Pernikahan Mewah Peluang Cerai Tinggi: Apa yang Dapat Dipelajari Pasangan?
Ada penelitian yang mengungkapkan, bahwa pasangan yang melakukan pernikahan mewah cenderung akan berakhir pada perceraian. Ouch! Gimana nih, gaes, menurut kamu?
Adalah The Economic Times yang melaporkan mengenai temuan ini pada 7 Agustus 2023 yang lalu. Di sisi lain, masih menurut penelitian ini, pasangan yang memilih untuk merayakan pernikahannya secara sederhana justru berpeluang lebih besar untuk mempertahankan hubungan lebih lama, dengan rasio perceraian yang lebih rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh ahli ekonomi Andrew Francis-Tan dan Hugo M Mialon ini menganalisis pengalaman pernikahan dari lebih dari 3.000 orang di Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan CNN, para peneliti menemukan bahwa bagi pria, mengeluarkan biaya antara Rp30,8 juta hingga Rp61,7 juta untuk cincin pertunangan dikaitkan dengan risiko perceraian yang 1,3 kali lebih tinggi daripada pengeluaran antara Rp7,7 juta hingga Rp30,8 juta.
Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan bahwa pernikahan dengan biaya di bawah Rp15,4 juta memiliki tingkat perceraian yang lebih rendah dibandingkan dengan pernikahan yang menghabiskan lebih dari Rp308 juta, yang meningkatkan risiko perceraian bagi perempuan hingga 1,6 kali lipat.
Table of Contents
Apa yang Bisa Dipelajari oleh Pasangan dari Penelitian tentang Pernikahan Mewah Ini?
Wow, apakah kamu merasa terkezoet akan berita ini? Apakah menurut kamu, memang ada hubungannya antara biaya pernikahan dengan kecenderungan perceraian, seperti yang diungkapkan oleh para peneliti?
Mungkin ada di antara kamu yang akan bilang, “Ah, gue kemarin bikin pesta pernikahan mewah. Sekarang juga masih awet-awet aja.” Atau, barangkali juga ada yang bilang, “Untung gue kemarin pesta sederhana aja.”
Apa pun boleh kamu katakan, terkait penelitian ini. Relate atau enggak dengan kondisi kamu. Namun yang pasti, ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari hasil penelitian tentang pernikahan mewah ini.
1. Pentingnya Ngobrol dengan Pasangan
Mau pesta pernikahan mewah atau sederhana, yang mana pun sama saja asalkan sudah diobrolkan bersama antara pasangan. Mau dibiayai oleh orang tua, atau mau biaya sendiri, semua juga oke, lagi-lagi asalkan sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Yang jadi masalah adalah ketika yang satu pengin pesta pernikahan mewah, sementara yang lain tidak menginginkannya. Atau bisa juga pengin pesta besar, tetapi ternyata untuk biaya harus berutang dengan bunga yang besar dan melilit.
Nah, ini yang harus dipikirkan. Jangan sampai, fokus hanya pada satu hari besar, sementara di belakang ada masalah yang mengintai. Jadi, ngobrol ya. Terutama penting untuk mengetahui value masing-masing, dan kemudian dikompromikan. Saat nanti sudah beberapa waktu menikah, komunikasi ini juga adalah kunci penting untuk menyelesaikan semua masalah yang timbul.
2. Jangan Terlambat Membuat Rencana Keuangan Bersama
Rencana keuangan keluarga sebaiknya memang sudah harus dimiliki begitu pasangan sudah menikah. Mau pesta pernikahan mewah atau pesta sederhana, pasangan sudah harus tahu, habis ini mau ngapain, mau ke mana.
Jadi, jangan sampai, habis pesta justru bingung, tinggal di mana nih? Mau di pondok mertua indah? Mau kos atau kontrak? Semua keputusan adalah baik ketika dibicarakan bersama.
Setelah Pernikahan (Mewah), 3 Hal Ini Harus Segera Dipikirkan
Pernikahan mewah atau sederhana, dua-duanya akan berujung masalah jika pasangan enggak kompak. So, untuk kompak ya harus ngobrol. Bikin pernikahan mewah ya oke saja, asal semua sudah ada di dalam rencana. Setelah membuat rencana pernikahan, segera bikin plan juga untuk beberapa hal berikut.
1. Tinggal di Mana?
Nah, ini yang sudah disinggung di atas. Ada banyak pasangan yang masih belum bersepakat untuk tinggal di mana ketika mereka melangsungkan pernikahan. Alhasil, alih-alih bisa langsung duduk dan merencanakan masa depan, mereka pun malah berkutat dengan masalah ini yang kadang jadi membesar.
So, ada beberapa opsi yang bisa dipilih; mau tinggal di rumah orang tua atau mertua sembari menyiapkan diri untuk membeli rumah pertama, atau mau sewa alias kontrak? Beberapa pasangan mungkin beruntung karena sudah menyiapkan rumah untuk tempat tinggal setelah menikah, tetapi ada banyak sekali yang belum siap.
Jadi, buka obrolan untuk hal ini begitu kamu dan pasangan sudah berencana untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
2. Apa Tujuan Keuangan Terdekat?
Setelah menetapkan mau tinggal di mana dan bersepakat, selanjutnya ada yang harus disepakati lagi, yaitu apa tujuan keuangan bersama yang terdekat?
Tujuan ini tergantung kondisi masing-masing. Namun, ada satu yang wajib banget hukumnya untuk dicapai lebih dulu, yaitu dana darurat. Setelah itu, pasangan bebas menentukan, mau ngumpulin untuk dana DP rumah, atau dana liburan, atau mulai promil. Semua tergantung kebutuhan, dan ingat, harus bersepakat.
Buat rencana keuangan berdasarkan tujuan-tujuan yang disepakati, meliputi judul, nominal, dan target waktu. Ini penting agar ke depan, kamu dan pasangan lebih mudah dalam mengelola keuangan, dan terutama, mengatur prioritas.
3. Siapa Bekerja, Siapa Bayar Apa?
Hal ketiga yang harus segera disepakati adalah tentang peran dalam rumah tangga. Siapa yang akan bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga? Siapa membayar apa, atau apakah akan membuat tabungan bersama, dan lain sebagainya.
Kalau kata lead trainer QM Financial, Mba Ligwina Hananto, mau papa bos atau mama bos? Enggak mungkin dua-duanya bos. Untuk memutuskannya, ya balik lagi: ngobrol.
So, pernikahan mewah memiliki kecenderungan bercerai lebih tinggi? Itu kata peneliti. Kalau kata QM Financial, semua ada di kesepakatan. Mau pesta pernikahan mewah? Oke, buat rencana. Mau bikin yang sederhana saja? Itu juga pilihan yang bijak, dan tetap buat rencana.
Ngobrol berdua tentang keuangan sejak dini enggak hanya akan mengurangi beban finansial, tetapi juga membantu pasangan untuk memulai pernikahan mereka dengan dasar yang lebih kokoh dan berorientasi pada hubungan mereka, bukan pada soal mewah atau tidaknya pesta.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Memilih Gedung Pernikahan yang Sesuai Bujet
Salah satu anggaran yang cukup besar dalam perencanaan pernikahan adalah memilih gedung pernikahan. Maunya sih pastinya yang bagus, fasilitas lengkap, lokasi strategis, dan harga sewanya murah. Ya kan?
Memang, semua orang juga maunya begitu. Sayangnya, akan selalu ada hal-hal yang harus dipertimbangkan. Kalau gedung bagus dan lokasi strategis, biasanya harga sewa ya sepadan. Mau fasilitas lengkap, ya apalagi, tambah sepadan.
Jadi ingat tentang berita yang viral tempo hari. Tentang sepasang pengantin baru yang mengeluh terjerat utang karena mengadakan pesta pernikahan mewah. Ya, memang, pemilihan gedung sangat menentukan bujet dana menikah. Kalau mau yang mewah, pilihlah gedung besar, berfasilitas lengkap, berdesain wah, dengan lokasi strategis. Jika ingin yang sederhana, ya pilihlah gedung yang juga lebih sederhana.
Mau yang bagus, lokasi strategis, dan murah? Nah, ini harus dipikirkan dengan saksama.
Memilih Gedung Pernikahan
Seiring masa pandemi yang semakin melonggar, kini pesta-pesta pernikahan kembali dirayakan di gedung lagi. Memang ada banyak pertimbangan mengapa banyak pengantin memilih merayakan pesta resepsi di gedung. Salah satunya adalah kepraktisan. Gedung pastinya lebih luas daripada rumah biasa, mudah dijangkau pula oleh para tamu. Belum lagi urusan parkir mobil, katering, dekorasi, sampai acara bersih-bersih setelah acara selesai, yang bakalan bikin pening kalau diselenggarakan di rumah.
Karena itu, enggak salah sama sekali kalau lebih memilih menyelenggarakan resepsi di gedung. Apalagi pilihan gedung pernikahan sekarang juga banyak banget. Mau tema apa saja, enggak masalah.
Satu-satunya yang menentukan adalah bujet.
Lalu, bagaimana caranya memilih gedung pernikahan yang sesuai bujet ini? Supaya semua mau bisa terakomodasi dengan baik, yaitu tamu bisa datang dengan mudah, keluarga juga nyaman, pun pengantin juga bisa menikmati hari bahagia secara maksimal. Jangan sampai sedang pesta tapi dihantui perasaan waswas, “Nanti buat bayar gedung, pakai uang apa ya?”
Waduh …
Tanggal adalah koentji
Tanpa ada hitam di atas putih, sebenarnya di Indonesia itu bisa dilihat dan diprediksi kapan saat-saat banyak pesta pernikahan diadakan. Musim kawin, katanya. Biasanya sih di sekitar akhir tahun, di sekitar tanggal Valentine, atau sebelum bulan puasa.
Saat itu, bisa diduga harga sewa gedung pernikahan akan merangkak naik. Pasalnya, seperti halnya hukum ekonomi, demand naik sementara supply tetap. Jadi, wajar kalau harga sewa juga naik. So, coba carilah tanggal resepsi ketika di luar tanggal-tanggal populer itu. Hindari juga tanggal cantik, karena biasanya selain diskon, tanggal cantik juga laris dipilih sebagai tanggal menikah.
Lokasi
Lokasi yang strategis artinya adalah lokasi gedung pernikahan tersebut mudah dijangkau ataupun gampang dicari oleh tamu. Sebenarnya, ini tidak harus selalu berada di dalam atau di tengah-tengah kota juga kok. Kamu juga bisa agak melipir ke pinggir kota, jika memang perlu.
Surveilah lokasi gedung pernikahan secara langsung, agar kamu mendapat gambaran riilnya. Sesuaikan dengan rencana tamu undangan yang datang. Apakah mayoritas mengendarai mobil, atau mungkin motor? Apakah bisa dijangkau dengan transportasi umum dengan mudah juga, buat tamu yang mungkin tidak memiliki kendaraan pribadi?
Perlu kamu perhitungkan juga, bahwa semakin dekat venue atau gedung pernikahan dengan rumahmu, maka ongkos transportasi juga bisa ditekan lo.
Fasilitas
Ingat, bahwa semakin lengkap fasilitas sebuah gedung pernikahan, maka semakin mahal pula pasti harga sewanya. Namun, sebenarnya yang menentukan adalah kebutuhan kita.
Maksudnya begini. Di gedung pernikahan dengan fasilitas lengkap, mungkin akan ada ruang ganti, ruang makeup, ruang ini itu, ada panggung untuk pengantin, ada panggung untuk performer, dan sebagainya. Nah, yang harus dipikirkan adalah apakah kita akan menggunakan semua fasilitas itu?
Misalnya, jika pengantin dijadwalkan untuk makeup dan berdandan di rumah, pastinya enggak butuh gedung pernikahan dengan ruang makeup yang terlalu gimana-gimana kan? Bahkan mungkin enggak butuh ruangan tambahan, karena pengantin datang sudah dalam kondisi siap, dan langsung menerima tamu.
Nah, pertimbangkan kebutuhan ini dengan baik, lalu sesuaikan fasilitas gedung dengan kebutuhanmu tersebut.
Jumlah undangan
Jumlah undangan akan menentukan besar kecilnya space gedung pernikahan yang akan dipilih. Tetapi, hal ini juga bisa diakali dengan menerapkan shift. Misalnya kelompok tamu A diundang pukul 18.30 hingga pukul 19.30. Kelompok tamu B diundang pukul 20.00 hingga pukul 21.30.
Dengan demikian, gedung tidak terlalu penuh, tamu juga lebih nyaman. Kamu pun bisa memilih gedung yang lebih kecil.
Rekanan
Ada kalanya pihak pengelola gedung pernikahan punya rekanan tertentu, misalnya ada vendor dekorasi, ada vendor katering, fotografi dan videografi, dan sebagainya. Kamu bisa mencari informasi lebih lanjut kepada pengelola ya. Bisa jadi, kalau kamu menyewa dalam paket, jatuhnya lebih murah dan kamu juga enggak repot harus mengurus semuanya sendirian.
Misalnya, untuk semua yang ada di venue, kamu serahkan saja pada pengelola gedung pernikahan, mungkin kamu tinggal memikirkan makeup dan outfit, dan tetek bengek yang ada di luar paket.
Selain itu, kamu juga perlu tahu rekanan ini, terutama terkait jika ternyata kamu tidak boleh membawa vendor di luar rekanan.
Nah, itu dia tip memilih gedung pernikahan yang bisa kamu coba terapkan. Yang pasti, tentukan dulu anggaranmu ya, sebelum memutuskan gedung mana yang hendak dipilih. Agar nantinya kamu enggak kerepotan sendiri karena memilih gedung yang harga sewanya di luar kemampuanmu.
Jangan sampai setelah menikah, hidupmu berdua dengan pasangan malah jadi sulit lantaran harus membayar utang karena sewa gedung yang kemahalan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bulan Madu dengan Dana Terbatas? Bisa dengan 7 Tip Ini!
Di antara berbagai persiapan upacara dan pesta pernikahan yang dipersiapkan, barangkali kamu dan calon pasanganmu juga pengin melakukan bulan madu?
Wah, tentu saja! It will be so romantic, melakukan perjalanan berdua ke suatu tempat, bersenang-senang sebelum kemudian dihadapkan pada dunia rumah tangga yang nyata dengan segala macam masalahnya.
Jadi, pengin bulan madu ke mana nih? Dalam atau luar negeri? Apa kabar dananya? Semoga kamu enggak melupakan anggarannya ya!
Jika kamu kebetulan enggak punya dana yang terlalu besar tapi tetep pengin pergi menikmati bulan madu berdua bareng pasanganmu, maka kamu sebaiknya merencanakannya sejak awal. Bisa saja kok kalau kamu memang pengin honeymoon–bahkan ke luar negeri–dengan dana terbatas. Yang penting, rencanakan sebelumnya.
Ikuti langkah-langkah merencanakan bulan madu ala QM Financial berikut ini ya.
7 Langkah Mempersiapkan Bulan Madu dengan Dana Terbatas
1. Survei
Langkah wajib pertama agar bisa bulan madu dengan dana terbatas adalah survei. Apa yang harus disurvei?
- Lokasi
- Tempat penginapan
- Transportasi, dari rumah ke lokasi dan selama di lokasi
- Kuliner, atau tempat makan
Buat beberapa alternatif tujuan bulan madu. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tak hanya dari satu sumber saja. Jika kamu sempat, survei juga ke biro-biro perjalanan, karena mereka biasanya punya paket honeymoon dengan bujet-bujet tertentu. If you can’t afford it, kamu bisa sontek tujuan-tujuan wisata yang ada dalam paket tersebut, tetapi kamu atur sendiri perjalanannya.
2. Buat anggaran
Sesudah mendapatkan alternatif pilihan tujuan bulan madu, berikutnya buatlah anggaran khusus. Kamu bisa memisahkan anggaran bulan madu ini dari anggaran upacara dan pesta pernikahan, supaya enggak siwer. Lagi pula keduanya butuh penanganan sendiri-sendiri kan?
Kalau perlu, kamu juga buat rekening khusus untuk anggaran bulan madu ini, selain rekening khusus untuk pesta pernikahan. Berkomitmenlah untuk mengumpulkan dana, seperti caramu mengumpulkan dana untuk menikah.
3. Pilih waktu yang tepat
Nah, salah satu hal yang mesti dipertimbangkan adalah waktu. Biasanya, biaya perjalanan atau liburan akan lebih murah kalau kita lakukan di off season–di musim di mana semua orang enggak ada yang liburan.
Jadi, kalau kamu mau melakukan bulan madu secara hemat, pilihlah waktumu dengan sebaik-baiknya. Bulan-bulan yang tak terlalu ramai orang liburan itu biasanya di sekitar bulan Maret, April, Mei, September, Oktober. Nah, coba kamu sesuaikan dengan jadwalmu, terutama dengan hari H pernikahanmu ya, karena kan idealnya bulan madu dilakukan sesaat setelah upacara pernikahan. Kalau enggak, keburu kecebur ke rutinitas lagi, lupa deh bulan madu.
4. Pilih lokasi
Ini juga terkait dengan waktu liburan itu. Kalau waktu liburannya bisa pas off season, lokasi mana pun pasti lebih lengang. Enak buat jalan berdua, bikin suasana lebih intens dan romantis.
Kalau misalnya kamu pengin bulan madu ke luar negeri dengan dana terbatas, maka ada satu hal yang harus kamu pertimbangkan. Yaitu, pilihlah negara yang punya kurs tidak terlalu jauh dari rupiah. Misalnya, Vietnam, Thailand, atau Kamboja. Tujuannya, ya supaya kamu enggak perlu menukar uang terlalu banyak, dan biasanya dengan begitu harga-harga barang–makanan, misalnya–juga tak jauh berbeda dengan di Indonesia.
Selain itu, mesti diingat, bahwa bulan madu enggak harus terlalu jauh kok. Kamu bisa pilih saja lokasi liburan yang dekat tapi eksotis. Yang penting kan bisa menikmati waktu berdua. Iya nggak?
5. Cari alternatif akomodasi dan transportasi
Biasanya sih liburan paling hemat itu memang kalau dilakukan secara backpacker. Tapi, bulan madu backpackeran? Ya, kenapa enggak? Mungkin malah lebih romantis karena ada rasa petualangannya yang lebih kental.
Untuk akomodasi, kamu enggak harus pilih hotel bintang lima juga kok. Coba cari alternatif lain. Maybe homestay will do? Sekarang banyak homestay yang ditawarkan untuk diinapi para backpacker, dengan fasilitas yang cukup nyaman lo. Atau, mungkin lebih hemat kalau kamu sewa kamar apartemen saja, apalagi kalau kamu agak lama menginapnya? Bisa jadi alternatif yang bagus.
Demikian juga dengan transportasi. Coba cari alternatif-alternatif yang lebih hemat. Misalnya, mungkin mending kamu sewa motor saja di lokasi bulan madu nanti?
Yang harus diingat, kamu selalu bisa menghemat di satu pos demi mendapatkan prioritas di pos lain. Maksudnya–misalnya nih–kamu rela naik transportasi umum ke sana kemari, demi mendapatkan satu kamar di hotel berbintang. Ataupun sebaliknya.
Selalu bicarakan alternatif-alternatif ini dengan pasangan kamu ya.
6. Booking lebih awal
Untuk penginapan dan transportasi kadang kita bisa mendapatkan harga yang lebih bagus jika memesan lebih awal. So, sebaiknya kamu memang merencanakan perjalanan bulan madumu ini jauh-jauh hari, sejak kamu mulai merencanakan pernikahan.
Lumayan juga lo. Katakanlah tiket pesawat kadang selisihnya bisa beberapa puluh bahkan ratusan ribu.
7. Cari paket promo
Cobalah follow akun-akun media sosial biro-biro perjalanan, hotel-hotel, atau maskapai-maskapai. Biasanya selalu saja ada promo yang ditawarkan. Manfaatkanlah promo-promo ini untuk mendapatkan harga yang lebih murah.
Pokoknya, jangan menyerah sampai kamu bisa membuat itinerary yang sesuai dengan bujet dan kemampuan finansialmu ya!
Nah, siap untuk berbulan madu sekarang? Have fun, dan nikmati momen berdua kalian ya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Pengantin Baru, Lakukan 5 Langkah Mengatur Keuangan Ini!
Selamat menempuh hidup baru! Begitu akad ataupun janji perkawinan telah diucapkan, maka saat itu pula, sepasang laki-laki dan perempuan menjadi keluarga baru, menjadi pengantin baru. Bahagia, pastinya. Bayangan “live happily ever after” semakin jelas di pelupuk mata.
Begitulah yang sering terjadi. Apalagi dengan persiapan yang menguras energi dan akhirnya bisa menyelenggarakan pesta pernikahan yang meriah, kadang bikin sang pasangan pengantin baru ini lupa bahwa ada banyak hal lain yang lebih penting untuk segera dipikirkan setelah pesta.
Yah, memang. Kadang hidup setelah menikah itu malah dilupakan, padahal justru di situlah awal hidup yang sebenarnya. Banyak PR yang harus segera dipikirkan agar ke depannya hidup kita jadi terjamin.
Sudah bagus kalau pesta pernikahannya enggak pakai utang. So, tinggal menata saja mau gimana hidup ke depannya. Lah, kalau masih menyisakan utang? Ya berarti harus segera dibereskan! Jadikan sebagai top priority, begitu hidup berpasangan sudah mulai.
So, yuk, segera moveon dari pesta-pesta dan juga honeymoon-nya. Segera bersiap untuk menghadapi tantangan baru sebagai pasangan pengantin baru–sepasang suami istri yang sama-sama belajar dari nol lagi.
5 Langkah Mengatur Keuangan Pengantin Baru
1. Bangun komunikasi
Segera luangkan waktu untuk ngobrol berdua soal kondisi keuangan masing-masing. Malahan ya, ngobrol berdua ini sebenarnya sih sudah harus dilakukan sebelum menjadi pengantin baru sih.
Tapi, kalau memang baru sekarang bisa dilakukan, ya enggak masalah. Enggak pernah terlambat untuk tujuan baik kan?
So, segera ajak pasangan kamu untuk mulai ngobrolin uang. Mulailah dari saling terbuka dengan penghasilan masing-masing, apakah ada utang di antara kalian, sudah punya aset apa saja, punya mimpi dan cita-cita apa ke depannya, pengin hidup seperti apa, dan seterusnya.
Jangan khawatir, meski bahasannya serius, tapi sebagai pengantin baru, kalian pasti masih bisa membawa romansa romantis dalam obrolan kalian. Percaya deh. Jadikan sesi ngobrol keuangan ini menjadi salah satu agenda wajib yang rutin dilakukan. Bisa kalian agendakan sambil dinner berdua, atau sambil jalan-jalan, rekreasi, dan sebagainya. Atau mau di rumah saja pas weekend juga bisa kan?
2. Rumuskan tujuan keuangan bersama
Nah, langkah kedua ini lantas menjadi follow up dari ngobrolin soal cita-cita. Bisa jadi, kalian sebagai pengantin baru punya cita-cita dan visi yang berbeda, dan baru ketahuan sekarang.
Enggak masalah, balik lagi ke poin satu di atas: komunikasikan dan kompromikan.
Yes, it’s all about compromizing kok. Nggak ada yang nggak bisa dibicarakan kan? Apalagi kalau ngobrolnya sambil ngadem. Duh.
Jadi, apa yang kalian cita-citakan? Berapa lama lagi target kalian untuk mencapainya? Sudah punya cita-cita dan jangka waktu target, lalu rumuskan jalan menuju ke cita-cita.
Saran sih, sebagai langkah awal pengantin baru, buatlah dulu dana darurat keluarga. Ini adalah hal yang paling penting, dan yang paling mudah untuk dicapai lebih dulu. Baru setelah itu, apakah kalian pengin punya rumah pertama atau mau segera membuat dana pendidikan anak, tergantung pada hasil obrolan kalian.
3. Segera tentukan peran
Sebagai pengantin baru, nantinya kalian harus berbagi peran dalam rumah tangga. Jadi, segera putuskan, siapa membayar apa, siapa berkewajiban apa.
Sebagai pasangan suami istri, kamu dan pasanganmu adalah partner hidup. Sudah seharusnya kalian saling membahu agar bisa segera mewujudkan mimpi dan cita-cita yang sudah dibuat.
4. Buat anggaran
Mumpung masih pengantin baru, segeralah buat catatan pengeluaran keluarga. Kalian bisa membuatnya dengan excel di PC, atau dengan aplikasi smartphone yang sekarang semakin mudah diunduh dan digunakan. Atau mau pakai cara old school: dicatat di buku tulis.
Enggak masalah caranya mau gimana, yang penting kalian mesti punya catatan pengeluaran dan kemudian membuat anggaran untuk belanja sampai tiba waktunya ada penghasilan masuk lagi.
Jangan tunggu sampai minus, baru mencatat ya.
5. Evaluasi dan perbaiki terus
Evaluasi catatan keuangan itu penting, untuk mengetahui apakah ada yang perlu diperbaiki. Jika memang sudah dibagi tugas, siapa yang bertugas ini-itu, dan kamulah yang bertugas membuat catatan keuangan, maka partnermu pun harus tahu bagaimana kondisi keuangan kalian.
So, kebiasaan untuk mengobrol keuangan seperti yang disebutkan di poin pertama memang harus diteruskan, iya kan? Seenggaknya, kamu bisa mengajak pasanganmu untuk menganalisis, sisi sebelah mana yang harus kalian perbaiki dalam catatan keuangan tersebut.
Nah, gimana? Semoga dengan 5 langkah awal mengatur keuangan pasangan pengantin baru di atas, kamu dan pasanganmu bisa mendapatkan gambaran dari mana harus mulai ya? Kalau sudah mulai, maka seterusnya tentu akan lebih lancar.
Selamat menempuh hidup baru, sekali lagi! Semoga kamu bisa segera moveon dari ingar bingar pesta, dan segera bisa merencanakan hidup yang lebih baik lagi bersama pasanganmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Tempat Pernikahan Paling Mewah dan Unik di Dunia
Kebanyakan dari kita menginginkan pesta pernikahan yang indah, dengan alasan ini adalah momen sekali seumur hidup. Karena itu, butuh persiapan panjang, agar semua berjalan lancar dan kita pun siap menghadapi garis start baru di kehidupan kita. Termasuk–kalau bisa–menyelenggarakannya di tempat pernikahan yang sesuai keinginan kita. Adakah kamu punya keinginan untuk merayakan momen hidupmu ini di tempat pernikahan paling mewah di dunia yang pernah ada?
Yes, ini dia 5 tempat pernikahan paling mewah dan paling indah di dunia, siapa tahu bisa menjadi referensi impian untukmu juga kan dan menambah motivasimu untuk mempersiapkan dana menikah.
5 Tempat Pernikahan Paling Mewah dan Unik di Dunia
1. Alila Villa Uluwatu, Bali
Untuk pernikahan yang eksotis berlatar belakang laut yang luar biasa, ada Alila Villa Uluwatu Resort nih dalam daftar tempat pernikahan paling mewah di dunia kita.
Resor, yang dibangun di dataran tinggi dengan tebing-tebing yang menghadap ke laut, ini beromansa tropis. Mereka memiliki perencana pernikahan sendiri yang khusus disediakan untuk membantu memenuhi kebutuhanmu. Banyak sudut yang disediakan yang bisa kamu pergunakan sebagai venue pernikahan, juga sebagai lokasi prewedding shoot.
Pengin mengadakan pesta pernikahanmu di sini? Siapkan dana setidaknya sebesar $ 74.000, atau sekitar Rp1.036.000.000.
2. The Biltmore Estate, North Carolina
Dibangun di tahun 1895 oleh George Vanderbilt, kastel dengan 250 kamar ini berdiri di atas 8.000 hektare tanah, dilengkapi dengan taman dan desain lanskap yang indah.
Salah satu tempat pernikahan paling mewah di dunia ini sebenarnya merupakan rumah pribadi keluarga Vanderbilt, yang dipenuhi dengan furnitur, seni, dan barang antik.
Untuk upacara dan resepsi pernikahan, kamu dapat memilih salah satu lokasi dari beberapa tempat di dalam perkebunan, seperti Lioncrest Grand Ballroom, The Italian Garden, Front Lawn, dan banyak lagi.
Paket pernikahan bisa disesuaikan dengan style preferensi pribadi kamu, termasuk di dalamnya adalah menu-menu pilihan, open bar, champagne, dan gratis menginap untuk pasangan pengantin.
Paket pernikahan di sini dibanderol dengan harga mulai dari $50.500, atau sekitar Rp707.000.000.
3. MolenVliet Wine Estate, Stellenbosch, South Africa
Terletak di tepi Sungai Dwars di Lembah Banhoek, MolenVliet Wine Estate menjadi salah satu tempat pernikahan terbaik di dunia.
Kamu bisa mengadakan pesta resepsi di tengah kebun anggur yang indah di sini.
Kalau memang mau, paket pernikahan yang paling sederhana yang ditawarkan adalah dengan 14 tamu selama tiga malam, biayanya mulai dari $10.000, atau sekitar Rp140.000.000.
4. Oberoi Udaivilas, Udaipur, India
Sebenarnya resor ini tidak menawarkan tempat upacara pernikahan secara khusus, tetapi Oberoi Udaivilas memiliki venue yang sangat mewah yang cocok untuk menyelenggarakan pesta resepsi pernikahan nan spektakuler.
Resor ini merupakan salah satu dari top hotels di India, bahkan Asia, terkenal akan service, makanan, spa, dan suite yang hampir sempurna.
Arsitekturnya juga luar biasa, dengan kolom-kolom besar khas arsitektur India, dilengkapi kubah yang dihiasi dedaunan emas dan marmer putih. Lokasinya berada di atas tanah seluas 50 hektare, dan menghadap ke Danau Pichola.
Kepingin merayakan momen hidupmu di salah satu tempat pernikahan termewah ini? Siapkan biaya $8.000, atau sekitar Rp112.000.000 per malamnya.
5. One & Only Reethi Rah Resort, the Maldives
Terletak di pulau seluas 109 hektare dikelilingi laut biru yang jernih, resor ini menjadi salah satu tempat pernikahan paling mewah di dunia, impian banyak calon pengantin.
Reethi Rah memiliki 130 vila dengan kolam renang pribadi untuk masing-masing vilanya, dan menawarkan paket pernikahan plus wedding organizer-nya sekaligus. Layanan di dalamnya termasuk banyak pilihan menu makanan lezat, area makan private, hiburan musik, dan spa perawatan tubuh untuk pasangan pengantin.
Mau merayakan pesta pernikahanmu di sini? Tarifnya relatif lebih murah dibandingkan 4 tempat pernikahan di atas, karena dibanderol dengan harga mulai dari $7.000, atau sekitar Rp98.000.000 per malam.
Gimana, gaes? Pengin merayakan momen paling bersejarah dalam hidupmu di salah satu lokasi di atas? Kalau iya, hayuk, ada PR besar menanti: menyiapkan dana menikah sejak awal.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menikah di Rumah atau di Gedung? Ini Plus Minusnya
Salah satu pos terbesar saat kita sedang membuat anggaran acara pernikahan adalah biaya sewa gedung. Apalagi jika tanggal yang kita pilih adalah tanggal cantik atau unik, tanggal nikahnya sejuta umat. Atau, pengin lokasi yang strategis, kapasitas besar, dekorasi mewah. Sudahlah, harga bisa melangit banget. Makanya kadang muncul opsi selain menyelenggarakan resepsi pernikahan di gedung: mendingan menikah di rumah aja apa?
Ini juga dulu yang menjadi pertimbangan salah satu teman yang hendak menikah di tanggal 09-09-09. Karena hampir semua gedung yang biasa menjadi venue pernikahan full booked, maka keputusan akhirnya mereka mengadakan semua tahapan upacara menikah di rumah, termasuk upacara adat hingga resepsi.
Nah, untuk membantumu mempertimbangkan, berikut ada beberapa plus minus opsi menikah di rumah atau sewa gedung pernikahan.
Menikah di Rumah
Plusnya menyelenggarakan acara pernikahan di rumah:
- Tak perlu khawatir full booked, bahkan di tanggal-tanggal cantik dan unik. Kamu bisa menyelenggarakan acara di hari baik apa pun. Jika di hari yang sama, tetamu juga harus menghadiri acara pernikahan yang lain, biarkan saja mereka sendiri yang mengaturnya bukan?
- Kamu bisa lebih menghemat pengeluaran di pos sewa gedung yang bisa mencapai puluhan juta rupiah, tergantung lokasi dan jenis gedungnya. FYI, untuk bisa menggelar pesta pernikahan di Half Patiunus, kamu perlu menyediakan dana sekitar Rp100 – 200 juta/paketnya. Sedangkan, kalau mau yang lebih terjangkau, misalnya di gedung Museum Purna Bhakti Pertiwi, kamu perlu merogoh kocek sekitar Rp5 juta untuk sewanya.
- Waktu acara tidak terbatas. Kamu boleh saja mengadakan pesta tujuh hari tujuh malam–dengan catatan sudah seizin RT/RW. Rumahmu sendiri ini kan? Bebas!
- Bisa lebih banyak mendapat bantuan tetangga. Biasanya kalau di kampung-kampung–kayak kampung saya–kalau ada salah satu warga yang punya hajat, se-RT yang bantuin; mulai dari masak, keamanan, penerima tamu, dan lain sebagainya. Memang tidak ada kewajiban uang jasa, tetapi kita sebagai yang punya hajat ya mesti tahu dirilah ya. Biasanya ada sedikit uang saku buat keamanan, yang buat masak ya nanti boleh kalau mau bawa tupperware dari rumah, dan sebagainya. Pastinya sih enggak sebesar uang jasa vendor pernikahan.
Minusnya menyelenggarakan acara pernikahan di rumah:
- Jelas lebih repot persiapannya. Sewaktu ada saudara yang menikah di rumah dulu, rumahnya sudah mulai disiapkan sejak beberapa bulan sebelumnya, termasuk merenovasi bagian-bagian tertentu, mengecat ulang, dan sebagainya. Tentunya ini opsional sih. Kalau memang rumahnya sudah dirasa cukup representatif, enggak harus direnovasi juga kan? Dan, biaya renovasi rumah itu juga enggak sedikit lo.
- Area di rumah juga lebih terbatas, enggak kayak gedung yang memang dipersiapkan untuk menampung orang banyak. Jadi, ya mesti pinter-pinter atur waktu kunjung tamu, atur parkir mobil dan kendaraan lain, juga atur sirkulasi gerak tamu. Karena kalau enggak, duh, jadi kayak sarden kegencet di dalam kaleng. Apalagi kalau rumahnya enggak seberapa besar.
- Pos pengeluaran sewa gedung memang bisa dicoret, tapi butuh pos pengeluaran lain, misalnya sewa tenda, tambahan kursi, plus dekorasi.
- Beres-beres setelah pesta juga melelahkan lo, jadi harus diperhitungkan juga.
Menikah dengan Sewa Gedung
Plusnya mengadakan resepsi pernikahan di gedung:
- Area lebih lega, tentu saja. Bisa disesuaikan dengan jumlah tamu yang ingin kita undang. Undangan 300, berarti cari gedung yang muat menampung setidaknya 1000 orang. Undangan 500, berarti mencari gedung yang lebih besar lagi, mungkin yang berkapasitas 1500 orang. Dan seterusnya.
- Hemat energi dan tenaga, karena biasanya gedung pernikahan juga ada yang menawarkan sepaket dengan dekorasi, bahkan katering. Lumayan juga kan, enggak perlu atur sana-atur sini lagi. Serahkan saja pada ahlinya, kita bisa fokus pada kesakralan upacara saja.
- Biasanya lokasinya juga cukup strategis, sehingga memudahkan tamu yang akan datang.
- Bersih-bersih? Nggak kayak menikah di rumah, sudah ada orang yang bertugas di gedung pernikahan. Setelah acara selesai, kita bisa langsung pulang atau capcus bulan madu.
Minusnya menyelenggarakan pesta pernikahan di gedung:
- Pastinya, kamu harus menyediakan dana yang cukup besar, berbeda dengan acara menikah di rumah. Untuk sekelas Balai Sarbini, Hotel Mulia, dan sejenisnya sudah pasti harga sewanya mencapai ratusan juta rupiah. Kalau mau yang lebih murah, ya kamu bisa menyewa gedung-gedung milik pemerintah, misalnya Auditorium Gelanggang Remaja Jakarta atau gedung Aula Sudirman Makodam Jaya yang harga sewanya paling banter Rp10 juta saja untuk waktu 6 jam.
- Risiko full booked di tanggal-tanggal tertentu, sehingga mungkin kamu harus memilih tanggal baik yang lain daripada yang lain.
- Dalam satu hari, bisa saja ada 2 acara resepsi. Sehingga waktunya pun jadi terbatas dan sempit banget. Misalnya, acara resepsimu siang hari pukul 12.00, sedangkan malamnya pukul 19.00 sudah akan dipakai lagi, berarti setidaknya pukul 15.00, dekorasi pestamu sudah harus dibersihkan, baik acara sudah selesai atau belum.
Nah, sudah ada banyak pertimbangan plus dan minusnya menikah di rumah atau mengadakan resepsi di gedung. Kamu pilih yang mana? Pastinya sesuaikan dengan bujet yang sudah kamu buat dan juga kemampuan finansialmu ya.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Hal tentang Membuat Anggaran Pernikahan Sesuai Kemampuan Finansial
Merencanakan pesta pernikahan memang menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pasangan ya? Ada pasangan yang memang berniat untuk membiayai sendiri anggaran pernikahan yang akan digelar, ada pula yang cukup beruntung dibantu oleh orang tua.
Salah satu hal “menakutkan” yang sering menjadi akar kekhawatiran adalah bujet yang menggelembung. Yah, namanya juga lagi bikin acara kan, pembelanjaan kadang jadi membengkak lantaran pertimbangan ini itu. Tadinya, kita hanya membujetkan Rp100 juta saja sebagai dana menikah, tapi setelah dirincikan keperluannya dalam bentuk anggaran pernikahan, kok jadi Rp200 juta ya?
Aduh! Mana cukup? Kalau sudah begini, ya masa mau batal menikah? Enggak kan?
Karenanya, coba baca artikel ini sampai selesai agar kamu dapat membuat anggaran pernikahan yang sesuai dengan kemampuan finansialmu. Enggak mau kan, setelah menikah malah bokek, tabungan terkuras, atau malah jadi punya utang? Duh, amit-amit, jangan sampai!
5 Hal yang Harus Diperhatikan untuk Membuat Anggaran Pernikahan Sesuai Kemampuan Finansial
1. Kenali pengeluaran
Tahun 2017 yang lalu, sebuah marketplace khusus untuk perencanaan pernikahan pernah merilis data survei mengenai alokasi dana menikah yang dilakukan oleh rata-rata calon pengantin di Indonesia, dengan melibatkan lebih dari 5.000 koresponden yang melangsungkan pernikahan di area Jabodetabek.
Berikut persentase alokasi rata-rata anggaran pernikahan para calon pengantin berdasarkan survei tersebut:
- Keperluan venue dan katering: 39,2%
- Dekorasi dan tata cahaya: 12,3%
- Wedding planner: 5,51%
- Wedding dress: 4,93%
- Fotografi pernikahan: 4,74%
- Fotografi prewedding: 4,72%
- Cincin pernikahan: 4,64%
- Wedding organizer: 4,53%
- Musik/band: 3,08%
- Makeup dan hairdo: 2,59%
- Suvenir: 2,28%
- Undangan: 1,93%
- Lain-lain: 7,23%
Nah, dari sini, tentunya kamu sudah mendapat gambaran ya, mengenai apa saja yang harus dipersiapkan.
2. Bersiap dengan biaya tak terduga
Ada banyak cerita mengenai pesta pernikahan yang akhirnya harus memakan biaya lebih banyak daripada yang sudah dianggarkan. Yah, yang begini memang bisa saja terjadi.
Ada beberapa hal yang biasanya memengaruhi pembengkakan biaya pernikahan:
- Tuntutan lingkungan, misalnya saja ada permintaan-permintaan tertentu dari orang tua karena berbagai sebab. Kadang bisa saja terjadi, si calon pengantin sih penginnya bikin acara sederhana saja dengan mengundang keluarga inti. Namun, orang tua calon mempelai berbeda pendapat, karena merasa inilah momen bersejarah mereka sebagai orang tua sehingga merasa perlu untuk mengundang lebih banyak orang. Atasi perbedaan pendapat seperti ini secara bijak ya, dengan berkomunikasi dan berdiskusi lebih intens. Temukan solusi terbaik.
- Kenaikan harga, yang bisa saja terjadi ketika kita sudah membuat anggaran pernikahan jauh-jauh hari–katakanlah 2 – 3 tahun sebelumnya–tapi kita lupa akan adanya inflasi. Jadi, jika memang kamu ingin mempersiapkan dana menikah lebih awal, pastikan kamu sudah memperhitungkan juga mengenai adanya kemungkinan kenaikan harga ini.
- Banyak tamu jarak jauh, atau mungkin salah satu keluarga mempelai harus didatangkan dari luar kota, sehingga kamu perlu untuk mencari penginapan tambahan untuk mereka. Hal ini juga harus dimasukkan dalam anggaran pernikahan kamu ya, jangan sampai lupa.
- Pajak dan biaya-biaya kecil yang tidak terbayangkan sebelumnya, misalnya saja jasa tukang parkir tambahan, biaya tambahan listrik, biaya tukang bersih-bersih, dan sebagainya. Demikian juga dengan vendor, apakah sudah termasuk pajak atau belum?
Kenalilah biaya-biaya yang belum tercover ini dengan teliti ya. Kadang bocornya memang hanya kecil-kecil, tapi kalau diakumulasikan jadi lumayan besar juga lo.
3. Tentukan prioritas
Jika sudah menentukan jenis-jenis pengeluaran dan juga sudah mengenali hal apa saja yang bisa menggelembungkan anggaran pernikahan, maka selanjutnya kamu perlu menentukan prioritas kebutuhanmu.
Jelas, semua hal itu penting. Semua hal itu–kalau bisa–harus ada, tapi ingat, bujetmu bukannya tanpa batas. Sekali lagi, jangan membuat diri sendiri dalam kesulitan dengan cara menghabiskan uang pada hal-hal yang kurang esensial. Ingat, ada banyak keperluan lain yang harus kamu pikirkan dan bakalan kamu butuhkan nanti setelah resepsi pernikahan selesai.
Jadi, tentukanlah prioritasmu. Jangan memaksakan diri ya. Kenalilah mana yang lebih dibutuhkan dibandingkan yang lain.
Misalnya saja begini. Kamu dan keluarga besar sepakat untuk melangsungkan acara pernikahan secara intim dan personal. Berarti tamu yang diundang tidak terlalu banyak, sehingga mungkin kamu akan perlu untuk lebih mementingkan kenyamanan mereka selama acara berlangsung. Untuk itu, pilihlah venue acara yang tidak terlalu besar tapi nyaman. Pesanlah menu makanan yang istimewa tapi tidak terlalu banyak. Mungkin kamu bisa mengurangi juga bujet dekorasi, karena venue-nya sendiri sudah artistik tanpa dekorasi berlebihan. Dan seterusnya.
Pertimbangkan hal-hal seperti ini bersama calon pasanganmu, dan keluarga besarmu ya.
4. Ingat, niat awal menikah
Yes, ini biasanya lumayan jitu untuk mengerem niat menghambur-hamburkan uang. Ingatlah selalu tujuan awal kamu dan pasanganmu hendak menikah.
Apakah kalian menikah hanya agar dapat mengadakan pesta? Pastinya, enggak hanya itu saja kan? Karena itu anggaran pernikahan harus dikendalikan.
Hidup setelah pernikahan akan jauh lebih kompleks, dan lebih menuntut persiapan mental lebih besar, ketimbang hanya memikirkan sesuatu yang tak berlangsung lama seperti pesta.
Jadi, ingatlah akan tujuan awal kalian menikah dan buat anggaran pernikahan yang masuk akal.
5. Tidak membandingkan dengan pesta pernikahan yang lain
Setiap pasangan punya kisah masing-masing, dengan kondisi keluarga yang berbeda pula. Kadang yang membuat kita jadi gelisah adalah ketika kita melihat pesta pernikahan lain yang kita nilai lebih–lebih mewah, lebih keren, lebih romantis, dan segala ‘lebih’ yang lain.
Konsep pernikahan orang lain belum tentu sesuai dengan karakter kalian. Jadi, enggak perlu membandingkan acara sendiri dengan acara yang lain. Pastikan saja, kebutuhanmu apa, dan sesuaikan dengan kemampuan finansialmu.
Nah, semoga beberapa hal tentang membuat anggaran pernikahan agar sesuai dengan kemampuan finansial di atas bisa membantumu ya.
Selamat merencanakan hari besarmu bersama pasangan!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.