Mengenal Time Value of Money
Pernah enggak sih kamu heran, dulu dengan Rp500.000 mungkin kamu bisa belanja untuk keperluan sebulan. Sekarang, jadi enggak cukup! Dulu dengan Rp100.000, kamu sudah bisa traktir teman makan di restoran franchise ayam goreng. Sekarang? Duh, uang Rp100.000 cuma buat sendiri, kadang cuma buat sekali makan, kadang bisa 3 kali makan. Nah, kamu tahu enggak, bahwa ini adalah salah satu contoh dari konsep time value of money.
Bukan inflasi? Ya, itu dia penyebab utama mengapa muncul time value of money.
So, jika diberikan pilihan antara menerima Rp1 juta sekarang atau tiga tahun mendatang, lebih baik mengambilnya sekarang. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran bahwa nilai Rp1 juta tersebut akan berkurang di masa depan. Ini juga merupakan ilustrasi dari time value of money.
Table of Contents
Apa Itu Time Value of Money?
Investopedia menjelaskan melalui salah satu artikelnya, bahwa konsep time value of money (TVM) menunjukkan bahwa uang yang dimiliki saat ini lebih berharga dibanding uang dengan jumlah yang sama di masa depan.
Konsep ini sering disebut sebagai nilai waktu uang dan menjadi dasar penting dalam keuangan. Misalnya, lebih baik menerima Rp1 juta sekarang daripada menunggu tiga tahun mendatang dengan jumlah yang sama. Karena, uang itu akan menurun nilainya tiga tahun ke depan, sementara kalau kita terima sekarang, kita bisa menginvestasikannya sehingga berkembang.
Nah, hal ini sesuai dengan penjelasan yang ada di situs Wall Street Prep. Bahwa, ada dua faktor yang berperan di sini, yaitu opportunity cost dan inflasi.
Opportunity cost berarti jika kita menerima Rp1 juta sekarang, uang itu bisa diinvestasikan dan nilainya bisa bertambah di masa depan. Namun, jika memilih untuk menerimanya di masa depan, kesempatan investasi dan pendapatan tambahan akan hilang.
Di sisi lain, ada inflasi, yang merupakan faktor yang juga memengaruhi time value of money. Dalam tiga tahun ke depan, selalu ada risiko inflasi yang membuat Rp1 juta menjadi kurang berharga dibanding sekarang.
Corporate Finance Institute mencatat bahwa inflasi melemahkan nilai uang, sehingga jumlah barang yang bisa dibeli dengan Rp1 juta akan berkurang setelah harga-harga naik.
Baca juga: Financial Planner Perlu Tahu Rumus-Rumus Praktis Keuangan, Emang Kenapa?
Mengapa Kita Mesti Paham Time Value of Money?
Memahami konsep time value of money (TVM) sangat penting untuk beberapa alasan. Berikut adalah penjelasan mengenai pentingnya memahami konsep ini.
1. Pengambilan Keputusan Investasi yang Lebih Bijak
Dengan paham konsep nilai uang ini, kita bisa dengan mudah menentukan kelayakan suatu investasi. Kita bisa memprediksi berapa nilai investasi saat ini yang akan tumbuh di masa depan. Keputusan investasi pun bisa dibuat dengan lebih bijak.
Misalnya, kita butuh dana rumah pertama nih, 5 tahun lagi. Dengan adanya time value of money ini, kita dapat menghitung kebutuhan uang kita 5 tahun lagi, ketika tiba saatnya beli rumah. Hal ini akhirnya dapat membantu kita untuk memilih investasi yang memberikan pengembalian terbaik sesuai dengan tujuan finansial.
2. Perencanaan Keuangan
Dengan paham time value of money, kita akan lebih mudah dalam merencanakan keuangan pribadi dan bisnis. Konsep ini penting untuk menghitung kebutuhan dana pensiun, pendidikan anak, dan tujuan keuangan lainnya.
Dengan bisa menghitung nilai uang, kita dapat memperkirakan berapa jumlah uang yang harus diinvestasikan sekarang untuk mencapai nilai yang diinginkan di masa depan. Dengan begini, perencanaan menjadi lebih efektif dan efisien, memastikan semua tujuan keuangan dapat tercapai sesuai rencana.
3. Memahami Cara Kerja Inflasi
Dengan paham time value of money, kita pun paham cara kerja inflasi terhadap nilai uang. Konsep ini membantu memprediksi bagaimana inflasi akan mengurangi daya beli uang di masa depan.
Dengan menggunakan rumus yang sesuai, kita bisa menghitung berapa banyak nilai uang yang akan berkurang akibat inflasi. Hal ini penting jika kita hendak menyusun strategi investasi yang tepat. Tujuannya agar kita bisa memastikan bahwa uang yang diinvestasikan saat ini tetap memiliki nilai yang memadai di masa mendatang.
Selain itu, kita juga bisa menghitung secara lebih akurat mengenai keuntungan atau kerugian investasi dalam konteks inflasi. Dengan demikian, kita pun memastikan bahwa nilai kekayaan tetap terjaga meskipun terjadi perubahan dalam tingkat inflasi.
4. Membandingkan Opsi Pembiayaan
Nah, paling kerasa sih di sini, ketika kita harus menghitung rencana pembayaran untuk berbagai keperluan, misalnya pembayaran pinjaman. Dengan rumus nilai uang ini, kita bisa membuat rencana pembayaran pinjaman dengan lebih baik.
Kita juga bisa membuat perbandingan berbagai layanan keuangan dengan rumus ini. Misalnya kita bisa membandingkan potensi return investasi, target tabungan, hingga bisa juga menghitung jumlah bunga dari berbagai layanan pinjaman. Dengan begitu, kita bisa memilih mana yang paling menguntungkan.
5. Manajemen Risiko
Konsep time value of money ini sangat penting dalam manajemen risiko karena membantu menilai risiko dari keputusan keuangan. Dengan dihitung menggunakan konsep ini, bisa ditentukan potensi keuntungan dan kerugian dari berbagai opsi investasi. Ini membantu membuat keputusan yang lebih bijak dan mengurangi risiko kerugian.
Baca juga: Kenali 6 Jenis Risiko Investasi yang Harus Dikelola untuk Hasil Optimal
Memahami konsep Time Value of Money memberikan fondasi yang kuat dalam pengambilan keputusan finansial. Dengan menguasai prinsip ini, berbagai aspek keuangan dapat diatur dengan lebih baik, mulai dari investasi hingga perencanaan masa depan. Bagi yang ingin mendalami lebih lanjut mengenai time value of money dan konsep keuangan lainnya, ada kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan.
Bergabunglah dengan “Finance Mastery Boot Camp” pada 26-27 Oktober 2024 di LOOP HAUS, Jakarta. Daftarkan diri sekarang di bit.ly/QMFASTRACK untuk memperoleh pengetahuan lebih dalam dan praktis yang akan membantu mengoptimalkan keuangan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
The 4% Rule untuk Dana Pensiun? Cocokkah Diterapkan di Indonesia?
Seberapa banyakkah kebutuhan kita untuk hidup sejahtera di masa pensiun nanti? Seberapa banyakkah kita harus memiliki dana agar masa pensiun terjamin? Pernahkah kalian menghitungnya?
Kalau kamu secara khusus pernah mempelajari bagaimana membangun dana pensiun, kamu pasti pernah juga mendengar mengenai the 4% rule.
Apa Itu The 4% Rule?
Rule 4% merupakan aturan praktis yang banyak dipergunakan untuk menghitung seberapa banyak kita–sebagai pensiunan nanti–harus menarik uang secara rutin dari rekening pensiun setiap tahun.
Tujuan aturan ini adalah supaya kita dapat menjaga aliran pemasukan yang stabil, sekaligus menjaga saldo rekening dana pensiun kita tetap aman. Pemasukan yang akan kita dapatkan dari dana pensiun ini berupa penarikan dari bunga dan dividen dari investasi yang kita miliki.
4% Rule ini sejarahnya dibuat dengan menggunakan data historis pengembalian saham dan obligasi selama periode 50 tahun, dari 1926 hingga 1976 di Amerika Serikat. Sebelum diubah menjadi 4% Rule, para ahli keuangan memberikan standar sebesar 5% sebagai jumlah yang aman bagi pensiunan untuk menarik dana pensiunnya untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap tahunnya.
Sebentar, jadi ini aturan asalnya dari Amerika Serikat?
Betul, dari Amerika Serikat. Tiga orang profesor di bidang keuangan dari Universitas Trinity membuat penelitian tentang dana pensiun, yang menganggap bahwa selama kurun waktu 15 – 30 tahun, tingkat pengembalian investasi rerata akan sangat kecil kemungkinannya kurang dari 4% setahun. Angka ini didapatkan dari asumsi imbal investasi rata-rata biasanya berkisar pada angka 7% per tahun. Dengan asumsi inflasi 3% per tahun, maka ketemulah selisih di antaranya yaitu 4%.
Karena itu aturan ini disebut juga dengan The Trinity Study.
Cara Menghitung Dana Pensiun dengan 4% Rule
Rumusnya adalah:
Dana pensiun = Pengeluaran tahunan x 25
Pengeluaran tahunan didapat dari pengeluaran rutin bulanan dikalikan 12. Angka 25 diperoleh dari 100% dibagi 4%.
Begini contohnya.
Asumsi pengeluaran rutin kamu setiap bulan Rp5 juta (kita pakai angka yang bulat dan bersih ya, supaya gampang), sehingga dengan demikian pengeluaran tahunan menjadi Rp60 juta.
Maka, dana pensiun yang harus kamu siapkan adalah:
Rp60 juta x 25 = Rp1.500.000.000
Nah, dari sini artinya, dengan imbal hasil minimal 4% per tahun, kamu bisa mengambil dana sebagai “gaji” untuk memenuhi kebutuhan hidup di masa pensiun tanpa harus menggerus pokok pensiunanmu.
Angka ini adalah angka minimum aman. Artinya, kalau kamu mau lebih aman lagi, kamu bisa saja menentukan angka rate yang lebih kecil, sehingga nominal dana pensiunmu akan lebih besar.
Apakah Bisa Diterapkan di Indonesia?
Seperti yang kamu tahu, aturan ini “lahir” di Amerika Serikat. Tentunya, standar yang dipakai adalah standar taraf hidup orang Amerika. Apakah cocok juga untuk diterapkan di Indonesia?
Indonesia adalah negara yang masih berkembang–meski oleh Donald Trump sempat disebut sebagai negara maju. Pertumbuhan ekonominya berlari lebih kencang, dengan tingkat inflasi yang bisa saja lebih tinggi dari 4%. Masalah ekonomi di Indonesia belum terlalu stabil, sestabil negara adidaya seperti AS.
Jadi, balik lagi, apakah 4% rule cocok diterapkan di Indonesia?
Hmmm, kenapa enggak cari tahu saja di kelas Dana Pensiun QM Financial?
Masih Diperdebatkan
Yes, angka 4% rule ini masih diperdebatkan, tak hanya di Indonesia tetapi secara global. Angka-angka di atas muncul ketika kondisi ekonomi stabil, baik-baik saja, tanpa fluktuasi yang berarti. Tapi, siapa yang bisa menjamin?
Masalah akan muncul ketika terjadi hal-hal yang bisa memengaruhi kondisi ekonomi dunia. Seperti perang, pandemi, dan sebagainya.
Faktanya, aturan 4% rule muncul saat bahan bakar fosil masih sangat murah. Ini tentu tidak relevan dengan kondisi sekarang, yang stoknya di bumi tinggal setengah. Belum lagi jika ada krisis bahkan resesi ekonomi yang terjadi akibat COVID-19. Tentulah akan memengaruhi nilai investasi kita.
But, the bottom line is, menyiapkan dana pensiun itu penting, dan lebih baik lagi kamu siapkan sejak sekarang. Mengapa?
Simak video berikut ini yuk!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi, terutama menyiapkan dana pensiunmu sejak dini! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.