Pengaruh Kinerja Karyawan terhadap Kesehatan Keuangan Perusahaan
Kinerja karyawan merupakan salah satu pilar terpenting dalam menentukan kesuksesan dan pertumbuhan sebuah perusahaan.
Konsep ini enggak hanya berkisar pada efisiensi dan produktivitasnya saja, tetapi juga mencakup kreativitas, inovasi, dan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas. Kinerja yang tinggi dari karyawan dapat berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan, kepuasan pelanggan, dan reputasi perusahaan di pasar.
Sebaliknya, kinerja yang rendah dapat menimbulkan biaya yang tidak hanya berdampak finansial, tetapi juga mempengaruhi moral dan motivasi tim secara keseluruhan.
Table of Contents
Hubungan Kinerja Karyawan dengan Kesehatan Keuangan Perusahaan
Kinerja karyawan memegang peran krusial dalam menentukan kesehatan keuangan perusahaan. Analisis mengenai hubungan ini mengungkap bahwa kinerja karyawan enggak cuma memengaruhi aspek keuangan perusahaan secara langsung, seperti penjualan dan keuntungan, tetapi juga secara tidak langsung melalui faktor-faktor seperti reputasi perusahaan dan kepuasan pelanggan.
So, dapat dikatakan secara langsung, bahwa karyawan yang berkinerja tinggi dapat meningkatkan produktivitas, yang berarti lebih banyak pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat dan dengan sumber daya yang lebih sedikit. Hal ini secara langsung berdampak pada penurunan biaya operasional dan peningkatan pendapatan.
Di sisi lain, efek tak langsung dari kinerja karyawan juga tidak kalah penting. Karyawan yang berdedikasi dan memiliki keterampilan yang baik sering kali berkontribusi pada inovasi dan peningkatan kualitas produk atau layanan.
Hal ini meningkatkan kepuasan pelanggan dan dapat mengarah pada loyalitas yang lebih tinggi, membuka peluang untuk pendapatan berulang, dan referensi positif. Selain itu, karyawan yang bersemangat dan berkinerja tinggi cenderung menciptakan lingkungan kerja yang positif, yang dapat menarik talenta baru dan mempertahankan retensi, mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan.
Mengingat dampak langsung dan tidak langsung ini, enggak mengherankan kan, kalau kesehatan keuangan perusahaan sering kali terkait erat dengan bagaimana karyawan di dalamnya bekerja dan berkembang.
Perusahaan yang mengakui dan memanfaatkan hubungan ini akan cenderung lebih tangkas, inovatif, dan mampu mengatasi tantangan pasar dengan lebih efektif. Dengan demikian, investasi dalam pengembangan karyawan, baik melalui pelatihan, dukungan, atau pengakuan, menjadi investasi yang berharga bagi keberlangsungan dan kemakmuran keuangan perusahaan.
Peran Keterampilan Mengelola Keuangan pada Karyawan
Nah, jangan salah. Kinerja karyawan salah satunya juga dipengaruhi oleh tingkat keterampilan mengelola keuangan pribadi karyawan.
Pemahaman dan penguasaan keterampilan mengelola keuangan oleh karyawan memiliki dampak signifikan terhadap kinerja mereka, yang pada gilirannya memengaruhi kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.
Keterampilan ini mencakup berbagai aspek, seperti budgeting, membuat rencana keuangan, paham cara kerja cash flow, hingga mampu membuat keputusan keuangan yang bijaksana. Karyawan yang memiliki kemampuan ini cenderung lebih bertanggung jawab, rapi, dan proaktif dalam pekerjaan mereka, yang merupakan atribut penting dalam berbagai peran dan industri.
Keterampilan keuangan yang baik memungkinkan karyawan untuk memahami lebih dalam bagaimana pekerjaan mereka memengaruhi keuangan perusahaan.
Misalnya, seorang manajer proyek dengan keahlian keuangan yang kuat akan lebih mampu mengelola anggaran proyek secara efektif, mengidentifikasi area di mana biaya dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas, dan memahami dampak keputusan finansial terhadap hasil akhir perusahaan.
Di sisi lain, seorang sales yang mengerti tentang pengelolaan keuangan bisa sangat lebih efektif dalam menegosiasikan kontrak yang menguntungkan bagi perusahaan, memahami implikasi keuangan dari kesepakatan tersebut, dan mengidentifikasi peluang untuk peningkatan pendapatan.
Sebagai contoh praktis, katakanlah di sebuah perusahaan ritel, diadakan financial training untuk staf sales-nya. Dalam training tersebut diajarkan cara mengidentifikasi peluang penjualan yang lebih menguntungkan dan mengelola diskon dengan bijak. Hasilnya, staf tersebut tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi juga memperbaiki margin keuntungan.
Hal ini menunjukkan bahwa ketika karyawan dilengkapi dengan keterampilan keuangan, mereka tidak hanya memperbaiki kinerja mereka secara individu, tetapi juga secara kolektif berkontribusi pada keberhasilan finansial perusahaan.
Dengan demikian, keterampilan ini harus dilihat sebagai komponen penting dari pengembangan profesional karyawan di semua tingkatan.
Strategi Meningkatkan Keterampilan Keuangan Karyawan
Meningkatkan keterampilan keuangan karyawan merupakan langkah strategis yang dapat membawa manfaat besar bagi perusahaan. Jadi, apa saja strategi yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan manfaat ini?
1. Pemberian Financial Training sesuai Kebutuhan
Salah satu cara efektif untuk mencapai ini adalah melalui implementasi program pelatihan keuangan yang dirancang khusus.
Program ini bisa mencakup berbagai topik, mulai dari dasar-dasar pengelolaan keuangan hingga analisis keuangan lanjutan, tergantung pada peran dan tingkat keahlian karyawan. Pelatihan ini dapat diselenggarakan dalam bentuk workshop, seminar, atau bahkan kursus online, memastikan bahwa materi disesuaikan dengan kebutuhan spesifik karyawan dan perusahaan.
2. Mentoring dan Coaching
Selain pelatihan formal, strategi lain termasuk mentoring dan coaching, di mana karyawan yang lebih berpengalaman dalam keuangan dapat membimbing rekan-rekan mereka.
Cara ini enggak cuma akan membantu dalam transfer pengetahuan, tetapi juga memperkuat budaya pembelajaran dan pertumbuhan dalam organisasi. Perusahaan juga bisa mendorong pembelajaran mandiri dengan menyediakan sumber daya seperti buku, akses ke webinar keuangan, atau langganan jurnal industri.
3. Pemberian Insentif dan Pengakuan
Memberikan insentif dan pengakuan kepada karyawan yang menunjukkan perbaikan dalam keterampilan keuangan atau yang berhasil menerapkan pengetahuan keuangan mereka untuk meningkatkan hasil perusahaan juga bisa menjadi salah satu strategi yang bagus.
Misalnya dengan memberikan bonus, promosi, atau bahkan penghargaan formal. Pengakuan seperti ini tidak hanya memotivasi karyawan tetapi juga menunjukkan pentingnya keterampilan keuangan dalam budaya perusahaan.
4. Pembelajaran Berkelanjutan dan Pengembangan Karier
Menyediakan kesempatan untuk pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan karir di bidang keuangan bisa berupa subsidi untuk kursus lanjutan, sertifikasi profesional, atau bahkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam konferensi dan seminar industri.
Mendorong karyawan untuk terus berkembang dalam pengetahuan keuangan mereka membantu menjaga mereka tetap relevan dan berkompeten dalam peran mereka.
QM Financial menawarkan program pelatihan keuangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik kantor kamu. Dengan kurikulum yang dapat disesuaikan, QM Financial berkomitmen untuk menyediakan konten yang relevan dan berdampak untuk setiap level karyawan. Baik itu pelatihan dasar pengelolaan keuangan, analisis keuangan lanjutan, atau sesi interaktif tentang perencanaan keuangan strategis, QM Financial siap membantu.
Kami mengundang untuk menghubungi tim QM Financial hari ini melalui . Mari bersama-sama kita buat strategi untuk mengembangkan keterampilan keuangan tim kamu, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesuksesan keuangan perusahaan.
Hubungi kami untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut tentang bagaimana program kami dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik kantor, dan ambil langkah strategis ini untuk masa depan keuangan perusahaan kamu.
Menggali Hubungan antara Retensi Karyawan dan Kesejahteraan Finansial
Jika mencari tantangan yang paling signifikan dalam dunia industri dan bisnis saat ini, maka salah satu jawabannya adalah retensi karyawan. Kapasitas untuk mempertahankan karyawan telah menjadi faktor keberhasilan perusahaan yang tidak dapat disepelekan.
Tidak dimungkiri, kepergian karyawan dapat menurunkan etos kerja dan memicu lebih banyak lagi karyawan yang meninggalkan perusahaan. Selain itu, pergantian karyawan yang terlalu sering bisa juga membuat pelanggan bertanya-tanya, kenapa mereka harus berurusan dengan orang yang berbeda-beda saat menggunakan produk atau jasa dari perusahaan.
Hal ini perlu diperhatikan jika perusahaan tetap ingin kompetitif dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Perlu diingat bahwa mempertahankan karyawan bukan hanya bermanfaat untuk perusahaan, melainkan juga bagi karyawan itu sendiri.
Apa yang Dimaksud dengan Retensi Karyawan?
Sebelum mengenal konsep retensi karyawan lebih dalam, penting sekali menggali pengertian dari istilah tersebut.
Retensi adalah usaha untuk mempertahankan pekerja yang berbakat dan produktif untuk meminimalkan pergantian karyawan dengan cara menumbuhkan situasi kerja yang positif.
Hal ini memungkinkan karyawan untuk lebih aktif terlibat dan mencurahkan kompetensinya dengan maksimal. Bukan cuma itu, retensi karyawan juga diwujudkan melalui apresiasi, pemberian gaji yang kompetitif, dan mendorong work life balance di kalangan karyawan.
Dampak Retensi Karyawan pada Keuangan Perusahaan
Retensi karyawan memberikan pengaruh yang cukup besar pada eksistensi perusahaan. Beberapa dampak yang ditimbulkan jika perusahaan menerapkan strategi ini di antaranya sebagai berikut.
1. Menghemat Waktu dan Uang
Salah satu benefit yang paling realistis dari retensi pekerja adalah penghematan waktu dan uang.
Merekrut dan melatih pekerja baru nyatanya menjadi proses yang mahal dan memakan banyak waktu. Bayangkan jika perusahaan berkali-kali harus merekrut, mewawancara, dan melatih pekerja baru di posisi yang sama. Kasus ini patut dihindari dengan berfokus mempertahankan karyawan yang sudah lama.
2. Meningkatkan Produktivitas
Pergantian pekerja juga dapat berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Masalah ini secara tidak langsung bisa menghambat alur kerja, sehingga kinerja karyawan lainnya bisa saja ikut menurun.
Dengan mempertahankan karyawan, maka stabilitas dan produktivitas di perusahaan bisa lebih tercapai.
3. Meningkatkan Wawasan dan Keterampilan Karyawan
Semakin lama karyawan bekerja di perusahaan, maka pengalaman dan wawasannya seputar bidang yang digelutinya akan semakin bertambah. Hal ini membuat karyawan tersebut lebih berharga dan patut dipertahankan.
Oleh karena itu, mempertahankan karyawan yang berpengalaman akan membantu menjaga kinerja dan memastikan perusahaan tetap kompetitif.
4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Dampak yang cukup bermanfaat dari adanya retensi karyawan adalah membuat pelanggan lebih loyal terhadap brand perusahaan. Pelanggan yang menerima pelayanan dari karyawan berpengalaman akan merasa lebih puas dan bukan tidak mungkin akan merekomendasikan orang-orang terdekatnya untuk memakai produk atau jasa yang sama.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Retensi
Ada beberapa faktor yang memengaruhi retensi, sehingga perlu dipertimbangkan secara matang oleh perusahaan. Beberapa faktor tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Humanisasi
Karyawan adalah makhluk sosial yang mendambakan ruang kerja nyaman dan mampu membuat mereka merasa diterima dan dihargai. Hal ini akan mendorong karyawan untuk mengerahkan seluruh potensinya saat bekerja.
Dengan menciptakan lingkungan kerja yang suportif, maka dapat meminimalkan waktu untuk memikirkan tentang pergantian karyawan.
2. Pengakuan Kerja
Karyawan cenderung peka terhadap perlakuan baik atau buruk dari atasan maupun rekan-rekan kerjanya.
Hal ini menggambarkan bahwa menghargai keberadaan karyawan sangat penting untuk membuat mereka lebih merasa diakui dan didengarkan. Oleh karena itu, perlakuan kerja kepada karyawan perlu diperhatikan untuk membuat karyawan tetap merasa betah bekerja di perusahaan.
3. Pelatihan yang Berkelanjutan
Telah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa “peluang untuk berkembang” merupakan faktor penting untuk membuat karyawan tetap bertumbuh di perusahaan.
Pelatihan dapat berbentuk workshop, seminar, atau pendampingan merupakan upaya berinvestasi kepada karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan peduli dengan peningkatan skill karyawan agar lebih profesional.
Contoh Program Kesejahteraan Perusahaan yang Mendukung Retensi
Ada beberapa contoh program kesejahteraan perusahaan yang mendukung retensi karyawan. Beberapa program tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Kompensasi dan Benefit yang Kompetitif
Kompensasi dan benefit yang kompetitif merupakan kunci utama mempertahankan karyawan. Ini bukan hanya tentang gaji, melainkan juga asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, dan masih banyak lagi.
Memberikan gaji dan tunjangan yang kompetitif secara tidak langsung menunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen terhadap kesejahteraan dan profesionalitas karyawan.
2. Pengakuan dan Penghargaan
Bayangkan jika karyawan sudah bekerja dengan begitu keras untuk mencapai target perusahaan. Namun, atasan justru bersikap tidak peduli dan tidak mau tahu. Hal ini tentu membuat karyawan merasa tidak dihargai, apalagi diapresiasi.
Jika masalah itu terjadi, maka karyawan cenderung akan kehilangan motivasi dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, perusahaan dapat menyusun program penghargaan untuk mengapresiasi kinerja para karyawan yang kompeten. Contoh upaya yang bisa dilakukan adalah merayakan pencapaian individu dan tim, memberikan bonus, menawarkan voucher liburan, atau waktu libur tambahan.
3. Jenjang Karier yang Jelas
Salah satu pertimbangan karyawan dalam mempertahankan pekerjaannya adalah jenjang karier di perusahaan. Pasalnya, banyak di antara karyawan yang bekerja tidak hanya karena faktor gaji, melainkan juga karena perkembangan karier.
Oleh karena itu, pastikan agar perusahaan memberikan jenjang karier yang jelas untuk mendukung perkembangan potensi karyawan. Hal ini akan membuat karyawan lebih termotivasi untuk mencapai tingkatan atau jabatan tertentu dalam perusahaan.
4. Pemberian Pelatihan
Untuk mendorong perkembangan karyawan, penting juga untuk memberikan berbagai pelatihan yang relevan dengan kompetensi karyawan, termasuk juga kelas keuangan atau financial training.
Saat seorang karyawan terampil mengelola keuangan pribadinya, maka ia tak perlu mengkhawatirkan kondisi keuangan dan dapat fokus pada pekerjaan dengan lebih baik. Dengan begitu, produktivitas meningkat, dan akhirnya juga berpengaruh pada retensi karyawan perusahaan itu sendiri.
Retensi karyawan merupakan usaha perusahaan yang visioner untuk mempertahankan pekerja yang kompeten dan profesional. Hal ini mampu memberikan dampak yang positif untuk pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Hai, Para Pemilik Bisnis, Lakukan 7 Hal Ini untuk Bertahan!
Sungguh saat-saat yang berat bagi kita semua. Baik kita yang bekerja sebagai karyawan, maupun para pemilik bisnis. Semua terimbas, kena dampak tanpa terkecuali.
Selain para pekerja yang dirumahkan, para pemilik bisnis pun juga banyak banget yang terancam keberlangsungan bisnisnya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan demi penyesuaian bisnis, agar setidaknya napas bisnis menjadi lebih panjang. Syukur-syukur bisa bertahan di masa pandemi ini. Apa saja?
7 Hal untuk Bertahan di Masa Pandemi yang Bisa Dilakukan oleh Para Pemilik Bisnis
1. Koordinasi dengan semua karyawan
Kondisi sedang sulit, sehingga kita harus memastikan bahwa karyawan juga memahami mengenai hal ini. So, segera lakukan koordinasi dengan semua orang, dan beri penjelasan mengenai apa yang terjadi.
Pemilik bisnis perlu punya mindset, bahwa karyawan juga merupakan “pemilik” dari bisnis yang dijalankan, sehingga mereka juga berhak tahu apa yang terjadi, dan apa yang akan dilakukan. Berbagilah dengan mereka sesuai porsi, dan libatkan mereka dalam keputusan-keputusan penting.
2. Lakukan penyesuaian operasional
Harus work from home? No problem, jika memang bisnisnya bisa “dibawa” ke rumah.
Lakukan penyesuaian operasional di sana-sini. Seperti memastikan bahwa setiap divisi bisa dijalankan dengan normal secara daring, bagaimana harus memastikan setiap orang lancar dalam menyelesaikan tugas masing-masing, hingga memastikan kuota internet karyawan cukup untuk melaksanakan tugas online.
Pastikan perusahaan memiliki jalur komunikasi khusus yang bisa diakses oleh setiap karyawan, sehingga memudahkan komunikasi dan koordinasi setiap harinya.
Untuk bisnis yang tidak bisa dioperasikan dari rumah, segera lakukan koordinasi dan penyesuaian, agar tetap bisa berjalan semaksimal mungkin dengan tetap mengindahkan prosedur keamanan dan keselamatan karyawan.
3. Cek kondisi keuangan perusahaan
Seperti halnya keuangan pribadi, adalah penting bagi setiap pemilik bisnis untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki dana darurat yang cukup, demi bisa survive di masa-masa bencana seperti ini.
Jumlah ideal dana darurat perusahaan pastinya berbeda satu sama lain, karena sangat bergantung pada jenis bisnis dan juga besaran organisasi yang ada. Lakukan penghitungan secara cermat, mulai dari berapa lama karyawan bisa tetap digaji dan juga lakukan perhitungan produksinya.
4. Konversi online
Pertimbangkan, apakah bisnis yang selama ini dilakukan bisa dikonversi ke ranah online?
Misalnya saja, jika punya bisnis gym atau pusat kebugaran. Mungkinkah mengadakan sesi kelas olahraga bareng via daring? Untuk beberapa bisnis yang berbasis jasa, misalnya seperti spa atau salon, barangkali bisa mempertimbangkan untuk “menjual” voucher atau gift certificate, agar bisa digunakan oleh pelanggan loyal ketika nanti masa pandemi berakhir.
Untuk pemilik bisnis kuliner, cari cara supaya pelanggan bisa memesan makanan melalui aplikasi online dengan layanan antar. Temukan channel-channel online baru untuk membantu promosi.
Carilah ide, agar bisnis tetap berjalan dengan berbagai cara. Meski mungkin income menurun, tetapi setidaknya masih ada uang yang masuk kan?
5. Kembangkan produk baru
Jangan lupa, bahwa selalu ada kesempatan di setiap kesempitan. Terbukti selain membuat beberapa sektor bisnis kolaps, wabah penyakit ini juga memberikan mata pencaharian baru juga bagi kita.
So, pertimbangkan pula, apakah bisa mengembangkan produk baru yang mungkin dibutuhkan oleh pasar sekarang ini. Beberapa jenis produk yang sekarang selalu dicari adalah APD, masker, hand sanitizer, hand soap, peralatan kebersihan, makanan sehat, vitamin, suplemen, dan sebagainya.
Setidaknya selain berusaha mempertahankan bisnis, pengembangan produk baru ini juga bisa menjadi alat untuk mengelola retensi karyawan.
6. Tetap berkomunikasi dengan pelanggan
Tetap kelola servis untuk pelanggan ya. Sapa melalui media sosial–baik media sosial milik bisnis maupun dari akun pemilik bisnis pribadi–secara berkala.
Pastikan komunikasi tetap terjalin dengan baik, agar mereka tak sampai melupakan kita hingga masa pandemi virus corona ini berakhir.
Jika memungkinkan, coba adakan event kecil selama masa karantina diri ini, agar pelanggan juga merasa terhibur. Misalnya, adakan giveaway dengan hadiah voucher yang bisa digunakan untuk membeli produk.
7. Pastikan karyawan tetap merasa aman
Jika bisnis tidak memungkinkan untuk dilakukan dari rumah–juga untuk sektor-sektor yang “harus” tetap beroperasi selama penerapan PSBB–pastikan area kerja di kantor aman dan sehat.
Lakukan prosedur-prosedur pembersihan dan kesehatan yang sesuai dengan standar dan aturannya.
Dengan begini, karyawan pun dapat bekerja dengan rasa aman.
Sekali lagi, sungguh menjadi saat-saat yang berat bagi para pemilik bisnis ya? But hang in there, semoga pandemi ini segera berlalu!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Ini Dia 4 Sektor yang Memberikan Fasilitas Kesehatan Terbaik
Tak hanya soal memberikan gaji yang besar, perusahaan idaman di zaman now adalah perusahaan yang juga memberikan fasilitas–terutama fasilitas kesehatan terbaik bagi karyawannya.
Memang, stigma sudah bergeser. Kalau dahulu, karyawan merupakan “orang upahan” yang harus memberikan benefit sebesar-besarnya bagi perusahaan tempatnya bekerja. Sekarang, karyawan adalah aset perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Karyawan sejahtera menjadi modal bagi perusahaan yang ingin bertumbuh secara sehat.
Salah satu usaha untuk membuat karyawan sejahtera adalah dengan memberikan fasilitas kesehatan yang baik. Tahu nggak sih, sektor mana saja yang memberikan fasilitas kesehatan terbaik bagi karyawannya?
4 Sektor yang Memberikan Fasilitas Kesehatan Terbaik bagi Karyawan
1. Teknologi
Yang pertama adalah sektor teknologi. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor teknologi merupakan perusahaan kekinian yang punya pendapat sama, yakni kesejahteraan karyawan menjadi faktor penentu berkembangnya bisnis mereka.
Google, misalnya. Perusahaan raksasa satu ini, selain menyediakan kantor yang berfasilitas lengkap dengan pusat kebugaran dan berbagai camilan yang bebas dinikmati oleh karyawan, juga menyediakan dokter yang siap di dalam kantor. Kapan pun karyawannya mengeluhkan kesehatan, mereka bisa segera berkonsultasi dengan dokter, yang pastinya dengan ongkos yang dibiayai oleh perusahaan.
Microsoft pun demikian. Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates ini menyediakan membership gratis bagi karyawan di klub kesehatan, dan juga menyediakan pusat kesehatan dan olahraga di dalam kompleks kantornya.
Banyak pula perusahaan di sektor ini yang memberikan parental leave yang cukup panjang bagi karyawannya–tak hanya yang menjadi ibu baru, bahkan para ayah baru juga bisa menikmati fasilitas ini.
2. Retail Ecommerce
Bisnis retail–terutama yang kini berkembang menjadi ecommerce–nampaknya juga sudah yakin, bahwa kesejahteraan dan kesehatan karyawan menjadi salah satu hal penting yang harus dikelola dengan baik. Tak hanya karyawan, bahkan beberapa perusahaan juga menjamin agar keluarga karyawan pun mendapatkan fasilitas kesehatan yang baik.
Amazon, misalnya. Perusahaan milik Jeff Bezos ini memberikan 2 program jaminan kesehatan yang unik, yaitu Leave Share, yang memungkinkan pasangan karyawan juga mendapatkan gaji dari Amazon saat harus cuti dengan tanggungan, jika perusahaan tempat pasangan tersebut tidak memberikan fasilitas cuti ini. Program yang kedua adalah yang dinamakan Ramp Back, yaitu program untuk membantu para ibu baru yang hendak ngantor lagi setelah cuti melahirkan. Selain tentunya juga memberikan asuransi kesehatan penuh bagi karyawannya.
Eventbrite, sebuah perusahaan global marketplace, memberikan tunjangan tambahan sebesar $60 bagi setiap karyawan yang bebas digunakan demi memelihara kesehatan mereka. Boleh digunakan untuk membayar membership di pusat kebugaran, atau dipakai rutin untuk membeli jus yang sehat.
Ikea, perusahaan retail furniture modern yang berbasis di Swedia ini, memberikan fasilitas parental leave baik untuk ayah dan ibu baru selama 4 bulan dengan gaji penuh bagi semua karyawan. Ya, semua karyawan, baik yang bekerja di kantor pusat dan mereka yang bekerja di toko-tokonya yang tersebar di seluruh dunia.
Luar biasa ya?
3. Manufaktur
3M, pabrik besar produsen bahan-bahan kimia ini, memberikan banyak sekali fasilitas kesehatan bagi karyawannya. Mulai dari asuransi kesehatan, memberikan kelas kesehatan gratis, hingga meng-cover biaya bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Yang paling luar biasa, 3M juga punya program khusus bagi karyawan yang kecanduan rokok tapi kesulitan untuk berhenti. 3M akan menyediakan dokter khusus dan konsultan khusus untuk membantu mereka.
4. Keuangan
Banyak perusahaan yang bergerak di sektor keuangan yang juga memberikan fasilitas kesehatan terbaik bagi karyawannya.
American Express, salah satunya, memberikan tambahan cuti dengan tanggungan antara 4 – 8 minggu setelah cuti melahirkan resmi untuk pemulihan, dan memberikan akses langsung ke konsultan laktasi bagi para ibu menyusui. Dan bagi para ibu yang harus menjalani dinas luar, boleh mengirimkan ASI perah ke rumah, dengan biaya pengiriman ditanggung oleh perusahaan.
Bagaimana dengan perusahaan Anda? Apakah sudah memberikan fasilitas kesehatan yang baik untuk karyawan? Atau, masih merasa kesulitan untuk membuat rencananya?
Tertarik untuk mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan Anda? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
-Carolina Ratri-
Ternyata Ada Hubungan Antara Masalah Keuangan Pribadi Karyawan terhadap Kinerja di Kantor
Banyak perusahaan yang belum menyadari, bahwa masalah keuangan pribadi karyawan bisa memengaruhi performa kerja atau kinerja karyawan di kantor.
Kondisi dan Masalah Keuangan Pribadi Karyawan Memengaruhi Kinerja di Kantor
Ada survei yang dilakukan oleh International Foundation of Employee Benefit Plans (IFEBP) di Brookfield Wisconsin yang memberikan fakta, bahwa sebagian besar orang-orang kelas pekerja harus struggling over financial issues yang hampir sama.
Komposisinya adalah sebagai berikut:
- Masalah utang: 66%
- Masalah dana pensiun: 60%
- Masalah dana pendidikan anak: 51%
- Untuk menutup kebutuhan sehari-hari: 48%
- Masalah dana kesehatan: 36%
Penelitian lain yang dilakukan oleh Lockton Retirement Services, sebuah lembaga konsultan dan pialang, menemukan fakta bahwa satu dari 5 karyawan mengalami stres di tempat kerja, bukan karena workload atau beban kerja, tetapi dikarenakan masalah keuangan yang mereka alami.
Stres yang mereka alami kemudian menimbulkan masalah-masalah kesehatan yang rata-rata gejalanya adalah sakit kepala berkepanjangan, kelelahan, depresi, dan lain-lain. Hal ini lantas membuat adanya peningkatan izin sakit (sick days) dua kali lipat daripada yang sewajarnya.
Pastinya hal ini juga memengaruhi kinerja karyawan. Produktivitas yang menurun dan ketidakhadiran di kantor yang tinggi lantas akan berefek pada menurunnya performa perusahaan secara keseluruhan.
Perkembangan Bisnis Lambat Jika Kondisi Keuangan Karyawan Buruk
Lebih lanjut dalam penelitian yang sama oleh IFEBP juga terungkap fakta, bahwa 4 dari 5 perusahaan melaporkan bahwa masalah keuangan pribadi yang dialami oleh karyawan akhirnya memberikan dampak yang tak begitu baik bagi perkembangan bisnis perusahaan. Bahkan bisa memengaruhi dalam tingkat yang cukup ekstrem, di antaranya:
- Sebanyak 76% karyawan mengaku mengalami stres di kantor.
- 60% karyawan mengaku mengalami kesulitan untuk fokus pada pekerjaannya
- Terjadi peningkatan ketidakhadiran dan keterlambatan sebesar 34%
Wah, angka persentase yang cukup besar ya? Bahkan beberapa karyawan mengaku, telah terjebak dalam kondisi “generasi sandwich”—bahwa mereka harus menanggung kebutuhan anak-anak mereka serta juga harus menanggung kebutuhan orang tua yang sudah mulai memerlukan perhatian lebih lantaran usia yang sudah lanjut.
Jadi, sepakat kan, bahwa perusahaan harus melakukan sesuatu terkait hal ini? Bukan hanya untuk membantu karyawan agar penghidupan mereka lebih baik sehingga gaji yang diberikan juga cukup, tetapi untuk membuat perkembangan bisnis perusahan itu sendiri juga bisa survive.
Yang Penting Dilakukan oleh Perusahaan untuk Membantu Menyelesaikan Masalah Keuangan Pribadi Karyawan
Lalu, apa yang bisa dilakukan?
Masih menurut IFEBP, beberapa upaya perusahaan berikut ini terbukti bisa menyelesaikan permasalahan keuangan pribadi karyawan dengan baik. Apa saja?
- Memberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan pribadi
- Memberikan training mengenai dana pensiun
- Mengadakan konseling pelunasan utang
- Dan lain-lain
Dengan memberikan training keuangan untuk karyawan ini—masih dari data survei yang dilakukan oleh IFEBP, 2/3 perusahaan mengaku mengalami perkembangan bisnis ke arah yang lebih baik.
So, masih beranggapan bahwa masalah keuangan pribadi karyawan merupakan urusan pribadi masing-masing, dan tak ada kaitannya dengan perusahaan? Semoga tidak ya.
Yuk, bantu karyawan memperbaiki kondisi keuangannya, agar bisnis Anda bisa semakin lancar melalui training keuangan bagi karyawan.
Tertarik untuk mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan Anda? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
-Carolina Ratri-