Perencanaan Keuangan Itu Penting, Siapa Saja yang Membutuhkan?
Zaman sekarang, siapa sih yang tidak mendambakan kondisi keuangannya stabil dan ideal? Semua orang kini berusaha untuk mencapai kondisi dengan penghasilan mencukupi, sekaligus dapat berinvestasi untuk hari tua. Kondisi tersebut tentu saja dapat dicapai dengan membuat perencanaan keuangan yang matang.
Memangnya, apa sih perencanaan keuangan itu?
Menurut Financial Planning Standards Board Indonesia, perencanaan keuangan diartikan sebagai sebuah proses mencapai tujuan hidup dengan membuat pengelolaan keuangan yang terencana dan terintegrasi. Tujuan hidup di sini mencakup kebutuhan dana untuk pendidikan, persiapan untuk hari tua, dana untuk membangun rumah, persiapan warisan keluarga, dan pendanaan lain sesuai kebutuhan setiap orang.
Perencanaan keuangan disebut juga sebagai sebuah seni atau prinsip dalam mengelola keuangan pribadi, rumah tangga, maupun bisnis dengan efektif dan efisien. Selain itu, sering kali juga diibaratkan sebagai peta, atau ‘roadmap’, dalam mencapai kondisi finansial yang aman di masa mendatang.
Dalam pengelolaan keuangan, tentunya butuh strategi yang matang agar tujuan utamanya dapat tercapai. Tak heran, saat ini kebutuhan untuk dapat membuat perencanaan keuangan sendiri semakin meningkat.
Proses belajar mengelola dan membuat rencana keuangan ini sudah pasti bukan sekadar SKS, alias sistem kebut semalam. Tapi, harus dilakukan secara terus menerus, bahkan sepanjang hidup.
Kok gitu? Iya, karena ilmu keuangan itu akan bertambah seiring kita juga “naik kelas” dalam hidup. Bahkan, kalau kondisi berubah, keuangan pun harus segera disesuaikan menjadi survival mode.
Karena itu, penting banget buat kita semua, untuk mempelajari lebih lanjut terkait pengelolaan dan perencanaan keuangan ini.
Manfaat Perencanaan Keuangan
Banyak manfaat yang akan kamu rasakan, jika kamu mulai membuat perencanaan keuangan hari ini. Di antaranya:
Bisa mengamankan dana darurat
Ibarat sedia payung sebelum hujan, poin pertama ini penting untuk meminimalkan pengeluaran yang dibutuhkan secara dadakan. Banyak kemungkinan yang dapat terjadi di hari esok, dan tentu saja kita tidak dapat memprediksi masa depan akan seperti apa. Karena itu, dana darurat diperlukan untuk mengatasi kebutuhan tak terduga dan mendesak.
Analisis kesalahan alokasi dana
Hal pertama yang perlu kamu sadari ketika memulai untuk membuat perencanaan keuangan adalah alokasi dana. Ini penting, karena memang di sinilah inti dari perencananaan keuangan, yaitu membagi dana yang ada ke dalam bagian-bagian kebutuhan kita.
Nah, kalau kita sudah membuat rencana keuangan dengan baik, kesalahan alokasi dan penggunaan dana akan dengan mudah diketahui, sehingga kita bisa langsung membuat strategi untuk memperbaikinya.
Cara untuk mewujudkan mimpi
Poin ini menjadi alasan utama mengapa perencanaan keuangan sangat penting untuk dilakukan. Setiap orang yang hidup pastinya punya cita-cita. Kamu juga kan?
Tapi sayangnya sumber daya terbatas. Hal tersebut sangat wajar terjadi kok, dan mungkin juga dialami oleh hampir setiap orang. Tapi, dengan perencanaan keuangan yang komprehensif, semua bisa jadi mungkin untuk diwujudkan lo!
Siapa Saja yang Butuh Membuat Perencanaan Keuangan?
Secara umum, setiap orang seharusnya punya kemampuan untuk mengelola keuangannya masing-masing. Mengapa? Ya, duit-duit sendiri, kalau diatur dengan benar, nantinya juga manfaatnya akan dirasakan sendiri juga kan ya?
Ini dia mereka yang butuh membuat perencanaan keuangan dengan baik
Ibu Rumah Tangga
Sebagai seorang ibu, biasanya dipercaya dan diberi tugas penting untuk mengatur keuangan keluarga. Hal ini mencakup mengatur uang masuk, uang keluar, pembuatan anggaran, dan pengelolaan cicilan, kredit atau semacamnya.
Selain itu, investasi juga perlu dipertimbangkan demi mewujudkan tujuan keuangan keluarga jangka panjang. Karenanya, membuat rencana keuangan yang komprehensif dibutuhkan oleh setiap ibu rumah tangga.
Karyawan
Seorang karyawan juga perlu untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait perencanaan keuangan. Tanpa adanya rencana keuangan yang komprehensif, bisa jadi karyawan akan selalu merasa gajinya kurang. Karyawan juga rentan terlibat masalah keuangan, terutama terkait utang.
Dengan perencanaan keuangan yang tepat, tak hanya bisa mewujudkan cita-cita dan mimpi, karyawan juga bisa menghindarkan diri dari masalah keuangan.
Entrepreneur
Tantangan menjadi seorang pengusaha ada pada pengelolaan keuangannya, yang terdiri atas keuangan bisnis dan keuangan pribadi.
Dua-duanya butuh perencanaan keuangan yang komprehensif.
Dalam bisnis, perjalanan akan naik dan turun. Tanpa rencana keuangan bisnis yang baik, bisa jadi usaha juga tak akan berumur panjang. Sedangkan, keuangan pribadi juga harus direncanakan dengan sebaik-baiknya, agar jerih payah juga terbayar.
Profesional
Profesional di sini maksudnya adalah dokter, pengacara, akuntan, pekerja seni, freelance, dan lainnya. Mereka yang masuk ke kategori ini juga butuh banget perencanaan keuangan, baik jangka panjang maupun pendek demi tujuan yang ingin diwujudkan. Pengelolaan finansial yang baik akan mengurangi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan.
Nah, bagaimana tertarik untuk belajar membuat perencanaan keuangan? Belajar keuangan bareng QM Financial di Udemy saja!
Enaknya belajar di Udemy, kamu enggak terikat oleh waktu. Kamu bisa mempelajari semua materi kapan pun, karena aksesnya lifetime untuk sekali pembayaran saja. Ada satu modul yang cocok banget buat kamu yang baru mulai belajar membuat rencana keuangan: Berkenalan dengan Financial Planning.
Asyik kan?
Yuk, belajar bareng di Udemy. Tim QM Financial tunggu di sana ya!
Invest in Yourself: Inilah 3 Skill Atur Keuangan Pribadi yang Harus Dimiliki
Setuju kan, kalau keuangan itu berhubungan erat sama cita-cita dan mimpi. Ingat kata Mba Ligwina Hananto, money is either about achievement or anxiety. Terus, kamu memilih yang mana? Pastinya, achievement dong! Karenanya, kita perlu memiliki skill atau ketrampilan untuk atur keuangan pribadi, agar kondisi keuangan kita sehat dan sejahtera sampai di masa tua nanti.
Mengatur sendiri keuangan tampaknya memang mudah, karena pemasukan dan pengeluaran pribadi kita yang lakukan, kita sendiri juga yang tahu. Namun, ternyata jika tak memiliki keterampilan atau skill untuk atur keuangan pribadi, kita bisa saja salah menerapkannya.
Hal tersebut justru bisa menimbulkan kondisi keuangan yang malah jadi berantakan dan akhirnya kita harus mengalami kesulitan atau krisis keuangan.
Lantas, apa saja keterampilan atau skill atur keuangan pribadi yang harus kita kuasai dalam mengelola keuangan?
Skill Atur Keuangan Pribadi yang Seharusnya Dimiliki oleh Setiap Orang
Skill Mencatat
Jangan salah dan meremehkan. Skill mencatat ini bagian terpenting dalam mengatur keuangan pribadi, dan nggak semua orang punya nih.
Kemampuan untuk mencatat dengan detail setiap penghasilan yang dimiliki beserta dengan pengeluaran, kita akan bisa memilah pengeluaran yang tidak penting, sehingga bisa mengeluarkan uang dengan lebih bijak, lebih hemat, dan efisien.
Tak hanya itu, dengan catatan keuangan yang baik, kita bisa menghitung kebutuhan sampai masa depan lo.
Skill Analisis
Tak hanya keterampilan dalam mencatat pengeluaran dan pemasukan, skill atur keuangan pribadi selanjutnya yang sebaiknya dimiliki adalah keterampilan untuk menganalisis keuangan.
Skill analisis keuangan di sini maksudnya ialah kita bisa melakukan analisis terhadap masalah keuangan yang kita hadapi, dan kemudian bisa mencari solusi pemecahannya. Dengan demikian, kita dapat memprediksi, bagaimana kondisi kita ke depannya dan menyiapkan rencana keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.
Tak hanya berhenti di perencanaan pos biaya di masa yang akan datang, skill analisis keuangan juga diperlukan untuk memilih produk tabungan, investasi, sampai asuransi sebagai bentuk perlindungan diri yang paling cocok dengan profil keuangan yang dimiliki.
Skill Perencanaan
Skill atur keuangan pribadi selanjutnya adalah keterampilan untuk membuat perencanaan. Setelah bisa mencatat dengan baik, dan dapat menganalisis kondisi keuangan untuk menentukan masalahnya, kita harus bisa merencanakan target keuangan yang ingin dicapai.
Tetapkan tujuan yang ingin diraih dalam satu kurun waktu, misalnya biaya untuk umrah, beli properti, bangun dana pendidikan anak, dana pensiun, kemudian susun rencana keuangannya sesuai dengan penghasilan yang dimiliki, yang sudah dikurangi dengan pos-pos biaya.
Tentunya, untuk bisa membuat perencanaan keuangan yang komprehensif, kita perlu tahu dulu nih, produk keuangan apa saja yang bisa kita manfaatkan. Setelah mengetahui produk-produk investasi yang sesuai dengan profil keuangan yang dimiliki, kemudian tiba saatnya untuk melakukan perencanaan berdasarkan anggaran yang sudah disusun sebelumnya.
Kemampuan untuk Disiplin dan Konsisten
Ketiga skill atur keuangan pribadi yang telah dijelaskan sebelumnya tidak akan ada gunanya jika kita nggak memiliki kemampuan untuk disiplin dan konsisten.
Inti dari suatu rencana pengaturan keuangan adalah untuk bisa dijalankan secara konsisten demi mencapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, kita harus bisa melaksanakannya dengan disiplin, agar perencanaan keuangan yang telah dibuat bisa berjalan dengan baik, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pada awalnya, keempat skill atur keuangan pribadi seperti yang telah dijelaskan di atas memang terasa sedikit sulit dan merepotkan, namun, ingat! Perencanaan keuangan yang baik akan membawa kesejahteraan di masa yang akan datang, dan ya, kita sendiri pula yang akan memetik buahnya.
Gimana, apakah kamu memiliki keempat skill atur keuangan pribadi di atas? Kalau sudah, selamat! Sekarang waktunya kamu untuk selalu update dengan informasi-informasi terbaru. Ingat, hidup kan dinamis, jadi pengaturan keuanganmu juga harus selalu disesuaikan dengan kondisi.
Namun, jika kamu merasa belum memiliki cukup skill atur keuangan seperti yang disebutkan di atas, tenang! Sekarang ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk belajar keuangan. Termasuk buat kamu, kaum rebahan. Yes, kamu tetap bisa belajar sambil rebahan, kayak lagi main games.
Memperkenalkan Levio, sebuah aplikasi belajar keuangan dengan metode gamified microlearning yang dipersembahkan oleh QM Financial.
Di dalamnya ada berbagai stage belajar yang harus kamu selesaikan. Layaknya main games, kamu pasti akan dengan segera tenggelam dalam pembelajaranmu.
Nggak akan terasa kalau lagi belajar. Yuk, segera daftarkan dirimu segera dan belajar keuangan secara fun!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Cara Atur Keuangan Ala Perempuan Pekerja yang Mandiri Secara Digital
Wah, sebentar lagi Hari Kartini nih! Waktunya kita ngomongin soal perempuan dong ya, pastinya dari sisi finansial. Apalagi kalau bukan soal atur keuangan.
Di zaman serbadigital seperti sekarang, teknologi sudah berkembang sedemikian rupa, seharusnya memang apa-apa bisa dibuat serbapraktis juga. Secara … sibuk, gitu! Ini juga berlaku para perempuan zaman now yang juga sibuk berkarya menjadi pekerja yang produktif. Pastinya, punya cita-cita untuk bisa mandiri dan akhirnya bebas finansial. Betul?
Karenanya, keterampilan atur keuangan pribadi menjadi sangat penting, either kamu, perempuan, yang masih lajang maupun yang sudah menikah. Well, yeah, apalagi yang sudah menikah. Karena selain harus bisa atur penghasilan sendiri, para istri ini kadang juga harus atur keuangan keluarga. Dan, di zaman sekarang, ya akan sangat lebih baik lagi kalau bisa dengan memanfaatkan teknologi.
Ini dia beberapa cara atur keuangan ala perempuan pekerja secara digital agar hidupmu lebih praktis dan mudah, tujuan keuangan pun bisa tercapai lebih cepat.
5 Cara Atur Keuangan Perempuan Pekerja Zaman Now
1. Catat pakai aplikasi
Kalau dulu, mungkin nenek atau ibu kita mencatat pengeluaran dengan buku tulis. Nah, kalau sekarang, dengan kemudahannya, ada banyak aplikasi keuangan yang bisa kita manfaatkan.
Mau aplikasi yang kayak apa, sepertinya sudah bebas tersedia untuk diunduh secara gratis di smartphone masing-masing, dari mulai yang paling simpel—sekadar catat-catat—nge-remind untuk menabung dan investasi, sampai yang berfitur sinkronisasi dengan rekening kamu di bank.
Tentu saja, sebagai perempuan kekinian, hal ini memudahkanmu banget untuk bisa atur keuangan; untuk mencatat arus kas, mengingatkanmu untuk menabung dan investasi di awal, membayar cicilan-cicilan, sampai bisa mencatat pengeluaran yang kamu gunakan untuk lifestyle.
2. Manfaatkan ibanking
Jangan lupa untuk menginstal ibank juga di smartphone agar memudahkanmu atur keuangan sehari-hari. Dengan begini, kamu akan lebih mudah untuk transfer ke sana kemari untuk berbagai keperluan. Buat ngecek transferan gaji juga lebih mudah, kan?
Beberapa fitur unggulan yang biasanya dimiliki ibanking sebuah bank antara lain:
- Limit transfer biasanya lebih besar daripada limit transfer melalui ATM
- Bisa langsung beli pulsa/kuota kalau pas kehabisan
- Blokir user ID dan PIN, kalau sampai terjadi sesuatu
- Bisa buat membayar tagihan-tagihan dengan lebih mudah, mulai dari tagihan pajak sampai iuran BPJS.
- Juga bisa investasi langsung, jika pihak bank punya produknya
Tentu saja, fitur bisa berbeda antara satu bank dengan yang lainnya ya. Intinya, buat kamu perempuan pekerja yang sehari-harinya sudah sibuk, wajib banget nih mengaktifkan ibank kamu.
3. Manfaatkan digital wallet
Digital wallet juga bisa kamu manfaatkan untuk memudahkanmu atur keuangan sehari-hari. Misalnya saja, kamu alokasikan sejumlah nominal tertentu di digital wallet sekadar untuk ngopi-ngopi atau kebutuhan lifestyle lainnya.
Sudah pasti, hal ini akan lebih praktis. Kamu enggak perlu membawa uang cash ke sana kemari, tinggal scan QR code atau mainkan jempol, kamu sudah bisa bertransaksi dengan mudah dan cepat.
Dengan begini, kamu juga bisa membuat bujet tersendiri untuk pos lifestyle. Jika saldo di digital wallet sudah habis, maka kamu harus menunggu sampai waktunya di-topup lagi setelah menerima gaji.
Kamu juga bisa memanfaatkan digital wallet untuk kebutuhan yang lain, tak hanya untuk pos lifestyle doang. Sesuaikan saja dengan kebutuhanmu. The point is, digital wallet ini sangat bermanfaat untuk mempermudah hidupmu sehari-hari, so manfaatkan seoptimal mungkin dan pastinya harus dengan bijak.
4. Investasi dan asuransi secara online
Investasi di zaman sekarang pun semakin mudah. Kita tak perlu lagi harus datang ke kantor perusahaan sekuritas atau manajer investasi untuk bisa ikut berinvestasi. Tinggal download saja aplikasinya, dan kita sudah bisa langsung membeli instrumen investasi yang kita butuhkan. Mulai dari reksa dana, saham, bahkan menabung emas pun bisa dilakukan secara online loh!
Tak hanya itu, asuransi pun sekarang juga bisa dibeli via online. Pembayaran premi secara online, pun klaimnya juga bisa dilakukan secara online.
Kurang praktis gimana lagi? Pastinya hal ini akan memudahkanmu dalam atur keuangan sehari-hari, bukan?
5. Tambah penghasilan, juga secara online
Buat kamu yang pengin menambah penghasilan, atau yang lebih keren disebut dengan side hustle, zaman sekarang juga sangat mungkin untuk dilakukan secara online.
Ada banyak cara untuk bisa tambah penghasilan secara online, misalnya:
- Jadi freelancer, untuk pekerjaan apa pun. Mulai dari desain—jika kamu memang punya skill di sini—atau jadi penulis, sampai menjadi seorang virtual assistant. Kamu bisa bergabung ke beberapa marketplace dalam maupun luar negeri untuk bisa mendapatkan klien. Tapi ingat, kamu harus siap berkompetisi dengan jutaan freelancer lain ya.
- Jualan online. Kayaknya sih sekarang hampir setiap orang punya toko online sendiri ya? Ada yang bikin di marketplace, ada juga yang jualan di media sosial atau landing page.
Yang mana pun, semua bisa dilakukan asal kamu siap bekerja keras agar sukses. Jangan lupa, untuk mengatur waktumu agar tak sampai mengganggu pekerjaan utama.
Gimana? Semakin praktis kan, untuk atur keuangan di zaman sekarang kalau kamu perempuan?
Seperti kata lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto, bahwa setiap perempuan apa pun profesinya, harus memiliki kemampuan mengelola keuangan. Nah, di zaman sekarang semua lebih mudah. Manfaatkan teknologi yang ada, kamu yang sibuk pun bisa atur keuangan dengan detail dan rapi.
Apakah kantor atau komunitasmu mengalami masalah keuangan? Ataukah, punya kebutuhan training finansial tertentu? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
3 Indikator Kesehatan Keuangan Bagi Karyawan
Kesehatan jadi salah satu hal yang penting bagi kita akhir-akhir ini, ya kan? Tapi, nggak hanya yang berhubungan dengan tubuh, tapi juga kesehatan keuangan. Apalagi buat para karyawan, penting banget deh!
Gimana, apakah di tahun 2021 ini, para karyawan masih merasa uang gaji bulanan tidak pernah cukup? Atau di tahun ini, yang seharusnya sudah bekerja lebih dari 5 tahun, tapi masih saja banyak yang mengeluh kalau nggak punya tabungan? Yah, jika demikian, maka bisa berarti kondisi keuangan karyawan belum ideal, dan mungkin masih menggunakan cara yang kurang tepat dalam mengelola keuangan.
Keuangan Pribadi Karyawan
Mengelola keuangan pribadi adalah hal yang wajib dilakukan, terutama bagi yang berstatus karyawan. Sebelum mengelola keuangan, kita perlu cek dulu kesehatan keuangan kita. Kesehatan keuangan sangat berpengaruh bagi karyawan, sehingga sudah selayaknya bagi perusahaan untuk membuat program pelatihan mengenai cara mengelola keuangan yang baik bagi karyawan.
Dengan melakukan cek kesehatan keuangan, karyawan dapat mendapat jalan keluar untuk mengatasi segala masalah keuangannya. Perusahaan percaya jika karyawan mampu mengelola keuangan maka kualitas hidupnya akan meningkat, dan hal tersebut tentu akan berdampak pada meningkatnya kreativitas, produktivitas, dan efektivitas karyawan dalam bekerja.
Itulah pentingnya cek kesehatan keuangan bagi karyawan.
Lalu bagaimana cara cek kesehatan keuangan bagi karyawan? Nah, berikut beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengecek kesehatan keuangan karyawan.
Cara Mengecek Kesehatan Keuangan Karyawan
1. Rasio Tabungan (Saving Ratio)
Rasio tabungan adalah perbandingan antara pendapatan yang diperoleh dengan jumlah uang yang dapat ditabung atau investasikan setiap tahun.
Sudah tahu kan ya, bahwa menabung merupakan hal yang sangat penting? Kita nggak akan tahu, gimana kebutuhan kita kelak, yang jelas seiring bertambahnya waktu, kebutuhan sesorang juga akan bertambah.
Ini memang erat kaitannya dengan tujuan keuangan kita. Oleh sebab itu sebaiknya alokasikanlah sebagian penghasilan untuk ditabung secara rutin.
Rasio tabungan = uang yang ditabung atau investasi/total pendapatan
Rasio tabungan paling ideal adalah minimal 10% dari penghasilan. Ingat ya, angka tersebut adalah minimal sehingga semakin besar rasionya maka semakin baik.
Namun, tetap harus perhatikan kebutuhan dan pengeluaran utama juga ya. Jadi, dengan menggunakan rumus di atas, apakah sudah cukup tabungannya? Jika belum, sebaiknya segera rencanakan.
2. Rasio Cicilan Utang
Rasio kedua yang dapat menjadi indikator untuk cek kesehatan keuangan bagi karyawan adalah rasio cicilan utang.
Rasio solvabilitas adalah perbandingan antara cicilan utang total dengan penghasilan total kita. Rasio solvabilitas dapat mengukur kemampuan kita untuk membayar cicilan utang setiap bulannya, tanpa harus membebani kebutuhan hidup lain yang sama pentingnya
Rasio utang = jumlah total cicilan utang / penghasilan total
Dalam menghitung rasio ini, kamu harus memasukkan jumlah total utang semua yang dimiliki. Pertimbangkan apakah masih aman?
Idealnya, rasio cicilan utang ini tidak boleh lebih dari 30%.
3. Rasio Utang Terhadap Aset
Rasio utang adalah perbandingan antara utang dengan jumlah aset yang dimiliki. Berbeda dengan rasio tabungan yang semakin besar nilainya maka semakin baik, pada rasio utang semakin kecil nilainya maka semakin baik.
Cara menghitung rasio utang:
Rasio utang terhadap aset = total utang / total aset
Untuk lebih paham cara menghitungnya, berikut contohnya. Seseorang memiliki total utang Rp10.000.000,00 dan total nilai aset sebesar Rp220.000.000,00. Rasio utang terhadap aset berarti adalah 0,045 atau sebesar 4,5%.
Pastikan Keuangan Karyawan Sehat
Nah, setelah mengetahui rasio-rasio dalam cek kesehatan keuangan, sekarang waktunya untuk menggunakan hasilnya sebagai bahan pertimbangan dalam memperbaiki kondisi keuangan kita. Gimana, apakah kondisinya sehat?
Ataukah, sekarang mulai ketemu masalahnya di mana? Belum punya tabungan yang cukup? Aset belum punya? Atau, terlilit utang?
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Ini 5 Keunggulan Training Keuangan Karyawan bersama QM Financial
Training keuangan karyawan diberikan sebagai upaya perusahaan untuk menambah keterampilan pengelolaan keuangan pribadi karyawan.
Mengapa hal ini penting?
Karyawan yang memiliki masalah keuangan tidak akan dapat menunjukan performa kerja yang memuaskan. Selain produktivitas menurun, hari izin sakit juga bisa bertambah. Alhasil, tentunya hal ini akan berefek pada produktivitas bisnis secara keseluruhan.
Memang, sekilas, tidak tampak hubungan langsungnya ya? Tetapi ini sudah terbukti loh. Bahkan sudah ada penelitiannya juga.
QM Financial menyediakan berbagai modul training keuangan yang cocok bagi karyawan perusahaan dari berbagai skala. Besar kecil bisnis perusahaan, banyak sedikit karyawan, semua perlu training keuangan. Pastinya, tujuannya agar karyawan bisa mengelola keuangan pribadi masing-masing, bisa mencapai kesejahteraan hidup yang sesuai standar—bahkan lebih, bahkan bisa merencanakan dana pensiun juga.
Apa sih keunggulan training keuangan karyawan oleh QM Financial? Berikut beberapa di antaranya.
Keunggulan Training Keuangan Karyawan oleh QM Financial
Bisa disesuaikan dengan kebutuhan
Kebutuhan setiap perusahaan bisa saja berbeda, karena soal finansial ini memang cukup personal. Karenanya, materi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Tentukan kebutuhan training keuangan di perusahaan, dan diskusikan dengan tim QM Financial, agar materi bisa tepat sasaran.
Modul mudah dipahami
Karena belajar keuangan itu tidak sesulit yang dibayangkan kok. Pada dasarnya, hal-hal yang rumit seperti keuangan juga bisa dijelaskan secara simpel. Karena prinsip-prinsip keuangan pada dasarnya juga sangat simpel, hanya saja memang perlu disesuaikan dengan kondisi yang kadang berbeda atau berubah.
Modul training oleh QM Financial dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh mereka yang paling awam sekalipun. Pengalaman QM Financial mengadakan kelas-kelas online yang sudah diikuti oleh 16.000 orang dari berbagai latar belakang dan negara telah membuktikannya.
Cara penyampaian materi fun and practical
Trainer QM Financial sangat berpengalaman mengampu berbagai kelas, baik private, kelompok kecil, maupun kelompok besar yang mencapai ratusan orang. Suasana kelas selalu meriah dan ramai, karena dibawakan secara interaktif, bahkan di kelas online sekalipun.
Materi berat bisa dibuat simpel dengan modul yang mudah dipahami, dan cara penyampaian yang fun dan praktis.
Bisa dilakukan secara online dengan mudah
Masih memberlakukan work from home, atau harus menjaga jarak sementara kita masih di masa pandemi? Nggak masalah! QM Financial sudah banyak mengadakan training keuangan karyawan secara online melalui aplikasi Zoom.
Perlu dilakukan dengan aplikasi selain Zoom? Silakan didiskusikan dengan tim QM Financial ya.
Aplikatif
Apalah artinya teori jika tidak dapat diaplikasikan dengan mudah. Betul kan? Begitu juga dengan keuangan.
Materi-materi dalam modul training keuangan karyawan yang dibuat oleh QM Financial pasti aplikatif. Untuk beberapa materi, ada worksheet yang bisa langsung diisi oleh peserta. Hal ini tentunya semakin meningkatkan pemahaman peserta akan materi yang diberikan.
Di setiap sesi kelasnya, sering juga tim QM Financial akan meminta peserta untuk membuat komitmen; berisi hal-hal yang akan dilakukan oleh peserta setelah kelas, supaya peserta selalu ingat untuk mengaplikasikan materi yang sudah diberikan.
Yuk, belajar bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Investasi Peningkatan Keterampilan Mengelola Keuangan Karyawan, Ini Dia 5 Manfaat Bagi Perusahaan
Apa hubungan perkembangan perusahaan dan keterampilan mengelola keuangan pribadi karyawan? Banyak.
Karyawan adalah aset perusahaan yang paling berharga; aset yang harus senantiasa dikembangkan dari waktu ke waktu. Sebuah perusahaan bisa beroperasi dengan baik ketika ada orang-orang yang bekerja untuk kepentingan bersama di dalamnya–juga dengan performa yang baik.
Sementara, pengelolaan keuangan pribadi karyawan sangat berpengaruh pada performa mereka saat bekerja di kantor. Dengan demikian, kedua hal tersebut saling berhubungan erat, dan saling memengaruhi.
Namun, karyawan sendiri memang merupakan individu yang unik–yang kadang tak lepas dari permasalahan pribadi. Termasuk masalah keuangan.
Coba yuk, disimak video yang membahas tentang masalah keuangan yang sering dialami oleh karyawan berikut ini, untuk penjelasan singkatnya.
Yes, Virginia Tech Study di Amerika Serikat pernah mengadakan penelitian, bahwa sebuah perusahaan bisa merugi sampai dengan USD450 setiap harinya, lantaran kenaikan ketidakhadiran karyawan dan penurunan produktivitas yang diakibatkan oleh masalah keuangan pribadi.
Empat ratus lima puluh dollar per hari, berarti perusahaan bisa rugi lebih dari Rp157 juta setiap minggunya. Bukan angka yang kecil lo!
So, bagaimana cara perusahaan untuk menekan peluang kerugian ini? Of course, dengan berinvestasi untuk peningkatan keterampilan mengelola keuangan pribadi para karyawan.
Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh perusahaan ketika berinvestasi pada peningkatan keterampilan mengelola keuangan karyawan.
Manfaat Perusahaan yang Berinvestasi untuk Meningkatkan Keterampilan Mengelola Keuangan Karyawan
Memudahkan perusahaan dalam pencapaian target
Masih dalam penelitian yang sama, terungkap bahwa satu dari 4 karyawan mengalami stres lantaran masalah pengelolaan keuangan pribadi. Akibatnya, produktivitas terganggu yang menyebabkan performa perusahaan secara keseluruhan juga tak bisa maksimal. Kalau sudah begini, target bisnis perusahaan juga tak akan tercapai dengan baik.
Dengan “menghilangkan” masalah keuangan, maka perusahaan sudah mengurangi penyebab stres yang dialami oleh karyawan. Tanpa terganggu oleh masalah keuangan, karyawan dapat fokus pada tugas masing-masing dengan lebih baik.
Mudah dalam identifikasi potensi karyawan
Adanya upaya peningkatan skill karyawan—skill apa pun itu, termasuk juga skill mengelola keuangan pribadi—akan mempermudah pihak perusahaan untuk melihat potensi yang dimiliki oleh masing-masing karyawan secara realistis.
Dengan tidak adanya beban masalah keuangan, setiap karyawan akan dapat memberikan performa mereka yang sebenar-benarnya, sehingga akan mempermudah perusahaan mengidentifikasi potensi dan kemudian merencanakan untuk peningkatan skill lain yang kurang.
Dapat mendorong peningkatan performa karyawan
Semakin “terbebas” dari masalah keuangan, semakin fokus karyawan pada tugas mereka di kantor, semakin baik pula performa yang bisa mereka lakukan. Semakin “terbebas” dari masalah keuangan, karyawan juga akan semakin percaya diri untuk memberikan yang terbaik, karena mereka merasa mampu secara mental, menghadapi tantangan yang ada.
Masalah keuangan saja mereka bisa atasi, apalagi masalah yang lain. Betul nggak?
Perusahaan pun pada akhirnya juga bisa berfokus pada pengelolaan aset karyawan dengan lebih baik.
Semakin terampil, perusahaan akan semakin efisien
Dengan semakin terampilnya karyawan mengelola keuangan pribadi mereka masing-masing, perusahaan pun akan semakin efisien operasionalnya.
Karyawan yang merasa aman akan keuangannya akan lebih cenderung untuk menghindari melakukan fraud dan kecurangan. Bahkan mereka akan berusaha untuk bisa menekan biaya operasional demi lebih efisiensinya biaya.
Dengan sadarnya karyawan akan pentingnya pengelolaan keuangan pribadi, dana pensiun pun mereka sadar untuk mempersiapkannya secara mandiri, meski sudah termasuk dalam benefit kompensasi dari kantor juga.
Tentunya, hal ini akan membuat semua pihak yang berperan dalam operasional bisnis di perusahaan merasa secure, bukan?
Membantu penentuan masa depan perusahaan
Pada akhirnya, masa depan perusahaan menjadi lebih mudah untuk direncanakan ketika karyawannya memiliki keuangan yang stabil, jauh dari masalah keuangan berat yang bisa menimbulkan stres.
Bagaimana? Tertarik untuk berinvestasi dalam peningkatan skill mengelola keuangan pribadi karyawan di perusahaan Anda? QM Financial akan dengan senang hati membantu.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
3 Tujuan Keuangan Terbesar yang Harus Segera Dimiliki oleh First Jobbers
Sebagai karyawan di entry level, barangkali para first jobber saat ini belum memiliki gaji yang sebesar mereka yang sudah lama menjalani karier. Namun, bisa dibilang di sinilah saat-saat krusial untuk segera mendapatkan keterampilan mengelola keuangan pribadi, dan segera merumuskan tujuan keuangan.
Karenanya, financial training pada level ini sangat diperlukan.
Entry level akan membentuk budaya dan etos kerja seseorang yang baru saja bekerja–yang disebut dengan first jobber ini–hingga ke masa yang akan datang.
Lalu, harus mulai dari mana? Dorong para first jobbers untuk membangun financial habit yang baik, dan membuat tujuan keuangan.
3 Tujuan Keuangan yang Seharusnya Dimiliki oleh Para First Jobber
1. Dana Darurat
Yes, inilah tujuan keuangan pertama yang seharusnya menjadi prioritas first jobbers.
Dana darurat adalah jaring pengaman saat sedang dalam kondisi darurat. Misalnya, seperti ketika kita mulai masuk ke masa pandemi. Tanpa dana darurat yang kuat, rasanya cukup susah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sementara gaji dikurangi karena WFH, proyek-proyek berhenti, bonus juga tertunda.
Tak ada yang pernah mengira kalau tahun 2020 akan seperti ini, bukan? Ini tak terencana, dan akibatnya bisa menimbulkan risiko kerugian finansial untuk hidup kita.
Di saat-saat seperti inilah dana darurat akan berperan. Tidak ada yang bisa menjamin hidup juga akan baik-baik saja ke depannya. So, persiapkan jika hari hujan dengan sedia payung yang cukup–berupa dana darurat.
2.Dana pensiun
Yes, walaupun karyawan baru mulai bekerja, saat ini mereka pun seharusnya sudah memiliki rencana untuk membangun dana pensiun. Inilah tujuan keuangan kedua yang harus diprioritaskan.
Karena, pensiun itu sudah pasti akan datang, akan membawa dampak finansial (karena kita sudah tak bisa bekerja lagi saat itu), dan butuh persiapan yang sangat panjang.
Dana pensiun akan menjadi bekal biaya hidup menjalani masa pensiun yang mandiri dan sejahtera. Ya, masa mau menggantungkan hidup pada anak cucu? Enggak dong ya, mereka sudah punya hidup mereka masing-masing. Kita harus tetap survive sebagai pensiunan mandiri.
Nah, mulailah membuat rencana untuk menyiapkan pensiun sejak dini, karena waktu adalah teman terbaik untuk rencana jangka panjang seperti ini.
3.Rumah pertama
Apalah artinya sudah punya penghasilan sendiri, jika kamu nggak juga punya aset properti atas nama sendiri. Tsah. Karena rumah adalah simbol kemandirian.
Ya, rumah pertama di sini berarti properti. Tentu saja, bentuknya enggak harus berupa rumah petak. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membeli apartemen. Setiap orang punya kebutuhan masing-masing, yang harus diakomodasi sebaik-baiknya, bukan?
Dana untuk properti pertama ini juga butuh nominal yang besar.
Kebanyakan angkatan pekerja zaman sekarang (millenials dan generasi Z) merasa ciut nyali kalau menyangkut pembelian properti. Mengapa? Karena dengan harga yang melangit setiap tahunnya, dengan gaji yang “hanya” naik sesuai inflasi, cita-cita punya rumah itu seperti terlalu tinggi untuk dijangkau.
Tanpa perencanaan yang komprehensif, memang akan mustahil. Tapi, dengan keterampilan mengelola keuangan yang cukup, dengan gaji berapa pun, tujuan keuangan paling besar juga bisa dicapai.
Caranya gimana? Nah, ya butuh financial training.
Nah, selain 3 tujuan keuangan terbesar di atas, tentu karyawan harus punya planning untuk menikmati hasil jerih payahnya. Mengapa harus ada perencanaan? Karena kebutuhan karyawan ke depannya akan semakin banyak dan berkembang seiring waktu mereka bekerja. Tanpa perencanaan, rasanya sulit banget bisa memenuhi segala kebutuhan mendesak, yang semuanya butuh uang itu.
Mau liburan ke Korea atau ke Eropa? Mau gadget tercanggih? Pengin berangkatkan umrah orang tua, jika sudah memungkinkan? Semua itu adalah pemanfaatan gaji yang memang sudah seharusnya. Memangnya bisa, merencanakan liburan ke Eropa sekaligus pengin punya rumah sendiri? Bisa dong, asalkan ada perencanaan keuangan pribadi yang komprehensif.
Lalu yang terakhir, jangan lupa lengkapi dengan proteksi, yaitu berupa asuransi.
Bisa? Bisa!
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Adaptasi Keuangan Demi Sehat Finansial Selama Pandemi COVID-19
Adaptasi. Adaptasi. Adaptasi.
Barangkali cuma ini yang bisa kita lakukan untuk bisa SURVIVE melalui pandemi Covid-19.
So let’s talk about this pandemic!
Sudah sekitar 6 bulan lamanya, kita semua merasakan hidup bersama Covid-19. Banyak sekali yang sudah terjadi. Mulai dari kehilangan teman dekat yang menjadi korban, tidak bisa keluar rumah dan beraktifitas normal hingga perubahan waktu dan tempat kerja, semuanya gara-gara Corona.
Kalau begitu, apa saja yang harus kita lakukan untuk bisa melakukan adaptasi keuangan selama pandemi Covid-19? Mari kita bahas dengan sebuah target yang tidak muluk-muluk: kita harus SURVIVE. Secara jiwa raga bisa sehat terus. Secara finansial, tidak bangkrut! Mari sehat finansial.
Adaptasi karena perubahan
Kenapa perlu adaptasi?
Adaptasi ini perlu kita lakukan karena memang ada perubahan besar yang terjadi pada hidup kita selama pandemi. Suka atau tidak suka. Setuju atau tidak setuju. Kenyataannya, memang hidup jadi berubah.
Bagan berikut adalah bagan yang kami sadur dari Mas Yuswohady dan tim Inventure Knowledge. Ada 4 major shift atau 4 perubahan besar perilaku pembeli selama pandemi Covid-19.
4 perubahan besar itu adalah:
1. Di rumah saja
Cara paling baik untuk menghindari kemungkinan terpapar virus adalah dengan #dirumahaja. Artinya orang tua yang bekerja memindahkan kerja di rumah. Anak-anak pun bersekolah di rumah. Bekerja, belajar dan beribadah di rumah.
Walaupun banyak sekali orang yang tidak bisa melaksanakan semua kegiatannya di rumah saja, tetapi banyak pusat keramaian yang diharuskan tutup. Dengan begitu, cara hidup kita berubah maka kita pun akan memerlukan barang dan jasa yang berbeda karena harus melakukan segala sesuatunya di rumah.
2. Prioritas pada kesehatan dan keselamatan
Virus Corona ini membuat manusia merasa sangat vulnerable. Oleh karena itu, untuk bisa survive, kebutuhan manusia akan kesehatan dan keselamatan melompat sangat tinggi. Prioritas hidup pun jadi berubah. Kita bisa melihat betapa permintaan akan bahan makanan dan alat kesehatan mendapat perhatian khusus sejak awal pandemi.
3. Go digital
Ada yang membedakan pandemi flu 100 tahun lalu dengan pandemi kali ini. Kali ini, walaupun harus lebih banyak di rumah, kita tidak terputus dari dunia luar. Internet menyambungkan hidup kita. Semua perubahan cara hidup ini ternyata mendorong adopsi digital di segala bidang, mulai dari alat pembayaran, proses pembelian barang dan jasa, hingga berkomunikasi.
Nenek ikut kelas yoga hingga anak kecil belanja game, semuanya bisa dilakukan secara digital.
4. Empathic society
Namanya adaptasi, ada yang bisa dengan mudah pindah haluan, ada yang secara sistem terkunci dan tidak sanggup berubah. Masalahnya kita tidak mungkin survive sendirian. Kita perlu survive bersama-sama.
Oleh karena itu, perubahan besar juga muncul dalam bentuk gerakan sosial. Saling jaga dan tolong menolong selama pandem ini begitu penting. Ada orang-orang yang sulit beradaptasi dan mereka semua membutuhkan bantuan.
Setelah kita memahami dan menerima kenyataan akan adanya empat perubahan besar tersebut di atas, barulah kita bisa mengerti kenapa adaptasi menjadi sangat penting. Inga, bahwa kata kunci 2020 adalah SURVIVE – dan untuk bisa survive kita butuh menerima kenyataan dan menyesuaikan diri, segera!
Adaptasi keuangan bisnis
“Protect your source of income!”
Lindungi sumber penghasilanmu!
Ini adalah nasihat yang jarang saya dengar jika bicara soal kelola keuangan pribadi. Bagaimana pun juga, saat pandemi ini berlangsung lama, ekonomi negeri terancam resesi, dari sisi keuangan pribadi yang penting adalah tetap punya penghasilan.
Penghasilan ini berasal dari gaji baik saat kerja sebagai karyawan maupun sebagai pemilik bisnis. Maka, adaptasi keuangan bisnis perlu kita perhatikan dengan baik. Sebagai karyawan maupun pemilik bisnis, coba analisis seperti apa kondisi pasar tempat perusahaanmu beroperasi. Bagaimana 4 perubahan perilaku pembeli di atas, memengaruhi penjualan di perusahaanmu.
Misalnya, jika kamu bekerja di restoran atau memiliki restoran.
Sebanyak apa efek perubahan perilaku #dirumahaja memengaruhi bisnismu?
Apakah omzet usaha ini masih stabil atau turun drastis?
Bagaimana perhatian soal kesehatan dan keselamatan saat bekerja?
Apakah ada konversi digital yang bisa atau sudah dilakukan untuk memastikan kelangsungan bisnis?
Bagaimana menggunakan empati agar tetap bisa membawa usaha ini relevan selama pandemi?
Hal-hal di atas bisa menjadi bahas diskusi internal.
Ini sedang pandemi. Jangan batasi diskusi hanya untuk para pengambil keputusan. Saat kamu seorang staff pun, perhatian dan kontribusi pada perusahaan tempat kamu bekerja sekarang menjadi sangat krusial. Ide untuk menumbuhkan omzet bisa datang dari mana saja.
Adaptasi keuangan bisnis – agar bisa bertahan, akan membawa para pemimpin bisnis pada keputusan-keputusan berat. Kita akan melihat lebih banyak kebijakan pengurangan penghasilan, pemutusan hubungan kerja, penutupan cabang hingga keputusan terberat menutup bisnis untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. Apapun adaptasi keuangan bisnis yang harus terjadi, kita perlu menyiapkan diri.
Sehat finansial menjadi penting untuk setiap bisnis – agar bisa beradaptasi dan mempertahankan diri melewati badai pandemi Covid-19. Bisnis ini bagai kapal besar dan kita karyawan serta pemiliknya, ada di dalam kapal itu. Kita perlu bahu membahu memastikan kapal ini tidak karam.
Adaptasi keuangan pribadi
Selama masih ada penghasilan rutin, hidupmu akan baik-baik saja.
Tapi sampai kapan? Ini yang jadi masalah.
Pandemi ini memiliki teman dekat bernama uncertainty! Saat uncertainty sangat tinggi, bisnis tidak bisa menyusun rencana bisnis jangka panjang, kemungkinan terburuk kehilangan penghasilan akan selalu ada.
Adaptasi keuangan pribadi bisa kita bagi menjadi 3 langkah besar:
1. Mengatur cash flow
Perhatikan 4 perubahan perilaku di atas. Dengan cara hidup dan gaya hidup yang berubah, otomatis cara kita membelanjakan uang juga berubah. Kalau tadinya ayah ibu bekerja, anak bersekolah di luar rumah, sekarang semua ada di rumah. Akan ada peningkatan biaya rumah tangga seperti bahan makanan, listrik dan kuota internet.
Belanja lifestyle yang harusnya hilang pun pindah pos menjadi furnitur baru agar nyaman bekerja dan bersekolah di rumah. Adaptasi keuangan pertama yang harus kita lakukan adalah menghitung kembali arus kas supaya tidak besar pasak dari tiang.
2. Memiliki dana darurat
Punya penghasilan tetap, bekerja di perusahaan besar bukan jaminan pekerjaan kita akan tetap aman. Pandemi ini tidak pandang bulu. Bisnis kecil hingga perusahaan multinasional bisa terancam keuangannya – kalau tidak sekarang mungkin dalam 1-2 tahun ke depan.
Jadi, ayo timbun dana daruratmu. Tidak perlu takut bertarget besar, mulai dari kecil-kecil dulu. Dana darurat ini yang akan menjamin hidup kita akan baik-baik saja jika penghasilan terganggu. Berlaku untuk semua orang apapun pekerjaannya, seperti apapun latar belakang sosio-ekonominya.
3. Menjadi jaring sosial
Tentu saja tidak semua orang sanggup beradaptasi dengan cepat. Akan ada orang-orang yang cash flow-nya sudah mepet sekali. Akan ada orang-orang yang kehilangan pekerjaan. Akan ada orang-orang yang dana daruratnya ada – tapi 3 bulan lalu, sekarang sudah habis.
Maka selanjutnya, adaptasi keuangan pribadi kita yang masih kuat adalah dengan menjadi jaring sosial tambahan. Jadilah orang yang siap duluan dengan cash flow positif, punya dana darurat beberapa bulan ke depan, dan siap mengulurkan bantuan.
Menjadi jaring sosial ini artinya kita menyiapkan anggaran khusus untuk pengeluaran sosial yang bersifat tolong menolong. Menjadi jaring sosial ini artinya kita juga menyiapkan anggaran khusus untuk pengeluaran rutin dan lifestyle yang bisa dipakai membeli dagangan teman sendiri.
Sehat finansial menjadi penting untuk setiap individu. Tapi kita tidak bisa sehat sendirian.
Jalan masih panjang.
Tidak ada yang bisa meramalkan kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir.
Tapi ada caranya supaya kita bisa survive tidak sendirian.
Jadilah orang itu. Jadilah mereka yang menyiapkan diri menjadi bagian yang kuat agar bisa kuat untuk orang lain – lebih lama.
Mari sehat finansial, bersama.
Single Happy, 5 Privilege Ini Hanya Kamu yang Punya
Menjadi seorang single happy, alias jomlo bahagia, itu sebenarnya banyak keuntungannya. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang lajang, yang tak dapat dilakukan oleh mereka yang sudah berpasangan, bahkan sudah menikah, termasuk dalam hal keuangan.
Menjadi seorang single happy itu privilege.
Nggak percaya? Coba simak terus artikel ini sampai selesai ya. Barangkali pada akhirnya nanti, kamu lebih tercerahkan tentang mengapa menjadi single happy itu sebenarnya adalah privilege.
5 Alasan Mengapa Jadi Single Happy Itu Privilege Secara Finansial
1. Kebutuhan lebih sedikit
Bagaimanapun, kebutuhan satu orang itu lebih sedikit dan praktis–biasanya–ketimbang kebutuhan dua orang yang harus dipikirkan bersama.
Menjadi seorang lajang, berarti kamu hanya perlu memikirkan kebutuhanmu sendiri, dan kemudian menemukan cara dan solusi terbaik untuk memenuhinya. Kamu enggak perlu pusing memikirkan kebutuhan orang lain juga (baca: pasanganmu), dan tak perlu pula repot mengatur prioritas, karena semua prioritas akan jadi milikmu sendiri.
Tentu laporan keuanganmu juga akan lebih simpel. Semua berorientasi pada kebutuhanmu sendiri sebagai single happy, dan kamu bisa fokus pada cita-citamu sendiri juga.
2. Keputusan di tangan sendiri
Semua keputusan finansial tentu ada di tanganmu sendiri, jika kamu seorang single happy. Membuat tujuan keuangan seperti apa pun, semua bisa kamu putuskan tanpa repot-repot berdiskusi dengan yang lain.
Mau beli rumah dulu? Bisa. Mau bangun dana darurat sambil jalan? Ayo. Mau buat tabungan/investasi yang akan kamu gunakan untuk keliling dunia? Bisa saja, karena kamu enggak harus punya ongkos jalan untuk dua orang.
Semua keputusan bisa kamu buat sendiri, untuk kebaikanmu sendiri.
3. Utang jadi tanggung jawab pribadi
Pernah ada kasus nih, teman sendiri. Sebelum berkeluarga, yang bersangkutan sudah berusaha sekuat tenaga untuk bisa mengelola keuangan pribadinya secara sehat. Minim utang, dan bisa investasi dengan maksimal. Begitu menikah, ternyata pasangannya punya warisan utang keluarga. Tak ada pilihan lain, warisan utang ini pun menjadi bebannya juga.
Privilege bagi seorang single happy adalah kalaupun utang, hal itu juga menjadi tanggung jawab pribadi. Sudah utang, ya pasti harus berani bayar. Meski risiko ditanggung sendiri, tapi the good side-nya adalah kamu juga tak harus berbagi tanggung jawab atas utang yang dibuat oleh pasanganmu.
Utangmu ya utangmu sendiri. Tentu dengan begini, kamu lebih mudah membuat rencana yang matang untuk dapat melunasinya kembali. Dengan kebutuhan yang tidak begitu banyak, pun kebebasan untuk membuat keputusan dan keterampilan mengatur keuangan yang baik, utang bisa jadi hal yang cukup mudah untuk dikelola.
4. Dapat mengambil risiko investasi lebih besar dengan imbal optimal pula
Kebutuhan belum banyak, belum ada keluarga yang menjadi tanggungan, bisa membuat kamu merencanakan investasi semaksimal mungkin untuk masa depanmu.
Kamu boleh saja mengambil investasi berisiko tinggi karena mengharapkan imbal yang juga besar, demi bisa mewujudkan tujuan keuanganmu yang juga membutuhkan biaya yang sangat besar.
Karena kebutuhan yang mungkin tidak sebanyak mereka yang berpasangan, seorang single happy bisa mengalokasikan lebih banyak dana ke pos investasi untuk dikembangkan semaksimal mungkin.
5. Lebih banyak waktu untuk mengembangkan diri
Saat ini, mungkin satu-satunya keluarga yang kamu miliki adalah keluarga yang membesarkanmu. Dengan statusmu sebagai single happy, kamu juga lebih leluasa untuk berbagi dengan mereka. Kamu bisa lebih leluasa untuk fokus membantu mereka.
Selain itu, kamu juga lebih banyak waktu untuk mencari peluang mendapatkan penghasilan sampingan, selain pekerjaan utama yang sekarang kamu lakukan. Kamu juga punya lebih banyak waktu untuk fokus mengembangkan dirimu sendiri dengan menambah berbagai keterampilan dan hobi sesuai minatmu.
Jadi, gimana? Jadi jomlo nggak selalu menyedihkan kan? Justru, ini jadi privilege luar biasa yang harus kamu manfaatkan semaksimal mungkin.
Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah menambah keterampilanmu mengelola uang. Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Kenapa Membuat Laporan Arus Kas Pribadi Itu Penting? Ini 5 Alasannya!
Pengin mencapai kebebasan finansial? Pengin mewujudkan keinginan-keinginan dan cita-cita di masa depan? Pengin memperbaiki kualitas hidup? Semua itu ternyata bisa dicapai “hanya” dengan membuat laporan arus kas pribadi loh!
Iya, beneran, karena untuk semua yang kamu inginkan untuk hidupmu itu, kamu harus membuat suatu rencana keuangan yang komprehensif. Sedangkan untuk membuat rencana keuangan yang menyeluruh seperti ini, kamu perlu mengetahui bagaimana kondisi pemasukan dan pengeluaranmu.
Nah, kebayang kan korelasinya?
Posisi arus kas keuangan pribadi kamu memang menjadi fondasi bagi semua rencana dan cita-cita hidup kamu, bahkan sampai jauh ke depan nanti.
Mari kita lihat 5 alasan pentingnya membuat laporan arus kas pribadi ini, agar kamu yang sampai sekarang belum pernah melakukannya bisa termotivasi untuk mengelola keuangan dengan lebih baik dan bisa mulai dari sini.
5 Alasan Pentingnya Membuat Laporan Arus Kas Pribadi
1. Tahu posisi keuangan
Ini yang paling penting. Tanpa membuat laporan arus kas pribadi, mana bisa kita tahu dengan persis bagaimana posisi keuangan kita: sehat atau enggak?
Apa sih tanda keuangan sehat? Nah, ini kamu bisa baca lengkap di artikel sebelumya, yang sudah ditautkan ya.
Kita akan bisa menilai, apakah posisi keuangan kita sudah baik atau belum, dari mencermati laporan arus kas pribadi ini, karena di sini ada perhitungan penghasilan dan anggaran pengeluaran secara detail, termasuk juga ada catatan aset dan kewajiban–kalau kamu sudah bisa membuat laporan arus kas secara lengkap.
Dengan tahu posisi keuangan kita dengan pasti, maka selanjutnya akan lebih mudah bagi kita untuk menyusun rencana keuangan dengan baik hingga jangka panjang.
2. Bantu sesuaikan atau kendalikan pengeluaran
Dengan laporan arus kas pribadi ini, kamu akan tahu bagaimana satu jenis pengeluaran saja berdampak pada posisi keuangan secara keseluruhan. Bahkan, dengan catatan ini, kamu akan bisa memperhitungkan dengan baik jika hendak menambah pos pengeluaran; memang perlu banget, ataukah bisa ditunda. Atau, malah kemudian kamu memutuskan untuk membatalkannya, karena di catatan kamu belum capable untuk melakukannya.
Catatan arus kas akan dapat membantu kita menyortir, mana kebutuhan yang sangat urgent sehingga perlu diprioritaskan, dan mana yang kurang urgent. Dengan demikian, keuangan akan dapat terkendali secara keseluruhan, karena kita tahu, mana yang harus disesuaikan dan mana yang bisa dilakukan.
3. Tahu kapasitas diri sendiri
Adalah wajar, ketika manusia punya banyak kebutuhan dan keinginan, tetapi punya sumber daya yang terbatas. Dengan membuat laporan arus kas pribadi, kita tahu kemampuan finansial kita sampai seberapa.
Keterbatasan kita ini kemudian bisa dimanfaatkan untuk membuat perencanaan keuangan yang strategis, sehingga meski dengan sumber daya terbatas, semua cita-cita tetap bisa terwujud,
Sepertinya mustahil sih, kita bisa melakukannya jika tidak ada laporan arus kas pribadi.
4. Bantu siapkan tujuan
Catatan pemasukan dan anggaran setiap bulan akan membantu kita untuk mengetahui apa yang perlu disiapkan untuk merealisasikan rencana demi tercapainya tujuan keuangan.
Kalau perlu, demi bisa mencapai tujuan lebih cepat, kita pun memotong anggaran di pos-pos pengeluaran tertentu. Kita bisa menentukan, pengeluaran mana yang harus dihemat dari mencermati laporan arus kas keuangan pribadi bulanan ini.
Tanpa laporan, akan sulit menentukan, pengeluaran sebelah mana yang bisa disesuaikan. Iya nggak sih?
5. Kelola lebih baik untuk kesehatan keuangan yang lebih baik
Dengan membuat laporan arus kas pribadi yang rapi dan baik akan membantu kita untuk melihat kondisi keuangan kita secara keseluruhan, dan mereview-nya sewaktu-waktu. Kita bisa tahu, apakah rasio menabung kita sudah ideal, apakah rasio pengeluaran kita masih dalam batas wajar, apakah utang kita tidak berlebihan, sampai kita juga bisa tahu, rasio likuiditas keuangan kita.
Hal-hal seperti ini penting banget lo, kita ketahui kalau pengin bisa membuat rencana keuangan kita sendiri hingga jangka panjang. Jika ada pengeluaran atau anggaran yang tak wajar, kita juga bisa dengan cepat aware, sehingga bisa melakukan sesuatu untuk antisipasi.
Ya, pendeknya, membuat laporan arus kas pribadi itu penting banget buat kita.
Lalu, apakah kamu sudah tahu cara membuat laporan arus kas pribadi ini? Gampang kok. Kamu bisa belajar di kelas online QM Financial! Akan ada worksheet dalam bentuk .xls yang bisa kamu pakai untuk laporan arus kas pribadi kamu, sekaligus kamu bisa belajar mengisinya juga.
Mau? Yuk, segera daftarkan dirimu ya!