#FinClic Managing Finance for Single Moms
Senin, 25 Maret 2019 #FinClic di Instagram Live QM Financial sedikit berbeda karena melibatkan komunitas pemberdayaan untuk ibu tunggal Indonesia yang dinamakan Single Moms Indonesia (SMI) dan diprakarsai oleh Maureen Hitipeuw sejak 8 September 2014.
Stigma masyarakat terhadap status ibu tunggal di masyarakat Indonesia yang mengandung banyak pandangan negatif dan sering dijadikan bahan lelucon menjadi salah satu alasan Maureen mendirikan komunitas SMI. Maureen ingin agar ada wadah khusus bagi ibu tunggal untuk saling mendukung dan menguatkan secara mental saat tekanan sosial datang. Tidak berhenti di situ, Maureen mengharapkan komunitas SMI juga bisa memberikan penguatan sekaligus memfasilitasi khususnya secara fiannsial, mulai dari pemberdayaan ekonomi hingga cara mengatur keuangan.
5 Hal Agar Literasi Finansial Perempuan Meningkat
Bagi dunia internasional, bulan Maret erat kaitannya dengan perempuan. Setiap 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia untuk merayakan pencapaian secara politik, ekonomi, kultural dan sosial.
Perempuan selalu berhubungan dengan finansial dan dianggap lebih pandai dalam mengatur keuangan. Benarkah demikian? Kenyataannya, menurut survei Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2016, tingkat literasi keuangan perempuan hanya 25,5%, lebih rendah bila dibandingkan pria yaitu 33,2%.
#FinClic Aset Aktif
“Sudah berapa lama kah kamu bekerja? Aset aktif apa saja yang sudah kamu kumpulkan?” , ini pertanyaan ganggu yang sering ditanyakan oleh QM Trainer. Aset aktif merupakan salah satu komponen perencanaan keuangan.Membuat perencanaan keuangan ibarat membuat rumah. Biasanya untuk membuat rumah, kamu memerlukan gambar dan desain lantai bawah serta lantai atas. Dalam keuangan, ada sebuah konsep asli yang dibuat oleh Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial yaitu Blueprint of Your Money.
#FinClic Pause Button
Apakah kamu pernah tahu mengenai “pause button”?Menurut kamus bahasa, pause button adalah kegiatan yang berhenti sementara sehingga yang mengalaminya seperti diberhentikan kehidupannya sementara.Tahun 2002, Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial baru lulus kuliah – bekerja – menikah lalu memiliki anak. Mungkin ini sebagian besar siklus yang dialami perempuan Indonesia. Saat itu Wina, sapaan akrabnya merasa stres karena merasa hidupnya berjalan di tempat.
Kelebihan Belajar Literasi Finansial Melalui FCOS
Kamu pasti familiar dengan pepatah, “Tuntutlah ilmu ke negeri Cina”. Bukan berarti kamu harus belajar langsung ke negara tersebut, tapi carilah ilmu sebanyak-banyaknya bahkan sampai ke tempat yang jauh sekalipun. Meskipun terdengar klise tapi ada benarnya karena mempelajari hal baru akan selalu memberi manfaat bagimu. Pendidikan memang menjadi hal yang sangat penting bagi sebagian orang. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin tinggi kesejahteraan hidup yang dapat dicapai.Tingginya semangat belajar finansial tidak terbatas oleh usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Namun terkadang tempat dan waktu seringkali menjadi penghalang untuk kamu bisa belajar tentang literasi finansial. Melalui Financial Clinic Oline Series (FCOS), kamu bisa belajar di mana pun, kapan pun dengan harga terjangkau!Tahun 2006, Financial Clinic merupakan konten siaran radio yang kemudian menjadi materi seminar dan sekarang menjadi kelas online.
Hidup Nyaman Saat Pensiun? Yuk Rencanakan!
Program Masa Persiapan Pensiun atau yang sering disebut dengan MPP diperlukan oleh setiap tenaga kerja baik itu aparatur sipil negara (ASN), pegawai BUMN maupun karyawan swasta. Karena ada beberapa hal yang kerap terjadi kepada para tenaga kerja menjelang masa pensiun seperti masalah mental, ekonomi maupun sosial. Permasalahan tersebut muncul karena kebanyakan dari mereka yang belum memiliki rencana apa yang akan dilakukan pada saat pensiun. Namun tidak semua tenaga kerja memilki permasalahan menjelang masa pensiunnya.
baca juga: Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Pensiun?
Dalam faktanya, tingkat kesadaran tenaga kerja di Indonesia untuk mempersiapkan masa pensiunnya masih terbilang rendah. Sebagian besar dari mereka masih mengandalkan jaminan dana pensiun yang diberikan oleh perusahaan atau instansi tempat mereka bekerja sebagai sumber pendapatan di masa pensiunnya kelak.
baca juga: Cukupkah dengan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan?
Padahal harus kita akui bahwa besaran dana pensiun tersebut mungkin tidak akan cukup untuk menjamin kehidupannya di masa pensiun kelak. Kondisi inilah yang mendorong PT. TASPEN (persero) untuk mengadakan Program Wirausaha ASN dan Pensiunan yang diselenggarakan pada tanggal 16 Januari lalu yang berlokasi di Sentul International Convention Center dan dibuka oleh Presiden RI Bapak H Ir. Joko Widodo.
Program ini diselenggarakan selama 1 (satu) hari dan dihadiri oleh 4.000 orang ASN yang akan memasuki usia pensiun. Dalam program ini, ada beberapa pembicara yang hadir untuk memberikan edukasi seputar masa persiapan pensiun, salah satunya adalah lead trainer dari QM Financial Ligwina Hananto.
Ligwina Hananto menyampaikan bahwa untuk bisa hidup nyaman di masa pensiun nanti, maka kita harus mempersiapkannya sedini mungkin. Berikut poin-poin penting dari program persiapan pensiun untuk Anda yang berusia di bawah 30 tahun, antara lain:
- Wujudkan good money habit agar kondisi keuanganmu tetap sehat.
- Atur cashflow dan kebiasaan pengeluaran lifestyle.
- Punya rumah pertama.
- Punya tujuan finansial penting seperti dana darurat, dana pendidikan dan dana pensiun.
- Pelajari jenis-jenis aset aktif: bisnis, properti dan surat berharga.
baca juga: 5 Alasan Kamu Perlu Menyiapkan Dana Pensiun Sejak Dini
Namun tidak perlu khawatir juga, jika Anda belum menyiapkan rencana keuangan padahal sudah memasuki usia pensiun. Berikut Poin-poin penting dari program pensiun khusus usia 50 tahun ke atas ini, antara lain:
- Pastikan utang Anda LUNAS saat masuk periode pensiun.
- Sesuaikan cashflow biaya hidup saat masuk periode pensiun.
- Periksa fasilitas kesehatan yang dapat digunakan di masa pensiun.
- Periksa daftar aset mana yang dapat dioptimalkan sebagai sumber penghasilan di masa pensiun
- Pelajari kembali jenis-jenis aset aktif: bisnis, properti dan surat berharga.
Baca juga: Kapan perusahaan harus membuat program persiapan pensiun?
Tidak hanya berhenti di situ, para peserta juga mendapat arahan khusus untuk bisa mengelola keuangan pribadinya agar bisa berkembang menjadi sumber penghasilan di masa pensiunnya, tentunya dengan mengembangkan usaha/bisnis.
baca juga: Blueprint of Your Money
Dengan diselenggrakannya Program Wirausaha ASN dan Pensiunan ini, maka harapan kedepannya adalah para calon pensiunan ASN ini dapat hidup lebih baik dari segi mental, sosial dan perekonomian.
-Nita Kurniawati
#FinClic Properti VS Traveling
Hidup kita sekarang banyak ditentukan oleh apa yang terjadi di media sosial (medsos) sehingga media sosial turut berperan dalam penentuan pilihan. Ada yang terpengaruh dengan skincare dari akun medsos yang diikuti dan bahkan terpengaruh dengan liburan pada destinasi tertentu misalnya Flores, Jepang dan Korea.
Membangun Kebiasaan Keuangan Yang Baik
Kamu pasti masih ingat #BiasaJadiBaik, sebuah gerakan bersama untuk memulai kebiasaan keuangan yang baik.
Saya akhirnya membaca buku “The Power of Habit” yang ditulis oleh Charles Duhigg. Menurutnya, kebiasaan merupakan suatu aksi yang rutin dilakukan sehingga tanpa disadari dilakukan secara otomatis (pola) oleh seseorang.
Kebiasaan baik tidak hanya dilakukan untuk aktivitas sehari-hari tapi penting juga untuk dilakukan dalam hal keuangan. Dengan membangun kebiasaan keuangan yang baik, niscaya kamu akan dapat mempertahankan kemampuan hidup di masa pensiun dan dengan keuangan yang kuat kamu akan mampu menolong lebih banyak lagi orang dekat (keluarga/saudara) yang membutuhkan.
Hari gajian semakin mendekat, mari gunakan 5 pos pengeluaran untuk belajar membangun kebiasaan keuangan yang baik.
#FinClic Dana Pensiun
Apa yang ada di bayanganmu ketika mendengar kata “pensiun”?
SIAPA
Pensiun seringkali dibayangkan sebagai periode saat menginjak usia 55
tahun (pensiun PNS zaman dahulu dan kini sudah berubah menjadi 58 tahun), sudah
tidak bekerja dan tidak beraktivitas lagi untuk fase yang panjang. Masa pensiun
juga biasanya tidak lagi memiliki penghasilan dan hidup bergantung pada orang
lain.
Di QM Financial, kami membuat asumsi perhitungan usia pensiun adalah 55-85
tahun di mana umur 55 tahun sudah berhenti bekerja sampai 85 tahun (meninggal
dunia).
Kenali 5 Masalah Keuangan Keluarga Agar Tak Menjadi Retaknya Hubungan Rumah Tangga
Dalam kehidupan berumah tangga, masalah keuangan seringkali jadi masalah yang memicu pertengkaran dan tidak jarang menjadi penyebab berakhirnya hubungan rumah tangga.
Memang perlu diakui bahwa uang punya peran penting di dalam hidup tapi jangan sampai hanya gara-gara uang hubungan harmonis berakhir tragis!
Masalah rumah tangga yang diawali dengan masalah keuangan tidak hanya mengintai mereka yang berpenghasilan minim. Pasangan yang memiliki penghasilan selangit pun tidak lepas dari risiko masalah keuangan ini.