Kasus Tukang Becak Membobol BCA, Ini yang Harus Diperhatikan untuk Mengamankan Rekening Bank
Beberapa waktu yang lalu, ramai pemberitaan tentang seorang tukang becak yang berhasil membobol rekening bank BCA dan merugikan nasabahnya hingga Rp320 juta.
Pertanyaannya: kok bisa?
Bukankah sistem keamanan salah satu bank swasta terbesar ini sangat mumpuni? Ternyata, menurut berita-berita yang beredar, pembobolan ini sudah direncanakan sejak lama dan matang. Tadinya diduga ada keterlibatan teknologi—misalnya ada hacking—loh, ternyata enggak sama sekali. Hanya modal ngintip PIN, memalsu tanda tangan, mencari orang yang mirip dengan pemilik rekening, dan langsung action.
Kerugiannya langsung banyak.
Masalah Keamanan Simpanan Uang di Bank
Banyak orang memang mengandalkan bank untuk tempat menyimpan cash mereka. Ada yang memang difungsikan sebagai tabungan, ada pula yang memiliki rekening bank sekadar sebagai tempat “lalu lintas” uang; artinya, terima lalu langsung dipindah ke akun lain.
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat kita memang punya kepercayaan terhadap institusi perbankan. Meskipun, ya ada juga yang lebih suka menyimpan uangnya di bawah bantal, kasur, atau tumpukan pakaian di lemari. Namun, kasus uang yang disimpan di bawah kasur dan kemudian dimakan rayap ternyata juga tak kalah banyak.
So, dari sini seharusnya kita bisa menyimpulkan, bahwa risiko memang selalu ada di mana saja. Seharusnya, kita—orang-orang yang sudah memiliki literasi keuangan dengan baik—sudah memahami betul akan hal ini.
Menyimpan uang di bank nyatanya juga tetap ada risiko, salah satunya ya terkuras habis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab seperti kasus tukang becak yang membobol BCA ini. Ada pula yang modusnya penukaran kartu, call center palsu, dan sebagainya.
Ini yang tidak melibatkan teknologi. Nah, yang melibatkan teknologi ternyata juga tak kalah banyak. Di antaranya yang melibatkan hacker.
Sistem Keamanan di Bank
Menyimpan uang di bank sebenarnya adalah sangat aman, terutama jika bank tersebut merupakan bank yang diatur oleh pemerintah dan memiliki sistem perlindungan dan keamanan yang baik. Namun, adalah penting bagi kita untuk mengecek reputasi dan kinerjanya sebelum menyimpan uang di bank yang bersangkutan. Selalu penting untuk mengecek apakah bank tersebut memiliki izin dan diawasi oleh otoritas yang berwenang.
Umumnya, bank di Indonesia memiliki sistem keamanan yang sama:
- Sistem perlindungan simpanan yang menjamin bahwa simpanan nasabah akan dikembalikan dalam jumlah tertentu jika bank mengalami masalah keuangan.
- Bank umumnya menggunakan teknologi enkripsi yang canggih untuk melindungi informasi nasabah dan transaksi yang dilakukan melalui jaringan internet.
- Ada pula pengembangan sistem deteksi kecurangan yang canggih untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan yang mungkin terjadi.
- Bank umumnya juga melakukan proses verifikasi yang ketat saat nasabah mengambil uang,menyetor uang atau transaksi lainnya.
- Mengembangkan sistem keamanan fisik yang canggih untuk melindungi gedung dan ruangan penyimpanan uang.
- Bank menyelenggarakan pembinaan keamanan bagi para pegawainya agar dapat menjaga keamanan simpanan nasabah.
Pemerintah sendiri juga memberikan jaminan perlindungan simpanan di bank, yang diberikan melalui lembaga atau badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk menjamin simpanan nasabah dalam jumlah tertentu jika bank mengalami masalah keuangan.
Di Indonesia, jaminan simpanan ini diberikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang menjamin simpanan nasabah di bank-bank yang terdaftar di bawah LPS hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.
Apa yang Harus Kita Lakukan untuk Mengamankan Rekening Bank?
Namun, meski bank sudah memiliki sistem keamanan dan perlindungan sedemikian rupa—bahkan pemerintah juga turut terlibat—memang akan sangat lebih baik kalau kita sebagai nasabah juga semaksimal mungkin melindungi dan mengamankan rekening bank yang kita punya.
Beberapa hal berikut ini mungkin sudah kamu lakukan, tapi ada baiknya dicek lagi. Artikel ini bisa kamu anggap sebagai reminder.
Berikut langkah-langkah mengamankan rekening bank milikmu:
- Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun bank kamu, jangan sampai diketahui oleh orang lain. Hindari nomor PIN dengan menggunakan penggalan nomor HP, tanggal ulang tahun, tanggal pernikahan, dan nomor-nomor lain yang berpeluang sudah tersebar ke mana-mana.
- Jangan memberikan informasi pribadi atau informasi rekening bank Anda kepada siapa pun yang tidak dikenal atau tidak dapat dipercaya, termasuk untuk OTP. Bahkan kepada (yang mengaku) petugas bank sekalipun.
- Jangan menyimpan uang dalam jumlah besar dalam satu rekening bank. Misalnya, kamu punya satu rekening untuk menerima penghasilan atau gaji. Setelah penghasilan diterima, langsung transfer ke rekening-rekening sesuai posnya; misalnya untuk belanja langsung transfer ke dompet digital, investasi langsung transfer ke RDN, SPP anak langsung transfer juga ke rekening sekolah, dan sebagainya. Dengan demikian, kalaupun kamu harus mengalami risiko pembobolan rekening, jumlah kerugian bisa ditekan.
- Selalu log out setelah menggunakan akun bank kamu, terutama saat menggunakan komputer umum atau perangkat mobile.
- Jangan mengklik link atau mengunduh berkas yang diterima dari sumber yang tidak dikenal atau tidak dapat dipercaya, karena ini dapat menyebabkan peretasan rekening. Seperti saat artikel ini ditulis, sudah ada modus penipuan berkedok undangan perkawinan ataupun download aplikasi. Korban dikirimi link tertentu, yang kalau diklik maka malware yang akan muncul dan kemudian hacker bisa meretas akun rekening kamu.
- Pastikan untuk mengaktifkan fitur verifikasi dua faktor (2FA) untuk rekening bank kamu, ini akan menambah tingkat keamanannya.
- Jangan menyimpan informasi rekening bank kamu di handphone, PC, atau di mana pun, karena dapat menyebabkan peretasan rekening jika device tersebut dicuri atau hilang.
- Selalu periksa rekening bank kamu secara teratur untuk memastikan bahwa tidak ada transaksi yang tidak dikenal atau tidak diinginkan.
Sekali lagi, mungkin beberapa hal di atas sudah kamu lakukan saat ini. Tapi, tak ada salahnya dicek kembali ya. Semoga kita semua bisa terhindar dari risiko pembobolan rekening bank seperti ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jadi Nasabah Prioritas Bank, Apa Sih Syarat dan Keuntungannya?
Beberapa waktu yang lalu, ramai pemberitaan mengenai penipuan nasabah prioritas. Mungkin kamu juga penasaran, apa sih nasabah prioritas ini?
Nasabah prioritas merupakan sebuah program yang ditawarkan oleh semua bank Indonesia kepada nasabah yang dianggap potensial. Umumnya, target layanan prioritas ini adalah nasabah kelas menengah ke atas yang mampu mengendapkan saldo tertentu—biasanya dalam nominal yang besar—di rekening. Sebagai trade off, pihak bank akan memberikan berbagai keuntungan dan privilege lebih banyak pada nasabah prioritas tersebut.
Memangnya keuntungan apa saja sih yang didapat? Privilege seperti apa yang diberikan oleh bank pada nasabah prioritas? Dan, apa syarat untuk bisa “dilamar” menjadi nasabah prioritas?
Yuk, coba kita bahas dalam artikel kali ini.
Apa Saja Syarat Menjadi Nasabah Prioritas?
Untuk mendapatkan ‘privilege’ sebagai nasabah prioritas, syarat berikut ini harus dipenuhi.
1. Punya Track Record yang Bagus
Nama calon nasabah prioritas tidak boleh ada di dalam daftar blacklist bank mana pun. Nama calon nasabah prioritas harus bersih dengan rekam jejak yang baik. Kasus nasabah yang di-blacklist biasanya karena disebabkan oleh kredit macet, gagal bayar, tidak kooperatif, dan berbagai kasus lainnya.
Dalam hal ini, kredibilitas calon nasabah adalah sangat penting.
2. Punya Pendapatan yang Jelas
Penilaian Know Your Customer (KYC) akan dilakukan saat kita mendaftarkan diri menjadi nasabah prioritas. Hal ini umumnya dilakukan setiap bank karena mereka harus memastikan identitas dan sumber pendapatan terlebih dahulu untuk memastikan integritas calon nasabahnya.
So, di sini kita hanya perlu mengikuti petunjuk, dan memenuhi syarat yang diminta. Pastikan semua syarat dipenuhi ya.
3. Punya Portfolio Keuangan dengan Jumlah yang Sudah Ditentukan
Nasabah prioritas umumnya diwajibkan untuk memiliki portofolio keuangan dengan nominal jumlah minimum tertentu yang ditentukan oleh bank pilihannya.
Portfolio ini bisa berupa produk tabungan, investasi, hingga asuransi di bank. Nominalnya memang bisa jadi berbeda di setiap bank. Namun, dari hasil penelusuran, rata-rata meminta saldo minimal sekitar Rp 500 juta rupiah hingga miliaran. Ada juga yang meminta Rp1 triliunan.
4. Menjadi Nasabah Tabungan, bukan Kredit
Calon nasabah prioritas harus terdaftar sebagai nasabah debit, bukan nasabah yang datang untuk meminjam dana. Tentu saja seseorang yang datang ke suatu bank dengan jumlah tabungan yang menggiurkan lebih menarik daripada yang datang meminjam dana, kan ya?
Keuntungan Menjadi Nasabah Prioritas
Sesuai dengan sebutannya, nasabah prioritas akan mendapatkan prioritas tertentu dengan cara didahulukan dan diutamakan daripada yang lain. Selain itu, terdapat banyak benefit lainnya jika kamu menjadi nasabah prioritas. Umumnya nasabah prioritas akan memperoleh ruangan khusus ketika bertransaksi, bisa mendapatkan banyak diskon, mendapatkan pendampingan dari financial advisor, hingga mendapatkan hadiah-hadiah tertentu saat hari-hari penting.
Keuntungan menjadi nasabah prioritas jika dilihat berdasarkan bank yang dipilih tentu akan berbeda-beda, berikut ini keuntungan menjadi nasabah prioritas di beberapa bank.
1. BCA Prioritas
BCA Prioritas akan diberikan pada nasabah dengan saldo mengendap selama satu tahun terakhir minimal Rp 500 juta. Beberapa keuntungan yang ditawarkan adalah:
- BCA akan siap sedia 24 jam dalam melayani kebutuhan informasi dan keluhan nasabah terkait perbankan
- Nasabah prioritas akan mendapatkan layanan asuransi untuk meminimalkan risiko dan melindungi jiwa dan harta benda berharga jika terjadi sesuatu tidak terduga di masa depan
- Jika nasabah tertarik dengan investasi, BCA akan menawarkan produk reksa dana dengan harga yang jauh lebih terjangkau
- Website BCA prioritas diberikan pada nasabah sebagai media informasi yang bisa diakses dengan cepat dan sebagai sarana komunikasi dan membangun koneksi dengan sesama nasabah prioritas yang lainnya.
- Mendapatkan E-Magazine Prioritas yang ditujukan kepada nasabah BCA Prioritas dalam memenuhi informasi tentang gaya hidup, bisnis, hingga personal.
2. Mandiri Prioritas
Untuk menjadi nasabah dari Mandiri Prioritas, FUM atau Fund Under Management yang dimiliki haruslah paling sedikit Rp1 miliar, atau setara. Terdapat pelayanan eksklusif dan pemberian perhatian khusus jika kamu menjadi Mandiri Prioritas, yaitu:
- Nasabah akan diberikan sistem keamanan ganda yang tahan api untuk melindungi aset berharga dengan Safe Deposite Box
- Nasabah akan mendapatkan fasilitas meeting room di bank Mandiri
- Selama menjadi nasabah privat, nasabah prioritas dibebaskan dari annual fee kartu kredit mandiri
- Akan mendapatkan welcoming pack yang berisi suvenir, majalah, hingga katalog benefit dari Mandiri
- Mendapatkan fasilitas dari Mandiri dalam membantu merencanakan keuangan secara personal
- Mendapatkan fasilitas Executive Lounge jika akan melakukan penerbangan yang sudah tersedia di 36 bandar domestik dan internasional
- Bagi nasabah pecinta olahraga golf, bank Mandiri akan menyediakan seorang pelatih profesional untuk melatih skill nasabah dalam melakukan pukulan bola secara privat
3. BRI Prioritas
Untuk menjadi nasabah prioritas, harus memiliki saldo gabungan minimal Rp500 juta. Bank BRI memberikan pelayanan eksklusif bagi nasabah prioritasnya, yaitu:
- Disediakannya layanan untuk mengantar uang tunai ke tempat nasabah atau pick up service
- BRI menyediakan pelayanan transaksi menggunakan telepon
- Nasabah prioritas akan tergabung dalam program mastercard internasional
- Nasabah prioritas akan mendapatkan akses gratis ke BRI transfer lounge di beberapa bandara penerbangan seperti Soekarno Hatta, Internasional Aji Muhammad Sulaiman, dan Internasional Kualanamu
- Akan mendapatkan asisten pribadi saat perjalanan di beberapa bandara yang ada di Indonesia dengan akses gratis ke executive lounge.
4. BNI Emerald
Bank BNI memiliki tiga segmen bagi nasabah prioritasnya sesuai nominal saldo yang dimiliki, misalnya BNI Emerald Personal Banking dengan saldo sekitar Rp500 juta sampai Rp5 miliar, BNI Emerald Priority Bank dengan saldo sekitar Rp5 – 15 miliar, dan BNI Emerald Private Banking dengan saldo dengan nominal di atas Rp15 miliar. Beberapa layanan yang diberikan yaitu:
- Nasabah prioritas akan mendapatkan financial planning service
- Comprehensive investment service
- Professional Advisory Service
- Mendapatkan layanan Hospital Guarantee di luar negeri
- Mendapatkan diskon hingga 50 persen di Heli Service
- Mendapatkan layanan airport limo sebanyak 4 kali
- Gratis Garuda Priority Service untuk 4 pack
- Gratis biaya tarik tunai ATM luar negeri
5. CIMB Preferred
CIMB Preferred merupakan program nasabah prioritas dari Bank CIMB kepada nasabah loyalnya di level premium. Untuk mendapatkan layanan sebagai nasabah prioritas, harus ada saldo minimal Rp500 juta, atau bisa juga diberikan pada nasabah yang meminjam dana minimal Rp2 miliar.
Beberapa keuntungan yang diberikan di antaranya yaitu:
- Mendapatkan pendampingan Relationship Manager dalam mengelola, memahami, dan membuat perencanaan keuangan
- Nasabah prioritas akan mendapatkan layanan prioritas dari transaksi dan pembiayaan perbankan seperti pembiayaan rumah, pembiayaan mobil, sampai pembiayaan pribadi.
- Mendapatkan layanan airport lounge yang tersebar di bandara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, hingga Kamboja
- Nasabah dapat menghadiri acara eksklusif khusus yang dipersembahkan oleh CIMB mulai dari acara fashion hingga olahraga.
- Nasabah akan mendapatkan kartu kredit CIMB Preferred Visa Infinite yang memberikan kemudahan bertransaksi pada skala regional atau Asia Tenggara
6. HSBC Premier
Untuk menjadi nasabah HSBC Premier, saldo minimal harus Rp500 juta atau setara, dan akan mendapatkan keistimewaan dari layanan yang diberikan, meliputi:
- Mendapatkan layanan transfer dana lebih dari 30 negara di seluruh dunia secara instan dan bisa mentransfer dana sampai USD 100,000 secara berulang dalam 24 jam sehari serta bebas biaya admin
- Nasabah prioritas mendapatkan akses eksklusif ke emergency cah dan emergency card replacement. Tersedia fitur HSBC Premier Next Gen yang dikhususkan bagi anak yang sedang berstudi di luar negeri karena jika terjadi musibah seperti kehilangan kartu atau kehabisan uang cash, anak bisa mengakses dana darurat mencapai US$10.000 per 2 hari sekali.
- Nasabah akan mendapatkan bantuan relationship manager dalam menyusun portofolio berdasarkan kebutuhan finansial dan profil risiko
- Mendapat perlindungan maksimal selama 30 hari pada setiap transaksi belanja yang dilakukan dalam negeri dan maksimal 45 hari untuk transaksi yang dilakukan di luar negeri.
- Mendapatkan layanan lounge premium di bandara-bandara tertentu bagi nasabah yang ingin bepergian lewat jalur udara.
7. DBS Treasure
Bank DBS memberikan beberapa layanan prioritas bagi nasabah DBS Treasures dengan minimal penempatan dana sebesar Rp500 juta, yaitu:
- Mendapatkan layanan perjalanan liburan atau bisnis yang lebih nyaman di bandara seperti jalur cepat imigrasi pada penerbangan internasional
- Mendapatkan layanan jalur cepat imigrasi untuk akses ke restoran terpilih di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
- Mendapatkan layanan transportasi eksklusif satu arah dari Bandara
- Mendapatkan pemeriksaan Kesehatan yang komprehensif d
- Mendapatkan safe deposit box dengan ukuran S hingga grande
- Mendapatkan kemudahan tarik tunai bebas biaya di ATM DBS Singapore
- Mendapatkan bingkisan premium dan menikmati acara eksklusif yang diberikan OLEH bank DBS
8. Priority Standard Chartered
Bank Standard Chartered menetapkan saldo kelolaan minimal Rp5 miliar, dan memberikan layanan istimewa bagi nasabah prioritasnya yang lebih dari bank lain, di antaranya:
- Mendapatkan relationship manager professional yang akan membantu mengelola kebutuhan perbankan
- Mendapatkan pelayanan yang cepat dan responsif secara eksklusif
- Memberikan banyak diskon, cashback, dan point reward hingga 60 ribu poin reward.
- Mendapatkan gratis iuran tahunan
- Mendapatkan fasilitas airport lounge gratis secara eksklusif
- Mendapatkan nilai tukar di luar negeri yang tergolong rendah dan kompetitif
- Dapat mengakses berbagai layanan melalui Priority Private Hotline
- Dapat menikmati Rate Balas yang sangat kompetitif
9. Citi Priority
Bagi nasabah prioritas Citibank, diberikan beberapa keuntungan jika menjadi bagian Citi Priority dengan saldo minimum sebesar 300 juta, yaitu:
- Mendapatkan gratis transfer dan penarikan dana secara global
- Mendapatkan kemudahan dan kenyamanan melalui simple banking dengan disediakannya personal banker yang khusus ditugaskan untuk nasabah prioritas
- Mendapatkan bantuan pengelolaan kekayaan yang dipersonalisasikan untuk nasabah prioritas melalui Total Wealth Advisory dan Citi Wealth Insight
- Mendapatkan global access meliputi Citibank Global Transfer, Global View of Accounts, Global Citi ATM Access, dan Emergency Cash Withdrawal
- Mendapatkan Mastercard Debit Card Privileges dan Special Offers from Citi Partners
Itu dia beberapa privilege yang bisa didapatkan jika menjadi nasabah prioritas. Tentunya masih banyak keistimewaan yang bisa dirasakan jika menjadi nasabah prioritas di berbagai bank. Kira-kira kamu tertarik menjadi calon nasabah prioritas di bank mana nih?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Heboh Nasabah Robek Buku Tabungan, Memangnya Seberapa Tekor sih Nabung di Bank?
Baru-baru ini ramai di media sosial video seorang pria yang merobek buku tabungan di kantor sebuah bank terkenal. Video pun viral seiring komentar netizen yang mahabenar. Yang paling menarik perhatian adalah curhatan si pelaku perobekan, katanya setengah mati cari uang, nabung di bank saldo berkurang.
Menurut ceritanya, ketika ia mengisi saldo Rp2.200.000, saat dicek kembali ternyata sudah berkurang menjadi Rp2.070.000. Ke mana sisanya?
Nabung di Bank? Pahami Ini!
Nah, masalah nabung di bank ini ternyata juga enggak semua orang paham. Banyak yang punya anggapan, bahwa kita nabung di bank mirip dengan sekadar menitipkan uang. Padahal, ada beberapa kebijakan yang harus dipahami juga untuk bisa menaruh uang di bank ini.
Biaya admin
Di bank, sebagai nasabah, kita akan dikenai biaya admin. Setiap bank punya kebijakan sendiri. Rata-rata sih mengenakan biaya admin tabungan antara Rp10.000 hingga Rp12.500.
Selain biaya admin, ada juga biaya lain, yaitu biaya kartu. Besarnya juga berbeda antara satu bank dengan yang lain. Kartu ini juga ada beberapa jenis, biasanya sih ada silver dan gold, atau bisa juga memakai istilah lain, tetapi kriterianya sama. Setiap jenis kartu juga berbeda biaya kartunya. Yang fasilitasnya lebih banyak, sudah pasti biaya juga akan menyesuaikan.
Nah, kalau kamu menarik uang di teller, di bawah jumlah tertentu, ada bank yang juga menerapkan biaya admin. Mau tutup rekening? Ada biaya admin juga. Apalagi kalau kayak masnya, yang merobek buku tabungan. Sudah tahu belum ya, kalau mengganti buku tabungan yang rusak itu juga ada biaya adminnya? Biasanya sih sebesar Rp25.000. Lha, makin tekor dong ya?
Bunga tabungan
Banyak dari kita yang termotivasi untuk nabung di bank karena adanya bunga dari dana kita yang mengendap. Sayangnya, banyak yang kurang paham juga di sini.
Memang akan ada bunga yang diberikan kalau kita memiliki dana mengendap di bank, tapi ada nominal minimalnya. Ada yang Rp1 juta, ada juga nominal yang lain. Rata-rata bunga tabungan bank adalah 0% jika berada di bawah nominal minimal ini. Kemudian untuk rentang nominal tertentu baru deh ada bunga beneran, biasanya nol koma sekian persen. Begitu terus dengan rentang nominal berikutnya yang lebih tinggi.
Mari hitung biaya admin vs bunga tabungan
Misalnya, nasabah menabung Rp2 juta, asumsi biaya administrasi adalah Rp12.000. Lalu, ada biaya kartu—misalnya silver—sebesar Rp2.000. Total adalah Rp14.000. Ini belum termasuk kalau kita transfer antarbank, atau transaksi lewat agen, beli token, dan sebagainya. Akan selalu ada biaya transaksi.
Lalu, mari kita hitung bunganya. Kita asumsikan bunga untuk nominal tabungan Rp1 juta hingga Rp50 juta adalah 0.7% per tahun. Dan ingat, bahwa ada pajak penghasilan atas simpanan sebesar 20% yang diberlakukan juga. So, agar bunganya bisa menutup biaya admin yang kita asumsikan Rp14.000 itu, si nasabah harus memiliki setidaknya tabungan Rp30 juta-an. Kalau saldonya kurang dari Rp30 juta, maka nominalnya akan berkurang.
Tip supaya Enggak Rugi Nabung di Bank
Jadi, nabung di bank, rugi dong ya? Ya, enggak gitu juga. Kita harus selalu melihat sesuatu dari 2 sisi.
Memang ada biaya ini itu untuk nabung di bank, tapi coba kamu lihat lagi, manfaatnya kan juga sangat besar buat kamu. Wajar jika bank menarik biaya atas jasanya. Bagaimanapun, bank itu merupakan bisnis, sehingga wajar bagi mereka untuk juga mendapatkan imbalan dari jasanya.
Lagi pula, nabung di bawah kasur juga ada “biaya”-nya. Biayanya bernama rayap.
Jadi, gimana? Tetap nabung di bank dong. Setidaknya, kamu harus bisa memanfaatkannya seoptimal mungkin. Berikut tip yang bisa kamu coba.
1. Anggaplah sebagai pengeluaran
Biaya admin dan sebagainya ini adalah biaya yang wajar muncul saat kita menukar manfaat dengan jasa layanan. Jadi, perhitungkan biaya-biaya kecil ini dalam pengeluaranmu.
Misalnya, setiap kali kamu membayar listrik, misalnya, ada biaya admin yang muncul. Catatlah pembayaran tagihan listrik yang sudah ditambahkan dengan biaya adminnya, jangan hanya biaya listrik tagihan dari PLN saja. Anggap saja, itu sebagai ongkos pengganti kamu ngantre di kantor PLN untuk bayar tagihan. Toh lebih praktis dan mudah kalau membayar via aplikasi bank kan?
Dengan demikian, saat membuat anggaran, kamu juga memperhitungkan biaya-biaya admin ini juga. Coba hitung berapa total biaya admin yang kamu keluarkan dalam sebulan untuk berbagai transaksi. Maka buatlah bujet yang sebesar itu juga.
2. Sebisa mungkin hindari transfer antarbank
Sebisa mungkin hindari transfer antarbank, yang biaya adminnya juga cukup mahal.
Sekarang ada aplikasi yang memungkinkanmu untuk bisa transfer antarbank tanpa biaya admin. Memang ada kode cantiknya, tapi kode cantik di akhir nominal ini pada waktunya nanti bisa ditarik kembali. Lagi pula, kode cantiknya juga jauh lebih kecil ketimbang biaya admin transfer antarbank. Jadi, ya, lumayan untuk bisa memangkas potongan.
3. Mulai investasi
Dari kasus ini, kita belajar bahwa nabung di bank itu baik. Tetapi, enggak cukup. Kita harus mulai belajar berinvestasi.
Ada kok, investasi “rasa” tabungan, misalnya reksa dana pasar uang. Ada biaya adminnya, tetapi imbal hasilnya juga jauh lebih besar daripada tabungan rekening biasa. Risiko tentu saja ada—namanya juga investasi. Tapi, masih relatif sangat rendah jika dibandingkan instrumen yang lain. Mau mencairkan? Memang butuh waktu sedikit, tetapi relatif mudah juga.
Punya rekening tabungan di bank itu perlu, karena bisa dimanfaatkan sebagai media penerima penghasilan ataupun untuk belanja. Tapi, untuk menabung, kamu perlu punya rekening khusus.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ramai Penipuan Nasabah Prioritas, Ini yang Harus Dilakukan Agar Terhindar
Belakangan ramai pemberitaan tentang modus penipuan nasabah bank yang bisa dibilang baru, yaitu menawarkan upgrade menjadi lebih eksklusif. Tak tanggung-tanggung, nama bank yang dicatut kali ini adalah salah satu bank terbesar Indonesia, yang terkenal dengan satpamnya yang ramah. Update terbaru, bahkan sudah juga mencatut nama salah satu bank pelat merah terbesar.
Modus yang digunakan adalah menawari calon korban untuk upgrade nasabah melalui media sosial, seperti Instagram. Supaya dianggap serius, bahkan postingan di Instagram diiklankan supaya bisa menarik calon korban yang banyak. Tak hanya berhenti di media sosial yang publik, penawaran ini bahkan juga dilakukan melalui telepon dan pesan WhatsApp.
Dalam penawarannya, si penipu menyebutkan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah yang ingin rekeningnya di-upgrade, yaitu:
- Dana mengendap minimal Rp10 juta, bisa dalam tabungan, deposito, giro, atau instrumen investasi lainnya.
- Memiliki fasilitas internet banking
Karena diiklankan, dan dengan mencatut nama bank besar—dengan nama akun yang juga meyakinkan—maka korban pun akhirnya tertipu.
Setelah ditelusur, ternyata modus penipuan nasabah yang digunakan tak hanya menawarkan upgrade rekening, tetapi juga aplikasi kartu kredit hingga ganti kartu chip dengan target phising aplikasi mobile/internet banking atau kartu kredit.
Luar biasa!
Modus Penipuan Nasabah Bank
Mau tidak mau, kita memang harus mengakui, bahwa modus kejahatan siber juga berkembang seiring kemajuan teknologi dan digital yang terjadi. Modus penawaran upgrade nasabah ini hanya salah satunya.
Berikut beberapa modus pembobolan rekening yang paling sering digunakan oleh para penjahat siber untuk menipu korban-korbannya.
1. Tautan palsu
Tautan palsu biasanya menggunakan metode phising, yang merupakan “plesetan” dari fishing, yang artinya memancing. Modus penipuan nasabah ini memang dengan cara memancing calon korban untuk memberikan data pribadi terkait rekening banknya. Tautan yang dikirimkan melalui email atau WhatsApp atau media lain itu menuju website palsu. Ketika kita meng-klik tautan dalam email, maka si penjahat pun bisa masuk ke email kita juga dan mempergunakannya untuk keuntungan pribadi.
2. Pengkinian data
Beberapa waktu yang lalu juga ada berita tentang penipuan nasabah dengan modus pengkinian data. Biasanya si penjahat beralasan bahwa ada transaksi tidak dikenal atau ada data yang salah. Jika kita tidak melakukan pengkinian data, maka rekening kita bisa dibekukan.
3. Sniffing
Modus penipuan nasabah yang ketiga ini dilakukan dengan cara “mengambil” data pribadi ketika calon korban menggunakan Wifi publik dan mengakses akun pribadi, termasuk rekening bank. Caranya adalah dengan menanam malware ke laptop atau gadget yang dipakai oleh korban melalui Wifi yang digunakan bersama-sama.
Apa yang Harus Kita Lakukan?
Sebenarnya, masih ada banyak modus penipuan nasabah yang sudah terjadi dan menelan korban, apalagi belakangan ini. Namun, kalau kita cermati, sebenarnya prinsip para penjahat ini adalah satu: memanfaatkan kelengahan calon korbannya.
So, memang penting untuk selalu waspada. Untuk meningkatkan kewaspadaanmu sehingga bisa terhindar dari berbagai macam modus penipuan nasabah, lakukan beberapa hal berikut.
1. Hafalkan nomor call center bank kamu
Call center bank biasanya terdiri atas nomor cantik yang mudah banget diingat. Adalah penting bagi kamu untuk selalu mengingat nomor call center, just in case kamu perlu mengonfirmasi segala hal yang berhubungan dengan rekening bank kamu.
Memang sih, kamu bisa menggunakan media sosial, seperti Instagram atau Twitter, tetapi media sosial adalah ranah publik. Data pribadi kamu akan lebih rentan tereksploitasi. Kamu mungkin juga bisa melakukan blokir kartu ATM atau kartu kredit melalui aplikasi mobile, tetapi kamu akan perlu menanyakan ini dan itu langsung pada petugas bank, dan call center bisa menyediakan fast response.
Jadi, hafalkan ya. Jangan sampai kamu malah keliru menelepon penipu juga.
2. Jaga kerahasiaan data pribadi
PIN, OTP, nomor CCV adalah data pribadi yang tidak boleh diberikan kepada sembarang orang. Bahkan kepada pihak atau petugas bank sekalipun.
Karena itu, curigalah jika ada orang yang menanyakan nomor-nomor ini kepadamu.
3. Cek dan ricek
Seperti dalam kasus penipuan nasabah untuk upgrade ke rekening eksklusif, ada baiknya kamu selalu cek dan ricek berbagai penawaran yang datang ke akun resmi bank (tentunya harus benar-benar memastikan dulu bahwa akunnya resmi ya!).
Faktanya, untuk bisa upgrade ke membership eksklusif ini sifatnya undangan, bukan penawaran. Dalam kasus yang ramai di Twitter, bank yang terkenal dengan satpamnya yang ramah itu mengundang nasabah dengan dana minimal Rp500 juta untuk menjadi nasabah eksklusifnya, bukan hanya Rp10 juta saja.
4. Report ke platform
Ketika kamu menemukan akun palsu bank, ataupun institusi yang lain, kamu bisa membantu agar tak semakin banyak jatuh korban penipuan nasabah seperti ini. Yaitu dengan cara melaporkan ads atau iklan, ataupun akunnya, ke platform yang bersangkutan.
Misalnya saja, kamu menemukan iklan Instagram yang menawarkan upgrade nasabah. Sudah jelas ini adalah modus penipuan, dan kamu bisa melaporkannya ke pihak Instagram.
Cara melaporkannya:
- Di bagian kanan atas dari postingan, akan tampak tiga titik berjajar menurun. Klik tiga titik tersebut.
- Pilih opsi “Report Ad”, pilih alasan “It’s a scam or it’s misleading”.
5. Jangan simpan terlalu banyak dana di satu rekening
Don’t put your eggs in one basket.
Ternyata ungkapan ini tak hanya berlaku pada instrumen investasi, tetapi juga tabungan. Jangan menyimpan terlalu banyak dana di satu rekening. Akan lebih baik jika kamu memiliki beberapa akun rekening, yang masing-masing ada “judul”-nya. Dengan demikian, selain untuk menghindari risiko penipuan, kamu juga bisa mengelolanya dengan baik.
Nah, semoga kita semua bisa semakin waspada, dan terhindar dari berbagai modus penipuan nasabah seperti ini ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menghindari Upaya Pembobolan Rekening Bank, Lakukan 6 + 3 Cara Efektif Ini
Upaya pembobolan rekening bank itu memang semakin banyak saja modusnya. Mulai dari skimming ATM, phising email, hingga memanfaatkan verifikasi OTP dan CVV. Dan yang terbaru, modus pura-pura membantu nasabah bank bermasalah yang berkeluh kesah di media sosial.
Pernah suatu kali bermasalah dengan transfer bank. Berhubung alasan ini dan itu, maka dirasa cukup praktis untuk menghubungi dengan sebuah cuitan di Twitter saja. Lagi pula, admin banknya terlihat cukup aktif menjawab dan gercep membantu nasabah yang berkeluh kesah di media sosial.
Dan, begitu sebuah cuitan di lontarkan, saat itu juga ada banyak brudulan reply dan quote tweet dari akun scammer yang meminta untuk menghubungi mereka melalui WhatsApp untuk dibantu langsung.
Untungnya sih sudah hafal betul dengan modus operandi para (calon) pelaku pembobolan rekening bank ini. Tapi, kebayang kalau calon korbannya masih belum terlalu melek literasi keuangan. Apalagi terpepet oleh masalah, pasti pikiran tidak terlalu panjang. Betul? Penginnya ya segera dibantu, dan masalah cepat beres. Tapi ternyata, yang dihubungi adalah scammer. Ketika akhirnya kebobolan beneran, duh, rasanya seperti jatuh tertimpa tangga enggak sih?
So, pembobolan rekening bank ini memang masalah yang sangat serius. Kita memang bisa melaporkan tindakan orang-orang yang tak bertanggung jawab tersebut pada pihak yang berwenang. Jika kita beruntung, kita bisa mendapatkan keadilan. Tetapi, proses ini pastilah panjang. Jadi, kamu pasti setuju, bahwa seharusnya mencegah hal ini jangan sampai terjadi akan lebih penting dan efektif.
Jadi, semua memang tergantung pada diri kita sendiri. Karena itu, adalah penting untuk membekali diri dengan wawasan yang luas. Apalagi sekarang kita dipermudah dengan hadirnya aplikasi di smartphone, yang membuat transaksi perbankan menjadi sangat praktis. Namun, ternyata, kepraktisan ini juga ada trade off-nya, yaitu semakin mudah juga diincar oleh hacker dan para scammer sehingga terjadilah pembobolan rekening bank dengan berbagai modus.
Tip Mencegah Pembobolan Rekening Bank oleh Oknum Tak Bertanggung Jawab
OJK sendiri pernah memberikan beberapa tip untuk mencegah upaya pembobolan rekening bank, terutama yang melalui aplikasi smartphone ini. Apa saja?
- Aktifkan fitur notifikasi, baik SMS ataupun email, sehingga ketika ada transaksi, kita juga akan lebih cepat tahu.
- Secara berkala, cek riwayat rekening. Cermati kalau ada transaksi-transaksi yang tak pernah kamu lakukan.
- Aktifkan fitur verifikasi selain PIN atau password, misalnya face ID atau fingerprint.
- Jaga data diri pribadi, seperti nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, PIN, OTP, dan sebagainya, pada siapa pun, termasuk jika ada yang mengaku-ngaku petugas bank.
- Pakai kuota sendiri, kalau mau akses aplikasi bank di smartphone. Jangan pakai Wifi, apalagi Wifi umum.
- Hafalkan nomor call center bank kamu. Ada banyak kasus ketika nasabah nyasar ke nomor oknum scammer, lantaran ada nomor telepon ditempel di mesin ATM dan ATM-nya (dibuat) bermasalah.
Nah, apakah kamu sudah melakukan semua hal di atas demi menghindari pembobolan rekening bank? Jika sudah, lakukan 3 hal penting berikut ini juga demi lebih mengamankan rekeningmu.
1. Pisahkan rekening
Sebaiknya, miliki beberapa rekening untuk keperluan yang berbeda. Setidaknya, pisahkan rekening untuk belanja kebutuhan sehari-hari, dan rekening untuk dana darurat. Dengan demikian, kamu tidak perlu menumpuk dana di satu rekening yang bisa memperbesar kerugian kalau misalnya risiko pembobolan rekening bank ini terjadi.
Jika perlu, kamu juga bisa memisahkan dan mengombinasikannya dengan e-wallet juga lo. Misalnya, untuk keperluan lifestyle, di luar kebutuhan rutin. Contohnya, kamu bisa mengatur, kebutuhan rutin dengan rekening ATM atau debit card, dana darurat di rekening tanpa kartu, lalu lifestyle di e-wallet.
2. Manfaatkan produk investasi risiko rendah
Jangan menyimpan cash terlalu banyak di tabungan yang gampang diakses, agar terhindar dari upaya pembobolan rekening bank. Simpan antara 2 – 3 kali pengeluaran rutin saja sudah cukup. Sisanya kamu bisa memanfaatkan berbagai produk investasi risiko rendah sebaga tempat untuk menyimpan dana yang tingkat pemakaiannya tidak terlalu tinggi. Misalnya untuk dana darurat, atau sekadar tabungan jangka pendek.
Produk seperti Reksa Dana Pasar Uang bisa jadi pilihan. Tingkat risiko rendah, dan untuk mencairkannya juga tak butuh waktu terlalu lama. Jika akan dipakai sekitar 3 tahun lagi, kamu bisa menyimpannya di instrumen surat berharga negara, seperti ORI. Atau, kalau pengin simpan di obligasi tetapi waktunya fleksibel, kamu bisa alokasikan di Reksa Dana Pendapatan Tetap. Tentu juga harus dengan memahami dulu risikonya.
Kamu juga bisa memanfaatkan deposito tenor pendek, dengan sistem ARO dan bunga yang didepositokan lagi. Dengan demikian, tabungan aman, berkembang, tidak mudah diakses tetapi juga relatif tetap likuid.
3. Pakai kartu kredit
Boleh juga loh, kalau kamu mau pakai kartu kredit. Asalkan kamu mempergunakannya sebagai alat bayar—alih-alih alat untuk berutang (apalagi berutang karena nggak punya uang)—kartu kredit itu lebih aman digunakan ketimbang debit card. Pasalnya, tingkat keamanannya juga biasanya lebih tinggi standarnya di bank, sehingga bisa meminimalkan peluang terjadinya pembobolan rekening bank.
Bayar sebelum jatuh tempo, sehingga kamu bisa menghindari bunga dan denda yang tak perlu. Dengan demikian, dana terkendali, lebih aman bertransaksi, plus dapat poin reward. Lumayan juga kan?
Nah, itu dia beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah pembobolan rekening bank oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Kalau sudah kejadian dibobol, ya memang kita bisa mengurusnya, tetapi uang biasanya ya akan kecil kemungkinan untuk bisa kembali. Yang paling efektif adalah mencegah hal ini supaya jangan sampai terjadi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!