Belajar Finansial dengan Menggunakan 4 Fintech untuk Pemula
Belajar finansial merupakan langkah awal yang penting dalam mengelola keuangan pribadi dengan bijak. Di era digital saat ini, teknologi keuangan, atau fintech, telah menjadi alat bantu yang tidak tergantikan dalam memudahkan proses pembelajaran ini.
Dengan berbagai aplikasi dan platform yang dirancang untuk menyederhanakan dan mendemokratisasi akses ke informasi keuangan, fintech membuka peluang bagi pemula untuk memperoleh pengetahuan finansial yang sebelumnya mungkin terasa rumit dan sulit diakses.
Table of Contents
Apa Itu Teknologi Keuangan (Fintech)?
Teknologi keuangan, atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘fintech’, merupakan gabungan dari kata ‘financial’ dan ‘technology’. Konsep ini merujuk pada penggunaan inovasi teknologi dalam desain dan pengiriman layanan serta produk keuangan.
Fintech enggak hanya merombak cara institusi keuangan tradisional beroperasi tetapi juga cara individu berinteraksi dengan aspek keuangan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Sejarah Fintech bisa ditelusuri kembali ke era awal komputerisasi pada akhir tahun 1950-an dan 1960-an, saat pertama kali teknologi mulai diintegrasikan ke dalam sistem perbankan. Namun, transformasi signifikan terjadi dengan kemunculan internet dan teknologi mobile di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21.
Sejak itu, fintech telah berkembang pesat, mencakup berbagai aspek mulai dari pembayaran digital, transfer uang, pinjaman peer-to-peer, hingga manajemen kekayaan dan investasi.
Dampak fintech pada sektor keuangan akhirnya menjadi begitu luas. Hal ini lantas mendorong bank dan lembaga keuangan lainnya untuk berinovasi dan beradaptasi dengan teknologi baru. Selain itu, fintech juga telah memainkan peran kunci dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan menyediakan layanan keuangan kepada populasi yang sebelumnya tidak terjangkau oleh sistem perbankan tradisional.
Hal ini akhirnya menciptakan lingkungan yang lebih demokratis untuk akses ke layanan keuangan. Siapa saja yang memiliki smartphone dan koneksi internet dapat mengakses berbagai layanan keuangan dengan mudah dan cepat.
Singkatnya, fintech memang merevolusi industri keuangan.Enggak hanya dalam cara layanan keuangan disampaikan dan dikonsumsi, tetapi juga dalam membuka peluang bagi inovasi dan inklusi keuangan yang lebih besar.
Alat Bantu Fintech untuk Belajar Finansial
Nah, beruntunglah kita di zaman sekarang yang mau mulai belajar finansial. Mengapa? Karena ada banyak sekali produk fintech yang bisa kita manfaatkan. Mau ngapain saja, jadi lebih mudah.
Jenis produk apa saja yang bisa kita manfaatkan untuk belajar finansial?
1. Aplikasi Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
Aplikasi perencanaan dan pengelolaan anggaran menjadi salah satu contoh terbaik sebagai alat untuk belajar finansial. Umumnya, aplikasi ini memiliki antarmuka yang user-friendly dan fitur analisis yang canggih, sehingga dapat membantu pengguna menetapkan anggaran, melacak pengeluaran, dan bahkan memberikan saran untuk pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Pastinya dengan begini, kamu dapat terbantu untuk mengembangkan kebiasaan finansial yang sehat dan membuat perencanaan keuangan pribadi yang realistis sesuai dengan tujuan keuangan kamu.
2. Platform Investasi
Banyak platform investasi online berkembang, sekaligus menyediakan edukasi investasi yang bisa jadi media bagi pemula untuk belajar finansial dan langsung praktik.
Melalui platform-platform ini, pengguna dapat belajar tentang berbagai aspek investasi, dari saham hingga obligasi, bahkan kripto, seraya memiliki kesempatan untuk berinvestasi dengan modal yang terjangkau. Edukasi yang disediakan oleh platform ini umumnya dalam bentuk tutorial interaktif, webinar, dan artikel yang membantu pemula memahami dasar-dasar investasi dan mengembangkan strategi yang cocok untuk mereka.
Apakah kamu juga sudah menginstal salah satu aplikasi investasi online seperti ini di smartphone-mu? Bagaimana manfaatnya untuk kamu? Bisa optimal kan?
3. Aplikasi Perbankan dan E-Wallet
Aplikasi perbankan sekarang umumnya sudah dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan pemantauan transaksi secara real-time. Dengan begitu, kita jadi lebih mudah memahami dan mempelajari alur keuangan kita.
Dengan kemampuan untuk melihat uang masuk dan keluar, kita bisa mendapatkan insight penting untuk mengelola dinamika cash flow pribadi kita. Kita jadi lebih mudah untuk mengawasi anggaran bulanan serta tujuan tabungan, menjadikan aplikasi perbankan ini bukan hanya alat transaksi tetapi juga mentor finansial pribadi.
Di sisi lain, e-wallet atau dompet digital, juga telah merevolusi cara transaksi dengan menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam berbagai pembayaran. Buat pemula, e-wallet bisa memberikan pengalaman praktis dalam mengelola uang digital yang kini menjadi bagian esensial dari hidup kita.
Salah satunya—mirip dengan aplikasi perbankan—yaitu tersedianya fitur pelacakan pengeluaran di aplikasi e-wallet. Fitur ini dapat membantu kita untuk memahami kebiasaan pengeluaran kita, membantu kita menyusun anggaran yang efektif.
4. Simulator dan Aplikasi Gamifikasi Edukasi Keuangan
Simulator pasar saham dan berbagai aplikasi gamifikasi edukasi keuangan bisa menawarkan cara yang unik dan menarik untuk mempelajari dunia keuangan.
Melalui simulasi yang realistis dan menantang, kita bisa mendapatkan gambaran riil dinamika pasar saham. Dengan begitu, kita pun bisa belajar bagaimana membuat keputusan investasi tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.
So, ini enggak cuma bisa memberikan pengalaman praktis yang berharga banget, tetapi juga memperkaya pemahaman pengguna tentang pasar keuangan dan strategi investasi.
Tantangan Penggunaan Fintech untuk Belajar Finansial
Yes, teknologi keuangan, yang dikenal sebagai fintech, telah membuka peluang baru dalam belajar dan mengelola keuangan pribadi. Meski demikian, ada beberapa tantangan dan batasan yang perlu dihadapi, terutama bagi para pemula dalam dunia keuangan.
Apa saja?
1. Isu Keamanan dan Privasi Data
Salah satu tantangan terbesar dalam penggunaan fintech adalah terkait keamanan dan privasi data.
Dengan meningkatnya transaksi online, risiko kebocoran data pribadi dan keuangan menjadi sebuah kekhawatiran serius. Aplikasi fintech menyimpan informasi sensitif seperti detail bank, catatan transaksi, dan data pribadi lainnya. Sementara banyak platform fintech menggunakan enkripsi dan protokol keamanan canggih, tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal dari serangan siber.
Kita sebagai pengguna harus waspada terhadap risiko ini dan memastikan bahwa kita hanya menggunakan aplikasi yang memiliki rekam jejak keamanan yang baik.
2. Batasan Akses dan Literasi Digital
Akses ke teknologi keuangan juga sering terkendala oleh batasan literasi dan infrastruktur digital.
Meskipun fintech telah berkembang pesat, masih banyak orang, terutama di daerah terpencil atau di antara kelompok usia tertentu, yang tidak memiliki kemampuan atau sarana untuk mengakses layanan ini.
Kurangnya pengetahuan tentang cara menggunakan teknologi ini atau kurangnya akses ke perangkat yang diperlukan menjadi penghalang yang signifikan. Hal ini berpeluang menciptakan kesenjangan digital lantaran sebagian masyarakat tidak bisa memanfaatkan sepenuhnya manfaat fintech dalam pengelolaan keuangan mereka.
3. Pentingnya Memilih Sumber Informasi yang Kredibel
Dalam era informasi yang melimpah, tantangan lain yang dihadapi dalam belajar finansial adalah memastikan bahwa informasi yang diperoleh melalui platform fintech adalah akurat dan kredibel.
Pasalnya, internet dipenuhi dengan berbagai sumber informasi, dan tidak semuanya dapat diandalkan. Dalam konteks belajar finansial, informasi yang salah atau menyesatkan bisa berakibat serius. Termasuk ketika membuat keputusan investasi yang buruk atau pengelolaan keuangan yang tidak efektif.
So, adalah penting untuk melakukan riset menyeluruh dan memilih sumber yang memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya.
Fintech, tanpa diragukan lagi, telah mengubah cara kita belajar finansial. Namun, seperti semua teknologi, ia datang dengan tantangan dan batasan. Dengan demikian, semua kembali pada kita, sebaik apa kebijakan kita untuk memanfaatkan semua alat yang sudah tersedia ini agar bisa memberikan nilai tambah bagi diri sendiri.
Jadi, gimana? Siap untuk belajar finansial lebih dalam tahun ini?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Contoh Produk Keuangan yang Wajib Dimiliki oleh Setiap Orang Sekarang
Zaman sekarang, kebutuhan semakin kompleks. Untungnya, produk yang bisa melayani kebutuhan tersebut juga berkembang seiring sejalan. Termasuk contoh produk keuangan.
Produk keuangan adalah segala bentuk instrumen atau alat yang digunakan untuk mengelola dan mengalokasikan dana, termasuk deposito, saham, obligasi, reksa dana, asuransi, dan lain-lain. Produk keuangan dapat digunakan untuk tujuan investasi, perlindungan, atau pembiayaan.
Kalau zaman dulu, punya rekening bank saja sudah cukup untuk menabung. Sekarang? Sudah butuh lebih dari sekadar rekening bank. Butuhnya ya yang bisa melakukan transfer ini itu dengan cepat. Butuh yang bisa dipakai untuk bayar belanjaan, makan di resto, sekaligus bayar tol. Butuh produk yang bisa sat set, tanpa ribet.
Produk keuangan adalah segala bentuk instrumen atau alat yang digunakan untuk mengelola dan mengalokasikan dana, termasuk deposito, saham, obligasi, reksa dana, asuransi, dan lain-lain. Produk keuangan dapat digunakan untuk tujuan investasi, perlindungan, atau pembiayaan.
Perkembangan Produk Keuangan
Memang, perkembangan produk keuangan sangat dipengaruhi oleh teknologi dan perubahan regulasi. Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa perkembangan penting dalam contoh produk keuangan, termasuk:
- Fintech: Teknologi telah membuat produk dan layanan keuangan lebih mudah diakses dan digunakan oleh konsumen, termasuk aplikasi mobile banking, e-wallet, dan layanan pembayaran online.
- Cryptocurrency: Mata uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum telah menjadi semakin populer dan diakui sebagai instrumen investasi.
- Produk investasi alternatif: Produk investasi seperti real estat, peer-to-peer lending, dan crowdfunding telah menjadi lebih tersedia dan terjangkau bagi investor ritel.
- Layanan keuangan inklusif: Ada upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan menyediakan layanan keuangan bagi yang sebelumnya tidak diakui oleh lembaga keuangan tradisional seperti masyarakat miskin dan pedesaan.
- Regulasi: Ada perubahan regulasi yang meningkatkan perlindungan konsumen dan membuat lembaga keuangan lebih transparan dan akuntabel.
Berikut adalah 7 contoh produk keuangan yang seharusnya kamu miliki sekarang dan ada dalam rencana keuangan yang kamu siapkan, agar hidupmu menjadi lebih mudah.
7 Contoh Produk Keuangan yang Wajib Dimiliki
1. Rekening tabungan
Beberapa waktu lalu sempat ramai dibicarakan di media sosial tentang bunga tabungan yang hanya 0%. Banyak orang terkejut karena fakta ini, padahal ya sebenarnya sejak lama besaran bunga tabungan bank itu ya memang sedikit.
So, sebaiknya memang kita tidak disarankan untuk terlalu banyak menabung di contoh produk keuangan ini. Namun, bukan berarti memiliki rekening tabungan itu enggak penting.
Faktanya, rekening tabungan tetap dibutuhkan. Kamu dapat menggunakan produk rekening tabungan sebagai alat untuk transaksi keuangan, untuk menerima gaji, transfer, mengalokasikan dana ke berbagai pengeluaran, dan lain sebagainya.
Bahkan di QM Financial, kita bisa saja punya beberapa rekening tabungan sesuai kebutuhan. Ada rekening tabungan khusus untuk menerima gaji dan operasional sehari-hari, ada rekening tabungan khusus untuk dana darurat, rekening khusus untuk belanja, dan sebagainya.
2. Asuransi kesehatan
Tidak ada yang bisa menghindari penyakit, jadi asuransi kesehatan adalah contoh produk keuangan yang juga sangat penting untuk kamu miliki.
Kamu dapat mulai menjadi peserta BPJS Kesehatan. Biasanya sih, kalau kamu kerja kantoran, secara otomatis kamu akan diikutkan sebagai peserta asuransi pemerintah ini.
Dari segi cakupan, BPJS Kesehatan sangat mumpuni dan menawarkan pembayaran yang terjangkau. Bila perlu, kamu juga bisa melengkapinya dengan asuransi kesehatan swasta sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.
3. Asuransi jiwa
Memang tidak semua orang membutuhkan contoh produk keuangan yang ketiga ini. Asuransi jiwa hanya penting dimiliki oleh kamu yang menjadi tulang punggung keluarga, terutama generasi sandwich.
Yang pasti, perhitungkan kebutuhan asuransi kamu dengan cermat, sehingga premi asuransi sebanding dengan manfaat yang dapat kamu terima. Jangan malas membaca polis asuransi, karena dari polislah kamu bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai produk asuransi yang bersangkutan, termasuk informasi mengenai premi dan santunan.
4. Kartu kredit
Kartu kredit itu memang merupakan contoh produk keuangan yang multiguna; dapat digunakan di mana saja, kapan saja untuk hal-hal yang cepat dan nyaman. Sayangnya, banyak orang menganggap kartu kredit sebagai “rekening tabungan”, tempat kita dapat menarik uang terlebih dahulu dan menyimpannya kemudian. Lebih parah lagi, banyak yang menganggapnya sebagai “uang kaget” atau “uang gratis”.
Persepsi ini salah dan perlu diperbaiki. Gunakan kartu kredit sesuai kebutuhan, jangan berlebihan. Bunga dikenakan untuk setiap penggunaan kartu kredit, yang kemudian menjadi pembiayaan tambahan. Jadi, Jjka memungkinkan, bayar tagihan secara penuh sebelum jatuh tempo.
Enggak masalah kok kalau kamu pakai kartu kredit karena pengin memanfaatkan promosi atau bonus. Tapi selalu ingat untuk membayarnya kembali.
5. Dompet digital
Produk keuangan dompet digital saat ini sangat populer di kalangan generasi milenial dan gen Z. Selain memberi kenyamanan, contoh produk keuangan ini juga cukup menarik dan dianggap lebih praktis. Selain itu, banyak operator dompet digital yang menawarkan cashback, diskon, dan berbagai promosi lainnya untuk berbagai jenis transaksi. Ya, siapa yang nggak mupeng lihat penawaran cashback?
Kamu bisa memfungsikan dompet digital ini untuk pos belanja atau lifestyle. Misalnya, sisihkan sebesar 10% dari penghasilan di dompet digital ini. Selama masih ada saldo, kamu bebas belanja apa saja yang kamu inginkan. Sounds fun, right?
6. Investasi
Perkembangan teknologi juga mendorong aktivitas investasi menjadi lebih mudah sekarang. Sudah enggak perlu harus datang sendiri ke kantor sekuritas, kamu bisa berinvestasi secara online dengan sangat mudah. Mulai dari deposito, beli emas, reksa dana, saham, crowdfunding hingga crypto.
Namun tetap waspada ya. Pasalnya, penawaran return yang menarik, kasus keamanan dan kerahasiaan data pribadi, dan masih banyak risiko lainnya tersembunyi dalam investasi online.
Kenali berbagai contoh produk keuangan untuk investasi, pilih yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan keuangan, dan kemampuanmu. Kamu enggak perlu memaksakan diri untuk mengikuti tren, karena apa yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untukmu. Lakukan analisis yang cermat agar keputusan investasi kamu matang dan bijak.
7. Dana Pensiun
Banyak dari kita yang sampai sekarang masih mengabaikan peran penting perencanaan pensiun yang komprehensif. Padahal, sementara masih muda, kita masih punya banyak waktu, maka penting untuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang.
Saat kita pensiun, kita tidak lagi memiliki penghasilan aktif, sementara kebutuhan hidup masih ada. Karena usia tua tidak produktif, satu-satunya hal yang dapat diandalkan adalah pendapatan pasif.
Untuk membangun pendapatan pasif ini, kita membutuhkan waktu untuk mempersiapkannya. Jadi jangan ragu, karena perencanaan dana pensiun adalah salah satu hal yang perlu kamu rencanakan sebelum tujuan keuangan lainnya.
Itu dia 7 contoh produk keuangan yang seharusnya kita miliki sekarang ini. Bagaimana? Produk keuangan mana yang belum kamu miliki? Mungkin, ke depannya kamu harus mulai membuat rencana untuk memilikinya dengan segera.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Sebelum Menceburkan Diri ke Dunia Investasi Online: Perhatikan Rambu-Rambu Ini!
Yash, perkembangan teknologi memang seharusnya memudahkan. Apa yang tadinya rumit, seharusnya kemudian menjadi lebih praktis dengan hadirnya teknologi. Termasuk dalam hal ini, berkembangnya dunia investasi online.
Investasi dulunya harus dilakukan secara manual, dengan mendatangi kantor sekuritas atau broker, dan kemudian ada paperworks yang banyak banget untuk diurus, baru kemudian kita bisa berinvestasi. Karena itu, untuk investasi juga butuh modal yang banyak. Dengar-dengar, dulu kita bisa berinvestasi saham mulai dari Rp50 juta. Ya pantas saja, sempat terdengar anggapan, bahwa investasi—khususnya investasi saham—itu hanya untuk orang kaya.
Untungnya, perkembangan teknologi sekarang juga merambah ke sektor finansial. Malahan, sepertinya, sektor keuanganlah yang paling pesat perkembangannya. Betul nggak? Sekarang, mau bayar apa pun, gampang. Mau belanja, gampang. Mau donasi, mudah. Termasuk investasi, semudah menjentikkan jari. Modalnya cuma smartphone dan kuota internet. Semua mungkin dilakukan, karena semua-mua sudah online, bisa diakses menggunakan internet.
Dunia investasi lantas tak lagi menjadi dunia yang tak terjangkau. Siapa pun sekarang bisa berinvestasi, dengan instrumen apa pun sesuai kebutuhan. Modalnya juga bisa minim banget, mulai dari Rp100.000. Bahkan ada reksa dana yang dijual mulai dari harga Rp10.000, dan bisa dibayar dengan e-wallet. Mau investasi emas, juga enggak harus selalu beli batangan di butik emas. Bisa juga kita beli investasi emas online; nggak perlu pusing mikir disimpan di mana.
Dunia investasi menjadi dunia yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Hari gini belum investasi rasanya belumlah lengkap. Apalagi kebutuhan kita juga meningkat. Kalau hanya mengandalkan gaji dan tabungan, rasanya bakal keteteran untuk bisa mewujudkan semua keinginan dan cita-cita kita.
So, dunia investasi adalah jawabannya.
Sebelum Mulai Terjun ke Dunia Investasi …
Namun, meski tampak menawarkan begitu banyak keuntungan, sejatinya seseorang perlu memperhatikan beberapa hal dulu sebelum benar-benar terjun ke dunia investasi, terutama dunia investasi online.
1. Pelajari risikonya
Dalam artikel sebelumnya, kita pernah membahas mengenai 6 jenis risiko dalam dunia investasi. Sudah baca belum? Boleh lo, dibaca lagi.
Memahami dan mempelajari risiko investasi bukan berarti lantas menakut-nakuti, atau membuat kita jadi parno. Justru, dengan memahami risiko, maka kita kemudian bisa berinvestasi dengan bijak dan secara dewasa.
Pasalnya, pada dasarnya, setiap investasi memang membawa risiko. Dan besar kecilnya risiko ini juga ada kaitannya dengan potensi imbal hasil yang bisa diberikan oleh instrumennya. Semakin tinggi imbalnya, maka semakin besar pula risiko yang harus dihadapi oleh investor.
Sebelum benar-benar terjun ke dunia investasi, pelajari dulu setiap risiko investasi yang bisa terjadi. Bandingkan risiko satu instrumen dengan yang lainnya, dan pertimbangkan pula dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Setidaknya, kamu harus memilih instrumen dengan risiko yang paling sanggup kamu toleransi kerugiannya.
2. Mempelajari cara manajemen risiko
Salah satu cara manajemen risiko yang wajib untuk dipelajari dulu sebelum benar-benar terjun ke dunia investasi adalah diversifikasi portofolio.
Diversifikasi portofolio artinya kamu melakukan investasi ke dalam beberapa instrumen dalam variasi imbal dan risiko tertentu—sesuai profil risikomu. Hal ini penting untuk dilakukan agar ketika nilai satu produk investasi menurun, kamu tetap masih berpeluang mendapatkan imbal hasil dari instrumen yang lain yang ada dalam koleksi portofoliomu. Dengan demikian, potensi kerugian bisa ditekan, tidak terlalu besar.
Karena untuk berinvestasi ke beberapa instrumen sekarang mudah—thanks to technology—maka kamu perlu memperhatikan jenis instrumennya. Jangan sampai instrumennya merupakan instrumen dalam tingkat risiko yang sama ya.
3. Mengenali pelaku dunia investasi online
Seperti juga aplikasi yang semakin beragam di dunia investasi, pelakunya pun sekarang juga semakin banyak. Untuk bisa berinvestasi, kamu perlu peran banyak pihak, mulai dari manajer investasi, broker, sekuritas, dan sebagainya, hingga penjual emas sekalipun.
Kenalilah mereka, dan pahami cara kerjanya. Hal ini penting, agar kemudian kamu bisa melakukan aktivitas investasi dengan lancar dan mudah. Dengan mengenali mereka, kamu juga akan lebih mudah dalam mengenali kredibilitas mereka. Pasalnya, ingat, bahwa kamu akan menginvestasikan sejumlah uang melalui mereka lo! Kalau mereka tidak tepercaya, bagaimana aktivitasmu di dunia investasi bisa terlaksana dengan baik, kan?
4. Memahami regulasinya
Aturan di dunia investasi dibuat oleh pemerintah pada umumnya bertujuan untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Misalnya saja, kamu perlu tahu regulasi perusahaan sekuritas yang resmi itu seperti apa. Dengan demikian, kamu bisa memilih perusahaan sekuritas yang terdaftar dan diawasi oleh otoritas sehingga kamu terhindar dari kemungkinan terjerat modus penipuan investasi.
Contoh lain, kamu perlu tahu bahwa pedagang kripto seharusnya berada di bawah pengawasan Bappebti, dan harus tunduk pada aturan yang ada. Jika ada pihak yang mengaku bisa menjadi perantara investasi kripto dan terdaftar di OJK, maka ini seharusnya sudah harus diwaspadai. Pasalnya, cryptocurrency seperti halnya komoditas berjangka, perdagangannya diawasi oleh Bappebti, bukan OJK.
5. Belajar cara memilih instrumen yang tepat
Dunia investasi online memang menawarkan banyak pilihan instrumen, dengan karakteristiknya masing-masing. Salah memilih bisa jadi tujuan keuangan menjadi tak tercapai.
So, penting untuk belajar dulu memahami instrumen-instrumen tersebut, agar bisa memilih dengan tepat sesuai kebutuhan, kemampuan, dan kondisi masing-masing.
Nggak perlu jauh-jauh kok belajarnya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Malas Ribet? Ini Cara Investasi yang Paling Pas buatmu!
Meskipun dikenal sebagai suatu bentuk penyimpanan dana yang menguntungkan, namun masih banyak orang yang merasa bahwa cara investasi tidaklah mudah, ribet, dan membingungkan.
Nah, jangan-jangan, ini juga termasuk kamu ya?
Well, yes! Anggapan bahwa cara investasi itu ribet dan membingungkan adalah salah satu alasan mengapa mayoritas masyarakat—terutama warga +62—merasa enggan untuk berinvestasi. Padahal investasi bisa menjadi solusi keuangan loh, buat kita. Investasi dapat mendatangkan nilai return yang besar, bahkan bisa dijadikan sebagai passive income, dan juga dana pensiun.
Pada dasarnya, beberapa langkah dalam berinvestasi memang butuhkan fokus dan perhatian yang lebih. Setelah menentukan tujuan dan menyiapkan dana yang akan diinvestasikan, kamu perlu mempelajari seperti apa aturan pada setiap instrumen investasi yang kamu pilih. Kamu juga mesti tahu, bagaimana cara mengelolanya dengan tepat agar mendapatkan keuntungan yang diinginkan, bukannya kerugian. Belum lagi, soal keuangannya secara keseluruhan, misalnya harus memastikan cash flow yang cukup, punya asuransi dan juga dana darurat. Terus, juga harus selalu rutin mengecek kondisi pasar, dan melakukan analisis yang cermat tentang pengelolaan investasi.
Nah kan. Semuanya terkesan ribet, ya?
Iya.
Tenang. Sebenarnya bisa kok dibikin enggak ribet. Tinggal kita sendiri yang harus mengelola mindset kita. Yuk, ikuti beberapa langkah berikut ini.
Cara Investasi Online adalah Solusinya
Di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya berinvestasi pada masyarakat mengalami peningkatan yang cukup pesat. Banyak orang seakan berlomba-lomba menanamkan dananya dalam berbagai instrumen investasi.
Salah satu penyebab tingginya kesadaran investasi adalah bahwa sekarang aktivitas ini sudah bisa dilakukan secara online. Cara investasi yang ribet, menyita banyak waktu dan pikiran, sudah bisa dihilangkan sedikit demi sedikit.
Cukup dari smartphone
Secara umum, tahapan dalam melakukan investasi secara online masih sama dengan cara investasi konvensional. Bedanya, kalau investasi online, segala sesuatunya bisa kamu lakukan hanya dari smartphone.
Kamu tidak harus pergi mendatangi kantor broker saham atau sekuritas, manajer investasi, dan sebagainya. Mau buka deposito, bisa langsung kok di mobile aplikasi banknya. Mau investasi emas, ada tuh di hampir semua marketplace.
Semuanya bisa dilakukan hanya dengan sentuhan jari. Mulai dari melakukan riset secara online, memilih instrumen investasi yang kamu rasa sesuai dengan tujuanmu, sampai dengan registrasi, semua cukup dilakukan dari smartphone.
Cara investasi online dipermudah dengan hadirnya banyak aplikasi investasi online yang bisa kamu pilih. Jangan lupa untuk selalu mengecek apakah aplikasi tersebut berada dalam pengawasan lembaga terpercaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak. Hal ini penting untuk memastikan tingkat keamanan investasinya.
Pada aplikasi investasi online, biasanya sudah tersedia berbagai fitur menarik yang bisa menghilangkan stigma bahwa investasi itu ribet. Kenapa? Karena fitur-fitur tersebut sangat mudah untuk dipahami dan diikuti, bahkan oleh seorang investor pemula sekalipun. Efisien, praktis, dan mudah.
Sebelum Investasi Online, Lakukan Ini
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memulai berinvestasi online. Hal-hal tersebut, antara lain:
Pertama, sebelum melakukan investasi selalu ketahui terlebih dahulu apa tujuan kamu berinvestasi. Apakah itu untuk persiapan dana pensiun, dana pendidikan, atau yang lainnya. Setelah itu, tentukan berapa dana yang akan kamu tanamkan.
Kedua, jangan pernah lupa untuk melakukan riset, walau dengan metode yang sederhana. Pergerakan angka di dunia investasi adalah sebuah pergerakan yang cepat dan dinamis. Kamu harus memilih mana instrumen yang tepat, yang sekiranya bisa kamu ikuti pergerakannya tanpa canggung.
Ketiga, biasanya pada aplikasi investasi online terdapat beberapa fitur yang memperlihatkan peluang untuk mendapatkan informasi mengenai analisis investasi. Kamu bisa mempelajari hal ini secara bertahap, agar bisa memanfaatkan informasi hasil dari analisis tersebut dengan tepat.
Lantas, apa saja instrumen yang cara investasinya mudah dan sesuai dengan kamu yang malas ribet?
Instrumen Investasi yang Cocok untuk Kamu yang Malas Ribet
Reksa dana
Reksa dana disebut sebagai instrumen investasi yang praktis, karena setelah menanamkan modal, kamu nyaris tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengecek dan memikirkan pengelolaannya. Semuanya dilakukan oleh manajer investasi yang sudah terpercaya.
Logam mulia
Cara investasi tanpa ribet yang berikutnya tentu saja adalah dengan membeli emas atau logam mulia. Emas bisa dibeli dengan modal berapa pun yang kamu punya, bahkan sekarang juga banyak yang menawarkan tabungan emas, khusus buat kamu yang hanya punya modal kecil tapi pengin berinvestasi.
Nilai jual emas rata-rata cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, jadi kamu tidak perlu cemas akan mengalami kerugian saat menjualnya kembali jika jangka waktumu memadai. Emas juga bersifat likuid, yang berarti mudah untuk diperjualbelikan tanpa syarat khusus, terutama untuk gramasi kecil.
Deposito
Pada dasarnya, deposito adalah produk dari bank yang cara kerjanya mirip dengan tabungan. Simpan uangnya, lalu kamu akan mendapatkan keuntungan dari perhitungan bunga. Bedanya, deposito memiliki periode investasi yang bisa kamu pilih di awal, sedangkan tabungan tidak. Deposito hanya bisa kamu ambil saat periode tersebut selesai, tabungan bisa kamu ambil kapan dan di mana saja.
Nggak Perlu Ribet Kan?
Perkembangan teknologi memang sudah banyak membantu kehidupan manusia. Namun, satu hal yang harus tetap diingat bahwa hal itu perlu diimbangi dengan kemauan untuk meningkatkan kemampuan digital yang kamu yang miliki.
Karena jika tidak, maka kamu akan menjadi orang yang tidak tanggap teknologi, dan akan selalu tertinggal. Termasuk dalam mengetahui cara investasi yang mudah dan praktis.
Untuk menjadi seorang investor yang baik, maka harus selalu berani dan berkeinginan untuk menambah wawasan, bukan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!