Memulai Investasi dengan Modal Utang, Yay or Nay?
Memulai investasi sekarang itu enggak memerlukan modal yang besar. Untuk memulai, dana awal yang dibutuhkan bisa berasal dari berbagai sumber seperti gaji bulanan, bonus, atau sisa pengeluaran. Tapi, kok ya ada yang kepikiran pengin investasi dengan modal utang.
Padahal, berutang untuk investasi bukanlah langkah yang disarankan karena dapat menambah beban keuangan.
Sebenarnya, di sisi lain, berutang itu enggak selalu memiliki dampak negatif jika digunakan dengan bijak. Sebagai contoh, utang produktif dapat menjadi sumber pendapatan tambahan. Utang seperti ini biasanya digunakan untuk membeli aset yang nilai jualnya dapat meningkat seiring waktu, sehingga potensi keuntungan dapat mengatasi biaya utang tersebut.
Utang produktif sering kali dianggap sebagai strategi investasi yang cerdas karena dapat meningkatkan aset dan pendapatan di masa depan.
Table of Contents
Prinsip Utang Produktif
Utang produktif ini sering dianggap sebagai “utang baik”. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari jenis utang ini, terutama untuk pengelolaan keuangan jangka panjang.
Utang ini memungkinkan peningkatan nilai aset di masa depan, sehingga keuntungan yang diperoleh bisa melampaui biaya utang. Salah satu bentuk utang produktif adalah pinjaman untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Dengan pinjaman sebesar Rp500 juta, misalnya, rumah yang dibeli bisa disewakan untuk membantu pembayaran cicilan bulanan ke bank. Strategi ini disebut sebagai pemanfaatan aset untuk menghasilkan pendapatan pasif.
Seiring berjalannya waktu, nilai properti biasanya mengalami kenaikan, terutama jika terdapat pengembangan infrastruktur di area sekitarnya. Misalnya saja, ada pembangunan seperti jalan tol, rumah sakit, atau sekolah di dekat lokasi properti. Nah, yang begini nih dapat meningkatkan nilai jual rumah.
Misalnya, rumah yang dibeli dengan harga Rp500 juta bisa meningkat harganya menjadi Rp1 miliar dalam kurun waktu 10 tahun, berkat adanya pembangunan strategis tersebut.
Contoh lain dari utang produktif adalah pinjaman modal usaha. Pinjaman ini bisa digunakan untuk memulai atau mengembangkan sebuah bisnis. Dengan mengajukan pinjaman ke bank, dana yang didapat bisa diinvestasikan ke dalam usaha yang potensial.
Penggunaan modal ini enggak hanya untuk menjalankan usaha tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan keuntungan usaha di masa depan.
Baca juga: 5 Kesalahan dalam Membayar Utang
Lalu, kalau Investasi Modal Utang, Kenapa Enggak Disarankan?
Nah, dengan bertolak dari prinsip di atas, lantas kenapa investasi enggak disarankan dilakukan dengan modal utang? Padahal ya, konteksnya sama, misalnya dengan KPR. Modal utang, nantinya mendapatkan return yang signifikan.
Kalau dinalar, sepertinya masuk akal sih, ada orang yang beranggapan bahwa investasi juga bisa dong dilakukan dengan modal utang. Kan, nantinya ada nilai return-nya?
Investasi sering kali dilakukan dengan memanfaatkan utang yang bertujuan produktif. Di Indonesia, contoh umum dari utang produktif meliputi kredit modal kerja, pembiayaan pembelian rumah, atau pembelian kendaraan yang semuanya memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan. Dengan strategi yang tepat, utang ini bisa diolah sehingga menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang.
Meskipun begitu, modal utang untuk berinvestasi bukan tanpa risiko. Investasi seperti saham, peer to peer lending, atau mata uang kripto yang sangat fluktuatif bisa memberikan hasil yang sangat variatif—laba besar pada suatu hari dan kerugian di hari lain. Pergerakannya terlalu luas, dan sangat tergantung pada kondisi eksternal.
Sementara itu, beban bunga dari pinjaman yang diambil tetap harus dibayar secara rutin setiap bulan tanpa memandang hasil investasi.
So, meskipun enggak ada larangan mutlak terhadap modal utang untuk berinvestasi, pendekatan ini enggak selalu direkomendasikan. Adalah sangat penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati, membandingkan potensi imbal hasil investasi dengan biaya bunga yang harus dibayar.
Agar risiko lebih terkelola dengan baik, ada baiknya untuk memulai investasi dengan dana yang sudah ada. Istilahnya, dana dingin, terutama setelah semua kebutuhan dasar terpenuhi, untuk mengurangi potensi risiko yang mungkin timbul.
Memahami bahwa investasi bukan hanya tentang potensi keuntungan, tetapi juga tentang kemungkinan kerugian, adalah kunci dalam pengambilan keputusan keuangan.
Berinvestasi dengan Modal Minim: Panduan Lengkap
Memulai investasi dengan modal yang kecil adalah strategi yang cocok bagi pemula. Mulai dengan jumlah yang kecil merupakan langkah awal yang baik untuk mengenal dunia investasi tanpa risiko besar.
Enggak perlu terburu-buru ingin mendapatkan hasil besar, kunci dalam berinvestasi adalah konsisten. Apalagi jika jangka waktunya masih panjang.
Supaya melengkapi artikel ini, berikut ada beberapa instrumen investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil, tanpa modal utang.
1. Reksa Dana
Reksa Dana menjadi pilihan menarik lainnya, khususnya bagi yang baru terjun ke investasi. Dengan modal awal Rp100.000, investor bisa menikmati keuntungan yang kompetitif setiap tahunnya. Dana yang diinvestasikan akan dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman dan dialokasikan ke berbagai instrumen seperti pasar uang, saham, obligasi, atau campuran.
2. Investasi Emas
Investasi emas juga merupakan alternatif yang menarik, terutama karena emas dikenal sebagai aset yang aman dari inflasi. Zaman sekarang, kita bisa memilih, mau beli emas riil atau digital, dengan berat yang bervariasi. Kalau memang mampunya kecil, ya enggak masalah. Bahkan, kamu bisa menabung emas digital dari sisa hasil belanja online, karena banyak marketplace juga menyediakan layanannya.
3. Deposito
Deposito merupakan pilihan investasi lain dengan modal minim yang ditawarkan oleh bank. Ada bank yang menawarkan deposito dengan modal awal Rp1 juta saja.
Keuntungan utama dari deposito adalah bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa dan stabilitas yang lebih terjamin. Investor bisa memilih jangka waktu mulai dari sebulan hingga sepuluh tahun, dengan imbal hasil yang lebih tinggi untuk periode yang lebih lama.
Baca juga: Mulai Investasi, Berikut 5 Hal yang Harus Selalu Menjadi Pertimbangan Sebelumnya
Nah, dengan berbagai pilihan yang ada, memulai investasi dengan modal kecil enggak lagi menjadi halangan. Enggak perlu modal utang kan?
Dengan konsistensi dan pengelolaan yang baik, investasi kecil ini bisa berkembang dan menghasilkan keuntungan besar di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengenal Investasi Properti Crowdfunding sebagai Alternatif Penambah Aset yang Inovatif dan Menguntungkan
Investasi properti selama ini dikenal sebagai salah satu jenis investasi yang cukup efektif untuk mendatangkan penghasilan pasif dan melipatgandakan aset. Namun, dengan kemajuan teknologi dan inovasi di dunia keuangan, muncul alternatif baru yang semakin populer di kalangan investor: crowdfunding properti.
Metode ini memungkinkan banyak orang untuk bergabung dan berinvestasi dalam properti, bahkan dengan modal yang relatif kecil, dan mengubah cara kita melihat investasi di sektor properti. Seperti apa sih investasi properti dengan crowdfunding ini? Ada bagusnya bagi kamu untuk tahu. Siapa tahu, bisa menjadi alternatif tambahan sebagai aset aktif.
Apa Itu Crowdfunding?
Crowdfunding adalah metode penggalangan dana dari banyak orang, biasanya melalui internet, untuk mendanai suatu proyek atau inisiatif tertentu. Istilah “crowdfunding” berasal dari kata “crowd” yang berarti kerumunan dan “funding” yang berarti pendanaan. Proses ini mengizinkan seseorang atau organisasi mengumpulkan dana dari berbagai pihak melalui berbagai platform online.
Nah, sebelum ke investasi propertinya, perlu tahu dulu kayaknya tentang beberapa jenis crowdfunding. Antara lain ada donasi, yaitu jenis crowdfunding yang murni bener-bener untuk tujuan amal. Orang mengumpulkan dana tanpa mengharapkan imbalan atau balasan.
Ada juga reward-based crowdfunding, atau pengumpulan dana yang nantinya akan mendapatkan hadiah berupa produk atau jasa yang didanai. Selain itu, juga ada equity-based crowdfunding, yang pendanaannya berdasarkan pertukaran saham. Juga ada debt-based crowdfunding, yaitu penggalangan dana berbasis utang. Nah, mungkin ini kamu sudah familier, yaitu peer to peer lending.
Nah, dalam konteks investasi properti, crowdfunding memungkinkan seseorang untuk berinvestasi dalam properti bersama-sama dengan investor lainnya melalui platform equity crowdfunding. Platform tersebut bertindak sebagai mediator yang menyeleksi properti berkualitas untuk ditampilkan di platformnya. Apa saja keuntungannya?
Keuntungan Investasi Properti dengan Crowdfunding
Dalam crowdfunding investasi properti, investor dapat memperoleh berbagai manfaat. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan tersebut.
Bisa Investasi Properti dengan Modal Terjangkau
Kita tahu ya, bahwa untuk bisa investasi properti, kita akan butuh modal besar. Ya, gimana enggak besar, produk yang dibeli kan rumah, atau apartemen, atau sebidang tanah. Harganya pasti enggak mungkin hanya beberapa juta rupiah saja. Pasti minimal puluhan juta, betul?
Nah, melalui sistem crowdfunding, bahkan investor dengan modal terbatas pun dapat berpartisipasi dalam properti yang memiliki prospek keuntungan jangka panjang. Ini membuka peluang bagi banyak investor.
Jangkauan Investasi Luas
Dengan platform crowdfunding properti, jangkauan investasi menjadi semakin luas, memungkinkan pengumpulan dana lebih efisien. Melalui investasi berbasis online, investor memiliki kesempatan untuk berinvestasi di berbagai lokasi yang menjanjikan keuntungan. Bahkan, kamu bisa memilih lokasi-lokasi yang strategis banget, supaya potensi keuntungannya meningkat.
Efisien
Dengan crowdfunding, kamu dapat memulai investasi properti dengan lebih cepat. Dana yang dikumpulkan dari banyak pihak memungkinkan tim profesional untuk segera memulai dan mengembangkan properti yang diharapkan memberikan keuntungan.
Pengelolaan Aset yang Praktis
Dengan investasi properti berbasis online, kamu bisa memonitor perkembangan aset dengan mudah. Ya, kayak kalau kamu investasi saham, reksa dana, atau peer to peer lending itu.
Platform crowdfunding properti yang berkualitas biasanya menyediakan update berkala mengenai status dan perkembangan properti yang diinvestasikan, mulai dari pembangunan hingga keuntungan yang diperoleh.
Risiko dan Pertimbangan yang Perlu Diperhatikan
Nah, seperti juga jenis investasi lainnya, investasi properti dengan crowdfunding ini juga ada risikonya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Risiko Gagal Proyek
Risiko kegagalan proyek merupakan salah satu risiko utama yang dihadapi oleh investor saat berinvestasi dalam properti melalui crowdfunding. Ini berkaitan dengan kemungkinan sebuah proyek properti tidak selesai sesuai dengan rencana atau bahkan tidak sama sekali terwujud.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari masalah perizinan, konflik sengketa tanah, kesalahan dalam perencanaan, masalah keuangan, dan lain sebagainya. Sebagai manajemen risiko, adalah penting bagi investor untuk melakukan due diligence sebelum berinvestasi. Cek secara menyeluruh mengenai rekam jejak developer, rincian proyek, perizinan, dan aspek lain sebelum mengambil keputusan investasi.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang terkait dengan kesulitan atau ketidakmampuan untuk menjual aset dalam waktu cepat, tanpa mengalami kerugian yang signifikan. Dalam investasi properti dengan crowdfunding, risiko ini bisa muncul karena keterbatasan pasar sekunder, durasi investasi yang umumnya sangat panjang, kurangnya investor, sampai penurunan nilai aset.
Risiko Perubahan Pasar
Risiko perubahan pasar mengacu pada kemungkinan terjadinya perubahan kondisi pasar yang dapat memengaruhi nilai atau potensi keuntungan investasi. Beberapa hal yang bisa menjadi pemicu munculnya risiko perubahan pasar seperti fluktuasi harga properti, perubahan suku bunga, kondisi ekonomi makro, perubahan kebijakan, hingga oversupply properti.
Sebenarnya ini adalah jenis risiko yang tidak bisa dihindari oleh investor mana pun. Meski demikian, pemahaman yang baik dan diversifikasi investasi dapat membantu mengurangi dampaknya.
Tip Memulai Investasi Properti dengan Crowdfunding
Tujuan Lo Apa?
Selalu mulai dengan menentukan tujuan. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menentukan strategi dan melakukan manajemen risiko.
Menentukan Properti
Properti seperti apa yang ingin kamu investasikan akan memengaruhi tujuan dan perjalanan kamu dalam berinvestasi. Setiap jenis properti memiliki kelebihannya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa opsi properti yang dapat dipertimbangkan sebagai tempat investasi:
- Kos-kosan, salah satu jenis properti yang permintaannya selalu tinggi, khususnya di daerah perkotaan dan pusat industri.
- Kontrakan, yang dapat memberikan pendapatan rutin dari hasil sewa yang cenderung stabil.
- Lahan atau tanah, yang dianggap sebagai investasi jangka panjang dengan risiko rendah dan tahan terhadap inflasi.
- Apartemen, yang menjadi tren hunian di kalangan masyarakat modern.
Lakukan Riset
Sebelum berinvestasi di platform apa pun dan pada properti apa pun, pastikan untuk melakukan riset mendalam dulu. Tinjau reputasi platformnya, ulasan dari investor lain, dan track record proyek yang telah mereka selesaikan. Pahami juga bagaimana platform itu menangani risiko dan bagaimana mereka menyeleksi proyek yang ditawarkan. Pun juga dengan propertinya; apakah perizinannya lengkap, lokasinya cocok, dan sebagainya.
Diversifikasi Portofolio
Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang. Sebagai langkah awal dalam dunia crowdfunding properti, sebaiknya sebarkan investasi Anda di beberapa proyek daripada menginvestasikan sejumlah besar uang dalam satu proyek saja. Ini akan membantu mengurangi risiko jika salah satu proyek tidak berjalan sesuai rencana.
Pahami Struktur dan Ketentuan Investasi
Setiap proyek pada platform crowdfunding mungkin memiliki ketentuan yang berbeda, seperti jangka waktu investasi, proyeksi ROI (Return on Investment), dan pembagian keuntungan. Pastikan kamu benar-benar memahami detail-detail ini sebelum berkomitmen.
Siapkan Dana Darurat
Investasi properti melalui crowdfunding, seperti investasi lainnya, memiliki risiko. Ada kemungkinan kamu enggak akan mendapatkan return yang diharapkan atau bahkan kehilangan sebagian modal. So, pastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup dan enggak menggunakan uang yang mungkin dibutuhkan dalam jangka pendek untuk investasi ini.
Keep Updated dan Review Berkala
Jangan biarkan investasi kamu berjalan dengan sendirinya setelah berinvestasi. Pantau perkembangan proyek, baca laporan yang diberikan oleh platform, dan tetap terinformasi tentang kondisi pasar properti secara umum. Keterlibatan aktif kamu akan membantu dirimu sendiri membuat keputusan yang tepat jika ada perubahan kondisi atau jika muncul peluang baru.
Ingatlah bahwa sementara investasi properti melalui crowdfunding dapat menawarkan potensi keuntungan yang menarik, ini bukan jaminan. Sebagai seorang investor, penting untuk selalu melakukan due diligence, memahami risiko, dan mempersiapkan strategi investasi yang solid.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Investasi Paling Mudah dan Sederhana untuk Anak Muda
Rasanya, di zaman sekarang, sepertinya sudah banyak sekali anak muda sudah sadar akan pentingnya investasi. Buktinya, pasar modal saja didominasi—sebesar 70%–oleh nvestor muda loh, yang usianya di bawah 30 tahun. Nah, buat kamu yang belum memulai investasi juga, yuk, jangan ketinggalan. Apalagi cara investasi sekarang sudah simpel banget.
Yes, pandangan cara berinvestasi lama yang mengatakan bahwa hanya orang-orang kaya yang bisa melakukan investasi uang itu sekarang sudah enggak relevan lagi. Kamu yang masih mahasiswa, juga bisa dan boleh banget untuk mulai berinvestasi, dengan modal “hanya” Rp100.000 saja. Terjangkau banget kan, untuk pemula?
So, ayo, jangan ketinggalan. Berikut cara investasi paling mudah yang pasti bisa kamu ikuti sebagai pemula.
Cara Investasi Paling Mudah untuk Anak Muda
1. Pastikan keuangan sehat
Cara investasi yang tepat agar hasilnya optimal, lebih dulu kamu harus memastikan bahwa keuanganmu dalam kondisi yang baik dan sehat. Apa saja tanda kesehatan keuangan? Di antaranya:
- Cash flow positif
- Rasio cicilan utang maksimal 30%, dan dapat dibayar dengan lancar
- Punya dana darurat
- Punya proteksi yang memadai, seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa untuk pencari nafkah utama dalam keluarga
Bagaimana jika ingin investasi tetapi kondisi keuangan belum memenuhi kriteria sehat seperti di atas? Jika keuangan sehari-hari masih sulit, cara investasi pasti akan terpengaruh juga. Mungkin akan tersendat, bahkan bisa jadi tersabotase, hingga akhirnya tidak akan optimal.
Jadi, yuk, pastikan keuangan kamu sehat dulu, baru kemudian kamu membuat rencana investasi yang cocok.
2. Tentukan tujuan keuangan
Langkah kedua cara investasi yang benar adalah menentukan tujuan keuangan. Tujuan keuangan di sini adalah kondisi yang ingin kamu capai dalam waktu tertentu melalui investasi. Bisa dibilang tujuan keuangan ini adalah cita-cita, keinginan, dan mimpi yang ingin kamu wujudkan dalam hidup. Dan, untuk itu, kamu butuh biaya yang tak sedikit.
Tanpa memiliki tujuan yang jelas, investasi yang kamu lakukan tidak akan terarah dan pada akhirnya sulit juga untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal karena strategi dan target tak jelas.
Apa saja contoh tujuan keuangan? Misalnya:
- Dana menikah
- Dana naik haji
- Dana pendidikan anak
- Dana beli rumah
- Dana pensiun
Dan sebagainya. Semua cita-cita dan keinginan, terutama soal “Pengin hidup seperti apa ke depan nanti?” bisa menjadi tujuan keuangan. Jika perlu, buat daftarnya, untuk kemudian bisa kamu susun prioritasnya.
3. Hitung kebutuhan
Selanjutnya dalam cara investasi yang benar untuk anak muda, hitung kebutuhan dana untuk bisa mewujudkan tujuan keuangan tersebut. Tak perlu kaget, karena di sini memang angkanya biasanya akan besar.
Misalnya, untuk dana pendidikan anak, cari tahu informasi biaya sekolah per jenjangnya. Dari sini, nantinya akan ketemu, berapa total biaya yang dibutuhkan. Cara yang kurang lebih sama juga bisa kamu lakukan untuk tujuan keuangan yang lain.
Sekali lagi, jangan panik dengan nominalnya yang mungkin besar, karena nanti kamu bisa menyusun berdasarkan prioritas.
4. Tentukan jangka waktu
Cara investasi yang benar adalah yang sesuai dengan prioritas. So, bagilah tujuan keuangan menurut target waktu, yaitu:
- Tujuan jangka pendek, untuk yang harus dipenuhi kurang dari 3 tahun.
- Tujuan jangka menengah, untuk yang harus dipenuhi antara 3 – 10 tahun.
- Tujuan jangka panjang, untuk berbagai hal yang ingin dicapai lebih dari 10 tahun.
Misalnya, kamu pengin menikah satu tahun lagi. Ini artinya tujuan keuanganmu jangka pendek. Ada lagi, kamu ingin mengumpulkan uang untuk DP rumah 5 tahun lagi. Ini berarti masuk ke dalam tujuan keuangan jangka menengah. Kemudian, kamu ingin membangun dana agar bisa pensiun sejahtera 20 tahun lagi. Nah, ini berarti tujuan jangka panjang.
Kamu boleh mengubah time frame tujuan keuangan yang lebih sesuai dengan kondisimu. Susun semuanya berdasarkan timeline, sehingga akan terlihat mana yang bisa diprioritaskan. Pastinya kamu pengin kan, semua tujuan tercapai meskipun mungkin sumber dayanya terbatas. Yah, begitulah manusia, banyak maunya. Karena itu, menyusun rencana keuangan itu penting untuk dilakukan.
5. Pilih instrumen investasi
Kunci cara investasi yang benar adalah kesesuaian antara tujuan keuangan dan jenis investasi. Di sinilah pentingnya kamu menentukan jangka waktu, karena ada kaitannya dengan tingkat risiko dan efektivitasnya dalam membantumu untuk mencapai target nominal kebutuhan.
Contohnya begini. Untuk DP rumah, kamu butuh Rp100 juta 5 tahun ke depan. Karena merupakan jangka menengah, maka kamu akan butuh instrumen investasi dengan tingkat risiko menengah juga. Kamu bisa memanfaatkan misalnya investasi reksa dana campuran, atau reksa dana pendapatan tetap. Bisa saja kamu melakukan cara investasi saham, tetapi ingat akan risiko fluktuasinya. Untuk jangka waktu 5 tahun, mungkin akan terlalu pendek. Karena itu, kamu perlu melakukan analisis yang lebih dalam.
Bagaimana kalau menggunakan instrumen yang lebih minim risiko untuk kebutuhan 5 tahun ini? Bisa saja, tetapi ingat, bahwa instrumen minim risiko, imbal hasilnya juga akan sepadan. Dengan demikian, cara investasi harus diubah. Kamu perlu menghitung dengan lebih saksama lagi, untuk memastikan ketika sudah tiba waktunya, nilai investasimu juga bertumbuh sesuai dengan target.
Selain menimbang jangka waktu dan tujuan keuangan, cara investasi yang benar juga harus memastikan profil risiko yang kamu miliki. Biasanya kamu bisa mengetahuinya dengan mengisi kuesioner yang disediakan oleh sekuritas atau manajer investasi, tempat kamu hendak berinvestasi. Ada 3 profil risiko, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
Kesesuaian pemilihan instrumen dan profil risiko ini juga penting dalam cara investasi yang benar, karena akan menentukan kenyamananmu dalam perjalanan investasimu.
6. Buka rekening
Cara investasi berikutnya adalah kamu perlu membuka rekening investasi, berdasarkan instrumen yang sudah dipilih.
Jika kamu memilih untuk berinvestasi di reksa dana, maka kamu perlu membuka rekening di APERD online, APERD bank, manajer investasi, sekuritas, atau e-commerce, yang merupakan tempat-tempat resmi yang menjual reksa dana. Jika kamu memilih untuk berinvestasi di saham, maka kamu perlu membuka rekening investasi di sekuritas. Jika memilih P2P Lending, maka kamu perlu membuka akun di platform fintech yang sudah ada.
Satu hal besar yang harus selalu diingat: pastikan perusahaan atau platform investasi yang kamu gunakan sudah terdaftar dan berizin Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya yang sesuai ya. Ini penting banget, untuk menghindari kamu terjebak modus penipuan investasi bodong yang kini marak. Untuk kamu yang masih pemula dan berusia muda, adalah penting untuk bisa berinvestasi sesuai rambu-rambu dulu, sebelum mungkin kamu ingin mencoba risiko yang lebih tinggi.
7. Jalankan rencana dengan disiplin
Nah, selanjutnya dalam cara investasi yang benar adalah disiplin, sehingga kamu bisa konsisten berinvestasi sesuai rencana.
Apalagi untuk investasi jangka panjang, bisa jadi akan banyak godaan harus kamu temui. Ini juga termasuk risiko investasi nih, tetapi berasal dari faktor internal yakni diri sendiri. Seharusnya, yang berasal dari diri sendiri seperti ini bisa kamu hindari.
Jangan lupa untuk melakukan review secara berkala. Ini penting agar kamu tahu jika ada yang perlu disesuaikan karena adanya perubahan-perubahan kondisi. Lakukan analisis, riset, dan survei secara saksama untuk menentukan platform investasi. Sabar dan konsisten adalah kunci cara investasi yang tepat, agar hasil optimal nantinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!