Strategi Melunasi Utang Paylater yang Efektif
Utang paylater telah menjadi bagian dari keseharian dalam dunia keuangan modern. Kemudahan akses dan proses cepat dalam pengajuannya sering kali membuat pengguna terjebak dalam siklus utang yang terasa tak berujung.
Mencari solusi untuk keluar dari beban ini bukan hanya penting tapi juga mendesak untuk menjaga kesehatan finansial.
Table of Contents
Apa Itu Utang Paylater?
Kalau menurut OJK, paylater merupakan sistem pembayaran yang memungkinkan pembelian barang atau jasa tanpa harus membayar langsung di awal. Sistem ini mengizinkan pembayaran secara bertahap setiap bulan, termasuk bunga yang ditetapkan. Dengan begitu, pengguna lebih leluasa untuk mendapatkan apa yang diinginkan meskipun belum memiliki dana penuh pada saat itu.
Intinya sih, paylater adalah layanan yang bertujuan untuk menunda pembayaran. Layanan ini dirancang sebagai solusi bagi yang ingin melakukan pembayaran atau berutang dengan kesepakatan pelunasan di masa yang akan datang.
Sekilas memang terlihat simpel, dan membantu banget buat kamu yang pengin memenuhi keinginan-keinginan. Namun, masih menurut artikel yang ada di DJKN Kemenkeu di atas, paylater juga bisa menimbulkan kecanduan. Faktor-faktor seperti kemudahan transaksi, kebiasaan menyetujui persyaratan tanpa membaca detail bunga dan denda, serta gaya hidup konsumtif dapat mendorong terjadinya kecanduan paylater.
Risiko Utang Paylater
Jadi, kalau dilihat-lihat secara prinsip, paylater itu hanya sebuah sistem pembayaran. Namun, kalau penggunanya enggak bijak, dampaknya bisa sangat signifikan terhadap perilaku.
Sebenarnya prinsip ini kurang lebih sama dengan kartu kredit. Bedanya, untuk bisa mendapatkan kartu kredit, data calon nasabah harus melalui tahap validasi oleh pembuat kartu kredit. Paylater, enggak. Karena ada tahap verifikasi yang diskip, maka tak heran, risiko pun naik. Sayangnya, hal inilah yang banyak tak disadari dan dipahami.
Memangnya apa yang bisa terjadi, kalau kita sampai kecanduan utang paylater?
1. Bikin Kacau Keuangan
Fitur paylater memudahkan transaksi tetapi dapat mengacaukan pengaturan keuangan. Sering kali, dana yang dialokasikan untuk membayar cicilan terpakai untuk kebutuhan mendesak lainnya. Ini menyebabkan terlambat atau gagal membayar cicilan tepat waktu. Situasi ini bisa berulang dan menimbulkan kesulitan finansial jangka panjang, yang akhirnya mengganggu stabilitas keuangan.
2. Ada Biaya Tambahan
Ada biaya tambahan yang mungkin enggak langsung disadari ketika kita pakai paylater. Contohnya seperti biaya administrasi hingga denda.
Ketika tagihan datang, biaya tambahan ini dapat menambah beban keuangan, membuat pengelolaan anggaran bulanan menjadi lebih sulit. Penumpukan biaya ini sering kali menyebabkan kejutan finansial ketika menyadari jumlah total yang harus dibayar jauh lebih besar dari perkiraan awal.
3. Jadi Suka Belanja Impulsif
Penggunaan paylater dapat meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja secara impulsif. Fasilitas ini membuat pengguna lebih rentan terhadap godaan diskon dan promosi yang menarik. Dampaknya, belanja menjadi kurang terkendali karena adanya kemudahan akses terhadap kredit instan. Hal ini sering kali memicu pengeluaran yang tidak direncanakan, meningkatkan risiko pembelian berlebihan yang dapat mengganggu stabilitas keuangan.
4. Skor Kredit Buruk
Kegagalan dalam membayar cicilan utang paylater bisa berdampak negatif pada skor kredit yang tercatat di SLIK OJK. Skor kredit yang rendah ini dapat menimbulkan berbagai kesulitan di masa depan.
Misalnya, menjadi lebih sulit untuk mendapatkan kredit produktif dari lembaga keuangan. Selain itu, skor kredit yang buruk juga dapat memengaruhi peluang dalam proses seleksi pekerjaan, karena beberapa perusahaan mempertimbangkan laporan kredit dalam proses rekrutmen. Bahkan, peluang untuk mendapatkan beasiswa atau bantuan pendidikan lainnya juga bisa terpengaruh, karena beberapa penyedia beasiswa memeriksa kelayakan finansial calon penerima.
Baca juga: BI Checking: Pengertian dan Hal-Hal yang Sebaiknya Kamu Tahu
So, masih saja “ngeyel” menunda pelunasan paylater? Yang pasti sih—bukan menakut-nakuti, karena ini memang fakta—semakin lama menunda, upaya melunasi paylater akan semakin sulit, karena denda akan terus berjalan.
Strategi Melunasi Utang Paylater
Melunasi utang paylater secara efektif membutuhkan perencanaan dan disiplin keuangan yang baik. Berikut adalah strategi aplikatif yang bisa dilakukan untuk melunasi paylater.
1. Buat Anggaran yang Realistis
Mulailah dengan menyusun anggaran bulanan yang mencakup semua pengeluaran tetap dan variabel. Prioritaskan pembayaran cicilan utang paylater dalam anggaran untuk menghindari keterlambatan dan memastikan bahwa dana selalu tersedia.
2. Tetapkan Prioritas Pembayaran
Jika memiliki lebih dari satu paylater, prioritaskan pembayaran berdasarkan tingkat bunga dan jumlah utang. Mulailah dengan yang memiliki bunga tertinggi atau saldo terbesar untuk mengurangi beban bunga secepat mungkin.
3. Pembayaran Otomatis
Atur pembayaran otomatis dari rekening bank untuk cicilan utang paylater. Dengan begitu, pembayaran bisa dipastikan tepat waktu setiap bulan sehingga menghindari denda keterlambatan.
4. Kurangi Pengeluaran Tidak Perlu
Evaluasi pengeluaran sehari-hari dan kurangi belanja impulsif atau enggak penting. Gunakan penghematan dari pengeluaran ini untuk menambah pembayaran cicilan, mempercepat pelunasan utang.
5. Gunakan Insentif atau Bonus
Manfaatkan uang tambahan seperti bonus kerja, THR, atau insentif lainnya untuk membayar cicilan. Membayar lebih dari jumlah minimal yang ditetapkan dapat mengurangi saldo lebih cepat dan menghemat bunga.
6. Pantau dan Evaluasi Progres
Secara rutin periksa saldo dan progres pembayaran utang paylater. Memantau kemajuan dapat memberikan motivasi tambahan dan membantu mengidentifikasi masalah lebih awal sebelum menjadi lebih serius.
Baca juga: Menyelesaikan Utang Pinjol dengan Cepat
Memahami cara efektif untuk melunasi utang paylater bisa membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan keuangan. Strategi yang dirancang dengan bijak enggak hanya akan membantu melunasi utang lebih cepat, tetapi juga mencegah pembentukan utang baru di masa depan. Pastinya hal ini dapat memberikan kelegaan dan kebebasan untuk mencapai tujuan finansial yang lebih besar.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Manajemen Tanggal Tua: Trik Keuangan di Akhir Bulan
Siapa nih, yang segini hari sudah mengeluh tanggal tua? Yang pengin segera tanggal muda lagi?
Tanggal tua biasanya memang merujuk pada periode waktu menjelang akhir bulan, ketika gaji atau pendapatan bulanan sebagian besar telah digunakan untuk membayar tagihan rutin, seperti sewa, listrik, air, telepon, dan tagihan bulanan lainnya, dan juga untuk belanja ini itu.
Di tanggal segini tuh, biasanya sisa uang yang tersedia sudah lebih sedikit. Konon, banyak orang sudah mengalami cash flow kacau sehingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Iya apa iya? Apakah hal ini juga berlaku buat kamu?
Tenang. Makanya, manajemen keuangan yang baik pada saat tanggal tua menjadi sangat penting untuk menghindari masalah keuangan dan mengatur keuangan secara efektif hingga akhir bulan.
Berikut tip dan trik untuk menjalani tanggal tua hingga selamat sampai gajian lagi.
Tip dan Trik Manajemen Keuangan di Tanggal Tua
Cek kondisi
Yuk, yang pertama lakukan cek kondisi dulu. Yes, betul sekali: financial check up.
Lihat berapa sisa uang yang kamu miliki, kemudian perkirakan dengan lamanya kamu harus bertahan hingga tanggal gajian datang lagi. Jika memang mungkin, kamu bisa membuat jatah harian. Misalnya uangmu tinggal Rp200.000 di dompet, sementara tanggal gajian masih 5 hari lagi. Maka, saban harinya jatah kamu adalah Rp40.000-an.
Selanjutnya, kamu buat anggaran berdasarkan kondisimu.
Berburu potongan harga
Berburu potongan harga adalah salah satu trik keuangan yang efektif di akhir bulan.
Misalnya, banyak supermarket yang menawarkan diskon dan promo khusus di akhir bulan. Cari tahu promo apa yang sedang berlangsung di supermarket atau toko swalayan terdekat. Pastikan untuk memperhatikan syarat dan ketentuan promo sehingga kamu nggak kecele atau kecewa.
Selain itu, banyak aplikasi belanja online yang menawarkan voucher diskon di akhir bulan. So, kalau memang perlu membeli sesuatu, cek aplikasi belanja online seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak untuk mencari voucher diskon yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Beberapa merchant atau toko online juga menawarkan penawaran harga khusus di tanggal tua. Cari tahu toko atau merchant mana yang menawarkannya, dan manfaatkan penawaran tersebut untuk menghemat pengeluaran.
Namun ingat ya, kata kuncinya adalah sesuai kebutuhan. Kalau memang nggak butuh ya, jangan dibutuh-butuhin yang akhirnya malah bikin kamu mengeluarkan uang yang tidak semestinya keluar.
Berhemat di pos makanan
Pos makanan itu bisa dibilang sebagai pos esensial. Artinya, penting dan enggak boleh diutak-atik. Namun, uniknya, pos makanan itu juga yang paling fleksibel, artinya yang paling bisa disesuaikan banget dengan kondisi. Terutama kondisi di tanggal tua.
Misalnya saja, untuk berhemat, usahakan agar lebih banyak masak sendiri. Buatlah rencana menu secara mingguan, dan pastikan hanya membeli yang benar-benar akan dimasak.
Cari tahu toko atau pasar mana yang menawarkan bahan makanan murah dan sehat. Kalau mau beli buah, misalnya, maka belilah sesuai musimnya, karena biasanya harganya juga lebih murah.
Kamu juga bisa mengurangi makan di luar adalah salah satu cara termudah untuk menghemat uang di pos makanan. Cobalah untuk membawa bekal dari rumah saat bepergian atau bekerja, dan hindari makan di restoran atau warung makan. Selain itu, hindari juga membeli makanan di tempat-tempat yang harganya lebih mahal seperti pusat perbelanjaan atau bandara.
Mengatur pemakaian listrik dan air
Matikan peralatan elektronik saat tidak digunakan atau saat kamu meninggalkan ruangan. Terlihat sepele memang. Namun, dengan mematikan TV, AC, komputer, dan peralatan elektronik lainnya ketika tidak digunakan, kita memang bisa menghemat token di tanggal tua. Seenggaknya siapa tahu, beli tokennya bisa sampai setelah gajian lagi, tanpa gelap-gelapan.
Begitu juga dengan air. Dengan menghemat penggunaan air di rumah, maka dapat membantu menghemat tagihan air bulanan. Misalnya, perbaiki keran bocor dan periksa kembali pipa air di rumah untuk memastikan tidak ada kebocoran air.
Dengan mengatur pemakaian listrik dan air di rumah, kita enggak hanya bisa menghemat uang di tanggal tua, tetapi juga membantu melindungi lingkungan.
Manfaatkan recehan
Memanfaatkan uang receh dapat membantu menghemat uang di akhir bulan dan memanfaatkan uang yang sebelumnya mungkin terabaikan atau diabaikan.
Simpan uang receh kamu dalam wadah tabungan khusus. Sudah terbukti lo, bahwa recehan di celengan ini bisa banget menjadi “bala bantuan” di tanggal tua. So, kalau dapat kembalian-kembalian, coba deh mulai diurusi.
Kamu bisa menggunakan uang receh ini untuk membeli barang-barang kecil seperti permen, minuman, atau cilok. Lumayan kan?
Menunda beli barang yang nggak urgent
Jangan membeli barang-barang yang tidak urgent atau tidak diperlukan segera. Misalnya, jika kamu sedang dalam kondisi keuangan yang ketat, tunda dulu saja pembelian barang-barang seperti pakaian baru atau peralatan elektronik yang tidak terlalu penting.
Misalnya, jika kamu merasa bahwa kamu butuh pakaian baru, cobalah untuk memeriksa kembali lemarimu dan lihat apakah ada pakaian lain yang masih bisa digunakan. Pertimbangkan kembali apakah pembelian tersebut benar-benar penting atau apakah ada alternatif yang lebih murah atau lebih efektif.
Dengan menunda pembelian barang yang kurang penting, Anda dapat menghemat uang di akhir bulan dan mengatur keuangan secara efektif. Pastikan untuk mempertimbangkan kembali kebutuhan akan barang tertentu sebelum membelinya, dan jika perlu, menyisihkan uang dari penghasilan bulan depan untuk membeli barang tersebut.
Bijak berutang
Kalau lagi bokek, utang itu justru sangat menggoda. Betul enggak? Apalagi sekarang, berbagai fasilitas pinjaman sangat beragam, dan semuanya menawarkan “bunga ringan”. Mulai dari paylater, pinjol, KTA, kartu kredit, dan sebagainya.
Bagi sebagian orang, utang dianggap sebagai solusi atas ketiadaan uang. Nah, hati-hati karena ini adalah mindset yang salah. Utang boleh kita lakukan justru karena kita memiliki uang dan mampu mengembalikannya. Ingat kan, 3 syarat utang sehat?
So, utang bukan solusi kondisi keuangan tanggal tua ya, gaes!
Jadi kesimpulannya, dalam mengelola keuangan di tanggal tua, diperlukan kesadaran dan kedisiplinan dalam pengeluaran serta pembelanjaan uang. Dengan membuat anggaran, berburu potongan harga, berhemat di pos makanan, mengatur pemakaian listrik dan air, memanfaatkan uang receh, menunda pembelian barang yang nggak urgent, dan berutang dengan bijak, kita dapat mengelola keuangan di tanggal tua dengan lebih efektif dan menghindari krisis keuangan yang tak terduga.
Semoga tip dan trik yang telah dijabarkan di atas dapat membantumu dalam mengatur keuangan dan memperoleh kehidupan yang lebih stabil dan sejahtera. Ingatlah bahwa mengatur keuangan dengan baik adalah suatu hal yang penting dan bermanfaat bagi kehidupan kita di masa sekarang dan masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kredit di PayLater, Ketahui Dulu 5 Faktanya
Zaman sekarang, segala sesuatu rasanya semakin dipermudah dengan adanya dan perkembangan teknologi. Apalagi yang namanya fintech–atau financial techology, teknologi yang mendukung aktivitas keuangan–semakin luar biasa saja rasanya. Mau transaksi apa pun lebih mudah dan cepat, sampai kredit pun dilayani. Yang terbaru, kita juga bisa kredit di PayLater sekarang.
Sudah pernah dengar tentang PayLater? Beberapa platform fintech saat sedang seru membahas mengenai cara kredit kekinian ini. Bahkan fitur ini juga banyak dimiliki mulai dari e-commerce ticketing liburan hingga marketplace-marketplace demi memfasilitasi siapa saja yang hendak liburan ataupun berbelanja.
Dengan PayLater ini, siapa pun bisa belanja dengan sistem talangan, yang kemudian bisa dibayar bulan depan. Jadi, mau liburan nih, tapi belum gajian atau bonus tahunan baru cair bulan depan sedangkan jatah cuti habis bulan ini? Gampang, segera ambil cutinya, lalu pesan tiket, hotel dan belanja keperluan liburan pakai PayLater. Kamu bisa liburan dulu, bulan depan baru deh bayar.
Nah loh. Siapa yang enggak tergoda? Nggak usah liburan yang butuh biaya tinggi deh. Kamu juga bisa kok ngopi cantik dan ganteng sambil meeting di kantor, pesan online dan pakai PayLater untuk membayarnya dengan gaji bulan depan. Oke banget nih, buat para karyawan kan, style tetap gaya, meski ngutang.
Tapi eits … namanya talangan, jadi tetap saja disebut pinjaman. Kredit di PayLater memang gampang tapi jangan lupa, kalau pinjam ya harus dikembalikan. Termasuk pinjam uang. Malah nambah lagi sih, mesti ada bunganya juga. Uhuk. Bagai menelan pil pahit, setelah dikasih permen deh.
So, buat kamu yang mulai tergoda kredit di PayLater, coba simak dulu beberapa fakta berikut agar kamu bisa bijaksana dalam memutuskan, sampai sejauh mana kamu memang “membutuhkan” fitur ini untuk hidupmu.
5 Fakta Kredit di PayLater
1. Gampang daftarnya
Mau mulai kredit di PayLater ini mudah banget. Kamu, misalnya, tinggal unduh saja platform-platform yang memiliki PayLater untuk belanja atau mempersiapkan liburan, lalu aktivasikan fitur PayLater-nya. Atau kalau sudah punya aplikasi-aplikasi e-commerce-nya berarti ya tinggal diaktifkan.
Begitu diaktifkan, kamu sudah bisa langsung menggunakannya, tentu dengan diatur oleh syarat dan ketentuannya ya.
2. Diawasi OJK
Meski bisa menjebakmu dengan kredit-kredit yang sebenarnya nggak perlu, tapi PayLater ini terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, semua syarat dan ketentuan untuk kredit di PayLater pastinya harus sesuai dengan aturan OJK yang tidak akan merugikan kita sebagai nasabah.
Meski memang ada bunga yang menyertai kredit di PayLater, tapi pasti akan lebih bersahabat ketimbang kalau kita berutang ke rentenir.
3. Bunga cukup tinggi
Nah, ngomongin bunga nih. Kredit di mana pun kan selalu akan ada bunga, termasuk juga untuk kredit di PayLater yang istilahnya jumlahnya tak seberapa. Teteup ya ada bunga.
Bunganya sih bervariasi, tergantung masing-masing platformnya. Ada yang memberlakukan bunga 2,9% dengan tenor 3 – 12 bulan. Yang lain ada juga menawarkan bunga antara 2,14 – 4,78 % dengan tenor 1 – 12 bulan.
Bunga ini terhitung cukup tinggi ya. Katakanlah kamu ngopi untuk Rp100.000. Maka bulan depan kamu mesti mengembalikan pinjaman plus bunganya, sebesar Rp102.900 kalau misalkan kena bunga 2.9%.
Limit kreditnya juga bervariasi, antara Rp500.000 hingga Rp50 juta.
4. Fleksibel dan cepat
Siapa pun bisa mendaftar dan menjadi nasabah, maka siapa pun yang mengajukan kredit juga pasti akan disetujui. Nggak kayak bank yang butuh melakukan survei dulu terhadap calon debitur, kredit di PayLater bisa saat itu juga dipakai.
Kamu juga bisa mengajukannya kapan saja, di mana saja, karena semua berbasis online. Mau ngutang pukul satu dini hari, juga bisa. Nggak perlu nunggu buka kas, apalagi ngantre. Lagi pula, semua data pribadi sudah diunggah saat pendaftaran kan? Jadi saat pengajuan ya nggak perlu update apa-apa lagi, selama data masih ada dan sama.
5. Platform yang sediakan PayLater
PayLater bisa digunakan di semakin banyak platform sekarang ini, mulai di Traveloka–jebakan banget buat yang suka liburan nih–sampai marketplace seperti Tokopedia dan Shopee. Bahkan ketika kamu pengin pesan makanan dan minuman pakai Gojek, dan mau memanfaatkan GoRide saja, sekarang bisa pakai PayLater.
So, kalau melihat 5 fakta mengenai kredit di PayLater di atas, kita bisa melihat satu kombinasi mematikan sebuah aplikasi keuangan: kemudahan dan bunga.
Siapa pun akan mudah tergoda dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan, dan kemudian siap-siap saja untuk “diganjar” dengan bunga tinggi, yang mesti kamu bayar segera jika nggak pengin terjebak lebih lama dalam cicilan utang yang sebenarnya nggak perlu.
Hmmm, kalau kamu sekarang ternyata sudah terjebak, ayo segera dibereskan yuk sebelum memperparah kondisi keuanganmu. Kamu bisa belajar dasar mengatur cash flow, supaya nggak mudah tergoda fasilitas kredit dan bisa memberdayakan keuangan berdasarkan penghasilan nyata saja.
Yuk, gabung di kelas-kelas finansial online QM Financial. Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk berbagai info dan tip keuangan yang praktis.