tahun 2020 yuk!
5. Mulai/tambah aset investasi
Buat yang sudah mulai investasi di tahun 2019 kemarin, bravo! So, tahun ini, kamu harus bisa melanjutkan rencana investasimu. Bahkan, sebagai resolusi tahun baru, kamu bisa menambah aset investasi lagi.
Kalau kemarin sudah mulai dengan reksa dana, bagaimana jika tahun ini kamu mulai investasi saham?
Kalau seumpama, tahun kemarin kamu belum mulai investasi karena berbagai alasan, maka tahun ini juga tahun yang baik untuk mulai lo!
6. Belajar keuangan lebih banyak
Agar kondisi keuanganmu lebih baik di tahun 2020, maka ada baiknya juga kamu belajar lebih banyak lagi mengenai literasi keuangan.
Mungkin kamu bisa mengusulkan ke pihak HR di kantor tempat kamu bekerja untuk mengadakan pelatihan karyawan khusus untuk keuangan? Enggak cuma kamu sendiri kan yang bisa belajar. Belajar ramai-ramai itu seru banget lo!
QM Financial bisa banget menolong perusahaanmu untuk mengadakan training keuangan, agar karyawan semakin terampil mengelola keuangan pribadi masing-masing.
7. Tambah penghasilan
Nah, ini juga bisa menjadi salah satu resolusi tahun baru yang oke nih, demi kesehatan keuangan di tahun 2020.
So, kamu punya hobi apa? Kamu bisa mulai dari hobi kamu itu lo, untuk menambah penghasilan. Kelola waktu luangmu, biar enggak cuma nongkrong-nongkrong unfaedah doang. Siapa tahu, bisa buat nambah tabungan kan?
Nah, sudah ada 7 resolusi tahun baru untuk kondisi keuangan yang lebih sehat di tahun 2020. Kamu punya resolusi yang lain? Mau share dengan QM Financial? Boleh lo, langsung ditulis saja di kolom komen ya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.