Pengenalan Biaya Investasi: Apa Itu dan Mengapa Penting
Biaya investasi adalah salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan investasi. Seperti halnya transaksi bisnis di masa kini, investasi umumnya juga disertai dengan biaya.
Pada beberapa kasus, kamu akan mendapati rincian biaya dan pengeluaran saat melakukan bisnis. Perlu diketahui bahwa ada biaya tambahan yang dibebankan ke dalam investasi yang mungkin bahkan tidak kamu ketahui.
Penetapan biaya investasi ini biasanya dicantumkan dalam profil perusahaan, atau di Syarat dan Ketentuan, atau di dokumen lainnya. Sebagian besar investor nge-skip bagian ini, karena dinilai sebagai pengeluaran kecil. Namun, realitanya biaya tersebut sebenarnya bisa menjadi beban tersendiri, apalagi jika kamu melakukan jual beli aset secara aktif.
Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami biaya investasi dan dampaknya pada keuntungan investasi untuk memastikan agar kamu memperoleh hasil yang maksimal.
Table of Contents
Apa itu Biaya Investasi?
Biaya investasi adalah biaya yang dibebankan kepada investor untuk memakai produk keuangan, seperti biaya perdagangan, biaya broker, dan rasio biaya. Biaya investasi termasuk salah satu faktor yang menentukan kinerja investasi.
Seiring berjalannya waktu, meminimalkan biaya tersebut dapat menjadi alternatif untuk memaksimalkan kinerja. Namun, sebaiknya jangan membiarkan biaya investasi menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan investasi kamu.
Lalu, biaya apa saja yang akan dipotong dari hasil investasi?
Biaya yang umumnya dibebankan di muka adalah biaya distribusi, manajemen, layanan, administrasi, dan operasional. Hal ini tentu tidak terlalu buruk, apalagi jika kamu membayar mereka untuk membantu dalam memperoleh hasil terbaik dari investasi yang dijalankan. Biaya tersebut berkisar antara 1%-3% dan diambil setiap tahunnya.
Meskipun bernilai penting, perlu diingat bahwa biaya investasi mengurangi jumlah keseluruhan portofolio kamu. Bahkan ketika persentase biayanya terlihat kecil, rupanya akan semakin bertambah dari waktu ke waktu.
Alasan Pentingnya Biaya Investasi
Biaya investasi adalah total pengeluaran keuangan yang dibutuhkan untuk membeli, mengembangkan, dan mempertahankan investasi. Biaya ini meliputi beberapa faktor, mulai dari biaya permodalan, pembelian aset, biaya pemeliharaan, pajak, dan lain sebagainya.
Biaya investasi juga dapat berpengaruh terhadap tingkat pengembalian, hasil investasi, dan keberlanjutan portofolio investasi seseorang. Adapun alasan pentingnya biaya investasi di antaranya sebagai berikut.
Pengaruh terhadap Keuntungan Bersih
Biaya investasi adalah faktor yang mampu memengaruhi keuntungan bersih yang akan didapatkan dari investasi yang dimiliki. Semakin tinggi biaya investasi, maka semakin besar pula potensi keuntungan bersihnya. Itulah mengapa para investor sering berusaha untuk menekan biaya investasi agar keuntungannya lebih maksimal.
Memengaruhi Keputusan Investasi
Biaya investasi dapat memengaruhi keputusan investor dalam memilih jenis investasi dan menetapkan strategi investasi tertentu. Umumnya, biaya yang tinggi cenderung membuat investor memilih alternatif yang lebih terjangkau atau efisien dari segi biaya.
Pengaruh terhadap Tingkat Pengembalian Investasi (ROI)
Biaya investasi juga turut memengaruhi tingkat pengembalian investasi. Hal ini merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja investasi.
Tingginya biaya investasi adalah faktor yang dapat menurunkan ROI, sehingga menekan nilai investasi seiring berjalannya waktu. Namun, perlu diingat bahwa investor yang cerdas cenderung mencari investasi dengan biaya rendah agar tingkat pengembalian investasinya lebih optimal.
Pertimbangan Diversifikasi Portofolio
Ketika membuat portofolio investasi yang terdiversifikasi, kamu perlu mengalkulasi biaya investasi dari berbagai macam aset. Biaya yang tinggi pada beberapa produk investasi membuat investor perlu memilih alternatif investasi lain yang lebih efisien dari segi biaya, sehingga diversifikasi dapat tercapai lebih optimal.
Berguna untuk Perencanaan Keuangan
Biaya investasi adalah termasuk salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengelola finansial jangka panjang. Jika mempertimbangkan perencanaan pensiun atau investasi lainnya, biaya investasi yang besar bisa mengurangi anggaran yang tersedia di masa depan. Oleh karena itu, penting sekali untuk merefleksikan biaya investasi yang perlu dikeluarkan.
Transparansi dan Kepercayaan
Biaya investasi yang terbuka dan jelas membantu dalam mewujudkan transparansi antara pihak investor dengan penyedia layanan keuangan. Investor membutuhkan data yang akurat tentang biaya investasi untuk membuat keputusan investasi yang lebih terencana.
Secara umum, biaya investasi adalah salah satu elemen penting yang berpengaruh besar terhadap keputusan investasi. Dengan memilih produk investasi yang biayanya efisien, maka investor berpotensi meningkatkan peluang hasil investasinya agar lebih optimal.
Jadi, jangan lupa untuk memperhitungkan biaya investasi saat kamu membuat rencana investasi ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Bias dalam Investasi: Kenali supaya Bisa Diatasi!
Bias dalam investasi bisa terjadi pada siapa pun. Tak terkecuali pada mereka yang sudah expert.
So, ya memang, menjadi seorang investor bisa dibilang enggak mudah. Harus melawan rasa takut, bimbang, hingga dilema. Pasalnya, keputusan yang diambil ini akan berdampak pada pertumbuhan aset, apalagi jika nominalnya terbilang besar. Salah perhitungan, terjadi bias dalam investasi tujuan finansial yang jadi taruhannya.
Jadi bisa dibilang, bias dalam investasi ini menjadi tantangan tersulit yang harus dialami oleh setiap investor karena berpeluang menggagalkan return potensial.
Bias dalam investasi ini ada hubungannya dengan kognitif otak manusia karena saling terhubung. Bias dalam investasi biasanya dapat memengaruhi pilihan yang akan dibuat dalam berinvestasi. Namun tak perlu khawatir, menurut ahli psikolog, kita sebenarnya dapat menyadari bagaimana cara kerja bias dalam investasi, dan mengatasinya untuk memastikan keputusan yang diambil masih rasional.
Setidaknya kamu bisa menerapkan lima tahapan dalam membuat keputusan investasi yang baik, yaitu:
- Menerima jika setiap individu pasti memiliki bias
- Berlatih untuk membuat keputusan dengan sadar
- Menyadari bahwa bias memang bisa memengaruhi keputusan,
- Cari saran dari orang lain tetapi tidak menjadikannya sebagai satu-satunya bahan pertimbangan
- Belajar dari berbagai sumber tanpa kenal lelah
7 Jenis Bias dalam Investasi yang Harus Dihindari
Ada beberapa jenis bias dalam investasi yang harus kamu hindari saat menjadi investor dan membuat keputusan tentang uang dan investasi, berikut ini bias-bias yang harus diwaspadai menurut ahli psikologi.
1. Reactive Devaluation Bias
Bias dalam investasi ini terjadi saat seseorang ditolak karena punya masalah pribadi dengan kita.
Misalnya begini. Ada orang yang enggak kamu sukai, dan dia memberikan insight investasi. Karena kamu enggak suka, maka kamu mengabaikan strategi investasi dari orang tersebut. Nah, jika ini terjadi, bisa jadi kamu melewatkan sesuatu yang sebenarnya baik untuk investasimu. Bisa saja strategi dari orang yang tak kamu sukai ini efektif lo!
2. Confirmation Bias
Bias dalam investasi ini membuat seseorang menafsirkan atau memastikan sebuah informasi sesuai dengan keyakinan yang ia setujui atau inginkan sendiri. Confirmation bias membuat investor menghindari rasa ketidaknyamanan secara emosional karena ia berpikir bahwa kemungkinan kecil dirinya salah.
Dalam konteks investasi, bias ini akan meyakinkanmu, sebagai investor, bahwa kamu tidak akan membuat kesalahan. Karenanya, kamu pun tetap melanjutkan strategi, padahal justru langkahmu ini menyebabkan kerugian.
3. Optimism Bias
Bias dalam investasi ini akan membuat seseorang merasa optimis terhadap hasil akhir yang akan diraihnya. Padahal, otak memiliki kecenderungan untuk melebih-lebihkan optimisme.
Kalau tidak dihindari, hal ini bisa menyebabkanmu terlalu pede. Padahal rasa optimis yang berlebihan, justru membuatmu lengah dan risiko terbesarnya kamu bisa kehilangan banyak uang.
4. Loss Aversion
Mirip seperti optimism bias di atas, hanya saja bias ini akan membuatmu merasa lebih rugi kalau menyerah sekarang, dan memilih untuk bertahan meski sebenarnya tanda-tanda tak bagus sudah mulai terlihat dengan nyata.
Misalnya saja, kamu mempertahankan untuk berinvestasi pada instrumen tertentu dan keukeuh meskipun sebenarnya sudah terlihat bahwa kerugiannya sudah besar. Waspadalah jika ini terjadi, karena bias ini sering muncul ketika kita denial sudah berinvestasi pada investasi bodong.
5. FOMO
Fear of Missing Out, atau disebut FOMO, merupakan sebuah kondisi ketika seseorang merasa takut ketinggalan atau kehilangan kesempatan. Hal ini akan membuat seseorang melakukan apa pun agar hal yang diinginkannya tercapai.
Biasanya bias ini dapat membuat investor melakukan investasi di instrumen yang sedang hype, padahal beberapa saat kemudian nilainya anjlok, karena ada manipulasi pasar yang terjadi.
6. Illusion of Control
Bias dalam investasi ini membuat investor beranggapan bahwa dirinya bisa mengontrol semuanya karena merasa hebat. Ia merasa bisa mengontrol dirinya sendiri atas beban seberat apa pun, termasuk mengontrol masa depan.
Hal ini hanya akan membuat seorang investor terlena tanpa mempertimbangkan hal lainnya dalam berinvestasi.
7. Hindsight Bias
Bias dalam investasi ini membuat seorang investor seolah-olah bisa meramal masa depan dengan pola-pola harga saham di masa lalu, yang kemudian membuatnya merasa pasti hal yang sama akan berulang di masa depan.
Pola tersebut lantas membuat dirinya yakin bahwa bisa memprediksi masa depan. Padahal, dia hanya mengandalkan firasatnya saja, tanpa adanya analisis yang mendasar mengenai instrumen yang diincarnya.
Bagaimana Cara Meminimalkan Munculnya Bias dalam Investasi?
Bagi seorang investor, bias dalam investasi bisa jadi enggak dapat dihindari, tetapi sebenarnya dapat diminimalkan. Setiap investor akan merasakannya, tapi paling tidak lakukan pengukuran investasi seobjektif mungkin.
Penuhi pengetahuan diri dengan banyak membaca cara berinvestasi menggunakan taktik atau strategi. Cukupi ilmu mengenai dunia investasi agar kamu tidak mudah dikelabui oleh perasaan. Pasalnya bias investasi ini membuat persepsi seolah-olah semua begitu mudah, padahal ya, enggak gitu juga. Selalu lakukan riset dan analisis mendalam, setiap kali kamu hendak berinvestasi pada instrumen apa pun.
Selain itu, buat rencana investasi dengan menentukan kriteria saham atau investasi seperti apa yang akan dijadikan portofolio. Kondisi seperti apa yang akan menentukan diri dalam membeli saham.
Disiplinlah terhadap rencana investasi yang telah ditentukan. Jangan loyal terhadap produk, tetapi loyallah pada tujuan. Produk investasi bisa berubah, menyesuaikan dengan kondisi dan tujuan keuangan kita. Jangan mendadak mengubah strategi dalam masa chaos, hal ini tidak direkomendasikan karena akan banyak bias-bias yang memengaruhi seorang investor.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!