Karyawan Swasta: Pengertian, Keuntungan, dan Tip Menjadi yang Terbaik
Memasuki dunia kerja adalah tahap penting dalam kehidupan setiap orang. Salah satu pilihan yang ada di hadapan banyak orang adalah menjadi karyawan swasta, sebuah peran yang sering kali dipenuhi dengan peluang dan tantangan.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan karyawan swasta? Dan apa yang menjadikannya sebuah pilihan karier yang menarik bagi sebagian besar orang?
Apa Arti Karyawan Swasta?
Karyawan swasta adalah seseorang yang bekerja untuk perusahaan atau organisasi yang dijalankan oleh individu atau kelompok yang bukan bagian dari pemerintah. Dalam kata lain, mereka adalah pekerja yang bekerja dalam sektor yang tidak dijalankan oleh pemerintah. Biasanya, tujuan utama dari perusahaan swasta adalah untuk menghasilkan keuntungan. Ya, sebenarnya sama saja sih di perusahaan mana pun, ya kan?
Karyawan swasta bisa bekerja dalam berbagai bidang, seperti perbankan, konstruksi, pendidikan, teknologi informasi, pemasaran, dan lain-lain. Tanggung jawab, hak, dan manfaat karyawan swasta biasanya ditentukan oleh perjanjian kerja antara karyawan dan pemberi kerja, serta oleh hukum dan regulasi tenaga kerja yang berlaku di negara tersebut.
Keuntungan Menjadi Karyawan Swasta
Masyarakat kita masih menganggap bahwa karier yang paling menjanjikan adalah dengan menjadi pegawai negeri sipil. Namun, opsi bekerja untuk pemerintah ini ternyata tidak cukup menarik bagi sebagian orang. Mereka lebih memilih menjadi karyawan swasta—di samping juga, pilihan karier yang lain.
Mengapa seseorang mau memilih mengejar karier dari sektor swasta? Ternyata menurut mereka, ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan menjadi karyawan swasta ini. Berikut di antaranya.
Peluang Karier
Dalam sektor swasta, sering kali ada lebih banyak peluang untuk maju dan mengembangkan karier. Di beberapa industri, pertumbuhan karier bisa jauh lebih cepat dibandingkan dengan sektor publik.
Gaji dan Kompensasi
Meskipun pegawai negeri sering kali memiliki kestabilan pekerjaan dan manfaat pensiun, gaji dan kompensasi di sektor swasta bisa saja lebih tinggi, terutama dalam posisi manajerial atau spesialis.
Fleksibilitas
Banyak perusahaan swasta menawarkan fleksibilitas lebih dalam hal jam kerja dan tempat kerja, yang bisa menjadi faktor penarik bagi beberapa orang.
Inovasi dan Teknologi
Sektor swasta sering kali berada di garis depan inovasi dan teknologi. Bagi mereka yang tertarik dengan teknologi terbaru dan ingin bekerja dalam lingkungan yang dinamis dan berubah cepat, sektor swasta mungkin menjadi pilihan yang menarik.
Kebijakan dan Budaya Perusahaan
Beberapa orang mungkin merasa lebih cocok dengan budaya dan kebijakan perusahaan tertentu di sektor swasta, seperti gaya manajemen, lingkungan kerja, atau nilai-nilai perusahaan.
Nah, bagaimana? Apakah ada di antara alasan di atas yang menjadi alasanmu juga untuk memilih berkarier di sektor swasta?
So, selanjutnya kita mungkin bertanya-tanya nih, tentang bagaimana cara sukses dalam karier sebagai karyawan swasta. Memilih karier di sektor swasta mungkin memang menjanjikan dengan peluang yang luas, tapi kan yang namanya perjalanan karier itu enggak selalu mulus. Ada banyak tantangan dan hambatan yang harus dihadapi.
Kunci untuk mencapai kesuksesan bukan hanya terletak pada alasan mengapa kamu memilih menjadi karyawan swasta, tetapi juga pada bagaimana kamu menjalankan peran tersebut.
Menjadi Karyawan Swasta yang Berdedikasi
Dari meningkatkan keterampilan, memahami budaya perusahaan, hingga mengelola keuangan dengan baik, strategi-strategi ini akan memberikan panduan yang kamu butuhkan untuk meraih kesuksesan dalam kariermu sebagai karyawan swasta.
Jadi, mari kita mulai dengan melihat apa saja yang dapat kamu lakukan untuk berprestasi dan sukses sebagai karyawan swasta.
Tingkatkan keterampilan
Dunia kerja, khususnya di sektor swasta, selalu berubah dan berkembang. Oleh karena itu, penting untuk selalu belajar dan meningkatkan keterampilan yang kamu miliki.
Kamu mungkin ingin mempertimbangkan pengembangan profesional melalui kursus, seminar, atau pelatihan.
Networking
Membangun dan menjaga hubungan profesional yang kuat dapat sangat membantu dalam karier kamu. Jaringan dapat membuka peluang kerja baru, dan juga dapat memberikan saran dan dukungan dalam berbagai situasi kerja.
Siap kerja keras dan berinisiatif
Tunjukkan dedikasi dan komitmenmu terhadap pekerjaan yang kamu geluti. Jika kamu melihat peluang untuk perbaikan atau inovasi, jangan ragu untuk mengambil inisiatif.
Pahami budaya perusahaan
Setiap perusahaan memiliki budaya dan nilai-nilainya masing-masing. Dengan memahami dan menganut nilai-nilai ini, kamu akan lebih mudah berintegrasi dengan tim dan meningkatkan kinerja kamu hingga jauh ke depan.
Seimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi
Memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk kesejahteraanmu.
Pastikan kamu menyisihkan waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan juga hobi atau hal apa pun yang kamu minati.
Kelola keuangan dengan baik
Sebagai karyawan swasta, penting untuk mengelola keuangan Anda dengan bijaksana. Buatlah anggaran bulanan, lakukan investasi yang tepat, dan simpan uang untuk hari tua. Selalu memiliki dana darurat juga penting untuk menghadapi situasi yang tak terduga.
Ingatlah bahwa sukses sebagai karyawan swasta bukan hanya tentang berapa banyak uang yang kamu hasilkan, atau benefit apa yang bisa didapatkan, tetapi juga tentang bagaimana kamu tumbuh secara profesional dan pribadi.
Peran perusahaan pun tak kalah penting dalam hal ini, utamanya dalam mendukung perkembangan karyawan swastanya. Karyawan yang berprestasi tinggi dan puas dengan pekerjaannya merupakan aset berharga bagi perusahaan, dan untuk mencapai hal ini, perusahaan harus berinvestasi dalam pengembangan dan keberlanjutan karyawan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan menyediakan pelatihan keuangan, seperti program yang ditawarkan oleh QM Financial. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang manajemen keuangan, karyawan dapat merasa lebih percaya diri dan stabil dalam aspek finansial kehidupannya, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada kinerja mereka di tempat kerja. Dengan demikian, perusahaan dan karyawan sama-sama dapat meraih manfaatnya.
Karyawan swasta adalah tulang punggung dari setiap perusahaan. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan keterampilan dan kesejahteraan mereka adalah investasi dalam kesuksesan perusahaan itu sendiri.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Apa Beda Gaji Ke-13, THR, dan Bonus Tahunan?
Perusahaan, pada umumnya, memang punya cara-cara tertentu untuk memberikan apresiasi ataupun melakukan sesuatu sebagai usaha menyejahterakan karyawannya. Rata-rata tujuannya agar dengan kondisi hidup karyawan yang sejahtera, maka kinerja pun akan meningkat–yah, setidaknya stabil. Bentuknya macam-macam sih, ada berbagai fasilitas yang ditawarkan. Beberapa di antaranya adalah adanya gaji ke-13, tunjangan hari raya (THR), dan bonus tahunan.
Nah, ketiganya memang pada prinsipnya sama; sama-sama memberikan uang di luar gaji dan tunjangan rutin yang diterima oleh karyawan, tetapi ternyata gaji ke-13, THR, dan bonus tahunan ini punya fungsi dan peruntukan masing-masing, pun perhitungannya sendiri.
Barangkali ada yang masih bingung tentang perbedaan gaji ke-13, THR, maupun bonus tahunan? Mengapa diberikan tidak bersamaan, misalnya? Atau, mengapa harus dipisah-pisahkan, gaji ke-13 sekian, THR sekian, bonus tahunan sekian?
Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya.
Gaji Ke-13
Istilah ‘gaji ke-13’ rata-rata diakrabi oleh mereka yang (pernah) berstatus ASN, alias Aparatur Sipil Negara. Atau PNS–Pegawai Negeri Sipil. Memang karena awalnya gaji ke-13 ini diberikan hanya pada para ASN menjelang pendaftaran anak ke sekolah.
Pasti sudah tahu kan, begitu masuk tahun ajaran baru, kebutuhan anak-anak pasti meningkat. Yang masuk sekolah baru, apalagi. Yang naik kelas doang aja kebutuhannya bejibun, belum lagi bayar uang tahunan dan sebagainya.
Pemerintah bermaksud memfasilitasi hal ini, dengan memberikan gaji ke-13 kepada para ASN, untuk membantu peningkatan kebutuhan ini.
Dinamai gaji ke-13, karena “uang kaget” ini diberikan dengan besaran yang sama dengan 1 kali gaji (termasuk tunjangannya), di luar 12 bulan gaji rutin. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah nomor 19, 20, 21, dan 22 yang telah disahkan tahun 2016 lalu.
Nah, karena ditujukan untuk membantu kebutuhan anak-anak sekolah memasuki tahun ajaran baru, maka biasanya gaji ke-13 diberikan ya di sekitar mulainya tahun ajaran baru. Biasanya sih di bulan Juli.
Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan Hari Raya merupakan salah satu tunjangan yang wajib diberikan oleh pemberi kerja kepada karyawan, dan diberikan menjelang hari raya keagamaan. Meski pemerintah Indonesia mengakui ada 6 agama, tapi biasanya THR ini ya hanya diberikan menjelang Idul Fitri saja. Biasanya sih, maksimal 7 hari menjelang hari raya, THR ini sudah harus diberikan pada karyawan.
Pemberian THR ini–seperti halnya pemberian gaji ke-13–diatur secara resmi dalam undang-undang, tepatnya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan nomor 20 tahun 2016. Jadi, kalau sampai ada perusahaan yang enggak memberikan hak THR bagi karyawannya, ada ancaman hukuman dan sanksi yang akan menjadi konsekuensinya.
THR ini diberikan kepada semua karyawan, tak peduli statusnya apa; mulai dari pekerja lepas, karyawan kontrak, hingga karyawan tetap. Semua pemberi kerja berkewajiban memberi THR ini setidaknya setahun sekali pada karyawan.
Besar THR biasanya adalah 1 kali gaji pokok, tanpa tunjangan apa pun, baik itu yang rutin atau yang lainnya.
Bonus Tahunan
Bonus tahunan–tidak seperti gaji ke-13 ataupun THR–tidak diatur dalam undang-undang oleh pemerintah, karena merupakan kebijakan masing-masing perusahaan.
Bonus tahunan diberikan bisa karena beberapa faktor, misalnya tercapainya target perusahaan, apresiasi terhadap kinerja karyawan (kedisiplinan, loyalitas, dan keahlian lainnya), dan sebagainya.
Waktu pemberian bonus tahunan juga sesuai dengan kebijakan perusahaan. Ada yang diberikan di akhir tahun, sebelum tutup buku. Ada pula yang diberikan awal tahun, sebagai hasil profit tahun sebelumnya. Ada juga yang pertengahan tahun, karena pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Cara menentukan besarnya bonus ini juga tergantung masing-masing perusahaan. Ada yang memakai sistem persentase terhadap masa kerja, level jabatan, kategori departemen, hingga status peringatan pelanggaran. Ada pula yang menggunakan sistem perhitungan bagi hasil, atau pembagian keuntungan.
Bagaimana Pelaksanaan Pemberian Gaji Ke-13, THR, dan Bonus Ini pada Karyawan Swasta?
Sebenarnya, aturan-aturan di atas memang ditetapkan untuk mengatur tunjangan para ASN, terutama soal gaji ke-13 dan THR. Untuk perusahaan swasta, pemerintah sebenarnya membebaskan pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi perusahaan itu sendiri.
Yang pasti, kalau kondisi keuangan perusahaan kurang sehat ya, terpaksa segala macam tambahan gaji ini tidak bisa diberikan. Ini hal yang wajar terjadi.
Bonus tahunan sendiri biasanya dikenal berlaku di perusahaan swasta. Sedangkan THR, pemerintah mewajibkan seluruh pemberi kerja untuk memberikan hak ini pada semua karyawan, bahkan ada ancaman hukuman dan sanksi jika tidak dilaksanakan. Nah, kalau gaji ke-13 memang hanya dikenal di kalangan ASN, tetapi jika perusahaan swasta mau ikut mengadopsi sistemnya pun tidak masalah.
Yes, semoga sekarang sudah jelas ya, apa bedanya gaji ke-13, tunjangan hari raya (THR), dan bonus tahunan. Ketiganya berbeda peruntukan, meski sama-sama merupakan tambahan gaji rutin yang diterima oleh karyawan.
Tinggal bagaimana mengelolanya saja nih, supaya tambahan uang ini bisa bermanfaat optimal.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.