Sebuah Surat Terbuka untuk Mba yang Nangis Pengin Resign Kerja karena Stres
Hai, Mba. Apa kabar? Semoga Mba dalam kondisi sehat, sudah enggak nangis lagi ya Mba? Gimana? Sudah dapat pekerjaan lagi setelah kemarin resign kerja?
Sungguh hati kami di sini ikut sedih, apalagi Mba sampai menangis di depan kamera karena begitu besar stres yang dirasakan. Kami ikut prihatin. Untuk itulah, kami selalu menyemangati teman-teman untuk selalu memperhatikan kesehatan mental selama bekerja, dan mendukung perusahaan untuk memiliki program employee wellness.
Anyway, kalau memang sudah berkeputusan resign kerja, maka segeralah menata pikiran. Karena setelah resign itu, banyak sekali yang harus dipikirkan.
Table of Contents
Hal-Hal yang Harus Segera Dilakukan untuk Segera Resign Kerja
1. Mengidentifikasi Dampak Keuangan dari Resign
Memutuskan untuk resign kerja karena stres bisa membawa konsekuensi finansial yang signifikan. Salah satunya adalah pengurangan pendapatan.
Tanpa gaji tetap, kemampuan kamu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengejar tujuan finansial jangka panjang bisa terhambat. Apalagi kalau kamu adalah gen sandwich, yang harus juga menanggung biaya hidup orang tua.
Situasi ini membutuhkan penyesuaian anggaran yang cermat. Kamu perlu memprioritaskan pengeluaran esensial dan mengurangi biaya tidak penting untuk menjaga keseimbangan keuangan.
Selain itu, resign kerja juga berarti kamu akan kehilangan manfaat yang terkait dengan pekerjaan, seperti asuransi kesehatan. Seriusan, ini bisa bikin cash flow jadi kacau kalau kamu enggak segera mencari solusi. So, sebisa mungkin lanjutkan iuran BPJS Kesehatannya secara mandiri.
2. Merencanakan Anggaran Selama Masa Transisi
Selama masa transisi karier, terutama setelah mengambil keputusan berat untuk resign kerja, merencanakan anggaran dengan bijak menjadi kunci utama.
So, segera sesuaikan anggaran kamu, terutama karena pendapatan yang berkurang. Langkah pertama adalah meninjau kembali pengeluaran bulanan, dan mengidentifikasi area di mana kamu dapat menghemat.
Misalnya, kurangi biaya makan di luar, unsubscribe langganan-langganan yang enggak penting, potong pengeluaran hiburan, dan sebagainya. Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan, juga untuk menanggung biaya orang tua.
Buat rencana belanja mingguan atau bulanan yang lebih terstruktur, cari alternatif biaya rendah untuk kebutuhan rutin, sampai hitung ulang kebutuhan utilitas atau internet.
Semoga dengan begini, kamu dapat mengurangi stres finansial, dan ada ruang bernapas yang lebih banyak untuk fokus pada langkah selanjutnya.
3. Membangun Dana Darurat
Membangun dana darurat merupakan langkah krusial, terutama saat kamu berada dalam fase transisi karier setelah resign kerja. Dana darurat ini berfungsi sebagai jaring pengaman finansial yang memberi kamu keamanan dan ketenangan pikiran.
Untuk memulainya, tentukan jumlah yang ideal untuk dana darurat. Umumnya disarankan untuk memiliki tabungan yang cukup untuk menutupi biaya hidup minimal 3 – 6 bulan.
Lalu, susun strategi tabungan yang konsisten. Tetapkan jumlah yang realistis, sesuai dengan kemampuan keuangan kamu saat ini. Metode yang efektif adalah menyisihkan di depan, bukan di belakang. Simpan dana darurat dalam akun yang aman tetapi mudah diakses, seperti rekening tabungan yang terpisah, untuk mencegah penggunaan uang tersebut untuk keperluan lain dan memastikan likuiditas saat dibutuhkan.
4. Mencari Sumber Pendapatan Alternatif
Selanjutnya, kamu perlu mencari sumber pendapatan alternatif untuk memastikan kestabilan finansial.
Dengan pendapatan utama yang terhenti, menjelajahi peluang untuk mendapatkan penghasilan sampingan atau pekerjaan paruh waktu bisa sangat membantu. Misalnya, coba ambil pekerjaan paruh waktu di area yang memerlukan sedikit komitmen waktu atau stres. Ada berbagai pekerjaan online yang sekarang bisa ditemukan. Sebagai data entry, virtual assistant, atau yang lainnya. Pilihlah yang memberikan waktu fleksibel, agar kamu bisa fokus pada perencanaan karier selanjutnya.
Kamu juga bisa mencoba bisnis online, dengan memanfaatkan berbagai platform yang ada sekarang. Kunci utamanya adalah menemukan keseimbangan antara mendapatkan penghasilan tambahan dan memiliki cukup waktu untuk merenungkan dan merencanakan langkah karier selanjutnya.
Pendapatan alternatif ini enggak hanya akan mendukung kebutuhan finansial saat ini, tetapi juga memberikan rasa keamanan dan kontrol atas arah yang sedang kamu jajaki.
5. Kesehatan Mental dan Dukungan Emosional
Selama periode transisi karier, terutama setelah keputusan berat seperti resign kerja karena stres, menjaga kesehatan mental dan mendapatkan dukungan emosional menjadi sangat penting.
Perubahan ini enggak hanya membawa tantangan finansial loh, tetapi juga dapat menimbulkan stres dan tekanan emosional yang signifikan. So, sangat penting untuk mau mengakui bahwa kita ada masalah dalam kesehatan mental, dan kemudian mencari cara untuk mengatasinya.
Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan mengatur rutinitas sehari-hari yang mencakup aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan mental, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang menenangkan.
Selain itu, kalau perlu, juga jangan ragu untuk mencari dukungan profesional. Temukan orang-orang yang bisa diajak ngobrol. Dengan mengekspresikan perasaan, kamu bisa mendapatkan perspektif serta strategi untuk mengelola tekanan yang dialami.
Mengelola stres dan tekanan enggak cuma tentang menangani masalah yang ada di depan mata, tetapi juga tentang membangun kekuatan mental untuk masa depan. Coba deh lakukan beberapa teknik relaksasi, seperti mindfulness atau yoga, yang dapat membantumu menjaga ketenangan pikiran dan kejernihan pikiran.
Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental enggak hanya penting untuk kesejahteraan pribadi kamu saat ini, tetapi juga merupakan investasi untuk menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan.
Dengan memprioritaskan kesehatan mental dan dukungan emosional selama masa transisi setelah resign kerja ini, ibaratnya kamu telah meletakkan fondasi yang kuat untuk, enggak cuma bertahan, tetapi juga berkembang dalam fase baru kehidupan kamu selanjutnya. Semangat ya, Mba!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Bijak Mengatur Keuangan Pribadi di Usia 20-an: Langkah Demi Langkah
Usia 20 itu rerata merupakan first jobber. Usia yang kata orang merupakan garis start untuk memasuki hidup yang sebenarnya. Tsah. Mulai punya tanggung jawab, mulai punya penghasilan sendiri, termasuk usia yang pas untuk mulai belajar cara bijak mengatur keuangan pribadi.
Memang, kondisi orang akan berbeda. Ada yang memang sudah melek sejak awal mengenai pentingnya mengelola keuangan, tetapi enggak sedikit juga penganut paham YOLO—alias you only live once. Alias, kita cuma hidup sekali, masa enggak mau senang-senang sih?
Ya, hidup memang cuma sekali. Tapi kalau dihabiskan hanya untuk senang-senang tanpa mau bijak memiliki rencana keuangan, pada akhirnya ya sama saja. You only live once, ketika kamu salah dan tidak tahu cara bijak mengatur keuangan, kamu juga enggak bisa mengulanginya lagi untuk memperbaiki kesalahan itu.
Jadi, mau pilih yang mana?
Table of Contents
Pentingnya Mengatur Keuangan Pribadi di Usia 20-an
Yes, mulai belajar cara bijak mengatur keuangan pribadi sejak dini itu baik. Sejak dini itu kapan? Ya, sejak kamu mulai punya penghasilan. Hal ini adalah langkah krusial yang menentukan kualitas hidup di masa depan.
Di usia ini, kamu sudah memulai karier, yang umumnya disertai dengan penghasilan tetap pertama. So, pengelolaannya bukan cuma soal bagaimana menyimpan uang saja, tapi juga tentang memahami cara mengalokasikannya untuk kebutuhan, keinginan, dan tabungan.
Mengelola keuangan pada usia ini juga berarti belajar untuk menyeimbangkan antara menikmati masa muda dan merencanakan masa depan finansial yang stabil.
Di sisi lain, tantangan finansial di usia 20-an itu memang cukup banyak. Mulai dari gaji awal yang masih belum seberapa, adanya tekanan untuk mengikuti gaya hidup, sampai soal menjadi sandwich generation.
Di saat yang sama, ini adalah masa ketika peluang untuk bertumbuh sangat besar. Mulai dari peluang investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil, hingga kesempatan untuk menaikkan skor kredit yang akan sangat berguna di masa mendatang.
Dengan mengetahui cara bijak mengatur keuangan, si usia 20 akan dapat membangun fondasi keuangan yang kuat untuk masa depannya sendiri. Karenanya, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan pribadi di usia 20-an bukan hanya penting, tapi juga menjadi kunci untuk masa depan yang lebih cerah dan terjamin.
Cara Bijak Mengatur Keuangan di Usia 20-an
1. Menetapkan Tujuan Keuangan
Tujuan lo apa? Kamu pengin apa di hidupmu nanti? Nah, inilah yang harus ditentukan pertama kali dalam cara bijak mengatur keuangan.
So, tentukan targetmu baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Karena kamu berusia 20 tahun, kamu bisa mulai dari beberapa tujuan jangka pendek dulu. Enggak perlu ngadi-ngadi, kamu bisa mulai dari membangun dana darurat, menabung untuk liburan, sampai membeli gadget terbaru
Seiring waktu, kamu juga perlu menyusun tujuan jangka menengah hingga panjang. Misalnya mempersiapkan dana menikah, dana rumah, sampai dana pensiun.
Ingat, setiap tujuan harus ada judul, nominal, dan waktu. Tujuan yang jelas dan terukur memberikanmu arah yang jelas dalam membuat keputusan finansial sehari-hari, memastikan bahwa setiap pengeluaran atau investasi yang dilakukan selaras dengan apa yang ingin dicapai di masa depan.
2. Membuat Anggaran
Setelah menentukan tujuan, kamu bisa mulai melakukan proses cara bijak mengatur keuangan dengan mencatat secara jelas semua sumber pendapatan. Di dalamnya termasuk gaji, pendapatan sampingan, atau sumber lainnya.
Setelah mengetahui total pendapatan, langkah selanjutnya adalah mendokumentasikan semua pengeluaran, mulai dari biaya tetap seperti sewa rumah atau cicilan kendaraan, hingga pengeluaran variabel seperti makanan, hiburan, dan belanja.
Dengan memahami aliran masuk dan keluar uang secara detail, kamu dapat mengidentifikasi area di mana penghematan bisa dilakukan. Catatan ini juga akan membantumu memprioritaskan pengeluaran. Artinya kamu bisa memastikan kebutuhan wajib terpenuhi dulu, sebelum kamu memenuhi keinginan. Dalam jangka panjang, catatan ini akan menjadi alat penting dalam mencapai keseimbangan finansial dan mencapai tujuan finansial kamu.
3. Mengelola Utang
Usia 20 artinya juga kamu mulai berkenalan dengan utang. Umumnya sih, mulai pada punya kartu kredit.
Dalam menggunakan kartu kredit, bijaksana dan terkendali adalah kuncinya. Cara bijak mengatur keuangan termasuk di dalamnya menggunakan kartu kredit untuk transaksi yang kamu yakin bisa dibayar penuh setiap bulannya, sehingga menghindari akumulasi bunga. Memanfaatkan manfaat tambahan seperti poin reward atau cashback juga bisa menjadi strategi cerdas asalkan tidak mengundang pembelian impulsif.
4. Menabung dan Investasi
Untuk keduanya, kamu akan memerlukan disiplin dan konsistensi. Cara bijak mengatur keuangan terbaik adalah dengan menetapkan tujuan tabungan yang spesifik dan realistis, lalu secara rutin menyisihkan sebagian pendapatan ke dalam tabungan tersebut.
Sebuah metode efektif adalah dengan menggunakan prinsip “sisihkan di depan”, yaitu mengalokasikan sejumlah uang untuk ditabung segera setelah menerima penghasilan, sebelum uang tersebut digunakan untuk keperluan lain.
Sementara menabung fokus pada penyimpanan dan perlindungan aset, investasi bertujuan untuk pertumbuhan aset tersebut. Pengenalan dasar tentang investasi meliputi pemahaman terhadap pilihan investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Mana yang bisa dimanfaatkan, nah, kamu perlu mengenali tujuan keuangan, jangka waktu investasi, serta toleransi risiko.
Ikut kelasnya saja, makanya! Biar dapat penjelasan langsung dari trainer tentang cara bijak mengatur keuangan, plus langsung berkenalan dengan berbagai produk keuangannya. Nggak pakai ribet.
5. Miliki Proteksi
Enggak harus semua jenis asuransi kamu miliki. Minimal kamu harus punya asuransi kesehatan dulu. Biasanya sih setiap perusahaan secara otomatis akan mengikutsertakan karyawannya di program asuransi milik pemerintah ini, karena memang sudah jadi aturannya. Mengapa asuransi ini penting? Karena risiko kesehatan bisa datang tiba-tiba dan biaya perawatan medis terus meningkat.
Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk punya asuransi jiwa, apalagi kalau misalnya kamu adalah tulang punggung keluarga besar alias menjadi sandwich generation. Asuransi ini penting untuk melindungi orang-orang yang kamu sayang,
Selain asuransi, proteksi juga mencakup dana darurat, yang berfungsi sebagai jaring pengaman finansial untuk menghadapi situasi tak terduga. Umumnya, dianjurkan untuk memiliki dana darurat setidaknya sejumlah 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan.
6. Optimalkan Penghasilan
Di usia 20-an, peluang karier dan pengembangan diri itu berlimpah. Jadi, jangan sia-siakan peluangmu, mumpung energi juga masih full.
So, jajaki apakah kamu bisa mendapatkan sumber pendapatan tambahan. Mungkin dengan melakukan pekerjaan sampingan atau hobi yang dapat menghasilkan uang, seperti freelance, menjual produk atau jasa secara online, atau bahkan mengikuti gig ekonomi.
Sumber pendapatan tambahan ini enggak hanya menambah pemasukan, tapi juga bisa menjadi jaring pengaman finansial jika terjadi masalah dengan pekerjaan utama.
Selain itu, berusaha mendapatkan promosi di tempat kerja adalah cara lain untuk meningkatkan penghasilan. Ini bisa dicapai dengan meningkatkan keterampilan dan kinerja, atau dengan mengambil peran dan tanggung jawab tambahan.
Nah, gimana nih kamu yang sekarang usia 20-an? Apakah beberapa cara bijak mengatur keuangan pribadi di atas sudah kamu lakukan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
8 Manfaat Perencanaan Keuangan untuk Mengurangi Stres Finansial
Manfaat perencanaan keuangan sering kali terabaikan di antara kehebohan kehidupan sehari-hari. Namun kenyataannya, punya rencana keuangan itu adalah koentji untuk mengurangi stres finansial yang dapat menimpa siapa saja.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan tantangan keuangan yang terus berkembang, memiliki rencana keuangan yang solid bukan hanya tentang mengelola anggaran atau investasi, melainkan tentang menciptakan rasa tenang dan aman dalam menghadapi masa depan.
Dengan pendekatan yang terstruktur dan berpikir jauh ke depan, perencanaan keuangan membuka pintu menuju ketenangan pikiran dan stabilitas jangka panjang, memungkinkan setiap dari kita untuk mengambil kendali penuh atas keuangan kita dan, pada akhirnya, kehidupan kita sendiri secara keseluruhan.
Apa Itu Stres Finansial?
Stres finansial adalah kondisi tekanan psikologis yang terjadi akibat masalah atau kekhawatiran terkait dengan keuangan. Penyebabnya bisa beragam, di antaranya sebagai berikut.
Kekurangan Dana atau Penghasilan
Ketika penghasilan enggak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar atau pembayaran cicilan, hal ini dapat menimbulkan stres finansial yang cukup parah.
Utang yang Besar
Memiliki utang, seperti utang kartu kredit, paylater, KTA, dan sejenisnya, bisa saja tampak terkendali di atas kertas. Tapi, enggak jarang juga menyebabkan stres finansial. Apalagi utang pinjol, yang maunya diselesaikan joki pinjol, tapi malah ketipu. Waduh.
Ketidakpastian Keuangan Masa Depan
Kekhawatiran tentang pensiun, kehilangan pekerjaan, atau ketidakmampuan untuk mengumpulkan tabungan dapat menimbulkan stres.
Pengelolaan Keuangan yang Buruk
Kurangnya pengetahuan atau keterampilan dalam mengelola keuangan pribadi juga dapat menyebabkan stres, terutama jika ini mengakibatkan keputusan keuangan yang buruk.
Krisis atau Darurat Keuangan yang Tidak Terduga
Situasi seperti biaya medis mendadak, kehilangan pekerjaan, atau perbaikan rumah yang tidak terduga juga dapat menyebabkan stres finansial yang signifikan.
Stres finansial ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mental seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan fisik, hubungan interpersonal, dan kinerja di tempat kerja. Penting untuk mengatasi stres finansial dengan cara-cara seperti membuat anggaran yang realistis, mengurangi utang, membangun dana darurat, dan mencari saran keuangan profesional jika diperlukan.
Manfaat Perencanaan Keuangan dalam Mengurangi Stres Finansial
Perencanaan keuangan memiliki beberapa manfaat signifikan dalam mengurangi stres finansial. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya.
1. Kontrol Keuangan yang Lebih Baik
Perencanaan keuangan membantumu untuk bisa memahami dengan lebih baik bagaimana kamu menghabiskan uangmu. Dengan begitu, kamu pun dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana tentang pengeluaran dan tabungan.
2. Peningkatan Kesiapan untuk Situasi Darurat
Dengan menyisihkan dana untuk keadaan darurat, kamu dapat mengurangi kekhawatiran tentang bagaimana menangani keadaan tak terduga seperti pengeluaran medis darurat atau kehilangan pekerjaan.
3. Mengurangi Beban Utang
Strategi perencanaan keuangan yang baik mencakup pembayaran utang. Mengurangi utangmu dapat mengurangi beban keuangan dan stres yang terkait juga.
4. Mencapai Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan keuangan membantumu untuk menetapkan dan mencapai tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau pensiun, yang dapat memberikan rasa keamanan dan pencapaian.
5. Peningkatan Tabungan dan Investasi
Dengan rencana keuangan yang efektif, kamu dapat meningkatkan tabungan dan investasi, yang enggak hanya mengamankan masa depan finansial, tetapi juga mengurangi kekhawatiran tentang keuangan.
6. Keamanan Finansial
Memiliki rencana keuangan yang solid memberikan rasa keamanan, karena kamu jadi tahu bahwa kamu telah mempersiapkan masa depan dengan baik, dan dapat menangani ketidakpastian keuangan.
7. Pengurangan Stres dalam Pengambilan Keputusan
Kalau ada rencana keuangan, kamu jadi punya panduan yang jelas tentang bagaimana mengambil keputusan keuangan, mengurangi stres, dan kebingungan dalam proses pengambilan keputusan.
8. Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
Mengurangi stres finansial juga dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik kamu, karena stres yang berkepanjangan telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.
Nah, dengan semua manfaat perencanaan keuangan tersebut, jadi tahu kan, bahwa perencanaan keuangan tidak hanya bermanfaat untuk kesejahteraan finansial saja, tetapi juga untuk kesehatan dan kesejahteraan kamu secara keseluruhan.
Lalu, apa saja yang dilakukan untuk bisa mendapatkan semua manfaat perencanaan keuangan di atas?
Langkah-Langkah untuk Mendapatkan Manfaat Perencanaan Keuangan
Menetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas
Tentu saja semua selalu berawal dari, “Tujuan lo apa?”
Pisahkan tujuan keuangan menjadi tiga kategori utama: jangka pendek, menengah, dan panjang. Tujuan jangka pendek bisa saja berupa pengelolaan pengeluaran bulanan atau pembuatan dana darurat. Jangka menengah bisa fokus pada pembayaran utang atau menyisihkan untuk biaya pendidikan. Untuk tujuan jangka panjang, pensiun sering menjadi fokus utama.
Nah, setiap tujuan ini harus realistis dan terukur, sehingga memudahkan kita untuk mengevaluasi kemajuan dengan jelas dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Membuat Anggaran dan Mengikuti Anggaran
Mencatat secara detail semua sumber pendapatan dan pengeluaran akan membuatmu tahu gambaran cash flow. Hal ini akan dapat membantu mengidentifikasi di area mana penghematan bisa dilakukan.
Susun anggaran yang realistis, yang seimbang antara pendapatan dan pengeluaran, serta mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan. Anggaran ini harus mencerminkan prioritas keuangan dan gaya hidup, sekaligus memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan diri dengan perubahan situasi.
Mengelola Utang
Identifikasi secara menyeluruh semua utang yang ada, dari kartu kredit, paylater, KTA, lalu pahami persyaratan pembayaran masing-masing, termasuk bunga dan jatuh tempo.
Setelah memiliki gambaran yang jelas, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembayaran yang efektif. Di sini, strategi seperti metode bola salju atau metode avalanche bisa dipilih sesuai kemampuan dan kondisi. Keduanya menawarkan pendekatan terstruktur dalam mengurangi utang, memungkinkan kamu untuk merasakan kemajuan yang konstan dan memberikan dorongan moral yang signifikan sehingga bebas stres finansial.
Membangun Dana Darurat
Membangun dana darurat merupakan langkah penting agar kamu bisa mendapatkan manfaat perencanaan keuangan dalam jangka panjang.
Idealnya, dana ini sebaiknya mencakup biaya hidup untuk 3-6 bulan, memberikan cukup ruang bernapas dalam situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau pengeluaran medis mendadak. Penting untuk menyimpan dana darurat ini di tempat yang mudah diakses, seperti rekening tabungan atau reksa dana pasar uang. Pastikan saja agar tetap terpisah dari rekening sehari-hari.
Meninjau dan Menyesuaikan Rencana Secara Berkala
Yah, namanya juga hidup. Kadang berubah secara tak terduga, bikin rencana jadi banyak berubah, prioritas pun bergeser.
Dengan meninjau dan menyesuaikan rencana keuangan secara berkala, bisa dipastikan bahwa setiap langkah tetap selaras dengan tujuan hidup yang berubah-ubah dan kondisi keuangan saat ini. So, sesuaikan anggaran, ubah strategi, atau menetapkan tujuan keuangan baru, itu hal yang sah-sah saja. Yang penting harus bisa beradaptasi terus dengan perubahan.
Karena, ingat, kesesuaian antara rencana keuangan dan kehidupan yang dijalani menjadi penanda bahwa keuangan bukan lagi sumber stres, melainkan alat yang mendukung pencapaian impian dan aspirasi.
Belajar Keuangan
Manfaatkan berbagai sumber daya supaya lebih banyak manfaat perencanaan keuangan bisa kamu dapatkan. Mulai dari mengikuti seminar keuangan, membaca buku yang ditulis oleh para ahli keuangan, hingga mengambil kelas keuangan online, misalnya seperti FCOS QM Financial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Pengaturan Keuangan: Mengubah Kebiasaan Sehari-hari Menjadi Kebiasaan Penghematan
Cara pengaturan keuangan adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa memiliki pengetahuan ini, kita akan kelabakan dalam membayar tagihan, melunasi utang, atau membeli rumah impian.
Pengelolaan uang sehari-hari mencakup pembuatan anggaran, tabungan, asuransi, investasi, perencanaan pensiun, dan lain-lain. Selain itu, masih banyak printilan lain yang perlu diperhatikan agar bisa menjalani hidup hemat.
Perlu diingat bahwa hidup hemat bukan upaya untuk menyiksa diri, melainkan mempersiapkan kondisi finansial agar lebih matang di masa depan. Hal ini sangat bermanfaat ketika kamu memiliki impian yang ingin dicapai, entah membeli rumah, mobil, membangun usaha sendiri, dan lain sebagainya.
Semuanya bisa dicapai dengan membangun habit alias kebiasaan sehari-hari. Oleh karena itu, kamu perlu memahami pentingnya paham cara pengaturan keuangan yang lebih selektif agar dapat mencapai tujuan keuanganmu di masa depan.
Pentingnya Paham Cara Pengaturan Keuangan yang Baik
Cara pengaturan keuangan adalah hal yang paling krusial bagi setiap orang. Hal ini karena uang mampu memberikan keamanan dan menunjang kenyamanan dalam hidup, baik untuk kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier.
Cara pengaturan keuangan yang baik akan membantu kamu untuk memastikan bahwa kebutuhan keuangan bisa terpenuhi dengan efektif. Jika memiliki wawasan tentang perencanaan keuangan pribadi, maka kamu akan mendapatkan benefit dalam menghadapi tantangan finansial di zaman sekarang.
Segala peluang yang hadir pun bisa ditangkap sembari kamu menunaikan seluruh kewajiban finansial dengan penuh tanggung jawab.
Hal-hal yang Membuat Kita Mengeluarkan Uang Ekstra di Luar Anggaran
Meskipun sudah melakukan cara pengaturan keuangan sedemikian rupa, tidak jarang kita justru melanggar batasan finansial yang sudah dibuat tersebut. Memang terkesan sepele dan bukan jenis pengeluaran yang besar. Namun, jika dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin kamu tidak akan bisa mencapai tujuan keuangan kamu nantinya.
Hal ini bukan sekadar menakut-nakuti sih. Ibaratnya, kapal yang memiliki secuil kebocoran pada akhirnya akan mampu membuat penumpangnya tenggelam karena air masuk terus menerus melalui celah tersebut. Sama halnya dengan mengelola keuangan.
Jika kita membiarkan uang boncos sedikit demi sedikit untuk keperluan yang tidak terlalu penting, maka kebutuhan yang lebih penting akan terlupakan dan menyebabkan keterpurukan finansial di kemudian hari. Beberapa hal yang sering luput dari perhatian kita hingga menyebabkan uang boncos yakni sebagai berikut.
Berlangganan Layanan
Coba dipikir-pikir lagi, apakah kamu benar-benar butuh berlanggangan gym yang hanya sempat digunakan di akhir pekan tersebut? Atau perlukah kamu berlangganan Netflix jika hanya bisa menonton film dua kali sebulan?
Jajan di Luar
Banyak orang yang tidak bisa menahan keinginannya untuk membeli jajanan, entah itu di pedagang kaki lima, cafe, atau swalayan. Meskipun tidak mahal, pengeluaran yang satu ini akan membuat kamu terhambat dalam memperbanyak uang tabungan.
Belanja di Tanggal Kembar
Siapa yang suka belanja saat tanggal kembar di marketplace? Meskipun banyak diskon besar-besaran, jangan sampai kesenangan sesaat tersebut membuat kamu menyesal karena harus merogoh uang yang sudah dianggarkan untuk belanja yang sifatnya impulsif.
Memenuhi Kebutuhan Hiburan
Setiap orang memang membutuhkan hiburan, entah dengan menonton konser, menonton film di bioskop, pergi ke taman hiburan, dan lain sebagainya.
Hanya karena takut menolak ajakan teman, jangan sampai kamu mengorban anggaran. Sesekali bersenang-senang boleh saja, tetapi harus disesuaikan dengan pemasukan dan anggaran yang sudah disusun.
Cara Pengaturan Keuangan dengan Menghemat Uang Sehari-hari
Tentu enggak salah kalau kamu mengeluarkan uang untuk berbagai keperluan seperti di atas. Toh, sebagai manusia kamu juga butuh hiburan, jajan, self reward, dan berbagai alasan lain. Yang penting hanya satu: terkendali. Jangan sampai kamu terlalu impulsif, sehingga mengorbankan hal lain yang tak kalah pentingnya.
Ada beberapa cara pengaturan keuangan yang perlu dipraktikkan agar bisa hemat hingga memungkinkanmu untuk mencapai tujuan finansial. Beberapa langkah yang bisa dilakukan di antaranya sebagai berikut.
1. Mulai Mengelola Penghasilan
Jika tidak mengelola penghasilan yang masuk, kamu akan menghabiskan lebih banyak uang untuk berbelanja barang-barang yang tidak terlalu penting alih-alih menabung atau berinvestasi.
Sebaliknya, memiliki rencana keuangan yang baik akan mendorong kamu mengelola pendapatan secara efektif. Ketika ingin membeli sesuatu, kamu akan lebih mempertimbangkan aspek kegunaannya dan lebih memprioritaskan kebutuhan yang lebih penting atau mendesak.
2. Mematuhi Anggaran yang Sudah Dibuat
Jika sudah membuat anggaran, penting sekali untuk tidak melanggarnya dengan alasan apa pun. Dalam proses tersebut, kamu harus membagi macam-macam pengeluaran, mulai dari utang, tagihan, biaya pendidikan, transportasi, logistik, tabungan, investasi, dan lain sebagainya.
Cara pengaturan keuangan seperti ini cukup efektif untuk mendorong hidup hemat dan sejahtera di masa depan.
3. Buat Rekening Khusus
Cara berhemat yang berikutnya yakni dengan membuat rekening khusus untuk belanja atau kebutuhan lifestyle apa pun. Hal ini cukup efektif untuk menekan keinginan berbelanja secara impulsif hingga mengurangi jatah tabungan. Jika rekening khusus tersebut sudah semakin menipis, hal tersebut menandakan bahwa kamu harus mulai mengurangi pengeluaran harian.
4. Terapkan Gaya Hidup Minimalis
Menjalani hidup minimalis enggak buruk-buruk amat loh! Jika kamu sudah terbiasa menyusun skala prioritas dan tahu cara pengaturan keuangan yang efektif, maka menjalani gaya hidup ini tidak akan sulit dilakukan.
Agar tidak mudah tergoda dengan berbagai macam promo atau aktivitas hedonis lainnya, kamu bisa mulai mengubah kebiasaan hidup. Caranya dimulai dengan memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan untuk menjalani hidup yang lebih sederhana. Hal ini akan membuat kehidupan lebih tenang dan bahagia karena tidak memiliki banyak keinginan yang bersifat material.
Cara pengaturan keuangan yang tepat akan membantu meningkatkan standar hidup kamu, baik di masa kini maupun di masa depan nanti. Semakin baik manajemen keuangan yang dilakukan, maka jumlah utang bisa segera habis dan tabungan yang dimiliki akan semakin besar.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Tujuan Perencanaan Keuangan yang Akan Membawamu Memiliki Kebiasaan Baik
Sebagian besar dari kita sepertinya sudah tahu, bahwa adalah penting untuk kita bisa mengelola uang dengan baik. Tapi, banyak yang masih belum paham apa tujuan perencanaan keuangan sebenarnya.
Faktanya memang ada 2 tipe manusia di dunia ini jika terkait dengan keuangan. Yang pertama adalah yang mereka yang tak mau pusing dengan perencanaan keuangan, dan mereka yang tahu betul apa tujuan perencanaan keuangan dan kemudian membuatnya.
Tipe pertama akan menggunakan uang yang dimiliki untuk memenuhi semua yang dibutuhkan dan diinginkan. Mereka akan menabung, jika bisa atau ada sisa uang. Tipe ini bukannya mengabaikan masa depan sih, tapi kecenderungannya adalah tak mau memprediksi yang buruk-buruk terjadi. Kalaupun sudah memikirkan dana pensiun—misalnya, maka tipe ini hanya akan menyimpan seperlunya—tanpa menghitung kebutuhan pensiun—dan kemudian tinggal berharap, bahwa dalam jangka panjang, apa pun yang terjadi, dana pensiun akan terkumpul juga.
Tipe kedua cenderung tahu betul tujuan perencanaan keuangan yang mereka lakukan dan apa yang harus mereka simpan. Mereka tahu betul, berapa yang harus disisihkan karena mereka melakukan penghitungan. Mereka juga tahu, berapa lama harus melakukan penyisihan uang ini, demi berbagai kebutuhan yang akan muncul di masa depan. Mereka juga sadar, bahwa ada banyak risiko keuangan bisa terjadi di sepanjang perjalanan hidup. Karena itu, mereka juga selalu bersiap untuk yang terburuk, tetapi berharap untuk yang terbaik.
So, kamu ada di tipe yang mana? Yang pertama—yang menganggap membuat rencana itu rumit? Atau yang kedua, yang lebih suka untuk tahu apa yang terjadi, dan mempunyai rencana untuk apa pun yang akan terjadi itu?
Masih Sedikit yang Paham Tujuan Perencanaan Keuangan
Jika kamu termasuk tipe pertama, sebenarnya kamu enggak sendirian.
Sebuah penelitian yang berjudul Schwab’s 2021 Modern Wealth Survey mengungkapkan, bahwa baru 33% dari respondennya yang memiliki rencana keuangan yang tertulis dan rapi. Sementara 42%-nya bilang, nggak punya cukup uang untuk dibuatkan rencana. 22%-nya mengatakan, bahwa bikin rencana keuangan itu terlalu memusingkan, sementara 19% yang lain bilang terlalu sibuk untuk bikin rencana keuangan.
Survei ini dilakukan di Amerika Serikat, tetapi yakin banget sih, bahwa relevan juga untuk Indonesia.
Kalau dilihat kembali, alasan-alasan seperti “nggak punya cukup uang untuk dibuatkan rencana”, “bikin rencana keuangan itu pusing”, dan “terlalu sibuk” itu sebenarnya muncul lantaran kurangnya pemahaman mengenai tujuan perencanaan keuangan itu sendiri.
Memangnya, apa sih tujuan perencanaan keuangan? Apa memang akan membantu tipe-tipe “nggak punya cukup uang”, “terlalu memusingkan”, dan “terlalu sibuk” itu ke depannya?
Well, we think it does!
1. Rencana keuangan akan dapat meningkatkan kepercayaan diri
Survei Schwab di atas juga menemukan fakta bahwa 65% orang dengan rencana keuangan yang tertulis mengatakan, bahwa mereka merasa stabil secara finansial. Sementara hanya 40% dari mereka yang tidak memiliki rencana merasakan tingkat kenyamanan yang sama. 54% dari yang memiliki rencana keuangan tersebut merasa “sangat percaya diri” akan mampu mencapai tujuan keuangan mereka, dibandingkan dengan hanya 18% dari yang tak punya rencana.
Memiliki rencana keuangan tertulis memberi kamu tujuan yang terukur, karena kamu dapat melacak dan memonitor perkembangannya. Kamu dapat mengurangi keraguan atau ketidakpastian tentang kebutuhan keuangan di masa depan, dan bahkan bisa membuat penyesuaian demi mengatasi masalah yang bisa menghambat rencana.
2. Rencana keuangan memungkinkan siapa pun untuk bisa mulai menabung, meski dengan nominal yang sangat kecil
Alasan paling umum yang sering diberikan karena tidak memiliki rencana adalah “Saya tidak punya cukup uang.” Padahal, ini adalah mindset. Faktanya, nggak harus punya uang banyak untuk mulai membuat perencanaan keuangan. Bahkan, kamu bisa mulai dengan penghasilan yang kecil banget!
Pasalnya, tujuan perencanaan keuangan itu memang untuk membantu kita meningkatkan kebiasaan menabung dan membuat anggaran. Perencanaan keuangan yang baik akan membantu kita membuat prioritas, sehingga semua kebutuhan bisa dipenuhi dengan baik.
3. Rencana keuangan membantumu membangun portofolio investasi
Rencana keuangan yang kamu buat akan membantumu mengenali kebutuhan-kebutuhan yang akan muncul sampai jauh di masa depan, dan mempersiapkannya sejak sekarang. Dengan begitu, saat kebutuhan tersebut benar-benar muncul, kamu sudah siap.
Tujuan perencanaan keuangan akan membantumu mengenali instrumen investasi yang legit untuk digunakan memenuhi kebutuhan di masa depan ini. Perencanaan keuangan juga membantumu untuk menjaga agar emosi tetap stabil terutama saat berinvestasi. Dengan begitu, kamu bisa terhindar juga dari berbagai upaya jahat orang-orang tak bertanggung jawab yang menawarimu investasi bodong.
Just stick to the plan, dan semua akan baik-baik saja!
4. Rencana keuangan dapat membantu kamu memiliki kebiasaan yang lebih baik
Tujuan perencanaan keuangan bukan hanya tentang berinvestasi; Ini tentang apa yang dapat dilakukan uang untuk kepercayaan diri, keamanan, dan kualitas hidupmu. Contohnya seperti memungkinkanmu untuk mendapatkan perlindungan yang ditawarkan asuransi jiwa atau ketenangan pikiran yang dapat diberikan oleh dana darurat.
Penelitian juga menunjukkan bahwa perencanaan keuangan dapat mendorong kita untuk memiliki kebiasaan keuangan yang baik juga.
Ada kebiasaan investasi yang baik, dan ada money habit yang sehat. Memiliki perencanaan keuangan dapat mewujudkan keduanya.
5. Perencanaan dapat disesuaikan untuk setiap jenis kepribadian
“Ah, aku nggak suka rencana-rencana, karena aku orangnya spontan banget.”
Oh, tak perlu khawatir. Rencana keuangan itu bisa disesuaikan dengan apa pun jenis kepribadianmu kok. Bahkan juga untuk orang-orang tipe spontan dan impulsif sekalipun.
Ini kan hanya soal pendekatanmu ketika kamu menghadapi masalah atau pilihan, yang kemudian “memaksa” kamu untuk membuat keputusan. Justru, perencanaan keuangan yang baik adalah perencanaan yang sesuai dengan tipe kepribadian masing-masing. Kepribadian sendiri-sendiri, bukan kepribadian orang lain. Because personal finance is VERY PERSONAL.
Untuk tipe-tipe pribadi yang suka kerapian, terstruktur, dan terencana, perencanaan keuangan akan membantu meminimalkan rasa cemas dan memberikan rasa aman yang nyaman. Buat yang serbaspontan dan impulsif, adanya perencanaan keuangan akan membantu mencapai kebebasan hidup yang diinginkan, dengan tetap menjamin masa depan yang diinginkan.
Nah, mau alasan apa lagi?
Sudah tahu kan, apa saja tujuan perencanaan keuangan? Bagaimana, mau mulai membuat perencanaan keuangan sekarang? Tak pernah ada kata terlambat untuk memulai hal baik kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
3 Cara Membuat Anggaran Bulanan Agar Agenda Pacaran Lancar
Pas banget masuk bulan Februari, yang konon adalah bulan tatih tayang. Eciye! Mari kita ngobrol soal cicintaan, tentu saja dari sudut finansial. Salah satunya tentang anggaran bulanan buat pacaran.
Nah loh. Ini kadang masih debatable juga sih. Banyak yang bilang, demi yang tersayang, apa sih yang enggak? Tapi, kalau sudah mulai tekor bin boncos, ya pasti akhirnya sambat juga.
Membuat anggaran agenda pacaran nggak bisa cuma ditujukan ke satu orang. Misalnya ke pihak laki-laki doang, dengan alasan si laki-lakilah yang harusnya bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan selama pacaran. Perlu diingat, ini masih dalam tahap pacaran yang sewaktu-waktu bisa putus dan belum menjadi suami istri. Ingat soal split bill saat ngedate tempo hari kan?
Yes, jadi buatlah anggaran dengan bijak. Lebih khusus lagi, biar enggak boncos dan tekor, buatlah anggaran bulanan khusus buat pacaran.
Artikel ini dibuat untuk orang yang sedang pacaran atau mempunyai rencana kedepan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.
Pacaran: Biayanya Tanggung Jawab Siapa?
Berpacaran adalah menjalin hubungan kasih sayang antara laki-laki dan perempuan, yang tanpa (atau belum) ikatan pernikahan. Laki-laki dan perempuan dapat melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, asalkan memiliki kecocokan tujuan hidup yang sama dan prinsip hidup yang sama juga.
Dalam perjalanannya, orang yang berpacaran tidak selalu mulus. Pasti ada saja rintangan yang harus dilalui. Mulai dari keluarga, pertemanan, kesetiaan, dan lain sebagainya. Karena QM Financial adalah your financial learning partner, maka sudah pasti akan melihat dari kacamata finansial, bukan yang lain. Tapi, kita memang tak bisa menutup mata, bahwa keuangan adalah masalah yang sering ditemukan oleh orang yang berpacaran. Apa masalahnya?
Banyak ternyata. Salah satunya soal anggaran untuk agenda pacaran. Ada yang bilang, jadi tanggung jawab si cowoknya. Ada yang bilang, ya bareng-barenglah!
Yang bagus yang mana? Ya, enggak ada yang lebih bagus, tetapi tepatnya, bagaimana kesepakatannya? Memang semua kembali ke masing-masing pribadi. Kalau misalnya si pihak cowok tak keberatan menanggung semua beban biaya anggaran pacaran, ya enggak masalah kan? Begitu juga kalau mau ditanggung bareng, asal kedua pihak sepakat.
Lalu, akhirnya ujungnya satu: gimana atur duitnya biar enggak boncos?
Apa Saja yang Harus Diperhatikan dalam Mengatur Anggaran Bulanan Buat Agenda Pacaran?
Membuat anggaran bulanan bisa jadi solusi terbaiknya. Biar keuangan terkendali, cita-cita dan tujuan jangka panjang juga tetap terjamin. Pacaran itu “hanya” satu tahap dalam hidup, selebihnya kita punya banyak kebutuhan yang harus dipenuhi juga. Ke depan, jalannya juga masih panjang banget.
Cinta boleh, tapi jangan sampai mengorbankan diri sendiri, apalagi masa depan. Setuju?
1. Buat Dana Khusus
Menyisihkan dana dalam anggaran bulanan adalah wajib hukumnya, apabila ingin menciptakan keuangan yang sehat saat dalam fase pacaran.
Misalnya, gunakan alokasi dana untuk ngedate 10% dari gaji. Anggaplah ini sebagai pos lifestyle kamu, bareng si dia. Taruhlah, pergi kencan sebulan 4 kali, maka bagilah dana tersebut untuk 4 kali pertemuan selama sebulan.
Kalau anggaran bulanan untuk kencan ini habis, ya cari cara supaya tetap bisa pacaran tapi lebih murah atau tanpa mengeluarkan uang. Bisa? Bisa kok. Ada banyak cara, asalkan kamu kreatif.
2. Bicarakan Dana yang Ada
Untuk hal ini memang agak sensitif, tetapi bisa melatihmu dan si dia untuk realistis. Toh, ini kamu lakukan untuk menghindari biaya atau pengeluaran yang berlebih.
Obrolkan dengan si dia untuk lebih realistis dalam membelanjakan uang. Kalau perlu, ajak dia membuat anggaran bulanan itu bareng-bareng. Ini juga bisa jadi “latihan” ngobrol soal keuangan untuk nanti ketika kalian sudah menikah.
Jika dia merasa keberatan, ajak bicara dengan baik-baik. Berikan alternatif solusi yang sesuai. Misalnya, cari tempat nongkrong, cafe, dan tempat liburan yang sesuai dengan bujet yang ada. Kalau dia serius, pastinya sih enggak akan keberatan.
3. Patungan
Karena pacaran di sini melibatkan dua orang, pilihan untuk patungan ini juga bisa jadi alternatif yang oke. Atau, bisa juga dengan alternatif membayar secara bergantian, misalnya seperti bayar makan, nonton bioskop, ngopi, nonton konser, dan lain sebagainya.
Bukan zamannya lagi untuk membebankan semuanya pada satu pihak saja. Ini adalah mengatur keuangan yang sehat, dan kebiasaan yang baik, yang bisa jadi akan kamu bawa hingga tingkat yang lebih serius nanti.
Pacaran Hemat Sesuai Bujet Anggaran Bulanan
Setelah semuanya disepakati bersama, saatnya menentukan agenda pacaran hemat. Ada beberapa cara menghemat bujet yang bisa dipilih:
- Mencari informasi promo restoran atau cafe. Contohnya promo buy one get one, promo diskon pembayaran via Gopay, promo ulang tahun, promo makan gratis, dan lain sebagainya.
- Bisa juga dengan cara makan di rumah dahulu sebelum berencana bepergian, agar ketika nonton tidak merasa lapar, atau supaya nggak perlu beli makan.
- Kencan di rumah; masak bareng, lalu nonton Netflix
Contoh Anggaran Bulanan untuk Pacaran
Berikut ilustrasi yang bisa kamu sontek, sesuaikan dengan kebutuhanmu ya.
Misalnya, penghasilanmu per bulan adalah Rp6.000.000. Alokasi anggaran bulanan untuk pacaran 10%, berarti sebesar Rp600.000. Artinya (lagi) bujet mingguanmu adalah Rp150.000. Bisa nggak bikin acara pacaran berdua dengan Rp150.000? Bisa, seharusnya.
Waktu | Acara | Pengeluaran | Total |
Minggu 1 | Nonton film weekday Makan di pinggir jalan | Rp60.000 Rp70.000 | Rp130.000 |
Minggu 2 | Jalan-jalan ke Kota Tua Makan di warung sederhana | Rp55.000 Rp80.000 | Rp135.000 |
Minggu 3 | Di rumah aja, nonton Netflix akun sharing maraton sehari Beli camilan, dan bahan makanan buat masak makan siang sendiri | Rp5.000 Rp120.000 | Rp125.000 |
Minggu 4 | Jajan gelato | Rp100.000 | Rp100.000 |
Total, kamu butuh Rp490.000 untuk anggaran bulanan acara kencan, sisanya bisa untuk transportasi. Perhitungan di atas bisa dilakukan oleh salah satu pihak. Jika—taruhlah—masing-masing pihak punya Rp600.000, itu juga sudah jadi tambahan anggaran bulanan yang lumayan banget kan?
Yang penting, bisa jalan berdua dan semakin mendekatkan diri satu sama lain.
Bagaimana? Semoga mudah dipahami, dan bisa dipraktikkan ya, contoh anggaran bulanan untuk agenda pacaran di atas? Sesuaikan saja dengan kondisimu, dan kamu tak perlu memaksakan diri jika memang tak mampu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tren Bersepeda: 5 Hal untuk Menjadikannya Bermanfaat Maksimal
Akhir-akhir berkembang tren baru di tengah pandemi: tren bersepeda.
Sinyal bagus, karena ini berarti kamu semua semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit datang. Juga sinyal bagus untuk pelaku bisnis persepedaan, karena penjualan sepeda dan segala macam printilannya meningkat akhir-akhir ini.
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga termasuk dari mereka yang secara dadakan hobi bersepeda?
Meski banyak yang berpendapat, bahwa tren bersepeda belakangan bukan hanya sekadar disebabkan oleh kesadaran menjaga kesehatan yang meningkat, tetapi merupakan bentuk kelatahan, tapi QM Financial berharap, kamu semua meneruskan kebiasaan baik ini meski pandemi dinyatakan berakhir nantinya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait hobi baru naik sepeda ini, supaya enggak sekadar menjadi tren bersepeda yang bersifat sementara saja.
5 Hal untuk Diperhatikan Saat Ikut Tren Bersepeda
1. Nggak harus selalu sepeda mahal
Yang harus selalu diingat, hobi itu enggak harus selalu mahal kok ongkosnya. Bisa juga kita memilih untuk menjalani hobi yang tidak membebani keuangan kita setiap harinya.
Begitu juga dengan tren bersepeda kali ini. Meskipun ada hukum alam yang menyatakan “ada harga ada kualitas”, tetapi kita enggak harus memaksakan diri untuk membeli sepeda supermahal impor yang lagi naik daun itu untuk ikut tren bersepeda. Kamu bisa mulai dari yang ada dan tersedia dalam banyak pilihan di toko sepeda.
Bahkan, sebagai permulaan, enggak ada salahnya kamu mulai dengan membeli sepeda second tetapi dengan kualitas yang bagus. Dengan sedikit usaha, kamu bisa kok menemukan sepeda dengan merek terkenal, harganya terjangkau, dan masih mulus.
2. Yang penting, perawatannya!
Yes, hobi bersepeda enggak hanya berhenti di beli sepeda lalu dipakai di car free day. Tren bersepeda ini seharusnya juga sepaket dengan perawatan sepedanya.
Jadi, jangan lupa perawatannya ya; dibersihkan, dilengkapi safety tools-nya, cek ban sebelum dipakai, cek rem dan lampu juga. Sepeda mahal juga akan cepat rusak kalau kita enggak merawatnya, sedangkan sepeda murah bisa awet kalau kita bisa memberikan perawatan yang baik.
3. Lengkapi peralatan
Nah, ngomongin soal safety tools, selain membeli sepedanya, jangan lupa juga untuk melengkapi printilan yang menambah keamanan tren bersepeda yang kamu lakukan.
Misalnya, helm, ini wajib. Lalu, pakailah sepatu yang layak juga ketika bersepeda. Kamu mungkin juga butuh botol minum dan bottle cage-nya, juga cycling pants. Bagaimana dengan goggle, butuh juga enggak? Oh, jangan lupa pasang flasher juga, demi keamanan kalau bersepeda malam atau pagi hari. And also cases, sarung tangan, jas hujan, pompa sepeda, ban dalam cadangan, ….
Loh, kok, banyak juga ya?
4. Anggarkan!
Nah, berarti hal keempat ini penting untuk kamu lakukan seiring tren bersepeda yang semakin ngehits: membuat anggaran untuk pembiayaan hobimu.
Memang butuh banyak perlengkapan agar hobi bersepedanya bisa aman dan nyaman dilakukan, dan bisa bertahan lama. Namun, enggak semuanya harus dilengkapi dengan segera. Kamu bisa membuat anggaran untuk bersepeda dengan menyusun prioritas.
Misalnya, helm jelas harus punya. Sepatu, kalau kamu sudah punya running shoes alias sepatu lari atau sneakers ya sepertinya sudah cukup dulu untuk sementara. Begitu juga dengan cycling pants, kalau kamu sudah punya celana training, ya itu juga sudah bisa dipakai.
Flasher ini penting, apalagi jika kamu gemar bersepeda menjelang sore atau subuh-subuh. Kondisi remang-remang kadang membuat mata rada-rada kabur gitu. Jadi, buat dirimu sendiri “terlihat” ketika bersepeda. Tak jarang, pesepeda ini karena saking santainya jadi enggak kelihatan oleh pengguna jalan yang lain loh. Begitu dekat baru deh gelagapan.
Jas hujan juga penting, apalagi kalau nanti sudah masuk musim penghujan. Tetapi jas hujan ada yang enggak terlalu mahal, jadi seharusnya sih enggak terlalu berat di ongkos untuk membelinya. Sarung tangan penting, agar lebih enak menggenggam setang sepeda. Tetapi, misalnya belum punya, juga enggak masalah. Next budget bisa dianggarkan lagi.
Nah, dengan menyusun prioritas seperti ini, tentunya tren bersepeda enggak jadi hobi baru yang mahal kan?
5. Tetap utamakan keselamatan
Keamanan dan keselamatan adalah yang paling utama. Jangan bersepeda berjajar di jalan umum, yang enggak hanya digunakan untuk sepeda saja. Pakai semua perlengkapan keamananmu.
Dan, yang paling penting: taati protokol kesehatan. Pakai masker dan/atau face shield, jangan bergerombol, dan tetap jaga jarak satu sama lain.
Percuma tren bersepeda berkembang, kalau kemudian bikin kluster penularan penyakit baru.
Nah, semoga tren bersepeda ini enggak cuma tren sesaat ya. Jaga kesehatanmu, dan orang-orang tercintamu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Merencanakan Pesta Ulang Tahun Perkawinan yang Bermakna dalam 5 Langkah
Mengarungi hidup rumah tangga berdua selama sekian lama itu sungguh sesuatu, ya kan? Dibilang susah ya enggak juga, dibilang gampang ya enggak banget. Makanya, untuk sebagian pasangan suami istri, merayakan pesta ulang tahun perkawinan itu dianggap perlu, demi mengingat sebegitu lama kebersamaan tersebut.
Nggak mudah lo, bisa awet hidup bareng begini. Inget ups and downs-nya, kayak roller coaster. Bahkan sebagian kadang terpikir untuk menyerah di satu titik. Ups!
So, apakah kamu dan pasangan pengin merencanakan pesta ulang tahun perkawinan untuk berdua? Mau besar ataupun pesta kecil–atau bahkan hanya dirayakan berdua–semua tetap butuh persiapan lo! Tanpa siap-siap, bisa jadi bikin bocor anggaran, bahkan anggaran bulanan bisa terganggu.
Jadi, berikut ini ada beberapa tip untuk merencanakan pesta ulang tahun perkawinan, yang on budget tapi bermakna. Mau? Simak artikel ini sampai selesai ya.
5 Langkah Mempersiapkan Pesta Ulang Tahun Perkawinan yang Berkesan Tanpa Boros
1. Fokuskan pada relationship berdua
Mau merayakan pesta ulang tahun perkawinan semewah apa pun, sebaiknya kembali lagi untuk fokus pada hubungan yang sudah dibangun berdua. Pada keluarga.
Apa makna pesta ulang tahun perkawinan bagi keluarga? Apa arti perayaan tersebut? Mensyukuri yang sudah dijalani, dan dipunyai, lalu membuat rencana baru yang lebih baik ke depan? Atau, apa?
Kembalikan semuanya pada keluarga, dan terutama kualitas hubungan berdua sebagai pasangan suami istri.
Dengan begini, mau merayakan dengan cara apa pun, maknanya tetap mendalam.
2. Tentukan acara
Nah, kalau niat sudah ada dan baik, maka selanjutnya mau merencanakan acara apa pun, pasti akan jadi baik juga.
Jadi, mau ngapain nih? Mau ngadain private party saja, atau mau mengundang sejumlah tamu untuk bisa diajak bersyukur bareng? Biasanya sih, pasangan suami istri merayakan pesta ulang tahun perkawinan dengan lebih meriah ketika berulang tahun perak, emas, ataupun intan. Selain itu, juga bisa saja sih dirayakan, tapi pada umumnya hanya di lingkup keluarga saja.
Acaranya bisa makan malam bareng di resto, atau mau masak sendiri di rumah secara lebih istimewa juga bisa. Atau, ada yang merayakan pesta ulang tahun perkawinan sambil honeymoon kedua, atau backpackeran bareng.
Banyak cara untuk merayakan pesta ulang tahun perkawinan ini. Yang penting, kembali lagi, mau seperti apa pun acaranya, selalu ingat bahwa kualitas relationship berdualah yang utama.
3. Tentukan bujet
Setelah tahu acaranya mau seperti apa, maka berikutnya tentukan bujetnya. Lagi-lagi ingat, bukan kemewahan yang utama, tapi makna di balik pesta ulang tahun perkawinan itu sendiri.
Jadi, mau bujet berjuta-juta, atau beberapa ratus ribu saja, enggak jadi masalah, seharusnya. Tapi tetap harus direncanakan, lebih baik lagi dibuat anggarannya–apalagi jika pengin membuat pesta yang meriah.
Misalnya nih, mau membuat pesta di resto, sambil mengundang sejumlah tamu: saudara atau sahabat-sahabat terdekat. Berarti yang harus dipikirkan adalah berapa jumlah tamu undangan, makanan, minuman, dan barangkali juga harus menyiapkan suvenir.
4. Tentukan tempat
Tempat ini sudah pasti harus menyesuaikan jenis acara dan juga bujet.
Misalnya, mau merayakan pesta ulang tahun perkawinan di restoran atau mau private party di rumah? Kalau di restoran, di restoran mana? Kalau di rumah, bagaimana menyiapkan tempat untuk para tamu?
Atau kalau mau merayakan ulang tahun perkawinan sembari honeymoon kedua, tentukan tujuannya yang sesuai bujet. Enggak harus terlalu jauh juga kok, yang penting sweet escape berdua.
5. Siapkan kejutan
Biar lebih meriah, siapkan kejutan khusus untuk pasangan. Ya namanya kejutan, jangan sampai ada yang tahu dong. Siapkan sesuatu di luar dugaan pasangan, ataupun yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain, secara khusus.
Duh, pasti lebih heboh deh pesta ulang tahun perkawinan tahun ini.
Nah, gimana? Sudah siap untuk membuat rencana dan menyusun anggaran untuk pesta ulang tahun perkawinan kalian? Boleh banget lo, kalau mau mengundang tim QM Financial untuk ikut hadir di pesta. Biar lebih meriah kan?
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.