Boneka Barbie: Sejarah dan Pelajaran Keuangan yang Bisa Didapatkan
Sudah menonton film Barbie yang kencang banget promosinya itu? Yang enggak mau ketinggalan hype, pasti sudah menonton kisah si boneka Barbie yang dihidupkan oleh Margot Robbie ini di bioskop ya?
Pemutaran film Barbie dan kehebohannya ini mau enggak mau membawa sebagian dari kita untuk flashback ke masa kecil, ya kan? Memang, boneka Barbie telah menjadi ikon dalam budaya pop selama lebih dari enam dekade.
Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 1959, boneka Barbie telah menjadi lebih dari sekadar mainan anak-anak. Menjadi simbol aspirasi, imajinasi, dan inspirasi, Barbie telah mengambil berbagai peran dalam karier dan kehidupan, mencerminkan perubahan dalam masyarakat dan budaya.
So, kali ini, yuk, seseruan mengeksplorasi sejarah menarik dari boneka Barbie dan bagaimana evolusinya menjadi lebih dari sekadar mainan. Bagaimanapun, boneka Barbie telah menjadi bagian dari sejarah kita. Bahkan, lebih jauh lagi, kita akan membahas pelajaran keuangan yang bisa didapatkan dari fenomena Barbie, bagaimana boneka yang awalnya dirancang sebagai alat permainan telah bertransformasi menjadi alat pembelajaran tentang investasi, konsumsi, dan nilai barang.
Supaya enggak penasaran, simak artikel ini sampai selesai ya.
Sejarah Boneka Barbie

Boneka Barbie merupakan mainan yang sangat populer di seluruh dunia. Dibuat oleh Ruth Handler, seorang wirausahawan Amerika dan salah satu pendiri Mattel Inc., boneka Barbie pertama kali diluncurkan pada tahun 1959.
Ruth Handler mendapatkan inspirasi untuk membuat Barbie saat ia mengamati anak perempuannya bermain dengan boneka kertas. Ia melihat bahwa anak perempuannya menikmati memberikan peran dewasa pada bonekanya, bukan hanya memperlakukan mereka seperti bayi, seperti kebanyakan boneka saat itu. Ruth berpikir bahwa akan ada pasar untuk boneka dewasa yang dapat dijadikan alat untuk anak-anak membayangkan masa depan mereka masing-masing nantinya.
Ruth kemudian membuat desain boneka berdasarkan Bild Lilli, boneka yang populer di Jerman pada saat itu. Boneka ini memiliki tubuh dan proporsi yang lebih matang daripada boneka-boneka anak lainnya. Ruth membeli beberapa boneka Bild Lilli selama perjalanannya ke Eropa dan membawanya pulang ke Amerika Serikat untuk dijadikan model.
Dalam perkembangannya, Ruth memberi nama boneka tersebut “Barbie”, berdasarkan nama anak perempuannya, Barbara. Barbie pertama kali diluncurkan pada American International Toy Fair pada 9 Maret 1959, yang kini dianggap sebagai tanggal lahir Barbie.
Barbie pertama kali muncul dengan setelan renang berbikini bergaris hitam putih, dan tersedia dalam dua versi rambut: pirang dan brunette. Dengan harga $3, boneka ini menjadi hit instan dan menjadikan Mattel sebagai perusahaan mainan yang sukses.
Perkembangan Boneka Barbie
Sejak peluncurannya, Barbie telah menjadi fenomena global, dengan menjual lebih dari satu miliar boneka di 150 negara. Ada lebih dari 200 profesi boneka Barbie yang diluncurkan, mulai dari perawat hingga astronot, dan bahkan menjadi kandidat presiden. Dalam beberapa tahun terakhir, Mattel juga telah berusaha untuk membuat Barbie lebih inklusif, meluncurkan boneka dengan berbagai bentuk tubuh, warna kulit, dan kemampuan fisik.
Namun, Barbie juga telah menuai kontroversi sepanjang sejarahnya. Kritikus mengatakan bahwa bentuk tubuh Barbie yang tidak realistis dapat memengaruhi citra tubuh anak-anak dan memberikan pesan yang salah tentang standar kecantikan. Mattel telah menanggapi kritik ini dengan perlahan-lahan mengubah proporsi Barbie dan menambahkan lebih banyak keragaman ke dalam jajaran produknya.
Usahanya cukup berhasil. Sampai saat ini, Barbie masih menjadi mainan yang sangat populer dan memiliki dampak yang signifikan pada industri mainan dan budaya populer.
Jenis Boneka Barbie

Boneka Barbie telah berkembang pesat sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 1959 dan kini ada berbagai jenis Barbie. Beberapa di antaranya meliputi:
- Original Barbie, yaitu boneka Barbie asli yang diluncurkan pada tahun 1959 dengan rambut pirang dan brunette dan mengenakan pakaian renang bergaris hitam dan putih.
- Fashionista Barbie, yaitu jenis dengan berbagai gaya, dari pakaian hingga rambut dan aksesori. Mattel telah merilis berbagai edisi Fashionista Barbie dengan berbagai bentuk tubuh, warna kulit, dan gaya rambut untuk merayakan keragaman dan inklusivitas.
- Barbie I Can Be, yang dirancang untuk berbagai profesi seperti dokter, pilot, astronaut, pemadam kebakaran, guru, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memberi inspirasi dan mendorong anak-anak untuk membayangkan bahwa mereka bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan.
- Barbie Collector, adalah boneka edisi spesial atau terbatas dari Barbie yang sering kali dirancang oleh perancang fashion terkenal atau dibuat untuk merayakan peristiwa khusus. Contohnya adalah Barbie Bob Mackie, Barbie Vera Wang, dan Barbie Pink Diamond.
- Barbie Princess, Fairy, dan Mermaid Dolls, yang merupakan bagian dari fantasi dan seri dongeng, misalnya menampilkan Barbie sebagai putri, peri, atau putri duyung, dan sejenisnya
Nah, kita bisa lihat, bahwa setiap jenis Barbie ini memiliki tujuan dan fokus yang berbeda, dan menawarkan berbagai cara untuk anak-anak berinteraksi dan bermain dengan mereka.
Pelajaran Keuangan dari Sejarah dan Perkembangan Boneka Barbie
So, melihat dari proses penciptaan hingga perkembangannya, boneka Barbie dapat dipandang sebagai cerminan atas perubahan dalam konsep keuangan pribadi, konsumsi, dan nilai barang. Di dalamnya ada banyak pelajaran keuangan yang bisa kita ambil juga.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Konsumsi dan Nilai Barang
Sejak peluncurannya, Barbie telah menjadi fenomena konsumsi massal. Barbie bukan hanya sebuah boneka, tetapi juga termasuk soal aksesori, rumah, mobil, dan set mainan lainnya yang dibuat untuknya.
Secara keseluruhan “paket”-nya, Barbie adalah soal nilai, dan memiliki harga. Membelinya berarti mengeluarkan uang. Oleh karena itu, anak-anak belajar tentang nilai barang dan konsep membeli dan memiliki barang melalui Barbie.
2. Investasi
Tahukah kamu, berapa harga boneka Barbie termahal? Boneka Barbie yang paling mahal yang pernah dijual adalah “Barbie Pink Diamond”, yang dirancang oleh perancang perhiasan Australia Stefano Canturi pada tahun 2010. Boneka ini mengenakan gaun malam dan mengenakan kalung berlian berwarna pink yang dirancang khusus oleh Canturi.
Konon, berlian tersebut termasuk berlian merah muda langka dari Australia. Barbie Pink Diamond ini dijual pada lelang di Christie’s untuk sekitar $302,500 (setara Rp4 miliar), dan seluruh hasilnya disumbangkan untuk penelitian kanker payudara.
Yes, beberapa boneka Barbie khusus atau edisi terbatas dapat meningkat nilainya seiring waktu. Jadi, membeli dan menjaga Barbie dalam kondisi baik bisa dianggap sebagai bentuk investasi, meski tentu saja risikonya cukup tinggi karena nilai pasar bisa berubah-ubah.
3. Keragaman Karier Barbie dan Konsep Penghasilan
Dengan berbagai profesi yang telah dipegang Barbie, anak-anak belajar bahwa ada berbagai cara untuk menghasilkan uang dan berbagai jenis pekerjaan yang dapat mereka lakukan ketika dewasa. Hal ini bisa mendorong mereka memikirkan tentang bagaimana mereka ingin mendapatkan penghasilan di masa depan.
4. Konsep Menghemat dan Belanja
Barbie dan aksesori-aksesorinya bisa menjadi alat untuk mengajarkan anak-anak tentang konsep menghemat uang dan belanja. Misalnya, anak bisa diajarkan untuk menabung dulu jika ingin membeli rumah Barbie yang diinginkan. Atau, bisa juga mengajarkan mereka untuk menimbang, mau beli set pakaian baru atau mending membeli aksesori lainnya?
5. Konsep Keuangan dalam Permainan
Dalam bermain Barbie, anak-anak bisa menciptakan berbagai skenario yang melibatkan transaksi keuangan, seperti Barbie berbelanja di toko atau Barbie bekerja untuk mendapatkan gaji.
Dengan demikian, meskipun mungkin tidak langsung, ada kaitan antara perkembangan boneka Barbie dan konsep keuangan pribadi. Barbie bisa menjadi alat untuk memperkenalkan dan mendiskusikan konsep-konsep ini dengan anak-anak.
Boneka Barbie telah berkembang jauh dari sekadar mainan. Apalagi dengan dipotretkannya sosok-sosok penghuni Barbie Land ini dalam sebuah film yang memanjakan mata karena begitu colorful dan hidup. Barbie akhirnya tak hanya menjadi sekadar bentuk nostalgia mainan masa kecil, tetapi terus menginspirasi dan mengajarkan kita banyak hal, termasuk pelajaran berharga tentang keuangan pribadi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Motivasi Kerja Karyawan Ternyata Dipengaruhi 7 Faktor Ini, Apa Saja?
Di dunia kerja yang dinamis dan kompetitif, motivasi kerja karyawan adalah elemen kunci yang menentukan keberhasilan sebuah perusahaan. Motivasi tidak hanya memengaruhi produktivitas saja. Namun, juga memainkan peran penting dalam retensi karyawan, kepuasan kerja, dan kinerja keseluruhan tim.
Namun, motivasi kerja karyawan enggak datang begitu saja. Belum lagi apa yang memotivasi satu karyawan mungkin tidak berlaku untuk yang lain. Ada berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, yang dapat memengaruhi tingkat motivasi karyawan. Apa saja? Yuk, coba kita lihat satu per satu.
7 Faktor yang Memengaruhi Motivasi Kerja Karyawan

1. Gaji
Gaji adalah salah satu faktor penting yang memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik. Pasalnya, pada umumnya karyawan memang bekerja untuk mendapatkan gaji. Gaji memungkinkan karyawan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Tanpa pendapatan yang cukup, kualitas hidup seseorang bisa menurun, sehingga karyawan cenderung termotivasi untuk bekerja lebih keras demi mendapatkan penghasilan yang memadai. Dengan penghasilan yang cukup, karyawan dapat merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik dan mencapai stabilitas finansial. Hal ini dapat mencakup tabungan, investasi, dan persiapan untuk masa depan, seperti pendidikan anak dan pensiun.
2. Atasan
Atasan atau pemimpin dalam suatu organisasi juga memainkan peran penting sebagai motivasi kerja karyawan.
Atasan yang mengakui dan menghargai kontribusi karyawan dapat memperkuat rasa pencapaian dan kepuasan kerja, sehingga motivasi kerja karyawan akan terbentuk dengan baik. Atasan yang memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan dapat membantu karyawan mengatasi hambatan dan tantangan dalam pekerjaan. Hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan memungkinkan karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
So, adalah penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa dalam perusahaan tersebut ada pemimpin yang efektif, yang peduli tentang kesejahteraan dan pengembangan karyawan.
3. Apresiasi
Apresiasi atau pengakuan adalah salah satu faktor motivasi kerja karyawan yang jugasangat penting. Apresiasi atas pekerjaan yang baik dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri karyawan. Ketika karyawan merasa dihargai, mereka akan lebih percaya diri dalam melakukan tugas dan tanggung jawab mereka.
Pengakuan atas usaha dan kontribusi karyawan dapat meningkatkan kepuasan kerja. Karyawan yang merasa dihargai cenderung merasa lebih bahagia dan puas dengan pekerjaan mereka. Dengan demikian, tumbuhlah loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Apresiasi atas kerja keras dan pencapaian karyawan dapat berfungsi sebagai motivator yang kuat. Hal ini mendorong karyawan untuk terus melakukan yang terbaik dan berusaha mencapai tujuan yang lebih tinggi.
4. Rekan Kerja
Rekan kerja juga memainkan peran penting dalam lingkungan kerja dan dapat menjadi salah satu sumber motivasi kerja karyawan.
Salah satunya sebagai jaringan dukungan sosial di tempat kerja. Mereka bisa menjadi seseorang untuk berbicara, berbagi pengalaman, dan kadang-kadang memberikan bantuan dalam tugas. Dukungan sosial ini bisa sangat penting dalam mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Rekan kerja yang dapat bekerja sama dengan baik memungkinkan penyelesaian tugas yang lebih mudah sekaligus lebih menyenangkan. Kerja sama ini bisa menjadi motivasi untuk karyawan karena mereka merasa menjadi bagian dari tim yang berhasil.

5. Budaya Kerja
Budaya kerja ini merujuk pada nilai-nilai yang membentuk cara kerja dalam perusahaan dan bagaimana anggotanya berinteraksi satu sama lain dan dengan pihak luar. Budaya yang positif dan kuat dapat menjadi salah satu faktor motivasi kerja karyawan.
Salah satunya adalah budaya kerja yang mempromosikan partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan keterlibatan. Karyawan yang merasa bahwa mereka memiliki suara dalam organisasi cenderung lebih termotivasi.
Karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam membangun dan memelihara budaya kerja yang positif, karena ini secara langsung dapat memengaruhi tingkat kepuasan kerja, retensi, dan motivasi kerja karyawan.
6. Peluang
Banyak karyawan memiliki aspirasi karier dan tujuan jangka panjang. Jika mereka melihat peluang untuk maju dalam karier mereka, maka karyawan pun akan lebih termotivasi untuk bekerja keras dan memberikan kontribusi yang berarti.
Peluang untuk peningkatan gaji atau bonus lainnya juga merupakan motivasi kerja karyawan yang kuat. Karyawan yang melihat adanya peluang untuk peningkatan finansial cenderung lebih termotivasi untuk mencapai target dan bekerja dengan efisien.
Sementara itu, juga bagi banyak karyawan, peluang untuk tumbuh tidak hanya berarti kemajuan finansial atau karier saja, tetapi juga kepuasan pribadi. Mengembangkan keterampilan baru, mengambil tanggung jawab baru, atau berkontribusi pada proyek yang penting dapat memberikan kepuasan pribadi yang mendalam.

7. Kondisi Keuangan Pribadi
Kondisi keuangan pribadi umumnya juga menjadi faktor penting dalam motivasi kerja karyawan.
Sebut saja seperti adanya kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, makanan, pakaian, dan perawatan kesehatan, yang untuk mendapatkannya seseorang akan perlu uang. Karyawan yang memiliki kebutuhan finansial mendasar akan termotivasi untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Selain kebutuhan dasar, banyak orang juga termotivasi oleh keinginan untuk mencapai tingkat kenyamanan dan gaya hidup tertentu. Nah, yang ada di sini termasuk memiliki rumah yang lebih baik, mobil, liburan, atau hobi yang memerlukan pengeluaran lebih banyak.
Karyawan juga termotivasi oleh keinginan untuk mencapai keamanan finansial. Hal ini bisa berarti memiliki tabungan yang cukup, investasi, atau asuransi yang memastikan bahwa mereka dan keluarga mereka akan baik-baik saja dalam situasi darurat atau setelah pensiun.
Memiliki keuangan yang sehat dapat memberikan kebebasan kepada karyawan untuk membuat pilihan yang lebih luas dalam hidup, seperti memilih pekerjaan yang mereka sukai, memulai bisnis sendiri, atau bahkan memilih untuk bekerja paruh waktu.
Kondisi keuangan pribadi sepertinya memang menjadi salah satu motivasi terkuat bagi karyawan untuk bisa bekerja dengan baik. Dengan memahami hal ini, maka penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan menyediakan pelatihan finansial sebagai bagian dari inisiatif pengembangan karyawan.
Financial training tidak hanya akan memberdayakan karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih efektif lo. Namun, juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan dan apresiasi terhadap perusahaan.
Selanjutnya, karyawan yang memiliki pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan cenderung lebih fokus, produktif, dan kurang stres, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian, investasi dalam pelatihan finansial untuk karyawan adalah langkah strategis yang menguntungkan, yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan dan, pada gilirannya, meningkatkan motivasi dan retensi karyawan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Langkah Planning Keuangan Pribadi Karyawan untuk Tujuan Jangka Panjang
Planning keuangan pribadi diperlukan jika kita punya tujuan keuangan. Terutama bagi kita, karyawan yang baru memulai karier.
Tapi, sebenarnya tak hanya itu. Planning itu sangat penting karena dengan rencana keuangan, kita pun bisa mengatur arah kehidupan kita. Bener nggak? So, memahami bagaimana uang bisa bekerja untuk kita, bukan sebaliknya, adalah kunci dari kebebasan finansial dan pencapaian tujuan jangka panjang.
Tak peduli berapa pun gaji kamu sekarang ini, merencanakan keuangan dengan baik dapat mengubah caramu mengelola penghasilan dan membantumu meraih impian.
Namun, banyak dari kita yang merasa kebingungan tentang bagaimana caranya membuat planning keuangan pribadi. Terutama nih, kamu-kamu yang merupakan first jobber.
Pentingnya Karyawan Memiliki Planning Keuangan Pribadi
Memiliki planning keuangan pribadi akan sangat penting bagi karyawan karena beberapa alasan. Di antaranya:

1. Mewujudkan Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Tujuan keuangan jangka panjang ini bisa beragam, mulai dari membeli rumah, menyekolahkan anak, hingga mempersiapkan hari tua atau pensiun. Tanpa perencanaan yang baik, mencapai tujuan-tujuan tersebut akan sangat sulit.
2. Keamanan Finansial
Dengan merencanakan keuangan dengan baik, karyawan dapat mempersiapkan dana darurat, asuransi, dan investasi untuk masa depan. Ini memberikan keamanan finansial yang menenangkan dan menjaga karyawan dari stres finansial jika terjadi situasi darurat atau tidak terduga.
3. Mengontrol Pengeluaran
Perencanaan keuangan membantu karyawan untuk lebih memahami dan mengontrol pengeluarannya. Hal ini bisa mencegah pengeluaran berlebihan dan memastikan bahwa uang dihabiskan untuk hal-hal yang benar-benar penting.
4. Mempersiapkan Pensiun
Karyawan yang merencanakan keuangan pribadinya dengan baik cenderung lebih siap untuk masa pensiun. Mereka bisa memulai investasi dan tabungan pensiun sejak dini, yang pada akhirnya akan memberikan pendapatan yang cukup untuk membiayai gaya hidup mereka saat pensiun.
5. Meningkatkan Kualitas Hidup
Dengan perencanaan keuangan yang baik, karyawan bisa merasa lebih tenang dan mengurangi stres terkait keuangan. Hal ini bisa berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik mereka, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
6. Meningkatkan Kemandirian Finansial
Perencanaan keuangan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola uang dengan baik. Hal ini membantu karyawan menjadi lebih mandiri secara finansial dan mengurangi ketergantungan pada orang lain.
Jadi, memiliki planning keuangan pribadi jangka panjang adalah langkah penting yang harus diambil oleh setiap karyawan. Tidak hanya membantu mencapai tujuan keuangan, tetapi juga memberikan keamanan finansial, mempersiapkan pensiun, dan meningkatkan kualitas hidup.
Langkah Membuat Planning Keuangan Pribadi untuk Karyawan

Perencanaan keuangan adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh setiap orang, tidak peduli seberapa besar atau kecil pendapatan yang diperoleh. Seorang karyawan juga perlu merencanakan keuangannya dengan baik agar dapat mencapai tujuan keuangannya.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.
1. Tentukan Tujuan Jangka Panjang
Langkah pertama dalam merencanakan keuangan pribadi adalah menentukan tujuan jangka panjang. Contohnya seperti beli rumah, dana pendidikan anak, pensiun, pembelian aset aktif, atau apa pun yang ingin kamu raih.
Memiliki tujuan yang jelas akan memotivasimu untuk lebih berdisiplin dalam mengelola keuangan.
2. Hitung Kebutuhan
Setelah tujuan ditentukan, hitunglah berapa banyak uang yang kamu butuhkan untuk mencapainya.
Nah, di sini, kamu memang perlu duduk dan melakukan beberapa riset. Kalau perlu, ikut kelas-kelas FCOS di QM Financial sesuai kebutuhan, agar kamu bisa dapat banyak ilmu praktis dari trainer berpengalaman, sekaligus dapat cheat sheet buat hitung-hitung.
3. Tetapkan Prioritas
Tidak semua tujuan dapat dicapai sekaligus. Namanya juga manusia, banyak mau, tapi sumber daya terbatas. So, kamu perlu menetapkan prioritas. Tujuan mana yang paling penting buatmu? Tujuan mana yang dapat ditunda? Menetapkan prioritas akan membantumu memfokuskan sumber daya pada tujuan yang paling penting.
4. Buat Anggaran
Langkah planning keuangan pribadi selanjutnya adalah membuat anggaran. Anggaran adalah rencana tentang bagaimana kamu akan membelanjakan penghasilanmu.
Dalam anggaran, kamu harus memasukkan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan untuk tujuan jangka panjang, dan dana darurat.
5. Jalani Gaya Hidup Secukupnya
Untuk dapat mengumpulkan uang untuk dapat mencapai tujuan finansial, kamu harus hidup sesuai kemampuan. Artinya, wajib membatasi pengeluaran yang tidak perlu dan menghindari gaya hidup konsumtif.
Menghemat uang bukan berarti kamu harus hidup dalam keterbatasan, tetapi lebih kepada membuat pilihan yang bijaksana tentang bagaimana kamu membelanjakan uangmu.

6. Bangun Dana Darurat
Dana darurat adalah uang yang disisihkan untuk menghadapi situasi darurat atau tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau sakit. Idealnya, dana darurat harus cukup untuk membiayai pengeluaranmu sebagai karyawan selama tiga hingga enam bulan.
7. Berinvestasi Sesuai Tujuan
Investasi adalah cara yang efektif untuk membantumu mencapai tujuan jangka panjang. Pilihlah jenis investasi yang sesuai dengan tujuan, toleransi risiko, dan jangka waktu tujuan finansialmu. Kamu bisa mempelajari dulu karakter berbagai instrumen yang ada, sebelum memutuskan hendak memanfaatkan yang mana.
8. Kelola Utang
Utang bisa menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik. Jika kamu memiliki utang, buatlah rencana keuangan yang baik untuk bisa melunasinya secepat mungkin. Hindari utang konsumtif dan gunakan utang produktif dengan bijaksana.
9. Pantau
Planning keuangan pribadi tidak berakhir setelah kamu membuat rencana. Selanjutnya, kamu harus secara teratur memantau dan menyesuaikan rencana tersebut, untuk memastikan bahwa kamu tetap berada di jalur yang benar.
Jika ada perubahan dalam kehidupan atau situasi keuanganmu, pastikan untuk memperbarui rencanamu tersebut.
Demikianlah langkah-langkah yang dapat membantumu, para karyawan, untuk mencapai tujuan finansialmu. Ingatlah bahwa planning keuangan pribadi adalah proses yang berkelanjutan, bukan suatu kegiatan yang dilakukan sekali saja. Dengan komitmen dan disiplin, kamu dapat mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Setiap karyawan, tidak peduli berapa usia atau pendapatannya dapat memanfaatkan langkah-langkah di atas untuk membuat, mengatur, dan memantau rencana keuangan yang sudah dibuat. Ingat, tujuan utamanya adalah menciptakan kesejahteraan finansial dan meraih tujuan-tujuan finansial. Jadi, jangan tunda lagi, mulailah planning keuangan pribadimu hari ini. Dengan disiplin, kesabaran, dan dedikasi, kamu akan melihat bagaimana rencana keuangan pribadi dapat membantu mewujudkan impian dan cita-cita kamu, bahkan yang tampaknya sulit dijangkau sekalipun.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
2 + 2 Jenis Laporan Keuangan dari Pribadi hingga Bisnis yang Perlu Kamu Ketahui
Jenis laporan keuangan perlu banget jadi tambahan pengetahuan, apalagi buat mereka yang pengin mengelola keuangan dengan lebih baik lagi. Baik itu individu atau bisnis, pun yang berpengalaman atau yang awam dalam dunia keuangan.
Mengapa? Karena laporan keuangan itu enggak hanya soal mengelola dan mengendalikan keuangan pribadi saja, tetapi juga berperan dalam pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik.
Ya, dalam mengelola keuangan, kita memang akan banyak melibatkan pemantauan dan analisis berbagai laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Jangan salah, hal ini enggak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam keuangan pribadi loh.
Dalam konteks keuangan pribadi, laporan keuangan membantu seseorang atau keluarga mengevaluasi kekayaan bersih yang dimiliki, mengelola utang, dan membuat rencana keuangan yang efektif. Sementara bagi bisnis, laporan keuangan memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan, profitabilitas, dan potensi pertumbuhan.
Meskipun dunia keuangan mungkin tampak rumit dan membingungkan, memiliki pemahaman dasar tentang jenis laporan keuangan itu sangatlah bermanfaat. Dengan mengetahui jenis laporan keuangan mana yang harus digunakan dalam berbagai situasi dan bagaimana cara membacanya, kita akan merasa lebih percaya diri dalam mengelola keuangan dan merencanakan masa depan yang lebih baik.
So, artikel ini akan membahas berbagai jenis laporan keuangan, baik untuk keuangan pribadi maupun bisnis, dan menjelaskan mengapa hal ini penting untuk dipahami, sekalipun oleh yang awam dengan dunia keuangan. Untuk apa? Untuk menambah wawasanmu dong.
Jenis Laporan Keuangan, Pribadi maupun Bisnis

Laporan Arus Kas
Dalam konteks keuangan pribadi, laporan arus kas adalah dokumen yang mencatat aliran uang masuk dan keluar selama periode waktu tertentu, seperti bulanan atau tahunan. Dengan adanya jenis laporan keuangan ini, kita akan lebih mudah dalam mengelola keuangan, melacak penghasilan dan pengeluaran, dan memantau perubahan saldo keuangan kita.
Jika pemasukan lebih besar dari pengeluaran, maka hal tersebut juga akan terlihat pada laporan arus kas ini. Begitu pun kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Dengan mengetahuinya, kita pun akan lebih mudah menentukan cara untuk mengatasi berbagai masalah atau dampak yang muncul karena kondisi keuangan tersebut.
Neraca
Dalam konteks keuangan pribadi, neraca adalah ringkasan atau gambaran dari aset, kewajiban, dan ekuitas (nilai bersih) individu atau rumah tangga pada titik waktu tertentu.
Neraca pribadi ini bisa membantu kita kalau ingin mengevaluasi kekayaan bersih yang kita miliki. Juga akan membantu kita juga dalam memahami posisi keuangan secara keseluruhan. Membuat dan memperbarui jenis laporan keuangan ini secara berkala dapat membantu kita mencapai tujuan keuangan dan menjaga keseimbangan antara aset dan kewajiban.
Neraca keuangan pribadi biasanya terdiri dari tiga komponen utama:
- Aset, mencakup semua yang dimiliki dan memiliki nilai, seperti uang tunai, tabungan, investasi (saham, obligasi, reksadana), properti (rumah, tanah), kendaraan (mobil, motor), dan barang berharga lainnya (perhiasan, koleksi seni). Aset dibagi menjadi dua kategori: aset lancar (likuid) dan aset tetap (jangka panjang).
- Kewajiban, yang mencakup semua utang dan kewajiban yang ada, seperti pinjaman perumahan, pinjaman kendaraan, kartu kredit, dan sebagainya.
- Ekuitas (nilai bersih), yaitu rasio antara total aset dan total kewajiban. Nilai bersih mencerminkan kekayaan bersih yang dimiliki pada titik waktu tertentu. Jika nilai bersih Anda positif, itu berarti aset lebih besar dari kewajiban, sementara nilai bersih negatif menunjukkan bahwa kewajiban lebih besar dari aset.

Laporan Laba Rugi
Nah, kalau di bisnis, ada jenis laporan keuangan laba rugi, yang juga dikenal sebagai laporan pendapatan atau laporan hasil usaha. Laporan ini adalah salah satu laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan mereka selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun fiskal.
Jenis laporan keuangan ini menyediakan ringkasan pendapatan, biaya, dan laba (atau rugi) yang dihasilkan perusahaan selama periode tersebut. Komponen utamanya antara lain:
- Pendapatan (revenue), yang mencakup semua pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Pendapatan ini sering disebut sebagai “pendapatan kotor” atau “pendapatan atas penjualan.”
- Biaya pokok penjualan, yang mencakup biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya ini dihitung untuk menentukan “laba kotor” (pendapatan dikurangi biaya pokok penjualan).
- Biaya operasional, yang mencakup biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa, seperti biaya penjualan, administrasi, pengembangan produk, pemasaran, dan lain sebagainya. Biaya operasional dihitung untuk menentukan “laba operasional” (laba kotor dikurangi biaya operasional).
- Pendapatan dan biaya non-operasional, yang mencakup item yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan bisnis utama perusahaan, seperti pendapatan bunga, keuntungan atau kerugian dari investasi, atau biaya bunga atas pinjaman.
- Pajak penghasilan, yang mencakup estimasi jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan atas laba yang dihasilkan selama periode tersebut.
- Laba bersih, yaitu laba (atau rugi) yang dihasilkan perusahaan setelah mengurangi semua biaya, termasuk biaya pokok penjualan, biaya operasional, pendapatan dan biaya non-operasional, serta pajak penghasilan. Laba bersih sering disebut sebagai “laba bersih” atau “hasil bersih.”
Laporan laba rugi sangat penting bagi pemegang saham, investor, dan kreditur, karena menyediakan informasi tentang profitabilitas, efisiensi, dan pertumbuhan perusahaan. Analisis laporan laba rugi juga membantu manajemen perusahaan dalam membuat keputusan tentang strategi bisnis, pengendalian biaya, dan alokasi sumber daya.

Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas, juga dikenal sebagai laporan perubahan modal pemegang saham atau laporan perubahan posisi pemilik, adalah salah satu jenis laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk melacak perubahan nilai ekuitas (modal) pemegang saham selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun fiskal.
Jenis laporan keuangan ini menunjukkan bagaimana laba bersih, dividen, dan transaksi modal lainnya mempengaruhi saldo ekuitas pemegang saham dalam perusahaan.
Komponen utama laporan perubahan ekuitas meliputi:
- Saldo awal ekuitas, mencakup saldo ekuitas pemegang saham pada awal periode pelaporan.
- Laba bersih, yaitu laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama periode pelaporan.
- Dividen, yaitu pembayaran yang dibuat oleh perusahaan kepada pemegang saham dari laba yang dihasilkan.
- Transaksi modal lainnya, yang mencakup berbagai transaksi yang memengaruhi ekuitas pemegang saham.
- Saldo akhir ekuitas, yaitu saldo ekuitas pemegang saham pada akhir periode pelaporan, setelah memperhitungkan laba bersih, dividen, dan transaksi modal lainnya.
Laporan perubahan ekuitas memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja keuangan perusahaan daripada hanya melihat laba bersih saja. Ini membantu pemegang saham, investor, dan kreditur memahami bagaimana perusahaan mengelola sumber daya pemiliknya dan bagaimana keputusan manajemen tentang dividen dan transaksi modal memengaruhi nilai perusahaan. Analisis laporan perubahan ekuitas juga dapat membantu perusahaan dalam merencanakan strategi pertumbuhan dan pengelolaan modal secara lebih efisien.
Memahami jenis laporan keuangan dalam pengelolaan keuangan pribadi atau bisnis adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh setiap orang dan pemilik bisnis.
Sekaranglah saatnya untuk mengambil langkah proaktif dalam menguasai keterampilan ini, terutama untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan kekayaanmu ke depannya.
QM Financial hadir untuk membantumu dalam perjalanan ini dengan menawarkan berbagai kelas keuangan yang mencakup topik bermanfaat dan relevan untuk memperluas pengetahuan di dunia keuangan. Dengan bergabung bersama QM Financial, kamu akan diberikan kesempatan untuk belajar dari para trainer yang berpengalaman dan mendapatkan wawasan yang akan membantumu mengambil keputusan keuangan yang tepat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Budaya Kerja Positif dapat Memengaruhi Kebiasaan Finansial Pribadi Karyawan: Ini Alasan dan Cara Membangunnya
Budaya kerja dan pengelolaan keuangan pribadi karyawan memiliki hubungan yang erat.
Kok bisa? Iya, karena kita adalah makhluk sosial. So, sedikit banyak yang kita lakukan akan mendapat pengaruh dari lingkungan di mana kita berada. Nggak percaya? Coba deh, baca artikel tentang money scripts ini.
Jadi, apa yang kita lalui di kantor sedikit banyak juga akan memengaruhi kehidupan pribadi kita. Ya, gimana enggak kan? Sebagian besar dari kita itu menghabiskan minimal 8 jam di kantor lo! Itu sama artinya dengan sepertiga waktu seharian kan? Maka enggak heran, kadang pas berangkat sih fine-fine saja. Sampai di kantor, suntuk karena kerjaan nggak beres, banyak masalah, endebre endebre. Maka terbawalah kesuntukan itu kembali ke rumah.
Hayo, siapa yang suka gitu?
Nah, lebih jauh lagi. Apa yang menjadi budaya kerja di kantor dan pola pengelolaan keuangan pribadi kita sebagai karyawan itu juga saling memengaruhi.
Loh, kok bisa?
Hubungan Budaya Kerja dan Pengelolaan Keuangan Pribadi

Lingkungan kerja yang positif dan mendukung dapat memengaruhi kebiasaan finansial pribadi karyawan. Begitu pula sebaliknya, kebiasaan finansial pribadi karyawan dapat memengaruhi budaya kerja di tempat kerja.
Sadar Pentingnya Mengelola Keuangan
Pertama-tama, budaya kerja yang positif dapat memengaruhi pengelolaan keuangan pribadi karyawan dengan menciptakan kesadaran tentang pentingnya mengelola keuangan dengan baik.
Dalam lingkungan kerja yang positif, karyawan akan lebih terdorong untuk memikirkan keuangan mereka dan mencari cara untuk mengelola keuangan secara bijaksana. Misalnya, perusahaan yang menawarkan pelatihan dan sumber daya tentang manajemen keuangan dapat membantu karyawan untuk lebih sadar akan kebutuhan mereka dalam mengelola keuangan pribadi mereka.
Menumbuhkan Kebiasaan Finansial yang Baik
Budaya kerja yang positif juga dapat membantu karyawan mengembangkan kebiasaan finansial yang lebih baik.
Karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yang positif cenderung memiliki pola pikir yang lebih positif juga, disiplin dalam pekerjaan mereka, dan hal ini juga dapat tercermin dalam kebiasaan finansial pribadi mereka.
Misalnya, karyawan yang disiplin dalam membuat anggaran dan menabung untuk masa depan dapat mengembangkan kebiasaan yang sama dalam pekerjaan mereka, seperti mengelola waktu dengan baik atau menyelesaikan proyek dengan teliti.
Sebaliknya, kebiasaan finansial pribadi karyawan juga dapat memengaruhi budaya kerja di tempat kerja. Karyawan yang mengalami kesulitan keuangan atau stres keuangan yang tinggi akan memberikan performa kerja mereka yang juga kurang optimal. Mereka mungkin lebih mudah terganggu, kurang fokus, atau kurang produktif.
Cara Perusahaan Berperan Membangun Budaya Kerja yang Positif

Perusahaan dapat membantu membangun budaya kerja yang baik dan berdampak positif pada pengelolaan keuangan pribadi karyawan dengan mengambil beberapa tindakan berikut ini.
Memberikan Financial Training
Perusahaan dapat menyediakan akses ke sumber daya dan pelatihan tentang manajemen keuangan yang baik. Bisa dilakukan secara internal, maupun mengundang yang lebih profesional. Seperti QM Financial.
Dalam financial training tersebut, karyawan akan dilatih manajemen keuangan secara komprehensif, mulai dari membuat anggaran, menabung, atau menginvestasikan uang. Dengan begini, perusahaan dapat membantu meningkatkan kesadaran karyawan tentang keuangan mereka dan membantu mereka mengembangkan kebiasaan keuangan yang lebih baik.
Memberikan insentif dan bantuan kepada karyawan untuk mencapai tujuan keuangan
Perusahaan dapat memberikan bantuan bagi karyawan yang ingin mencapai tujuan keuangan mereka. Misalnya saja, memberikan fasilitas pinjaman dengan bunga lunak untuk membeli rumah. Atau memberikan bantuan pendidikan untuk jenjang-jenjang sekolah tertentu bagi anak-anak karyawan. Termasuk juga memberikan berbagai fasilitas program kesehatan kerja untuk karyawan beserta seluruh keluarganya.
Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk mengembangkan kebiasaan keuangan yang lebih baik dan merasa didukung oleh perusahaan.
Menawarkan program karyawan untuk manajemen keuangan
Perusahaan dapat menawarkan program karyawan untuk manajemen keuangan, seperti konseling keuangan atau membuatkan program pensiun.
Program-program ini dapat membantu karyawan mengembangkan rencana keuangan yang lebih teratur dan membantu mereka mencapai tujuan keuangan mereka.
Menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung

Perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung, di mana karyawan merasa didukung dan termotivasi untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
Hal ini dapat mencakup menciptakan lingkungan yang positif dan kolaboratif, mendukung pengembangan karier, dan memberikan dukungan karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam keuangan perusahaan
Perusahaan dapat meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam keuangan perusahaan, seperti memberikan laporan keuangan yang teratur atau menawarkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang keuangan perusahaan.
Hal ini dapat membantu karyawan merasa lebih terhubung dengan perusahaan mereka dan merasa lebih yakin tentang kondisi keuangan perusahaan.
Dengan mengambil tindakan-tindakan seperti ini, perusahaan dapat membantu membangun budaya kerja yang baik dan berdampak positif pada pengelolaan keuangan pribadi karyawan. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan, membantu mereka mencapai tujuan keuangan pribadi mereka, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan inklusif.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Cara Cepat Kaya ala Buku “Rich Dad, Poor Dad”
Siapa yang tidak ingin cepat kaya? Yah, semua pasti ngacung deh. Namun, cepat kaya bukanlah sesuatu yang mudah dicapai loh!
Yes, kaya ini sebenarnya adalah istilah yang ambigu, karena levelnya bisa berbeda banget pada setiap orang. Sudah begitu, banyak orang pengin cepat kaya, sayangnya tidak dibarengi dengan pemahaman yang cukup juga. So, kalau membahas soal cepat kaya, kita memang harus punya standar dulu nih, dan kemudian harus siap bekerja keras juga. Pasalnya, seperti hukum alam yang berlaku—easy come, easy go—bahwa setiap hal yang terlalu cepat didapat, maka akan terlalu cepat pula terlepas.
Emang mau, cepat kaya tapi cepat miskin juga?
Buku “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki menawarkan tip dan strategi yang dapat membantu membangun kekayaan. Bukan hanya dengan lebih cepat, tetapi juga lebih efektif dan efisien. Apakah kamu sudah pernah membaca buku ini?
Buku ini bisa dibilang sebagai “buku wajib” bagi siapa pun yang peduli terhadap pengelolaan keuangan pribadi. Dalam buku ini ada dibahas tentang perbedaan pola pikir antara orang kaya dan orang miskin, mengajarkan cara membangun aset dan menghindari utang yang tidak produktif, serta memberikan wawasan tentang menjadi pengusaha atau investor cerdas.
So, jika kamu siap memulai perjalananmu untuk meningkatkan kekayaan—cepat kaya tapi dengan cara yang cerdas, maka buku ini bisa menjadi panduan yang tepat untukmu.
Tentang Buku Rich Dad Poor Dad

“Rich Dad Poor Dad” adalah buku terkenal yang ditulis oleh Robert Kiyosaki. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1997 dan telah terjual lebih dari 32 juta kopi di seluruh dunia. Buku ini merupakan panduan praktis tentang bagaimana membangun kekayaan dan mengubah pola pikir tentang uang.
Dalam buku ini, Kiyosaki menceritakan pengalamannya ketika dia masih muda dan memiliki dua figur ayah yang berbeda. Ayah kaya (rich dad) adalah seorang pengusaha dan investor yang sukses, sedangkan ayah miskin (poor dad) adalah seorang pegawai negeri. Melalui perbandingan antara kedua ayahnya, Kiyosaki mengajarkan pembaca untuk memahami bagaimana pola pikir tentang uang dan kekayaan memengaruhi keberhasilan finansial seseorang.
Buku ini berisi beberapa konsep penting, seperti perbedaan antara aset dan utang, pentingnya menghindari utang yang tidak produktif, dan cara membangun bisnis atau investasi yang sukses. Buku ini juga menekankan pentingnya pendidikan keuangan dan cara berpikir yang berbeda tentang uang dan investasi.
Secara keseluruhan, “Rich Dad Poor Dad” adalah buku yang sangat inspiratif dan informatif bagi mereka yang ingin cepat kaya dan mengubah cara berpikir mereka tentang uang. Buku ini telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia untuk memperbaiki situasi keuangan dan membangun kekayaan yang berkelanjutan.
Cara Cepat Kaya ala Buku Rich Dad Poor Dad

Sebelumnya, sekali lagi perlu diingat bahwa enggak ada jalan pintas untuk menjadi kaya. Namun, ada beberapa tip yang dapat membantu kamu meningkatkan kekayaan dengan memperbaiki pola pikir dan tindakan keuangan Anda, seperti yang dijelaskan dalam buku “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki.
Enggak ada cara instan untuk menjadi kaya, tetapi ada cara cepat kaya secara cerdas seperti yang dijelaskan oleh Robert Kiyosaki.
1. Ubah pola pikir kamu tentang uang
Menurut Kiyosaki, orang yang kaya memiliki pola pikir yang berbeda tentang uang dari orang yang miskin. Orang kaya tidak hanya mencari pekerjaan yang baik, tetapi juga mencari peluang untuk membangun bisnis dan menghasilkan uang dari aset. Mereka juga tidak takut mengambil risiko dan memperoleh pengetahuan yang lebih dalam tentang keuangan.
2. Fokus pada aset, bukan utang
Orang kaya fokus pada membangun aset, sedangkan orang miskin lebih sering memikirkan utang. Kiyosaki menganjurkan untuk menghindari utang yang tidak produktif seperti kartu kredit dan pinjaman konsumen, dan sebaliknya membangun aset aktif seperti properti, saham, atau bisnis.
3. Belajarlah untuk mengelola keuangan kamu sendiri
Kiyosaki menekankan pentingnya mempelajari bagaimana mengelola keuanganmu sendiri. Ini termasuk mengatur anggaran, memahami pajak, dan mengetahui cara menginvestasikan uang yang kamu miliki. Jangan hanya mengandalkan saran atau keputusan orang lain dalam hal keuangan.

4. Jadilah pengusaha
Menurut Kiyosaki, menjadi pengusaha adalah salah satu cara terbaik untuk menjadi cepat kaya. Kamu dapat memulai bisnis kecil, mengembangkannya, dan menghasilkan penghasilan yang stabil darinya. Selain itu, sebagai pengusaha, kamu juga dapat memanfaatkan pajak yang lebih rendah dan berbagai insentif yang ditawarkan pemerintah.
5. Jadilah investor cerdas
Investasi adalah cara lain untuk cepat kaya, namun harus dilakukan dengan hati-hati. Kiyosaki menyarankan untuk mempelajari berbagai jenis investasi, termasuk saham, obligasi, dan properti, dan melakukan diversifikasi portofolio investasi kamu.
6. Jangan biarkan emosi memengaruhi keputusan keuanganmu
Orang kaya mampu mengontrol emosi mereka dan membuat keputusan keuangan yang rasional. Kiyosaki menyarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang objektif, seperti risiko dan potensi penghasilan, daripada hanya mengikuti emosi atau insting semata.
7. Teruslah belajar dan berkembang
Akhirnya, Kiyosaki menekankan pentingnya terus belajar dan mengembangkan diri kalau ingin cepat kaya. Termasuk di dalamnya seperti mengambil kelas keuangan, membaca buku, dan mengikuti seminar atau konferensi tentang keuangan atau bisnis. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, kamu dapat memaksimalkan potensi penghasilan yang kamu miliki, sehingga lebih cepat kaya.
Nah, jadi kalau kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana cara cepat kaya dan mengelola keuanganmu dengan lebih efektif, maka kamy dapat mempertimbangkan untuk mengikuti kelas keuangan QM Financial. Kelas ini menawarkan pengetahuan praktis tentang manajemen keuangan pribadi dan investasi, dengan fokus pada membangun aset dan menghindari utang yang tidak produktif. Dalam kelas ini, kamu akan belajar bareng para trainer yang berpengalaman, serta mendapatkan wawasan yang berguna dari sesi diskusi dengan peserta lainnya. Jangan ragu untuk bergabung dengan QM Financial dan mulailah perjalanan kamu menuju kekayaan finansial yang berkelanjutan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Training untuk Supervisor: Pentingkah bagi Supervisor dalam Perusahaan untuk Mendapatkan Pelatihan Keuangan?
Sebagai bagian dari peningkatan kompetensi karyawan, training untuk supervisor juga diperlukan lo!
Supervisor sendiri merupakan salah satu bagian penting dalam struktur organisasi sebuah perusahaan. So, tak salah jika HR mengupayakan agar para supervisor meningkat kompetensinya, dan juga sejahtera. Salah satunya dengan memberikan training untuk supervisor sesuai dengan yang dibutuhkan.
Apa Sih Supervisor Itu?

Supervisor adalah posisi kerja yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan dari sekelompok karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya. Supervisor memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan mengawasi kinerja karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya, serta menjamin bahwa tugas-tugas dan proyek dikerjakan sesuai dengan standar yang ditentukan.
Supervisor juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif dan efisien. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada karyawan dan membantu mereka dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.
Supervisor juga berperan sebagai “penyambung” komunikasi antara karyawan dan manajemen atasan. Dalam kasus tertentu, supervisor juga diperlukan perannya dalam perekrutan, pemeliharaan, dan pengembangan karyawan.
Secara keseluruhan, peran supervisor sangat penting dalam perkembangan bisnis karena dia bertanggung jawab untuk mengarahkan kinerja karyawan dan memastikan bahwa bisnis berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Training untuk Supervisor
Karena itu, adalah penting untuk memberikan training untuk supervisor yang sesuai, agar kompetensinya bisa terus meningkat sesuai perkembangan yang cepat terjadi.
Beberapa jenis pelatihan yang diperlukan untuk supervisor antara lain:
- Manajemen: mempelajari cara mengelola tim, menetapkan tujuan, dan menyelesaikan masalah.
- Komunikasi: belajar cara berkomunikasi efektif dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan.
- Leadership: mempelajari cara menjadi pemimpin yang efektif dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan.
- Mentoring: mempelajari cara mengembangkan dan melatih bawahan.
- Product knowledge: mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk memahami produk atau industri tertentu.
- Kompetensi teknis: mempelajari keterampilan teknis yang diperlukan untuk posisi tersebut.
Selain 6 jenis training untuk supervisor di atas, training keuangan juga diperlukan lo!
Pentingnya Training untuk Supervisor soal Keuangan

Sebagai seorang supervisor, training keuangan juga akan sangat bermanfaat karena dapat memberikan kemampuan untuk mengelola anggaran, mengevaluasi laporan keuangan, dan mengambil keputusan keuangan yang tepat. Selain itu, training keuangan juga dapat membantu supervisor dalam mengelola risiko keuangan dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pendapatan.
Bisa dibilang, jika mengacu pada pentingnya financial training untuk 3 jenjang karier, training untuk supervisor dalam hal keuangan ini termasuk pada training keuangan untuk fase retain, yaitu fase ketika seorang karyawan sudah berada di level manajemen menengah dan mapan.
Namun, tergantung pada bidang industri yang dijalani, tidak semua supervisor harus mendapatkan training keuangan yang sama, tapi tentunya pelatihan tentang manajemen keuangan dasar sebagai dasar pemahaman sangat diperlukan. Terutama untuk mengelola keuangan pribadi.
Untuk lingkup kerja, keterampilan dan pengetahuan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang supervisor meliputi:
- Pengelolaan anggaran: Kemampuan untuk mengelola anggaran perusahaan dengan baik dan mengidentifikasi peluang untuk menghemat biaya.
- Analisis keuangan: Kemampuan untuk menganalisis laporan keuangan dan mengambil keputusan keuangan yang tepat berdasarkan data yang tersedia.
- Pengelolaan risiko: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko keuangan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan.
- Pemahaman tentang perpajakan: Kemampuan untuk memahami peraturan perpajakan dan cara mengelola pajak perusahaan.
- Pemahaman tentang akuntansi: Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip akuntansi dan cara mengelola laporan keuangan.
- Kepemimpinan keuangan: Kemampuan untuk menjadi pemimpin yang efektif dalam mengelola aspek keuangan dalam perusahaan
Itu dia beberapa keterampilan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang supervisor, namun tingkat kebutuhan akan keterampilan ini akan berbeda tergantung pada bidang industri yang dijalani.
Cara bagi Supervisor untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan Keuangan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang supervisor untuk mendapatkan keterampilan keuangan yang diperlukan, di antaranya:
Membaca atau menonton video
Banyak sumber bacaan yang kini bisa didapatkan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan keuangan, termasuk untuk supervisor. Mulai dari buku-buku keuangan, atau membaca-baca artikel online. Media sosial pun kini menyediakan banyak bahan belajar keuangan yang begitu beragam, mulai dari Instagram, YouTube, sampai TikTok.
Training keuangan
Perusahaan dapat memberikan sebuah training keuangan untuk supervisor, dengan topik atau tema tertentu sesuai dengan kebutuhan. Bisa mulai dari cara mengelola cash flow, membuat tujuan keuangan, mengenali berbagai produk keuangan yang bisa dimanfaatkan, cara berinvestasi, dan sebagainya.
Dalam training keuangan, supervisor bisa mendapatkan mentoring langsung dari trainer yang berpengalaman untuk memberikan dukungan dan memberikan pemahaman yang lebih baik.
Praktik
Yah, apa artinya belajar tanpa praktik, bukan? Justru, pelajaran terbaik memang kadang didapatkan dari pengalaman. Karena itu, perusahaan juga ada baiknya mendorong supervisor untuk mempraktikkan ilmu-ilmu keuangan yang sudah didapatkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Apalagi jika ilmu keuangan tersebut ada kaitannya dengan pekerjaan, ada baiknya juga langsung diimplementasikan agar kemudian bisa memberikan dampak yang baik untuk bisnis perusahaan.
Itu dia beberapa hal mengenai training untuk supervisor yang diperlukan, baik untuk meningkatkan kompetensinya maupun membantunya untuk lebih sejahtera secara keuangan. Semua itu dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Jangan khawatir, untuk keperluan training untuk supervisor dalam hal keuangan, QM Financial dapat membantu kok.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 + 5 Cara Jitu Mengatur Keuangan untuk Perempuan
Jadi perempuan itu sebaiknya tahu cara jitu mengatur keuangan. Intinya, harus melek keuangan! Mengapa?
Karena, dengan melek keuangan, maka perempuan bisa memiliki konsep dasar finansial yang lebih baik. Nantinya akan berguna banget untuk mengatur keuangan diri sendiri—dan juga keluarga, nantinya—biar enggak besar pasak daripada tiang. Bisa mengelola rezeki dengan baik, sebagai ungkapan rasa syukur, dan menggunakannya sebaik mungkin.
Tapi, faktanya, tingkat literasi keuangan perempuan itu masih lebih rendah daripada laki-laki. Survei dari Otoritas Jasa Keuangan menyatakan, bahwa tingkat literasi keuangan perempuan hanyalah sebesar 36.13%, sementara tingkat literasi keuangan laki-laki sebesar 39.94%.
Jadi, ayo, kita tingkatkan lagi literasi keuangan kita, bestie! Kita bisa mulai dengan mencari tahu bagaimana cara jitu mengatur keuangan pribadi dulu, sebelum nantinya kita harus punya cara jitu mengatur keuangan keluarga. Mulai dari yang kecil dulu, baru yang besar. Kalau kita tidak mampu mengatur uang receh, uang besar juga bakalan sulit diaturnya.
Yuk, mulai dengan melakukan dan tidak melakukan hal-hal berikut ini sebagai cara jitu mengatur keuangan kamu.

Cara Jitu Mengatur Keuangan: 5 Do’s
1. Catat pengeluaran dan buat anggaran
Ini adalah hal keuangan yang paling basic harus dilakukan sebagai cata jitu mengatur keuangan untuk perempuan. Kalau mencatat pengeluaran dan membuat anggaran ini masih sering terlupakan, yang lainnya juga akan lebih sulit.
Kenapa harus membuat pencatatan ini? Mencatat pengeluaran dan penghasilan, serta membuat anggaran akan membantumu dalam merencanakan keuangan hingga jauh ke depan. Ibaratnya, catatan pengeluaran ini akan menjadi standar kemampuan finansialmu. Pasalnya, boleh saja banyak mau, tapi kita tetap harus menyesuaikan dengan kemampuan, biar enggak halu.
Zaman sekarang buat mencatat pengeluaran ada banyak tools-nya. Mulai dari catatan manual, sampai aplikasi keuangan. Tinggal pilih sesuai kenyamanan masing-masing. Seharusnya sih, sudah enggak ada alasan lagi.
2. Buat tujuan keuangan
Tujuan keuangan adalah cita-cita, mimpi, dan keinginan yang pengin kamu wujudkan atau capai, baik dalam jangka pendek, menengah, atau panjang. Perempuan sekarang sudah boleh banget punya banyak cita-cita, ya kan? Semua bisa diwujudkan jika kamu punya tujuan keuangan yang jelas, realistis, dan kemudian didukung dengan rencana keuangan yang komprehensif.
Setelah tahu kemampuan diri sendiri, maka inilah yang menjadi cara jitu mengatur keuangan dan perlu untuk kamu pikirkan selanjutnya. Kamu pengin apa? Kamu ingin mencapai apa? Mimpi kamu apa?
3. Miliki dana darurat
Dana darurat ini sangat penting sebagai jaring pengaman keuangan yang utama, dan harus dibangun sejak awal kamu mulai bekerja dan produktif.
Saat kamu single, kamu perlu setidaknya dana darurat sebesar 4 kali pengeluaran rutin bulanan. Nah, kalau sudah menikah dan punya anak, tentu dana darurat harus disesuaikan juga; lebih besar.
Jadikan dana darurat ini sebagai tujuan keuangan pertama. Enggak harus langsung ideal, kamu bisa membaginya sesuai kemampuan. Misalnya, 2 bulan pertama, kumpulin 1 bulan pengeluaran dulu, 2 bulan kedua, 1 bulan pengeluaran lagi sehingga terkumpul 2 bulan pengeluaran. Dan seterusnya.
4. Beli asuransi
Jika kamu sudah bekerja di sebuah perusahaan, maka biasanya kamu akan secara otomatis diikutkan dalam BPJS Kesehatan sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan. Untuk perempuan, BPJS Kesehatan coverage-nya cukup lengkap, bahkan mengcover juga untuk pemeriksaan kesehatan selama hamil dan melahirkan.
Namun, jika terasa belum cukup, kamu juga bisa menambah dengan asuransi kesehatan swasta sesuai kebutuhan.
5. Bijak berutang
Sebagai perempuan, hobi belanja itu sudah mendarah daging. Boleh saja kok kalau kamu memang hobi belanja. Tetapi, bijaklah kalau belanja dengan berutang. Utang tidak dilarang, bahkan utang bisa dimanfaatkan sebagai daya ungkit agar kita bisa membangun aset produktif.
Tapi, jika tidak bijak dalam berutang, bisa jadi utang akan menjadi bumerang. So, pertimbangkanlah dengan saksama setiap kali hendak berutang untuk tujuan apa pun.

Cara Jitu Mengatur Keuangan: 5 Dont’s
1. Impulsif
Kalau soal belanja, perempuan itu lebih impulsif. Karena itu, kamu harus mengenali red flags ini dengan sepenuhnya. Kalau kita sadar jika kita impulsif, maka akan lebih mudah juga untuk mengatasinya.
Seringnya sih, perempuan terjebak di sini. Kalau kemudian terjerat utang, ada kemungkinan di masalah ini juga. Apalagi atas nama diskon tanggal cantik. Atas nama, “Mumpung diskon! Kapan lagi diskon begini?”
Padahal ya, setiap tanggal cantik ada diskon.
2. FOMO
FOMO adalah fear of missing out—perasaan takut kudet, takut ketinggalan info, takut ketinggalan hype. FOMO sih sebenarnya bukan hanya penyakit perempuan, laki-laki juga banyak yang mengalaminya.
Biasanya dipicu oleh “huru-hara” yang ada di media sosial. Influencer lagi ramai bahas kripto, jadi pengin. Di media sosial lagi hype smartphone keluaran terbaru, ikut inden. Dan seterusnya.
Padahal ya, enggak semua yang lagi tren harus diikuti kan? Hati-hati, FOMO bisa membuatmu menyabotase rencana keuanganmu sendiri lo!
3. Menunda investasi
Kadang kalau masih terlalu jauh, kita males buat memikirkannya. Betul? Katakanlah buat rencana dana pendidikan anak, padahal menikah saja baru kemarin. Mikirin pensiun, padahal baru juga diterima kerja sebagai fresh graduate.
Tapi, tahukah kamu, bahwa inilah justru yang menjadi kesalahan keuangan banyak orang, tak terkecuali perempuan. Menunda investasi, karena masih terlalu jauh.
Padahal, justru masih jauh, maka semua kebutuhan itu harus dipikirkan sejak sekarang. Pasalnya, kebutuhan dananya cukup besar. Tanpa rencana investasi yang matang, rasanya tujuan keuangan apa pun juga bisa jadi akan gagal.
4. Malas upgrade pengetahuan
Sering banget dengar celetukan, “Buat apa belajar mengatur keuangan sekarang? Duitnya aja nggak ada. Ntar aja deh, kalau sudah ada yang diatur. Sudah ada uangnya.”
But you know what, bisa jadi kamu merasa belum ada yang bisa diatur karena kamu memang tidak mau belajar untuk mengaturnya. Karena memang dari situlah akar masalah kebanyakan orang. Merasa uangnya hanya sedikit, lantas beranggapan untuk enggak perlu diatur. Padahal, kalau yang kecil saja kita tak bisa mengaturnya, yang besar pun akan kesulitan.
So, justru mulailah belajar mengatur keuangan dari yang kecil. Upgrade pengetahuan seiring waktu, seiring perkembangan perjalanan keuanganmu.
5. Remehkan pengeluaran kecil
Bocor halus, begitulah kami di QM Financial menyebutnya. Bentuknya macam-macam, seperti jajan-jajan kecil pas berangkat atau pulang kantor, kopi kekinian atau boba 3 kali sehari, pesan makanan online, dan sebagainya. Latte factor, istilah kerennya.
Jangan remehkan pengeluaran-pengeluaran ini—yang kalau dikumpulkan sebulan ternyata bisa ratusan ribu hingga jutaan. Yang kecil-kecil bisa banget memengaruhi cash flow lo, waspadalah.

Nah, itu dia cara jitu mengatur keuangan untuk perempuan, yang baik mulai diterapkan sejak masih single hingga sudah berkeluarga.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Contoh Perencanaan Keuangan Pribadi yang Mudah Dilakukan
Masih bingung bagaimana contoh perencanaan keuangan pribadi yang benar itu? Seperti apa?
Yes, perencanaan keuangan pribadi itu penting. In fact, setiap orang seharusnya punya perencanaan keuangan masing-masing. Pasalnya, dengan adanya perencanaan keuangan, kita jadi lebih mudah juga untuk merencanakan tujuan hidup kita. Mimpi-mimpi dan cita-cita juga mungkin banget diwujudkan dengan adanya perencanaan keuangan ini. Pokoknya, apa yang kayaknya enggak terjangkau, ternyata bisa direalisasikan dengan rencana keuangan.
Tool terbaik banget deh, buat kamu yang pengin hidup meningkat kualitasnya dari waktu ke waktu.
Bingung gimana bikinnya? Jangan. Dalam artikel kali ini, kita akan belajar bersama mengenai cara membuat sekaligus melihat contoh perencanaan keuangan pribadi yang paling sederhana.

Contoh Perencanaan Keuangan Pribadi yang Paling Sederhana
Untuk bisa membuat perencanaan keuangan pribadi, ada beberapa komponen dan langkah yang perlu diperhatikan.
1. Tujuan keuangan
Tujuan keuangan harus ditentukan pertama kali, karena inilah nanti yang akan menjadi target rencana keuanganmu. Seperti yang biasa QM Financial tanyakan di setiap kesempatan, #TujuanLoApa?
So, mari kita lihat penerapannya dalam contoh perencanaan keuangan pribadi.
Misalnya, sebut saja Mawar, seorang karyawan yang baru bekerja 1 tahun lamanya, mempunyai beberapa tujuan keuangan di antaranya: biaya menikah, beli rumah, dan beli mobil. Mawar berencana untuk menikah 3 tahun lagi, beli rumah 5 tahun lagi dengan KPR—yang berarti ia harus menyiapkan DP rumah, dan beli mobil secara cash 6 tahun lagi.
Setelah melakukan survei, dan diperhitungkan dengan Future Value dari inflasi rata-rata, maka Mawar pun membuat contoh perencanaan keuangan pribadi berikut ini untuk ke-3 tujuan keuangannya.
Tujuan keuangan | Target nominal (Rp) | Jangka waktu | Tabungan per bulan (Rp) |
Biaya menikah | 100.000.000 | 3 tahun (36 bulan) | 2.778.000 |
DP rumah (target harga Rp500 juta) | 75.000.000 (15% harga rumah) | 5 tahun (60 bulan) | 1.250.000 |
Beli mobil | 200.000.000 | 6 tahun (72 bulan) | 2.778.000 |
4.028.000 |
Nah, kamu bisa mengganti tujuan dan angka sesuai keinginanmu ya.

2. Pemasukan
Mari kita selanjutnya cek pemasukan. Dengan begini, kita tahu seberapa sebenarnya kemampuan finansial kita, dan kemudian kalau memang kurang, kita harus melakukan apa.
Masih dengan contoh Mawar saja.
Mawar—sebagai karyawan entry level—mendapatkan gaji sebesar Rp5.5 juta. Sementara, selain bekerja di kantornya pada jam kerja, Mawar juga bekerja sambilan sebagai tutor les privat untuk anak-anak usia SD di malam hari dan weekend. Penghasilan sampingannya ini tidak tentu, tergantung berapa anak yang diajar. Jika dirata-rata, Mawar bisa mengumpulkan penghasilan sebesar Rp 1.750.000 per bulan.
Dengan demikian, komposisi pemasukan Mawar dalam contoh perencanaan keuangan pribadi miliknya adalah seperti berikut ini.
Sumber penghasilan | Nominal (Rp) |
Gaji tetap | 5.000.000 |
Penghasilan tambahan (rata-rata) | 1.750.000 |
Total | 6.750.000 |
Buat rencana
Dari tujuan yang sudah ditentukan dan melihat sumber penghasilan, Mawar lantas memutuskan untuk menggunakan gaji tetapnya sebagai sumber dana tujuan keuangannya, dan menggunakan sisa dari gaji tetap tersebut ditambah dengan penghasilan tambahan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Untuk kebutuhan rutin = (5.000.000 – 4.028.000) + 1.750.000
= 972.000 + 1.750.000
= 2.722.000
Untuk saat ini, kebetulan Mawar masih tinggal di rumah orang tua, belum ada utang apa pun, dan bukan merupakan sandwich generation. Untuk mengatur cash flow, Mawar membagi pos pengeluarannya menjadi 60% kebutuhan rutin (makan, minum, pulsa, transportasi, skincare, dan lain sebagainya), 20% lifestyle (jajan, beli buku, dan sebagainya), dan 10% tabungan dana darurat.
Dengan demikian, skema anggaran dalam contoh perencanaan keuangan pribadi Mawar adalah sebagai berikut.
Rutin | Rp1.633.200 |
Lifestyle | Rp544.400 |
Dana darurat | Rp272.200 |
Di sini, kamu juga bisa mengubah komponennya sesuai kebutuhanmu ya.
Jika ternyata besar pasak daripada tiang, maka kamu bisa mengatasinya dengan:
- Mengatur dan menekan lagi pengeluaranmu, berhemat, dan menyusun prioritas lagi
- Menurunkan target tujuan keuangan. Misalnya dalam contoh perencanaan keuangan pribadi ini, biaya menikah mungkin tidak harus Rp100 juta. Bikin private party saja, undangan diundang secara virtual. Dan berbagai opsi lain.
- Menambah penghasilan

Lengkapi Contoh Perencanaan Keuangan Pribadi dengan Investasi
Dalam membuat rencana keuangan, kita perlu mengusahakan agar tujuan bisa tercapai lebih cepat. Ya pastinya juga dengan memperhitungkan kemampuan ya.
Semakin cepat tercapai, maka kita bisa semakin berkurang bebannya. Kamu bisa lihat kan, bahwa tujuan keuangan Mawar saat ini baru sampai ke beli mobil. Belum mempersiapkan dana pendidikan anak, belum juga dana pensiun. Nah, masih banyak PR deh. So, semakin cepat tercapai, maka lebih cepat pula kita bisa membuat rencana keuangan lagi untuk tujuan yang lainnya.
Misalnya, untuk beli mobil 6 tahun lagi, Mawar memanfaatkan instrumen investasi yang cocok untuk jangka menengah. Untuk instrumen dengan imbal sebesar 8% seperti reksa dana pendapatan tetap, maka dalam 6 tahun, Mawar berpeluang mendapatkan total Rp261.832.971. Ini cukup banget kan, untuk membeli mobil dengan target Rp200 juta seperti yang direncanakan?
Sementara, jika Mawar “hanya” mengandalkan tabungan biasa sebesar Rp2.778.000 per bulan, setelah 6 tahun—jika bisa disiplin dan konsisten, Mawar akan mendapatkan Rp200.016.000. Wah, ini nanti belum termasuk biaya administrasi ini itu, atau jika ia juga pengin memodifikasi mobil barunya, ya bisa-bisa harus merogoh tabungan lagi.
Nah, namun harus ingat ya, bahwa setiap investasi akan datang bersama risiko. Untuk instrumen jangka menengah seperti reksa dana pendapatan tetap, risikonya memang tak setinggi saham, tetapi lebih tinggi daripada deposito, tabungan berjangka, ataupun jenis instrumen jangka pendek lainnya. Tetapi, untuk memastikan tujuan keuangan tercapai dengan baik, kita memang perlu menyesuaikannya. So, risiko harus dikelola dengan baik.
Demikian contoh perencanaan keuangan pribadi paling sederhana yang bisa kamu lihat. Boleh lo, kalau mau disontek. Sesuaikan jenis kebutuhannya dan juga besarnya nominal dengan kondisi masing-masing.
Mau belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi? Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
6 Aplikasi Laporan Harian Keuangan Pribadi yang Bisa Dicoba
Sudah sadar bahwa membuat catatan keuangan itu penting. Tapi, males banget bikin secara manual. Males juga mesti buka-buka Excel setiap kali mau mencatat. Nah, ada yang lebih praktis nih, thanks to technology! Sekarang, ada banyak aplikasi laporan harian keuangan pribadi yang gampang banget dipakainya.
Ya, teknologi memang memudahkan—meskipun ya bisa juga membuat kita terlibat kesulitan. Pinter-pinternya kita saja kan, mau memilih pemanfaatan yang mana?
Nah, aplikasi laporan harian keuangan yang bisa didownload di smartphone kamu ini memang bisa membantu banget. Apalagi yang sekarang, biasanya fiturnya juga semakin lengkap. Nggak cuma bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran, sampai bisa reminder dan bisa dihubungkan ke akun bank juga. Hanya saja, kamu perlu berhati-hati ya, jangan sampai menggunakan aplikasi abal-abal yang justru mengancam keamanan keuanganmu.
So, berikut ini deretan aplikasi laporan harian keuangan yang bisa kamu coba. Disclaimer on ya: daftar berikut ini bukanlah rekomendasi, melainkan sekadar tambahan pengetahuan untuk kamu. Silakan diunduh secara bertanggung jawab, cari tahu dulu review dan legalitas aplikasinya. Kamu pasti sudah hafal betul caranya.

Aplikasi Laporan Harian Keuangan yang Praktis dan Bisa Dicoba
Money Lover
Money Lover adalah salah satu aplikasi laporan harian keuangan yang cukup populer. Di PlayStore, ratingnya mencapai 4.6, dan merupakan salah satu Editor’s Choice. Aplikasinya sendiri juga cukup ringan, tak sampai 50 MB.
Mengatur keuangan dengan Money Lover sangat mudah. Tersedia berbagai fitur, termasuk memisahkan pengeluaran per pos, dan juga memisahkan anggaran per tujuan keuangan. Nantinya, di akhir bulan, kamu juga bisa mengevaluasi pengeluaran yang sudah dilakukan dengan mudah. Kamu langsung bisa melihat bagian mana yang paling besar dan paling sedikit, karena secara otomatis, aplikasi ini akan memberikan report-nya.
Money Lover juga bisa dikoneksikan dengan akun bank dengan mudah. Tetapi sekali lagi, disclaimer on ya.
Monefy
Aplikasi laporan harian keuangan lainnya yang mungkin bisa kamu pertimbangkan juga adalah Monefy. Ratingnya juga mencapai 4.6, dan aplikasinya lebih ringan lagi, yaitu 9.5 MB saja, sehingga enggak memberatkan smartphone kamu.
Fitur Monefy juga cukup lengkap. Kamu bisa memisahkan pengeluaran berdasarkan pos-pos yang sudah ditentukan, dan juga pada akhir bulan kamu bisa melakukan evaluasi dengan mudah, karena sudah dibuatkan oleh aplikasinya.
Di Monefy, kamu bisa membuat beberapa akun sekaligus, yang disesuaikan dengan kebutuhanmu. Ada free version dan paid version. Yang versi berbayar, sudah pasti akan lebih lengkap fiturnya. Tetapi, kalau kamu butuh yang sederhana, yang versi gratisannya pun sudah cukup oke.

Money Manager
Aplikasi laporan harian keuangan Money Manager ini dirating rata-rata 4.7 oleh penggunanya, dan sudah didownload oleh lebih dari 1 juta pengguna. Memang cukup populer ya.
Mencatat aktivitas keuangan di Money Manager, kamu bisa memisahkannya berdasarkan kategori yang kamu tentukan sendiri. Tersedia berbagai personalisasi icon yang bisa kamu pilih. Catatannya bisa dipisahkan secara harian, mingguan, bulanan, hingga per tahun. Money Manager ini juga multicurrency loh. Cocok buat kamu yang sering bertransaksi dengan mata uang yang berbeda-beda. Jadi enggak perlu ngecek kurs ke tempat lain lagi deh.
Sinkronkan dengan software-nya yang diinstal di laptop, supaya lebih efisien.
1Money
Aplikasi laporan harian keuangan berikutnya yang bisa dipertimbangkan adalah 1Money. Mendapatkan rating 4.8 di PlayStore, dan sudah didownload oleh lebih dari 5 juta pengguna, membuat aplikasi ini juga salah satu yang terpopuler.
Menurut review penggunanya di Android, aplikasi ini mengedepankan fungsionalitas, sehingga enggak terlalu banyak gimmick ada di dalamnya. Selain memisahkan anggaran per pos, aplikasi ini juga akan menyediakan report di akhir bulan seperti yang kamu butuhkan. Tinggal lakukan evaluasi saja dengan mencermati grafik-grafik yang sudah ada. Asyik kan? Nggak perlu menghitung manual lagi.
Wallet
Aplikasi Wallet juga merupakan salah satu aplikasi laporan harian keuangann yang populer, dengan sudah diunduh oleh 5 juta lebih pengguna dan mendapatkan rating 4.9 di PlayStore.
Selain memisahkan per pos pengeluaran, kamu juga bisa membuat rekam jejak untuk mencapai tujuan finansial loh. So, semakin mudah deh memonitor perkembangan asetmu demi memenuhi tujuan keuangan. Di aplikasi ini, kamu juga bisa mengatur limit pengeluaran. Nantinya, aplikasi ini dapat mengirimkan notifikasi jika pengeluaranmu sudah mendekati limit tersebut.
Asyik kan?

MyMoney
Nah, aplikasi laporan harian keuangan yang ini sepertinya punya interface yang paling artistik sih. Namun, hal ini subjektif ya, dan relatif jika dibandingkan dengan aplikasi yang lain.
Fiturnya juga beragam, mulai dari catatan penghasilan dan pengeluaran, chart evaluasi pengeluaran beserta expense flow, juga ada budget planner. Kamu juga bisa membuat berbagai akun di sini, misalnya dipisahkan antara pengeluaran sehari-hari, pengeluaran dengan kartu kredit, pengeluaran untuk tabungan dan investasi, dan sebagainya.
Rating aplikasi MyMoney ini cukup tinggi, yakni 4.9, dan sudah diunduh oleh 100 ribu lebih pengguna.
Nah, cukup banyak kan opsi aplikasi laporan harian keuangan yang bisa kamu pilih? Mengelola keuangan hingga mengevaluasi keuangan jadi enggak rumit dan malesin lagi deh.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!