Selain Jadi Karyawan Kantoran, Ini Dia 3 Jenis Profesi dengan Potensi Karier Cemerlang
Profesi sebagai karyawan kantoran mungkin masih menjadi jalan karier yang dipilih oleh banyak orang saat ini. Meskipun ada keuntungan memiliki pekerjaan tetap seperti stabilitas dan kepastian, tetapi tidak dapat dimungkiri bahwa ada banyak profesi lain yang menawarkan peluang yang sama baiknya, jika tidak lebih baik, dan sering kali memberikan kepuasan yang lebih dalam pekerjaan.
Masa depan kerja tidak lagi berarti menjadi bagian dari mesin korporasi yang besar. Sebaliknya, kita bergerak menuju masyarakat yang lebih berorientasi pada keterampilan. Di sini, kemampuan untuk beradaptasi dan inovasi menjadi lebih penting daripada keamanan pekerjaan jangka panjang. Dalam dunia ini, profesi alternatif bisa menjadi pilihan karier yang menarik dan berpotensi besar.
Pilihan profesi ini bisa sangat beragam, mulai dari berkecimpung dalam dunia seni, menjadi wirausaha, hingga merambah bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua profesi ini membutuhkan dedikasi, keterampilan, dan passion. Umumnya, memang menawarkan pengembangan diri yang besar, di samping—tentu saja—penghasilan yang sebanding.
Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa profesi yang berpotensi bagus ini selains ebagai karyawan kantoran. Pun akan dibahas mengenai apa yang diperlukan untuk bisa sukses, agar ada gambaran tentang berbagai pilihan karier yang ada di luar pekerjaan menjadi karyawan kantoran.
Profesi dengan Potensi Perkembangan Karier yang Bagus, selain Karyawan Kantoran
1. Pengusaha/wirausaha
Menjadi wirausaha atau pengusaha adalah salah satu pilihan karier yang bisa dikatakan sangat menantang. Mengapa? Karena, menjalankan bisnis milik sendiri itu butuh keberanian, keterampilan, dan dedikasi yang besar. Namun, penghasilannya juga bisa jauh melampaui gaji tetap karyawan kantoran.
Pertama, menjadi wirausaha berarti memiliki kebebasan dan fleksibilitas yang tidak tersedia dalam pekerjaan kantoran. Kita bebas menentukan jadwal kerja sendiri, dan menjual produk yang dibutuhkan orang sekaligus kita suka.
Kedua, wirausaha juga memberikan kesempatan untuk meraih potensi penghasilan yang tidak terbatas. Berbeda dengan karyawan kantoran, yang penghasilannya dibatasi oleh gaji dan bonus. Penghasilan sebagai wirausaha berbanding lurus dengan kesuksesan bisnis yang dikelola. Semua tergantung pada diri kita sendiri, sebagai pemilik dan manajer bisnis.
Ketiga, dengan menjadi pengusaha, kita punya kesempatan untuk mengejar passion kita. Kita bisa membangun bisnis di sekitar apa yang kita cintai dan apa yang kita yakini.
Namun, menjadi wirausaha juga ada tantangannya. Ada risiko kegagalan, dan kita juga mungkin perlu bekerja keras selama beberapa tahun sebelum bisnis mulai menghasilkan keuntungan. Kita juga perlu siap untuk mengatasi berbagai masalah yang mungkin muncul, mulai dari masalah keuangan hingga manajemen sumber daya manusia.
Tapi, bukankah akan selalu ada masalah dan tantangan di setiap hal dalam hidup?
2. Pekerja mandiri/freelancer
Menjadi freelancer atau pekerja mandiri adalah salah satu pilihan karier yang menawarkan kebebasan dan fleksibilitas. Mau menentukan jam kerja sendiri, memilih proyek atau klien yang hendak dikerjakan, dan mau bekerja dari mana saja, semua tergantung pada diri kita sendiri.
Freelancing adalah tentang menjual keterampilan dan jasa langsung kepada klien atau perusahaan, tanpa perantara. Kamu bisa bekerja dalam berbagai bidang, termasuk penulisan, desain, pengembangan web, pemasaran digital, konsultasi, fotografi, dan banyak lagi. Di era digital ini, permintaan untuk pekerjaan freelance semakin meningkat, karena perusahaan mencari cara yang lebih fleksibel dan biaya efektif untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan.
Dengan menjadi freelancer, ada kesempatan untuk membangun portofolio yang kuat, dan kemampuan untuk menetapkan tarif. Bagi banyak orang, kebebasan dan otonomi ini adalah salah satu aspek paling menarik dari pekerjaan freelance, yang tidak bisa didapatkan dari menjadi karyawan kantoran.
Dan, tentu saja, ada tantangan tersendiri jika ingin menjadi freelancer. Stabilitas pendapatan bisa menjadi masalah pertama, karena pekerjaan mungkin datang dan pergi. Kita juga harus mengurus semua aspek bisnis kita sendiri, termasuk pencarian klien, penagihan, dan administrasi. Beban pajak juga bisa menjadi tantangan, karena harus mengurus semua kewajiban pajak sendiri. Juga asuransi kesehatan, tabungan pensiun, KPR, dan sebagainya; semua harus disiapkan sendiri.
3. Pekerja kreatif
Menjadi pekerja kreatif adalah karier yang memberi peluang lebih banyak ruang untuk berekspresi, mengejar passion, dan memberi banyak nilai tambah melalui karya yang kita buat.
Pekerjaan kreatif mencakup banyak sekali bidang lo! Mulai dari seni visual, musik, penulisan, desain, fotografi, film, dan banyak lagi. Pekerja kreatif sering kali bekerja sebagai freelancer atau wiraswasta, tetapi juga dapat bekerja di studio, agensi, atau organisasi.
Salah satu aspek yang paling menarik dari pekerjaan kreatif adalah kebebasan untuk menciptakan dan mengeksplorasi ide-ide kita sendiri. Kita memiliki kendali atas apa yang kita buat, dan kita dapat mengekspresikan diri dan visi melalui karya kita. Hal ini bisa menjadi sangat memuaskan secara pribadi, dan bisa memberi kita kesempatan untuk bisa mencapai lebih banyak tujuan.
Pekerjaan kreatif juga bisa sangat bervariasi dan menantang. Setiap proyek atau tugas baru memerlukan solusi kreatif, dan kita pun jadi harus terus-menerus belajar dan berkembang untuk tetap relevan dan kompetitif. Ini bisa membuat pekerjaan ini tetap menarik dan menantang. Tinggal kita sendiri saja sih, bisa cukup lincar beradaptasi dengan banyak hal baru atau enggak.
Nah, itu juga yang jadi tantangan tersendiri sebagai pekerja kreatif, yang akan lebih banyak dihadapi dibandingkan menjadi karyawan kantoran biasa. Belum lagi soal penghasilan yang enggak stabil. Selain itu, pekerjaan kreatif sering kali memerlukan lebih banyak waktu dan energi, dan bisa menuntut kerja keras secara fisik dan mental.
So, mau jadi karyawan kantoran atau profesi alternatif seperti yang disebutkan di atas? Semua kembali pada tujuan dan kebutuhan masing-masing. Masalah penghasilan, tentunya bisa diatur, apalagi kalau kamu punya keterampilan pengelolaan keuangan yang baik. Dengan rencana keuangan yang komprehensif, meskipun penghasilan tak stabil, kamu tetap bisa punya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, bahkan sampai dana pensiun yang memadai.
Kalau yang karyawan kantoran bisa panggil QM Financial untuk financial training, kamu bisa ikut kelas-kelas FCOS sesuai kebutuhanmu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pensiun? Gak Harus Jadi Pengusaha Lho
Pak Galih sedang galau. Lima tahun lagi dia akan pensiun dari tempatnya bekerja. Sudah 25 tahun Pak Galih berkarya sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan swasta. Seniornya menyarankan Pak Galih untuk menjadi pengusaha. Padahal, Pak Galih tidak punya minat membangun dan mengurusi bisnis.
Gak semua pensiunan harus jadi pengusaha loh. Bisnis memang merupakan salah satu aset aktif yang memberikan imbal hasil paling tinggi. Namun jangan lupa prinsip high expected return, high risk. Ada resiko besar yang menyertai potensi keuntungan bisnis. Jika membangun bisnis baru dimulai di usia pensiun dan terjadi kegagalan, waktu recovery yang tersedia sudah sempit. Apalagi jika menggantungkan penghasilan di masa pensiun hanya dari hasil bisnis saja. Riskan sekali.
Ada banyak kegiatan yang bisa dijadikan alternatif untuk mengisi waktu setelah tidak lagi aktif bekerja. Pilihan kegiatan itu antara lain:
Menekuni Hobi
Pak Galih bisa berefleksi – apa yang menjadi hobinya. Pensiun adalah kesempatan yang baik untuk menjalani hobi yang sebelumnya terhalang oleh minimnya waktu luang karena terlalu sibuk bekerja. Misal, berkebun, menulis, atau mengutak-atik kendaraan bermotor.
Bergabung ke dalam komunitas
Agar tidak kesepian selama menjalani masa pensiun, Pak Galih bisa bergabung dengan komunitas. Komunitas ini tidak terbatas pada hobi namun bisa juga komunitas yang terkait dengan hal-hal dipedulikannya
Menjadi Investor
Tertarik dengan suatu bisnis tapi tidak berminat untuk mengurusi operasionalnya? Jadi investor saja. Dengan menanamkan sejumlah dana di suatu bisnis, Pak Galih bisa mendapatkan keuntungan bisnis tanpa repot memikirkan operasionalnya. Tentunya dengan perjanjian bagi hasil yang sudah disepakati sebelumnya.
Menjadi Konsultan
Dengan pengalaman bekerja yang dimiliki, tentu Pak Galih mempunyai kompetensi yang tinggi dan koneksi yang luas. Kedua hal ini bisa dimanfaatkan dengan menawarkan jasa konsultasi sesuai bidang yang dikuasai.
Jika Pak Galih memilih menikmati masa pensiun dengan menjalani hobi, uang untuk mencukupi biaya hidup selama pensiun dari mana dong? Untuk menikmati masa pensiun yang tenang, Pak Galih harus menyiapkan dana pensiunnya jauh-jauh hari. Investasi untuk dana pensiun sebaiknya dimulai sejak mulai bekerja dan mendapatkan penghasilan sendiri.
Baca juga: Investasi untuk Dana Pensiun: Mulai Dengan Setengah Harga Sepatumu
Di usia empat puluh tahunan, sebagian hasil investasi bisa diubah menjadi aset aktif yang bisa memberikan penghasilan pasif. Ada tiga pilihan aset aktif yang bisa dikombinasikan, yaitu bisnis, properti, dan surat berharga.
Baca juga: Khawatir Gak Siap Pensiun? Kumpulin Aset Aktif Yuk!
Di usia lima puluh tahunan, saatnya Pak Galih menghitung ulang pencapaian dana pensiunnya dan memeriksa kembali aset mana yang sudah bisa menghasilkan penghasilan pasif.
Dengan pensiun yang terencana, Pak Galih tak perlu galau lagi untuk menikmati masa pensiun tanpa khawatir akan biaya hidup bulanan.
Ingin punya rencana pensiun untuk memastikan masa pensiunmu sejahtera? Yuk ngobrol dengan QM Sales di 0811 1500 688.
Fransisca Emi | Financial Trainer
***