Pemilik Gaji UMR, Ini Cara Efektif untuk Menabung
Gaji UMR sering kali dipandang sebagai tantangan keuangan terbesar dalam hidup. Ya, enggak heran sih. Dengan biaya hidup yang tinggi dan kebutuhan yang terus berkembang seperti sekarang, rasanya gaji mepet UMR itu pas-pasan banget.
Boro-boro buat dinikmati, sulit banget untuk menabung. Namun, memiliki pendapatan terbatas bukan berarti kamu enggak bisa mengumpulkan tabungan lo! Dengan strategi yang tepat dan disiplin yang kuat, menabung bahkan dengan gaji UMR adalah hal yang dapat dicapai.
Pada kenyataannya, banyak orang yang memiliki gaji UMR merasa tidak mampu menabung karena berbagai kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Tak jarang, gaji yang diterima sudah habis sebelum tanggal tua. Dalam situasi seperti ini, penting untuk mengubah cara pandang terhadap manajemen keuangan. Memandang menabung sebagai bagian dari pengeluaran bulanan dan bukan sebagai pilihan opsional, adalah langkah pertama yang perlu dilakukan.
Memahami bahwa setiap rupiah yang ditabung memegang peranan penting dalam menciptakan stabilitas finansial di masa depan, juga penting. So, kali ini, kita akan membahas beberapa strategi efektif untuk menabung bagi pemilik gaji UMR. Tips dan trik ini ditujukan untuk memungkinkanmu mencapai tujuan finansial, bahkan dengan penghasilan yang terbatas.
Namun sebelumnya, ayo, kita lihat dulu beberapa masalah keuangan yang sering dihadapi oleh pemilik gaji UMR pada umumnya.
Masalah Keuangan Pemilik Gaji UMR
Berikut beberapa masalah keuangan yang sering dihadapi oleh pemilik gaji UMR.
Gaji Tidak Cukup
Ini adalah masalah utama yang sering dialami oleh banyak orang dengan gaji UMR. Biaya hidup yang tinggi sering kali membuat gaji yang diterima tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk ditabung.
Utang
Karena gaji yang tidak cukup, banyak orang dengan gaji UMR yang akhirnya terjebak dalam utang. Hutang ini bisa datang dari kartu kredit, pinjaman online, atau pinjaman dari kerabat dan teman.
Ketidakmampuan untuk Berinvestasi
Dengan gaji UMR, seringkali sulit untuk memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi. Padahal, investasi adalah salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkan kekayaan.
Tidak Ada Dana Pensiun
Tanpa tabungan atau investasi, seseorang dengan gaji UMR bisa jadi juga enggak memiliki dana pensiun. Padahal, kalau sampai gagak pensiun, itu berarti mereka harus terus bekerja bahkan setelah seharusnya mereka beristirahat.
Segala masalah di atas kebanyakan harus dihadapi oleh pemilik gaji UM, apalagi mereka yang belum tahu cara mengelola keuangan dengan baik. Nah, padahal, agar bisa mengatasi semua masalah masalah keuangan tersebut, mulai belajar tentang manajemen keuangan dan mulai menabung sejak dini, sekecil apa pun itu, bisa menjadi solusi yang baik lo.
Menabung Efektif untuk Pemilik Gaji UMR
Memahami berbagai masalah keuangan yang sering dihadapi oleh pemilik gaji UMR adalah langkah awal yang penting. Setelah memahami tantangan tersebut, langkah berikutnya adalah mencari solusi.
Salah satu cara paling efektif adalah dengan belajar cara menabung yang baik. Dengan strategi menabung yang tepat, pemilik gaji UMR bisa meraih kestabilan finansial dan meredam sejumlah masalah yang sebelumnya dihadapi.
Berikut adalah beberapa tip yang bisa dilakukan untuk menabung dengan efektif bagi pemilik gaji UMR.
1. Pahami Kondisi Keuangan
Untuk mulai menabung, langkah pertama adalah memahami pengeluaran dan pendapatan kamu. Catat semua sumber penghasilan dan pengeluaran setiap bulannya. Kamu bisa menggunakan aplikasi manajemen keuangan untuk membantu melakukan hal ini dengan lebih mudah.
2. Buat Anggaran
Setelah mengetahui dengan pasti, berapa uang masuk dan keluar setiap bulannya, buatlah anggaran. Tentukan berapa banyak yang kamu butuhkan untuk biaya hidup dan berapa yang bisa ditabung.
Sisihkan uang tabungan di depan, bukan sisakan di belakang. Pasalnya, uang gaji emang pernah sisa?
3. #TujuanLoApa?
Apa tujuan kamu menabung? Apakah itu untuk liburan, uang darurat, pendidikan, atau untuk membeli rumah? Menentukan tujuan akan membantu kamu tetap termotivasi untuk menabung.
Untuk permulaan, buat tujuan finansial yang paling urgent dulu: dana darurat. Setelah itu, susun prioritas tujuan yang lain sesuai kondisi, kemampuan, dan cita-citamu.
4. Mulai dengan Jumlah Kecil
Jika menabung sejumlah besar uang terasa sulit, mulailah dengan jumlah kecil. Sekecil apa pun itu, yang penting adalah membiasakan diri untuk menabung.
Dengan menjadi habit, maka ke depannya, menabung bukan hal yang sulit lagi. Apalagi jika kamu bisa menyisihkannya di depan, bukan menyisakannya di belakang dengan patokan persentase yang sudah kamu tentukan sesuai kemampuan.
5. Membuat Tabungan Otomatis
Banyak bank yang menawarkan fitur ini, di mana sejumlah uang secara otomatis ditransfer dari rekeningmu ke rekening tabungan pada tanggal tertentu setiap bulannya. Hal ini pastinya akan lebih memudahkanmu untuk menabung.
6. Pengelolaan Utang
Kalau kamu memiliki utang, buatlah rencana keuangan yang realistis untuk melunasinya. Mengurangi utang juga bagian dari menabung, karena kamu mempersiapkan diri untuk masa depan tanpa beban finansial.
7. Mengurangi Pengeluaran
Cobalah untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Misalnya, jika kamu terbiasa makan di luar setiap hari, cobalah untuk memasak sendiri di rumah.
8. Investasi
Jika kamu sudah memiliki dana darurat dan kondisi keuangan juga berangsur membaik dan akhirnya punya cash flow positif, pertimbangkan untuk berinvestasi. Investasi bisa bisa memberimu penghasilan pasif dan membantu uangmu berkembang.
Akhirnya, pemilik gaji UMR memang harus tak lelah belajar keuangan agar bisa terus lebih baik lagi. Banyak sumber online atau buku yang bisa membantu memahami lebih banyak tentang bagaimana cara mengelola uangmu dengan baik. Besar, kecil, asal dikelola dengan baik, nantinya pasti akan memberikan hasil yang baik juga.
Ingatlah bahwa kunci dari menabung adalah konsistensi. Mulai dari sekarang dan lakukan secara konsisten. Semoga tips ini membantumu dalam mencapai tujuan finansialmu, dengan gaji UMR.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya! Financial training oleh QM Financial dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Aplikasi Perencanaan Keuangan yang Bisa Bantu Kamu Atur Uang
Dalam era digital saat ini, mengelola keuangan pribadi tidak harus menjadi tugas yang membingungkan dan melelahkan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, bermunculanlah berbagai aplikasi perencanaan keuangan yang dapat membantu kita mengatur uang dengan cerdas dan efisien. Dari pengaturan anggaran hingga pelacakan pengeluaran, aplikasi ini hadir dengan berbagai fitur yang membuat perencanaan keuangan menjadi lebih mudah dan dapat diakses langsung dari genggaman tangan kita.
Namun, dengan begitu banyak pilihan di luar sana, mungkin sulit untuk menentukan aplikasi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan. Pasalnya, setiap aplikasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pun, masing-masing ada fitur yang mungkin atau tidak relevan dengan situasi keuangan kita.
So, penting untuk mengetahui apa yang ditawarkan oleh masing-masing aplikasi agar kemudian kita dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih alat yang akan membantu kita atur keuangan.
Dalam artikel ini, kita akan melihat 5 aplikasi perencanaan keuangan teratas yang dapat menjadi asisten virtual kamu dalam mengelola uang. Simak yuk!
Aplikasi Perencanaan Keuangan untuk Bantu Atur Keuangan
Berikut adalah beberapa aplikasi perencanaan keuangan yang populer dan telah mendapat ulasan baik hingga data tahun 2021, yang telah terbukti berguna dalam membantu pengguna mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih efektif.
1. Mint
Mint adalah salah satu aplikasi perencanaan keuangan yang paling populer dan telah eksis selama beberapa tahun. Dikembangkan oleh Intuit, perusahaan yang juga berada di balik QuickBooks dan TurboTax, Mint menyediakan beragam fitur yang membantu pengguna mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien.
Salah satu keunggulan utama Mint adalah kemampuannya untuk menggabungkan berbagai akun keuangan dalam satu platform. So, di aplikasi ini kamu dapat menghubungkan akun bank, kartu kredit, pinjaman, dan investasi, sehingga kamu dapat melihat gambaran keseluruhan keuanganmu dalam satu tampilan.
Perlu dicatat bahwa Mint adalah aplikasi gratis. Pengembangnya mendapatkan penghasilan melalui rekomendasi produk keuangan. Jadi, akan ada waktu ketika kamu disodori berbagai rekomendasi produk. Tentunya, harus kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan rencana keuanganmu.
2. You Need a Budget (YNAB)
You Need a Budget (YNAB) adalah aplikasi perencanaan keuangan yang dirancang khusus untuk membantu pengguna mengelola anggaran dengan lebih efektif. Berbeda dengan beberapa aplikasi keuangan lainnya yang lebih berfokus pada melacak pengeluaran dan investasi, YNAB ini fokus pada penganggaran. Ibaratnya, aplikasi ini mengarahkan penggunanya untuk selalu memiliki rencana bagi setiap sen uang yang dihasilkannya.
Uniknya lagi, YNAB ini dikembangkan dengan prinsip 4% rule. Ingat kan, tentang 4% rule? Boleh baca lagi artikelnya kalau lupa atau keskip ya. So, aplikasi perencanaan keuangan ini akan memandumu untuk bisa membangun net worth sesuai 4% rule tersebut.
3. PocketGuard
PocketGuard adalah aplikasi perencanaan keuangan yang dirancang untuk membantu pengguna mengelola anggaran dan melacak pengeluaran dengan cara yang sederhana dan intuitif. Aplikasi ini sangat cocok untuk mereka yang ingin mendapatkan gambaran yang jelas tentang berapa banyak uang yang dapat mereka belanjakan setelah memenuhi semua kewajiban keuangan.
Salah satu fitur unik dari PocketGuard adalah “In My Pocket”, yang memberi tahu pengguna berapa banyak uang yang dimiliki untuk dibelanjakan setelah memperhitungkan pengeluaran tetap seperti tagihan dan tabungan. Hal ini tentunya akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi riil keuanganmu, sehingga kalau kamu butuh apa-apa kamu bisa langsung menggunakannya secara bebas tanpa mengorbankan pos rutin.
4. Goodbudget
Goodbudget adalah aplikasi perencanaan keuangan yang menggunakan prinsip amplop untuk anggaran. Ini berarti bahwa pengguna dapat mengalokasikan sejumlah uang untuk kategori pengeluaran tertentu, mirip dengan menempatkan uang dalam amplop fisik untuk keperluan tertentu. Goodbudget adalah solusi bagi mereka yang ingin mengadopsi pendekatan disiplin dan terencana dalam pengelolaan keuangan.
Goodbudget memungkinkan pengguna untuk membuat “amplop” virtual untuk berbagai kategori pengeluaran, seperti bahan makanan, hiburan, atau tabungan. Ini membantu dalam memastikan kalau kamu enggak menghabiskan lebih dari yang kamu rencanakan untuk kategori tertentu dan mendorong kebiasaan anggaran yang bertanggung jawab.
Goodbudget adalah pilihan yang solid untuk individu atau keluarga yang mencari pendekatan yang terstruktur untuk anggaran berbasis amplop dan ingin lebih terlibat secara aktif dalam pengelolaan keuangan mereka.
5. Toshl Finance
Toshl Finance adalah aplikasi perencanaan keuangan yang dirancang untuk membuat pengelolaan uangmu menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur yang membantu pengguna melacak pengeluaran, mengatur anggaran, dan mendapatkan gambaran umum tentang keuangan mereka.
Kamu dapat mengekspor data keuanganmu dalam berbagai format, yang berguna jika kamu ingin menganalisisnya lebih lanjut atau menyimpannya untuk catatan. Aplikasi ini juga sinkronisasi di berbagai perangkat, sehingga kamu dapat mengakses data keuanganmu di mana saja.
Dalam perjalanan menuju kesejahteraan finansial, memilih alat yang tepat untuk mendampingimu adalah langkah krusial. Mohon kebijakannya, ulasan tersebut di atas sekadar untuk berbagi wawasan dan pengetahuan, dan bukan merupakan rekomendasi. Silakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing, dan bertanggung jawab atas pilihan masing-masing juga ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Seperti Putri Ariani, Ini Hal Keuangan untuk Orang Tua yang Ingin Mengantar Anak Mewujudkan Mimpi
Putri Ariani, bintang yang baru-baru ini mencuri perhatian publik lewat penampilannya yang memukau di America’s Got Talent, adalah contoh nyata dari betapa pentingnya dukungan orang tua dalam mewujudkan mimpi anak.
Ketika Putri menaiki panggung dengan suara emasnya, di balik itu adalah jalinan perjuangan, pengorbanan, dan dukungan finansial yang tak terhitung dari orang tuanya. Kepedulian dan dukungan orang tua terhadap aspirasi anak tak hanya bersifat moral, tetapi juga melibatkan aspek keuangan yang tak kalah pentingnya.
Hal ini menjadi sebuah peringatan bagi orang tua yang ingin membantu anak mereka meraih mimpi, terutama di bidang yang membutuhkan investasi waktu dan sumber daya, seperti musik, olahraga, atau seni. Pengelolaan keuangan yang cermat, perencanaan jangka panjang, dan pemahaman akan biaya yang mungkin timbul dalam proses tersebut adalah kunci suksesnya peran orang tua dalam mengantar anak mewujudkan ambisinya.
Dengan semakin banyaknya kisah sukses seperti Putri Ariani, penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa mendukung mimpi anak bukan hanya tentang menyemangati, tetapi juga memastikan keberlangsungan dukungan secara finansial.
So, kali ini, kita akan membahas berbagai aspek keuangan yang harus diperhatikan oleh orang tua yang ingin serius mendampingi anak dalam mengejar impian mereka, mulai dari pengelolaan dana, perencanaan anggaran, hingga cara menghadapi berbagai tantangan finansial yang mungkin muncul di sepanjang perjalanan tersebut.
Menjadi Supporter Mimpi Anak dan Hal Keuangan di Baliknya yang Harus Diwaspadai
Mendukung mimpi anak yang ingin sesukses Putri Ariani adalah salah satu aspek krusial dalam perkembangan mereka, dan ini melibatkan lebih dari sekadar dorongan emosional.
Dukungan keuangan sering kali menjadi komponen penting dalam membantu anak mencapai tujuan mereka. Berikut adalah beberapa cara di mana keuangan terkait dengan mendukung mimpi anak, dan apa yang perlu diwaspadai oleh orang tua:
Investasi Awal
Untuk hampir setiap aspirasi atau mimpi, ada biaya awal yang harus dikeluarkan. Misalnya, jika anak bercita-cita menjadi musisi, mereka akan memerlukan instrumen musik, pelajaran musik, dan mungkin biaya rekaman.
Jika bercita-cita menjadi atlet, mereka akan memerlukan perlengkapan olahraga, pelatihan, dan biaya partisipasi dalam kompetisi. Orang tua harus siap dengan investasi awal ini dan memahami bahwa ini adalah langkah pertama dalam mendukung mimpi anak.
Biaya Berkelanjutan
Selain biaya awal, ada juga biaya berkelanjutan yang harus dipertimbangkan. Ini bisa berupa biaya pelajaran lanjutan, biaya perjalanan untuk kompetisi, atau biaya pemeliharaan peralatan. Ini adalah aspek yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan jangka panjang.
Seperti Putri Ariani, yang orang tuanya dengan sigap menerbangkannya ke Amerika Serikat untuk mengejar mimpi. Pastinya biayanya tidak murah, bukan?
Pengorbanan Waktu dan Sumber Daya
Mendukung mimpi anak mungkin juga berarti mengorbankan waktu dan sumber daya yang bisa saja dialokasikan untuk hal lain. Hal ini perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan keuangan keluarga.
Keseimbangan Antara Dukungan dan Keberlanjutan Finansial
Penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan antara mendukung mimpi anak dan memastikan keberlanjutan finansial keluarga. Mengalokasikan terlalu banyak sumber daya ke satu arah dapat menyebabkan tekanan finansial.
Pendidikan Finansial untuk Anak
Sementara mendukung mimpi anak, penting juga untuk mendidik mereka tentang manajemen keuangan. Ini akan membantu mereka nantinya jika ternyata mereka mendapatkan penghasilan dari minat dan mimpinya tersebut. Jangan sampai mereka memiliki konsep yang keliru tentang uang, dan akan membuat mereka memiliki hubungan yang tidak baik dengan uang.
Dengan memahami nilai uang dan pentingnya pengelolaan sumber daya dengan bijaksana, mereka akan bisa mendapatkan manfaatnya untuk sepanjang hidup.
Kesiapan untuk Ketidakpastian
Tidak semua mimpi berujung pada kesuksesan, dan kadang ada risiko finansial yang terlibat. Orang tua perlu siap untuk menerima bahwa terkadang, meskipun sudah banyak investasi yang dikeluarkan, hasilnya mungkin tidak sesuai harapan. Ini penting untuk diantisipasi dan diakui sebagai bagian dari proses.
Dengan memahami dan menavigasi tantangan dan aspek keuangan ini dengan bijaksana, orang tua dapat memberikan dukungan yang kuat bagi anak-anak mereka dalam mewujudkan mimpi mereka seperti Putri Ariani, sambil menjaga keseimbangan dan keberlanjutan finansial keluarga.
Yang Bisa Dilakukan oleh Orang Tua untuk Dukung Anak Meraih Mimpi seperti Putri Ariani
Agar orang tua dapat mengatur keuangan dengan efektif untuk mendukung dan mengantar anak meraih mimpinya seperti Putri Ariani, ada beberapa langkah dan strategi yang bisa diambil.
Menetapkan Prioritas dan Tujuan
Orang tua harus memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin dicapai oleh anak mereka dan berapa banyak sumber daya yang diperlukan. Dengan mengetahui prioritas, orang tua dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengalokasikan keuangan.
Menyusun Anggaran
Membuat anggaran khusus untuk mendukung mimpi anak seperti Putri Ariani adalah langkah penting. Ini harus mencakup estimasi biaya awal, biaya berkelanjutan, dan dana darurat untuk ketidakpastian. Pastikan juga untuk memasukkan biaya pendidikan dan kebutuhan lainnya.
Jangan sampai cash flow secara keseluruhan terganggu, hingga kebutuhan-kebutuhan penting terlupakan.
Menabung dan Investasi
Mulai menabung dan berinvestasi lebih awal untuk tujuan jangka panjang. Investasikan dalam instrumen yang aman dan berkembang sehingga dana tersebut dapat berkembang seiring waktu. Ini akan membantu dalam mengumpulkan dana yang cukup untuk mendukung mimpi anak.
Mencari Sumber Pendanaan Eksternal
Terkadang, dukungan keuangan dari keluarga mungkin tidak cukup. Dalam kasus ini, orang tua bisa mencari beasiswa, hibah, sponsor, atau pendanaan crowdfunding untuk membantu menutupi biaya yang diperlukan.
Pengelolaan Utang dan Kredit
Jika perlu mengambil pinjaman untuk mendukung mimpi anak, pastikan untuk mengelola utang dengan bijaksana. Jangan mengambil lebih banyak utang daripada yang mampu dibayar kembali dan selalu berupaya untuk mempertahankan skor kredit yang baik.
Fleksibilitas dan Adaptasi
Kondisi keuangan dan tujuan anak dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk tetap fleksibel dan siap menyesuaikan rencana keuangan sesuai dengan kebutuhan yang berkembang.
Pengendalian Emosi dan Pengambilan Keputusan Rasional
Dalam mendukung mimpi anak, penting untuk tidak terbawa emosi dalam pengambilan keputusan keuangan. Selalu evaluasi opsi dengan kepala dingin dan fokus pada keberlanjutan finansial jangka panjang.
Menjaga Keseimbangan Hidup
Sambil mendukung mimpi anak yang ingin sesukses Putri Ariani, jangan melupakan kebutuhan dan aspirasi anggota keluarga lainnya. Pastikan untuk menjaga keseimbangan dalam pengeluaran dan investasi untuk seluruh keluarga.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, orang tua dapat lebih efektif dalam mengatur keuangan mereka untuk mendukung dan mengantar anak-anak mereka dalam meraih mimpinya.
Kesuksesan Putri Ariani yang viral bisa menjadi inspirasi bagi banyak keluarga yang ingin melihat anak-anak mereka mewujudkan mimpinya.
Dalam perjalanan yang penuh tantangan ini, peran orang tua tidak hanya sebagai pemberi semangat, tetapi juga sebagai penopang keuangan yang stabil. Dengan perencanaan, pengelolaan, dan pendekatan yang bijaksana terhadap keuangan, orang tua dapat meletakkan pondasi kokoh bagi masa depan anak-anak mereka.
Kunci keberhasilan terletak pada keseimbangan antara mendukung aspirasi dengan menjaga keberlanjutan finansial keluarga. Ingatlah bahwa investasi dalam pendidikan dan mimpi anak adalah investasi dalam masa depan yang lebih cerah dan penuh makna. Biarkan kisah Putri Ariani menjadi pemicu bagi kita semua untuk berinvestasi secara cerdas dalam impian anak-anak kita dan mendukung mereka dengan penuh cinta dan dedikasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Membuat Perencanaan Keuangan Keluarga Muda
Membuat perencanaan keuangan mungkin terdengar seperti suatu tugas berat, bukan? Apalagi jika kamu dan pasanganmu baru saja memulai kehidupan baru sebagai keluarga muda. Kamu mungkin akan berpikir, “Ah, kita masih muda dan punya banyak waktu, mengapa perlu memikirkannya sekarang?” Nah, jawabannya justru ada di pertanyaan tersebut: karena kamu masih muda dan punya banyak waktu.
Membuat perencanaan keuangan bukan hanya soal menghitung uang yang masuk dan keluar dari rekening kita setiap bulan. Lebih dari itu, membuat perencanaan keuangan adalah tentang bagaimana kita mengelola keuangan kita dengan baik dan efisien sehingga kita bisa mencapai tujuan hidup yang kita inginkan. Bisa jadi tujuan itu adalah membeli rumah impian, pendidikan anak, atau pensiun dengan nyaman. Apa pun tujuannya, tanpa membuat perencanaan keuangan yang baik, akan sulit untuk mencapainya.
Dan percayalah, memulai perencanaan keuangan saat ini, ketika usia masih muda, adalah langkah yang sangat tepat. Mengapa? Karena semakin cepat mulai, semakin banyak waktu yang dimiliki untuk menabung, berinvestasi, dan melihat uang kita tumbuh. Jadi, mari kita telusuri lebih lanjut mengenai perencanaan keuangan untuk keluarga muda dan bagaimana caranya memulainya.
Membuat Perencanaan Keuangan untuk Keluarga Muda
1. Tentukan #TujuanLoApa
Mau membuat perencanaan keuangan untuk apa saja, siapa saja, selalu mulai dengan pertanyaan wajib ini: tujuan lo apa?
Pertama-tama, kita perlu punya tujuan keuangan. Bayangin aja kayak kamu lagi main game, perlu tujuan kan buat level selanjutnya?
Nah, tujuan ini bisa kamu bagi dalam jangka pendek (1-3 tahun), menengah (3-10 tahun), dan panjang (>10 tahun). Misalnya nih, jangka pendeknya mau liburan ke Bali. Jangka menengahnya mungkin menyiapkan DP rumah atau menyiapkan uang pangkal sekolah anak. Nah, untuk jangka panjangnya bisa kamu alokasikan untuk pensiun hari tua atau biaya kuliah anak.
2. Cek Dompet dan Nota Belanja
Iya, tahap ini gampang-gampang susah. Tapi, sederhananya, kita harus tahu berapa uang yang kita dapat dan berapa uang yang kita keluarkan setiap bulannya.
Yuk, cek dulu berapa pendapatan kita. Gaji, bonus, pendapatan sampingan, dan pemasukan lainnya, semuanya masuk dalam kategori ini. Intinya, semua uang yang kita terima per bulan.
Lalu, kita lihat berapa uang yang kita keluarkan. Di sini, kita butuh detail. Catat semua pengeluaran, mulai dari belanja bulanan, makan di luar, tagihan listrik, hingga belanja online tengah malam yang terkadang bikin kaget saat lihat tagihan kartu kredit.
Dengan mengetahui berapa uang yang masuk dan keluar, kita bisa mendapatkan gambaran jelas tentang keadaan keuangan kita. Ini penting banget. Dengan data ini, kita bisa bikin perencanaan keuangan yang lebih baik dan realistis.
3. Bikin Rencana Belanja
Rencana belanja atau anggaran ibaratnya peta yang akan membantu mengendalikan arus uang kita. Dengan begini, kita bakal tahu berapa banyak yang bisa kita alokasikan untuk makanan, transportasi, hiburan, dan sebagainya. Dengan rencana ini, kita juga bisa tentukan berapa banyak yang bisa kita sisihkan untuk tabungan atau investasi.
Caranya gimana? Mulai dengan membagi pengeluaran kita menjadi beberapa kategori. Misalnya, biaya hidup (makanan, transportasi, sewa rumah), tagihan (listrik, internet), hiburan (nonton film, jalan-jalan), dan lainnya. Jangan lupa juga untuk menyisihkan sebagian untuk tabungan dan investasi.
Setelah kita punya kategori-kategori ini, alokasikan persentase pendapatan kita untuk masing-masing kategori. Misalnya, 40% untuk biaya hidup, 30% untuk cicilan, 20% untuk lifestyle, dan 10% untuk tabungan dan investasi. Persentasenya bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas kita.
Tapi ingat, rencana belanja ini harus fleksibel. Kita harus siap untuk menyesuaikannya sesuai kebutuhan kita dan situasi keuangan kita. Dan yang terpenting, jangan lupa untuk selalu berkomitmen dengan rencana belanja kita. Percaya deh, dengan rencana belanja yang baik, kita bisa lebih bijaksana dalam menggunakan uang kita dan mencapai tujuan keuangan kita.
4. Dana Darurat
Membuat perencanaan keuangan juga termasuk membuat pos dana darurat yang cukup buat nutupin pengeluaran keluarga muda kamu selama 3-6 bulan. Ini bakal sangat membantu saat kamu ada di situasi yang nggak diinginkan, seperti kehilangan pekerjaan atau ada masalah kesehatan.
5. Kelola Utang
Percaya atau nggak, mengelola utang dengan bijak adalah bagian penting dari membuat perencanaan keuangan, terutama untuk keluarga muda.
Pertama, kita perlu mengetahui berapa total utang yang dimiliki. Kumpulkan semua datanya. Pasalnya, kalau kita nggak tahu berapa total utang kita, gimana caranya kita bisa merencanakan untuk melunasinya, kan?
Setelah tahu berapa total utang kita, langkah selanjutnya adalah membuat strategi pelunasan. Misalnya, kita bisa mencoba metode bola salju, yang memungkinkan kita fokus melunasi utang dengan jumlah terkecil dulu sambil membayar minimum untuk utang lainnya. Atau metode fokus pada utang dengan bunga tertinggi. Pilih strategi yang paling sesuai dengan kondisi ya.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu membayar tepat waktu. Kalau telat bayar, bisa-bisa kita kena denda dan bunga yang bisa bikin jumlah utang makin membengkak.
6. Waktunya Nabung dan Investasi
Setelah kamu punya dana darurat dan pengelolaan utang yang baik, sekarang saatnya nabung dan investasi. Investasi bisa macem-macem, kayak saham, obligasi, reksa dana, atau properti. Tapi pastikan semua sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansialmu.
Ingat, bahwa investasi selalu datang dengan risiko. Ketepatan untuk menyesuaikan tujuan finansial, jangka waktu, dan tingkat risiko menjadi kunci penting suksesnya investasi.
7. Review, Review, dan Review
Membuat perencanaan keuangan belum selesai dalam satu kali duduk, tapi harus sering-sering dilihat dan disesuaikan. Apalagi kalau kondisi lagi berubah-ubah.
Cek rencana keuangan kamu secara rutin, setidaknya satu kali dalam setahun, atau ketika ada perubahan besar dalam hidup keluarga kamu, seperti ada tambahan anggota keluarga baru atau ganti pekerjaan.
Jadi, gimana? Memang rumit sih, tapi rumit sekarang lebih baik daripada rumit di kemudian hari hanya karena kamu tidak lebih cepat belajar mengelola keuangan.
Ingat ya, membuat perencanaan keuangan itu butuh kesabaran dan konsistensi. Hasilnya nggak langsung keliatan, tapi dengan perencanaan yang oke dan usaha yang konsisten, kamu pasti bisa capai tujuan keuangan keluarga muda kamu. Semangat!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
FOPO (Fear of Other People’s Opinion) dan Masalah Keuangan yang Muncul Karenanya
Meet a new term: FOPO. Apakah FOPO saudaranya FOMO? Iya, mungkin saja, karena FOPO merupakan singkatan dari Fear of Other People’s Opinion. Kayak apa itu FOPO?
Pernah nggak sih, kamu merasa was-was terus mikirin apa kata orang? Nah, bisa jadi kamu punya namanya FOPO ini, alias “Fear of Other People’s Opinions” atau “takut sama omongan orang”. Bayangin aja, kalau kamu punya sindrom ini, maka bisa jadi kamu susah hidup tenang gara-gara terus mikirin omongan orang lain.
Adalah pakar psikologi dari UGM, Ibu T. Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D. yang memaparkan fenomena FOPO ini. Menurut beliau, FOPO ini sudah jadi hal yang biasa di Indonesia. Bahkan, belakangan ini tampaknya makin banyak orang yang ngerasain hal ini, lho.
Maraknya pemakaian media sosial juga jadi salah satu faktor yang bikin orang-orang jadi mudah ngerasain FOPO. Pasalnya, lewat media sosial, apa yang orang lain pikirin tentang kita jadi lebih gampang terlihat. Bahkan, orang yang dari dulu sudah sering cemas soal omongan orang lain, jadi makin khawatir gara-gara media sosial ini.
Nah, ternyata, FOPO dan keuangan ini juga berhubungan lo. Ya, kayak FOMO yang punya imbas ke mana-mana, termasuk di dalamnya keuangan. Kok bisa? Iya, karena suka cemas soal omongan orang lain, akhirnya finansial ikut kena efek. Apa saja tanda-tandanya?
Tanda-Tanda Keuangan Terpengaruh karena FOPO (Fear of Other People’s Opinion)
1. Boros karena gaya
Fear of Other People’s Opinion bisa membuat seseorang merasa harus terus ngikutin tren supaya dilihat hebat atau keren oleh orang lain. Maksudnya gimana?
Nah, misalnya nih, beli smartphone terbaru padahal smartphone lamanya masih bagus dan berfungsi dengan lancar. Tapi karena takut dibilang kuno atau nggak gaul, akhirnya dia beli juga.
Atau contoh lain, temen-temennya pada pakai baju branded semua, dia pun merasa harus beli baju-baju branded juga biar nggak dibilang murahan. Padahal sebenarnya uangnya mungkin nggak cukup, atau bisa dipakai untuk hal lain yang lebih penting.
Intinya, karena Fear of Other People’s Opinion, orang jadi mengeluarkan uang bukan karena dia butuh atau karena penting, tapi karena dia takut dikomentari atau dinilai orang lain. Padahal, sebenarnya belanja atau mengeluarkan uang itu seharusnya berdasarkan apa yang kita butuhkan. Betul? Bukan karena tekanan orang lain.
Nah, kebiasaan boros karena gaya hidup ini bisa bikin uang jadi cepat habis dan bisa bikin masalah finansial jangka panjang loh. Makanya, penting banget buat kita belajar gimana caranya mengelola keuangan dengan bijak, dan nggak perlulah terlalu memikirkan apa kata orang. Pasalnya, financial is personal. Apa yang cocok buat orang lain, belum tentu cocok buat kita sendiri.
Percaya deh, yang penting itu bukan merek atau harga barangnya, tapi gimana kita bisa hidup nyaman dan bahagia dengan apa yang kita punya.
2. Sulit bilang ‘nggak’
Fear of Other People’s Opinion juga bikin seseorang jadi sulit banget buat menolak permintaan orang lain. Misalnya nih, temennya minta pinjam uang, padahal dia sendiri lagi pas-pasan. Tapi gara-gara takut dibilang nggak peduli atau pelit, akhirnya dia pinjamkan uang juga.
Atau bisa juga misalnya, keluarganya minta dibelikan barang mahal. Padahal, dia sendiri sebenarnya uangnya nggak, dan bahkan mungkin harus berutang dulu buat membeli barang tersebut. Tapi, karena nggak mau dikatain nggak sayang keluarga atau nggak berbakti, akhirnya dibelikan juga.
Intinya, orang yang susah bilang ‘nggak’ ini biasanya takut banget sama pendapat orang lain tentang dirinya. Jadi, meskipun sebenarnya dia nggak mampu atau nggak mau, dia tetap aja melakukan hal tersebut buat menghindari omongan buruk dari orang lain.
Yah, namanya keluarga ya memang prioritas. Tapi kalau dibiarkan tanpa kendali, kebiasaan ini bisa bikin keuangan jadi enggak sehat. Bahkan bisa bikin terjerat utang!
Makanya, penting banget buat belajar cara bilang ‘nggak’ dengan bijak dan nggak perlu takut sama apa kata orang. Ingat, yang paling penting itu adalah kebutuhan dan kenyamanan kamu adalah prioritas.
3. Investasi asal-asalan
Fear of Other People’s Opinion juga bisa berupa kalau dengar teman atau siapa pun lagi ikutan investasi apa, dia ikut-ikut juga, meskipun tanpa ngerti apa-apa. Misalnya nih, ada teman yang bilang, “Bro, aku dapat keuntungan dari beli Bitcoin, nih!” Tanpa pikir panjang, dia langsung beli juga, padahal dia belum paham, apa itu Bitcoin.
Atau bisa jadi teman atau dia lihat media sosial ramai tentang investasi saham atau properti, bahkan yang sudah terlihat mencurigakan sekalipun, tanpa pikir panjang juga ikut beli saham atau properti juga. Padahal ya, belum paham betul gimana cara kerjanya.
Nah, orang yang kayak gini biasanya nggak mau dikatain nggak gaul atau ketinggalan zaman, jadi ikut-ikut investasi tanpa pikir panjang.
Ini sebenarnya cukup berbahaya. Pasalnya, investasi itu nggak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu pengetahuan dan perhitungan yang matang. Jika asal ikut-ikut tanpa paham, bisa-bisa uang kamu malah ludes dan kamu rugi besar.
Jadi, sebelum ikutan investasi, penting buat belajar dan pahami dulu apa itu investasi dan bagaimana cara kerjanya. Jangan terbawa arus dan ikut-ikutan orang lain. Ingat, investasi itu bukan soal gengsi, tapi soal bagaimana kita bisa mengelola uang kita dengan baik dan menghasilkan lebih banyak lagi untuk berbagai tujuan finansial.
4. Stres mikirin duit melulu
Kalau mengalami FOPO alias Fear of Other People’s Opinion, maka kamu selalu merasa was-was dan cemas mikirin duit. Misalnya, kamu nggak berani beli barang yang kamu butuhkan atau yang kamu suka karena takut orang lain bilang kamu boros. Atau, kamu merasa harus selalu ikutin gaya hidup sirkel pertemanan yang mewah, padahal duit sebenarnya enggak cukup.
Akibatnya, kamu jadi selalu cemas dan stres mikirin duit. Stres sampai-sampai jadi susah tidur, susah makan, bahkan bisa jadi susah buat fokus kerja atau belajar. Intinya, kehidupanmu jadi nggak tenang dan selalu dipenuhi kekhawatiran soal duit.
Yah, memang sih, uang itu penting, tapi jangan sampai bikin kamu stres atau mengorbankan kesehatan dan kebahagiaanmu. Di sinilah pentingnya keterampilan mengelola keuangan. Jadi, penting banget kan, buat belajar cara mengelola uang dengan bijak? Juga belajar cara mengabaikan omongan orang lain. Ingat, yang penting itu adalah bagaimana kamu bisa hidup nyaman dan bahagia, bukan gimana orang lain pandang kamu.
So, intinya, FOPO, si “Fear of Other People’s Opinion” atau “takut omongan orang” ini memang bisa bikin hidupmu jadi ribet, terutama soal urusan keuangan.
Tapi, jangan khawatir. Kamu nggak sendirian dan ada cara buat atasi ini, kok. Salah satunya, dengan belajar lebih dalam tentang pengelolaan keuangan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
2 + 2 Jenis Laporan Keuangan dari Pribadi hingga Bisnis yang Perlu Kamu Ketahui
Jenis laporan keuangan perlu banget jadi tambahan pengetahuan, apalagi buat mereka yang pengin mengelola keuangan dengan lebih baik lagi. Baik itu individu atau bisnis, pun yang berpengalaman atau yang awam dalam dunia keuangan.
Mengapa? Karena laporan keuangan itu enggak hanya soal mengelola dan mengendalikan keuangan pribadi saja, tetapi juga berperan dalam pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik.
Ya, dalam mengelola keuangan, kita memang akan banyak melibatkan pemantauan dan analisis berbagai laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Jangan salah, hal ini enggak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam keuangan pribadi loh.
Dalam konteks keuangan pribadi, laporan keuangan membantu seseorang atau keluarga mengevaluasi kekayaan bersih yang dimiliki, mengelola utang, dan membuat rencana keuangan yang efektif. Sementara bagi bisnis, laporan keuangan memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan, profitabilitas, dan potensi pertumbuhan.
Meskipun dunia keuangan mungkin tampak rumit dan membingungkan, memiliki pemahaman dasar tentang jenis laporan keuangan itu sangatlah bermanfaat. Dengan mengetahui jenis laporan keuangan mana yang harus digunakan dalam berbagai situasi dan bagaimana cara membacanya, kita akan merasa lebih percaya diri dalam mengelola keuangan dan merencanakan masa depan yang lebih baik.
So, artikel ini akan membahas berbagai jenis laporan keuangan, baik untuk keuangan pribadi maupun bisnis, dan menjelaskan mengapa hal ini penting untuk dipahami, sekalipun oleh yang awam dengan dunia keuangan. Untuk apa? Untuk menambah wawasanmu dong.
Jenis Laporan Keuangan, Pribadi maupun Bisnis
Laporan Arus Kas
Dalam konteks keuangan pribadi, laporan arus kas adalah dokumen yang mencatat aliran uang masuk dan keluar selama periode waktu tertentu, seperti bulanan atau tahunan. Dengan adanya jenis laporan keuangan ini, kita akan lebih mudah dalam mengelola keuangan, melacak penghasilan dan pengeluaran, dan memantau perubahan saldo keuangan kita.
Jika pemasukan lebih besar dari pengeluaran, maka hal tersebut juga akan terlihat pada laporan arus kas ini. Begitu pun kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Dengan mengetahuinya, kita pun akan lebih mudah menentukan cara untuk mengatasi berbagai masalah atau dampak yang muncul karena kondisi keuangan tersebut.
Neraca
Dalam konteks keuangan pribadi, neraca adalah ringkasan atau gambaran dari aset, kewajiban, dan ekuitas (nilai bersih) individu atau rumah tangga pada titik waktu tertentu.
Neraca pribadi ini bisa membantu kita kalau ingin mengevaluasi kekayaan bersih yang kita miliki. Juga akan membantu kita juga dalam memahami posisi keuangan secara keseluruhan. Membuat dan memperbarui jenis laporan keuangan ini secara berkala dapat membantu kita mencapai tujuan keuangan dan menjaga keseimbangan antara aset dan kewajiban.
Neraca keuangan pribadi biasanya terdiri dari tiga komponen utama:
- Aset, mencakup semua yang dimiliki dan memiliki nilai, seperti uang tunai, tabungan, investasi (saham, obligasi, reksadana), properti (rumah, tanah), kendaraan (mobil, motor), dan barang berharga lainnya (perhiasan, koleksi seni). Aset dibagi menjadi dua kategori: aset lancar (likuid) dan aset tetap (jangka panjang).
- Kewajiban, yang mencakup semua utang dan kewajiban yang ada, seperti pinjaman perumahan, pinjaman kendaraan, kartu kredit, dan sebagainya.
- Ekuitas (nilai bersih), yaitu rasio antara total aset dan total kewajiban. Nilai bersih mencerminkan kekayaan bersih yang dimiliki pada titik waktu tertentu. Jika nilai bersih Anda positif, itu berarti aset lebih besar dari kewajiban, sementara nilai bersih negatif menunjukkan bahwa kewajiban lebih besar dari aset.
Laporan Laba Rugi
Nah, kalau di bisnis, ada jenis laporan keuangan laba rugi, yang juga dikenal sebagai laporan pendapatan atau laporan hasil usaha. Laporan ini adalah salah satu laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan mereka selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun fiskal.
Jenis laporan keuangan ini menyediakan ringkasan pendapatan, biaya, dan laba (atau rugi) yang dihasilkan perusahaan selama periode tersebut. Komponen utamanya antara lain:
- Pendapatan (revenue), yang mencakup semua pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Pendapatan ini sering disebut sebagai “pendapatan kotor” atau “pendapatan atas penjualan.”
- Biaya pokok penjualan, yang mencakup biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya ini dihitung untuk menentukan “laba kotor” (pendapatan dikurangi biaya pokok penjualan).
- Biaya operasional, yang mencakup biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa, seperti biaya penjualan, administrasi, pengembangan produk, pemasaran, dan lain sebagainya. Biaya operasional dihitung untuk menentukan “laba operasional” (laba kotor dikurangi biaya operasional).
- Pendapatan dan biaya non-operasional, yang mencakup item yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan bisnis utama perusahaan, seperti pendapatan bunga, keuntungan atau kerugian dari investasi, atau biaya bunga atas pinjaman.
- Pajak penghasilan, yang mencakup estimasi jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan atas laba yang dihasilkan selama periode tersebut.
- Laba bersih, yaitu laba (atau rugi) yang dihasilkan perusahaan setelah mengurangi semua biaya, termasuk biaya pokok penjualan, biaya operasional, pendapatan dan biaya non-operasional, serta pajak penghasilan. Laba bersih sering disebut sebagai “laba bersih” atau “hasil bersih.”
Laporan laba rugi sangat penting bagi pemegang saham, investor, dan kreditur, karena menyediakan informasi tentang profitabilitas, efisiensi, dan pertumbuhan perusahaan. Analisis laporan laba rugi juga membantu manajemen perusahaan dalam membuat keputusan tentang strategi bisnis, pengendalian biaya, dan alokasi sumber daya.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas, juga dikenal sebagai laporan perubahan modal pemegang saham atau laporan perubahan posisi pemilik, adalah salah satu jenis laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk melacak perubahan nilai ekuitas (modal) pemegang saham selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun fiskal.
Jenis laporan keuangan ini menunjukkan bagaimana laba bersih, dividen, dan transaksi modal lainnya mempengaruhi saldo ekuitas pemegang saham dalam perusahaan.
Komponen utama laporan perubahan ekuitas meliputi:
- Saldo awal ekuitas, mencakup saldo ekuitas pemegang saham pada awal periode pelaporan.
- Laba bersih, yaitu laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama periode pelaporan.
- Dividen, yaitu pembayaran yang dibuat oleh perusahaan kepada pemegang saham dari laba yang dihasilkan.
- Transaksi modal lainnya, yang mencakup berbagai transaksi yang memengaruhi ekuitas pemegang saham.
- Saldo akhir ekuitas, yaitu saldo ekuitas pemegang saham pada akhir periode pelaporan, setelah memperhitungkan laba bersih, dividen, dan transaksi modal lainnya.
Laporan perubahan ekuitas memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja keuangan perusahaan daripada hanya melihat laba bersih saja. Ini membantu pemegang saham, investor, dan kreditur memahami bagaimana perusahaan mengelola sumber daya pemiliknya dan bagaimana keputusan manajemen tentang dividen dan transaksi modal memengaruhi nilai perusahaan. Analisis laporan perubahan ekuitas juga dapat membantu perusahaan dalam merencanakan strategi pertumbuhan dan pengelolaan modal secara lebih efisien.
Memahami jenis laporan keuangan dalam pengelolaan keuangan pribadi atau bisnis adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh setiap orang dan pemilik bisnis.
Sekaranglah saatnya untuk mengambil langkah proaktif dalam menguasai keterampilan ini, terutama untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan kekayaanmu ke depannya.
QM Financial hadir untuk membantumu dalam perjalanan ini dengan menawarkan berbagai kelas keuangan yang mencakup topik bermanfaat dan relevan untuk memperluas pengetahuan di dunia keuangan. Dengan bergabung bersama QM Financial, kamu akan diberikan kesempatan untuk belajar dari para trainer yang berpengalaman dan mendapatkan wawasan yang akan membantumu mengambil keputusan keuangan yang tepat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Di Balik Keuangan Rumah Tangga yang Sehat: Peran Istri Sebaiknya sebagai Kasir atau Menteri Keuangan?
Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, terdapat sekitar 60% rumah tangga di Indonesia yang memiliki perempuan sebagai pengelola keuangannya. Hal ini menunjukkan bahwa peran istri dalam mengelola keuangan rumah tangga di Indonesia sangatlah penting dan signifikan.
Sementara keuangan rumah tangga sendiri merupakan salah satu aspek penting yang perlu dikelola dengan baik untuk mencapai stabilitas dan keberlangsungan hidup keluarga. Namun, ternyata, data juga membuktikan, bahwa meskipun perempuan sering kali menjadi pengelola keuangan di rumah tangga, terdapat pula fakta bahwa banyak perempuan di Indonesia masih mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan.
Sebagai contoh, berdasarkan data dari Bank Indonesia pada tahun 2019, hanya sekitar 30% perempuan di Indonesia yang memiliki akses terhadap produk keuangan formal, seperti tabungan dan kredit.
Kalau dipikir-pikir, kan ada data 60% rumah tangga yang dipegang dan dikelola oleh istri, apakah itu artinya hanya sebagian istri saja yang bisa mengakses produk keuangan formal? Berarti, ke mana sisanya? Enggak bisa mengakses produk keuangan formal, apakah itu artinya istri menjadi semacam kasir? Hanya mengeluarkan dan memasukkan uang doang, tanpa punya wewenang untuk ikut mengambil keputusan keuangan?
Lebih jauh lagi, ke mana 40% istri yang lain? Nah, seru nih. Karena QM Financial selalu percaya bahwa perempuan—di mana pun berada, apa pun status sosialnya, berapa pun penghasilan keluarganya—haruslah berdaya secara finansial, maka yuk, hal ini kita bahas. Tanpa bertendensi provokatif, tentu saja.
Istri: Sebagai Kasir atau Menteri Keuangan?
Jadi, istri itu sebagai kasir atau menteri keuangan keluarga sih?
Peran istri sebagai kasir dan menteri keuangan dalam keuangan rumah tangga sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Sebagai kasir, istri bertanggung jawab untuk mengatur dan mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di dalam rumah tangga, seperti pemasukan dan pengeluaran uang. Ia akan membuat catatan keuangan, menyimpan struk belanja, dan memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan akurat.
Sedangkan, sebagai menteri keuangan, istri memiliki peran yang lebih strategis dalam mengatur keuangan keluarga. Ia akan membuat rencana anggaran, memprioritaskan pengeluaran, mengatur investasi, serta memantau kinerja keuangan keluarga secara keseluruhan.
Nah, jadi kalau kita lihat dari definisi perannya, peran istri sebagai kasir itu lebih berfokus pada pengaturan transaksi harian. Sedangkan peran istri sebagai menteri keuangan lebih berfokus pada perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih strategis dalam mengelola keuangan keluarga.
Sebenarnya kedua peran ini sama-sama penting untuk menjaga keuangan keluarga tetap sehat dan berkelanjutan.
Namun, sebagai seorang istri, uang tidak hanya dialokasikan doang ke pos-pos keuangan yang sudah ditentukan. Namun, uang itu perlu untuk dikembangkan juga sedemikian rupa agar bisa menjamin tercapainya tujuan keuangan keluarga yang sudah disepakati bersama.
Kalau hanya membatasi diri diri sebagai kasir doang, peran istri jadi enggak penting lagi. Apalagi sekarang sudah ada aplikasi yang lebih canggih buat mencatat cash flow. Kasihan dong, potensi istri yang cerdas kalau begini caranya. Mereka jadi tidak kritis dan kreatif.
Sebaliknya, sebagai menteri keuangan atau bendahara keluarga, istri tidak hanya harus mendistribusikan uang, tetapi juga mengembangkan uang yang dipercayakan kepadanya, karena keputusan seperti itu umumnya berada lebih banyak di tangan istri.
Faktanya, kalau mau kita lihat lebih jauh lagi, banyak peran dalam keuangan keluarga yang dapat dipercayakan pada istri loh!
Bermacam Peran Istri dalam Keuangan Rumah Tangga
Ada beberapa peran yang dapat dimainkan oleh istri dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Beberapa di antaranya adalah:
Pengelola Kas
Istri dapat berperan sebagai pengelola kas dalam rumah tangga, yaitu bertanggung jawab untuk mencatat semua transaksi keuangan dan mengelola uang tunai yang ada di rumah tangga. Sebagai kasir, memang bisa dikatakan begitu. Tapi, tak hanya berhenti di situ saja.
Menteri Keuangan
Istri dapat berperan sebagai menteri keuangan yang bertanggung jawab untuk membuat rencana keuangan, memantau kinerja keuangan, dan mengambil keputusan strategis dalam pengelolaan keuangan rumah tangga.
Investor
Istri dapat berperan sebagai investor dengan mengatur investasi untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang bagi keluarga, seperti investasi pada aset properti, saham, atau instrumen keuangan lainnya.
Trainer Keuangan
Istri dapat berperan sebagai trainer keuangan untuk anggota keluarga lainnya, seperti mengajari anak-anak atau suami cara mengatur keuangan pribadi dan merencanakan anggaran keluarga.
Konsultan Keuangan
Istri juga dapat berperan sebagai konsultan keuangan yang memberikan saran dan masukan kepada keluarga tentang pengelolaan keuangan, termasuk cara mengurangi hutang, mengatur anggaran, atau memilih produk keuangan yang tepat.
See, banyak kan yang bisa dilakukan oleh istri?
Namun, sayangnya, memang belum semua istri memiliki kemampuan atau pengetahuan dalam mengelola keuangan rumah tangga. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan kerja sama antara pasangan suami istri dalam mengelola keuangan keluarga agar dapat mencapai tujuan keuangan bersama.
Tip untuk Para Istri untuk Meningkatkan Keterampilan Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga
Berikut beberapa tip yang dapat membantu istri meningkatkan keterampilan keuangan dan mengelola keuangan rumah tangga dengan lebih baik sebagai menteri keuangan.
Mengikuti pelatihan atau kursus keuangan
Istri dapat mengikuti pelatihan atau kursus keuangan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan. QM Financial punya banyak topik kelas online FCOS yang bisa dipilih sesuai kebutuhan keluarga lo! Sudah cek jadwalnya belum untuk bulan ini?
Membaca buku atau artikel tentang keuangan
Istri dapat membaca buku atau artikel tentang keuangan untuk memperluas pengetahuan tentang pengelolaan keuangan, termasuk tentang investasi, asuransi, dan rencana keuangan jangka panjang.
Mengatur anggaran keluarga
Istri dapat membuat dan mengatur anggaran keluarga dengan hati-hati, termasuk menentukan prioritas pengeluaran dan memantau pengeluaran harian keluarga.
Menggunakan aplikasi keuangan
Istri dapat menggunakan aplikasi keuangan yang dapat membantu memantau pengeluaran dan pemasukan keuangan keluarga dengan mudah dan akurat.
Berdiskusi dengan suami
Istri dapat berdiskusi dengan suami tentang pengelolaan keuangan keluarga dan bekerja sama dalam membuat rencana keuangan jangka panjang yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keluarga.
Dalam pengelolaan keuangan rumah tangga, peran istri sangat penting dalam menjaga keuangan keluarga tetap sehat dan berkelanjutan. Dengen demikian, penting bagi istri untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan rumah tangga, apalagi istri bisa berperan banyak dalam hal keuangan ini. Penting pula bagi istri untuk bisa bekerja sama dengan suami dalam membuat keputusan keuangan yang tepat dan mencapai tujuan keuangan bersama.
Dengan pengelolaan keuangan yang baik, keluarga dapat menghindari risiko keuangan dan memastikan kesejahteraan keuangan di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Tip Memilih Aplikasi Investasi dan Contohnya
Kamu investor pemula yang sedang bingung memilih aplikasi investasi?
Investasi merupakan sebuah kegiatan menempatkan dana pada satu jenis aset atau lebih selama periode tertentu. Tujuan dari berinvestasi adalah memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya untuk membantu kita dalam mencapai financial goals. Tentunya, setiap orang memiliki tujuan keuangan atau financial goals yang berbeda-beda, bukan?
Nah, terdapat beragam jenis investasi yang perlu diketahui oleh para investor pemula. Jenis-jenis investasi tersebut terdiri dari investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan juga investasi jangka panjang.
Investasi jangka pendek biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, dalam hal ini investor akan cenderung dianjurkan untuk memilih instrumen investasi dengan profil risiko rendah.
Jenis yang kedua adalah investasi jangka menengah. Dalam hal ini, investor cenderung menaruh dana pada aset agar memperoleh keuntungan untuk memenuhi kebutuhan antara tiga hingga sepuluh tahun mendatang. Sementara investasi untuk perencanaan keuangan jangka panjang, dilakukan oleh investor untuk memenuhi kebutuhan finansial di atas sepuluh tahun atau untuk mempersiapkan dana pensiun.
Tip Memilih Aplikasi Investasi dan Cara Memulai Investasi
Dulunya, investasi dilakukan melalui sekuritas tertentu atau dengan bantuan broker. Namun, seiring berkembangnya teknologi, investasi menjadi lebih mudah. Pasalnya, kamu dapat berinvestasi secara online melalui aplikasi, lho. Keren bukan?
Meskipun demikian, perkembangan teknologi yang memicu banyaknya aplikasi investasi harusnya dapat membuat kamu lebih waspada. Tidak sedikit aplikasi palsu yang merugikan investor dan masyarakat. Lantas, bagaimana cara memilih aplikasi investasi agar tidak terjerumus dalam investasi bodong?
1. Ketahui Tujuan Berinvestasi
Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia investasi, maka kamu wajib tahu apa yang menjadi tujuanmu berinvestasi. Ketahuilah tujuanmu berinvestasi, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang, agar kamu memiliki patokan dalam berinvestasi.
Dengan demikian, kamu akan lebih mudah untuk mengambil keputusan terkait instrument dan platform apa yang akan kamu gunakan dalam berinvestasi.
2. Pastikan Kondisi Keuangan Sehat melalui Financial Check-Up
Financial Check Up merupakan kegiatan untuk melihat kembali kondisi keuangan kamu selama satu tahun terakhir. Dalam hal ini, kamu perlu memeriksa keuangan secara keseluruhan mulai dari harta, rasio aset lancar, cash flow, rasio menabung, investasi hingga utang, ya.
3. Mengenali Profil Risiko
Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Terdapat tiga profil risiko investor, yakni konservatif, moderat dan agresif. Konservatif adalah jenis profil risiko yang identik dengan investor yang takut berspekulasi.
4. Pastikan Aplikasi Investasi yang Dipilih Terdaftar di OJK
Memastikan aplikasi investasi yang kamu gunakan terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan atau OJK penting untuk dilakukan. Cek beberapa aplikasi investasi sebagai perbandingan, mana yang lebih sesuai dengan gaya investasimu.
5. Kenali Produk Investasi yang Ditawarkan
Sebelum akhirnya memutuskan untuk berinvestasi pada sebuah aplikasi investasi, alangkah baiknya jika kamu mengenal lebih dekat produk investasi yang akan dibeli. Pelajari produk tersebut, agar kamu dapat memahami mana produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhanmu.
6. Cek review dari pengguna lain
Sebagai investor pemula, kamu perlu melakukan riset terhadap aplikasi investasi yang akan digunakan. Bacalah review dari user lain untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari aplikasi tersebut. Pasalnya, review user ini biasanya jujur terkait kelebihan dan kelemahan atas produk yang digunakan.
7. Belilah Produk Investasi Unggulan
Setelah mengetahui jenis produk investasi dan menentukan platform investasi yang terpercaya, kamu bisa memilih produk investasi unggulan. Tentunya, sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan investasimu, ya. Dengan demikian, kamu akan lebih mudah mencapai keuntungan yang optimal.
Contoh Aplikasi Investasi untuk Investor Pemula
Setelah mengetahui apa saja yang perlu dilakukan dalam memulai investasi dan memilih aplikasi investasi, maka berikut beberapa contoh aplikasi investasi untuk investor pemula.
Disclaimer: Aplikasi investasi berikut ini adalah contoh. Bukan rekomendasi, keputusan pemilihan aplikasi akan dipertanggungjawabkan oleh masing-masing pengguna.
IPOT
IPOT adalah sebuah aplikasi investasi saham milik PT Indo Premier Sekuritas yang diawasi oleh OJK. Aplikasi ini menyediakan beragam fitur investasi yang dapat memudahkan investor pemula dalam transaksi saham. Keren bukan?
Bibit
Bibit merupakan aplikasi investasi terbaik dan cukup populer di kalangan investor. Aplikasi investasi yang satu ini sudah tedaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lho.
Dikeluarkan oleh PT Bibit Tumbuh Bersama, aplikasi investasi ini memungkinkan investor untuk memilih beragam instrumen investasi, mulai dari saham, reksa dana pasar uang, hingga obligasi. Dengan robo advisor, investor pemula akan sangat dimanjakan selama berinvestasi menggunakan aplikasi Bibit.
Stockbit
Stockbit juga bisa menjadi salah satu contoh aplikasi investasi yang friendly untuk investor pemula. Aplikasi yang bisa diunduh melalui Playstore atau Appstore ini memiliki fitur komunitas online yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana diskusi dengan investor lainnya. Tentunya, aplikasi ini sudah terdaftar di OJK, lho.
Demikianlah ulasan terkait aplikasi investasi, cara memilih, dan contohnya. Selain 3 contoh di atas, kamu juga bisa menemukan banyak alternatif aplikasi investasi yang lain juga. Just do your homework, dan lakukan analisis sesuai kondisimu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Sumber Pemasukan Uang yang Bisa Dimiliki oleh Setiap Orang
Kebanyakan dari kita hanya memiliki penghasilan dari kerja kantoran, atau kalau enggak dari berdagang. Padahal ada banyak juga sumber pemasukan uang lain yang juga bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan lo.
Tapi kan, penghasilan yang sekarang sudah cukup. Gaji tinggi. Masa masih perlu sumber pmasukan uang yang lain?
Yah, syukurlah kalau memang sudah cukup. Syukurlah juga kalau gaji sudah besar. Nikmati dan kelola, supaya bisa dimanfaaatkan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan. Namun, apakah kamu juga tahu, bahwa penghasilan pun berisiko, yang pada akhirnya juga akan berimbas pada pencapaian tujuan keuangan kita?
Ibaratnya, kita mau pergi ke suatu tempat. Jalan yang dipilih ternyata macet, atau tertimbun tanah longsor, atau ada berbagai aral lainnya. Kalau kita tidak tahu alternatif jalan yang lain, bisa jadi kita akan stuck di tempat tersebut. Masa iya, mau menunggu? Iya kalau bisa diatasi dengan cepat, kalau enggak? Bisa-bisa kita enggak pernah bisa sampai ke tujuan.
Nah, begitu juga dengan penghasilan. Boleh saja kita punya satu penghasilan yang jadi andalan saat ini. Namun, untuk mengamankan dan menjamin kita bisa mencapai tujuan finansial, ada baiknya kita juga punya alternatif sumber pemasukan uang yang lain.
Apa saja?
5 Sumber Pemasukan Uang yang Sebaiknya Dimiliki
1. Menjadi karyawan
Sumber pemasukan uang dengan menjadi karyawan adalah dari gaji atau upah, merupakan imbalan terhadap tenaga, pikiran, dan waktu yang sudah kita berikan selama kita bekerja.
Rata-rata gaji akan diberikan secara teratur, misalnya pada tanggal tertentu atau hari tertentu, sesuai kesepakatan kerja. Jumlahnya juga relatif tetap, sesuai juga dengan kesepakatan. Dengan bekerja menjadi karyawan, umumnya orang akan menghabiskan waktu antara pukul 08.00 atau 09.00 hingga sore atau sampai malam. Bahkan, tak jarang harus lembur, dengan jam kerja yang panjang.
Besaran gaji itu relatif, tergantung pada jabatan, besarnya tanggung jawab, risiko kerja, domisili kerja, sampai jumlah kehadiran. Semakin besar gaji, umumnya juga tanggung jawab, risiko kerja, jumlah kehadiran, dan jabatan juga akan semakin besar.
2. Menjual jasa keahlian
Jika kamu memiliki keahlian khusus, yang enggak semua orang punya dan dibutuhkan, kamu bisa banget menjadikannya sebagai sumber pemasukan uang. Jual keahlianmu, bantu klien untuk menyelesaikan masalahnya, dan kamu bisa mendapatkan honor kemudian.
Misalnya saja seperti membuatkan desain website, menulis copy untuk iklan, membuat logo untuk bisnis, membantu klien merencanakan event atau mungkin pesta-pesta pribadi seperti pesta pernikahan, pesta ulang tahun perkawinan, dan sebagainya. Sampai kamu juga bisa menjual keahlianmu untuk menyanyi, bermain musik, melukis, dan sebagainya.
Ada 2 hal yang akan memengaruhi besaran pemasukan uang dari jenis profesi ini, yaitu seberapa baik atau tinggi keahlianmu, dan seberapa banyak kamu bisa menyelesaikan pekerjaan dalam satu waktunya. Misalnya setiap bulan kamu bisa menyanyi berapa kali, atau bisa membuat desain web seberapa kali, dan juga seberapa baik hasil kerjamu itu.
Tak seperti menjadi karyawan, menjual keahlian sendiri itu lebih fleksibel waktunya. Ya, style pekerja lepas nan mandiri. Namun, jangan lupa, penghasilan juga fleksibel, dalam arti enggak teratur dan tetap seperti halnya gaji.
Soal jenjang karier ya kurang lebih sama saja dengan menjadi karyawan. Bisa butuh bertahun-tahun merintis, tetapi bisa juga cepat, tetapi semua tergantung pada dirimu sendiri.
3. Penjual barang
Menjual barang-barang juga bisa menjadi salah satu sumber pemasukan uang alternatif yang lumayan lo! Apalagi jika kamu bisa menyesuaikan kebutuhan orang dengan suplainya. Dengan demikian, masalah pasar tidak akan terlalu jadi masalah.
Mulailah dari hal-hal yang kecil. Misalnya, di kantor banyak teman kerja yang enggak ada waktu untuk membuat bekal, sehingga mereka hanya bisa mengandalkan pesan makanan online. Kamu bisa membantu mereka membuat bekal sehingga bagi mereka lebih murah dan mudah, kamu pun bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Tinggal didata saja, untuk besok, siapa saja yang mau pesan bekal makan siang. Kamu bisa mempersiapkannya mulai sore atau malam hari, dan memasak pagi-pagi, sekaligus membuat bekal untukmu sendiri.
Contoh lagi, kamu sering jalan-jalan ke luar negeri atau dalam negeri juga bisa. Lalu buka jastip. Misalnya, jastip skincare sementara kamu jalan-jalan ke Korea. Lumayan kan? Atau kamu bisa menawarkan baju koko atau kaftan menjelang Idulfitri. Atau beli camilan grosiran, lalu kamu kemas kembali dalam ukuran kecil, dan jual eceran dengan titip di kantin kantor.
Banyak cara dan barang bisa dijual, tinggal atur saja dengan kreativitasmu.
4. Investasi
Investasi bisa berarti beberapa cara pemasukan uang.
Yang pertama, kamu menanam modal pada sebuah bisnis, yang akan dijalankan atau dikelola oleh siapa pun. Dengan begitu, peran kamu adalah sebagai pemodal, yang nantinya akan menerima pembagian keuntungan dari laba bisnis yang diperoleh.
Atau, kamu bisa memanfaatkan berbagai instrumen investasi yang menawarkan keuntungan yang bisa dilakukan secara online. Ada banyak banget, kamu bisa memilih mulai dari reksa dana, saham, surat utang atau obligasi, hingga mengembangkan dana di fintech lending.
Untuk saham, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari dividen ataupun capital gain. Dari obligasi, kamu bisa mendapatkan pemasukan uang dari kupon yang diberikan sesuai perjanjian atau ketentuan. Dari fintech lending, pemasukan uang juga datang dari bunga pinjaman modal yang diberikan. Sementara reksa dana menawarkan keuntungan yang beragam, tergantung jenis reksa dananya, mulai dari capital gain, kupon, hingga dividen juga.
5. Royalti
Alternatif sumber pemasukan uang yang berikutnya juga bisa kamu dapatkan adalah dari royalti.
Royalti adalah sejumlah uang yang dibayarkan sebagai hak dari penciptaan kekayaan intelektual. Di sini, royalti bisa saja datang dari kamu menulis buku dan kemudian diterbitkan. Atau mungkin kamu membuat jingle, dan kemudian kamu jual ke pihak-pihak yang membutuhkan. Atau, bisa juga misalnya kamu membuat desain template untuk website atau untuk keperluan yang lain, atau foto-foto, yang kemudian kamu jual melalui pihak penyedia layanan stock desain atau foto. Ketika ada orang yang mengunduh desain atau fotomu, maka kamu akan mendapatkan royalti yang besarnya sesuai dengan ketentuan.
Pemasukan uang dari royalti ini benar-benar suatu penghasilan pasif. Kamu hanya harus bekerja sekali saja, tetapi penghasilan akan bisa didapatkan selama karyamu diperjualbelikan, tanpa kamu harus menciptakan atau mengerjakan sesuatu lagi.
Nah, gimana nih? Apakah kamu sudah memanfaatkan kelima sumber pemasukan uang di atas? Atau baru ada beberapa saja?
Enggak ada salahnya lo, kamu memiliki beberapa stream income sekaligus. Pasalnya, seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa kita harus mencari alternatif jalan yang lain juga demi mengamankan langkah kita menuju tujuan finansial yang hendak dicapai. Tinggal belajar keuangan lebih mendalam lagi, agar rencana keuangan kamu lebih matang dan komprehensif.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Pensiun Sejahtera? Bisa kok, Tapi Ada Syaratnya!
Siapa yang enggak pengin pas pensiun bisa tercukupi kebutuhannya, syukur-syukur malah bisa bantu-bantu anak cucu, traktir mereka sesekali, kasih cucu angpau di hari Lebaran, dan sebagainya? Ya, seperti itulah gambaran dari pensiun sejahtera.
Mandiri dan sejahtera. Duh, impian banget deh.
Namun, menurut survei Future of Retirement yang dilakukan oleh HSBC tahun 2019 menyatakan dengan jelas bahwa 9 dari 10 orang Indonesia ternyata tidak siap pensiun sejahtera.
Dari sumber yang sama, juga terungkap fakta bahwa 68% responden berharap untuk bisa menjalani pensiun dengan nyaman, tetapi baru 30% yang sudah mulai mempersiapkannya sejak masih produktif. Padahal, rata-rata dari responden—sebesar 83%–mengaku khawatir akan kenaikan biaya perawatan kesehatan di masa depan, dengan 77% khawatir bakal kehabisan dana saat pensiun.
Tapi kenyataannya, buat anak muda, memikirkan dana pensiun itu sangatlah tidak asyik. Tidak seasyik kalau membuat rencana liburan, beli mobil, beli gadget terbaru, dan sebagainya.
Padahal, sebenarnya, jika persiapan untuk pensiun ini dilakukan sejak dini, bahkan kalau bisa ketika kita mulai bisa memiliki penghasilan sendiri, kita tak perlu lagi khawatir lo. Bebannya akan semakin ringan, seiring waktunya yang juga lebih panjang. Jaminan tercapainya juga lebih besar, karena memang waktulah yang menjadi teman kita dalam hal mempersiapkan dana pensiun yang memadai.
Pasalnya simpel. Secara logika saja, untuk menabung tiap bulan hingga mencapai Rp1 miliar akan lebih ringan bebannya kalau kamu mengumpulkannya dalam waktu 30 tahun, ketimbang harus mengumpulkan dalam waktu 10 tahun kan? Apalagi kalau usia sekarang lagi di puncak produktivitas. Ibaratnya, banyak peluang bisa dimanfaatkan untuk semakin gaspol membangun dana pensiun.
Kalau kondisinya seperti ini sekarang, jadi pesimis nggak sih buat bisa merasakan pensiun sejahtera? Apalagi dengan kebutuhan di saat ini yang juga tak boleh diabaikan. Mana inflasi tinggi, lagi! Duh!
Tenang, tenang. Nggak usah panik.
Sebenarnya mencapai pensiun sejahtera itu bisa kok kita wujudkan. Asal …
Syarat yang Harus Dipenuhi agar Bisa Pensiun Sejahtera
Memiliki kebiasaan keuangan yang baik
Yuk, coba dicek lagi yang sekarang dilakukan. Sudah benar belum? Apakah kamu sudah membagi penghasilanmu ke dalam pos-pos sesuai kebutuhan dan prioritas? Sudahkah kamu mengalokasikan investasi untuk bangun dana pensiun seperti halnya alokasi pengeluaran penting lain? Sudah investasi di awal atau masih pakai sisa uang belanja?
Kebiasaan mengeluarkan uang sehari-hari juga akan menentukan bisa tidaknya mimpi pensiun sejahtera dicapai. Kalau sekarang saja sudah sulit berhemat, di masa pensiun besar kemungkinan akan menemui kesulitan juga. Yuk, mumpung masih lama, coba jalani gaya hidup secukupnya. Pasalnya, yang mahal memang gaya hidup, biaya hidup mah bisa diatur.
Kebiasaan keuangan yang kita lakukan saat ini akan menentukan hasil yang akan kita dapatkan nantinya.
Disiplin melunasi utang
Utang merupakan salah satu hal keuangan terbesar yang harus dibereskan sebelum kamu memasuki usia pensiun.
Memangnya kalau tidak, kenapa? Ya, bayangkan saja kalau kamu masih harus membayar utang, sementara sudah pensiun—yang artinya sudah tidak produktif dan tidak ada sumber dana aktif.
Utang adalah satu beban yang harus segera dikurangi menjelang masa pensiun. So, hitung lagi posisinya sekarang, jika kamu baru mau bangun dana pensiun. Semoga sih, dengan disiplin membayar cicilan, menjelang pensiun nanti semua utang sudah lunas ya.
Memiliki proteksi yang memadai
Nah, kembali lagi ke hasil survei HSBC di atas, bahwa 83% responden mengaku khawatir akan kenaikan biaya perawatan kesehatan di masa depan. Karena itu, adalah penting bagi kamu untuk memastikan bahwa asuransi kesehatanmu terus aktif hingga masuk usia pensiun nanti. Jangan sampai terputus ya, iurannya.
Cek juga apakah kamu perlu memiliki tambahan asuransi kesehatan swasta, jika sudah punya BPJS Kesehatan. Siapa tahu, ada perlindungan tambahan yang kamu perlukan seiring waktu kan?
Namun, pastikan juga agar tetap sesuai dengan kemampuan finansialmu. Jangan sampai terbebani membayar premi, tetapi kebutuhan lain malah tak terpenuhi.
Yuk, Siapkan Jalan Menuju Pensiun Sejahtera!
Siapa pun bisa kok mewujudkan pensiun sejahtera, asalkan ketiga syarat di atas dipenuhi, siapkan selagi muda, dan buat rencana pensiun yang komprehensif dan realistis untuk mewujudkannya.
Tak hanya dari sisi karyawan, sudah sewajarnya juga bagi perusahaan untuk ikut andil dalam menyiapkan karyawan untuk siap pensiun sejahtera sejak dini. Pasalnya, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan, seperti bisa menghindarkan perusahaan dari beban arus kas yang berlebihann di masa depan, bisa meningkatkan nilai tambah pada perusahaan itu sendiri, dan sebagainya.
Yuk, isi survei persiapan masa pensiun sejahtera ini, dan dapatkan learning kit melalui email! Tinggal klik saja tautannya, dan isi formnya. Learning kit SIAP PENSIUN SEJAHTERA akan dikirimkan setelah survei di-submit.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!