Desain Pelatihan Keuangan Sesuai Tahapan Karier: Dari Karyawan Baru hingga Senior
Pelatihan keuangan menjadi salah satu kunci penting dalam pengembangan karier setiap orang. Mulai dari karyawan baru hingga posisi senior yang menjelang pensiun pun, memahami dan mengelola keuangan dengan bijak membuka jalan menuju kesuksesan dan keamanan finansial jangka panjang.
Cuma, ya kadang bingung juga apa saja yang mesti dibahas. Apalagi kalau pengin mengundang trainers untuk bikin kelas pelatihan keuangan untuk sekantor, seperti QM team. Sudah tahu sih masalahnya apa, sudah juga diskusi dengan pihak pemateri, tetapi tetap bingung mau tema apa.
Nah, di artikel berikut ada beberapa ide desain pelatihan keuangan yang bisa disesuaikan dnegan tahapan karier nih. Boleh banget jadi inspirasi atau ide dasar untuk mengadakan pelatihan—yang kemudian didiskusikan lebih lanjut dengan QM team.
Yuk, coba kita lihat satu per satu.
Table of Contents
Bagian 1: Pelatihan Keuangan untuk Karyawan Baru
Bagian ini bertujuan untuk memberikan fondasi keuangan yang kuat bagi karyawan baru, membantu mereka membangun kebiasaan keuangan yang sehat, dan menyiapkan mereka untuk pertumbuhan keuangan di masa depan.
Melalui pelatihan keuangan yang komprehensif di awal karier, karyawan yang bersangkutan akan lebih siap menghadapi tantangan keuangan dan dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait karier dan keuangan pribadi masing-masing.
Berikut beberapa desain yang bisa dipertimbangkan:
- Pengenalan Keuangan Pribadi: Dasar-dasar pengelolaan uang, pembuatan anggaran, dan pentingnya menabung.
- Mengapa Pengelolaan Uang itu Penting: Memahami nilai uang dan pentingnya mengelola keuangan dengan bijak sebagai fondasi keuangan yang sehat.
- Pembuatan Anggaran: Langkah-langkah dalam membuat anggaran yang efektif, termasuk pendapatan, pengeluaran tetap, pengeluaran variabel, dan cara menyesuaikan anggaran sesuai kebutuhan.
- Pentingnya Menabung: Manfaat menabung untuk keadaan darurat, tujuan jangka pendek, dan investasi masa depan. Tip untuk menjadikan menabung sebagai kebiasaan, termasuk strategi “bayar diri sendiri terlebih dahulu”.
- Mengenal Produk Keuangan: Pengenalan produk keuangan dasar seperti rekening tabungan, asuransi, dan reksa dana.
- Mengulik Tabungan: Fungsi dan manfaat memiliki rekening tabungan, termasuk keamanan dana, kemudahan akses, dan bunga yang diperoleh. Perbandingan antara rekening tabungan konvensional dan rekening tabungan berjangka atau pasar uang.
- Mengenal Asuransi dan Kebutuhannya: Pengenalan kepada asuransi sebagai alat proteksi finansial, termasuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi lainnya yang diperlukan. Pentingnya memilih polis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan pribadi dan keluarga.
- Reksa dana: Dasar-dasar investasi melalui reksa dana, termasuk jenis-jenis reksa, risiko dan return yang diharapkan, serta cara memilih manajer investasi.
Bagian 2: Pelatihan Keuangan untuk Karyawan Level Menengah
Bagian ini dirancang untuk memperkuat pengetahuan keuangan karyawan level menengah, membantu mereka dalam mengambil keputusan investasi yang lebih matang. Selain itu, juga bisa mengelola utang secara efektif, dan merencanakan keuangan jangka panjang dengan bijak.
Dengan pelatihan keuangan ini, karyawan diharapkan dapat membangun fondasi keuangan yang stabil untuk masa depan, dan juga untuk keluarga.
Beberapa desain pelatihan yang bisa dipertimbangkan:
- Peningkatan Pengetahuan Investasi: Memperdalam pengetahuan tentang saham, obligasi, dan investasi lainnya.
- Mengenal Saham: Memahami dasar-dasar investasi saham, termasuk analisis fundamental dan teknikal, membaca laporan keuangan perusahaan, dan strategi diversifikasi portofolio. Pentingnya kesabaran dan visi jangka panjang dalam investasi saham.
- Mengulik Obligasi: Pengenalan kepada obligasi sebagai instrumen investasi, termasuk obligasi pemerintah dan korporat, rating obligasi, dan bagaimana bunga obligasi bekerja. Manfaat obligasi dalam stabilisasi portofolio investasi.
- Mengeksplorasi Investasi Lainnya: Eksplorasi instrumen investasi alternatif, seperti reksa dana indeks, ETF (Exchange Traded Funds), properti, peer to peer lending, dan sebagainya. Bagaimana masing-masing instrumen bisa berperan dalam strategi investasi keseluruhan.
- Pengelolaan Utang dan Kredit: Strategi mengelola utang dan memanfaatkan kredit secara bijak. Termasuk juga membuat rencana pelunasan utang yang realistis, dan menetapkan anggaran untuk pembayaran utang.
- Rencana Pensiun: Penekanan pada pentingnya memulai perencanaan pensiun sedini mungkin. Cara menghitung kebutuhan dana pensiun dan memilih instrumen pensiun yang tepat, seperti BPJS Ketenagakerjaan, DPLK, DPPK, dan opsi lainnya yang ada.
- Pendidikan Anak: Strategi menabung untuk pendidikan anak. Pentingnya memulai dini dan mempertimbangkan inflasi biaya pendidikan.
- Pembelian Properti: Langkah-langkah dalam perencanaan pembelian properti, termasuk menabung untuk uang muka, memahami berbagai jenis kredit pemilikan rumah, dan lain sebagainya.
Bagian 3: Pelatihan Keuangan untuk Karyawan yang Sebentar Lagi Pensiun
Pelatihan keuangan bagi karyawan yang mendekati masa pensiun dirancang untuk membekali mereka dengan pemahaman yang lebih dalam tentang pengelolaan keuangan pribadi menjelang pensiun. Fokusnya adalah pada strategi optimasi investasi, pengelolaan aset aktif, pengelolaan utang yang efisien, dan perencanaan keuangan yang memadai untuk masa depan.
Melalui pelatihan ini, diharapkan karyawan dapat mempersiapkan diri dengan strategi keuangan yang solid, memastikan bahwa mereka dan keluarga mereka dapat menikmati masa pensiun dengan tenang dan nyaman. Tujuannya adalah untuk memungkinkan transisi ke masa pensiun yang lebih terencana, dengan keuangan yang terjaga dan masa depan yang cerah.
Beberapa desain pelatihan yang bisa dipertimbangkan:
- Pemahaman tentang Pensiun: Apa itu pensiun dan mengapa perencanaan pensiun penting.
- Penentuan Tujuan Pensiun: Cara menentukan tujuan pensiun berdasarkan gaya hidup yang diinginkan dan kebutuhan finansial.
- Kalkulasi Kebutuhan Dana Pensiun: Langkah-langkah menghitung dana yang dibutuhkan untuk pensiun, mempertimbangkan faktor seperti inflasi dan harapan hidup.
- Penyesuaian Portofolio Investasi: Strategi menyesuaikan investasi menjelang pensiun untuk mengurangi risiko dan menjaga pertumbuhan aset.
- Manajemen Aset dan Utang: Pentingnya melunasi utang dan mengatur aset untuk meminimalkan beban keuangan saat pensiun.
- Sumber Pendapatan Pensiun: Memahami dan merencanakan berbagai sumber pendapatan pensiun, termasuk tabungan, investasi, dana pensiun, dan lainnya.
- Biaya Kesehatan dan Perencanaannya: Mengantisipasi dan merencanakan biaya kesehatan di masa pensiun, termasuk asuransi dan potensi biaya tak terduga.
- Asuransi Jiwa dan Perawatan Jangka Panjang: Keputusan mengenai asuransi jiwa dan asuransi perawatan jangka panjang sesuai dengan kebutuhan individu.
- Perencanaan Waris: Dasar-dasar membuat wasiat dan trust, serta pentingnya perencanaan warisan untuk keluarga.
- Mengelola Kehidupan Setelah Pensiun: Mulai dari tip menyesuaikan dengan perubahan rutinitas dan memanfaatkan waktu luang. Juga tentang peluang untuk berkarya, hobi, kegiatan sosial, atau pekerjaan paruh waktu setelah pensiun.
Pelatihan keuangan, atau training financial, terbukti penting dalam mendukung pertumbuhan karier dari berbagai tingkatan. Mulai dari pemahaman dasar tentang pengelolaan uang hingga strategi investasi lanjutan, pelatihan ini menyediakan landasan untuk keberhasilan finansial karyawan.
Dengan memanfaatkan pelatihan keuangan yang disesuaikan, setiap orang dapat meraih tujuan finansialnya masing-masing. Hal ini nantinya enggak hanya akan memberi nilai tambah bagi diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan perusahaan tempat mereka berkontribusi.
Jika ingin mengundang QM Team untuk memberikan pelatihan keuangan, bisa menghubungi ini ya, dan mari berdiskusi mengenai kebutuhan training keuangan karyawan.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Turn Over Karyawan: Memahami Biaya Sebenarnya bagi Perusahaan
Dalam dunia bisnis, istilah turn over karyawan sering kali muncul dalam diskusi mengenai manajemen sumber daya manusia dan efisiensi operasional.
Secara sederhana, turnover karyawan mengacu pada tingkat di mana karyawan meninggalkan suatu organisasi dan digantikan oleh karyawan baru. Fenomena ini, meskipun tampaknya merupakan bagian alami dari siklus pekerjaan, dapat membawa implikasi yang signifikan bagi setiap perusahaan.
So, adalah penting untuk memahami sepenuhnya bagaimana turn over karyawan ini enggak hanya berdampak pada biaya operasional langsung, seperti rekrutmen dan pelatihan, tetapi juga pada aspek-aspek tidak langsung seperti moral tim, kualitas kerja, dan bahkan reputasi perusahaan di mata pasar tenaga kerja.
Coba yuk, kita selami di artikel kali ini. Tujuannya agar nanti perusahaan dapat mengidentifikasi penyebab dan, yang lebih penting, strategi untuk mengelola dan idealnya mengurangi turn over ini, sehingga mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Table of Contents
Biaya-Biaya dalam Turn Over Karyawan
Dalam praktiknya, turn over karyawan itu “mahal”. Ada banyak “pengeluaran” yang akan terjadi, yang seharusnya hal ini disadari oleh HR maupun pihak manajemen perusahaan. Mari kita lihat.
Biaya Langsung
Salah satu konsekuensi paling langsung dan merugikan dari turn over karyawan adalah biaya yang terkait dengan proses rekrutmen dan penggantian posisi yang kosong.
Biaya Rekrutmen
Setiap kali seorang karyawan memutuskan untuk resign, perusahaan harus mengeluarkan biaya yang signifikan untuk merekrut pengganti. Proses ini enggak hanya melibatkan iklan posisi dan wawancara kandidat, tetapi juga screening dan penilaian untuk menemukan kandidat yang tepat, yang sering kali memakan waktu dan sumber daya.
Biaya Pelatihan
Setelah karyawan baru diterima, yang berikutnya muncul adalah biaya pelatihan dan pengembangan. Karyawan baru perlu waktu untuk memahami budaya perusahaan, proses internal, dan tanggung jawab pekerjaan mereka. Investasi waktu dan uang dalam pelatihan ini lumayan besar loh! Perusahaan harus memastikan bahwa mereka bisa segera produktif. Masalahnya, kadang ini juga berarti bahwa produktivitas keseluruhan mungkin menurun selama periode transisi ini.
Selain itu, ada pengurangan produktivitas yang umum terjadi selama karyawan baru masih mempelajari tugas-tugas mereka. Meskipun ini adalah bagian alami dari proses setiap pergantian staf, dampaknya pada operasi sehari-hari bisa signifika. Apalagi kalau yang digantikan memiliki peran penting atau spesialis.
Biaya Administratif
Terakhir, ada biaya administratif yang tidak dapat diabaikan. Mengelola pergantian karyawan, dari proses keluar hingga perekrutan dan orientasi karyawan baru, melibatkan waktu dan tenaga dari tim HR. Semua aktivitas ini membutuhkan sumber daya yang, jika digunakan untuk tujuan lain, dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan.
Dengan demikian, memahami dan mengelola biaya langsung ini tidak hanya mengurangi beban finansial pada perusahaan, tetapi juga membantu dalam mempertahankan kelancaran dan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Biaya Tidak Langsung
Di luar biaya langsung yang mudah dihitung, turn over karyawan juga membawa biaya tidak langsung yang kadang lebih sulit diukur tetapi enggak kalah pentingnya.
Motivasi
Salah satu dampak yang paling signifikan adalah pada moral dan motivasi karyawan. Ketika karyawan sering datang dan pergi, ini dapat menciptakan suasana kerja yang enggak stabil, sehingga bisa menurunkan semangat tim.
Karyawan yang tersisa bisa jadi lantas merasa enggak aman. Mereka bisa juga merasa kecewa karena kehilangan rekan kerja. Situasi ini juga bisa menambah beban kerja yang enggak seimbang, mengakibatkan stres dan kelelahan.
Penurunan Kualitas Layanan atau Produk
Butuh waktu bagi karyawan baru untuk mencapai tingkat keahlian dan efisiensi yang sama dengan pendahulunya. Hal ini sebenarnya ya wajar, tetapi bisa berdampak pada konsistensi dan kualitas output yang dihasilkan. Bisa saja akhirnya memengaruhi kepuasan pelanggan dan reputasi perusahaan.
Rugi Pengalaman
Saat ada karyawan yang resign dan digantikan dengan yang baru akan memberikan “kerugian” pengalaman dan pengetahuan. Apalagi kalau karyawan lamanya memang sudah ahli. Mereka akan ikut membawa pergi pengetahuan ini, yang bisa menyebabkan kesenjangan dalam pemahaman dan kemampuan tim.
So, biaya tidak langsung ini, meskipun kurang terlihat, dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada kesehatan dan keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi manajemen untuk enggak hanya fokus pada biaya langsung dari turn over karyawan, tetapi juga mempertimbangkan dan mengatasi dampak tidak langsung ini untuk mempertahankan kestabilan dan pertumbuhan perusahaan.
Strategi Mengurangi Turn Over Karyawan
Jadi, harus gimana ya untuk menahan turn over karyawan biar rasionya bisa tetap rendah?
Pengembangan Budaya Perusahaan yang Mendukung
Salah satu strategi paling efektif adalah dengan mengembangkan budaya perusahaan yang baik.
Budaya perusahaan yang kuat dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, di mana karyawan merasa dihargai, diakui, dan terlibat. So, komunikasi yang terbuka dan jujur harus dipelihara, pun ada penghargaan terhadap keragaman, serta menjaga kontribusi karyawan.
Ketika karyawan merasa bahwa mereka adalah bagian tak terpisahkan dari perusahaan dan visinya, mereka lebih cenderung merasa puas dan termotivasi untuk bertahan dalam jangka panjang.
Kompensasi dan Benefit yang Seimbang
Dalam usaha untuk mengurangi turn over karyawan, penyediaan kompensasi dan benefit yang seimbang merupakan langkah kunci.
Kompensasi yang adil dan menarik enggak hanya berfungsi sebagai insentif bagi karyawan untuk bergabung dan bertahan di perusahaan, tetapi juga sebagai pengakuan atas nilai dan kontribusi mereka.
Selain gaji pokok, elemen-elemen seperti bonus, asuransi kesehatan, program pensiun, fleksibilitas kerja, dan peluang pengembangan profesional dapat menambah daya tarik perusahaan sebagai tempat kerja yang diinginkan.
Ketika karyawan merasa bahwa mereka diberi kompensasi yang setara dengan usaha dan prestasi, maka kepuasan kerja dan loyalitas mereka pun meningkat terhadap perusahaan. Lebih lanjut, dengan menyesuaikan benefit untuk mendukung kesejahteraan mereka, perusahaan akan dinilai peduli.
Pendekatan ini enggak hanya meningkatkan retensi karyawan tetapi juga membantu menarik talenta baru, menciptakan lingkungan kerja yang stabil dan produktif.
Pemberian Program Pelatihan, Termasuk Financial Training
Dengan menyediakan pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan, perusahaan menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan profesional karyawan.
Nah, ini enggak cuma pelatihan teknis atau keahlian khusus yang terkait dengan pekerjaan saja, tetapi juga financial training, yang dapat membantu karyawan dalam mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik.
Pengetahuan finansial yang diperoleh melalui pelatihan ini enggak hanya bermanfaat untuk kehidupan pribadi karyawan, tetapi juga meningkatkan pemahaman mereka tentang aspek keuangan dalam bisnis. Nantinya, hal ini berkontribusi terhadap pengambilan keputusan yang lebih tepat dan bertanggung jawab dalam pekerjaan.
Pelatihan semacam ini menunjukkan bahwa perusahaan enggak hanya mau berinvestasi dalam kinerja karyawan—yang notabene akan menguntungkan perusahaan—tetapi juga dalam kesejahteraan dan pengembangan pribadi karyawan. Hal ini dapat memperkuat loyalitas dan kepuasan mereka, yang pada akhirnya mengurangi kecenderungan mereka untuk mencari peluang di tempat lain, sehingga menurunkan tingkat turn over secara keseluruhan.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
3 Bentuk Training Finansial Karyawan yang Dianggap Efektif dan Disukai
Training karyawan biasanya diselenggarakan di awal masa kerja karyawan baru, untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup. Namun, itu saja tak cukup. Training karyawan harus diberikan secara simultan sesuai jenjang karier, sehingga akan perlu juga jika karyawan mendapatkannya lagi saat mereka berada pada mid level dan juga saat menjelang purna tugas. Termasuk training finansial karyawan.
Proses training sendiri biasanya memang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan serta karyawannya. Tentu saja, kebutuhan dan kondisi ini bisa berbeda antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Karena itu, sangat perlu untuk memahaminya untuk kemudian bisa menentukan materi dan metode yang paling tepat agar dapat bermanfaat efektif bagi karyawan.
QM Financial pernah menyelenggarakan survei terhadap klien korporasi, dan ternyata terungkaplah beberapa metode training finansial karyawan yang dirasa paling efektif dan disukai. Ini dia.
Bentuk Training Finansial Karyawan
1. Webinar interaktif
Metode training finansial karyawan yang pertama adalahh webinar interaktif.
Di zaman serbadigital, didukung dengan situasi dan kondisi pandemi yang tak memungkinkan banyak orang untuk berkumpul di tempat yang sama dan tertutup, maka metode dengan webinar menjadi salah satu bentuk training yang cukup digemari.
Apalagi sekarang, sudah semakin banyak aplikasi online class dan webinar yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari Zoom, Google Meet, Webex, dan sebagainya. Semua memiliki keunggulan—dan pastinya juga kelemahan—sendiri-sendiri, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya.
2. Training membuat perencanaan keuangan
Bentuk training finansial karyawan berikutnya yang dianggap efektif adalah dengan langsung latihan untuk membuat perencanaan keuangan.
Bagi sebagian orang—termasuk para karyawan—memulai untuk membuat rencana keuangan sendiri itu cukup membingungkan. Rata-rata kurang paham, dari mana harus mulai.
Nah, dengan training finansial karyawan yang langsung mengajak berlatih membuat perencanaan keuangan sendiri ini, peserta training akan dibimbing langsung oleh trainer berpengalaman. Dengan demikian, jika menemui kesulitan dalam prosesnya, bisa langsung dibantu.
Diharapkan, setelah training, karyawan akan dapat menjadi perencana keuangan bagi diri sendiri. Pasalnya, keuangan pribadi ya sudah tentu harus dikelola sendiri juga, karena kita sendiri yang tahu kebutuhannya seperti apa, dan bagaimana kondisi keuangan kita.
3. Fitur digital praktis
Setelah webinar dan juga langsung berlatih membuat rencana keuangan sendiri, fitur digital praktis khusus untuk keuangan akan jadi pelengkap.
Fitur digital praktis ini misalnya seperti kalkulator-kalkulator simulasi, worksheet, ebook, handouts, dan lain sebagainya, yang dapat membantu karyawan untuk semakin memperdalam ilmu keuangan yang sudah didapatkan melalui webinar ataupun bentuk training finansial karyawan yang lain.
Bagaimana?
Apakah kantor atau komunitasmu mengalami masalah keuangan yang sama? Ataukah, punya kebutuhan training finansial yang lain? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Jangan lupa juga follow Instagram QM Financial untuk berbagai update kelas finansial online dan tip praktis lainnya.