5 Mitos tentang Belajar Finansial untuk Pemula
Memulai belajar finansial untuk pemula memang bisa terasa menakutkan. Banyak orang beranggapan bahwa memahami dunia keuangan membutuhkan bakat khusus atau akses eksklusif ke informasi tertentu.
Mitos ini, sayangnya, mendorong banyak orang menjauh dari upaya meningkatkan literasi keuangannya. Padahal, dengan pemahaman yang benar, setiap langkah kecil dalam mempelajari dasar-dasar keuangan dapat berdampak besar pada kestabilan dan kemakmuran finansial di masa depan.
So, mari kita bahas beberapa mitos yang sering menghalangi dan menghambat orang dalam memulai perjalanan finansialnya. Ya, barangkali termasuk kamu juga. Tujuannya jelas, untuk menghilangkan intimidasi tentang belajar finansial untuk pemula, dan menunjukkan bahwa belajar tentang keuangan adalah akses terbuka untuk semua. Seperti tagline-nya QM Financial, belajar finansial bareng semua.
Table of Contents
Mitos seputar Belajar Finansial untuk Pemula yang Perlu Diempaskan
So, kalau kamu masih percaya dengan mitos-mitos tentang belajar finansial ini, maka sekarang saatnya kamu empaskan saja.
1. Butuh Uang Banyak untuk Mulai Investasi
Belajar finansial untuk pemula sering kali terhambat oleh anggapan bahwa memulai investasi memerlukan banyak uang.
Nyatanya, perkembangan teknologi dan munculnya berbagai platform investasi telah mengubah pandangan ini. Sekarang, dengan hanya sejumlah uang yang relatif kecil, siapa pun bisa memulai. Bahkan dari Rp10.000 saja loh.
Berbagai instrumen investasi dirancang khusus untuk memudahkan pemula. Misalnya, ada reksa dana yang memungkinkan investasi dengan modal awal yang sangat terjangkau. Dengan begitu, terbuka pintu bagi lebih banyak orang untuk tumbuh finansial tanpa harus menunggu sampai punya banyak uang.
2. “Apanya yang Diatur? Duitnya Aja Nggak Ada!”
Banyak orang enggan belajar finansial untuk pemula, dan malah bilang, “Apanya yang diatur? Duitnya aja nggak ada.”
Padahal, ya justru ketika masih sedikit, uang harus mulai diatur. Jangan-jangan, duitnya enggak ada karena memang enggak pernah diatur? Jadi enggak tahu, ke mana saja uangnya pergi.
Pengetahuan finansial adalah kebutuhan yang berlaku universal, enggak peduli seberapa tebal dompet seseorang. Semua orang berhak dan perlu mengerti cara mengelola keuangan dengan baik, bahkan (atau apalagi) jika saat ini merasa tidak memiliki cukup uang.
Literasi keuangan adalah alat penting dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat, terlepas dari jumlah uang yang dimiliki saat memulai.
3. Terlalu Rumit untuk Dipelajari
Belajar finansial untuk pemula kerap kali dianggap sebagai hal yang terlalu rumit. Namun, kenyataannya berbeda.
Banyak sumber daya yang tersedia, baik online maupun offline, yang menyajikan materi keuangan dengan cara yang mudah dimengerti. Dari buku-buku yang ditulis untuk pemula hingga kursus online yang interaktif, semuanya dirancang untuk memecahkan konsep-konsep keuangan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dicerna.
Di QM Financial, kamu bisa mengakses banyak sekali format belajar finansial. Mulai dari artikel-artikel yang ada di website ini, video-video di kanal YouTube, podcast di Spotify, sampai e-book juga ada loh!
Untuk memulai, cukup fokus pada dasar-dasar keuangan seperti pengelolaan anggaran, pentingnya menabung, dan dasar-dasar investasi. Akan lebih baik lagi, jika kamu mulai dengan belajar Blueprint of Your Money.
Dengan mengambil langkah kecil, belajar finansial enggak lagi terasa sebagai beban, melainkan sebagai perjalanan menarik menuju kemandirian dan kebebasan finansial. Tip praktis seperti mengatur pengeluaran harian atau menentukan tujuan keuangan jangka pendek dapat menjadi titik awal yang baik untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat.
4. Saham Itu Judi
Banyak orang yang menganggap bahwa pasar saham sama dengan judi. Persepsi ini enggak tepat, apalagi kalau kemudian membuatmu terhambat dalam belajar finansial untuk pemula.
Ada perbedaan mendasar antara berinvestasi di pasar saham dan berjudi. Investasi dilakukan berdasarkan pada penelitian, analisis, dan strategi jangka panjang yang bertujuan untuk pertumbuhan modal di masa depan. Sebaliknya, judi bergantung pada keberuntungan dan peluang instan tanpa dasar analisis yang kuat.
Untuk bisa berinvestasi di pasar saham, kita harus paham tentang nilai perusahaan, kondisi ekonomi, dan faktor lain yang memengaruhi harga saham. So, harus dilakukan riset dengan saksama dan punya strategi investasi jangka panjang.
Berinvestasi di pasar saham bisa menjadi sarana efektif untuk membangun kekayaan. Hal yang sangat berbeda dengan judi.
5. Masih Muda Enggak Butuh Asuransi
Kan, masih sehat! Gitu katanya.
Padahal, memiliki asuransi sejak dini justru merupakan langkah strategis dalam belajar finansial untuk pemula. Dengan memiliki asuransi sesuai kebutuhan, risiko keuangan bisa dikelola dan melindungi dirimu dari kejadian tak terduga yang bisa mengganggu stabilitas finansial.
Asuransi kesehatan adalah asuransi yang wajib dimiliki terlebih dulu. Baru kemudian, jika kamu merupakan orang yang menjadi andalan banyak jiwa untuk bergantung hidup, kamu akan butuh asuransi jiwa.
Memiliki asuransi sejak usia muda bukanlah pemborosan, melainkan investasi dalam merencanakan masa depan yang lebih aman dan stabil. Asuransi itu penting sebagai bagian dari strategi keuangan yang komprehensif, bukan sekadar opsi tambahan.
Mematahkan mitos seputar belajar finansial untuk pemula membutuhkan pengertian yang benar tentang keuangan.
Dengan mengatasi kesalahpahaman ini, jalan menuju kebebasan finansial menjadi lebih jelas dan terjangkau. Mulai dari investasi dengan modal kecil hingga pentingnya asuransi bagi semua usia, langkah-langkah praktis ini membuka pintu untuk siapa saja yang ingin memperkuat dasar keuangannya.
Meluangkan waktu untuk belajar dan menerapkan prinsip-prinsip finansial yang sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan. Bukan cuma tentang uang, tetapi juga tentang menciptakan kehidupan yang lebih aman dan berkualitas.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Beauty on a Budget: Perawatan Kulit Efektif dan Hemat untuk Ibu Modern
Perawatan kulit merupakan bagian penting dari rutinitas sehari-hari, terutama bagi ibu modern yang sibuk.
Banyak orang berpikir bahwa menjaga kulit agar tetap sehat dan bersinar memerlukan biaya mahal. Namun, dengan strategi yang tepat, menjaga kecantikan sebenarnya enggak harus dengan menguras dompet.
Menemukan cara efektif dan hemat untuk merawat kulit bisa menjadi kunci bagi ibu yang ingin tampil cantik tanpa mengorbankan anggaran keluarga.
Sounds legit, huh?
Table of Contents
Memahami Kebutuhan agar Bisa Memilih Produk Perawatan Kulit dengan Tepat
Jadi, apa yang harus dilakukan lebih dulu?
Tentu saja, memahami jenis kulit merupakan langkah awal yang krusial dalam merawat kulit. Jenis kulit berbeda-beda, ada yang berminyak, kering, kombinasi, hingga sensitif. Setiap jenis membutuhkan perawatan khusus.
Mengapa kudu paham kebutuhan kulit sendiri? Ya, karena dengan mengetahui jenis kulit, memilih produk perawatan menjadi lebih mudah dan efisien. Yang kayak gini bisa membantu kita untuk menghindari pembelian produk yang enggak sesuai, yang bisa sia-sia dan mahal.
Untuk menentukan jenis kulit, beberapa cara sederhana bisa dilakukan. Pertama, perhatikan bagaimana kulit bereaksi setelah dibersihkan. Kulit kering akan terasa ketat, kulit berminyak akan terlihat mengkilap, sedangkan kulit kombinasi akan mengalami keduanya di area berbeda.
Tes lainnya adalah dengan menempelkan tisu ke wajah di pagi hari. Hasilnya akan menunjukkan area yang berminyak atau kering.
Ibu-ibu zaman now juga sering menghadapi masalah kulit seperti kering, jerawat, atau iritasi. Nah, yang seperti ini juga wajib dikenali. Terutama, kudu paham penyebabnya. Misalnya, apakah karena perubahan hormonal, stres, atau kurang tidur.
Memahami jenis kulit dan masalah yang dihadapi membantu dalam memilih produk yang tepat. Ini bukan hanya tentang kecantikan, tetapi juga kesehatan kulit. Dengan perawatan yang tepat, kulit bisa terjaga kesehatannya tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
Tip Hemat Belanja Produk Perawatan Kulit
Belanja produk perawatan kulit bisa dilakukan dengan hemat dengan beberapa cara sederhana.
1. Riset sebelum Membeli
Melakukan riset sebelum membeli produk perawatan kulit sangat membantu. Mencari dan membaca ulasan dari orang lain tentang produk tersebut penting. Ulasan ini bisa memberikan gambaran apakah produk itu efektif dan cocok atau tidak.
Dengan begitu, kita bisa menghindari membeli produk yang pada akhirnya tidak terpakai. Ini adalah langkah awal yang baik untuk berbelanja secara bijak dan hemat.
2. Manfaatkan Sampel Gratis
Memilih untuk memanfaatkan sampel gratis dari produk perawatan kulit adalah langkah cerdas.
Banyak toko dan merek yang dengan senang hati memberikan sampel gratis kepada pelanggan. Sampel ini memungkinkan kita untuk mencoba produk sebelum memutuskan untuk membeli dalam ukuran penuh.
Cara ini adalah cara yang bagus untuk mengetahui apakah suatu produk cocok dengan kulit tanpa harus mengeluarkan uang terlebih dahulu. Dengan demikian, pengeluaran untuk produk perawatan kulit bisa lebih terkontrol dan efisien.
3. Perhatikan Penjualan dan Promosi
Memperhatikan penjualan dan promosi bisa sangat menguntungkan. Diskon dan penawaran khusus sering kali muncul, terutama pada momen tertentu seperti hari raya, pergantian musim, atau ulang tahun merek.
Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan informasi tentang penawaran ini adalah dengan berlangganan newsletter. Atau bisa juga dengan follow akun media sosialnya.
Dengan cara ini, informasi tentang diskon atau promosi akan langsung masuk ke inbox email kita. Dengan begitu, kita akan terbantu dalam merencanakan pembelian produk perawatan kulit sehingga bisa mendapatkan produk yang diinginkan dengan harga yang lebih terjangkau.
4. Beli dalam Ukuran Besar
Membeli produk dalam ukuran besar bisa menjadi cara hemat. Terutama untuk produk yang sering digunakan, seperti pembersih wajah atau pelembap.
Produk dengan ukuran lebih besar biasanya menawarkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan membeli beberapa paket kecil. Artinya, pengeluaran jangka panjang bisa lebih rendah.
Selain itu, mengurangi frekuensi pembelian juga menghemat waktu dan usaha. Ini bisa jadi cara cerdas untuk menjaga rutinitas perawatan kulit tanpa menghabiskan terlalu banyak uang.
5. Pertimbangkan Produk Multifungsi
Memilih produk multifungsi juga bisa jadi langkah cerdas dalam berhemat. Produk yang dirancang untuk berbagai kegunaan tidak hanya menghemat uang tetapi juga ruang penyimpanan.
Misalnya, ada pelembap yang juga berfungsi sebagai foundation. Atau, ada juga yang sekaligus tabir surya.
Dengan menggunakan produk seperti ini, kita jadi enggak perlu membeli banyak produk terpisah untuk kebutuhan yang berbeda. Rutinitas perawatan kulit menjadi lebih sederhana dan efisien, sekaligus menjaga agar pengeluaran tetap dalam batas.
But of course, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kulit juga ya.
6. Jangan Tergoda oleh Tren tanpa Riset
Mengikuti tren terbaru dalam perawatan kulit memang edgy sih. Namun, penting untuk enggak terburu-buru membeli produk mahal tanpa melakukan riset terlebih dahulu.
Banyak produk dengan harga tinggi mungkin kurang sesuai atau bahkan enggak diperlukan oleh kulit kita. Sebelum tergoda oleh iklan atau rekomendasi, penting untuk mengevaluasi apa yang benar-benar dibutuhkan kulit. Ya, kayak yang sudah dijabarkan di atas, mulai dari memahami jenis kulit, masalah kulit yang ingin diatasi, dan bahan-bahan yang efektif untuk kebutuhan tersebut.
Dengan fokus pada kebutuhan kulit daripada mengikuti tren, pembelian produk perawatan kulit bisa lebih efektif dan hemat. Dengan begitu, kita bisa menghindari pemborosan uang pada produk yang enggak memberikan manfaat nyata bagi kulit.
Perawatan kulit yang efektif dan hemat bukanlah mimpi. Dengan tip dan strategi yang telah dibahas, ibu modern bisa menjaga kulitnya tetap sehat dan bersinar tanpa perlu mengeluarkan banyak uang. Penting untuk diingat bahwa kecantikan sejati berasal dari perawatan diri yang bijak dan pilihan yang cerdas.
Untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan keuangan dalam segala aspek, termasuk perawatan kulit, mengikuti kelas online QM Financial bisa menjadi langkah selanjutnya. Pelajari cara merencanakan keuangan keluarga dan investasi untuk masa depan yang lebih cerah, mulai dari sekarang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Loud Budgeting: Tren Keuangan yang Lagi Viral di Kalangan Gen Z
Memasuki tahun 2024, terdapat tren baru di kalangan generasi muda yang berorientasi pada pendekatan keuangan yang lebih terbuka. Tren ini dikenal sebagai loud budgeting.
Gimana? Apakah kamu juga melihat tren ini berseliweran di media sosial kamu?
Konsep ini mulai menarik perhatian pada Desember 2023 yang lalu sebenernya, dipopulerkan oleh Lukas Battle. Dia ini seorang pengguna aktif TikTok, yang terkenal karena keputusannya untuk berbagi cara hidup hemat secara terbuka.
Fenomena ini dikatakan menggantikan tren quiet luxury yang sebelumnya mendominasi tahun 2023, tren yang memungkinkan seseoarang untuk menampilkan kemewahan tanpa kesan berlebihan. Flexing, tapi enggak sombong.
Table of Contents
Apa Itu Loud Budgeting?
Tren ini populer di kalangan anak gen Z. Memang kreatif mereka ini ya. Adanya media sosial juga ikut mendorong berbagai tren ini untuk viral sih. So, apa itu loud budgeting?
Seorang eksekutif perbankan pribadi dari NAB Bank Australia, Paul Riley, mengungkapkan dalam jurnalnya. Bahwa loud budgeting itu adalah strategi yang fokus pada pengaturan prioritas tujuan keuangan pribadi, penentuan batasan pengeluaran yang bijak, dan kenyamanan dalam berbagi dan mendiskusikannya secara terbuka dan jujur. Begitu menurut kutipan dari Business Insider.
Mengapa tren ini sampai muncul?
Alasan utama generasi muda Amerika mengadopsi dan membahas loud budgeting di TikTok berkisar pada keinginan untuk menghapus utang dan menabung demi kepemilikan rumah.
Esensi dari tren ini menekankan bahwa kecerdasan finansial merupakan aspek penting yang enggak boleh diremehkan. Sementara, alasan para pengikut tren ini untuk membagikan pengalaman ke publik adalah untuk menambahkan elemen akuntabilitas dan motivasi.
Jadi, ibaratnya, kalau banyak “saksi” yang tahu bahwa kita sedang melakukan penghematan, maka mereka akan ikut menyemangati dan memotivasi. Begitulah secara singkat dan jelasnya.
Sementara tahun lalu, netijen lebih cenderung untuk suka flexing berkedok sharing—pamcol, alias pamer colongan—misalnya seperti memposting foto-foto liburan atau nongkrong di kafe-kafe mahal. Kini para pengikut tren loud budgeting mengungkapkan bahwa tidak ada alasan untuk merasa malu atas penghematan yang dilakukan. Hal ini justru menegaskan bahwa berupaya menghemat uang merupakan pilihan yang sah dan positif.
Gimana Caranya Ikutan Tren Ini?
So, gimana, apakah kamu mau ikut tren loud budgeting ini, dan membagikan pengalamanmu untuk hidup lebih hemat?
Caranya sebenarnya gampang—bahkan mungkin di antara kamu ada yang sudah biasa melakukannya.
1. Menolak Ajakan Nongkrong
Yang jelas, untuk ikut loud budgeting, kamu harus tegaan. Tega untuk menolak ajakan nongkrong, ajakan window shopping (yang biasanya berujung belanja impulsif), menolak ajakan nonton setiap weekend, dan berbagai ajakan lainnya yang datang dari teman-teman.
Jadi antisos dong? Ya, enggak juga. Menolak ajakan bukan berarti lantas kamu antisos, mengisolasi diri, atau menolak berbagai bentuk interaksi sosial. Kamu hanya menerapkan pemilahan terhadap sesuatu dengan bijak, karena kamu hanya mau melakukan sesuatu yang memberikan nilai tambah atau manfaat untukmu dalam jangka panjang.
So, intinya bukan menolak ajakannya, tetapi menolak untuk mengeluarkan uang untuk hal-hal yang kurang berarti. Kamu tetap bisa melakukan hal-hal tersebut jika sudah kamu perhitungkan dengan cermat. Kamu mau nongkrong, kalau memang ada bujetnya. Mau nonton, kalau memang masih dalam anggaran. Belanja pun begitu, kamu mau asalkan semua sudah terencana dengan baik.
Kuncinya adalah kamu mau melakukan sesuatu yang enggak hanya menyenangkan, tetapi juga ekonomis dan tidak “membahayakan” rencana jangka panjang.
Dengan cara ini, kamu tidak saja dapat mengurangi pengeluaran kurang esensial loh. Kamu sekaligus bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya keuangan pribadi yang sehat, tanpa merasa terbebani oleh tekanan untuk selalu ikut serta dalam setiap ajakan.
2. Jangan Malu Mengakui kalau Masih Terbatas
Saat kamu ingin mengadopsi tren loud budgeting ini, maka mindset kamu terhadap keuangan pribadi mau tidak mau harus berubah. Kamu enggak boleh malu untuk mengakui keterbatasan finansial pada diri sendiri.
Artinya, kamu wajib mengakui secara terbuka kalau ada hal-hal yang belum bisa kamu capai karena keterbatasan dana. Ini harus kamu lakukan tanpa merasa rendah diri.
Dengan begitu, kamu akan lebih realistis terhadap kondisi yang ada, sehingga akhirnya kamu pun sadar, bahwa kamu perlu mengelola keuangan dengan lebih baik demi banyak tujuan yang ingin dicapai.
Dengan membebaskan diri dari tekanan untuk selalu tampil mampu secara finansial, kamu pun dapat lebih fokus pada pengelolaan keuangan yang cerdas. Kamu bisa mulai menabung, investasi, dan mengurangi utang. Hingga pada akhirnya, kamu bisa mengakui kondisi tanpa dibebani oleh rasa malu lagi.
Pendekatan seperti ini enggak hanya akan dapat memperkuat kesehatan finansial jangka panjang, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan emosional. Kamu pun akan merasa lebih puas dengan kemajuan yang dicapai dalam perjalanan keuanganmu.
3. Bagikan Proses dan Kemajuan
So prinsip dari loud budgeting adalah sharing dengan teman-temanmu, mengenai proses kemajuan keuangan dan hal-hal lain yang terkait. Maka, kamu bisa memanfaatkan beragam platform media sosial yang sudah menjamur saat ini, atau bisa juga kamu berbagi secara langsung.
Enggak sekadar pamer sih, tapi lebih pada membangun rasa tanggung jawab atas keputusan finansial yang diambil. Jadi, fungsinya sebagai reminder, bahwa setiap langkah, baik maju maupun terhambat, adalah bagian dari proses belajar dan pertumbuhan.
Lebih dari itu, dengan membagikan cerita dan pencapaian, kamu juga bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi orang lain yang mungkin berada dalam situasi serupa. Pada akhirnya, bisa saja kamu jadi punya teman seperjuangan, alias sparing partner, karena punya kondisi dan tujuan yang sama. Yang kayak begini, biasanya sih bisa saling menguatkan.
Dengan demikian, langkah ini tidak hanya meningkatkan kesadaran finansial pribadi tetapi juga membantu memperkuat hubungan sosial melalui nilai-nilai berbagi dan transparansi.
4. Atur Uangmu
So, pada akhirnya, ya lagi-lagi soal pengaturan keuangan. Karena, dengan keuangan yang dikelola dengan baik, kondisi dan situasi apa pun bisa teratasi dengan baik. Stabilitas dan kebebasan finansial pun bisa dicapai.
Jadi, untuk ikut tren ini, mulailah dengan menetapkan anggaran. Bikin catatan keuangan terkait pendapatan dan pengeluaran, lalu tetapkan prioritas. Identifikasi area yang dapat dikurangi, dan temukan peluang untuk menabung dan investasi lebih banyak.
Penting juga untuk memantau pengeluaran secara rutin untuk memastikan bahwa tetap berada dalam batas yang ditetapkan. Jika ada perubahan kondisi atau tujuan, enggak perlu panik dan langsung sesuaikan rencana.
Jangan lupa untuk membangun dana darurat, sehingga kamu akan punya jaring pengaman untuk menghadapi keadaan tak terduga tanpa harus tergantung pada utang.
Nah, gimana? Kamu tertarik untuk ikutan tren ini? Yah, selama membawa kebaikan, enggak ada salahnya juga untuk FOMO, ya kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Hak Karyawan untuk Keuangan yang Sehat: Alasan Pengelolaan Keuangan Itu Penting
Memiliki keuangan yang sehat adalah hak karyawan, semua tanpa terkecuali. Karena itulah, perusahaan berkewajiban untuk mendukung dan mendorong terpenuhinya hal ini yang bisa dilakukan melalui banyak cara.
Keuangan karyawan enggak hanya akan memengaruhi kondisi karyawan itu sendiri, tetapi juga bisa memengaruhi kondisi perusahaan. Pasalnya, karyawan memang merupakan aset perusahaan yang paling bernilai, bukan?
Kondisi seperti apa yang bisa dirasakan atau didapatkan oleh perusahaan jika hak karyawan untuk memiliki keuangan sehat ini tercapai?
Table of Contents
Kondisi yang Bisa Dicapai jika Hak Karyawan Memiliki Keuangan Sehat Bisa Dipenuhi
Kesehatan keuangan karyawan yang baik enggak hanya menguntungkan bagi karyawan itu sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi perusahaan. Berikut ini adalah kondisi yang bisa dicapai jika hak karyawan untuk memiliki keuangan yang sehat terpenuhi.
1. Kesejahteraan Mental yang Lebih Baik
Karyawan dengan kesehatan uang yang baik akan terjaga kesejahteraan mental dan emosionalnya, karena terbebas dari stres terkait masalah keuangan.
Saat kekhawatiran soal uang berkurang, fokus kerja bisa meningkat, pikiran menjadi tenang, tidur nyaman, hingga rutinitas bisa dijalankan dengan baik dan produktif.
2. Kepuasan Kerja yang Lebih Tinggi
Perusahaan yang terlihat aktif mendukung pemenuhan hak karyawan akan keuangan yang sehat akan membuat tingkat kepuasan kerja karyawan akan naik. Pasalnya, dengan adanya pengakuan dan dukungan dari pemberi kerja, karyawan pun jadi merasa dihargai.
Akhirnya, hal ini berdampak pada terciptanya lingkungan kerja yang positif. Karyawan pun merasa bahwa investasi energi, tenaga, pikiran, dan waktu mereka—baik emosional maupun profesional—menjadi terbayarkan.
3. Retensi Karyawan yang Lebih Baik
Dukungan finansial dari perusahaan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan retensi karyawan.
Ketika karyawan merasakan keuangan mereka bisa dikelola dengan baik berkat bantuan dan sumber daya yang disediakan dari perusahaan, tingkat loyalitas mereka terhadap perusahaan pun akan meningkat.
Hal ini mengurangi keinginan mereka untuk mencari peluang di tempat lain, karena mereka menghargai stabilitas dan dukungan yang diterima. Dalam lingkungan seperti ini, karyawan cenderung bertahan lebih lama, memperkuat tim dengan pengalaman dan dedikasi mereka.
4. Kesehatan Fisik yang Lebih Baik
Nah, sudah banyak bukti ya, kalau kita sehat secara finansial, maka sehat fisik juga akan bisa dipenuhi.
Karyawan dengan masalah keuangan sering kali mengalami stres yang dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental, meningkatkan tingkat absensi. Kesehatan keuangan yang baik dapat mengurangi hal ini.
Secara keseluruhan, jika hak karyawan untuk memiliki keuangan yang sehat bisa terpenuhi dengan baik, lingkungan kerja yang lebih stabil, produktif, dan positif, yang menguntungkan bagi kedua karyawan dan perusahaan, akan dapat terpenuhi juga.
Upaya untuk Mendorong agar Karyawan Mau Belajar Pengelolaan Keuangan
So, kita sudah sepakat, bahwa keuangan yang sehat merupakan hak karyawan. Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong tercapainya hal ini? Atau, setidaknya, membuat karyawan mau belajar pengelolaan keuangan?
1. Memberikan Financial Training
Memberikan financial training dan workshop secara rutin membantu memperkuat pemahaman tentang dasar-dasar pengelolaan uang, investasi, dan persiapan pensiun untuk karyawan.
Coba deh, undang tim QM Financial, yang menyediakan berbagai kurikulum yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Sesi-sesi training-nya akan disampaikan dengan cara yang menarik dan fun, memastikan partisipasi aktif dan peningkatan keterampilan finansial dari karyawan.
2. Memberikan Kesempatan untuk Private 1 on 1
QM Financial juga menyediakan sesi private 1 on 1 yang bisa dimanfaatkan oleh karyawan untuk belajar langsung dengan trainer, dengan studi kasus dari masalah yang dihadapi oleh karyawan itu sendiri.
Pastinya, hasilnya akan lebih dari sekadar konsultasi keuangan. Karyawan justru langsung bisa belajar untuk bisa mengenali permasalahan keuangan yang ada, mencari solusi, hingga membuat rencana keuangan sendiri. Setelah selesai sesi private 1 on 1, karyawan sudah akan memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk pengelolaan keuangan.
3. Memperkenalkan Berbagai Alat untuk Membantu Pengelolaan Keuangan
Memfasilitasi akses ke aplikasi dan alat keuangan juga bisa menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka membantu memenuhi hak karyawan.
Mungkin bisa dilakukan kerja sama dengan pihak-pihak penyedia atau developer, agar karyawan bisa memanfaatkan aplikasi mereka dengan lancar. Alat-alat ini bisa membantu pemantauan dan perencanaan keuangan yang efektif, dari pengeluaran hingga tabungan dan investasi, memudahkan karyawan dalam membuat keputusan keuangan yang bijaksana dan terinformasi.
4. Memberikan Benefit yang Mendukung Kesehatan Finansial
Menawarkan benefit yang mendukung kesehatan finansial, seperti asuransi kesehatan, pinjaman dengan bunga rendah, serta jaminan pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja, hingga program pensiun, memberikan dasar yang kuat bagi karyawan untuk membangun kestabilan finansial.
Inisiatif ini enggak hanya menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan saja loh. Namun, juga membantu mereka merasa lebih aman dan terlindungi dalam aspek kehidupan profesional dan pribadi mereka.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa hak karyawan untuk keuangan yang sehat merupakan aspek penting yang mendukung kesuksesan bersama antara individu dan perusahaan. Mengakui pentingnya pengelolaan keuangan, menjadi langkah strategis untuk mengundang tim QM Financial dalam menyelenggarakan financial training di perusahaan. Ini bukan hanya investasi dalam kesejahteraan karyawan tetapi juga dalam keberlanjutan dan produktivitas perusahaan di masa depan.
Untuk detail lebih lanjut, bisa menghubungi ini ya, dan mari berdiskusi mengenai kebutuhan training keuangan karyawan.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jangan Investasi dengan Uang Ini!
Jangan investasi dengan uang apa? Bukankah investasi itu sangat penting? Jadi, ada dana, ya investasi saja langsung.
Eits. Tunggu dulu. Jangan investasi sembarangan. Dalam investasi, ada risikonya. Ada yang tinggi loh, risikonya. Kalau menggunakan uang atau dana yang tidak seharusnya, bisa-bisa alih-alih keuntungan yang bisa diambil, malah dapat buntung.
Jadi, jangan investasi pakai uang apa nih?
Table of Contents
Jangan Investasi Pakai Uang Ini!
1. Uang Belanja Sehari-hari
Jangan investasi dengan uang belanja sehari-hari, termasuk di dalam uang arisan, uang SPP anak, uang buat beli gas, dan sebagainya. Mengapa? Ada beberapa alasan kuat.
Risiko Kehilangan Uang
Investasi selalu melibatkan risiko, termasuk kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Jika kamu menggunakan uang belanja sehari-hari untuk berinvestasi dan investasi tersebut gagal, hal tersebut bisa saja membahayakan cash flow harianmu. Akibatnya, bisa saja kamu jadi enggak punya cukup dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ketidakstabilan Pasar
Pasar keuangan bisa sangat fluktuatif, dan nilai investasi dapat naik atau turun dengan cepat. Uang yang diperlukan untuk kebutuhan harian sebaiknya tidak terpapar pada volatilitas semacam ini.
Kebutuhan Likuiditas
Uang belanja sehari-hari seharusnya mudah diakses dan likuid, artinya dapat segera digunakan tanpa hambatan. Banyak bentuk investasi, seperti saham atau real estat, tidak memberikan likuiditas instan ini. So, ini artinya kamu punya peluang untuk enggak bisa mengakses dana tersebut dengan cepat saat dibutuhkan.
Pengelolaan Keuangan yang Sehat
Prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi adalah memisahkan dana untuk pengeluaran sehari-hari, tabungan, dan investasi. Menggunakan uang belanja sehari-hari untuk investasi menunjukkan kurangnya pemisahan ini, yang bisa berakibat pada masalah keuangan di masa depan.
Stres dan Tekanan Finansial
Investasi dengan uang yang kamu gunakan untuk biaya hidup dapat menyebabkan stres dan tekanan finansial yang tidak perlu. Ketidakpastian pasar dapat membuat kamu cemas tentang kebutuhan dasar sehari-hari.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan dana yang khusus dialokasikan untuk investasi, yang tidak akan mengganggu keuangan sehari-hari jika terjadi kerugian. Dengan begitu, keseimbangan finansial dapat terjaga dan mengurangi risiko ketidakstabilan keuangan pribadi.
2. Uang Hasil Berutang
Ada yang bilang, bahwa berinvestasi dengan uang pinjaman itu sebagai “investasi dengan leverage” atau “menggunakan margin”. Memang ada orang yang melakukannya, tetapi umumnya mereka sudah memiliki pemahaman yang cukup dalam mengenai risikonya.
Bagi yang belum berpengalaman, jangan investasi dengan uang hasil pinjaman atau utang. Mengapa?
Risiko Tinggi Kehilangan Modal
Jika investasinya gagal, kamu enggak cuma akan kehilangan investasi, tetapi juga tetap harus membayar kembali pinjaman beserta bunganya. So, kerugian finansial yang ditimbulkan akan jauh lebih besar daripada jika kamu hanya menggunakan uang sendiri.
Bunga Pinjaman
Uang pinjaman biasanya datang dengan beban bunga. Jika keuntungan dari investasi enggak lebih besar dari biaya bunga pinjaman, maka kamu akan mengalami kerugian dobel. Dalam beberapa kasus, biaya bunga dapat menelan semua keuntungan investasi. Bahkan bisa saja jadi rugi.
Apalagi return investasi itu enggak pernah bisa dipastikan. Sementara, besaran bunga pinjaman sudah bisa dipastikan (besar).
Tingkat Stres Tinggi
Berinvestasi dengan uang pinjaman dapat menambah tekanan emosional karena risiko kehilangan uang yang bukan milik sendiri. Pengambilan keputusan investasi pun bisa kamu buat dengan terburu-buru atau emosional—yang pada akhirnya acap kali justru membuat makin rugi.
Ketidakcocokan dengan Profil Risiko
Strategi menggunakan uang pinjaman biasanya lebih cocok untuk investor yang berpengalaman dengan toleransi risiko tinggi. Bagi investor pemula, risiko yang terkait dengan investasi menggunakan uang pinjaman akan terlalu besar. Karena ya, itu tadi, return investasi tidak pasti, sementara bunga pinjaman itu pasti.
Karena alasan-alasan ini, berinvestasi dengan uang pinjaman harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Jika memang belum berpengalaman, jangan investasi dengan strategi leveraging ini.
Akan lebih baik untuk berinvestasi dalam batas kemampuan keuangan sendiri sehingga dapat menghindari risiko keuangan yang tidak perlu.
3. Dana Darurat
Jangan investasi dengan uang dana darurat. Mengapa? Karena ada beberapa alasan penting, di antaranya adalah sebagai berikut.
Tujuan Dana Darurat Itu Sendiri
Dana darurat dirancang untuk memberikan keamanan finansial dalam situasi tak terduga. Misalnya seperti tiba-tiba kena layoff, atau ada biaya medis mendadak sementara tidak tercover asuransi, dan sebagainya.
Dana darurat adalah dana yang harus segera tersedia dan tidak terpapar risiko pasar yang biasa terjadi dalam investasi. Karena itu, jangan investasi menggunakan dana darurat.
Likuiditas dan Akses Cepat
Dana darurat harus mudah diakses dan sangat likuid. Investasi cenderung mengunci dana yang diinvestasikan, dengan tidak menawarkan akses instan tanpa penalti atau kerugian potensial.
So, kalau kamu berinvestasi dengan dana darurat, kamu akan mengalami kesulitan untuk menariknya kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Kalaupun bisa ditarik, akan ada konsekuensi yang cukup besar.
Risiko Pasar
Investasi di pasar keuangan, seperti saham atau obligasi, melibatkan risiko volatilitas dan penurunan nilai. Jika pasar turun dan kamu butuh dana daruratmu, bisa jadi kamu akan terpaksa menjual investasi dengan kerugian.
Stres Finansial
Dana darurat dibuat agar kita bisa merasa aman dan tenang jika ada keperluan mendadak. Kalau dipakai untuk investasi, rasa aman dan tenang akan hilang. Yang muncul kemudian adalah tekanan finansial dan kecemasan tambahan.
Pengelolaan Keuangan yang Baik
Prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi adalah memisahkan dana untuk pengeluaran, tabungan, investasi, dan darurat. Menggunakan dana darurat untuk investasi menunjukkan kurangnya pemisahan ini, yang dapat menyebabkan masalah keuangan.
So, dana darurat sebaiknya disimpan di tempat yang aman dan mudah diakses, seperti rekening tabungan atau instrumen pasar uang, dan tidak digunakan untuk investasi yang berisiko. Ini akan memastikan bahwa kamu memiliki jaring pengaman finansial yang solid ketika situasi tak terduga terjadi.
Jangan investasi dengan uang yang tidak dapat diterima risikonya untuk hilang atau berkurang nilainya secara signifikan.
Menggunakan uang sehari-hari, dana pinjaman, atau dana darurat untuk tujuan investasi membawa risiko yang enggak hanya mengancam stabilitas keuangan, tetapi juga dapat menimbulkan tekanan dan komplikasi yang tidak perlu.
Bijaksana dalam memilih sumber dana untuk investasi adalah kunci untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul. Prioritaskan keamanan dan ketersediaan dana untuk kebutuhan sehari-hari dan situasi darurat, dan hanya gunakan uang yang telah dialokasikan khusus untuk investasi, yang kehilangannya dapat ditoleransi tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengelola Keuangan Keluarga Tanpa Mengorbankan Kualitas Pendidikan Anak
Dalam perjalanan membesarkan anak, sering kali kita dihadapkan pada tantangan keuangan keluarga yang tak terelakkan. Mulai dari biaya sehari-hari hingga investasi jangka panjang untuk pendidikan anak, setiap keputusan finansial memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan keluarga.
Di sinilah orang tua perlu menjadi smart. Smart dalam menentukan strategi pemilihan sekolah yang terbaik untuk anak, sekaligus smart untuk mengatur strategi keuangan keluarga agar siap secara finansial.
Bagaimanapun, sebagai orang tua pasti pengin anak bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Namun, kadang realita kehidupan itu bikin nyali menjadi ciut. Pertanyaan yang kerap muncul adalah cukup enggak ya uangnya untuk bisa bikin anak dapat pendidikan terbaik?
Nah, ini yang akan kita bahas kali ini; tentang bagaimana caranya kualitas pendidikan anak tetap terjaga sambil menjaga keseimbangan anggaran keuangan keluarga.
Table of Contents
Pentingnya Pendidikan Berkualitas bagi Anak
Pendidikan berkualitas memegang peranan penting dalam perkembangan anak. Banyak orang tua menganggap, bahwa pendidikan yang berkualitas dapat menjamin masa depan anak yang lebih baik.
Ya, meskipun bukan menjadi faktor penentu kesuksesan satu-satunya bagi anak sih, karena masih banyak hal lain yang juga berperan, yang sama-sama pentingnya. Namun, yakin deh, yang baca artikel ini setuju dengan anggapan tersebut. Karena, kalau enggak setuju, pasti enggak akan baca artikel ini. Betul?
Sejumlah penelitian juga telah menunjukkan korelasi positif antara pendidikan berkualitas dan kesuksesan jangka panjang dalam karier serta kesejahteraan seseorang. Misalnya, ada sebuah jurnal dari jurnal.untirta.ac.id, yang menyatakan bahwa semakin tinggi tamatan pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan kerja (the working capacity) atau produktivitas orang tersebut dalam bekerja.
Selain itu, ada beberapa penelitian juga yang menyatakan bahwa pendidikan yang baik juga membantu anak-anak mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian. Keduanya merupakan aspek penting yang nantinya dapat mendukung anak-anak tersebut dalam menghadapi tantangan masa depan.
So, investasi dalam pendidikan, terutama di tahun-tahun awal kehidupan anak, adalah langkah krusial yang berdampak jauh melebihi ruang kelas, hingga jauh ke masa depan.
Mengidentifikasi Biaya Pendidikan
Jadi, apa yang bisa dilakukan oleh para smart parents ini untuk mempersiapkan sekolah anak sekaligus menyiapkan keuangan keluarga untuk dana pendidikan secara smart?
Yang pertama harus dipahami adalah bahwa memahami apa saja komponen dalam biaya pendidikan anak adalah langkah awal yang krusial bagi setiap orang tua dalam perencanaan keuangan keluarga. Komponen biaya pendidikan anak meliputi berbagai aspek, yang terbagi menjadi biaya langsung dan tidak langsung. Berikut adalah rinciannya.
1. Biaya Langsung
Bisa berbeda satu sama lain, tetapi umumnya adalah:
- SPP, yaitu Iuran bulanan atau tahunan untuk biaya operasional sekolah.
- Uang pangkal, yaitu biaya awal yang biasanya dibayarkan saat pendaftaran atau masuk sekolah baru.
- Biaya seragam dan perlengkapan sekolah, termasuk seragam, sepatu, tas, dan peralatan lainnya.
- Buku pelajaran dan bahan ajar, termasuk di dalamnya adalah biaya untuk buku teks, buku kerja, dan materi ajar lainnya.
- Biaya ekstrakurikuler, untuk kegiatan di luar kurikulum resmi sekolah, seperti olahraga, musik, atau klub.
2. Biaya Tidak Langsung
Di dalamnya termasuk:
- Transportasi, yaitu biaya perjalanan anak ke dan dari sekolah.
- Jajan untuk makan siang atau snack di sekolah.
- Les-les tambahan, jika diperlukan.
- Kegiatan lapangan, seperti studi tur
- Teknologi, misalnya seperti biaya untuk akses internet, perangkat elektronik, atau langganan platform pembelajaran online.
- Ujian dan sertifikasi, misalnya biaya untuk ujian nasional, ujian masuk universitas, atau sertifikasi khusus, jika ada.
Setiap keluarga mungkin mengalami variasi dalam komponen-komponen ini tergantung pada kebijakan sekolah, kebutuhan individu anak, dan pilihan ekstrakurikuler yang diikuti. Maka, penting untuk mempertimbangkan semua aspek ini dalam membuat anggaran pendidikan anak.
Di tingkat pendidikan dasar, biayanya mungkin terlihat lebih terjangkau. Namun, seiring beranjaknya anak ke jenjang yang lebih tinggi, seperti SMP, SMA, dan perguruan tinggi, biayanya cenderung meningkat secara signifikan.
Variasi biaya ini juga sangat tergantung pada jenis sekolah yang dipilih, apakah negeri atau swasta, dan tingkat fasilitas pendidikan yang disediakan. Sekolah swasta atau internasional umumnya memiliki biaya yang lebih tinggi karena menawarkan fasilitas dan program pendidikan tambahan.
Nah, makanya sebagai orang tua, penting nih untuk sadar bahwa biaya pendidikan merupakan investasi jangka panjang dan memerlukan perencanaan keuangan keluarga yang matang. Orang tua tentu ingin memastikan bahwa anak-anak bisa menikmati pendidikan berkualitas tanpa mengorbankan stabilitas keuangan keluarga.
Prinsip Dasar Pengelolaan Keuangan Keluarga
Nah, terus gimana nih cara mengatur keuangan keluarga demi tercapainya pendidikan berkualitas untuk anak? Dalam konteks mengelola keuangan keluarga dengan tujuan membangun biaya pendidikan anak, beberapa prinsip dasar yang penting adalah sebagai berikut.
1. Pembuatan Anggaran Khusus
Membuat anggaran terpisah untuk pendidikan adalah hal pertama yang penting untuk dilakukan. Di dalamnya mencakup mengalokasikan sejumlah dana dari pendapatan bulanan secara khusus untuk biaya pendidikan anak, termasuk tabungan, SPP, buku, dan kegiatan ekstrakurikuler.
2. Penghematan dan Prioritas Pengeluaran
Berhemat di pos lain, dengan mengidentifikasi dan mengurangi pengeluaran yang tidak esensial untuk meningkatkan alokasi dana pendidikan. Prioritaskan pengeluaran keluarga sehingga kebutuhan pendidikan anak tetap terpenuhi.
3. Pembentukan Dana Pendidikan
Selanjutnya, orang tua membangun dana pendidikan yang khusus, terpisah dari dana darurat atau tabungan lainnya. Ini bisa dalam bentuk tabungan pendidikan, deposito, atau instrumen investasi lain yang aman dan memberikan imbal hasil yang baik.
4. Keterbukaan Finansial dalam Keluarga
Jika anak sudah cukup usianya, melibatkan anak dalam perencanaan keuangan pendidikan mereka juga akan baik dampaknya. Dengan begitu, mereka memahami nilai uang dan pentingnya pendidikan.
5. Review dan Penyesuaian Anggaran
Secara rutin orang tua juga wajib meninjau dan menyesuaikan anggaran pendidikan, mengingat biaya pendidikan terus meningkat setiap tahunnya.
Menerapkan prinsip-prinsip ini akan membantu keluarga dalam membangun dana pendidikan yang cukup untuk anak-anak, sekaligus mengajarkan pentingnya perencanaan dan pengelolaan keuangan keluarga yang baik.
Strategi Mengalokasikan Dana untuk Pendidikan
1. Pemilihan Instrumen
Alokasi dana untuk pendidikan anak memerlukan strategi yang cermat, dengan pemilihan instrumen yang tepat.
Tabungan bisa menjadi pilihan yang aman untuk jangka pendek, memberikan akses mudah ke dana saat dibutuhkan. Sementara itu, investasi, seperti reksa dana atau obligasi, mungkin menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi untuk jangka panjang.
Jadi, orang tua bisa menyesuaikannya dengan rencana yang sudah dibuat.
2. Penentuan Persentase
Saat mengalokasikan pendapatan untuk pendidikan, penting untuk menyeimbangkan antara kebutuhan pendidikan dengan kebutuhan keuangan keluarga lainnya. Pasalnya, kebutuhan keluarga pastinya bukan hanya sekolah anak, kan?
Jadi, tentukan persentase tetap dari pendapatan yang dialokasikan untuk dana pendidikan, sambil memastikan kebutuhan dasar keluarga seperti pangan, papan, dan kesehatan tetap terpenuhi.
3. Memanfaatkan Bantuan Finansial dan Beasiswa
Bantuan keuangan dan beasiswa dapat menjadi sumber pendanaan pendidikan alternatif yang bisa dipertimbangkan. Terutama di jenjang perguruan tinggi.
Ada berbagai jenis beasiswa dan bantuan keuangan yang tersedia, mulai dari yang berbasis prestasi akademik, bakat khusus, hingga yang berbasis kebutuhan finansial. Jadi, coba riset tentang program yang tersedia, termasuk persyaratan dan deadline aplikasi. Lalu, persiapkan dokumen yang dibutuhkan secara lengkap.
4. Manfaatkan Teknologi
Teknologi memainkan peran penting dalam menyediakan alternatif pendidikan berkualitas dengan biaya yang lebih terjangkau.
Sumber belajar online, seperti kursus online, aplikasi pendidikan, dan sumber daya digital lainnya, memberikan akses mudah ke materi pendidikan berkualitas tinggi. Biayanya sering kali justru lebih rendah dibandingkan dengan pendidikan tradisional.
Beberapa platform seperti Coursera dan sejenisnya menawarkan berbagai materi pembelajaran mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan. Selain bisa memperdalam pengetahuan, hal ini juga menambah skill si anak yang nantinya akan berguna saat mereka harus berkompetisi di dunia kerja.
5. Menanamkan Nilai Hemat dan Edukasi Keuangan pada Anak
Mendidik anak tentang keuangan adalah bagian penting dari smart parenting.
So, mulai ajarkan tentang pentingnya menabung, cara mengelola uang, dan mengerti nilai dari uang yang diperoleh. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya belajar menghargai uang, tetapi juga mengembangkan kebiasaan keuangan yang baik yang akan bermanfaat sepanjang hidup mereka.
Yuk, belajar mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Belajar Mengatur Keuangan Rumah Tangga di Era Digital: 3 Tantangan dan 4 Peluang
Belajar mengatur keuangan rumah tangga itu lebih susah atau lebih mudah sih di era digital, menurut kamu?
Ya, seharusnya sih lebih mudah ya. Karena teknologi ada itu kan untuk membantu hidup kita biar lebih praktis. Seharusnya, bukan malah jadi lebih rumit dong. Bener nggak?
Dengan berkembangnya teknologi, dari aplikasi pengelolaan keuangan hingga edukasi keuangan online, terbuka banyak kemungkinan untuk mengelola keuangan dengan lebih efisien. Namun, di tengah kemudahan ini, kita juga dihadapkan pada tantangan seperti keamanan siber dan godaan belanja online loh!
Table of Contents
Peluang yang Ditawarkan Era Digital untuk Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga
Seiring dengan akses yang lebih luas dan mudah terhadap informasi keuangan, banyak keluarga kini dapat mengambil keputusan keuangan dengan lebih terinformasi dan efisien. Ada banyak hal dipermudah dengan adanya teknologi ini.
1. Aplikasi Online
Belajar mengatur keuangan rumah tangga lebih mudah dilakukan dengan aplikasi buat sebagian orang.
Aplikasi keuangan ini menawarkan solusi yang efisien dan mudah diakses untuk mengatur anggaran, memantau pengeluaran, dan merencanakan tabungan serta investasi. Dengan interface user friendly dan fitur otomatisasi, aplikasi-aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan gambaran real-time tentang keadaan keuangan mereka, membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan berbasis data.
Pastinya hal ini akan sangat mempermudah dalam proses belajar mengatur keuangan rumah tangga, mengurangi beban administrasi, dan meningkatkan akurasi dalam pencatatan keuangan. Betul?
Bagi banyak keluarga, aplikasi seperti ini enggak hanya menghemat waktu tetapi juga membantu dalam membangun kebiasaan keuangan yang lebih baik, menjadikan pengelolaan keuangan sesuatu yang lebih terjangkau, terkontrol, dan transparan.
2. Edukasi Online
Kini, akses ke pengetahuan dan sumber informasi keuangan juga lebih mudah dan luas daripada sebelumnya. Dari kursus online, webinar, blog keuangan, hingga forum diskusi, internet menyediakan sumber daya edukasi yang dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja.
Hal ini pastinya menguntungkan dalam proses belajar mengatur keuangan rumah tangga, karena dapat meningkatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip keuangan dasar, strategi investasi, dan pengelolaan anggaran.
Kelas-kelas FCOS QM Financial juga berbasis digital kan? Begitu juga kanal-kanal yang lain, mulai dari website ini, media sosial, hingga podcast. Semua dengan mudah diakses, kamu bisa belajar dari mana saja, kapan saja—bahkan sambil nungguin macet di jalan.
Melalui edukasi keuangan online, era digital telah memberikan kesempatan bagi setiap keluarga untuk mengembangkan keterampilan pengelolaan keuangan yang lebih baik dan membangun masa depan keuangan yang lebih kuat.
3. Memantau dan Mengontrol dengan Mudah
Dengan adanya aplikasi pengelolaan keuangan yang terintegrasi dengan rekening bank dan kartu kredit, sekarang setiap transaksi dapat dilacak secara real-time.
Hal ini membuat proses belajar mengatur keuangan rumah tangga lebih mudah, karena dapat melihat dengan jelas pola cash flow, sehingga membantu mengidentifikasi pola pengeluaran yang tidak perlu dan memungkinkan penyesuaian anggaran secara cepat dan efektif.
Fungsi peringatan dan notifikasi pada aplikasi tersebut juga berperan penting dalam menjaga anggaran tetap terkendali, bisa langsung “memperingatkan” kalau ada pengeluaran yang enggak terencana atau melebihi batas yang ditetapkan.
Kejelasan dan kontrol ini sangat berguna dalam merencanakan keuangan jangka panjang dan membantu rencana keuangan tetap berada pada jalurnya.
4. Integrasi dengan Bank dan/atau Akun Investasi
Kemajuan teknologi sekarang juga memungkinkan transaksi perbankan dan kegiatan investasi dilakukan dengan mudah dan cepat, langsung dari perangkat digital pengguna.
Dengan adanya aplikasi perbankan online dan platform investasi digital, belajar mengatur keuangan rumah tangga akan lebih mudah.. Siapa pun dapat melakukan berbagai transaksi keuangan, seperti transfer dana, pembayaran tagihan, hingga pembelian saham dan reksa dana, hanya dengan beberapa sentuhan di layar smartphone masing-masing.
Selain itu, integrasi ini juga mempermudah proses pemantauan portofolio investasi secara real-time. So, kalau ada apa-apa, kamu jadi bisa dengan cepat merespons. Jadi, enggak cuma menghemat waktu, tetapi juga memberikan akses ke sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang lebih strategis, meningkatkan potensi pertumbuhan keuangan rumah tangga di era digital.
Tantangan dalam Mengatur Keuangan Rumah Tangga di Era Digital
Meski banyak hal yang dimudahkan, era digital juga membawa tantangannya sendiri dalam proses belajar mengatur keuangan rumah tangga. Apa saja?
1. Overload Informasi
Belajar mengatur keuangan rumah tangga di era digital ini membawa tantangan unik, khususnya overload informasi.
Di dunia yang terhubung secara digital, kita dihadapkan dengan arus informasi yang enggak ada henti-hentinya. Dari blog keuangan, podcast, hingga video tutorial, internet dipenuhi dengan saran dan strategi mengelola keuangan.
Namun, melimpahnya informasi ini sering kali justru menimbulkan kebingungan daripada memberikan kejelasan.
Banyak keluarga kesulitan untuk menyaring informasi yang relevan dan kredibel. Enggak mudah memilih sumber yang tepat untuk belajar. Salah-salah, kita malah jadi salah arah. Bukannya mencapai tujuan keuangan, malah melenceng jauh dan muter-muter enggak keruan.
2. Risiko Keamanan Online
Juga ada risiko keamanan online dan penipuan yang semakin meningkat dalam proses belajar mengatur keuangan rumah tangga ini. Ibaratnya, sekarang itu pintu terbuka lebar bagi penipu untuk mengeksploitasi kelemahan keamanan dari kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi.
Mulai dari phishing, penipuan identitas, dan berbagai skema penipuan lainnya dapat dengan mudah menargetkan mereka yang kurang waspada. So, butuh kesadaran akan keamanan yang lebih tinggi dari pengguna.
Dengan demikian, mengelola keuangan rumah tangga sekarang itu harus terus-menerus mengupdate pengetahuan tentang praktik keamanan terbaik dan memastikan bahwa semua transaksi dilakukan melalui saluran yang aman. Pusing juga, apalagi kalau kita sendiri gaptek.
3. Godaan Belanja Online
Salah satu tantangan signifikan dalam belajar mengatur keuangan rumah tangga di era digital adalah menghadapi godaan belanja online. Siapa nih yang selalu mantengin tanggal kembar?
Dengan kemudahan akses, promosi tanpa henti, dan beragam pilihan yang tersedia hanya dengan sekali klik, belanja online itu menggoda sekali, bukan? Bahkan bagi yang paling disiplin sekalipun.
Fenomena ini dapat berdampak signifikan pada anggaran rumah tangga, lantaran pembelian impulsif dan tidak terencana seperti ini akan mengganggu alokasi anggaran yang sudah ditetapkan.
Meningkatnya kemudahan dalam bertransaksi digital ini menuntut tingkat disiplin dan pengendalian diri yang lebih tinggi. Mengelola keuangan rumah tangga di era digital bukan hanya tentang memantau pengeluaran dan pendapatan, tetapi juga tentang memperkuat ketahanan terhadap godaan belanja online yang dapat menggerus anggaran dengan cepat dan tidak terduga.
Yuk, Belajar Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Lebih Baik Lagi!
Belajar mengatur keuangan rumah tangga di era digital memang sebuah perjalanan yang berkelanjutan. Enggak menutup kemungkinan, ke depannya masih akan penuh dengan tantangan unik serta peluang yang beragam.
Semuanya kembali ke pengguna. Apakah dapat memanfaatkannya dengan bijak, atau terseret arus hingga malah merugikan.
Untuk membantu dalam perjalanan ini, mengikuti kelas online yang ditawarkan oleh QM Financial dapat menjadi langkah berikutnya yang bijak. Kelas-kelas ini dirancang untuk memberikan panduan, strategi, dan wawasan praktis dalam menghadapi tantangan keuangan era digital dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan bergabung dalam kelas keuangan tersebut, dapat diperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola keuangan rumah tangga di era modern ini dengan lebih bijak dan efisien.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menjadi Support System untuk Korban Pinjol
Lagi-lagi, korban pinjol semakin banyak, bahkan semakin menyedihkan. Enggak tega banget baca beritanya yang akhir-akhir ini beredar di media sosial maupun media online mainstream.
Korban pinjol sering kali menghadapi beban emosional dan finansial yang sangat berat. Bukan hanya tekanan untuk membayar utang yang menumpuk, tetapi juga stigma sosial, rasa malu, dan tekanan psikologis yang datang bersamaan dengan status tersebut.
Pada banyak kasus, metode penagihan yang kasar dan tidak etis memperparah kondisi mereka, mendorong mereka ke dalam spiral ketidakpastian dan ketakutan yang tampaknya tak ada akhirnya.
Di tengah kesulitan ini, peran keluarga dan komunitas menjadi sangat krusial. Dengan dukungan yang tepat, korban pinjol dapat menemukan jalan keluar dari lingkaran masalah keuangan dan kembali ke jalur yang benar.
Sebagai bagian dari jaringan sosial mereka, kita juga memiliki tanggung jawab moral untuk berdiri di samping mereka, memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan yang dihadapi.
Dampak Psikologis yang Biasanya Dirasakan oleh Korban Pinjol
Dampak pinjol tidak hanya terbatas pada masalah finansial. Di balik angka dan tagihan yang menumpuk, terdapat beban psikologis yang mendalam yang kerap diabaikan. Inilah justru kadang yang berakibat fatal.
Rasa Malu
Dampak psikologis yang pertama adalah timbulnya perasaan malu.
Cerita ini sudah bukan rahasia lagi, bahwa debt collector sering kali menggunakan teknik-teknik menakutkan, merendahkan, atau ancaman untuk memperoleh pembayaran. Bayangkan jika ini dilakukan di depan umum, karena enggak jarang debt collector mendatangi kantor atau bahkan rumah, dan membuat kegaduhan.
Hal ini akan memicu perasaan tidak nyaman dan ketakutan pada peminjam, seolah-olah mereka sedang dinilai oleh sekeliling. Perasaan tersebut bisa menimbulkan efek buruk bagi kesejahteraan psikologis peminjam dan menghambat rutinitas harian mereka.
Rasa Takut
Perlakuan keras debt collector bisa memicu tingkat kecemasan dan tekanan yang besar bagi peminjam. Peminjam yang terus-menerus mendapatkan ancaman dan tindakan menakutkan bisa merasakan beban psikis yang mendalam.
Kondisi tekanan ini bisa mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan fisik dan psikis peminjam, seperti kesulitan tidur, perubahan pola makan, hingga berkurangnya kemampuan konsentrasi.
Rasa Putus Asa
Ketika seseorang diteror secara terus menerus, maka akan muncul perasaan tidak berdaya. Rasa optimismenya akan hilang. Pada akhirnya, mereka akan merasa seakan-akan tidak ada solusi untuk masalah keuangan mereka.
Perasaan putus asa muncul, hingga bisa saja berakibat paling buruk: rasa tidak berharga dan tak merasa ada gunanya untuk hidup.
Keadaan depresi dan krisis emosi inilah yang membutuhkan pendekatan hati-hati serta dukungan yang komprehensif dari orang-orang di sekitarnya.
Rasa Terisolasi
Reperkusi psikologis dari tindakan debt collector yang kasar dan keras bisa memengaruhi relasi sosial peminjam. Peminjam yang berada di bawah beban tekanan dan stres karena penagihan yang tidak manusiawi akan cenderung menjauhkan diri dari pergaulan.
Dari banyak kasus yang terjadi, rata-rata memang menarik diri dari keluarga, dari lingkaran pertemanannya. Sepertinya ini adalah akibat akumulasi dari rasa malu, takut, putus asa, dan berbagai rasa negatif lainnya. Namun, dengan menarik diri, justru beban psikologis semakin menjadi. Akibatnya, korban pinjol ini kesulitan mendapat sokongan emosi saat menghadapi tantangan finansial.
Support System untuk Korban Pinjol
So, memang sedih ya, kalau ada orang terdekat yang menjadi korban pinjol. Dalam beberapa kasus, korban pinjol ini dipecat dari pekerjaan, diceraikan oleh pasangannya, kabur dari rumah, dan sebagainya.
Padahal, keluarga dan lingkungan pertemanan terdekat memegang peran penting dalam memberikan dukungan kepada korban pinjol. Membantunya secara finansial pastinya adalah bentuk bantuan yang paling tepat. Kamu bisa membantu dengan menyusun strategi pembayaran utang, menegosiasikan dengan pemberi pinjaman, atau bahkan mencari sumber pendapatan tambahan.
Namun, bagaimana kalau hal ini tidak memungkinkan?
Kita tetap bisa membantunya sebagai support system-nya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh keluarga atau teman dekat untuk membantunya, kalau memang tak bisa membantu secara finansial.
1. Pendengar yang Baik
Jadilah telinga yang selalu siap mendengar tanpa menghakimi. Membiarkan korban berbicara dan meluapkan perasaannya dapat memberi rasa lega dan mereka jadi tahu bahwa mereka tidak sendirian.
2. Edukasi Keuangan
Bantu mereka memahami pentingnya manajemen keuangan dan perencanaan anggaran. Sebagai keluarga atau teman dekat, kamu bisa mengajak mereka untuk belajar keuangan dari berbagai sumber daya yang sekarang bisa banyak ditemukan.
3. Dorong untuk Mencari Bantuan
Jika mereka merasa terjebak, dorong mereka untuk mencari bantuan dari organisasi nirlaba yang membantu orang dengan masalah utang. Sekarang juga sudah banyak WA group ataupun komunitas-komunitas korban pinjol, yang anggotanya saling menguatkan satu sama lain.
Namun, hati-hati dengan joki pinjol ya. Karena bisa saja mereka ini malahan justru memanfaatkan situasi yang dialami oleh si korban pinjol.
4. Dukungan Emosional
Tekanan dari utang akan memengaruhi kesehatan mental korban pinjol. Enggak cukup hanya memberikan nasihat tentang bagaimana mengelola keuangan atau cara melunasi utang, mereka juga butuh untuk didengarkan dan diberi empati.
Selain itu, terkadang dukungan dari keluarga dan teman bisa jadi juga enggak cukup. Dalam kasus-kasus tertentu, dampak emosional dari utang bisa begitu parah sehingga memerlukan intervensi profesional. Konseling atau terapi bisa menjadi opsi yang sangat bermanfaat. Dengan dukungan emosional yang tepat, korban dapat lebih siap dan mampu mengatasi tantangan finansial mereka dengan pikiran yang jernih dan tenang.
5. Hindari Menyalahkan
Dalam masyarakat, sering kali terdapat persepsi negatif terkait orang yang menghadapi kesulitan finansial. Banyak yang beranggapan bahwa masalah keuangan adalah hasil dari ketidaktelitian, kecerobohan, atau keputusan buruk.
Namun, kenyataannya, ada banyak faktor eksternal dan internal yang bisa menyebabkan seseorang jatuh ke dalam jerat pinjol, seperti pemutusan hubungan kerja mendadak, krisis ekonomi, biaya medis mendadak, atau keadaan darurat lainnya. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja.
Dengan memahami bahwa siapa pun bisa terkena dampak, sangat penting untuk menghindari sikap menyalahkan ketika seseorang di sekitar kita menghadapi masalah finansial, termasuk menjadi korban pinjol. Menyalahkan mereka hanya akan menambah beban emosional yang sudah mereka rasakan. Lagi pula, menyalahkan juga enggak menyelesaikan masalah, bukan?
6. Bersikap Sabar
Mengatasi masalah pinjol membutuhkan waktu dan ekstra tenaga. Bersikap sabar dan terus mendukung para korban pinjol saat mereka sedang menjalani proses penyelesaiannya.
7. Jaga Privasi
Masalah keuangan adalah hal yang pribadi. Hormati privasi mereka dan hindari untuk membicarakan masalah mereka dengan orang lain tanpa izin.
Menjadi support system bagi korban pinjol bukanlah tugas yang mudah. Namun, adalah tanggung jawab kita sebagai keluarga, teman, dan anggota masyarakat. Dengan memahami beban yang mereka pikul dan menyediakan dukungan emosional yang tanpa henti, kita dapat membantu mereka melewati masa-masa sulit dengan lebih kuat dan berharap.
Setiap orang membutuhkan jaring pengaman, dan kita semua memiliki peran penting dalam memastikan bahwa mereka yang sedang menghadapi kesulitan finansial tidak merasa sendirian. Ingatlah bahwa dengan bersatu, dengan pengertian dan empati, kita dapat membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang.
Kamu juga bisa belajar keuangan dengan cara-cara lain, sesuai kebutuhan dan kenyamananmu lo! Ada kelas-kelas finansial online–yang bisa kamu ikuti dari mana saja, bisa juga belajar finansial secara online course di Udemy! Cek ke sini ya: https://linktr.ee/qmfinancial.
Jangan lupa juga untuk follow Instagram QM Financial supaya enggak ketinggalan update!
Gaya Pengelolaan Keuangan Nerd Data vs Party Planner
Namanya personal finance, sudah pasti ya personal. Maksudnya, keuangan setiap orang itu bisa berbeda. Berbeda kondisinya, berbeda kebutuhannya, berbeda kemampuannya, hingga berbeda gaya pengelolaan keuangan yang dilakukan.
Masalah? Sudah pasti enggak. Faktanya memang keuangan itu harus disesuaikan, dan siapa pun tidak berhak untuk menilai bahwa gaya pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh orang lain salah ataupun benar.
Tapi, ada yang menarik nih. Dari semua gaya pengelolaan keuangan yang ada, ada 2 gaya yang bertolak belakang tetapi sama-sama fun untuk dicermati. Kita sebut saja sebagai gaya nerd data dan party planner.
Nah, apa itu gaya pengelolaan keuangan nerd data dan party planner? Ikuti artikel ini sampai selesai ya.
Apa Itu Gaya Pengelolaan Nerd Data dan Party Planner?
Gaya pengelolaan keuangan, tak bisa dimungkiri, sering kali mencerminkan lebih dari sekadar bagaimana kita mengelola uang kita. Gaya kita adalah cerminan dari nilai, kepercayaan, dan prioritas kita dalam hidup.
Gaya Pengelolaan Keuangan “Nerd Data”
Orang yang punya gaya pengelolaan keuangan nerd data ini biasanya mempunyai beberapa ciri khas yang mencolok dalam mengatur finansialnya.
Salah satunya adalah mereka memiliki perencanaan keuangan yang terperinci. Setiap pos pengeluaran dan pemasukan dipetakan dengan saksama. So, kalau mereka hendak melakukan pengambilan keputusan, mereka akan selalu mempertimbangkan semua data yang sudah mereka miliki.
Di samping itu, orang-orang dengan gaya pengelolaan keuangan ini juga fokus pada penghematan dan investasi jangka panjang, sehingga memprioritaskan keberlangsungan finansial di masa depan ketimbang kepuasan sesaat.
So, para nerd data ini bisa mendapatkan kontrol keuangan yang lebih baik. Mereka bisa mengelola risiko overbudget dengan baik, dan kekurangan dana pun bisa diminimalkan. Hal ini mungkin terjadi lantaran setiap detail finansial terencana dengan baik, sehingga membuka peluang lebih besar untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang.
Orang-orang nerd data umumnya bisa menghindari jebakan utang dan menginvestasikan dana mereka dalam instrumen yang dapat menghasilkan keuntungan substansial di masa mendatang.
Namun, bukan tanpa kelemahan. Kurangnya fleksibilitas menjadi salah satu tantangan terbesar bagi para nerd data. Mereka jadi kurang bebas terhadap rencana keuangan mereka sendiri, sehingga kalau ada kondisi yang berubah, mereka juga jadi sulit beradaptasi dengan cepat.
Gaya Pengelolaan Keuangan “Party Planner”
Orang-orang party planner umumnya mengedepankan kenyamanan dan kebebasan dalam mengelola keuangan. Gaya pengelolaan keuangan yang mereka lakukan cenderung lebih santai, dengan memberikan ruang yang lebih besar untuk fleksibilitas dalam setiap keputusan finansial yang diambil.
So, dengan tidak terikat, mereka pun bisa menjalani hidup tanpa beban, apalagi sama angka-angka dan formula-formula yang rumit. Sisi lainnya, mereka pun enggak segan mengambil risiko tinggi, asalkan mereka menilainya sebagai sesuatu yang worth it.
Gaya pengelolaan yang lebih santai ini memungkinkan daya adaptasi yang lebih mudah—apalagi jika dibandingkan dengan si nerd data di atas. Jika ada perubahan, si party planner akan dengan cepat dan mudah mengubah rencana, bahkan mereka pun kadang bisa memanfaatkan peluang spontan yang muncul.
Enggak cuma soal kebebasan dalam mengeluarkan uang, fleksibilitas si party planner juga mencakup memanfaatkan peluang baru yang tiba-tiba muncul dan dinilainya potensial. So, mereka sangat terbuka terhadap berbagai hal baru di dunia keuangan, dan pasti menjadi mereka yang mau mencoba duluan.
Namun, ya, gaya pengelolaan keuangan ini juga ada sisi negatifnya—seperti halnya nerd data di atas. Kebebasan yang lebih besar bisa memungkinkan pengeluaran menjadi tidak terkontrol, dan akhirnya bisa melebihi penghasilan atau pemasukan. Hal ini mengakibatkan peluang risiko kehilangan uang pun meningkat, cash flow berantakan, terutama ketika keputusan finansial diambil tanpa dianalisis dengan baik.
Kurangnya struktur dan strategi jangka panjang bisa menjebak si party planner dalam siklus pengeluaran impulsif yang mengikis kekayaan dengan cepat dan menghalangi pencapaian tujuan keuangan jangka panjang.
Mengintegrasikan Dua Gaya Pengelolaan Keuangan
So, mana yang lebih baik? Ya, enggak ada yang lebih baik atau lebih buruk sih, kayaknya ya? Namun, kita bisa saja mengombinasikan beberapa hal baik yang ada pada keduanya, sehingga muncullah gaya pengelolaan baru yang—bisa jadi—lebih sesuai.
1. Membuat Anggaran yang Fleksibel
Menggabungkan kedua pendekatan gaya pengelolaan keuangan nerd data dan party planner untuk membuat anggaran akan memungkinkan kita dapat merencanakan dengan bijak sambil tetap terbuka terhadap peluang dan pengalaman baru.
Dengan begini, keseimbangan antara disiplin finansial—yang dimiliki oleh si nerd data—dan kebebasan untuk menjalani hidup sepenuhnya—khas si party planner—akan memastikan bahwa pengelolaan keuangan tidak menjadi penghalang untuk menikmati momen spontan yang membawa kebahagiaan dan kepuasan.
2. Manajemen Risiko yang Berimbang
Mengombinasikan keahlian si nerd data untuk menganalisis dan keberanian spekulatif si party planner akan menciptakan strategi investasi yang, enggak hanya dapat digunakan untuk mempertahankan kekayaan, tetapi juga berpotensi untuk pertumbuhan yang signifikan.
Tujuannya jelas; untuk menciptakan portofolio yang dinamis, dengan keseimbangan yang ideal antara risiko dan return. Hal ini lantas memungkinkan tercapainya tujuan finansial sekaligus dapat mempertahankan kesejahteraan finansial jangka panjang.
3. Tujuan Finansial yang Jelas
Agar bisa membuat rencana keuangan yang bagus, tujuan finansial ya harus jelas. Tujuan lo apa? Gitu kan ya?
So, pendekatan gaya pengelolaan keuangan nerd data dan party planner dapat membantu dalam menciptakan rencana yang seimbang dan adaptif terhadap berbagai situasi yang mungkin terjadi di masa depan.
Dengan memadukan ciri khas nerd data yang bijak dalam menetapkan tujuan yang jelas dengan fleksibilitas si party planner dalam menyesuaikan tujuan, kita pun dapat mengembangkan strategi keuangan yang robust dan sekaligus adaptif. Dengan demikian, ada landasan yang kuat untuk bisa fokus pada tujuan, sekaligus memungkinkan ruang untuk inovasi dan penyesuaian terhadap kondisi yang bisa berubah sewaktu-waktu.
So, gimana? Kamu termasuk si nerd data ataukah si party planner? Baik nerd data ataupun party planner memiliki plus minus masing-masing. So, kalau kamu si nerd data, ada baiknya kamu mencoba menyeimbangkannya dengan mengambil sisi keunggulan si party planner. Begitu juga sebaliknya, jika kamu adalah si party planner.
Dengan demikian, kamu bisa lebih seimbang dalam membuat rencana keuangan dan mengelola keuangan dalam jangka yang lebih panjang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
10 Pekerjaan dengan Gaji Tinggi di Indonesia Saat Ini
Memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi sering kali menjadi idaman banyak orang. Bukan tanpa alasan, penghasilan yang besar bisa membantu seseorang dalam mencapai berbagai tujuan finansial, mulai dari membeli rumah impian, berlibur ke destinasi eksotis, hingga mempersiapkan masa pensiun yang nyaman.
Namun, menghasilkan uang dalam jumlah besar saja enggak cukup jika tidak diimbangi dengan kemampuan pengelolaan keuangan yang baik. Tanpa pemahaman yang tepat tentang bagaimana cara mengatur, menginvestasikan, dan menghemat uang, penghasilan tinggi sekalipun bisa cepat habis dan tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Dalam konteks ini, belajar pengelolaan keuangan menjadi sangat penting. Hal ini bukan hanya membantu kita dalam menjaga kestabilan finansial, tetapi juga membantu dalam merencanakan masa depan yang lebih baik dan lebih aman. Bahkan jika kamu cuku beruntung untuk bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi, pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan tetap akan menjadi aset yang sangat berharga.
10 Profesi dan Pekerjaan dengan Gaji Tinggi
Di Indonesia, sebenarnya ada banyak sektor yang menawarkan jalur karier yang menjanjikan dengan gaji yang cukup tinggi.
Faktanya, pendapatan atau gaji menjadi salah satu faktor atau kompensasi dan benefit yang diperhatikan oleh pencari kerja. Semakin besar penghasilan yang ditawarkan oleh suatu perusahaan, biasanya semakin banyak orang yang tertarik untuk melamar kerja di sana.
Berikut adalah daftar pekerjaan dengan gaji tinggi di Indonesia berdasarkan survei yang dilakukan oleh situs pencari kerja dan perbandingan gaji, Salary Explorer.
1. Praktisi Medis Ahli, alias Dokter Spesialis
Dalam lingkup pekerjaan dengan gaji tinggi di Indonesia, dokter spesialis menduduki posisi yang cukup penting. Para profesional medis ini memiliki pengetahuan dan keterampilan mendalam untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit tertentu, sehingga mereka menjadi pilar utama dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Penghasilan dokter spesialis ini sendiri sangat bervariasi, bergantung pada bidang keahlian mereka, pengalaman, dan tempat mereka berpraktik. Mereka bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp23 juta sampai Rp68 juta per bulan.
2. Hakim
Memegang peran sebagai hakim berarti memiliki tanggung jawab besar dalam membuat keputusan, khususnya dalam menentukan sanksi untuk seseorang. Dengan demikian, setiap keputusannya harus dipertimbangkan dengan teliti untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Di Indonesia, pendapatan seorang hakim berkisar antara Rp20 juta hingga Rp55 juta.
3. Advokat
Profesi lain dengan gaji tinggi di Indonesia adalah advokat. Dengan penghasilan antara Rp16 juta hingga Rp46 juta, advokat berperan vital dalam membantu klien mengatasi masalah hukum yang dihadapi. Lebih dari itu, advokat perusahaan juga memiliki tanggung jawab penting dalam aspek hukum perusahaan, seperti pemenuhan regulasi, kontrak, litigasi, dan isu hukum lainnya.
4. Manajer Bank
Dalam sektor keuangan, jabatan sebagai manajer bank menjadi posisi yang dihormati. Sebagai manajer, seseorang bertanggung jawab atas investasi dan simpanan nasabah dalam jumlah besar.
Menurut data dari Salary Explorer, pendapatan seorang manajer bank di Indonesia bisa berada di kisaran Rp15 juta hingga Rp43 juta.
5. Direktur Utama (CEO)
Posisi direktur utama atau CEO masuk dalam kategori pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia. Ini karena CEO memiliki peran strategis dalam perusahaan, bahkan bisa dikatakan sebagai ‘jantung’ dari organisasi. Mereka bertanggung jawab menentukan visi dan misi serta membuat keputusan penting perusahaan.
Gaji seorang CEO sendiri bisa mencapai antara Rp14 juta hingga Rp41 juta.
6. Direktur Keuangan (Chief Finance Officer)
Direktur Keuangan atau CFO juga memiliki peran krusial dalam operasional sebuah perusahaan. Mereka berperan dalam menjaga stabilitas finansial perusahaan. Berdasarkan data Salary Explorer, penghasilan CFO di Indonesia bisa mencapai Rp13 juta sampai Rp38 juta.
7. Dokter Spesialis Estetika Gigi
Profesi dokter spesialis estetika gigi merupakan cabang spesialisasi dalam bidang kedokteran gigi yang memfokuskan pada peningkatan estetika gigi, rahang, dan wajah. Penghasilan mereka bisa mencapai Rp12 juta hingga Rp37 juta.
8. Guru Besar Universitas
Profesor di perguruan tinggi adalah salah satu pekerjaan dengan gaji tinggi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh panjangnya perjalanan pendidikan dan pengalaman yang diperlukan untuk mencapai jabatan ini, serta peran penting mereka dalam memajukan pendidikan di negeri ini. Gaji seorang profesor bisa mencapai Rp11 juta hingga Rp33 juta.
9. Pilot
Profesi pilot menjadi impian banyak orang dan termasuk dalam daftar pekerjaan dengan pendapatan tinggi di Indonesia. Bertanggung jawab atas keamanan dan efisiensi operasi pesawat, pilot mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan tanggung jawab mereka.
Namun, pendapatan pilot juga tergantung pada perusahaan penerbangan, pengalaman, dan jenis pesawat yang mereka operasikan. Gaji seorang pilot berkisar antara Rp9 juta hingga Rp24 juta.
10. Direktur Pemasaran
Di era digital saat ini, pekerjaan yang berkaitan dengan pemasaran digital menjadi semakin penting. Seorang direktur pemasaran bertanggung jawab atas seluruh strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Karena peran vital ini, pendapatan seorang direktur pemasaran bisa mencapai Rp8 juta hingga Rp24 juta.
Dalam perjalanan karier, mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi bisa menjadi tonggak kesuksesan tersendiri. Namun, sekali lagi, perlu diingat bahwa pendapatan yang tinggi bukan jaminan kekayaan atau stabilitas finansial jangka panjang jika tidak diimbangi dengan pengetahuan dan keterampilan manajemen keuangan yang baik. Bahkan dengan penghasilan besar, tanpa pengelolaan yang tepat, seseorang bisa menghadapi kesulitan finansial.
Oleh karena itu, selain berusaha mencapai karier yang sukses dan mendapatkan gaji yang tinggi, penting untuk terus belajar dan memahami cara mengatur, menginvestasikan, dan menjaga uang yang dihasilkan. Kalau perlu, uang yang dihasilkan “dipekerjakan” lagi untukmu. Sehingga, kamu enggak hanya mendapatkan penghasilan yang besar, tetapi juga mampu mengoptimalkannya untuk mencapai tujuan finansialmu.
Belajar pengelolaan keuangan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan finansial yang berkelanjutan, tidak peduli seberapa besar penghasilanmu.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!