Pencegahan Kecurangan Keuangan di Perusahaan dengan Karyawan sebagai Garda Terdepan
Praktik kecurangan memang bisa terjadi di mana saja. Termasuk di dalam sebuah perusahaan. Yah, peluang memang akan selalu ada. Karena itu, setiap perusahaan seharusnya memiliki prosedur khusus terkait manajemen risiko pencegahan kecurangan keuangan yang bisa terjadi ini.
Kalau kita amati, belakangan lagi ramai banget soal pejabat negara yang ternyata memiliki harta kekayaan fantastis. Hal ini menjadi sorotan—thanks to Indonesian netizen—yang berhasil mempertanyakan ketidaksinkronan antara penghasilan yang diterima dan kepemilikan aset yang bersangkutan. Berita terbaru yang mencuat adalah adanya dugaan money laundering yang dilakukan oleh oknum tersebut, yang merupakan salah satu bentuk praktik kecurangan keuangan.
Yah, kalau kita lihat lagi dalam point of view yang lebih luas, hal ini berlaku tak hanya pada para pejabat tinggi negara, tetapi juga sangat bisa terjadi di perusahaan yang kecil sekalipun. Padahal, hal seperti ini seharusnya bisa dicegah.
Kecurangan keuangan di perusahaan merujuk pada praktik-praktik penipuan atau manipulasi data keuangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Tujuannya tentu saja untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri, atau bisa juga untuk kelompok tertentu. Kecurangan keuangan yang terjadi di lingkungan perusahaan dapat merugikan semua pihak yang terkait, yang bisa saja berakibat fatal terhadap perusahaan itu sendiri. Karena itu, upaya pencegahan kecurangan seharusnya menjadi salah satu standar prosedur yang wajib dimiliki.
Jenis-jenis Kecurangan Keuangan yang Sering Terjadi
Ada berbagai bentuk atau jenis kecurangan keuangan yang umumnya terjadi, terutama di lingkungan perusahaan. Apa saja?
Pencurian kas
Pencurian kas adalah praktik ketika seorang karyawan mengambil uang tunai dari kas perusahaan untuk kepentingan pribadi. Karyawan yang melakukan pencurian kas biasanya berusaha untuk menghindari deteksi dengan menutupi jejak atau membuat catatan palsu di dalam catatan keuangan.
Penggelapan aset
Penggelapan aset adalah praktik ketika seorang karyawan mengambil alih atau menggunakan aset perusahaan tanpa izin, seperti barang dagangan, peralatan, atau bahan baku, untuk dijual atau digunakan untuk kepentingan pribadi.
Penipuan akuntansi
Penipuan akuntansi adalah praktik ketika seseorang memanipulasi catatan keuangan perusahaan dengan cara memalsukan dokumen, mengubah atau menyembunyikan informasi untuk membuat data yang “lebih baik” dari kenyataannya. Penipuan akuntansi biasanya dilakukan untuk mempertahankan harga saham perusahaan agar tetap tinggi, lolos audit, atau untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Penggandaan pembayaran
Penggandaan pembayaran adalah praktik ketika seseorang membuat pembayaran palsu atau menggandakan pembayaran yang sebenarnya dilakukan. Karyawan yang terlibat dalam penggandaan pembayaran sering kali mencari celah di dalam sistem pembayaran perusahaan untuk memperoleh uang secara tidak sah.
Pemalsuan dokumen
Pemalsuan dokumen adalah praktik ketika seseorang memalsukan dokumen resmi perusahaan, seperti faktur atau kontrak, untuk memperoleh keuntungan pribadi. Pemalsuan dokumen biasanya dilakukan untuk menutupi tindakan kriminal atau menghindari deteksi dari pihak berwenang.
Kecurangan keuangan dapat merugikan perusahaan dengan cara mengurangi keuntungan, menimbulkan biaya yang tidak perlu, atau mengurangi kepercayaan investor dan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan pencegahan kecurangan keuangan dengan melakukan pengawasan, pelatihan, dan pengembangan sistem pengendalian internal yang efektif.
Mengapa Keterlibatan Karyawan untuk Pencegahan Kecurangan ini Penting?
Perusahaan tidak akan dapat melakukan pencegahan kecurangan ini tanpa keterlibatan karyawan. Bahkan, keterlibatan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan menjadi hal yang paling penting, terutama dalam menjaga integritas dan kredibilitas perusahaan. Karena itu, karyawan harus dilibatkan secara aktif dalam mencegah kecurangan keuangan. Mengapa demikian?
Karyawan berada di garis depan
Karyawan adalah pihak yang bekerja langsung di lapangan dan berinteraksi dengan banyak bagian perusahaan. Karyawan memiliki akses langsung ke informasi dan transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan. Oleh karena itu, karyawan menjadi sumber informasi penting bagi perusahaan dalam pencegahan kecurangan keuangan.
Karyawan memahami proses bisnis
Karyawan memiliki pemahaman yang mendalam tentang proses bisnis dan aturan perusahaan. Dengan demikian, karyawan dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi ketidaksesuaian atau penyimpangan dari prosedur bisnis yang telah ditetapkan.
Karyawan yang terlibat dalam proses pengawasan internal juga dapat membantu dalam mendeteksi kelemahan atau celah dalam sistem kontrol perusahaan.
Karyawan memiliki peran penting dalam pengendalian internal
Pengendalian internal melibatkan proses dan prosedur yang dirancang untuk membantu perusahaan memastikan bahwa operasi bisnis dijalankan dengan cara yang benar dan efisien. Karyawan yang terlibat dalam pengendalian internal dapat membantu mengidentifikasi kelemahan dan meningkatkan sistem pengendalian internal perusahaan.
Karyawan memainkan peran kunci dalam budaya perusahaan
Karyawan memainkan peran penting dalam mempromosikan budaya perusahaan yang jujur, etis, dan terpercaya. Karyawan yang dilatih dengan etika bisnis yang benar dan nilai-nilai perusahaan yang baik dapat membantu memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan standar etika yang tinggi.
Karyawan dapat menjadi mata dan telinga perusahaan
Karyawan dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi kecurangan keuangan yang terjadi di dalam perusahaan. Karyawan yang dilatih untuk mengenali tanda-tanda kecurangan keuangan dan diuntungkan oleh sistem pelaporan pelanggaran dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan keuangan.
Dalam keseluruhan, keterlibatan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan sangat penting bagi perusahaan. Lalu, bagaimana caranya?
Cara Melibatkan Karyawan dalam Pencegahan Kecurangan Keuangan dalam Perusahaan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melibatkan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan. Berikut adalah beberapa contoh cara melibatkan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan yang bisa dilakukan oleh perusahaan.
Pelatihan etika bisnis
Perusahaan dapat memberikan pelatihan atau training etika bisnis kepada karyawan untuk membantu meningkatkan kesadaran mereka terhadap tindakan yang sah dan tidak sah. Pelatihan etika bisnis dapat membantu karyawan memahami pentingnya integritas dan etika dalam menjalankan pekerjaan mereka, sehingga mereka dapat membantu mencegah kecurangan keuangan di perusahaan.
Pelatihan pengawasan dan pengendalian internal
Pelatihan ini dapat membantu karyawan memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjaga integritas dan keandalan sistem pengendalian internal perusahaan, sehingga mereka dapat membantu mencegah kecurangan keuangan.
Pengembangan sistem pelaporan pelanggaran
Perusahaan dapat mengembangkan sistem pelaporan pelanggaran yang memungkinkan karyawan melaporkan kecurangan keuangan yang terjadi di perusahaan tanpa takut mendapatkan tindakan balasan. Dengan adanya sistem pelaporan pelanggaran yang efektif, karyawan dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi kecurangan keuangan yang terjadi di perusahaan.
Pengakuan dan penghargaan
Perusahaan dapat memberikan pengakuan dan penghargaan kepada karyawan yang berkontribusi dalam mencegah kecurangan keuangan di perusahaan. Pengakuan dan penghargaan dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan dalam mencegah kecurangan keuangan, sehingga mereka dapat terus berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan kecurangan keuangan.
Peningkatan transparansi dan akuntabilitas
Perusahaan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Dengan demikian, karyawan dapat lebih mudah memahami proses pengelolaan keuangan dan memiliki kesadaran untuk memastikan bahwa proses pengelolaan keuangan dijalankan dengan cara yang benar.
Pelatihan keuangan
Memberikan pelatihan keuangan atau financial training untuk karyawan juga bisa memberikan dampak baik, karena jika karyawan tidak memiliki masalah keuangan dalam hidup sehari-harinya, maka pemicu karyawan untuk mau berbuat curang juga akan bisa ditekan seminimal mungkin. Bahkan faktanya, saat karyawan tidak memiliki masalah keuangan, mereka pun akan lebih produktif dalam bekerja.
Financial training yang diberikan ini tak hanya berhenti pada satu kali pelatihan saja. Agar lebih efektif, perusahaan dapat memberikan financial training kepada karyawan pada 3 jenjang sekaligus, yaitu pada fase recruit, retain, dan retire. Dengan demikian, karyawan akan mendapatkan pelatihan yang terstruktur dan sistematis dan dapat melalui setiap fase (dan masalahnya) dengan baik.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.