Apa Itu Retensi Karyawan dan Mengapa Hal Ini Sangat Penting?
Retensi karyawan adalah salah satu aspek krusial dalam manajemen sumber daya manusia yang berfokus pada upaya untuk mempertahankan karyawan berbakat agar tetap bekerja di perusahaan dalam jangka waktu yang panjang.
Dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini, menjaga karyawan agar tetap loyal dan termotivasi enggak hanya membantu perusahaan mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan. Namun, juga memastikan bahwa perusahaan dapat terus beroperasi dengan efisiensi tinggi dan produktivitas yang optimal.
Ketika karyawan merasa dihargai dan mendapatkan kepuasan dalam pekerjaan mereka, mereka cenderung lebih produktif dan berkomitmen pada tujuan perusahaan.
Nah, makanya, retensi karyawan ini akan selalu dianggap penting bagi HR. Agar dapat mengelola sumber daya manusia ini dengan baik, setiap orang dalam perusahaan wajib paham, setidaknya tahu, mengenai retensi karyawan ini.
Table of Contents
Retensi Karyawan Adalah Hal Penting bagi Perusahaan
Retensi karyawan adalah upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan karyawan agar tetap bekerja di perusahaan tersebut dalam jangka waktu yang panjang.
Cakupannya bisa mulai dari strategi sampai praktik, yang tujuannya satu: meningkatkan kepuasan dan keterlibatan karyawan. Hasil dari upaya ini adalah karyawan betah karena mereka merasa dihargai, dan tidak akan mencari pekerjaan di tempat lain lagi.
Beberapa elemen kunci retensi karyawan adalah sebagai berikut:
- Kompensasi dan benefit
- Lingkungan kerja
- Pengembangan karier
- Work-life balance
- Penghargaan dan pengakuan
Baca juga: Menggali Hubungan antara Retensi Karyawan dan Kesejahteraan Finansial
Pentingnya Retensi Karyawan
Setelah memahami konsep dasar retensi karyawan, penting untuk mengeksplorasi lebih dalam alasan mengapa retensi karyawan sangat krusial bagi kesuksesan jangka panjang sebuah perusahaan.
Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan mengapa perusahaan perlu fokus pada retensi karyawan.
1. Mengurangi Biaya Rekrutmen dan Pelatihan
Mempekerjakan dan melatih karyawan baru memerlukan biaya yang besar. Dengan mempertahankan karyawan yang ada, perusahaan dapat menghemat biaya ini.
2. Meningkatkan Produktivitas
Karyawan yang bertahan lebih lama cenderung lebih produktif karena mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dalam mengenai pekerjaan yang mereka lakukan dan perusahaan tempat mereka bekerja.
3. Memperkuat Budaya Perusahaan
Karyawan yang bertahan lama akan dapat membantu membangun dan memperkuat budaya perusahaan yang positif dan stabil.
4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Karyawan yang berpengalaman akan mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Dengan menerapkan strategi retensi yang efektif, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawan, meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan, dan mencapai tujuan bisnis yang lebih baik.
Mengelola Retensi Karyawan dari Sisi Keuangan
Nah, karena QM Financial selalu ngomongin soal keuangan, maka bahas pengelolaan retensi karyawan juga dari sisi keuangan ya.
Mengelola retensi karyawan dari sisi keuangan bisa dengan melakukan beberapa strategi yang dibuat untuk tujuan agar karyawan merasa dihargai dan termotivasi, sekaligus menjaga keseimbangan anggaran perusahaan.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola retensi karyawan dari sisi keuangan.
1. Memberikan Kompensasi yang Kompetitif
Lakukan peninjauan gaji secara berkala untuk memastikan bahwa gaji yang ditawarkan kompetitif dibandingkan dengan pasar. Dengan begitu, karyawan bisa dicegah dari perasaan undervalued hingga mereka “terpaksa” mencari peluang di tempat lain.
Lalu soal bonus dan insentif nih, akan sangat baik kalau dibuat rencananya juga. Berikan bonus berdasarkan kinerja individu dan tim. Sementara insentif bisa berupa bonus tahunan, bonus proyek, atau insentif penjualan.
2. Menyediakan Benefit Tambahan
Salah satu benefit yang “wajib” diberikan pada karyawan terkait retensi adalah asuransi kesehatan. Umumnya, perusahaan akan secara otomatis mengikutsertakan karyawannya di BPJS Kesehatan, karena ini adalah hal wajib yang diatur oleh pemerintah.
Nah, di samping itu, jika memang perlu, cek kembali apakah BPJS Kesehatan sudah cukup? Tawarkan paket asuransi kesehatan yang komprehensif untuk karyawan dan keluarga mereka. Dengan upaya ini, perusahaan enggak cuma dianggap perhatian terhadap kesejahteraan karyawan tetapi juga menunjukkan bahwa perusahaan peduli pada kesehatan mereka. Bahkan sampai keluarganya juga.
Benefit kedua yang wajib juga diberikan adalah program jaminan pensiun. Ada Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu opsi. Perusahaan juga bisa menambahkan program lain, misalnya DPLK atau DPPK.
Berikan juga cuti berbayar yang cukup sesuai hak karyawan yang sudah diatur dan disepakati, termasuk cuti tahunan, cuti sakit, dan cuti khusus seperti cuti melahirkan atau cuti ayah.
3. Fleksibilitas dan Work-Life Balance
Jika memungkinkan, implementasikan jadwal kerja yang fleksibel, termasuk opsi untuk bekerja dari rumah. Fleksibilitas ini dapat meningkatkan kepuasan karyawan tanpa biaya tambahan yang signifikan loh!
Jika memang memungkinkan lagi, adopsi kebijakan remote working untuk mengurangi kebutuhan ruang kantor dan biaya operasional lainnya, sambil memberikan karyawan lebih banyak kebebasan. Seperti QM Financial, yang enggak punya kantor fisik. Sesekali perlu juga sih meeting sambil meetup, yang biasanya malah lebih seru.
4. Pemberian Pelatihan atau Kelas
Sediakan anggaran untuk pelatihan dan pengembangan keterampilan. Utamanya kelas keuangan. Kenapa?
Memberikan kelas keuangan dapat memiliki dampak signifikan terhadap retensi karyawan. Kelas keuangan yang baik enggak akan hanya membantu karyawan dalam mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih efektif, tetapi juga menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap kesejahteraan mereka secara menyeluruh.
Ketika karyawan merasa bahwa perusahaan mereka memberikan dukungan dalam aspek kehidupan yang penting seperti keuangan pribadi, mereka cenderung merasa lebih dihargai.
Selain itu, karyawan yang memiliki keterampilan manajemen keuangan yang baik cenderung mengalami stres yang lebih rendah terkait masalah keuangan. Stres yang berkurang ini bisa meningkatkan produktivitas dan fokus mereka di tempat kerja.
Dengan memberikan kelas keuangan, perusahaan membantu karyawan mengembangkan keterampilan yang berguna seumur hidup. Pada gilirannya nanti, hal ini dapat meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan.
So, bisa dikatakan bahwa kelas keuangan ini adalah investasi yang cerdas dalam pengembangan karyawan. Pasalnya, enggak hanya meningkatkan kesejahteraan saja, tetapi juga mendukung tujuan retensi perusahaan.
5. Pengelolaan Anggaran yang Efisien
Prioritaskan pengeluaran perusahaan pada area yang memberikan dampak terbesar terhadap retensi, seperti pelatihan, kesehatan, dan kesejahteraan karyawan. Lakukan analisis biaya-benefit secara berkala untuk memastikan bahwa investasi dalam retensi karyawan memberikan hasil yang diinginkan.
Baca juga: Mengapa Kepuasan Kerja Menjadi Faktor Penting dalam Meningkatkan Retensi Karyawan?
So sampai di sini, kita jadi paham ya. Bahwa memahami dan mengelola retensi karyawan adalah langkah esensial untuk mencapai keberhasilan jangka panjang bagi setiap perusahaan.
Melalui berbagai strategi seperti memberikan kompensasi yang kompetitif, menyediakan benefit tambahan, mendukung pengembangan karier, serta menawarkan kelas keuangan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mendukung kesejahteraan karyawan.
Dengan demikian, perusahaan tidak hanya mampu mengurangi biaya yang terkait dengan turnover karyawan, tetapi juga meningkatkan produktivitas, memperkuat budaya perusahaan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Pada akhirnya, investasi dalam retensi karyawan adalah investasi dalam masa depan perusahaan itu sendiri, yang memastikan kelangsungan dan kesuksesan dalam menghadapi tantangan bisnis yang terus berkembang.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Turn Over Karyawan: Memahami Biaya Sebenarnya bagi Perusahaan
Dalam dunia bisnis, istilah turn over karyawan sering kali muncul dalam diskusi mengenai manajemen sumber daya manusia dan efisiensi operasional.
Secara sederhana, turnover karyawan mengacu pada tingkat di mana karyawan meninggalkan suatu organisasi dan digantikan oleh karyawan baru. Fenomena ini, meskipun tampaknya merupakan bagian alami dari siklus pekerjaan, dapat membawa implikasi yang signifikan bagi setiap perusahaan.
So, adalah penting untuk memahami sepenuhnya bagaimana turn over karyawan ini enggak hanya berdampak pada biaya operasional langsung, seperti rekrutmen dan pelatihan, tetapi juga pada aspek-aspek tidak langsung seperti moral tim, kualitas kerja, dan bahkan reputasi perusahaan di mata pasar tenaga kerja.
Coba yuk, kita selami di artikel kali ini. Tujuannya agar nanti perusahaan dapat mengidentifikasi penyebab dan, yang lebih penting, strategi untuk mengelola dan idealnya mengurangi turn over ini, sehingga mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Table of Contents
Biaya-Biaya dalam Turn Over Karyawan
Dalam praktiknya, turn over karyawan itu “mahal”. Ada banyak “pengeluaran” yang akan terjadi, yang seharusnya hal ini disadari oleh HR maupun pihak manajemen perusahaan. Mari kita lihat.
Biaya Langsung
Salah satu konsekuensi paling langsung dan merugikan dari turn over karyawan adalah biaya yang terkait dengan proses rekrutmen dan penggantian posisi yang kosong.
Biaya Rekrutmen
Setiap kali seorang karyawan memutuskan untuk resign, perusahaan harus mengeluarkan biaya yang signifikan untuk merekrut pengganti. Proses ini enggak hanya melibatkan iklan posisi dan wawancara kandidat, tetapi juga screening dan penilaian untuk menemukan kandidat yang tepat, yang sering kali memakan waktu dan sumber daya.
Biaya Pelatihan
Setelah karyawan baru diterima, yang berikutnya muncul adalah biaya pelatihan dan pengembangan. Karyawan baru perlu waktu untuk memahami budaya perusahaan, proses internal, dan tanggung jawab pekerjaan mereka. Investasi waktu dan uang dalam pelatihan ini lumayan besar loh! Perusahaan harus memastikan bahwa mereka bisa segera produktif. Masalahnya, kadang ini juga berarti bahwa produktivitas keseluruhan mungkin menurun selama periode transisi ini.
Selain itu, ada pengurangan produktivitas yang umum terjadi selama karyawan baru masih mempelajari tugas-tugas mereka. Meskipun ini adalah bagian alami dari proses setiap pergantian staf, dampaknya pada operasi sehari-hari bisa signifika. Apalagi kalau yang digantikan memiliki peran penting atau spesialis.
Biaya Administratif
Terakhir, ada biaya administratif yang tidak dapat diabaikan. Mengelola pergantian karyawan, dari proses keluar hingga perekrutan dan orientasi karyawan baru, melibatkan waktu dan tenaga dari tim HR. Semua aktivitas ini membutuhkan sumber daya yang, jika digunakan untuk tujuan lain, dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan.
Dengan demikian, memahami dan mengelola biaya langsung ini tidak hanya mengurangi beban finansial pada perusahaan, tetapi juga membantu dalam mempertahankan kelancaran dan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Biaya Tidak Langsung
Di luar biaya langsung yang mudah dihitung, turn over karyawan juga membawa biaya tidak langsung yang kadang lebih sulit diukur tetapi enggak kalah pentingnya.
Motivasi
Salah satu dampak yang paling signifikan adalah pada moral dan motivasi karyawan. Ketika karyawan sering datang dan pergi, ini dapat menciptakan suasana kerja yang enggak stabil, sehingga bisa menurunkan semangat tim.
Karyawan yang tersisa bisa jadi lantas merasa enggak aman. Mereka bisa juga merasa kecewa karena kehilangan rekan kerja. Situasi ini juga bisa menambah beban kerja yang enggak seimbang, mengakibatkan stres dan kelelahan.
Penurunan Kualitas Layanan atau Produk
Butuh waktu bagi karyawan baru untuk mencapai tingkat keahlian dan efisiensi yang sama dengan pendahulunya. Hal ini sebenarnya ya wajar, tetapi bisa berdampak pada konsistensi dan kualitas output yang dihasilkan. Bisa saja akhirnya memengaruhi kepuasan pelanggan dan reputasi perusahaan.
Rugi Pengalaman
Saat ada karyawan yang resign dan digantikan dengan yang baru akan memberikan “kerugian” pengalaman dan pengetahuan. Apalagi kalau karyawan lamanya memang sudah ahli. Mereka akan ikut membawa pergi pengetahuan ini, yang bisa menyebabkan kesenjangan dalam pemahaman dan kemampuan tim.
So, biaya tidak langsung ini, meskipun kurang terlihat, dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada kesehatan dan keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi manajemen untuk enggak hanya fokus pada biaya langsung dari turn over karyawan, tetapi juga mempertimbangkan dan mengatasi dampak tidak langsung ini untuk mempertahankan kestabilan dan pertumbuhan perusahaan.
Strategi Mengurangi Turn Over Karyawan
Jadi, harus gimana ya untuk menahan turn over karyawan biar rasionya bisa tetap rendah?
Pengembangan Budaya Perusahaan yang Mendukung
Salah satu strategi paling efektif adalah dengan mengembangkan budaya perusahaan yang baik.
Budaya perusahaan yang kuat dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, di mana karyawan merasa dihargai, diakui, dan terlibat. So, komunikasi yang terbuka dan jujur harus dipelihara, pun ada penghargaan terhadap keragaman, serta menjaga kontribusi karyawan.
Ketika karyawan merasa bahwa mereka adalah bagian tak terpisahkan dari perusahaan dan visinya, mereka lebih cenderung merasa puas dan termotivasi untuk bertahan dalam jangka panjang.
Kompensasi dan Benefit yang Seimbang
Dalam usaha untuk mengurangi turn over karyawan, penyediaan kompensasi dan benefit yang seimbang merupakan langkah kunci.
Kompensasi yang adil dan menarik enggak hanya berfungsi sebagai insentif bagi karyawan untuk bergabung dan bertahan di perusahaan, tetapi juga sebagai pengakuan atas nilai dan kontribusi mereka.
Selain gaji pokok, elemen-elemen seperti bonus, asuransi kesehatan, program pensiun, fleksibilitas kerja, dan peluang pengembangan profesional dapat menambah daya tarik perusahaan sebagai tempat kerja yang diinginkan.
Ketika karyawan merasa bahwa mereka diberi kompensasi yang setara dengan usaha dan prestasi, maka kepuasan kerja dan loyalitas mereka pun meningkat terhadap perusahaan. Lebih lanjut, dengan menyesuaikan benefit untuk mendukung kesejahteraan mereka, perusahaan akan dinilai peduli.
Pendekatan ini enggak hanya meningkatkan retensi karyawan tetapi juga membantu menarik talenta baru, menciptakan lingkungan kerja yang stabil dan produktif.
Pemberian Program Pelatihan, Termasuk Financial Training
Dengan menyediakan pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan, perusahaan menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan profesional karyawan.
Nah, ini enggak cuma pelatihan teknis atau keahlian khusus yang terkait dengan pekerjaan saja, tetapi juga financial training, yang dapat membantu karyawan dalam mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik.
Pengetahuan finansial yang diperoleh melalui pelatihan ini enggak hanya bermanfaat untuk kehidupan pribadi karyawan, tetapi juga meningkatkan pemahaman mereka tentang aspek keuangan dalam bisnis. Nantinya, hal ini berkontribusi terhadap pengambilan keputusan yang lebih tepat dan bertanggung jawab dalam pekerjaan.
Pelatihan semacam ini menunjukkan bahwa perusahaan enggak hanya mau berinvestasi dalam kinerja karyawan—yang notabene akan menguntungkan perusahaan—tetapi juga dalam kesejahteraan dan pengembangan pribadi karyawan. Hal ini dapat memperkuat loyalitas dan kepuasan mereka, yang pada akhirnya mengurangi kecenderungan mereka untuk mencari peluang di tempat lain, sehingga menurunkan tingkat turn over secara keseluruhan.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menggali Hubungan antara Retensi Karyawan dan Kesejahteraan Finansial
Jika mencari tantangan yang paling signifikan dalam dunia industri dan bisnis saat ini, maka salah satu jawabannya adalah retensi karyawan. Kapasitas untuk mempertahankan karyawan telah menjadi faktor keberhasilan perusahaan yang tidak dapat disepelekan.
Tidak dimungkiri, kepergian karyawan dapat menurunkan etos kerja dan memicu lebih banyak lagi karyawan yang meninggalkan perusahaan. Selain itu, pergantian karyawan yang terlalu sering bisa juga membuat pelanggan bertanya-tanya, kenapa mereka harus berurusan dengan orang yang berbeda-beda saat menggunakan produk atau jasa dari perusahaan.
Hal ini perlu diperhatikan jika perusahaan tetap ingin kompetitif dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Perlu diingat bahwa mempertahankan karyawan bukan hanya bermanfaat untuk perusahaan, melainkan juga bagi karyawan itu sendiri.
Apa yang Dimaksud dengan Retensi Karyawan?
Sebelum mengenal konsep retensi karyawan lebih dalam, penting sekali menggali pengertian dari istilah tersebut.
Retensi adalah usaha untuk mempertahankan pekerja yang berbakat dan produktif untuk meminimalkan pergantian karyawan dengan cara menumbuhkan situasi kerja yang positif.
Hal ini memungkinkan karyawan untuk lebih aktif terlibat dan mencurahkan kompetensinya dengan maksimal. Bukan cuma itu, retensi karyawan juga diwujudkan melalui apresiasi, pemberian gaji yang kompetitif, dan mendorong work life balance di kalangan karyawan.
Dampak Retensi Karyawan pada Keuangan Perusahaan
Retensi karyawan memberikan pengaruh yang cukup besar pada eksistensi perusahaan. Beberapa dampak yang ditimbulkan jika perusahaan menerapkan strategi ini di antaranya sebagai berikut.
1. Menghemat Waktu dan Uang
Salah satu benefit yang paling realistis dari retensi pekerja adalah penghematan waktu dan uang.
Merekrut dan melatih pekerja baru nyatanya menjadi proses yang mahal dan memakan banyak waktu. Bayangkan jika perusahaan berkali-kali harus merekrut, mewawancara, dan melatih pekerja baru di posisi yang sama. Kasus ini patut dihindari dengan berfokus mempertahankan karyawan yang sudah lama.
2. Meningkatkan Produktivitas
Pergantian pekerja juga dapat berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Masalah ini secara tidak langsung bisa menghambat alur kerja, sehingga kinerja karyawan lainnya bisa saja ikut menurun.
Dengan mempertahankan karyawan, maka stabilitas dan produktivitas di perusahaan bisa lebih tercapai.
3. Meningkatkan Wawasan dan Keterampilan Karyawan
Semakin lama karyawan bekerja di perusahaan, maka pengalaman dan wawasannya seputar bidang yang digelutinya akan semakin bertambah. Hal ini membuat karyawan tersebut lebih berharga dan patut dipertahankan.
Oleh karena itu, mempertahankan karyawan yang berpengalaman akan membantu menjaga kinerja dan memastikan perusahaan tetap kompetitif.
4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Dampak yang cukup bermanfaat dari adanya retensi karyawan adalah membuat pelanggan lebih loyal terhadap brand perusahaan. Pelanggan yang menerima pelayanan dari karyawan berpengalaman akan merasa lebih puas dan bukan tidak mungkin akan merekomendasikan orang-orang terdekatnya untuk memakai produk atau jasa yang sama.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Retensi
Ada beberapa faktor yang memengaruhi retensi, sehingga perlu dipertimbangkan secara matang oleh perusahaan. Beberapa faktor tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Humanisasi
Karyawan adalah makhluk sosial yang mendambakan ruang kerja nyaman dan mampu membuat mereka merasa diterima dan dihargai. Hal ini akan mendorong karyawan untuk mengerahkan seluruh potensinya saat bekerja.
Dengan menciptakan lingkungan kerja yang suportif, maka dapat meminimalkan waktu untuk memikirkan tentang pergantian karyawan.
2. Pengakuan Kerja
Karyawan cenderung peka terhadap perlakuan baik atau buruk dari atasan maupun rekan-rekan kerjanya.
Hal ini menggambarkan bahwa menghargai keberadaan karyawan sangat penting untuk membuat mereka lebih merasa diakui dan didengarkan. Oleh karena itu, perlakuan kerja kepada karyawan perlu diperhatikan untuk membuat karyawan tetap merasa betah bekerja di perusahaan.
3. Pelatihan yang Berkelanjutan
Telah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa “peluang untuk berkembang” merupakan faktor penting untuk membuat karyawan tetap bertumbuh di perusahaan.
Pelatihan dapat berbentuk workshop, seminar, atau pendampingan merupakan upaya berinvestasi kepada karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan peduli dengan peningkatan skill karyawan agar lebih profesional.
Contoh Program Kesejahteraan Perusahaan yang Mendukung Retensi
Ada beberapa contoh program kesejahteraan perusahaan yang mendukung retensi karyawan. Beberapa program tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Kompensasi dan Benefit yang Kompetitif
Kompensasi dan benefit yang kompetitif merupakan kunci utama mempertahankan karyawan. Ini bukan hanya tentang gaji, melainkan juga asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, dan masih banyak lagi.
Memberikan gaji dan tunjangan yang kompetitif secara tidak langsung menunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen terhadap kesejahteraan dan profesionalitas karyawan.
2. Pengakuan dan Penghargaan
Bayangkan jika karyawan sudah bekerja dengan begitu keras untuk mencapai target perusahaan. Namun, atasan justru bersikap tidak peduli dan tidak mau tahu. Hal ini tentu membuat karyawan merasa tidak dihargai, apalagi diapresiasi.
Jika masalah itu terjadi, maka karyawan cenderung akan kehilangan motivasi dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, perusahaan dapat menyusun program penghargaan untuk mengapresiasi kinerja para karyawan yang kompeten. Contoh upaya yang bisa dilakukan adalah merayakan pencapaian individu dan tim, memberikan bonus, menawarkan voucher liburan, atau waktu libur tambahan.
3. Jenjang Karier yang Jelas
Salah satu pertimbangan karyawan dalam mempertahankan pekerjaannya adalah jenjang karier di perusahaan. Pasalnya, banyak di antara karyawan yang bekerja tidak hanya karena faktor gaji, melainkan juga karena perkembangan karier.
Oleh karena itu, pastikan agar perusahaan memberikan jenjang karier yang jelas untuk mendukung perkembangan potensi karyawan. Hal ini akan membuat karyawan lebih termotivasi untuk mencapai tingkatan atau jabatan tertentu dalam perusahaan.
4. Pemberian Pelatihan
Untuk mendorong perkembangan karyawan, penting juga untuk memberikan berbagai pelatihan yang relevan dengan kompetensi karyawan, termasuk juga kelas keuangan atau financial training.
Saat seorang karyawan terampil mengelola keuangan pribadinya, maka ia tak perlu mengkhawatirkan kondisi keuangan dan dapat fokus pada pekerjaan dengan lebih baik. Dengan begitu, produktivitas meningkat, dan akhirnya juga berpengaruh pada retensi karyawan perusahaan itu sendiri.
Retensi karyawan merupakan usaha perusahaan yang visioner untuk mempertahankan pekerja yang kompeten dan profesional. Hal ini mampu memberikan dampak yang positif untuk pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!