Mengenal Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Hari Tua (JHT): Apa Perbedaannya?
Kalau kamu seorang karyawan, mungkin kamu sudah tahu kalau kamu punya hak dana pensiun melalui Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP). Kamu mungkin juga sudah lihat setiap bulan ada potongan untuk keduanya. Tapi, apakah kamu sudah tahu dengan jelas, apa perbedaan di antara keduanya?
JHT dan JP sama-sama dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan. Setiap karyawan yang bekerja di perusahaan wajib diikutsertakan dalam program ini. Tujuan keduanya sama-sama untuk melindungi pekerja dari risiko finansial di masa depan (baca: masa pensiun).
Nah, agar semakin paham manfaatnya, kamu perlu tahu perbedaan di antara keduanya. Pasalnya, JHT dan JP ini punya tujuan, manfaat, hingga mekanisme yang berbeda. Dengan memahaminya, kamu pun bisa membuat rencana keuangan yang lebih baik dan lebih pas dengan kebutuhanmu.
Table of Contents
Beda Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun
So, untuk memahami peran masing-masing program, penting mengetahui perbedaan mendasar antara Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Apa saja?
1. Tujuan
Jaminan Hari Tua ada agar nantinya peserta bisa punya uang tunai ketika sudah mau pensiun, atau ketika berhenti bekerja dengan alasan lainnya. Program ini adalah tabungan wajib yang dapat membantu pekerja memenuhi kebutuhan finansial di masa tua atau ketika tidak lagi mampu bekerja.
Sementara itu, Jaminan Pensiun dirancang untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta yang kehilangan atau berkurang penghasilannya karena pensiun. Dengan adanya JP, peserta diharapkan tetap bisa punya pendapatan tetap untuk memenuhi kebutuhan rutinnya.
Baca juga: Pensiun PNS, Harus Disiapkan Sejak Kapan?
2. Manfaat
Di JHT, peserta akan menerima uang tunai yang merupakan akumulasi dari seluruh iuran yang telah dibayarkan ditambah hasil pengembangannya. Manfaat ini dapat dicairkan secara sekaligus atau sebagian, bergantung pada kondisi dan kebutuhan peserta.
Sementara itu, JP akan dicairkan setiap bulan dan dibayarkan pada peserta atau ahli warisnya. Ada beberapa kategori, yakni pensiun hari tua, pensiun cacat, pensiun janda/duda, pensiun anak, dan pensiun orang tua.
3. Ketentuan Pencairan
Manfaat Jaminan Hari Tua akan dicairkan sekaligus seluruhnya ketika peserta sudah mencapai 56 tahun, mengalami cacat total tetap, meninggal dunia, mengundurkan diri, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), atau meninggalkan Indonesia untuk selamanya.
Namun, jika memang dibutuhkan, JHT juga bisa dicairkan sebagian. Syaratnya sudah jadi peserta minimal 10 tahun, dengan jumlah pencairan maksimal 10% untuk persiapan pensiun atau maksimal 30% untuk pembiayaan perumahan. Pengambilan sebagian ini hanya dapat dilakukan satu kali.
Sementara itu, manfaat Jaminan Pensiun dibayarkan setiap bulan ketika peserta mulai masuk usia pensiun, meninggal dunia, dan cacat total.
4. Batas Upah
Program Jaminan Hari Tua enggak ada batas atas upah sebagai dasar perhitungan iuran. Artinya, berapa pun besaran upah yang diterima pekerja, iuran JHT dihitung berdasarkan persentase tetap dari total upah tersebut. Besaran iuran JHT adalah 5,7% dari upah sebulan, dengan rincian 3,7% ditanggung oleh pemberi kerja dan 2% oleh pekerja.
Berbeda dengan JHT, program Jaminan Pensiun memiliki batas atas upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan iuran. Per Maret 2024, batas atas upah untuk JP ditetapkan sebesar Rp10.042.300 per bulan. Artinya, kalau upah pekerja melebihi angka tersebut, perhitungan iuran JP tetap didasarkan pada batas atas tersebut. Besaran iuran JP adalah 3% dari upah, dengan rincian 2% ditanggung oleh pemberi kerja dan 1% oleh pekerja.
5. Ketentuan Iuran
Program Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun ini juga memiliki ketentuan iuran yang berbeda, baik dalam persentase maupun pembagian tanggungannya antara pemberi kerja dan pekerja. Nah, supaya lebih jelas, berikut adalah rinciannya, beserta contoh perhitungannya.
Jaminan Hari Tua
Persentase Iuran: Total iuran JHT adalah 5,7% dari upah bulanan pekerja.
Upah yang dijadikan dasar perhitungan iuran JHT mencakup gaji pokok dan tunjangan tetap.
Pembagian Tanggungan:
- Pemberi Kerja: Menanggung 3,7% dari upah sebulan.
- Pekerja: Menanggung 2% dari upah sebulan.
Contoh Perhitungan:
Mawar memiliki upah bulanan sebesar Rp10.000.000, maka perhitungan iuran JHT-nya adalah sebagai berikut:
- Iuran yang Ditanggung Pemberi Kerja: 3,7% x Rp10.000.000 = Rp370.000
- Iuran yang Ditanggung Pekerja: 2% x Rp10.000.000 = Rp200.000
- Total iuran JHT per bulan untuk pekerja tersebut adalah Rp570.000.
Jaminan Pensiun
Persentase Iuran: Total iuran JP adalah 3% dari upah bulanan pekerja.
Untuk perhitungan iuran JP, terdapat batas atas upah yang dijadikan dasar perhitungan. Per Maret 2024, batas atas upah tersebut adalah Rp10.042.300. Artinya, jika upah pekerja melebihi angka ini, perhitungan iuran JP tetap didasarkan pada Rp10.042.300.
Pembagian Tanggungan:
- Pemberi Kerja: Menanggung 2% dari upah sebulan.
- Pekerja: Menanggung 1% dari upah sebulan.
Contoh Perhitungan:
Andi mendapatkan upah bulanan Rp8.000.000, maka perhitungan iuran JP-nya adalah sebagai berikut:
- Iuran yang Ditanggung Pemberi Kerja: 2% x Rp8.000.000 = Rp160.000
- Iuran yang Ditanggung Pekerja: 1% x Rp8.000.000 = Rp80.000
- Total iuran JP per bulan untuk pekerja tersebut adalah Rp240.000.
Sementara itu, Diana mendapatkan upah bulanan Rp15.000.000, maka perhitungan iuran JP-nya adalah sebagai berikut:
- Iuran yang Ditanggung Pemberi Kerja: 2% x Rp10.042.300 = Rp200.846
- Iuran yang Ditanggung Pekerja: 1% x Rp10.042.300 = Rp100.423
- Total iuran JP per bulan untuk pekerja tersebut adalah Rp301.269.
Nah, jelas kan?
Perlu dicatat bahwa batas atas upah untuk perhitungan iuran JP dapat berubah setiap tahun mengikuti tingkat inflasi umum tahun sebelumnya.
Baca juga: Ini 4 Dampak Terbesar Persiapan Masa Pensiun yang Mepet, Jangan Menunda!
6. Pekerja Lepas
Nah, selain yang sudah dibahas di atas, ada satu hal lagi yang perlu dipahami mengenai JHT dan JP ini.
Jaminan Hari Tua dapat dimiliki oleh pekerja lepas, karena program ini terbuka untuk peserta bukan penerima upah (BPU). Jadi, buat kamu yang berprofesi sebagai pekerja mandiri, freelancer, atau pekerja di luar hubungan kerja, bisa banget memanfaatkan JHT ini sebagai program dana pensiunmu.
Kamu bisa mendaftar secara mandiri ke BPJS Ketenagakerjaan dan membayar iuran sesuai ketentuan. Dasar perhitungan iuran didasarkan pada upah yang dilaporkan oleh peserta dengan persentase tertentu.
Berbeda dengan JHT, Jaminan Pensiun enggak tersedia untuk pekerja lepas. Program JP ini dibuat khusus untuk pekerja penerima upah dengan hubungan kerja formal dengan pemberi kerja. Iuran JP juga melibatkan kontribusi dari pemberi kerja, sehingga enggak bisa berlaku bagi pekerja yang bekerja secara mandiri.
Nah, gimana? Cukup jelas kan, penjelasannya?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengenal 4 Jenis Dana Pensiun dan Karakteristiknya
Jenis dana pensiun yang tersedia bagi perorangan dan karyawan saat ini beragam, masing-masing dengan karakteristik unik yang memenuhi kebutuhan pensiun yang berbeda.
Dari dana pensiun manfaat pasti yang menawarkan keamanan melalui manfaat tetap, hingga dana pensiun iuran pasti yang memberikan fleksibilitas dalam kontribusi, pilihan ini mencerminkan berbagai strategi keuangan dan perencanaan pensiun.
Table of Contents
Apa Itu Dana Pensiun
Dana pensiun adalah sebuah program keuangan yang dirancang untuk menyediakan pendapatan kepada seseorang setelah mereka pensiun. Ini merupakan bentuk dari persiapan keuangan jangka panjang yang memungkinkan seseorang atau karyawan untuk mengumpulkan dan menabung sejumlah uang selama masa kerja mereka, yang kemudian dapat digunakan setelah mereka tidak lagi aktif bekerja.
Konsep dana pensiun berfokus pada akumulasi dan pengelolaan dana selama periode waktu tertentu. Uang tersebut biasanya diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan untuk menghasilkan pertumbuhan nilai atas waktu.
Saat seseorang memasuki masa pensiun, mereka dapat mulai menerima pembayaran secara berkala dari dana yang telah terkumpul ini, untuk memberikan dukungan keuangan selama masa pensiun mereka.
Secara umum, dana pensiun adalah salah satu komponen penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang, memberikan jaminan pendapatan setelah seseorang selesai dengan masa kerjanya.
Ada beberapa jenis dana pensiun yang dikenal di Indonesia.
Jenis Dana Pensiun Berdasarkan Program
Dana Pensiun Manfaat Pasti
Dana pensiun manfaat pasti adalah jenis dana pensiun di mana manfaatnya diterima oleh peserta setelah pensiun sudah ditentukan atau pasti.
Beberapa karakteristik dana pensiun manfaat pasti di antaranya:
- Biasanya, manfaat yang diterima dihitung berdasarkan rumus yang telah ditetapkan, yang biasanya tergantung pada beberapa kriteria, seperti gaji terakhir dan jumlah tahun bekerja.
- Pengelolaan dana dalam skema ini dilakukan oleh pemberi kerja atau entitas yang ditunjuk. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa dana yang cukup tersedia untuk membayar manfaat pensiun yang dijanjikan.
- Risiko terkait dengan kinerja investasi dana pensiun biasanya ditanggung oleh pemberi kerja atau pengelola dana. Artinya, jika investasi dana tidak berkinerja baik, pemberi kerja akan perlu menyuntikkan dana tambahan untuk memenuhi kewajiban pensiun.
- Karena manfaatnya yang pasti, jenis dana pensiun ini sering dianggap memberikan keamanan finansial yang lebih baik bagi peserta. Namun, buat pemberi kerja, bisa jadi lebih mahal dan berisiko, terutama dalam kondisi pasar yang tidak stabil.
Dana Pensiun Iuran Pasti
Dana pensiun iuran pasti adalah jenis dana pensiun dengan jumlah iuran yang dibayarkan oleh peserta atau pemberi kerja telah ditetapkan secara pasti.
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari dana pensiun iuran pasti:
- Jumlah iuran yang dibayarkan ke dalam dana pensiun ditetapkan terlebih dahulu. Iuran ini bisa berupa persentase tetap dari gaji peserta, atau jumlah nominal yang tetap.
- Manfaat yang diterima oleh peserta saat pensiun tergantung pada akumulasi iuran yang telah dibayarkan dan hasil dari investasi dana tersebut. Tak ada jaminan tentang berapa banyak uang yang akan diterima saat pensiun.
- Dana dari iuran tersebut diinvestasikan, dan hasil investasi akan menentukan nilai akhir dana pensiun. Peserta atau pemberi kerja memiliki pilihan dalam hal cara investasi dana tersebut dikelola.
- Risiko kinerja investasi umumnya ditanggung oleh peserta. Jika investasi dana tidak berkinerja baik, nilai pensiun yang akan diterima peserta bisa lebih rendah.
- Skema ini memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada peserta dalam hal pilihan investasi dan tingkat iuran.
Jenis Dana Pensiun Berdasarkan Penyelenggara
Dana Pensiun Pemberi Kerja
Dana pensiun pemberi kerja adalah program pensiun yang disediakan dan dikelola oleh pemberi kerja untuk karyawannya.
Tujuan utama dari dana pensiun ini adalah untuk membantu karyawan mengumpulkan tabungan untuk masa pensiun mereka. Berikut adalah beberapa aspek penting dari dana pensiun pemberi kerja:
- Program ini disusun oleh pemberi kerja yang memberikan kontribusi ke dalam dana pensiun atas nama karyawan mereka, selain karyawan juga diminta untuk berkontribusi juga dari sebagian gaji yang diterima.
- Dana pensiun pemberi kerja bisa berupa skema manfaat pasti atau iuran pasti.
- Jenis dana pensiun ini memberikan pendapatan pasca-pensiun kepada karyawan, yang dapat membantu mereka menjaga standar hidup mereka setelah berhenti bekerja.
- Dana pensiun ini diatur oleh undang-undang pemerintah untuk memastikan keamanan dan keadilan dalam pengelolaan dan pembayaran manfaat.
- Ada insentif pajak yang terkait dengan kontribusi dan akumulasi dana dalam rencana pensiun ini.
- Dana tersebut biasanya diinvestasikan oleh pemberi kerja atau oleh manajer dana yang ditunjuk, dengan tujuan untuk menghasilkan pertumbuhan nilai atas waktu.
Dana Pensiun Pemberi Kerja merupakan bagian penting dari paket kompensasi karyawan dan merupakan alat yang efektif untuk retensi karyawan serta merupakan cara bagi pemberi kerja untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap kesejahteraan jangka panjang karyawan mereka.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Dana pensiun lembaga keuangan adalah sebuah skema pensiun yang dikelola oleh lembaga keuangan, seperti bank atau perusahaan asuransi, untuk menyediakan manfaat pensiun bagi karyawan suatu perusahaan atau perseorangan.
Jenis dana pensiun ini merupakan salah satu bentuk penyediaan dana pensiun di luar skema pensiun pemberi kerja langsung. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari DPLK:
- DPLK dikelola oleh lembaga keuangan yang memiliki lisensi dan pengalaman dalam mengelola dana investasi. Mereka bertanggung jawab atas pengumpulan, pengelolaan, dan penyaluran dana pensiun.
- Kontribusi ke DPLK dapat berasal dari pemberi kerja, karyawan, atau keduanya. Besaran dan frekuensi kontribusi bisa disesuaikan menurut kesepakatan atau kebijakan yang berlaku.
- DPLK biasanya mengoperasikan skema pensiun berbasis iuran pasti, di mana manfaat pensiun yang diterima oleh peserta bergantung pada total iuran yang dibayarkan dan hasil investasi dari dana tersebut.
- Peserta diberikan pilihan dalam hal bagaimana dana mereka diinvestasikan, dengan opsi yang bervariasi dalam tingkat risiko dan potensi pengembalian.
- DPLK memberikan keuntungan dalam bentuk portabilitas, artinya jika seorang karyawan berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain, mereka bisa melanjutkan kontribusi ke dana pensiun yang sama tanpa kehilangan manfaat yang telah terakumulasi.
- Seperti produk keuangan lainnya, DPLK diatur oleh otoritas keuangan untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dengan cara yang adil dan transparan.
- Ketika peserta mencapai usia pensiun, mereka dapat menarik dana tersebut sebagai pendapatan pensiun, baik sebagai pembayaran lumpsum atau sebagai anuitas berkala.
DPLK menawarkan fleksibilitas dan pilihan bagi individu dan perusahaan dalam merencanakan dan menyediakan untuk kebutuhan pensiun, dengan manfaat tambahan dari keahlian dan pengelolaan profesional oleh lembaga keuangan.
Memilih Dana Pensiun yang Paling Sesuai
Jenis dana pensiun yang dipilih memegang peranan penting dalam menentukan keamanan dan kenyamanan finansial saat pensiun.
Memahami karakteristik dari empat jenis utama, termasuk dana pensiun manfaat pasti, dana pensiun iuran pasti, dana pensiun pemberi kerja, dan dana pensiun lembaga keuangan, membantu dalam membuat keputusan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan masing-masing.
Untuk mendapatkan wawasan lebih mendalam dan panduan dalam memilih skema pensiun yang tepat, yuk, ikuti kelas online yang diselenggarakan oleh QM Financial! Di kelas ini, ada trainer berpengalaman siap memberikan bimbingan, mulai dari menghitung kebutuhan pensiun hingga memilih produk keuangan yang cocok.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Rencana Pensiun: 5 Langkah Menyiapkannya Agar Bisa Optimal
Penyusunan rencana pensiun merupakan proses multistep yang bisa disusun dalam waktu sekali duduk. Di dalamnya, akan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan diperhitungkan, apalagi kalau memang kamu menginginkan untuk dapat pensiun dengan nyaman, aman, dan sejahtera. Prosesnya mungkin bahkan bisa dibilang menjemukan, nggak seseksi kalau kita lagi bikin rencana liburan. Tapi, bagaimanapun, ya teteup harus dibuat.
Perencanaan dana pensiun dimulai dengan proses menentukan tujuan keuangan secara realistis, dan berapa lama jangka waktunya hingga saat itu tiba. Kemudian, setelah itu, kamu juga harus menentukan instrumen seperti apa yang paling cocok untuk mengembangkan sekaligus sebagai tempat penyimpanan dana pensiun tersebut.
So, adakah di antara kamu yang masih ragu-ragu untuk membuat rencana pensiun? Masih saja bingung, program pensiun seperti apa yang cocok untukmu? Belum tahu mesti gimana hidupmu di masa pensiun nanti? Masih mau, “Diatur ntar ajalah, kalau sudah deket.”?
Wah, tahu nggak sih kamu, kalau kamu masih tarsok-tarsok—bentar besok bentar besok—alias menunda-nunda membuat rencana pensiun, bisa jadi kamu terancam gagal pensiun loh di hari tua nanti. Artinya, bisa jadi kamu berpeluang untuk terus bekerja sampai tua, bahkan menciptakan sandwich generation baru pada anak-anakmu di masa depan.
Duh, masa tega sih, menjadi beban hidup anak?
Yuk, makanya buat rencana pensiun! Sebenarnya cukup sederhana kok, hanya saja memang akan lebih baik jika mulai dari sekarang.
Langkah Membuat Rencana Pensiun
1. Tentukan jangka waktu
Membuat rencana pensiun adalah soal menentukan pengin hidup seperti apa kelak.
Usia kamu sekarang dan usia saat kamu mulai pengin pensiun akan menentukan banget dalam membuat rencana pensiun yang efektif. Semakin panjang waktunya, maka semakin tinggi tingkat risiko portofolio investasi yang bisa kamu lakukan. Artinya, nilai akhir investasi juga berpeluang besar semakin tinggi.
Kalau kamu saat ini masih di usia 20-an, maka itu artinya kemungkinan kamu akan pensiun dalam waktu 30 tahun lagi, lebih bahkan. Dengan demikian, instrumen berisiko tinggi akan lebih cocok, misalnya saham. Memang akan ada risiko volatilitas, tetapi dengan strategi analisis yang tepat, kamu bisa menemukan saham-saham yang akan bertumbuh dengan baik dalam jangka waktu panjang.
2. Perhitungkan inflasi
Inflasi adalah musuh utama kita dalam perencanaan keuangan. Kamu perlu imbal yang lebih besar daripada inflasi jika ingin mempertahankan daya beli kamu saat sudah masuk usia pensiun.
Para pakar keuangan sering menyebut inflasi sebagai anti-growth compound, karena dapat menggerogoti nilai uang kita. Tingkat inflasi yang kecil, misalnya 3%, dapat menggerus nilai tabungan sebesar 50% dalam waktu 24 tahun.
See? Memang hanya berkurang 3% sih setiap tahun. Tapi dikali 24 tahun, uangmu akan berkurang nilainya sebesar 50% loh!
Jadi, jangan pernah abaikan tingkat inflasi saat mulai membuat rencana pensiun.
3. Tentukan kebutuhan
Memproyeksikan kebutuhan hidup secara realistis akan membantu kamu menentukan seberapa besar portofolio yang harus disiapkan. Dari banyak sumber disebutkan, bahwa untuk pensiun sejahtera, seseorang setidaknya harus memiliki dana 70 – 80% dari penghasilan terakhirnya sebelum mulai masuk masa pensiun. So, apakah ini realistis?
Bisa iya, bisa tidak. Praktiknya, banyak hal yang bisa terjadi. Banyak pensiunan yang justru berbelanja melebihi kebutuhannya di awal-awal masa pensiun. Mengapa? Karena masih banyak yang sulit untuk meninggalkan kebiasaan lama. Dan, karena menganggur, mereka pun jadi merasa kebutuhannya bertambah. Belum lagi anggaran kesehatan yang bisa juga membengkak seiring usia.
4. Kenali berbagai karakteristik produk
Secara umum, semakin mendekati usia pensiun, maka portofolio sebaiknya semakin fokus pada aset yang mampu mendatangkan penghasilan secara pasif dan pelestarian modal. So, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Fokus pada instrumen obligasi yang memang tak setinggi saham return-nya, tetapi menjanjikan kupon yang relatif lebih teratur dan tidak terlalu fluktuatif.
- Jika ingin terus memanfaatkan saham, maka fokus pada pilihan saham-saham dividend aristocrate, yaitu saham-saham yang secara historis memberikan dividen secara teratur dan bertumbuh dari tahun ke tahun.
- Jika modal memang sudah memadai, diversifikasikan instrumen ke properti. Dari usaha penyewaannya, kamu akan bisa mendapatkan tambahan penghasilan lagi.
Dengan demikian, kamu perlu memiliki target yang jelas mengenai berbagai instrumen yang akan dapat diandalkan sebagai sumber pemasukan saat sudah tak produktif lagi. Jadi, yang sekarang harus kamu lakukan adalah mengenali berbagai macam produk beserta karakteristiknya, agar nantinya kamu tak salah dalam mengambil keputusan investasi.
Jika kamu merasa tak mampu untuk membangun dana pensiun secara mandiri, ada berbagai program yang menawarkan manfaat pensiun yang menguntungkan, seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Silakan dicari dan dipelajari lebih dalam cara kerjanya ya. Siapa tahu bisa cocok.
5. Perkuat jaring pengaman
As you know, di masa pensiun, bisa jadi pengeluaran kesehatan akan menjadi salah satu pos pengeluaran yang paling prioritas. Karena itu, siapkanlah asuransi kesehatan sejak sekarang. Minimal, kamu wajib punya BPJS Kesehatan dan upayakan agar selalu aktif. Buat anggaran untuk iurannya ya, bahkan hingga kamu tak lagi bekerja nanti. Jika masih mampu, kamu juga bisa menambah asuransi penyakit kritis jika dibutuhkan.
Selain itu, selalu prioritaskan untuk punya dana darurat sesuai nominal ideal. Bangunlah dana daruratmu mulai sekarang, atau kembalikan dana darurat yang sempat kamu pakai.
Asuransi dan dana darurat merupakan fondasi penting dalam rencana keuangan, termasuk juga rencana pensiun.
Nah, itu dia 5 langkah mempersiapkan rencana pensiun yang bisa kamu lakukan sejak sekarang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Dana Pensiun: Pengertian, Fungsi, Persiapan, dan Cara Mengumpulkan Secara Efektif
Dana pensiun yang dipersiapkan dengan baik akan menjamin masa pensiun dapat kita lalui dengan tenang. Memang sudah seharusnya, di hari tua nanti, kita tidak membebani anak dan cucu. Tetap mandiri dan berdaya, bahkan kalau bisa sesekali mentraktir atau memberi mereka hadiah.
Yes, dana pensiun adalah koentji pensiun sejahtera. Nyaman tidaknya pensiun kita akan tergantung pada seluruh aset yang harus dipersiapkan untuk memenuhi semua kebutuhan setelah pensiun. Berikut ini hal-hal penting yang perlu diperhatikan untuk mempersiapkan dana pensiun mulai dari persiapan hingga cara mengumpulkannya.
Apa itu Dana Pensiun?
Dana pensiun merupakan dana yang telah disimpan seseorang selama masa produktifnya dan akan dipakai untuk memenuhi kebutuhannya saat nanti di hari tua. Jadi, banyak yang menyebutnya tabungan hari tua.
Mengumpulkan dana pensiun bisa dilakukan secara mandiri perseorangan, atau melalui lembaga keuangan maupun pemberi kerja. Masing-masing memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda, tergantung jenisnya. Untuk kantor pemerintahan, ada BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki program pensiun Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Sedangkan untuk swasta, perusahaan juga diwajibkan untuk mengikutsertakan karyawannya dalam BPJS Ketenagakerjaan, atau program pensiun lain yang sudah ada. Secara khusus, pihak perusahaan akan memberikan subsidi dan juga ada pemotongan otomatis sesuai ketentuan untuk iurannya. Nantinya iuran ini akan dikembalikan lagi pada karyawan yang sudah pensiun sebagai dana untuk hari tua.
Artinya, dana pensiun adalah tabungan yang telah dikumpulkan saat usia masih produktif bekerja. Sehingga, seluruh uang yang sudah terkumpul bisa digunakan jika sudah tidak produktif lagi atau pensiun di hari tuanya.
Fungsi Dana Pensiun
Umumnya fungsi dana pensiun adalah untuk memberikan jaminan di hari tua atau tidak produktif lagi untuk bekerja. Dana pensiun yang didapat tergantung dari besaran iuran, masa kerja, dan juga hasil pengembangan dana pada usia produktif. Dana pensiun ini juga dapat diwariskan pada anggota keluarga jika orang yang bersangkutan meninggal dunia. Hal ini membuat rasa aman jika sewaktu-waktu meninggalkan keluarga yang dicintai berpulang.
Manfaat dari dana pensiun ini bisa digunakan sebagai penyambung hidup di masa tua, dan juga sebagai modal usaha di masa pensiun.
Seberapa Penting Dana Pensiun?
Dana pensiun sejatinya adalah tabungan yang dapat dimanfaatkan agar nanti saat kita sudah masuk usia pensiun, kita dapat mandiri secara finansial.
Tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi nanti di hari tua, tapi setidaknya masalah dan kesulitan keuangan bisa diminimalkan, dengan adanya dana pensiun. Saat tua nanti, anak-anak sudah berkeluarga dan memiliki fokus kebutuhan yang berbeda-beda. Rasanya tidak tega jika tua nanti masih harus menambah pikiran anak-anak di masa tua. Sebab, saat tua nanti ada beberapa resiko yang kemungkinan akan dihadapi, yaitu:
Kesehatan Perlu Diperhatikan Lebih
Semakin tua, biasanya semakin rentan terserang penyakit karena daya tahan tubuh yang semakin lemah seiring berjalannya waktu. Atas dasar inilah saat lansia, kondisi kesehatan lansia harus lebih diperhatikan.
Belum lagi jika sudah lansia, bukan hanya penyakit ringan yang menyerang kondisi tubuh, penyakit kritis sangat rentan menyerang lansia.
Rentan Jadi Orang Telantar
Lansia yang disebut telantar adalah seseorang yang sudah berusia di atas 60 tahun, dan tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri.
Hal ini terdapat banyak faktor penyebabnya, misalnya seperti faktor ekonomi maupun latar belakang keluarga. Maka, dana pensiun akan mencegah terjadinya hal ini. Tentu saja setiap orang tidak ingin hidup telantar. Pastinya, kamu juga ingin menikmati hidup dengan baik bukan, setelah masa kerja usai?
Angka Harapan Hidup Tinggi, Kebutuhan Hidup Ikut Meningkat
Usia memang menjadi rahasia ilahi, tidak ada yang tahu kapan masing-masing dari kita akan berpulang. Tapi risiko ini dialami oleh setiap orang.
Berdasarkan data BPS, usia harapan hidup di Indonesia umumnya mencapai 71,5 tahun. Maka, jika saat ini usia masih 30 tahun, artinta ada waktu kurang lebih 41 tahun lagi untuk mempersiapkan diri dan membekali keluarga yang akan ditinggalkan.
Lantas, bagaimana jika usia melampaui batas rata-rata usia harapan hidup? Yap, artinya kebutuhan di masa tua akan meningkat. Belum lagi jika dipanggil Tuhan di usia produktif. Bagaimana nanti nasib keluarga yang ditinggalkan? Siapa yang akan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga yang ditinggalkan?
Sebab itu, risiko-risiko yang berpotensi dialami di masa tua dapat menjadi latar belakang betapa pentingnya dana pensiun saat ini. Apakah sudah cukup ketersediaan dana pensiun di masa depan nanti?
Cara Mempersiapkan dan Mengumpulkan Dana Pensiun
Dana pensiun penting untuk dipersiapkan melalui perencanaan keuangan yang komprehensif. Bagaimana cara mempersiapkannya?
Hitung Estimasi Kebutuhan Hidup di Masa Pensiun
Mencari tahu kebutuhan di masa pensiun merupakan langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Mengapa? Karena dengan mengetahui kebutuhan apa saja artinya kamu dapat menghitung berapa jumlah pengeluaran yang dibutuhkan nantinya.
Setelah itu, hitunglah berapa biaya yang dibutuhkan untuk kebutuhan hidup mulai dari biaya makan, listrik, air, perawatan rumah, transportasi, tanggungan, dan yang lainnya. Kamu juga bisa menghitung berapa biaya pengeluaran yang akan digunakan untuk rekreasi atau hiburan.
Untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan patokan kebutuhan dan pengeluaranmu saat ini, yang kemudian kamu proyeksikan dengan rumus Future Value. Jangan lupa untuk memperhitungkan inflasi juga ya. Selalu ingat, bahwa asumsi selalu salah.
Kenyamanan di hari tua tidak bisa didapatkan begitu saja. Kamu harus memperhitungkan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi jika sumber pendapatan telah hilang di usia produktif.
Kalau masih bingung, kamu bisa bergabung untuk belajar menghitung kebutuhan dana pensiun di kelas FCOS QM Financial. Karena tak setiap bulan ada, maka coba untuk pantengin terus website pendaftarannya. Link-nya ada di bawah ya.
Tentukan Target Pensiun
Saat ini sudah banyak yang memutuskan untuk pensiun di usia muda, tapi agar dapat melanjutkan hidup dengan nyaman tentu perlu strategi keuangan khusus.
Contohnya Ayyubi berusia 30 tahun dan memiliki cita-cita ingin pensiun di usia 55 tahun. Artinya Ayyubi punya rentang waktu 25 tahun untuk mengumpulkan dana pensiun dan berinvestasi.
Anggap saja jika berinvestasi menyisihkan uang sebesar Rp5,9 juta per bulannya di investasi yang memiliki imbal hasil sebesar 15% per tahun, maka dalam rentang 25 tahun tabungan pensiun yang berhasil dikumpulkan Ayyubi sebesar Rp 5 miliar. Nah, tinggal dicek saja dengan kebutuhan yang sudah dihitung, sesuai enggak? Kalau terlalu besar, maka harus ada yang dihemat.
Demikian uraian informasi penting mengenai dana pensiun. Semoga dapat membantu kamu menikmati masa tua dengan tenang dan tentram ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengenal Dana Pensiun Anuitas
Pernahkah kamu mendengar istilah dana pensiun anuitas? Mungkin saat ini beberapa orang termasuk kamu belum pernah mendengar istilah dana pensiun anuitas karena kamu akan lebih sering mendengar istilah tersebut ketika sudah mendekati masa purnabakti, alias pensiun
Yuk, kita lihat satu per satu, sekilas mengenai dana pensiun anuitas dalam artikel kali ini. Simak sampai selesai ya.
Arti Dana Pensiun Anuitas
Dana pensiun anuitas merupakan produk keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh orang yang mencari pendapatan pensiun yang terjamin serta stabil.
Gampangnya, sejumlah dana pensiun secara keseluruhan akan dimasukkan ke dalam instrumen anuitas tidak likuid, yang kemudian hanya bisa ditarik sesuai kondisi dan syarat tertentu. Jika menarik dana tersebut tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, maka kita akan dikenakan penalti penarikan.
Nah, dari sini tentu kita bisa menyimpulkan, bahwa dana pensiun anuitas ini prinsip pembayaran nantinya akan seperti gaji, ketika kita mendapatkan sejumlah tertentu di waktu yangs udah disepakati. So, ini memang program yang dibuat khusus untuk melayani kebutuhan pekerja yang sudah pensiun.
Konsep dari dana pensiun anuitas adalah pemilik dana mengembangkan aset mereka untuk kemudian “ditukarkan” dengan jaminan kestabilan penghasilan.
Dana Pensiun Anuitas Tetap dan Variabel
Dana pensiun anuitas dapat disusun menjadi anuitas tetap dan anuitas variabel.
Anuitas tetap memberikan pembayaran berkala secara reguler kepada pesertanya. Sedangkan anuitas variabel memungkinkan peserta menerima dana lebih besar tetapi dengan catatan jika investasinya memberikan imbal yang baik juga. Sedangkan jika performanya buruk, ya akan menerima jumlah yang bisa jadi sangat kecil. Anuitas variabel bisa dibilang kurang stabil, tetapi imbal bisa jadi lebih besar.
Kurang Likuid
Salah satu kekurangan dari dana anuitas adalah kurang likuid. Dana deposit yang disetorkan akan disimpan dalam jangka waktu tertentu, dan kita tak boleh mengambil dana tersebut. Jika diambil, maka akan ada denda atau penalti yang harus ditanggung.
Periode setoran dana pensiun anuitas tergantung pada kebijakan masing-masing, namun biasanya lebih dari 10 tahun. Annuitant—atau peserta program pensiun anuitas ini—juga akan dikenai biaya penyerahan mulai dari 10%. Denda yang diberlakukan jika mengambil uang pada periode penyerahan akan menurun setiap tahunnya.
Anuitas Vs Asuransi Jiwa
Setelah memahami dana pensiun anuitas, mungkin sekarang kamu jadi kepikiran nih, bahwa produk keuangan ini mirip dengan asuransi jiwa.
Memang betul, perusahaan penyelenggara program pensiun anuitas dan perusahaan asuransi jiwa merupakan perusahaan yang sama-sama menawarkan produk yang cara kerjanya sama.
Orang membeli asuransi jiwa untuk menghadapi risiko kematian atau meninggal sebelum waktunya. Pemilik polis akan membayar premi tahunan kepada perusahaan asuransi. Jika pemilik polis meninggal, maka perusahaan asuransi memberikan santunan kepada ahli waris yang sudah ditunjuk.
Pada beberapa kasus, polis asuransi jiwa permanen dapat ditukar dengan produk anuitas tanpa ada implikasi pajak. Namun tidak semua agen anuitas dapat melakukannya. Agen harus memiliki lisensi sekuritas untuk anuitas variabel.
Apakah Dana Pensiun Anuitas Menjawab Kebutuhanmu?
Nah, setelah mengetahui sekilas mengenai dana pensiun anuitas ini, apakah kamu merasa tertarik untuk mendapatkan manfaatnya?
Produk ini memang bisa menjadi alternatif kamu untuk bisa membangun dana pensiun yang kuat. Tentu saja, harus disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, serta kemampuanmu. Mungkin saja, kamu merasa kurang sesuai dengan sistem anuitas ini, dan lebih memilih mengelola dana pensiunmu sendiri secara mandiri melalui instrumen lainnya. Itu juga sah-sah saja. Karena financial is personal, so, the choice is yours!
Jika kamu pengin tahu lebih banyak mengenai serba-serbi dana pensiun, yuk ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Juga tersedia kelas khusus untuk dana pensiun lo! Di kelas ini, kamu akan belajar menghitung kebutuhan dana pensiun, serta mendapatkan gambaran bagaimana kiat terbaik untuk mulai membangunnya. Segera daftarkan dirimu ya. Jangan sampai ketinggalan.
Stay tuned juga di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.