Bangun Dana Darurat di Saat Krisis, Bisa Emang?
Kapan masa krisis ini akan berakhir? Enggak ada yang tahu dengan pasti. Karena itu, penting bagi kita untuk memastikan dana darurat cukup dan aman, seenggaknya bisa jadi cadangan napas kalau-kalau ada kondisi-kondisi dadakan semacam PPKM kemarin.
Tapi, kan, gaji juga belum stabil, penghasilan belum balik. Padahal, sebagian juga masih belum mendapatkan pekerjaan lagi selepas badai PHK beberapa waktu yang lalu. Dari mana bisa bangun dana darurat, kalau begini caranya?
Membangun Dana Darurat di Tengah Krisis
Ambil pelajaran yang pernah kita lakukan: nggak pernah siap menghadapi kondisi darurat. Bahkan, survei dan data yang dirilis oleh Lokadata menyebutkan, bahwa orang Indonesia cuma sanggup bertahan selama seminggu kalau ada situasi darurat.
Duh, seminggu! Tim QM Financial jadi menangys mendengarnya.
Memang sih, masih ada 8.6% yang siap dana darurat untuk lebih dari 6 bulan, tapi apa kabar yang 91.4% lainnya?
Tapi, di kondisi yang belum pulih ini, apa yang bisa kita lakukan untuk bisa memastikan dana darurat kita tercukupi? Gimana bisa membangun dana cadangan ini di tengah kondisi yang serbakurang? Bukankah kebutuhan esensial harusnya diprioritaskan, dan menjadi hal yang lebih penting?
Jawabannya, bisa kok. Memang akan butuh effort lebih karena kamu juga harus berbagi dengan kebutuhan yang lain. Tapi, kalau memang kamu memang butuh punya dana darurat demi tidak mengulangi kesalahan keuangan yang lalu, coba deh beberapa langkah berikut ini untuk dapat membangun dana darurat meski kondisi masih krisis.
Membangun Dana Darurat di Kondisi Krisis
1. Lakukan financial checkup
Yang pertama harus kamu lakukan adalah memastikan dulu secara riil, bagaimana kondisi keuanganmu. Cek:
- Penghasilan
- Pengeluaran
- 3 Rasio kesehatan keuangan: rasio utang, rasio likuiditas, dan rasio menabung
Apakah saat ini ketiganya dalam kondisi baik?
Penghasilan bisa jadi berkurang. Lalu, seberapa banyak pengurangannya? Berapa yang benar-benar bisa kamu terima bulan ini, dan beberapa bulan ke depan?
Pengeluaran apa yang bisa dipangkas karena bisa ditunda, kurang penting, atau kurang urgent? Coba pangkas sana-sini, langsingkan belanjamu. Hanya penuhi kebutuhan esensial dulu.
Apakah rasio kesehatan keuangan semua sudah sesuai dengan angka ideal? Bisa jadi belum sih, karena kondisinya sedang krisis. Yang penting, rasio utang deh kalau gitu, yang harus ideal, yaitu 30% dari penghasilan. Apakah sudah sesuai?
Rasio menabung bisa jadi agak tipis, tetapi enggak masalah. Tabungan dan dana darurat bisa jalan paralel, bisa disesuaikan.
2. Masukkan dalam anggaran
Proporsi pos pengeluaran yang ideal barangkali adalah 4:3:2:1. Tapi, jika kondisi minta ada penyesuaian, tentu kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisi yang ada.
Misalnya saja. Kamu berniat untuk membangun dana darurat sekarang. Untuk itu, kamu “rela” memangkas pengeluaran rutin. Berhenti langganan streaming dulu, atau kurangi jajan. Apa pun bisa kamu lakukan untuk memangkas biaya hidup demi bisa membuat dana darurat.
Intinya, tambah sereceh dua receh, agar dana cadangan ini bisa bertambah. Jangan sampai hanya bisa dipakai buat hidup seminggu.
Kalau sudah masuk dalam anggaran, selanjutnya tentu kamu enggak akan lupa untuk menyisihkan sesuai rencana.
3. Bedakan rekeningnya
Supaya lebih bisa termonitor dengan baik, buatlah rekening dana darurat khusus.
Salah satu tempat yang sangat oke untuk menyimpan dana darurat adalah di reksa dana pasar uang. Mengapa? Karena reksa dana pasar uang itu:
- Cukup likuid, mudah dicairkan. Ya mungkin butuh waktu, tapi kamu bisa melakukannya sewaktu-waktu. nggak harus jatuh tempo dulu.
- Ada imbal hasil yang lebih besar dari bunga tabungan biasa, bahkan dari suku bunga deposito juga. Lumayan banget.
- Merupakan instrumen yang relatif paling rendah risiko dibandingkan instrumen investasi lainnya. Karena mau dipakai sebagai tempat penyimpanan dana darurat yang akan dipakai di kondisi darurat, maka kamu harus memastikan keamanannya, ya kan?
Dengan membuat rekening yang berbeda, kamu juga akan lebih mudah menyisihkannya loh. Tinggal diautodebit saja dari rekening harian.
Nah, bagaimana? Seharusnya dari 3 langkah di atas, kamu bisa melanjutkan sendiri ya, bagaimana cara terbaik untuk bisa membangun dana darurat di saat krisis seperti ini.
Dana darurat itu penting banget untuk kamu miliki.
Kalau kamu mau tahu lebih dalam mengenai dana darurat ini, terutama buat kamu yang masih lajang, ada nih modul yang cocok buat kamu di Udemy spesial dari QM Financial, yaitu Journey for Singles.
Enaknya belajar di Udemy, kamu enggak terikat oleh waktu. Kamu bisa mempelajari semua materi kapan pun, karena aksesnya lifetime untuk sekali pembayaran saja.
Asyik kan?
Yuk, belajar bareng di Udemy. Tim QM Financial tunggu di sana ya!
Jangan lupa juga follow Instagram QM Financial untuk berbagai update kelas finansial online dan tip praktis lainnya.