6 Pelajaran Finansial dari Film Gampang Cuan
Sudah pada nonton film Gampang Cuan belum nih? Film ini menarik banget, karena enggak hanya menyajikan komedi segar, tetapi juga mengangkat isu penting tentang literasi keuangan dan relates banget dengan kondisi sekarang.
Film ini berkisah tentang kehidupan anak rantau yang berada dalam situasi generasi sandwich, yang bukan rahasia umum lagi—banyak yang mengalami juga di sekitar kita. Atau, jangan-jangan, kamu juga gen sandwich ini nih.
Diarahkan oleh Rahabi Mandra dan diproduksi oleh Tesadesrada Ryza, film ini menampilkan aktor dan aktris terkenal Indonesia seperti Vino G Bastian, Anya Geraldine, Azi Markers, dan Meriam Bellina. Film ini, yang telah diputar di bioskop sejak 16 November yang lalu ini menawarkan pelajaran berharga tentang melalui cerita hidup Sultan (diperankan oleh Vino G Bastian).
Table of Contents
Inti Cerita Gampang Cuan
Dalam narasi film Gampang Cuan ini, Sultan, anak sulung dari sebuah keluarga di Sukabumi, merantau ke Jakarta. Dia mengklaim telah sukses merantau dengan kekayaan yang melimpah. Namun, adik perempuannya, Bilqis (Anya Geraldine), yang datang menyusulnya di Jakarta, menemukan kenyataan yang berbeda.
Mereka berdua kemudian mengetahui bahwa ayah mereka yang telah meninggal meninggalkan utang sebesar Rp300 juta. Hal ini membuat kehidupan keluarga Sultan menjadi tidak stabil, dengan Sultan yang harus membiayai kuliah adik bungsunya, Aji (Alzi Markers), dan bersama Bilqis berusaha keras mendapatkan uang untuk membayar utang tanpa sepengetahuan ibu mereka, Mamah Diah (Meriam Bellina).
Salah satu strategi yang mereka gunakan adalah investasi saham, yang membawa mereka pada serangkaian kejadian menarik dan pelajaran penting yang terkandung dalam film “Gampang Cuan”.
6 Pelajaran Finansial dari Gampang Cuan
1. Adalah Penting untuk Punya Penghasilan Stabil sebelum Investasi
Buat kita-kita yang berusia produktif ini, mempunyai penghasilan yang stabil merupakan hal yang krusial. Sayangnya enggak dengan karakter-karakter utama film ini.
Sultan dan Bilqis enggak punya pekerjaan tetap. Alhasil, hal ini bikin cash flow mereka kacau. Sudah begitu, mereka malah main saham.
Keputusan gegabah seperti ini bikin hidup Sultan dan Bilqis makin runyam. Pada akhirnya, memang seluruh keuangan keluarga Sultan dan Bilqis bergantung pada investasi yang mereka lakukan.
2. Belajar Dulu sebelum Mulai Investasi
Memiliki pengetahuan merupakan kunci dalam berinvestasi. Apalagi di pasar modal, termasuk saham. Berinvestasi tanpa pengetahuan yang memadai bisa berbahaya, sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Sultan dan Bilqis dalam Gampang Cuan.
Sebelum memulai investasi di pasar modal, kita harus kenalan dulu, dengan berbagai jenis saham, lau menentukan kriteria yang sesuai, mengetahui durasi investasi yang ideal, dan memahami aspek penting lainnya. Penting juga untuk memahami perbedaan antara investasi dan trading saham.
Tanpa pengetahuan yang cukup dan sikap mental yang tepat, bisa jadi investasinya serampangan, yang malah akan membuat risikonya menjadi bertambah tinggi.
Jadi, belajar banget nih, kalau investasi itu bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga memerlukan pengetahuan yang mendalam.
3. Pakai Uang yang Memang Dialokasikan untuk Investasi
Investasi idealnya menggunakan uang dingin, yaitu dana yang enggak dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari. Uang ini seharusnya tidak terkait dengan pemenuhan kebutuhan pokok.
Nah, yang terjadi di film Gampang Cuan ini malah sebaliknya. Sultan dan Bilqis menggunakan uang panas, yakni uang hasil utang.
Menggunakan uang pinjaman untuk investasi bisa berisiko tinggi, terutama karena pinjaman tersebut sering memiliki batas waktu pengembalian. Ingat, bahwa keuntungan investasi itu tidak pasti, sementara bunga utang itu pasti.
Keterlibatan uang panas dalam investasi dapat memengaruhi kestabilan psikologis investor, khususnya saat pasar saham mengalami penurunan. Hal ini seringkali menyebabkan investor pemula panik, yang bisa berujung pada hasil yang kurang menguntungkan. Kejadian kan, sama Sultan dan Bilqis?
4. Jangan Taruh Semua Telur dalam Satu Keranjang
Tertarik oleh keinginan cepat kaya, Sultan dan Bilqis mengambil keputusan yang kurang bijaksana di pasar modal dengan strategi all in, yaitu menempatkan semua uang mereka dalam investasi untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Strategi seperti yang dilakukan Sultan dan Bilqis justru seharusnya dihindari. Hindari untuk menaruh semua telur di satu keranjang yang sama, bener nggak?
Enggak cuma instrumennya harus didiversifikasi, tetapi juga perlu untuk menyisihkan juga dana darurat dan mempertimbangkan faktor penting lainnya. Strategi all in ini sangat berisiko, terutama jika hanya berinvestasi pada satu jenis saham, karena penurunan harga saham dapat menyebabkan penurunan nilai investasi secara signifikan.
5. Enggak Boleh Emosian
Dengan kurangnya pengetahuan tentang pasar saham, Sultan dan Bilqis menjadi investor yang mudah panik, seperti ditunjukkan dalam film Gampang Cuan. Mereka cenderung khawatir saat nilai saham menurun dan terlalu antusias saat nilainya meningkat.
Padahal, fluktuasi nilai saham adalah sesuatu yang normal dan terjadi secara rutin. Karena itu, pengetahuan yang memadai sangat penting dalam berinvestasi. Seorang investor harus cermat dalam memilih jenis saham yang sesuai dengan profil dan kebutuhan mereka, termasuk mempertimbangkan jangka waktu investasi apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang.
6. Berinvestasilah Saat Keuangan Sudah Sehat
Nah, ini sudah sempat dibahas di poin pertama di atas ya.
Sultan dan keluarganya menghadapi beban utang warisan dari ayah mereka yang berjumlah Rp300 juta. Untuk melunasi utang tersebut, Sultan mencoba berbagai cara termasuk berinvestasi di pasar saham. Ini merupakan kesalahan besar yang dilakukan Sultan dan Bilqis, karena mereka mengambil risiko investasi saat masih terbebani utang.
Buat yang sudah belajar bareng di QM Financial, pasti sudah tahu nih, bahwa untuk bisa investasi, kita tuh harus sudah bisa memenuhi kebutuhan dasar hidup dulu.Investasi di pasar saham memerlukan pengelolaan keuangan yang baik dan mental yang kuat. Orang sebaiknya tidak berinvestasi ketika keadaan keuangannya tidak memadai, khususnya jika masih terbebani oleh utang atau kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fokus utama dalam kondisi tersebut seharusnya adalah memenuhi kebutuhan dasar sebelum memikirkan investasi.
Gampang Cuan tidak hanya merupakan film, tetapi juga menjadi simbol ironi dalam kisah yang diceritakan. Film ini berhasil menyampaikan pesan penting tentang realitas dan tantangan dalam mengelola keuangan di era modern. Melalui narasi yang menarik dan karakter yang relatable, film ini mengajarkan bahwa kesuksesan finansial tidak datang dengan mudah dan membutuhkan pemahaman serta pengelolaan yang bijak.
Nah, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu masih seperti Sultan dan Bilqis?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Film yang Oke Banget untuk Belajar Keuangan
Jika kamu ingin belajar keuangan, menonton film bisa menjadi cara yang menyenangkan dan efektif untuk memperluas pengetahuanmu. Banyak film tentang keuangan yang bisa kamu tonton dan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana cara kerja pengelolaan keuangan itu dalam kehidupan sehari-hari. Terutama kita dapat belajar keuangan sehingga dapat mengambil keputusan keuangan yang bijak.
Nah, kali ini, kita akan membahas beberapa film yang sangat oke untuk belajar keuangan nih. Seru nggak tuh? Dari film-film yang didasarkan pada kisah nyata hingga film-film yang menyajikan konsep-konsep keuangan yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami, semuanya akan dibahas di sini. Yuk, simak selengkapnya!
Berikut adalah 5 film yang dapat menjadi sumber pembelajaran yang bermanfaat untuk keuangan yang bisa kamu tonton.
5 Film untuk Belajar Keuangan
The Big Short (2015)
The Big Short adalah film drama Amerika yang dirilis pada tahun 2015. Film ini disutradarai oleh Adam McKay dan dibintangi oleh Christian Bale, Steve Carell, Ryan Gosling, dan Brad Pitt. Film ini mengambil latar belakang krisis perumahan pada tahun 2008 dan mengisahkan tentang keberhasilan sekelompok investor yang dapat memprediksi dan memanfaatkan situasi tersebut untuk menghasilkan keuntungan.
The Big Short memperlihatkan betapa rentannya sistem keuangan dan bagaimana hal-hal yang tampaknya tidak mungkin akhirnya benar-benar bisa terjadi. Kita bisa belajar keuangan dari film ini, terutama tentang bagaimana berinvestasi dengan cerdas, dengan mempertimbangkan risiko dan memahami konsep-konsep keuangan yang kompleks. The Big Short adalah film yang informatif dan menghibur, yang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sistem keuangan dan krisis keuangan global.
Moneyball (2011)
Moneyball adalah sebuah film yang diadaptasi dari sebuah buku nonfiksi yang menceritakan kisah nyata tentang Billy Beane, seorang manajer tim bisbol yang menggunakan pendekatan yang inovatif dalam membangun timnya. Film ini dirilis pada tahun 2011 dan disutradarai oleh Bennett Miller serta dibintangi oleh Brad Pitt sebagai Billy Beane.
Moneyball mengajarkan kepada penonton tentang pentingnya data dan analisis dalam pengambilan keputusan. Film ini juga menyoroti tentang bagaimana pendekatan inovatif dapat membantu dalam mencapai tujuan dan mengubah stigma dalam industri yang konvensional. Moneyball adalah sebuah film inspiratif dan menghibur, yang dapat memberikan banyak kesempatan belajar keuangan yang berguna, baik dalam bisbol maupun kehidupan sehari-hari.
The Pursuit of Happyness (2006)
The Pursuit of Happyness adalah film drama inspirasional Amerika yang dirilis pada tahun 2006. Film ini disutradarai oleh Gabriele Muccino dan dibintangi oleh Will Smith, Thandie Newton, dan Jaden Smith. Film ini didasarkan pada kisah nyata Chris Gardner, seorang salesman yang berjuang untuk membangun karier demi bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anaknya.
Chris Gardner yang diperankan oleh Will Smith dikisahkan harus menghadapi kesulitan keuangan, masalah rumah tangga, dan bahkan pernah dipenjara karena tidak membayar tagihan. Meski demikian, Chris terus berjuang untuk meraih cita-citanya.
The Pursuit of Happyness adalah sebuah film yang inspiratif dan mengharukan. Film ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat yang kuat, siapa pun bisa meraih kesuksesan, meskipun mengalami banyak rintangan dan kesulitan. Film ini juga membuat kita mau belajar keuangan, terutama tentang pentingnya tabungan dan investasi dalam mempersiapkan keuangan masa depan.
The Pursuit of Happyness adalah sebuah film yang menarik dan sangat menginspirasi, yang dapat memberikan motivasi dan semangat bagi kita untuk meraih kesuksesan dalam hidup.
Wall Street (1987)
Wall Street adalah sebuah film drama Amerika yang dirilis pada tahun 1987. Film ini disutradarai oleh Oliver Stone dan dibintangi oleh Michael Douglas, Charlie Sheen, dan Daryl Hannah. Film ini mengambil latar belakang dunia keuangan dan mengisahkan tentang seorang broker saham bernama Gordon Gekko (Michael Douglas), yang sangat ambisius dan rakus dalam mendapatkan keuntungan, bahkan tanpa memedulikan etika atau akibat dari tindakannya.
Wall Street adalah sebuah film yang membuat kita belajar keuangan, terutama soal bagaimana dunia keuangan bekerja. Film ini juga menyoroti tentang bagaimana kegilaan akan keuntungan dan keserakahan dapat merusak integritas seseorang. Wall Street adalah sebuah film klasik yang tetap relevan hingga saat ini, dan menjadi referensi bagi mereka yang ingin memahami dunia keuangan dan tantangan etika yang dihadapi oleh mereka yang bekerja di dalamnya.
The Wolf of Wall Street (2013)
The Wolf of Wall Street adalah film biografi kejahatan Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2013. Film ini disutradarai oleh Martin Scorsese dan dibintangi oleh Leonardo DiCaprio sebagai Jordan Belfort, seorang broker saham yang sukses tetapi curang dan rakus untuk mendapatkan keuntungan. Film ini diadaptasi dari memoar Jordan Belfort dengan judul yang sama.
The Wolf of Wall Street memberikan gambaran yang cukup jelas tentang bagaimana dunia keuangan itu—terutama tentang bursa saham, dan bagaimana para broker saham memperoleh keuntungan yang besar dengan cara-cara yang “tidak manusiawi”. Film ini juga menunjukkan bagaimana seseorang yang terobsesi dengan uang dan kekuasaan bisa merusak hidupnya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Nah, itu dia 5 film yang bisa banget kamu jadikan media belajar keuangan.
Dari film-film tersebut, kita dapat mnegambil kesimpulan bahwa belajar keuangan memerlukan ketekunan, ketelitian, dan juga kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Film-film ini juga mengajarkan kita bahwa kejujuran dan integritas sangat penting dalam bisnis dan pasar keuangan. Kita juga harus selalu mempertimbangkan risiko dan menjaga etika dalam pengambilan keputusan finansial.
Dalam hidup, kita dapat mengambil banyak pelajaran dari berbagai sumber, termasuk film. Dengan memahami konsep-konsep keuangan yang kompleks dan bagaimana keputusan keuangan yang cerdas dapat membantu kita mencapai kesuksesan keuangan, kita dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan kita dan mempersiapkan masa depan yang lebih cerah.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!