2 + 2 Jenis Laporan Keuangan dari Pribadi hingga Bisnis yang Perlu Kamu Ketahui
Jenis laporan keuangan perlu banget jadi tambahan pengetahuan, apalagi buat mereka yang pengin mengelola keuangan dengan lebih baik lagi. Baik itu individu atau bisnis, pun yang berpengalaman atau yang awam dalam dunia keuangan.
Mengapa? Karena laporan keuangan itu enggak hanya soal mengelola dan mengendalikan keuangan pribadi saja, tetapi juga berperan dalam pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik.
Ya, dalam mengelola keuangan, kita memang akan banyak melibatkan pemantauan dan analisis berbagai laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Jangan salah, hal ini enggak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam keuangan pribadi loh.
Dalam konteks keuangan pribadi, laporan keuangan membantu seseorang atau keluarga mengevaluasi kekayaan bersih yang dimiliki, mengelola utang, dan membuat rencana keuangan yang efektif. Sementara bagi bisnis, laporan keuangan memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan, profitabilitas, dan potensi pertumbuhan.
Meskipun dunia keuangan mungkin tampak rumit dan membingungkan, memiliki pemahaman dasar tentang jenis laporan keuangan itu sangatlah bermanfaat. Dengan mengetahui jenis laporan keuangan mana yang harus digunakan dalam berbagai situasi dan bagaimana cara membacanya, kita akan merasa lebih percaya diri dalam mengelola keuangan dan merencanakan masa depan yang lebih baik.
So, artikel ini akan membahas berbagai jenis laporan keuangan, baik untuk keuangan pribadi maupun bisnis, dan menjelaskan mengapa hal ini penting untuk dipahami, sekalipun oleh yang awam dengan dunia keuangan. Untuk apa? Untuk menambah wawasanmu dong.
Jenis Laporan Keuangan, Pribadi maupun Bisnis
Laporan Arus Kas
Dalam konteks keuangan pribadi, laporan arus kas adalah dokumen yang mencatat aliran uang masuk dan keluar selama periode waktu tertentu, seperti bulanan atau tahunan. Dengan adanya jenis laporan keuangan ini, kita akan lebih mudah dalam mengelola keuangan, melacak penghasilan dan pengeluaran, dan memantau perubahan saldo keuangan kita.
Jika pemasukan lebih besar dari pengeluaran, maka hal tersebut juga akan terlihat pada laporan arus kas ini. Begitu pun kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Dengan mengetahuinya, kita pun akan lebih mudah menentukan cara untuk mengatasi berbagai masalah atau dampak yang muncul karena kondisi keuangan tersebut.
Neraca
Dalam konteks keuangan pribadi, neraca adalah ringkasan atau gambaran dari aset, kewajiban, dan ekuitas (nilai bersih) individu atau rumah tangga pada titik waktu tertentu.
Neraca pribadi ini bisa membantu kita kalau ingin mengevaluasi kekayaan bersih yang kita miliki. Juga akan membantu kita juga dalam memahami posisi keuangan secara keseluruhan. Membuat dan memperbarui jenis laporan keuangan ini secara berkala dapat membantu kita mencapai tujuan keuangan dan menjaga keseimbangan antara aset dan kewajiban.
Neraca keuangan pribadi biasanya terdiri dari tiga komponen utama:
- Aset, mencakup semua yang dimiliki dan memiliki nilai, seperti uang tunai, tabungan, investasi (saham, obligasi, reksadana), properti (rumah, tanah), kendaraan (mobil, motor), dan barang berharga lainnya (perhiasan, koleksi seni). Aset dibagi menjadi dua kategori: aset lancar (likuid) dan aset tetap (jangka panjang).
- Kewajiban, yang mencakup semua utang dan kewajiban yang ada, seperti pinjaman perumahan, pinjaman kendaraan, kartu kredit, dan sebagainya.
- Ekuitas (nilai bersih), yaitu rasio antara total aset dan total kewajiban. Nilai bersih mencerminkan kekayaan bersih yang dimiliki pada titik waktu tertentu. Jika nilai bersih Anda positif, itu berarti aset lebih besar dari kewajiban, sementara nilai bersih negatif menunjukkan bahwa kewajiban lebih besar dari aset.
Laporan Laba Rugi
Nah, kalau di bisnis, ada jenis laporan keuangan laba rugi, yang juga dikenal sebagai laporan pendapatan atau laporan hasil usaha. Laporan ini adalah salah satu laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan mereka selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun fiskal.
Jenis laporan keuangan ini menyediakan ringkasan pendapatan, biaya, dan laba (atau rugi) yang dihasilkan perusahaan selama periode tersebut. Komponen utamanya antara lain:
- Pendapatan (revenue), yang mencakup semua pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Pendapatan ini sering disebut sebagai “pendapatan kotor” atau “pendapatan atas penjualan.”
- Biaya pokok penjualan, yang mencakup biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya ini dihitung untuk menentukan “laba kotor” (pendapatan dikurangi biaya pokok penjualan).
- Biaya operasional, yang mencakup biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa, seperti biaya penjualan, administrasi, pengembangan produk, pemasaran, dan lain sebagainya. Biaya operasional dihitung untuk menentukan “laba operasional” (laba kotor dikurangi biaya operasional).
- Pendapatan dan biaya non-operasional, yang mencakup item yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan bisnis utama perusahaan, seperti pendapatan bunga, keuntungan atau kerugian dari investasi, atau biaya bunga atas pinjaman.
- Pajak penghasilan, yang mencakup estimasi jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan atas laba yang dihasilkan selama periode tersebut.
- Laba bersih, yaitu laba (atau rugi) yang dihasilkan perusahaan setelah mengurangi semua biaya, termasuk biaya pokok penjualan, biaya operasional, pendapatan dan biaya non-operasional, serta pajak penghasilan. Laba bersih sering disebut sebagai “laba bersih” atau “hasil bersih.”
Laporan laba rugi sangat penting bagi pemegang saham, investor, dan kreditur, karena menyediakan informasi tentang profitabilitas, efisiensi, dan pertumbuhan perusahaan. Analisis laporan laba rugi juga membantu manajemen perusahaan dalam membuat keputusan tentang strategi bisnis, pengendalian biaya, dan alokasi sumber daya.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas, juga dikenal sebagai laporan perubahan modal pemegang saham atau laporan perubahan posisi pemilik, adalah salah satu jenis laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk melacak perubahan nilai ekuitas (modal) pemegang saham selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun fiskal.
Jenis laporan keuangan ini menunjukkan bagaimana laba bersih, dividen, dan transaksi modal lainnya mempengaruhi saldo ekuitas pemegang saham dalam perusahaan.
Komponen utama laporan perubahan ekuitas meliputi:
- Saldo awal ekuitas, mencakup saldo ekuitas pemegang saham pada awal periode pelaporan.
- Laba bersih, yaitu laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama periode pelaporan.
- Dividen, yaitu pembayaran yang dibuat oleh perusahaan kepada pemegang saham dari laba yang dihasilkan.
- Transaksi modal lainnya, yang mencakup berbagai transaksi yang memengaruhi ekuitas pemegang saham.
- Saldo akhir ekuitas, yaitu saldo ekuitas pemegang saham pada akhir periode pelaporan, setelah memperhitungkan laba bersih, dividen, dan transaksi modal lainnya.
Laporan perubahan ekuitas memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja keuangan perusahaan daripada hanya melihat laba bersih saja. Ini membantu pemegang saham, investor, dan kreditur memahami bagaimana perusahaan mengelola sumber daya pemiliknya dan bagaimana keputusan manajemen tentang dividen dan transaksi modal memengaruhi nilai perusahaan. Analisis laporan perubahan ekuitas juga dapat membantu perusahaan dalam merencanakan strategi pertumbuhan dan pengelolaan modal secara lebih efisien.
Memahami jenis laporan keuangan dalam pengelolaan keuangan pribadi atau bisnis adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh setiap orang dan pemilik bisnis.
Sekaranglah saatnya untuk mengambil langkah proaktif dalam menguasai keterampilan ini, terutama untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan kekayaanmu ke depannya.
QM Financial hadir untuk membantumu dalam perjalanan ini dengan menawarkan berbagai kelas keuangan yang mencakup topik bermanfaat dan relevan untuk memperluas pengetahuan di dunia keuangan. Dengan bergabung bersama QM Financial, kamu akan diberikan kesempatan untuk belajar dari para trainer yang berpengalaman dan mendapatkan wawasan yang akan membantumu mengambil keputusan keuangan yang tepat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Budaya Kerja Positif dapat Memengaruhi Kebiasaan Finansial Pribadi Karyawan: Ini Alasan dan Cara Membangunnya
Budaya kerja dan pengelolaan keuangan pribadi karyawan memiliki hubungan yang erat.
Kok bisa? Iya, karena kita adalah makhluk sosial. So, sedikit banyak yang kita lakukan akan mendapat pengaruh dari lingkungan di mana kita berada. Nggak percaya? Coba deh, baca artikel tentang money scripts ini.
Jadi, apa yang kita lalui di kantor sedikit banyak juga akan memengaruhi kehidupan pribadi kita. Ya, gimana enggak kan? Sebagian besar dari kita itu menghabiskan minimal 8 jam di kantor lo! Itu sama artinya dengan sepertiga waktu seharian kan? Maka enggak heran, kadang pas berangkat sih fine-fine saja. Sampai di kantor, suntuk karena kerjaan nggak beres, banyak masalah, endebre endebre. Maka terbawalah kesuntukan itu kembali ke rumah.
Hayo, siapa yang suka gitu?
Nah, lebih jauh lagi. Apa yang menjadi budaya kerja di kantor dan pola pengelolaan keuangan pribadi kita sebagai karyawan itu juga saling memengaruhi.
Loh, kok bisa?
Hubungan Budaya Kerja dan Pengelolaan Keuangan Pribadi
Lingkungan kerja yang positif dan mendukung dapat memengaruhi kebiasaan finansial pribadi karyawan. Begitu pula sebaliknya, kebiasaan finansial pribadi karyawan dapat memengaruhi budaya kerja di tempat kerja.
Sadar Pentingnya Mengelola Keuangan
Pertama-tama, budaya kerja yang positif dapat memengaruhi pengelolaan keuangan pribadi karyawan dengan menciptakan kesadaran tentang pentingnya mengelola keuangan dengan baik.
Dalam lingkungan kerja yang positif, karyawan akan lebih terdorong untuk memikirkan keuangan mereka dan mencari cara untuk mengelola keuangan secara bijaksana. Misalnya, perusahaan yang menawarkan pelatihan dan sumber daya tentang manajemen keuangan dapat membantu karyawan untuk lebih sadar akan kebutuhan mereka dalam mengelola keuangan pribadi mereka.
Menumbuhkan Kebiasaan Finansial yang Baik
Budaya kerja yang positif juga dapat membantu karyawan mengembangkan kebiasaan finansial yang lebih baik.
Karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yang positif cenderung memiliki pola pikir yang lebih positif juga, disiplin dalam pekerjaan mereka, dan hal ini juga dapat tercermin dalam kebiasaan finansial pribadi mereka.
Misalnya, karyawan yang disiplin dalam membuat anggaran dan menabung untuk masa depan dapat mengembangkan kebiasaan yang sama dalam pekerjaan mereka, seperti mengelola waktu dengan baik atau menyelesaikan proyek dengan teliti.
Sebaliknya, kebiasaan finansial pribadi karyawan juga dapat memengaruhi budaya kerja di tempat kerja. Karyawan yang mengalami kesulitan keuangan atau stres keuangan yang tinggi akan memberikan performa kerja mereka yang juga kurang optimal. Mereka mungkin lebih mudah terganggu, kurang fokus, atau kurang produktif.
Cara Perusahaan Berperan Membangun Budaya Kerja yang Positif
Perusahaan dapat membantu membangun budaya kerja yang baik dan berdampak positif pada pengelolaan keuangan pribadi karyawan dengan mengambil beberapa tindakan berikut ini.
Memberikan Financial Training
Perusahaan dapat menyediakan akses ke sumber daya dan pelatihan tentang manajemen keuangan yang baik. Bisa dilakukan secara internal, maupun mengundang yang lebih profesional. Seperti QM Financial.
Dalam financial training tersebut, karyawan akan dilatih manajemen keuangan secara komprehensif, mulai dari membuat anggaran, menabung, atau menginvestasikan uang. Dengan begini, perusahaan dapat membantu meningkatkan kesadaran karyawan tentang keuangan mereka dan membantu mereka mengembangkan kebiasaan keuangan yang lebih baik.
Memberikan insentif dan bantuan kepada karyawan untuk mencapai tujuan keuangan
Perusahaan dapat memberikan bantuan bagi karyawan yang ingin mencapai tujuan keuangan mereka. Misalnya saja, memberikan fasilitas pinjaman dengan bunga lunak untuk membeli rumah. Atau memberikan bantuan pendidikan untuk jenjang-jenjang sekolah tertentu bagi anak-anak karyawan. Termasuk juga memberikan berbagai fasilitas program kesehatan kerja untuk karyawan beserta seluruh keluarganya.
Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk mengembangkan kebiasaan keuangan yang lebih baik dan merasa didukung oleh perusahaan.
Menawarkan program karyawan untuk manajemen keuangan
Perusahaan dapat menawarkan program karyawan untuk manajemen keuangan, seperti konseling keuangan atau membuatkan program pensiun.
Program-program ini dapat membantu karyawan mengembangkan rencana keuangan yang lebih teratur dan membantu mereka mencapai tujuan keuangan mereka.
Menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung
Perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung, di mana karyawan merasa didukung dan termotivasi untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
Hal ini dapat mencakup menciptakan lingkungan yang positif dan kolaboratif, mendukung pengembangan karier, dan memberikan dukungan karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam keuangan perusahaan
Perusahaan dapat meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam keuangan perusahaan, seperti memberikan laporan keuangan yang teratur atau menawarkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang keuangan perusahaan.
Hal ini dapat membantu karyawan merasa lebih terhubung dengan perusahaan mereka dan merasa lebih yakin tentang kondisi keuangan perusahaan.
Dengan mengambil tindakan-tindakan seperti ini, perusahaan dapat membantu membangun budaya kerja yang baik dan berdampak positif pada pengelolaan keuangan pribadi karyawan. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan, membantu mereka mencapai tujuan keuangan pribadi mereka, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan inklusif.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Cara Cepat Kaya ala Buku “Rich Dad, Poor Dad”
Siapa yang tidak ingin cepat kaya? Yah, semua pasti ngacung deh. Namun, cepat kaya bukanlah sesuatu yang mudah dicapai loh!
Yes, kaya ini sebenarnya adalah istilah yang ambigu, karena levelnya bisa berbeda banget pada setiap orang. Sudah begitu, banyak orang pengin cepat kaya, sayangnya tidak dibarengi dengan pemahaman yang cukup juga. So, kalau membahas soal cepat kaya, kita memang harus punya standar dulu nih, dan kemudian harus siap bekerja keras juga. Pasalnya, seperti hukum alam yang berlaku—easy come, easy go—bahwa setiap hal yang terlalu cepat didapat, maka akan terlalu cepat pula terlepas.
Emang mau, cepat kaya tapi cepat miskin juga?
Buku “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki menawarkan tip dan strategi yang dapat membantu membangun kekayaan. Bukan hanya dengan lebih cepat, tetapi juga lebih efektif dan efisien. Apakah kamu sudah pernah membaca buku ini?
Buku ini bisa dibilang sebagai “buku wajib” bagi siapa pun yang peduli terhadap pengelolaan keuangan pribadi. Dalam buku ini ada dibahas tentang perbedaan pola pikir antara orang kaya dan orang miskin, mengajarkan cara membangun aset dan menghindari utang yang tidak produktif, serta memberikan wawasan tentang menjadi pengusaha atau investor cerdas.
So, jika kamu siap memulai perjalananmu untuk meningkatkan kekayaan—cepat kaya tapi dengan cara yang cerdas, maka buku ini bisa menjadi panduan yang tepat untukmu.
Tentang Buku Rich Dad Poor Dad
“Rich Dad Poor Dad” adalah buku terkenal yang ditulis oleh Robert Kiyosaki. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1997 dan telah terjual lebih dari 32 juta kopi di seluruh dunia. Buku ini merupakan panduan praktis tentang bagaimana membangun kekayaan dan mengubah pola pikir tentang uang.
Dalam buku ini, Kiyosaki menceritakan pengalamannya ketika dia masih muda dan memiliki dua figur ayah yang berbeda. Ayah kaya (rich dad) adalah seorang pengusaha dan investor yang sukses, sedangkan ayah miskin (poor dad) adalah seorang pegawai negeri. Melalui perbandingan antara kedua ayahnya, Kiyosaki mengajarkan pembaca untuk memahami bagaimana pola pikir tentang uang dan kekayaan memengaruhi keberhasilan finansial seseorang.
Buku ini berisi beberapa konsep penting, seperti perbedaan antara aset dan utang, pentingnya menghindari utang yang tidak produktif, dan cara membangun bisnis atau investasi yang sukses. Buku ini juga menekankan pentingnya pendidikan keuangan dan cara berpikir yang berbeda tentang uang dan investasi.
Secara keseluruhan, “Rich Dad Poor Dad” adalah buku yang sangat inspiratif dan informatif bagi mereka yang ingin cepat kaya dan mengubah cara berpikir mereka tentang uang. Buku ini telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia untuk memperbaiki situasi keuangan dan membangun kekayaan yang berkelanjutan.
Cara Cepat Kaya ala Buku Rich Dad Poor Dad
Sebelumnya, sekali lagi perlu diingat bahwa enggak ada jalan pintas untuk menjadi kaya. Namun, ada beberapa tip yang dapat membantu kamu meningkatkan kekayaan dengan memperbaiki pola pikir dan tindakan keuangan Anda, seperti yang dijelaskan dalam buku “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki.
Enggak ada cara instan untuk menjadi kaya, tetapi ada cara cepat kaya secara cerdas seperti yang dijelaskan oleh Robert Kiyosaki.
1. Ubah pola pikir kamu tentang uang
Menurut Kiyosaki, orang yang kaya memiliki pola pikir yang berbeda tentang uang dari orang yang miskin. Orang kaya tidak hanya mencari pekerjaan yang baik, tetapi juga mencari peluang untuk membangun bisnis dan menghasilkan uang dari aset. Mereka juga tidak takut mengambil risiko dan memperoleh pengetahuan yang lebih dalam tentang keuangan.
2. Fokus pada aset, bukan utang
Orang kaya fokus pada membangun aset, sedangkan orang miskin lebih sering memikirkan utang. Kiyosaki menganjurkan untuk menghindari utang yang tidak produktif seperti kartu kredit dan pinjaman konsumen, dan sebaliknya membangun aset aktif seperti properti, saham, atau bisnis.
3. Belajarlah untuk mengelola keuangan kamu sendiri
Kiyosaki menekankan pentingnya mempelajari bagaimana mengelola keuanganmu sendiri. Ini termasuk mengatur anggaran, memahami pajak, dan mengetahui cara menginvestasikan uang yang kamu miliki. Jangan hanya mengandalkan saran atau keputusan orang lain dalam hal keuangan.
4. Jadilah pengusaha
Menurut Kiyosaki, menjadi pengusaha adalah salah satu cara terbaik untuk menjadi cepat kaya. Kamu dapat memulai bisnis kecil, mengembangkannya, dan menghasilkan penghasilan yang stabil darinya. Selain itu, sebagai pengusaha, kamu juga dapat memanfaatkan pajak yang lebih rendah dan berbagai insentif yang ditawarkan pemerintah.
5. Jadilah investor cerdas
Investasi adalah cara lain untuk cepat kaya, namun harus dilakukan dengan hati-hati. Kiyosaki menyarankan untuk mempelajari berbagai jenis investasi, termasuk saham, obligasi, dan properti, dan melakukan diversifikasi portofolio investasi kamu.
6. Jangan biarkan emosi memengaruhi keputusan keuanganmu
Orang kaya mampu mengontrol emosi mereka dan membuat keputusan keuangan yang rasional. Kiyosaki menyarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang objektif, seperti risiko dan potensi penghasilan, daripada hanya mengikuti emosi atau insting semata.
7. Teruslah belajar dan berkembang
Akhirnya, Kiyosaki menekankan pentingnya terus belajar dan mengembangkan diri kalau ingin cepat kaya. Termasuk di dalamnya seperti mengambil kelas keuangan, membaca buku, dan mengikuti seminar atau konferensi tentang keuangan atau bisnis. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, kamu dapat memaksimalkan potensi penghasilan yang kamu miliki, sehingga lebih cepat kaya.
Nah, jadi kalau kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana cara cepat kaya dan mengelola keuanganmu dengan lebih efektif, maka kamy dapat mempertimbangkan untuk mengikuti kelas keuangan QM Financial. Kelas ini menawarkan pengetahuan praktis tentang manajemen keuangan pribadi dan investasi, dengan fokus pada membangun aset dan menghindari utang yang tidak produktif. Dalam kelas ini, kamu akan belajar bareng para trainer yang berpengalaman, serta mendapatkan wawasan yang berguna dari sesi diskusi dengan peserta lainnya. Jangan ragu untuk bergabung dengan QM Financial dan mulailah perjalanan kamu menuju kekayaan finansial yang berkelanjutan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Training untuk Supervisor: Pentingkah bagi Supervisor dalam Perusahaan untuk Mendapatkan Pelatihan Keuangan?
Sebagai bagian dari peningkatan kompetensi karyawan, training untuk supervisor juga diperlukan lo!
Supervisor sendiri merupakan salah satu bagian penting dalam struktur organisasi sebuah perusahaan. So, tak salah jika HR mengupayakan agar para supervisor meningkat kompetensinya, dan juga sejahtera. Salah satunya dengan memberikan training untuk supervisor sesuai dengan yang dibutuhkan.
Apa Sih Supervisor Itu?
Supervisor adalah posisi kerja yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan dari sekelompok karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya. Supervisor memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan mengawasi kinerja karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya, serta menjamin bahwa tugas-tugas dan proyek dikerjakan sesuai dengan standar yang ditentukan.
Supervisor juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif dan efisien. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada karyawan dan membantu mereka dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.
Supervisor juga berperan sebagai “penyambung” komunikasi antara karyawan dan manajemen atasan. Dalam kasus tertentu, supervisor juga diperlukan perannya dalam perekrutan, pemeliharaan, dan pengembangan karyawan.
Secara keseluruhan, peran supervisor sangat penting dalam perkembangan bisnis karena dia bertanggung jawab untuk mengarahkan kinerja karyawan dan memastikan bahwa bisnis berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Training untuk Supervisor
Karena itu, adalah penting untuk memberikan training untuk supervisor yang sesuai, agar kompetensinya bisa terus meningkat sesuai perkembangan yang cepat terjadi.
Beberapa jenis pelatihan yang diperlukan untuk supervisor antara lain:
- Manajemen: mempelajari cara mengelola tim, menetapkan tujuan, dan menyelesaikan masalah.
- Komunikasi: belajar cara berkomunikasi efektif dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan.
- Leadership: mempelajari cara menjadi pemimpin yang efektif dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan.
- Mentoring: mempelajari cara mengembangkan dan melatih bawahan.
- Product knowledge: mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk memahami produk atau industri tertentu.
- Kompetensi teknis: mempelajari keterampilan teknis yang diperlukan untuk posisi tersebut.
Selain 6 jenis training untuk supervisor di atas, training keuangan juga diperlukan lo!
Pentingnya Training untuk Supervisor soal Keuangan
Sebagai seorang supervisor, training keuangan juga akan sangat bermanfaat karena dapat memberikan kemampuan untuk mengelola anggaran, mengevaluasi laporan keuangan, dan mengambil keputusan keuangan yang tepat. Selain itu, training keuangan juga dapat membantu supervisor dalam mengelola risiko keuangan dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pendapatan.
Bisa dibilang, jika mengacu pada pentingnya financial training untuk 3 jenjang karier, training untuk supervisor dalam hal keuangan ini termasuk pada training keuangan untuk fase retain, yaitu fase ketika seorang karyawan sudah berada di level manajemen menengah dan mapan.
Namun, tergantung pada bidang industri yang dijalani, tidak semua supervisor harus mendapatkan training keuangan yang sama, tapi tentunya pelatihan tentang manajemen keuangan dasar sebagai dasar pemahaman sangat diperlukan. Terutama untuk mengelola keuangan pribadi.
Untuk lingkup kerja, keterampilan dan pengetahuan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang supervisor meliputi:
- Pengelolaan anggaran: Kemampuan untuk mengelola anggaran perusahaan dengan baik dan mengidentifikasi peluang untuk menghemat biaya.
- Analisis keuangan: Kemampuan untuk menganalisis laporan keuangan dan mengambil keputusan keuangan yang tepat berdasarkan data yang tersedia.
- Pengelolaan risiko: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko keuangan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan.
- Pemahaman tentang perpajakan: Kemampuan untuk memahami peraturan perpajakan dan cara mengelola pajak perusahaan.
- Pemahaman tentang akuntansi: Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip akuntansi dan cara mengelola laporan keuangan.
- Kepemimpinan keuangan: Kemampuan untuk menjadi pemimpin yang efektif dalam mengelola aspek keuangan dalam perusahaan
Itu dia beberapa keterampilan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang supervisor, namun tingkat kebutuhan akan keterampilan ini akan berbeda tergantung pada bidang industri yang dijalani.
Cara bagi Supervisor untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan Keuangan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang supervisor untuk mendapatkan keterampilan keuangan yang diperlukan, di antaranya:
Membaca atau menonton video
Banyak sumber bacaan yang kini bisa didapatkan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan keuangan, termasuk untuk supervisor. Mulai dari buku-buku keuangan, atau membaca-baca artikel online. Media sosial pun kini menyediakan banyak bahan belajar keuangan yang begitu beragam, mulai dari Instagram, YouTube, sampai TikTok.
Training keuangan
Perusahaan dapat memberikan sebuah training keuangan untuk supervisor, dengan topik atau tema tertentu sesuai dengan kebutuhan. Bisa mulai dari cara mengelola cash flow, membuat tujuan keuangan, mengenali berbagai produk keuangan yang bisa dimanfaatkan, cara berinvestasi, dan sebagainya.
Dalam training keuangan, supervisor bisa mendapatkan mentoring langsung dari trainer yang berpengalaman untuk memberikan dukungan dan memberikan pemahaman yang lebih baik.
Praktik
Yah, apa artinya belajar tanpa praktik, bukan? Justru, pelajaran terbaik memang kadang didapatkan dari pengalaman. Karena itu, perusahaan juga ada baiknya mendorong supervisor untuk mempraktikkan ilmu-ilmu keuangan yang sudah didapatkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Apalagi jika ilmu keuangan tersebut ada kaitannya dengan pekerjaan, ada baiknya juga langsung diimplementasikan agar kemudian bisa memberikan dampak yang baik untuk bisnis perusahaan.
Itu dia beberapa hal mengenai training untuk supervisor yang diperlukan, baik untuk meningkatkan kompetensinya maupun membantunya untuk lebih sejahtera secara keuangan. Semua itu dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Jangan khawatir, untuk keperluan training untuk supervisor dalam hal keuangan, QM Financial dapat membantu kok.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 + 5 Cara Jitu Mengatur Keuangan untuk Perempuan
Jadi perempuan itu sebaiknya tahu cara jitu mengatur keuangan. Intinya, harus melek keuangan! Mengapa?
Karena, dengan melek keuangan, maka perempuan bisa memiliki konsep dasar finansial yang lebih baik. Nantinya akan berguna banget untuk mengatur keuangan diri sendiri—dan juga keluarga, nantinya—biar enggak besar pasak daripada tiang. Bisa mengelola rezeki dengan baik, sebagai ungkapan rasa syukur, dan menggunakannya sebaik mungkin.
Tapi, faktanya, tingkat literasi keuangan perempuan itu masih lebih rendah daripada laki-laki. Survei dari Otoritas Jasa Keuangan menyatakan, bahwa tingkat literasi keuangan perempuan hanyalah sebesar 36.13%, sementara tingkat literasi keuangan laki-laki sebesar 39.94%.
Jadi, ayo, kita tingkatkan lagi literasi keuangan kita, bestie! Kita bisa mulai dengan mencari tahu bagaimana cara jitu mengatur keuangan pribadi dulu, sebelum nantinya kita harus punya cara jitu mengatur keuangan keluarga. Mulai dari yang kecil dulu, baru yang besar. Kalau kita tidak mampu mengatur uang receh, uang besar juga bakalan sulit diaturnya.
Yuk, mulai dengan melakukan dan tidak melakukan hal-hal berikut ini sebagai cara jitu mengatur keuangan kamu.
Cara Jitu Mengatur Keuangan: 5 Do’s
1. Catat pengeluaran dan buat anggaran
Ini adalah hal keuangan yang paling basic harus dilakukan sebagai cata jitu mengatur keuangan untuk perempuan. Kalau mencatat pengeluaran dan membuat anggaran ini masih sering terlupakan, yang lainnya juga akan lebih sulit.
Kenapa harus membuat pencatatan ini? Mencatat pengeluaran dan penghasilan, serta membuat anggaran akan membantumu dalam merencanakan keuangan hingga jauh ke depan. Ibaratnya, catatan pengeluaran ini akan menjadi standar kemampuan finansialmu. Pasalnya, boleh saja banyak mau, tapi kita tetap harus menyesuaikan dengan kemampuan, biar enggak halu.
Zaman sekarang buat mencatat pengeluaran ada banyak tools-nya. Mulai dari catatan manual, sampai aplikasi keuangan. Tinggal pilih sesuai kenyamanan masing-masing. Seharusnya sih, sudah enggak ada alasan lagi.
2. Buat tujuan keuangan
Tujuan keuangan adalah cita-cita, mimpi, dan keinginan yang pengin kamu wujudkan atau capai, baik dalam jangka pendek, menengah, atau panjang. Perempuan sekarang sudah boleh banget punya banyak cita-cita, ya kan? Semua bisa diwujudkan jika kamu punya tujuan keuangan yang jelas, realistis, dan kemudian didukung dengan rencana keuangan yang komprehensif.
Setelah tahu kemampuan diri sendiri, maka inilah yang menjadi cara jitu mengatur keuangan dan perlu untuk kamu pikirkan selanjutnya. Kamu pengin apa? Kamu ingin mencapai apa? Mimpi kamu apa?
3. Miliki dana darurat
Dana darurat ini sangat penting sebagai jaring pengaman keuangan yang utama, dan harus dibangun sejak awal kamu mulai bekerja dan produktif.
Saat kamu single, kamu perlu setidaknya dana darurat sebesar 4 kali pengeluaran rutin bulanan. Nah, kalau sudah menikah dan punya anak, tentu dana darurat harus disesuaikan juga; lebih besar.
Jadikan dana darurat ini sebagai tujuan keuangan pertama. Enggak harus langsung ideal, kamu bisa membaginya sesuai kemampuan. Misalnya, 2 bulan pertama, kumpulin 1 bulan pengeluaran dulu, 2 bulan kedua, 1 bulan pengeluaran lagi sehingga terkumpul 2 bulan pengeluaran. Dan seterusnya.
4. Beli asuransi
Jika kamu sudah bekerja di sebuah perusahaan, maka biasanya kamu akan secara otomatis diikutkan dalam BPJS Kesehatan sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan. Untuk perempuan, BPJS Kesehatan coverage-nya cukup lengkap, bahkan mengcover juga untuk pemeriksaan kesehatan selama hamil dan melahirkan.
Namun, jika terasa belum cukup, kamu juga bisa menambah dengan asuransi kesehatan swasta sesuai kebutuhan.
5. Bijak berutang
Sebagai perempuan, hobi belanja itu sudah mendarah daging. Boleh saja kok kalau kamu memang hobi belanja. Tetapi, bijaklah kalau belanja dengan berutang. Utang tidak dilarang, bahkan utang bisa dimanfaatkan sebagai daya ungkit agar kita bisa membangun aset produktif.
Tapi, jika tidak bijak dalam berutang, bisa jadi utang akan menjadi bumerang. So, pertimbangkanlah dengan saksama setiap kali hendak berutang untuk tujuan apa pun.
Cara Jitu Mengatur Keuangan: 5 Dont’s
1. Impulsif
Kalau soal belanja, perempuan itu lebih impulsif. Karena itu, kamu harus mengenali red flags ini dengan sepenuhnya. Kalau kita sadar jika kita impulsif, maka akan lebih mudah juga untuk mengatasinya.
Seringnya sih, perempuan terjebak di sini. Kalau kemudian terjerat utang, ada kemungkinan di masalah ini juga. Apalagi atas nama diskon tanggal cantik. Atas nama, “Mumpung diskon! Kapan lagi diskon begini?”
Padahal ya, setiap tanggal cantik ada diskon.
2. FOMO
FOMO adalah fear of missing out—perasaan takut kudet, takut ketinggalan info, takut ketinggalan hype. FOMO sih sebenarnya bukan hanya penyakit perempuan, laki-laki juga banyak yang mengalaminya.
Biasanya dipicu oleh “huru-hara” yang ada di media sosial. Influencer lagi ramai bahas kripto, jadi pengin. Di media sosial lagi hype smartphone keluaran terbaru, ikut inden. Dan seterusnya.
Padahal ya, enggak semua yang lagi tren harus diikuti kan? Hati-hati, FOMO bisa membuatmu menyabotase rencana keuanganmu sendiri lo!
3. Menunda investasi
Kadang kalau masih terlalu jauh, kita males buat memikirkannya. Betul? Katakanlah buat rencana dana pendidikan anak, padahal menikah saja baru kemarin. Mikirin pensiun, padahal baru juga diterima kerja sebagai fresh graduate.
Tapi, tahukah kamu, bahwa inilah justru yang menjadi kesalahan keuangan banyak orang, tak terkecuali perempuan. Menunda investasi, karena masih terlalu jauh.
Padahal, justru masih jauh, maka semua kebutuhan itu harus dipikirkan sejak sekarang. Pasalnya, kebutuhan dananya cukup besar. Tanpa rencana investasi yang matang, rasanya tujuan keuangan apa pun juga bisa jadi akan gagal.
4. Malas upgrade pengetahuan
Sering banget dengar celetukan, “Buat apa belajar mengatur keuangan sekarang? Duitnya aja nggak ada. Ntar aja deh, kalau sudah ada yang diatur. Sudah ada uangnya.”
But you know what, bisa jadi kamu merasa belum ada yang bisa diatur karena kamu memang tidak mau belajar untuk mengaturnya. Karena memang dari situlah akar masalah kebanyakan orang. Merasa uangnya hanya sedikit, lantas beranggapan untuk enggak perlu diatur. Padahal, kalau yang kecil saja kita tak bisa mengaturnya, yang besar pun akan kesulitan.
So, justru mulailah belajar mengatur keuangan dari yang kecil. Upgrade pengetahuan seiring waktu, seiring perkembangan perjalanan keuanganmu.
5. Remehkan pengeluaran kecil
Bocor halus, begitulah kami di QM Financial menyebutnya. Bentuknya macam-macam, seperti jajan-jajan kecil pas berangkat atau pulang kantor, kopi kekinian atau boba 3 kali sehari, pesan makanan online, dan sebagainya. Latte factor, istilah kerennya.
Jangan remehkan pengeluaran-pengeluaran ini—yang kalau dikumpulkan sebulan ternyata bisa ratusan ribu hingga jutaan. Yang kecil-kecil bisa banget memengaruhi cash flow lo, waspadalah.
Nah, itu dia cara jitu mengatur keuangan untuk perempuan, yang baik mulai diterapkan sejak masih single hingga sudah berkeluarga.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Contoh Perencanaan Keuangan Pribadi yang Mudah Dilakukan
Masih bingung bagaimana contoh perencanaan keuangan pribadi yang benar itu? Seperti apa?
Yes, perencanaan keuangan pribadi itu penting. In fact, setiap orang seharusnya punya perencanaan keuangan masing-masing. Pasalnya, dengan adanya perencanaan keuangan, kita jadi lebih mudah juga untuk merencanakan tujuan hidup kita. Mimpi-mimpi dan cita-cita juga mungkin banget diwujudkan dengan adanya perencanaan keuangan ini. Pokoknya, apa yang kayaknya enggak terjangkau, ternyata bisa direalisasikan dengan rencana keuangan.
Tool terbaik banget deh, buat kamu yang pengin hidup meningkat kualitasnya dari waktu ke waktu.
Bingung gimana bikinnya? Jangan. Dalam artikel kali ini, kita akan belajar bersama mengenai cara membuat sekaligus melihat contoh perencanaan keuangan pribadi yang paling sederhana.
Contoh Perencanaan Keuangan Pribadi yang Paling Sederhana
Untuk bisa membuat perencanaan keuangan pribadi, ada beberapa komponen dan langkah yang perlu diperhatikan.
1. Tujuan keuangan
Tujuan keuangan harus ditentukan pertama kali, karena inilah nanti yang akan menjadi target rencana keuanganmu. Seperti yang biasa QM Financial tanyakan di setiap kesempatan, #TujuanLoApa?
So, mari kita lihat penerapannya dalam contoh perencanaan keuangan pribadi.
Misalnya, sebut saja Mawar, seorang karyawan yang baru bekerja 1 tahun lamanya, mempunyai beberapa tujuan keuangan di antaranya: biaya menikah, beli rumah, dan beli mobil. Mawar berencana untuk menikah 3 tahun lagi, beli rumah 5 tahun lagi dengan KPR—yang berarti ia harus menyiapkan DP rumah, dan beli mobil secara cash 6 tahun lagi.
Setelah melakukan survei, dan diperhitungkan dengan Future Value dari inflasi rata-rata, maka Mawar pun membuat contoh perencanaan keuangan pribadi berikut ini untuk ke-3 tujuan keuangannya.
Tujuan keuangan | Target nominal (Rp) | Jangka waktu | Tabungan per bulan (Rp) |
Biaya menikah | 100.000.000 | 3 tahun (36 bulan) | 2.778.000 |
DP rumah (target harga Rp500 juta) | 75.000.000 (15% harga rumah) | 5 tahun (60 bulan) | 1.250.000 |
Beli mobil | 200.000.000 | 6 tahun (72 bulan) | 2.778.000 |
4.028.000 |
Nah, kamu bisa mengganti tujuan dan angka sesuai keinginanmu ya.
2. Pemasukan
Mari kita selanjutnya cek pemasukan. Dengan begini, kita tahu seberapa sebenarnya kemampuan finansial kita, dan kemudian kalau memang kurang, kita harus melakukan apa.
Masih dengan contoh Mawar saja.
Mawar—sebagai karyawan entry level—mendapatkan gaji sebesar Rp5.5 juta. Sementara, selain bekerja di kantornya pada jam kerja, Mawar juga bekerja sambilan sebagai tutor les privat untuk anak-anak usia SD di malam hari dan weekend. Penghasilan sampingannya ini tidak tentu, tergantung berapa anak yang diajar. Jika dirata-rata, Mawar bisa mengumpulkan penghasilan sebesar Rp 1.750.000 per bulan.
Dengan demikian, komposisi pemasukan Mawar dalam contoh perencanaan keuangan pribadi miliknya adalah seperti berikut ini.
Sumber penghasilan | Nominal (Rp) |
Gaji tetap | 5.000.000 |
Penghasilan tambahan (rata-rata) | 1.750.000 |
Total | 6.750.000 |
Buat rencana
Dari tujuan yang sudah ditentukan dan melihat sumber penghasilan, Mawar lantas memutuskan untuk menggunakan gaji tetapnya sebagai sumber dana tujuan keuangannya, dan menggunakan sisa dari gaji tetap tersebut ditambah dengan penghasilan tambahan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Untuk kebutuhan rutin = (5.000.000 – 4.028.000) + 1.750.000
= 972.000 + 1.750.000
= 2.722.000
Untuk saat ini, kebetulan Mawar masih tinggal di rumah orang tua, belum ada utang apa pun, dan bukan merupakan sandwich generation. Untuk mengatur cash flow, Mawar membagi pos pengeluarannya menjadi 60% kebutuhan rutin (makan, minum, pulsa, transportasi, skincare, dan lain sebagainya), 20% lifestyle (jajan, beli buku, dan sebagainya), dan 10% tabungan dana darurat.
Dengan demikian, skema anggaran dalam contoh perencanaan keuangan pribadi Mawar adalah sebagai berikut.
Rutin | Rp1.633.200 |
Lifestyle | Rp544.400 |
Dana darurat | Rp272.200 |
Di sini, kamu juga bisa mengubah komponennya sesuai kebutuhanmu ya.
Jika ternyata besar pasak daripada tiang, maka kamu bisa mengatasinya dengan:
- Mengatur dan menekan lagi pengeluaranmu, berhemat, dan menyusun prioritas lagi
- Menurunkan target tujuan keuangan. Misalnya dalam contoh perencanaan keuangan pribadi ini, biaya menikah mungkin tidak harus Rp100 juta. Bikin private party saja, undangan diundang secara virtual. Dan berbagai opsi lain.
- Menambah penghasilan
Lengkapi Contoh Perencanaan Keuangan Pribadi dengan Investasi
Dalam membuat rencana keuangan, kita perlu mengusahakan agar tujuan bisa tercapai lebih cepat. Ya pastinya juga dengan memperhitungkan kemampuan ya.
Semakin cepat tercapai, maka kita bisa semakin berkurang bebannya. Kamu bisa lihat kan, bahwa tujuan keuangan Mawar saat ini baru sampai ke beli mobil. Belum mempersiapkan dana pendidikan anak, belum juga dana pensiun. Nah, masih banyak PR deh. So, semakin cepat tercapai, maka lebih cepat pula kita bisa membuat rencana keuangan lagi untuk tujuan yang lainnya.
Misalnya, untuk beli mobil 6 tahun lagi, Mawar memanfaatkan instrumen investasi yang cocok untuk jangka menengah. Untuk instrumen dengan imbal sebesar 8% seperti reksa dana pendapatan tetap, maka dalam 6 tahun, Mawar berpeluang mendapatkan total Rp261.832.971. Ini cukup banget kan, untuk membeli mobil dengan target Rp200 juta seperti yang direncanakan?
Sementara, jika Mawar “hanya” mengandalkan tabungan biasa sebesar Rp2.778.000 per bulan, setelah 6 tahun—jika bisa disiplin dan konsisten, Mawar akan mendapatkan Rp200.016.000. Wah, ini nanti belum termasuk biaya administrasi ini itu, atau jika ia juga pengin memodifikasi mobil barunya, ya bisa-bisa harus merogoh tabungan lagi.
Nah, namun harus ingat ya, bahwa setiap investasi akan datang bersama risiko. Untuk instrumen jangka menengah seperti reksa dana pendapatan tetap, risikonya memang tak setinggi saham, tetapi lebih tinggi daripada deposito, tabungan berjangka, ataupun jenis instrumen jangka pendek lainnya. Tetapi, untuk memastikan tujuan keuangan tercapai dengan baik, kita memang perlu menyesuaikannya. So, risiko harus dikelola dengan baik.
Demikian contoh perencanaan keuangan pribadi paling sederhana yang bisa kamu lihat. Boleh lo, kalau mau disontek. Sesuaikan jenis kebutuhannya dan juga besarnya nominal dengan kondisi masing-masing.
Mau belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi? Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
6 Aplikasi Laporan Harian Keuangan Pribadi yang Bisa Dicoba
Sudah sadar bahwa membuat catatan keuangan itu penting. Tapi, males banget bikin secara manual. Males juga mesti buka-buka Excel setiap kali mau mencatat. Nah, ada yang lebih praktis nih, thanks to technology! Sekarang, ada banyak aplikasi laporan harian keuangan pribadi yang gampang banget dipakainya.
Ya, teknologi memang memudahkan—meskipun ya bisa juga membuat kita terlibat kesulitan. Pinter-pinternya kita saja kan, mau memilih pemanfaatan yang mana?
Nah, aplikasi laporan harian keuangan yang bisa didownload di smartphone kamu ini memang bisa membantu banget. Apalagi yang sekarang, biasanya fiturnya juga semakin lengkap. Nggak cuma bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran, sampai bisa reminder dan bisa dihubungkan ke akun bank juga. Hanya saja, kamu perlu berhati-hati ya, jangan sampai menggunakan aplikasi abal-abal yang justru mengancam keamanan keuanganmu.
So, berikut ini deretan aplikasi laporan harian keuangan yang bisa kamu coba. Disclaimer on ya: daftar berikut ini bukanlah rekomendasi, melainkan sekadar tambahan pengetahuan untuk kamu. Silakan diunduh secara bertanggung jawab, cari tahu dulu review dan legalitas aplikasinya. Kamu pasti sudah hafal betul caranya.
Aplikasi Laporan Harian Keuangan yang Praktis dan Bisa Dicoba
Money Lover
Money Lover adalah salah satu aplikasi laporan harian keuangan yang cukup populer. Di PlayStore, ratingnya mencapai 4.6, dan merupakan salah satu Editor’s Choice. Aplikasinya sendiri juga cukup ringan, tak sampai 50 MB.
Mengatur keuangan dengan Money Lover sangat mudah. Tersedia berbagai fitur, termasuk memisahkan pengeluaran per pos, dan juga memisahkan anggaran per tujuan keuangan. Nantinya, di akhir bulan, kamu juga bisa mengevaluasi pengeluaran yang sudah dilakukan dengan mudah. Kamu langsung bisa melihat bagian mana yang paling besar dan paling sedikit, karena secara otomatis, aplikasi ini akan memberikan report-nya.
Money Lover juga bisa dikoneksikan dengan akun bank dengan mudah. Tetapi sekali lagi, disclaimer on ya.
Monefy
Aplikasi laporan harian keuangan lainnya yang mungkin bisa kamu pertimbangkan juga adalah Monefy. Ratingnya juga mencapai 4.6, dan aplikasinya lebih ringan lagi, yaitu 9.5 MB saja, sehingga enggak memberatkan smartphone kamu.
Fitur Monefy juga cukup lengkap. Kamu bisa memisahkan pengeluaran berdasarkan pos-pos yang sudah ditentukan, dan juga pada akhir bulan kamu bisa melakukan evaluasi dengan mudah, karena sudah dibuatkan oleh aplikasinya.
Di Monefy, kamu bisa membuat beberapa akun sekaligus, yang disesuaikan dengan kebutuhanmu. Ada free version dan paid version. Yang versi berbayar, sudah pasti akan lebih lengkap fiturnya. Tetapi, kalau kamu butuh yang sederhana, yang versi gratisannya pun sudah cukup oke.
Money Manager
Aplikasi laporan harian keuangan Money Manager ini dirating rata-rata 4.7 oleh penggunanya, dan sudah didownload oleh lebih dari 1 juta pengguna. Memang cukup populer ya.
Mencatat aktivitas keuangan di Money Manager, kamu bisa memisahkannya berdasarkan kategori yang kamu tentukan sendiri. Tersedia berbagai personalisasi icon yang bisa kamu pilih. Catatannya bisa dipisahkan secara harian, mingguan, bulanan, hingga per tahun. Money Manager ini juga multicurrency loh. Cocok buat kamu yang sering bertransaksi dengan mata uang yang berbeda-beda. Jadi enggak perlu ngecek kurs ke tempat lain lagi deh.
Sinkronkan dengan software-nya yang diinstal di laptop, supaya lebih efisien.
1Money
Aplikasi laporan harian keuangan berikutnya yang bisa dipertimbangkan adalah 1Money. Mendapatkan rating 4.8 di PlayStore, dan sudah didownload oleh lebih dari 5 juta pengguna, membuat aplikasi ini juga salah satu yang terpopuler.
Menurut review penggunanya di Android, aplikasi ini mengedepankan fungsionalitas, sehingga enggak terlalu banyak gimmick ada di dalamnya. Selain memisahkan anggaran per pos, aplikasi ini juga akan menyediakan report di akhir bulan seperti yang kamu butuhkan. Tinggal lakukan evaluasi saja dengan mencermati grafik-grafik yang sudah ada. Asyik kan? Nggak perlu menghitung manual lagi.
Wallet
Aplikasi Wallet juga merupakan salah satu aplikasi laporan harian keuangann yang populer, dengan sudah diunduh oleh 5 juta lebih pengguna dan mendapatkan rating 4.9 di PlayStore.
Selain memisahkan per pos pengeluaran, kamu juga bisa membuat rekam jejak untuk mencapai tujuan finansial loh. So, semakin mudah deh memonitor perkembangan asetmu demi memenuhi tujuan keuangan. Di aplikasi ini, kamu juga bisa mengatur limit pengeluaran. Nantinya, aplikasi ini dapat mengirimkan notifikasi jika pengeluaranmu sudah mendekati limit tersebut.
Asyik kan?
MyMoney
Nah, aplikasi laporan harian keuangan yang ini sepertinya punya interface yang paling artistik sih. Namun, hal ini subjektif ya, dan relatif jika dibandingkan dengan aplikasi yang lain.
Fiturnya juga beragam, mulai dari catatan penghasilan dan pengeluaran, chart evaluasi pengeluaran beserta expense flow, juga ada budget planner. Kamu juga bisa membuat berbagai akun di sini, misalnya dipisahkan antara pengeluaran sehari-hari, pengeluaran dengan kartu kredit, pengeluaran untuk tabungan dan investasi, dan sebagainya.
Rating aplikasi MyMoney ini cukup tinggi, yakni 4.9, dan sudah diunduh oleh 100 ribu lebih pengguna.
Nah, cukup banyak kan opsi aplikasi laporan harian keuangan yang bisa kamu pilih? Mengelola keuangan hingga mengevaluasi keuangan jadi enggak rumit dan malesin lagi deh.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Atur Keuangan Setelah Lebaran Biar Nggak Auto Bokek Berkepanjangan
Hai halo! Setelah Lebaran, ada cerita apa aja nih? Semoga semuanya seru ya, termasuk dari sisi finansialmu.
Yes, semoga setelah Lebaran, kamu enggak auto bokek. Kalaupun iya, ya wajar sih. Pasalnya, pengeluaran memang pasti luar biasa ya. Pasti memengaruhi kondisi keuangan rumah tangga secara keseluruhan. Namanya juga Lebaran, sekaligus liburan. Yang enggak mudik Lebaran, pasti juga ada saja yang ekstra di saat-saat seperti ini.
So, sekarang saatnya kita menata ulang keuangan keluarga lagi. Pasalnya, hidup di depan sudah menunggu. Mau enggak mau, kita punya kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Jangan sampai kesulitan datang. Segera moveon dari liburan, dan lakukan beberapa cara mengatur keuangan berikut.
Atur Keuangan Setelah Lebaran
1. Financial check up
Yang pertama harus kamu lakukan untuk mengelola keuangan lagi setelah Lebaran adalah melakukan financial check up.
Yuk, buat rekap pengeluaran selama libur Lebaran kemarin. Pasti banyak pengeluaran tak terduga. Buat rinciannya sedetail mungkin, sehingga nantinya akan lebih mudah kamu evaluasi. Setelah itu, cek juga sisa uang yang masih ada saat ini. THR apa kabar? Apakah masih ada sisa?
Jadi, habis berapa? 20 juta seperti cerita yang lagi viral itu?
Semoga sih, kamu tidak perlu mengganggu dana darurat ya di masa liburan kemarin. Tetapi, jika misalnya dana darurat ikut terpakai, maka sekaligus buatlah rencana untuk memulihkannya kembali setelah Lebaran ini. Pasalnya, dana darurat ini adalah pos paling penting dan tidak boleh sampai kosong, karena merupakan safety net untuk keuangan pribadimu sewaktu-waktu.
2. Lunasi utang
Financial check up yang kamu lakukan seperti di atas termasuk juga mengecek apakah ada utang baru selama liburan Lebaran kemarin. Jika memang ada, setelah Lebaran ini, ada baiknya untuk segera kamu bayar. Jika bisa dilunasi akan lebih bagus.
Ingat kan, bahwa untuk berutang, kamu harus yakin mampu membayarnya? Jadi, supaya enggak jadi beban tambahan buat hidup yang sudah berat, sebaiknya segera lunasi utang libur Lebaran. Apalagi utang kartu kredit untuk kebutuhan konsumtif. Jangan sampai nih manfaat barangnya sudah habis, kamu masih saja berurusan dengan cicilannya.
3. Buat anggaran sesuai kemampuan
Sudah cek pengeluaran, syukur-syukur masih ada sisa THR setelah Lebaran. Juga sudah melunasi utang. Jadi, sekarang tinggal membuat anggaran dan mengatur gaji yang masih ada untuk beberapa waktu ke depan, setidaknya sampai akhir bulan lagi.
Yang sudah biasa membuat anggaran bulanan, pastinya sudah gampang. Yang belum, yuk, segera dibiasakan membuat anggaran agar kamu punya kendali atas pengeluaranmu. Apalagi kalau setelah Lebaran, tabungan juga berkurang. Wah, harus bener-bener diatur lagi, dan membuat anggaran adalah awal pengelolaan keuangan yang benar.
4. Hemat
Yuk, waktunya berhemat lagi! Apalagi kalau ternyata pengeluaran sudah begitu banyak. Jadi, harus kencangkan ikat pinggang lagi setelah Lebaran.
Beberapa trik menghemat yang bisa kamu lakukan:
- Buat prioritas, geser yang kebutuhan yang bisa ditunda atau dikurangi.
- Manfaatkan promo atau diskon member untuk belanja berbagai kebutuhan esensial
- Cari produk pengganti, dengan harga yang lebih murah tetapi kualitasnya sama. Misalnya produk-produk lokal
- Kurangi jajan di luar. Sebisa mungkin memasak sendiri dan makan di rumah saja.
- Jangan belanja dalam kondisi perut kosong
- Buat catatan belanja, dan hanya belanja barang yang ada dalam daftar
Apa lagi ya? Kamu punya trik menghemat pengeluaran yang lain? Silakan ditulis di kolom komen ya, untuk melengkapi trik di atas.
5. Mulai menabung dan investasi lagi
Kalau memang ada dana tabungan atau investasi yang terpakai, setelah Lebaran ini, yuk, kita kembalikan! Perhitungkan seberapa besar kamu bisa menyisihkan uang yang ada sesuai kemampuan.
Of course, ini bukan keharusan ya, karena kembali lagi pada kemampuan masing-masing. Kalau dana yang ada memang masih dipakai untuk memenuhi kebutuhan pokok, ya tak mengapa belum ditabung lagi. Namun, kamu harus membuat komitmen terhadap dirimu sendiri, kapan hendak mengembalikannya. Dan, kamu harus disiplin dengan komitmenmu sendiri.
Kalau masih ada sisa dana, yuk, segera ditransfer ke rekening tabungan atau investasi yang kamu punya. Ingat loh, setelah Lebaran, kamu harus sudah menyiapkan kurban! Jangan sampai tahun ini enggak kurban, hanya karena dananya sudah habis untuk libur Lebaran.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Perencanaan Keuangan Pribadi: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya secara Sederhana
Perencanaan keuangan pribadi menjadi sebuah proses ketika seseorang berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan finansialnya dengan cara membuat target tertentu.
Uang memang bukan segalanya, tapi tanpa uang bagaimana bisa membeli rumah, mendapatkan pendidikan yang terbaik, memenuhi gaya hidup, hingga juga memenuhi keinginan dan impian? Maka perencanaan keuangan pribadi seperti inilah menjadi jalannya. Semua mimpi dapat dicapai dengan sebuah rencana dan strategi. Apalagi mimpi untuk masa depan yang butuh uang, maka perencanaan keuangan adalah solusinya.
Apa Itu Perencanaan Keuangan?
Perencanaan keuangan pada umumnya dibedakan menjadi dua kelompok yaitu perencanaan keuangan secara kelompok dan perencanaan keuangan secara pribadi.
- Perencanaan keuangan kelompok merupakan suatu tindakan kelompok seperti perusahaan, organisasi masyarakat, atau komunitas untuk mencapai sebuah tujuan melalui pengelolaan keuangan.
- Perencanaan keuangan pribadi adalah suatu tindakan perorangan untuk mencapai kebutuhan hidupnya melalui pengelolaan keuangan secara terencana serta tidak melibatkan orang lain.
Menurut Certified Financial Planning Standards Board Indonesia, perencanaan keuangan adalah suatu tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana. Sebuah rencana keuangan yang komprehensif akan menjadi hasilnya, dan akan menjadi blueprint untuk kita merealisasikannya sesuai prioritas.
Tujuan hidup yang dimaksud di atas bisa berupa membeli rumah, sekolah,memiliki kendaraan pribadi, rumah, kesiapan biaya anak, dana mempersiapkan pensiun, menikah, dan lain sebagainya. Bisa jangka panjang, maupun jangka pendek.
Rumit? Bisa jadi, karena itu kadang kita perlu jasa perencana keuangan. Tetapi, sebenarnya, kalau kita mau belajar dan bisa memahami prinsip besarnya, kita juga bisa menjadi perencana keuangan bagi diri kita sendiri.
Manfaat Perencanaan Keuangan
Membuat perencanaan keuangan—apalagi yang komprehensif—tidak bisa dibilang mudah. Karena itu, QM Financial punya serangkaian kelas online yang perlu banget untuk diikuti, hingga kemudian seseorang bisa membuat perencanaan keuangannya sendiri hingga jauh ke depan.
Perjalanan membuat rencana keuangan enggak akan mudah, karena itu kamu harus menyadari manfaatnya sehingga kamu yakin bahwa hal ini penting untuk dilakukan.
1. Memberi gambaran dengan jelas mengenai kondisi keuanganmu saat ini: sehat atau tidak
Untuk bisa membuat rencana jauh ke depan, kamu harus tahu kondisi kesehatan keuanganmu. Dengan demikian, kamu tahu kemampuan finansialmu sendiri, dan juga apa kebutuhanmu dengan lebih detail dan jelas.
2. Membantu membuat alokasi prioritas
Perencanaan keuangan yang mendetail akan memudahkanmu untuk menentukan prioritas dan kemudian mengalokasikan dana sesuai kebutuhan.
Dengan demikian, pengeluaran pun menjadi lebih efisien dan efektif; tidak terbuang sia-sia untuk hal-hal yang kurang penting atau tidak prioritas.
3. Membangun dana darurat
Perencanaan keuangan yang baik akan memungkinkanmu sukses membangun dana darurat hingga dapat mencapai jumlah nominal yang ideal.
Dana darurat merupakan tujuan keuangan pertama yang harus kamu capai dalam suatu rangkaian rencana keuangan, agar bisa menjadi safety net ketika krisis datang.
4. Tahu kebutuhan di masa depan
Dengan memiliki perencanaan keuangan yang komprehensif, kita bisa memproyeksikan berbagai kebutuhan di masa yang akan datang, yang akan membutuhkan biaya tak sedikit untuk memenuhinya. Mulai dari beli rumah, pendidikan anak, hingga pensiun.
Dengan adanya rencana keuangan yang matang, kita bisa memenuhi berbagai kebutuhan tersebut dan terhindar dari kesulitan keuangan yang bisa muncul.
5. Jadi motivasi
Saat kita sudah punya tujuan keuangan yang realistis, berbujet, dan berjangka waktu yang jelas, maka kita pun akan termotivasi terus untuk menjalankan rencana keuangan kita itu.
Kalau harus berubah di tengah jalan, gimana? Ya, enggak masalah. Kalau memang rencananya sudah komprehensif, biasanya perubahan juga tidak akan terlalu drastis. Ulik sedikit, sesuaikan dengan kondisi. Pada dasarnya, hidup juga akan selalu dinamis. So, perubahan rencana itu sudah pasti ada. Tetapi, kalau pada dasarnya sudah lengkap dan jelas, mengubah sedikit tentu enggak akan jadi masalah besar.
Cara Membuat Perencanaan Keuangan Pribadi Secara Sederhana
Lalu, seperti apa kita harus membuat perencanaan keuangan ini? Ada lima langkah perencanaan keuangan dan penerapannya secara sederhana, sebagai berikut.
1. Tentukan tujuan keuangan
Tentukan terlebih dahulu tujuan perencanaan yang akan dicapai. Ingat, tujuan keuangan yang baik itu adalah yang punya judul, nominal, dan jangka waktu. Misalnya, judulnya adalah membeli rumah, nominal Rp500 juta, dan target 5 tahun lagi.
Wah, butuh disiplin dong? Pastinya! Akan selalu ada perjuangan, di balik setiap tujuan baik, bukan?
2. Catat kondisi keuangan bulanan
Langkah ini dapat membantu kamu mengetahui kondisi kesehatan keuangan, serta dapat membantu kamu mengontrol dan mengevaluasi pengeluaran.
Caranya kamu cukup mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan keuangan tiap bulan. Jika kamu ingin praktis, bisa mendownload aplikasi keuangan di smartphone.
3. Gunakan rumus dalam mengatur keuangan
Misalnya kamu bisa menggunakan metode Elizabeth Warren yang membaginya menjadi 50-30-20, yaitu 50% pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk hiburan dan keinginan lainnya sebagai self reward, dan 20% untuk tabungan dan investasi.
Atau kamu juga bisa menggunakan formula yang biasa digunakan oleh QM Trainers, yaitu 40 – 30 – 20 – 10; 40% kebutuhan rutin, 30% cicilan utang, 20% investasi, dan 10% untuk lifestyle atau gaya hidup.
Sesuaikan dengan kondisi dan kemampuanmu ya!
4. Mengatur skala prioritas
Pilahlah mana kebutuhan dan keinginan. Hal ini juga membantu kamu mengurangi perilaku konsumtif yang sering dilakukan sehari-hari.
Atur kebutuhan mana yang perlu diutamakan, kalau perlu tekan semua pengeluaran konsumtif yang tidak penting, dan pastikan barang yang kamu beli memang sangat dibutuhkan dengan harga yang sesuai.
5. Punya dana darurat
Mengapa dana darurat penting? Karena hal ini akan sangat membantu jika kamu sedang berada dalam keadaan genting. Apalagi kamu tidak akan tahu ke depannya akan seperti apa.
Jika kamu masih sendiri dan belum menikah, setidaknya harus ada dana darurat 3 kali dari total pengeluaran per bulan. Ingat, dana darurat dan tabungan itu adalah dua hal berbeda, keduanya punya pos masing-masing.
Tip-Tip Perencanaan Keuangan Agar Sukses Tercapai
- Buat perencanaan keuangan realistis yang akan dicapai.
- Lakukan pembukuan kondisi keuangan, bisa dilakukan 2 minggu sekali, 1 bulan sekali, atau 2 bulan sekali agar kamu tahu grafik atau kondisi keuangan kamu.
- Menghemat semaksimal mungkin.
- Mengeluarkan uang tepat waktu, untuk kebutuhan yang jelas.
- Menyisihkan dana tak terduga.
- Menabung atau berinvestasi.
- Punya dua rekening yang berbeda untuk kebutuhan dan tabungan perencanaan.
- Lakukan asuransi untuk mendapatkan perlindungan terhadap aset—terutama diri sendiri.
- Menentukan strategi.
- Pemantauan keuangan.
- Laksanakan perencanaan keuangan secara konsisten dan disiplin.
Demikian informasi tentang segala hal yang perlu kamu ketahui dalam perencanaan keuangan pribadi. Perencanaan keuangan sejatinya sangat penting diterapkan dalam kehidupan, khususnya secara pribadi agar hidup lebih tertata. Jadi, tunggu apa lagi? Mari lakukan perencanaan keuangan sekarang juga!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
4 Cara Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah untuk Kebutuhan Pribadi
Seberapa banyak pemahaman kamu tentang keuangan syariah? Kalau menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih berada di angka yang cukup rendah, yakni sekitar 8,39 persen.
Sayang sekali, padahal sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, sebenarnya kan Indonesia punya potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi syariah. Betul nggak? Tak heran jika, literasi ini jadi hal yang cukup digencarkan oleh pemerintah.
Di tahun 2013, OJK menyusun Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia sebagai pedoman seluruh lembaga keuangan dan stakeholders untuk mengoptimalisasi peran mereka terkait keuangan syariah. Ya, kita sih enggak perlu ikut jadi penyusunnya, kita bisa kok berpartisipasi ikut meningkatkan literasi keuangan syariah dengan menerapkannya dalam pengelolaan keuangan sehari-hari.
Tapi, kamu sudah tahu, apa itu literasi keuangan syariah?
Apa Itu Literasi Keuangan Syariah?
Dalam bahasa Inggris, financial literacy, atau literasi keuangan, diartikan sebagai upaya untuk melek keuangan. Dalam pedoman Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia, literasi keuangan adalah suatu proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan konsumen dan masyarakat agar mereka dapat mengelola keuangan dengan baik.
Artinya, masyarakat tak hanya diimbau untuk mengetahui dan memahami tentang lembaga jasa keuangan dan produknya saja, tetapi mereka mesti mampu memperbaiki cara pengelolaan keuangan dengan memanfaatkan berbagai produk dan layanan yang ada, agar dapat meningkatkan kesejahteraan hidup.
Nah, terus literasi keuangan syariah itu apa?
Masih merujuk pada pengertian di atas, hanya saja ditambahkan dengan konteks pembangunan keuangan syariah. Artinya, dengan literasi keuangan syariah masyarakat dapat memahami dan menggunakan jasa keuangan dan produk syariah, yang dikelola sesuai prinsip ajaran agama Islam, di kehidupan sehari-hari.
Kenapa literasi keuangan syariah ini penting? Di samping rendahnya tingkat literasi ini, pemerintah juga melihat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang cukup stabil. Apalagi jika kita melihat mayoritas masyarakat Indonesia yang memeluk agama Islam. Jadi yakin kan ya, bahwa kebutuhan produk dan jasa keuangan syariah ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang mana akan mengurangi jumlah penduduk miskin?
Tujuan Literasi Keuangan Syariah
Oleh karenanya, program pembangunan literasi ini menjadi program nasional sebagai upaya pemerintah khususnya OJK untuk mencapai kesejahteraan finansial masyarakat. Beberapa tujuannya yaitu:
1. Memperluas Pengetahuan Finansial
Pertama, tentunya pemerintah ingin masyarakat lebih melek atau menyadari pentingnya pemahaman dan peran mereka sebagai konsumen yang menggunakan produk dan jasa keuangan.
Gagasan ini penting tak hanya untuk orang dewasa, keuangan syariah bersifat universal untuk semua golongan. Bahkan keuangan syariah itu enggak hanya untuk umat muslim saja loh, tapi universal alias bisa dimanfaatkan oleh semua agama! Yang penting, memang paham akan prinsip dan cara kerjanya.
Hal ini guna meningkatkan efektivitas pengelolaan dan penggunaan pendapatan dengan menggunakan prinsip keuangan syariah. Selain itu, OJK menekankan bahwa keuangan syariah tentunya memiliki perbedaan dengan keuangan konvensional.
2. Mengubah Perilaku Masyarakat dalam Mengelola Keuangan
Dengan kesadaran ini, diharapkan masyarakat mampu memperbaiki dan mulai menata ulang perencanaan keuangan secara syariah di setiap kegiatan ekonomi mereka. Tak hanya bermanfaat untuk kesejahteraan pribadi, tetapi ini juga dapat membantu meningkatkan ekonomi negara.
3. Memahami dan Memilih Produk dan Jasa Keuangan Syariah
Masyarakat tentunya akan lebih mengenal produk dan jasa keuangan syariah, termasuk manfaat, risiko, fitur, hak dan kewajiban sebagai konsumen.
Dengan pemahaman ini, keterampilan dalam penggunaan dan pemanfaatan produk pun diharapkan dapat meningkat. Hal ini akan mendorong industri keuangan untuk aktif dalam mengembangkan produk jasa keuangan syariah sesuai kebutuhan masyarakat.
Cara Meningkatkan Literasi Keuangan Pribadi
Nah, lalu apa yang bisa kita lakukan? Nggak perlu terlalu jauh, kita bisa kok mulai menerapkan prinsip syariah ini dalam pengelolaan keuangan pribadi sehari-hari. Mulailah dari hal kecil.
Apa saja? Misalnya saja beberapa hal berikut.
1. Dedikasikan waktu untuk belajar keuangan syariah
Untuk menyadari dan memahami sesuatu, setiap orang butuh meluangkan waktu khusus untuk mendalaminya. Setuju? Setidaknya dalam seminggu, luangkan waktu 1 jam untuk mengulik cara efektif pengelolaan keuangan syariah.
Waktu yang kamu luangkan ini dapat digunakan untuk memantau anggaran, melakukan pembaruan arus kas, memantau pembiayaan tagihan dan cicilan, hingga melakukan evaluasi secara rutin.
Kamu perlu berkomitmen pada diri sendiri untuk mau belajar dan menerima segala pengetahuan terbaru terkait literasi keuangan syariah. Cobalah untuk mengulik produk-produk syariah untuk digunakan secara lebih mendalam. Lakukan hal ini secara rutin dengan mengikuti tren berita keuangan atau lainnya.
2. Perbanyak diskusi
Selain mencari informasi keuangan sendiri, jangan malu untuk bertanya dan berdiskusi dengan rekan atau kerabat yang kamu anggap memiliki literasi keuangan syariah yang lebih baik.
Kamu juga bisa bergabung dengan komunitas yang fokus di bidang keuangan. Ini akan meningkatkan pengetahuan dan belajar lebih banyak dari orang-orang soal literasi keuangan syariah.
3. Mencoba berbagai produk keuangan syariah yang ada
Belajar saja tak cukup jika tidak dibarengi dengan praktik. So, mulailah mencoba apa yang telah kamu pelajari. Misalnya mulai dari membuat anggaran keuangan yang berprinsip pada ajaran islam, buat anggaran rutin setiap bulan, mingguan bahkan harian guna mempermudah analisis pengeluaran.
Dalam perencanaan keuangan, cobalah untuk mengalokasikan dana untuk mencoba produk investasi syariah, baik itu saham, reksa dana, atau lainnya.
4. Konsultasi Keuangan
Kamu masih ragu dengan pemahaman terkait keuangan syariah? Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan mereka yang lebih profesional, dan orang-orang yang ahli atau sumber asli dari program keuangan syariah itu sendiri. Pastinya, mereka akan dengan senang hati membantu mencari produk keuangan syariah yang cocok sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial kamu saat ini.
Untuk melancarkan pembangunan literasi keuangan syariah di Indonesia, perlu ada kerja sama dan peran aktif dari berbagai komponen masyarakat, mulai dari pegiat ekonomi syariah hingga setiap lapisan masyarakat.
Nah, gimana? Simpel aja kan untuk bisa meningkatkan literasi keuangan syariah untuk kebutuhan finansial pribadi seperti ini? Enggak beda jauh dengan perencanaan keuangan pada umumnya kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!