Pesangon PHK: Hak Karyawan yang Wajib Dipahami
Pesangon PHK adalah hak yang harus dipahami setiap karyawan, terutama saat menghadapi pemutusan hubungan kerja. Pesangon ini bukan sekadar uang kompensasi, tapi bentuk penghargaan atas kerja keras dan kontribusi karyawan selama ini.
Sayangnya, banyak yang masih bingung dengan aturan dan cara perhitungan pesangon. Padahal, memahami hak ini penting agar tak harus dirugikan ketika situasi PHK terjadi. Dengan tahu aturan yang berlaku, karyawan bisa memastikan haknya terpenuhi sesuai ketentuan.
Table of Contents
Apa Arti Pesangon PHK?

Pesangon adalah uang yang diberikan perusahaan kepada karyawan saat terjadi Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK. Tujuannya? Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi karyawan dan membantu mereka selama masa transisi mencari pekerjaan baru.
Di Indonesia, aturan mengenai pesangon diatur dalam beberapa undang-undang. Pertama, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 156 menyebutkan bahwa pengusaha wajib memberikan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak kepada karyawan yang di-PHK.
Kemudian, ada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang dikenal sebagai UU Cipta Kerja. Undang-undang ini membawa perubahan pada aturan ketenagakerjaan, termasuk ketentuan mengenai pesangon. Misalnya, besaran pesangon kini dihitung berdasarkan masa kerja karyawan. Semakin lama masa kerja, semakin besar pesangon yang diterima.
Intinya, memahami apa itu pesangon dan dasar hukumnya penting bagi setiap karyawan. Dengan begitu, kita tahu hak-hak kita saat menghadapi PHK dan bisa memastikan perusahaan memenuhi kewajibannya sesuai aturan yang berlaku.
Baca juga: Menerima Uang Pesangon PHK, Segera Lakukan 5 Hal Berikut
Aturan tentang Pesangon PHK

Alasan di balik PHK akan sangat memengaruhi jumlah kompensasi yang diterima oleh karyawan. Jika PHK dilakukan karena alasan efisiensi, misalnya, perusahaan biasanya menghadapi kondisi keuangan yang sulit atau perlu menyesuaikan struktur organisasi. Dalam situasi ini, karyawan berhak menerima kompensasi berupa 0,5 kali uang pesangon (UP), 1 kali uang penghargaan masa kerja (UPMK), dan uang penggantian hak (UPH) sesuai ketentuan.
Namun, lain halnya jika PHK terjadi karena pelanggaran berat yang dilakukan oleh karyawan. Misalnya, jika seorang karyawan telah melakukan kesalahan serius dan menerima surat peringatan hingga tiga kali, kompensasi yang diberikan bisa berbeda. Dalam kondisi seperti ini, hak-hak tertentu mungkin tidak diberikan secara penuh, tergantung pada peraturan yang berlaku dan alasan spesifik di balik pelanggaran tersebut. Alasan yang berbeda ini menjadi faktor penting dalam menentukan besarnya pesangon PHK yang diterima.
Saat terjadi PHK, karyawan berhak menerima beberapa komponen kompensasi. Masing-masing memiliki peran dan perhitungan tersendiri. Apa saja?
1. Uang Pesangon (UP)
UP adalah pesangon PHK yang diberikan berdasarkan masa kerja karyawan. Semakin lama masa kerja, semakin besar jumlah UP yang diterima. Ketentuan umumnya adalah sebagai berikut:
- Kurang dari 1 tahun: 1 bulan upah
- 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun: 2 bulan upah
- 2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun: 3 bulan upah
- 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun: 4 bulan upah
- 4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun: 5 bulan upah
- 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun: 6 bulan upah
- 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun: 7 bulan upah
- 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun: 8 bulan upah
- 8 tahun atau lebih: 9 bulan upah
2. Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK)
UPMK diberikan sebagai bentuk apresiasi atas loyalitas karyawan yang telah bekerja dalam jangka waktu tertentu. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
- 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun: 2 bulan upah
- 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun: 3 bulan upah
- 9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun: 4 bulan upah
- 12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun: 5 bulan upah
- 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun: 6 bulan upah
- 18 tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 tahun: 7 bulan upah
- 21 tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun: 8 bulan upah
- 24 tahun atau lebih: 10 bulan upah
3. Uang Penggantian Hak (UPH)
UPH mencakup kompensasi atas hak-hak karyawan yang belum terpenuhi, seperti:
- Cuti tahunan yang belum diambil
- Biaya atau ongkos pulang untuk karyawan dan keluarganya ke tempat di mana karyawan diterima bekerja
So, saat ada yang di-PHK, uang pesangon bisa berbeda. Bahkan dalam satu divisi sekalipun. Hal ini terjadi karena banyak faktor penentu besaran pesangon yang diterima.
Tips Memastikan Hak Pesangon Terpenuhi

Saat menghadapi PHK, penting untuk memastikan hak pesangon PHK benar-benar diterima sesuai aturan. Sebagai karyawan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk memastikan hal ini.
1. Pahami Isi Kontrak Kerja
Sebelum menandatangani kontrak, pastikan untuk membaca dan memahami semua isinya, terutama bagian yang membahas PHK dan kompensasi.
Kontrak kerja adalah dokumen penting yang mengatur hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan. Jika ada poin yang kurang jelas, tanyakan kepada HR atau minta penjelasan lebih lanjut. Dengan memahami kontrak kerja, kamu bisa mengetahui apa yang menjadi hakmu sebagai karyawan saat terjadi PHK.
2. Gunakan Bantuan Serikat Pekerja
Jika memang ada dan kamu tergabung di dalamnya, serikat pekerja bisa menjadi pendukung utama. Organisasi ini biasanya memiliki pemahaman yang baik tentang hukum ketenagakerjaan, termasuk hak pesangon PHK. Mereka dapat membantu memperjuangkan hak karyawan, baik melalui mediasi dengan perusahaan maupun pendampingan hukum jika terjadi perselisihan.
3. Mediasi dengan Perusahaan
Jika merasa pesangon PHK yang diberikan enggak sesuai atau ada ketidaksesuaian dalam perhitungan, ajukan mediasi. Sampaikan keberatan secara sopan dan tunjukkan dasar hukum atau kontrak yang mendukung klaim tersebut. Banyak perusahaan sebenarnya bersedia menyelesaikan masalah melalui dialog untuk menghindari konflik berkepanjangan.
Baca juga: Kenapa Gaji Kecil sementara Orang Lain Bisa Bergaji Besar?
Pesangon PHK adalah hak karyawan yang harus dipenuhi oleh perusahaan saat terjadi pemutusan hubungan kerja. Selain memberikan pesangon, perusahaan juga sebaiknya memberikan bekal tambahan yang bermanfaat bagi karyawan yang akan menghadapi masa transisi.
Salah satu bentuk dukungan yang bisa diberikan adalah kelas pengelolaan keuangan. Dengan bekal ini, karyawan dapat belajar cara mengatur pesangon secara bijak untuk kebutuhan sehari-hari, membayar utang, atau bahkan memulai usaha kecil. Langkah ini enggak hanya membantu karyawan memanfaatkan pesangon secara maksimal, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya di masa mendatang.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Memilih Kelas Keuangan yang Tepat, Gimana Caranya?
Kamu sedang mencari kelas keuangan yang tepat untuk belajar money management? Memang sih, belakangan ini obrolan mengenai finansial menjadi topik yang menarik untuk diulas. Nggak di kampus, di kantor, bahkan di tempat nongkrong, pengelolaan keuangan menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Maka tidak heran jika kamu juga tertarik untuk mengikuti kelas keuangan.
Mengikuti kelas keuangan menjadi salah satu cara untuk menuju kesuksesan dalam pengelolaan keuangan, lho. Pengelolaan keuangan yang baik dapat membantumu untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dengan uang yang kamu miliki. Bisa dibilang, kemampuan pengelolaan keuangan ini merupakan survival skill yang wajib dimiliki oleh setiap orang, tidak terkecuali kamu.
Survival skill yang satu ini dipercaya bakal bikin hidup kamu lebih aman, lebih tenang, dan terhindar dari utang. Zaman sekarang, kemampuan pengelolaan keuangan ini bisa kamu dapat dari mana saja. Pasalnya saat ini banyak platform financial education yang dapat kamu akses kapan pun dan di mana pun. Tidak hanya sekadar layanan konsultasi, dengan financial education melalu kelas keuangan yang tepat, kamu bisa menjadi perencana keuangan untuk dirimu sendiri.
Lantas, bagaimana cara memilih kelas yang sesuai dengan kebutuhanmu? Yuk, simak ulasannya dalam artikel berikut.

Memilih Kelas Keuangan yang Tepat
Well, memilih kelas keuangan di zaman sekarang sangatlah mudah. Teknologi memfasilitasi kamu untuk belajar banyak hal, tidak terkecuali belajar keuangan.
Seiring berkembangnya teknologi, banyak tersedia kelas keuangan secara online. Namun, kamu juga perlu berhati-hati dalam memilih kelas finansial ini. Alih-alih mendapatkan ilmu, jika kamu mengikuti kelas dari sumber yang kurang kompeten, ya hasilnya tentu tidak bisa diharapkan.
So, kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut sebelum memilih kelas keuangan.
Gampang Diakses
Pilihlah kelas yang tidak menyulitkan, baik dari segi administrasi, pembayaran, hingga running kelasnya. Kelas yang mudah diakses tentunya tidak akan menyulitkanmu dalam proses pembelajaran. Syukur ada mimin yang gercep untuk membantu mengatasi kesulitan yang kamu alami selama mengikuti kelas tersebut.

Cek Kurikulumnya
Kurikulum itu memegang peran yang krusial dalam setiap proses pembelajaran, lho. Ibaratnya, kurikulum itu kompas yang memandu kita agar belajarnya lebih terarah. Oleh karena itu, sebelum kamu memilih, pastikan kamu sudah mengecek dan memahami kurikulumnya, ya. Pastikan kurikulum kelas finansial yang kamu pilih tersebut sudah disusun secara berjenjang, mulai dari yang basic, intermediate, hingga advanced. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi kamu untuk mengikutinya.
Kelas yang Variatif
Belajar keuangan akan lebih menyenangkan jika kamu dapat mengaksesnya dengan mudah. Format materi yang disediakan oleh penyelenggara beragam, akan mendukung proses pembelajaran yang efektif, efisien, dan lebih menyenangkan. Format materi bisa dalam bentuk video, podcast, hingga handout. So, kamu tidak bosan dengan kelas yang sedang diikuti. Terlebih lagi, jika kelas finansial yang kamu ikuti menyediakan forum diskusi. Pasti kelasnya akan lebih asik, ya!

Mengapa Kamu Harus Belajar Keuangan?
Belajar finansial melalui kelas keuangan akan sangat berguna bagi kamu di masa depan. Pasalnya, dengan belajar keuangan kamu dapat dengan mudah mengatur prioritas dalam hidup. Pada dasarnya, kamu dianjurkan untuk memprioritaskan hal-hal esensial dan akan bermanfaat dalam jangka panjang.
Dengan mengetahui mana yang menjadi prioritasmu, maka kamu dapat memastikan bahwa semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik. Mulai dari kebutuhan primer, sekunder, bahkan tersier. Kebutuhan tersier ini kadang kala memang penting untuk dipenuhi. Anggap saja untuk healing atau sekedar self reward, ya. Namun, pemenuhan kebutuhan tersier ini jangan sampai mengganggu prioritas lainnya.
Jika segala kebutuhanmu sudah bisa terpenuhi, maka kamu tidak perlu takut terlilit utang. Memang sih, berutang bukan suatu hal yang dilarang. Namun, kamu perlu punya skill yang mumpuni untuk mengelolanya, agar tidak mengganggu keuanganmu. Nah, dengan belajar pengelolaan keuangan, maka kamu dapat dengan bijak memilah hal-hal mana yang bisa dibiayai dengan utang, dan mana saja yang sebaiknya dibiayai melalui tabungan atau bahkan investasi.
Belajar keuangan juga dapat melatih skill kamu agar dapat mengelola risiko dengan baik. Tidak dapat dimungkiri bahwa dalam menjalani kehidupan, kamu tidak luput dari tantangan. Tidak jarang kamu perlu mengeluarkan biaya lebih untuk menjawab tantangan tersebut.
Mengingat hal di atas, maka kamu perlu mengumpulkan dana darurat. Dana darurat merupakan dana atau tabungan yang memang dipersiapkan untuk keadaan darurat. Misalnya jatuh sakit, terkena musibah, kena PHK, dan banyak hal lain yang cukup mengobrak-abrik pengeluaranmu.
Nah, inilah beberapa alasan pentingnya kamu belajar finansial melalui kelas keuangan. Dengan mengikuti kelas keuangan dan kurikulum yang tepat, kamu dapat mempersiapkan dana darurat, membuat rencana keuangan, hingga memproyeksikan kebutuhan pensiun. Rasanya sangat mustahil kamu bisa menghitung kebutuhan pensiun, tanpa belajar keuangan.
So, kamu sudah menemukan kelas keuangan yang tepat? Ketepatan kamu dalam memilih kelas, akan membantumu untuk mengelola keuangan dengan cermat, lho.
Jika kamu masih ragu dengan pilihanmu, maka QM Financial bisa membantumu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!