5 Hal tentang Pos Kesehatan yang Harus Diperhatikan
Hari-hari ini kita disadarkan, bahwa perilaku hidup sehat sudah banyak kita tinggalkan. So, mungkin kita harus berterima kasih pada si virus, sehingga kita sekarang jadi lebih memperhatikan kesehatan. Lalu, apa kabar pos kesehatan dalam anggaran keuangan kita?
Ya, tampaknya memang perlu dicek lagi. Kalau misalnya pos kesehatan kemarin-kemarin belum termasuk, maka harus dimasukkan sebagai pos tersendiri di bulan depan. Semuanya tentu demi aman dan sehatnya cash flow kita.
Jadi, apa saja yang perlu diperhatikan untuk menyusun pos kesehatan yang paling aman ini? Mari kita lihat satu per satu.
5 Hal dalam Pos Kesehatan yang Perlu Diperhatikan
![5 Hal tentang Pos Kesehatan yang Harus Diperhatikan 5 Hal untuk Memastikan Seluruh Anggota Keluarga Tercover Asuransi Kesehatan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/asuransi-kesehatan-keluarga.jpg)
1. Asuransi kesehatan aman
Yes, pastikan asuransi kesehatan aman dalam pos kesehatan bulan depan. Ini berlaku baik yang menjadi peserta BPJS Kesehatan dengan difasilitasi oleh kantor, dan juga yang memiliki asuransi kesehatan mandiri dari swasta.
Jangan sampai lupa membayar iuran ya, supaya kamu–dan juga keluarga tertanggung–tetap bisa mendapatkan manfaatnya. Ingat, kesehatan ini bisa jadi “pencuri” anggaran yang cukup besar, kalau kita enggak menyiapkannya. Jadi, jangan disepelekan ya, apalagi sedang di masa-masa seperti ini.
2. Peralatan kebersihan lengkap dan sesuai standar
Sudah tahu kan, apa saja protokol standar menjaga kebersihan, baik diri, rumah, maupun lingkungan? So, pasti kamu setidaknya punya cairan disinfektan, sabun cuci tangan, hand sanitizer, tisu antiseptik, cairan pembersih lantai, kamar mandi, dan sebagainya secara ekstra sekarang.
Kalau yang tadinya cairan sabun untuk cuci tangan sebulan juga enggak habis, sekarang dua hari sekali isi ulang. Begitu pula cairan pemutih, yang tadinya sebotol kecil bisa buat sebulan, sekarang harus beli yang botol besar.
Cukup makan dompet juga kan ternyata? So, masukkan ke anggaran jika memang akan rutin kamu butuhkan setiap bulannya ya.
![5 Hal tentang Pos Kesehatan yang Harus Diperhatikan 5 Hal tentang Pos Kesehatan yang Harus Diperhatikan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/04/keuangan-pos-kesehatan.jpg)
3. Perhatikan asupan vitamin
Vitamin juga sangat penting untuk dikonsumsi sekarang ya? Kamu bisa punya banyak pilihan sih, mau menambah stok buah dan sayur segar sebagai tambahan asupan vitamin (dan juga zat gizi lainnya) atau pilih mengonsumsi vitamin dalam bentuk suplemen.
Khusus untuk konsumsi suplemen, sebaiknya kamu baca petunjuk pengonsumsiannya dengan saksama ya? Karena bagaimanapun, buatan pabrikan tentulah ada dosis yang harus dipatuhi. Berbeda dengan buah dan sayur, yang kamu boleh makan sebanyak-banyaknya, semampu kamu.
4. Pastikan menu makanan bergizi
Pastikan kamu makan makanan yang bergizi. Kalau bisa masak sendiri pasti akan lebih baik, karena dengan demikian kamu bisa mengontrol apa saja yang akan masuk ke dalam perutmu (dan juga mengontrol keuangan), sekaligus memastikan higienitasnya.
Olah makanan dengan baik, masak dengan benar. Lebih baik hindari dulu makanan-makanan setengah matang. Kalaupun pengin makan sayuran yang tanpa dimasak–sebagai lalap, misalnya–pastikan kamu sudah mencucinya sampai bersih dengan air mengalir.
Ingat ya, menu bergizi tidak harus selalu yang mahal. Yang penting adalah terpenuhi nutrisi-nutrisi pentingnya, mulai dari karbohidrat, mineral, lemak, vitamin, dan sebagainya. Jadi, pastikan kamu menyusun menu dengan cerdas.
Menu cerdas, selain akan menyehatkan tubuh, juga menyehatkan dompet.
![5 Hal tentang Pos Kesehatan yang Harus Diperhatikan Sebelum Usia 30 Tahun, Sebaiknya Kamu Sudah Membuat 5 Tujuan Finansial Ini](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2016/08/calculator-1112860_1920-960x638.jpg)
5. Dana darurat
Sekali lagi, QM Financial akan mengingatkanmu akan pentingnya dana darurat. Bagaimana posisinya saat ini? Semoga belum dan enggak akan sampai terkuras. Sisihkan terus untuk dana darurat, seberapa pun kamu mampu. Nominal sedikit pun tidak masalah, yang penting dana darurat harus selalu ada.
Jika (terpaksa) harus menggunakan dana darurat, lakukan dengan perhitungan yang matang. Bijaklah dalam membelanjakannya.
Nah, semoga dengan beberapa tip seputar keuangan untuk pos kesehatan di atas bisa membantumu melewati masa-masa berat ini ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Saat Krisis Keuangan Berakhir, Segera Lakukan 5 Langkah Berikut
Nggak ada yang berharap krisis keuangan terus berlanjut, apa pun penyebabnya. Penginnya sih ya, krisis segera berakhir, kehidupan kembali normal, dan kita pun bisa menata hidup lagi dengan lebih baik.
Nah, mari kita berandai yang baik-baik. Jika, krisis ini berakhir nanti (Amin!), apa yang pertama kali akan kamu lakukan? Langsung pesan tiket pesawat dan pelesiran keluar negeri sepuas hati?
Ya, boleh saja sih. Secara gitu ya, kita sekarang sedang “dikurung” di rumah atau di kamar sendiri. Begitu aman untuk keluar dari “kurungan”, pastilah hal pertama yang akan dilakukan adalah pergi liburan, piknik, dan jalan-jalan.
Tapi, tunggu dulu. Sebelum kamu pesan tiket pesawat, kereta api, dan lain sebagainya, sebaiknya kamu lakukan dulu beberapa hal terkait keuangan berikut ini.
5 Langkah yang Harus Segera Dilakukan Ketika Krisis Keuangan Berakhir Nanti
![Saat Krisis Keuangan Berakhir, Segera Lakukan 5 Langkah Berikut Krisis Datang, Saatnya Dana Darurat Berperan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/03/dana-darurat.jpg)
1. Atur ulang arus kas
Arus kas adalah kunci di segala kondisi. Maka, jangan bosan-bosan untuk selalu mengecek kelancarannya di segala situasi.
Saat kita mulai menghadapi krisis keuangan–dengan penyebab apa pun–mengecek kelancaran arus kas harus dilakukan pertama kali. Demikian pula, ketika akhirnya krisis keuangan berakhir, arus kas adalah hal pertama yang harus dilihat dan diamati.
Perhatikan pos-pos pengeluaran yang ada. Mungkin proporsinya sudah sempat berubah kemarin di awal masa krisis. Sudah enggak 40 – 30 – 20 – 10 (atau proporsi yang biasa) lagi. Lalu, bagaimana dengan setelah krisis keuangan berakhir? Apakah pembagian pos pengeluarannya masih sama, atau adakah yang berubah lagi?
Supaya kamu tahu dengan pasti, lakukan pencatatan harian lagi dengan membuat catatan pengeluaran, catatan pendapatan, dan anggaran. Dengan demikian, polanya akan terlihat lagi.
2. Cek posisi dana darurat
Apakah kamu sempat menggunakan tabungan dana daruratmu untuk keperluan ini itu selama krisis keuangan berlangsung? Berapa banyak?
Setelah mengetahui jumlah dana darurat yang terpakai, segera buat rencana untuk memulihkannya lagi begitu krisis keuangan berakhir. Kamu bisa mengalokasikannya langsung di depan begitu kamu terima gaji atau penghasilan. Buatlah pemulihan dana darurat ini sebagai tujuan keuangan yang utama, sebelum beranjak ke tujuan keuangan yang lain.
![Saat Krisis Keuangan Berakhir, Segera Lakukan 5 Langkah Berikut Jadi Karyawan dan Terlilit Utang? Cek, Apakah Punya 3 Kesalahan Berikut?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/04/karyawan-terlilit-utang.jpg)
3. Cek posisi utang
Bagaimana posisi utangmu? Apakah ada yang sempat tertunda cicilannya saat krisis keuangan terjadi? Kalau iya, sekaranglah waktunya untuk mengalokasikan ulang semua tagihan dan cicilan.
Coba cek artikel cara efektif melunasi utang ini ya, dan pertimbangkan langkah-langkah yang perlu atau bisa kamu lakukan untuk membayar tunggakan. Tetap tenang, dan tak perlu panik.
Meski mungkin pemerintah memberikan instruksi kepada semua pemberi pinjaman untuk dapat menunda penagihan, tetapi bukan berarti kita lantas bisa seenaknya enggak membayar utang.
Ingat ya, berani utang berani bayar.
4. Genjot penghasilan
Yang pastinya, setelah keluar dari karantina, harapannya kita bisa beraktivitas dengan lancar. Maka, ini waktunya untuk bounce back, dan menggenjot lagi penghasilan.
Selain dari pekerjaan utamamu–mungkin kamu seorang karyawan kantoran–kamu juga bisa menambah penghasilan dengan beberapa usaha sampingan. Coba cek hobimu, adakah yang mungkin bisa dibisniskan? Atau, mungkin kamu bisa tambah penghasilan dengan berdagang?
![Saat Krisis Keuangan Berakhir, Segera Lakukan 5 Langkah Berikut Saat Krisis Keuangan Berakhir, Segera Lakukan 5 Langkah Berikut](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/03/krisis-keuangan-berakhir.jpg)
5. Rencanakan bersenang-senang
So, jika semua hal sudah aman, sekarang saatnya kamu merencanakan bersenang-senang. Mau ngapain nih? Liburan? Jalan-jalan? Nonton film di bioskop? Cek jadwal konser?
Boleh saja. Pastikan semua tetap aman, dan kamu juga meneruskan kebiasaan sehat yang sudah kamu bangun selama krisis ini ya. Kebiasaan baik kan boleh banget diteruskan, meski sudah enggak di masa krisis lagi kan?
Bersenang-senang boleh, asalkan semua sudah terencana dengan baik. Yang pasti, kendalikan diri ya. Ingat, selain bersenang-senang, kita juga harus meneruskan hidup beberapa lama lagi ke depan.
Nah, itu dia beberapa langkah yang bisa kamu lakukan saat krisis keuangan sudah berakhir. Kita dapat mengambil banyak pelajaran dan hikmah dari krisis yang sekarang terjadi kan? Salah satunya betapa pentingnya kita menjaga kesehatan, baik kesehatan raga, jiwa, dan tentunya, keuangan kita.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
7 Tip Mulai Kerja di Rumah Agar Tetap Efektif
Sejak Senin, 16 Maret 2020 yang lalu, kantor QM Financial sudah menerapkan sistem work from home, atau kerja di rumah, demi berpartisipasi dalam mengendalikan penyebaran virus korona, pembawa COVID-19 yang sekarang sedang berada di panggung besar.
Bagi beberapa karyawan, hal ini enggak membawa perubahan yang terlalu drastis, karena sebagian karyawan QM Financial memang sudah bekerja secara remote. Namun, beberapa yang lain–terutama yang sering bertugas di event-event offline, terlebih pertemuan-pertemuan besar–hal ini cukup berpengaruh sih.
Nah, apakah kamu juga memiliki permasalahan serupa?
Kerja di rumah memang sekilas tampak menyenangkan. Enggak ada bos yang mengawasi, enggak ada rekan kerja yang gangguin, tapi sekaligus sepi sih, karena nggak bisa ghibah secara langsung. #eh
Bagi sebagian orang yang tidak terbiasa, masalah koordinasi juga jadi problem tersendiri. Karena terbiasa komunikasi langsung, sekarang harus melalui koneksi virtual.
So, apa yang harus kita siapkan, supaya waktu-waktu kerja di rumah atau work from home ini tetap efektif?
7 Tip untuk Kerja di Rumah
![7 Tip Mulai Kerja di Rumah Agar Tetap Efektif 7 Tip Mulai Kerja di Rumah Agar Tetap Efektif](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/03/kerja-di-rumah.jpg)
1. Kondisikan tetap seperti tempat kerja
Well, mari kita mulai dari spot untuk bekerja. Apakah di rumahmu ada sudut tertentu yang paling nyaman untuk dipakai bekerja? Kalau iya, siapkanlah.
Kita akan dapat mulai bekerja di tempat yang bersih, dan cukup terang. Kalau bisa, hindari tempat-tempat yang mudah bikin gagal fokus. Di depan televisi, misalnya. Kalau di rumah juga ada anggota keluarga lain, dan mereka mau menonton televisi, kita bisa ikutan nonton dan nggak jadi kerja.
Jadi, siapkan sudut khusus, yang cukup terang, bisa membantu kita berkonsentrasi, dan pastinya, sirkulasi udara yang juga bagus. Ketiga hal inilah yang akan menentukan betah tidaknya kita kerja di rumah
2. Pastikan internet dalam kondisi baik
Kadang memang ada area-area tertentu yang koneksi internetnya labil. Hal ini akan menghambat proses kita kerja di rumah. Karena sekali waktu, kita akan perlu video call atau tele conference dengan rekan kerja atau bos, enggak cuma kirim-kirim email doang.
Jadi, sebelum mulai bekerja, pastikan koneksi internetmu baik. Mungkin kamu bisa memilih di antara beberapa provider yang koneksinya paling stabil di rumahmu.
![7 Tip Mulai Kerja di Rumah Agar Tetap Efektif Berdamai dengan Beban Kerja, Lakukan 5 Tip Berikut](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/09/berdamai-dengan-beban-kerja.jpg)
3. Buat to do list
Kerja di rumah means nggak ada yang mengawasi. Nggak ada HR yang nyemprit kalau kita menurun kinerjanya.
Ini berarti kita sendirilah yang harus mengontrol kerjaan. Jadi, buatlah to do list untuk dikerjakan dalam satu hari, agar jangan sampai ada tugas yang terlewat.
Ingat, kita kerja di rumah, bukan liburan. Tetap ada target kerja yang harus dipenuhi.
4. Pastikan tetap makan siang dan istirahat
Kemungkinan yang lain, karena terlalu sibuk, kita jadi lupa makan siang dan istirahat. Kalau di kantor, teman-teman istirahat, kita juga jadi bisa ikut istirahat. Di rumah, akan berbeda kondisinya.
Jadi, tentukan pukul berapa kamu akan beristirahat siang. Mau disamain dengan jam istirahat di kantor kayak biasanya juga nggak masalah. Jangan sampai keasyikan, terus bablas sampai sore tanpa istirahat.
Ingat, di masa-masa seperti ini, kamu harus jaga kesehatan lo!
![7 Tip Mulai Kerja di Rumah Agar Tetap Efektif 7 Tip Mulai Kerja di Rumah Agar Tetap Efektif](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2016/07/IMG_20160628_093232-960x540.jpg)
5. Dana darurat tetap aman
Ini adalah kondisi darurat. Kamu yang biasa bisa bepergian ke mana-mana, sekarang harus mengarantina diri sendiri, dengan kerja di rumah, demi bisa ikut memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Meski hanya di rumah, kemungkinan kamu akan justru butuh beberapa keperluan ekstra. Misalnya, beli beberapa alat kebersihan lebih banyak, dengan harga yang lebih mahal.
Kamu bisa menggunakan dana daruratmu, tetapi ingat untuk menggantinya nanti jika sudah ada dana lagi ya. Jangan pernah biarkan dana daruratmu kosong.
6. Tetap pantau arus kas
Kamu juga harus ekstra hati-hati dalam mengatur arus kas. Beberapa teman cerita, selama kerja di rumah, mereka malah makin gencar aja jajannya. Segala macam abang cilok, siomay, bakso, seblak yang lewat depan rumah, dilarisin.
Well, pastikan kamu tetap jaga jarak dari si abang tukang jualan ya, dan jangan lupa selalu cuci tangan.
Selain itu, awas arus kasmu! Tetap kendalikan, tetap pastikan arusnya positif. Tunda dulu kebutuhan yang kurang penting, dahulukan kebutuhan primer.
![7 Tip Mulai Kerja di Rumah Agar Tetap Efektif 7 Tip Mulai Kerja di Rumah Agar Tetap Efektif](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2014/10/training-belanja-960x380.jpg)
7. Bijak belanja
Di beberapa daerah sudah terjadi panic buying; belanja habis-habisan untuk nyetok kebutuhan di rumah. Untuk ini, kamu sebaiknya nggak perlu ikutan.
Panic buying justru akan memperburuk keadaan. Apalagi, ada orang lain yang nggak mampu untuk membeli sama banyaknya dengan kita, karena mereka hanya punya cash harian yang jumlahnya terbatas. Cobalah berbagi, belanjalah dengan bijak dan secukupnya. Pemerintah sendiri menjamin, barang-barang kebutuhan jumlahnya cukup untuk semua orang. Dengan catatan: kita nggak kemaruk.
Kalau kita bisa hidup gotong royong (meski tanpa menyentuh atau berdekatan), kita pasti bisa melalui ini semua bersama, sehingga kondisi pun kembali normal.
So, kerja di rumah? Nggak masalah. Kendalikan diri, kurangi bepergian atau berada di kerumunan. Pun kendalikan keuangan.
Everything is going to be OK, shortly!
Mumpung kerja di rumah, dan mungkin jadi banyak waktu luang (karena kamu nggak perlu macet-macetan ke kantor), kenapa nggak sekalian nambah pengetahuan tentang literasi keuangan? Ketika krisis berakhir nanti, kamu pun akan siap untuk bekerja keras mencapai tujuan finansialmu yang sempat tertunda gara-gara virus korona. Yu, ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Dapat Bonus Tahunan Perusahaan, Lakukan 5 Hal ini Supaya Nggak Mubazir dan Tetap Happy
Bonus tahunan perusahaan merupakan salah satu insentif yang biasanya memang diagendakan untuk memberikan apresiasi terhadap kinerja karyawan. Jadwal pemberiannya sih bermacam-macam, tergantung kebijakan masing-masing. Ada yang diberikan akhir tahun, ada yang di pertengahan, ada pula yang di awal tahun.
Biasanya sih, pemberian bonus ini diberikan sebagai “pamungkas” evaluasi tahunan, atau appraisal kinerja karyawan. Makanya, besarannya juga banyak faktor penentunya. QM Financial pernah membahas perhitungan bonus tahunan perusahaan ini di salah satu artikel. Bisa deh, dicek yah kalau belum sempat dibaca.
So, jika kamu sekarang baru saja menerima bonus tahunan perusahaan, terus mau diapain nih? Mau langsung cek wishlist di e-commerce kesayangan? Atau, mau langsung capcus ke phone market, gegara lihat iklan smartphone terbaru kemarin pas jalan ke kantor?
Memang bagi sebagian orang, bonus tahunan perusahaan semacam uang “kaget” yang rasanya harus wajib kudu segera dibelanjain barang-barang incaran, sebelum keduluan kebutuhan lain. Padahal … kebutuhan “lain” itu bisa jadi mendesak, dan lebih penting lagi.
Tapi, kalau dibelanjakan untuk kebutuhan “lain” … yahhh … kapan lagi sih dapat bonus tahunan perusahaan gini? Bisa jadi akhir tahun nanti lagi, atau malah setahun lagi. Huhuhu ….
Namun, memang itulah poinnya. Ingat, kita manusia biasa. Adalah wajar kalau kita punya keinginan banyak, tapi uang terbatas. Maka dari itu, mesti diatur. Semua-mua harus diatur–terutama masalah keuangan.
Jadi, gimana caranya, kita bisa menikmati bonus tahunan perusahaan, tapi sekaligus bisa memenuhi kebutuhan? Begini caranya.
5 Langkah Mengatur Keuangan Setelah Mendapat Bonus Tahunan Perusahaan
![Dapat Bonus Tahunan Perusahaan, Lakukan 5 Hal ini Supaya Nggak Mubazir dan Tetap Happy 6 Jenis Utang yang Biasa Melilit Para Karyawan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/08/jenis-utang.jpg)
1. Alokasikan lebih banyak untuk cicilan utang
Cicilan utang, apa kabar? Bisa ngebayangin enggak, hidup kita nanti kalau bisa terbebas dari utang? Gimana rasanya?
Seger! Ringan! Happy!
Yes, makanya, ayo lunasi utang lebih cepat! Cek yuk, posisi utang hari ini. Utang kartu kredit, KPR, kredit motor, atau utang slow juicer. Mana nih yang memungkinkan untuk diberesin dulu? Yang paling sedikit kekurangannya. Kalau mencukupi, lunasi saja dengan bonus tahunan karyawan yang kamu terima!
Setidaknya kamu akan berkurang satu beban utang, dan itu rasanya sudah cukup melegakan lo! Nantinya, kondisi keuanganmu juga lebih sehat.
2. Tambah dana darurat
Coba cek dana darurat. Apakah sudah memenuhi jumlah ideal? Belum? Atau malah sebenarnya sih sudah, tapi kemarin sempat diambil sebagian untuk bantu saudara yang sakit?
Sekarang saatnya untuk “mengembalikan” dana daruratmu. Atau, kalau memang belum memenuhi jumlah idealnya, ya topup deh dengan uang bonus tahunan perusahaan yang kamu punya. Enggak perlu semua kok. Sisihkan beberapa persen saja juga sudah cukup, investasikan di instrumen yang sesuai.
![Dapat Bonus Tahunan Perusahaan, Lakukan 5 Hal ini Supaya Nggak Mubazir dan Tetap Happy Dapat Bonus Tahunan Perusahaan, Lakukan 5 Hal ini Supaya Nggak Mubazir dan Tetap Happy](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2016/08/tax-468440_1920-1-960x640.jpg)
3. Alokasikan untuk pengeluaran tahunan
Bulan Maret ini, kamu harus mengirim laporan SPT kan? Adakah pajak yang tertunggak atau harus segera dibayar? Pajak kendaraan, PBB, dan pajak-pajak lain?
Kalau ada, alokasikan dari bonus tahunan perusahaan yang kamu terima.
4. Manjakan diri
Yes, of course kamu boleh memanjakan dirimu, memberi reward untuk dirimu sendiri. Kan sudah bekerja keras, kinerja baik, bahkan bisa on target atau malahan melampaui target, makanya perusahaan saja mau memberikan apresiasi terhadap kamu berupa bonus tahunan perusahaan. Masa, kamu enggak kasih penghargaan juga terhadap dirimu sendiri kan? Awas lo, kesehatanmu!
Tapi, tetap harus dikendalikan ya.
Kalau mau aman, ya langsung masukkan sekian persen ke rekening khusus belanjamu, kalau ada. Jadi, kalau di rekening belanja saldonya sudah menipis, maka kamu bisa setop dulu juga belanjanya.
Begitu juga kalau kamu memutuskan hendak liburan dengan uang bonus tahunan yang kamu terima. Rencanakan dengan baik, jangan sampai menghabiskan uang untuk hal yang sia-sia. Boleh saja menggunakannya untuk menyenangkan diri, tetapi harus tetap bijak.
![Dapat Bonus Tahunan Perusahaan, Lakukan 5 Hal ini Supaya Nggak Mubazir dan Tetap Happy Dapat Bonus Tahunan Perusahaan, Lakukan 5 Hal ini Supaya Nggak Mubazir dan Tetap Happy](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/03/bonus-tahunan-perusahaan.jpg)
5. Tambahkan ke investasi dana pensiun
Investasi untuk dana pensiun kan seharusnya sudah punya jatah tersendiri setiap bulan kan ya? Nah, kalau ada bonus tahunan perusahaan seperti ini, bisa juga deh dikasih jatah sedikit ekstra untuk ditambahkan.
Berapa pun uang bonus tahunan perusahaan yang kamu alokasikan ke dana pensiun, pastinya akan lebih bermanfaat untuk masa depan ketimbang sekadar dihabiskan untuk jajan boba atau kopi kekinian kan?
Kalau bonus tahunan perusahaan yang kamu terima cukup besar, kamu pun bisa mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi lagi–menambah jenis instrumen investasi untuk dana pensiun. Tapi ingat ya, pelajari dulu karakteristik setiap instrumen investasi yang hendak kamu pilih; sesuaikan dengan tujuan dan profil risikomu.
Yes, begitu mendapatkan bonus tahunan perusahaan, pasti kamu akan segera punya rencana untuk penggunaannya. Tentu semua terserah kamu, karena kamu memang layak mendapatkannya. Namun, ada baiknya kalau kamu juga bijak. Tak hanya memikirkan kesenangan hari ini, tetapi juga harus memikirkan rencana jangka panjangmu ke depan.
Selamat ya, untuk bonus tahunan yang kamu terima! Semoga yang berikutnya bisa lebih lagi!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Setelah Lama Menikah, Pasangan Suami Istri Harus Cek 5 Hal Keuangan Ini
Sebagai pasangan suami istri yang telah lama menikah, biasanya apa sih yang selalu jadi bahan obrolan? Rencana sekolah lanjutan untuk anak? Rencana pensiun mau ngapain aja?
Yes, sebagai pasangan suami istri yang telah lama menikah, pastinya kita harus tetap memelihara komunikasi yang baik satu sama lain, bahkan seharusnya jalan komunikasi semakin baik lantaran sudah begitu lama berkeluarga. Iya kan? Yang dulu, saat masih menjadi pasangan pengantin baru masih tergagap-gagap, sekarang sudah biasa.
Tapi kadang, karena sebegitu biasanya, justru malah makin jarang mengobrol serius berdua. Apalagi sudah ada anak-anak yang “ngerecokin”–dalam arti baik ya. Kadang rasanya susah banget untuk sekadar sendirian berdua saja ngobrol sana-sini sama pasangan.
Apalagi ngobrolin keuangan keluarga. Beugh. Rasanya nggak sempat lagi.
Padahal, seiring waktu berjalan, banyak hal yang harus selalu pasangan suami istri pantau ketika mereka sudah lama menikah, termasuk keuangan keluarga. Kalau dulu, saat masih berada di awal masa pernikahan sudah pernah mengobrol berdua tentang apa saja yang pengin dijadikan cita-cita keluarga, sekarang waktunya untuk me-review, apa saja yang sudah didapatkan dan apa yang masih harus diperjuangkan.
Jadi, sebagai pasangan suami istri yang sudah lama menikah, hal keuangan apa saja nih yang harus diobrolkan lagi?
![Setelah Lama Menikah, Pasangan Suami Istri Harus Cek 5 Hal Keuangan Ini 5 Tip Menyesuaikan Kebiasaan Keuangan Pengantin Baru](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/02/kebiasaan-keuangan-pengantin-baru.jpg)
1. Cek aset yang dimiliki sekarang
Sudah berapa tahun menjadi keluarga, seharusnya sih sudah ada sedikit aset yang terkumpul. Betul nggak? Jadi, mari kita cek aset apa sajakah yang berhasil kita miliki sejak kita mulai membangun keluarga hingga sekarang.
Kamu bisa cek:
- Posisi tabungan di bank
- Posisi kepemilikan surat berharga
- Posisi investasi lainnya, misalnya kamu sempat berinvestasi di P2P Lending, dan sebagainya.
- Posisi kepemilikan properti
- Posisi kepemilikan barang lain yang bisa menjadi aset pribadi
Nah, coba bicarakan berdua ya, karena seharusnya sebagai pasangan, kalian masing-masing harus tahu posisi aset real kalian ini.
2. Cek kondisi utang
Apa saja utang yang masih ongoing sampai dengan hari ini? KPR? Kredit kendaraan? Beberapa kredit panci dan blender?
Pastikan satu sama lain tahu, utang apa saja yang harus menjadi beban keluarga, dan kapan utang ini harus diselesaikan. Pastikan juga, bahwa posisi cicilan utang maksimal 30% dari penghasilan bulanan ya. Jika sudah melebihi batas, maka cari cara untuk bisa mengurangi porsi cicilan utang ini. Coba cek artikel mengenai cara efektif melunasi utang ini ya?
Hal ini juga penting untuk dilakukan jika ternyata–karena suatu keadaan tertentu–kita belum juga dapat melunasi utang, sedangkan masa pensiun semakin dekat. Wah, mesti segera dicari cara ya, jangan sampai di masa pensiun kita masih terbebani oleh utang.
Karena itu, masalah kondisi utang ini adalah salah satu hal keuangan yang harus dibicarakan oleh pasangan suami istri secara periodik atau rutin.
![Setelah Lama Menikah, Pasangan Suami Istri Harus Cek 5 Hal Keuangan Ini 5 Kesalahan dalam Membayar Utang](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/01/kesalahan-membayar-utang.jpg)
3. Cek rasio tabungan
Rasio tabungan terideal adalah 10% dari penghasilan per bulannya. Jadi, apakah sampai saat ini, kamu dan pasangan kamu masih dapat menabung minimal 10% dari penghasilan bulanan kalian? Atau, kurang? Atau malah lebih?
Jika masih stagnan di 10%, mungkin enggak kalau ditambah lagi porsinya? Kalau misalnya posisi menabung sekarang kurang dari 10%, apa yang menjadi penyebab kurangnya porsi ini? Adakah hal-hal yang bisa dilakukan untuk menambah porsinya? Nah, terus, kalau lebih gimana? Ya, bagus! Keep going!
4. Cek rasio likuiditas
Hal keuangan berikutnya yang harus dicek oleh pasangan suami istri yang telah lama menikah adalah rasio likuiditas, yaitu perbandingan antara pengeluaran bulanan dengan aset lancar yang sudah dimiliki sampai sekarang.
Yang termasuk aset lancar itu apa? Adalah uang tunai, tabungan, deposito, reksa dana pasar uang, dan sebagainya–yang bisa dicairkan ke dalam bentuk uang tunai dalam waktu singkat. Likuiditas ini paling ideal besarnya 3 – 6 kali pengeluaran bulanan.
Bisa dibilang, posisi rasio likuiditasmu ini adalah posisi real dana daruratmu. Dana darurat akan menjadi “payung” jika suatu saat ada kendala dalam hidup kita. Namanya juga darurat kan?
So, likuiditas ini penting juga untuk dicek secara periodik, bagi pasangan suami istri. Jangan sampai kecolongan, karena sering dipakai untuk kondisi darurat, tapi lupa diganti ya.
![Setelah Lama Menikah, Pasangan Suami Istri Harus Cek 5 Hal Keuangan Ini Setelah Lama Menikah, Pasangan Suami Istri Harus Cek 5 Hal Keuangan Ini](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/02/pasangan-suami-istri-yang-sudah-lama-menikah.jpg)
5. Cek posisi tujuan keuangan
Dan, akhirnya, apa kabar tujuan keuangan yang dulu pernah dibuat saat masih pengantin baru? Semoga masih tetap istikhomah dan konsisten berjuang mencapainya.
Adakah tujuan keuangan yang sudah berhasil diwujudkan? Banyak sih harusnya. Apa saja? Coba dibikin daftar, supaya bisa menambah motivasi untuk mencapai tujuan keuangan lain yang belum terlaksana.
Itu dia beberapa hal keuangan yang harus dicek oleh pasangan suami istri yang sudah lama menikah secara periodik dan rutin.
Sudah punya kebiasaan ngobrolin 5 hal di atas belum sama pasangan? Kalau belum, hayuk, segera diawali deh kebiasaan baik ini ya. Bermanfaat banget lo, agar bisa konsisten di jalur yang sudah disepakati untuk mencapai tujuan bersama.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Tujuan Keuangan Pengantin Baru yang Harus Segera Direncanakan
Iyes, jangan tunda lagi. Begitu kamu dan pasanganmu sudah sah membentuk keluarga baru, maka sekarang waktunya untuk segera merencanakan hidup dan membuat tujuan keuangan pengantin baru.
Yep. Jangan kelamaan tenggelam di euforia sebagai pengantin baru ya, Gaes! Karena hidup setelah pesta pernikahan ini akan lebih penting dan lebih panjaaang …. Dan, tanpa tujuan yang jelas pun rencana yang matang, ragu juga sih kamu dan pasanganmu bisa grow older together dengan tenang.
So, yuk yuk! Segera bangun, duduk di meja berdua, siapkan juga camilan dan teh atau kopi. Rumuskan segera apa saja yang kalian cita-citakan, dan rencanakan hidup kalian ke depan.
5 Tujuan Keuangan Pengantin Baru yang Harus Segera Direncanakan
![5 Tujuan Keuangan Pengantin Baru yang Harus Segera Direncanakan 5 Tujuan Keuangan Pengantin Baru yang Harus Segera Direncanakan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2018/03/QMFinancial_Dana-Pensiun-dari-Kantor-960x614.jpg)
1. Dana Darurat
Yes, dana darurat menjadi tujuan keuangan pengantin baru yang pertama kali harus direncanakan lebih dulu.
Mengapa? Karena–seperti namanya–dana darurat will come handy di saat darurat. Apa saja situasi darurat ini? Yang pasti sih enggak termasuk midsale di department store atau flash sale gadget terbaru di marketplace ya.
Yang termasuk dalam situasi darurat ini misalnya ban mobil meletus dan minta ganti, mesin cuci di rumah tahu-tahu ngadat, jatuh sakit dan belum bisa klaim asuransi, harus membantu saudara yang kesulitan, dan sebagainya.
Yes, situasi darurat akan selalu terjadi ke depan ya, jadi akan sangat baik kalau kita selalu siap juga. Berapa besarnya? Bagi pasangan pengantin baru–yang belum punya anak–besarnya 6 x pengeluaran bulanan. Kalau nanti sudah punya anak satu, maka dana darurat paling ideal 9 x pengeluaran bulanan, dan anak dua 12 x pengeluaran rutin bulanan.
2. Dana rumah pertama
Masa enggak mau mandiri setelah berkeluarga? Ada banyak hal yang hanya bisa diraih ketika kita sudah mandiri, lepas dari orang tua lo! Lagi pula–buat sebagian besar pengantin baru–kan sebentar lagi juga ada program anak pertama kan? Pastinya, akan lebih leluasa jika kita punya tempat tinggal sendiri.
So, dana rumah pertama harus menjadi salah satu tujuan keuangan pengantin baru. Lebih cepat tercapai, maka akan semakin baik.
Dana rumah pertama ini bisa dibagi menjadi 2 tahap: mengumpulkan DP rumah dan kemudian menyusun rencana cicilannya.
So, take your time untuk mengobrolkan tujuan keuangan ini sesegera mungkin ya!
![5 Tujuan Keuangan Pengantin Baru yang Harus Segera Direncanakan 3 Pertimbangan Penting Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak yang Justru Sering Dilupakan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/12/biaya-pendidikan-anak.jpg)
3. Dana Pendidikan Anak
Buat sebagian pengantin baru, biasanya program anak pertama akan langsung dijalankan. Nah, akan lebih baik, sembari menjalani program hamil, sekalian nih memikirkan dan merencanakan dana pendidikan anak. Yes, biar masih berstatus baru menikah, hal ini adalah tujuan keuangan pengantin baru yang sangat penting juga untuk direncanakan sejak awal.
Mengapa? Karena biaya pendidikan itu akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Enggak pernah dalam sejarah, ada biaya pendidikan menurun, kecuali ada kondisi yang luar biasa.
Selain itu, semakin awal mempersiapkan, beban investasinya juga lebih ringan. Jadi, ayo, segera rencanakan ya!
4. Dana Pensiun
Want to grow old together? Bagus! Pertanyaannya: mau menua di mana dan seperti apa?
Jangan sampai nih kalian–sebagai pengantin baru–menjadikan anak-anak kalian nanti sebagai sandwich generation ya. Duh, istilah ini semakin banyak disebut sekarang ya? Jadi berasa overrated nggak sih? Ya, makanya, berhenti di kita ya!
Karena itu, jangan menua tanpa rencana. Kalau kamu ngeblank, enggak tahu harus mulai dari mana untuk merencanakan masa depanmu ini, hubungi tim QM Financial ya, cari jadwal kelas yang cocok. Atau mungkin, book kelas private aja biar leluasa curhat.
![5 Tujuan Keuangan Pengantin Baru yang Harus Segera Direncanakan 5 Tujuan Keuangan Pengantin Baru yang Harus Segera Direncanakan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/02/tujuan-keuangan-pengantin-baru.jpg)
5. Dana Liburan
Liburan keluarga yang dijadwalkan itu penting lo! Hari gini masa nggak liburan? Duh, apa kabar kesehatan mental?
Makanya, dana liburan bisa juga menjadi salah satu tujuan keuangan pengantin baru yang harus segera dibicarakan. Meski enggak harus liburan ke tempat jauh dan mahal sih, tapi seenggaknya, dengan rencana yang baik, kita jadi bisa rutin liburan tanpa mengganggu cash flow harian, apalagi pakai utang.
Lagi pula, ngobrolin rencana liburan itu sangat asyik dan menyenangkan, di tengah-tengah obrolan tujuan keuangan pengantin baru serius yang lain kan?
Nah, sudah siap untuk ajak ngobrol tentang tujuan keuangan pengantin baru ini? Yes, semoga semua berjalan lancar ya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Kesalahan dalam Membayar Utang
Gimana? Sudah dalam tahap membayar utang kembali, demi 2020 bebas utang dan kondisi keuangan yang lebih sehat? Bagus!
Membayar utang adalah kewajiban setiap umat yang berutang. Karena, berani utang ya berani bayar. Kewajiban membayar harus sudah menjadi bahan pertimbangan utama bahkan sebelum utang. Ya, kalau enggak, terus enggak dibayar kembali, gitu? Jangan utang deh, kalau memang enggak berniat membayar kembali.
Tapi, kadang kejadian juga, sudah berniat baik untuk membayar utang kembali, tapi justru kita semakin terjerat dalam perutangan. Ouch! Tentunya kamu enggak mau dong, hal ini terjadi kan? Karena itu, jangan sampai melakukan beberapa kesalahan berikut ini saat membayar utang.
5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Membayar Utang Kembali
![5 Kesalahan dalam Membayar Utang 5 Kesalahan dalam Membayar Utang](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/01/kesalahan-membayar-utang.jpg)
1. Menambah utang lagi
Gali lubang tutup lubang, tanpa sadar lubangnya justru semakin besar dan dalam. Duh, mimpi buruk banget deh ini, bagi semua orang yang punya utang.
Mungkin kamu berpikir, nggak apalah pinjam pada keluarga, misalnya, demi membayar utang bank. Baiklah, itu keputusanmu. Namun, kamu juga memperhitungkan “harga” atau value hubungan keluarga, jika kamu memutuskan untuk gali lubang untuk menutup lubang yang lain seperti ini.
Atau bisa jadi, kamu memperhitungkan bahwa bulan depan gajimu akan naik. Maka, kamu anggap nggak apa deh buat menambah utang lagi, padahal utang yang lain masih panjang pelunasannya. Hati-hati, sebaiknya jangan pernah menggunakan uang yang belum di tangan, dan tetap pertahankan pada batas maksimal 30% dari penghasilan. Kalau uang belum di tangan, itu berarti kamu belum punya uang untuk membayar utang lo! Kalau ada kondisi tertentu hingga kenaikan gajimu tertunda, bagaimana?
Juga, kalau sudah lebih dari 30%, sebaiknya setop utang dulu. Jangan menambah utang lagi.
2. Tanpa rencana atau strategi
Besarnya utang mungkin tak seberapa, tetapi untuk membayarnya kembali kamu tetap butuh rencana dan strategi.
Mengapa? Karena tanpa rencana dan strategi, utang tak akan terkelola dengan baik hingga bisa saja berakibat kita jadi kewalahan membayarnya kembali.
Rencana dan strategi untuk membayar utang kembali ini seharusnya sudah dipertimbangkan masak-masak saat kita masih berencana untuk berutang. Kalau sudah berpasangan, bagaimana pembagian peran dalam mengelola keuangan–termasuk harus membahas siapa yang bertugas membayar cicilan, jika memang utangnya harus dibayar kembali dengan cara dicicil. Dan, seterusnya.
Jangan sampai berutang, tanpa rencana dan strategi pembayaran kembali.
![5 Kesalahan dalam Membayar Utang 6 Jenis Utang yang Biasa Melilit Para Karyawan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/08/jenis-utang.jpg)
3. Bayar telat
Bayar telat, ingat denda. Hampir di setiap jenis kredit atau utang, selalu ada denda yang berlaku jika ada keterlambatan pembayaran. Bahkan utang sekecil di PayLater pun juga ada dendanya lo. Memang tak seberapa sih, sekitar Rp2.000 per hari saja.
Nah, dengan limit utang yang kecil juga, lalu terjadi keterlambatan pelunasan, masih ditambah dengan bunga dan biaya administrasi, jadi akumulasi denda ini akhirnya kerasa juga. Apalagi kalau sampai telat sebulan. Yah, berarti berapa persen sendiri tuh?
Begitu juga dengan utang kartu kredit. Bayar telat, akan ada denda plus bunga. Lama-lama cuma bisa bayar minimum, yang akhirnya bikin bunga berbunga dan makin membengkak.
4. Bayar minimum
Kadang para kreditur ini memang menganggap enteng sih, dengan jumlah pembayaran utang minimum ini. Banyak yang salah paham, bahwa bunga kartu kredit dihitung berdasarkan sisa tagihan, padahal sebenarnya dari nilai total transaksi utang.
Dengan membayar jumlah minimum ini, total tagihan yang perlu dibayarkan semakin meningkat. Parahnya, hal ini justru banyak yang tak disadari oleh para pengguna kartu kredit pembayar minimum ini.
So, sebaiknya, jangan tunda lagi membayar utang–terutama utang kartu kredit. Kalau punya uang lebih, segera saja lunasi. Agar tak kena efek bunga berbunga.
![5 Kesalahan dalam Membayar Utang Gaji Besar Utang Semakin Banyak, Apa yang Salah? Ini Dia 3 Penyebabnya!](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/10/gaji-besar-utang-besar.jpg)
5. Pakai uang pos lain, tapi lupa ganti
Saat kita membayar utang, mungkin kita harus mencairkan tabungan ataupun dana darurat. Semua demi utang yang lebih cepat terlunasi. Ini adalah langkah yang baik.
Namun, hal ini bisa jadi bumerang, kalau uang yang kita pakai untuk melunasi utang itu tidak segera diganti. Misalnya, kita ambil dana darurat. Utang lunas, maka PR selanjutnya adalah segera mengganti dana darurat yang sudah dipakai. Kalau enggak, nanti kalau butuh dana lagi gimana? Masa iya, mau utang lagi?
Jadi, jangan sampai lupa mengganti uang yang dipakai untuk membayar utang ya.
So, gimana nih? Semoga kamu tidak melakukan satu pun dari kesalahan membayar utang di atas ya. Semoga utangmu juga segera beres.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Mengatur Gaji UMR 2020 Supaya Cukup Sebulan? Bisa!
Berdasarkan surat edaran Menteri Ketenagakerjaan bernomor B-M/308/HI.01.00/2019, di bulan November 2019 yang lalu, para gubernur di 34 Provinsi di Indonesia secara serentak mengumumkan kenaikan gaji UMR di wilayah masing-masing. Apa kabar gaji UMR Jakarta nih?
Kenaikan gaji UMR ini berdasarkan pada laju inflasi nasional yang mencapai 3,39% dan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12%. Dengan demikian, diputuskan ada kenaikan gaji UMR 2020 bagi pekerja di Indonesia sebesar 8,51%.
Kalau menurut hitungan, berarti seharusnya sih di tahun 2020 ini, gaji UMR Jakarta itu sebesar Rp4.267.349.
Apakah ini kabar gembira untukmu?
Bisa jadi, tapi harus kamu ingat. Bahwa kenaikan gaji UMR secara nasional ini diputuskan atas dasar inflasi. Sehingga enggak cuma gaji kamu saja yang naik, barang-barang kebutuhan pokok juga akan naik. Belum lagi uang sekolah, harga rumah, dan lain sebagainya.
Sudah harus mengelap keringat di dahi sekarang? Well, no worries. Gaji besar ataupun kecil sebenarnya enggak masalah, yang penting bagaimana kita bisa mengaturnya dengan bijak. Termasuk jika sekarang kamu menerima gaji UMR Jakarta.
Punya gaji UMR terus merasa paling menderita, sengsara, nelangsa? No, no. Enggak. Bahkan dengan gaji UMR pun, kamu seharusnya masih bisa menabung dan investasi kok.
Bagaimana caranya?
5 Langkah Mengatur Gaji UMR
![Mengatur Gaji UMR 2020 Supaya Cukup Sebulan? Bisa! Mengatur Gaji UMR 2020 Supaya Cukup Sebulan? Bisa!](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/01/mengatur-gaji-UMR-Jakarta.jpg)
1. Pisahkan dalam 5 pos pengeluaran
Di QM Financial, kami memisahkan pos-pos pengeluaran dalam 5 jenis, yaitu:
- Cicilan dan utang, hanya boleh maksimal 30% dari penghasilanmu. Jadi–kalau mau pakai UMR Jakarta sebesar Rp4.267.349, maka maksimal kamu hanya mampu mempunyai cicilan sebesar Rp1.280.204,7. Jangan lebih ya, ini adalah besarnya maksimal cicilan semua utang: kartu kredit, cicilan gawai, panci, sampai KPR sekalipun.
- Tabungan dan investasi, sebesar 10 – 30% dari penghasilan bulanan. So, untuk gaji UMR Jakarta, seharusnya sih kamu bisa menyisihkan minimal Rp426.734,9. Bulatkan ke Rp500.000 deh. Bisa kan? Bisa dong. Pilihlah instrumen tabungan dan investasi yang sesuai dengan profil risikomu. Kalau masih pemula, kamu bisa simpan di deposito atau di Reksa Dana Pasar Uang, yang lebih minim risiko.
- Pengeluaran sosial, seperti zakat, donasi, dan sebagainya. Besarnya tergantung pada aturan masing-masing. Ada zakat yang 2,5%, ada persepuluhan untuk yang beragama Nasrani.
- Pengeluaran rutin, untuk berbagai keperluan sehari-hari seperti token listrik, pulsa, makan, transportasi, dan sebagainya. Sebagai karyawan, kamu perlu waspada terhadap pengeluaran transportasi. Coba baca artikel mengenai tip hemat pengeluaran transportasi di web ini ya. Siapa tahu kamu bisa mendapatkan pencerahan. Besarnya pengeluaran rutin ini maksimal banget adalah 40% dari penghasilanmu. Jadi, dengan gaji UMR Jakarta 2020, anggaran seharusnya sih enggak lebih dari Rp1.706.939,6. Yes, kamu harus benar-benar berhemat di pos ini ya. Hiduplah sewajarnya. Pasti bisa kok!
- Pengeluaran lifestyle, tempat segala dosa keuangan bisa ditemukan. Boleh kok kalau kamu pengin nongki-nongki di weekend bareng teman-temanmu. Kan, harus piknik ya, biar enggak stres? Tapi, bujetmu jangan sampai melebihi 20% dari penghasilanmu, yaitu sebesar Rp853.469,8 untuk gaji UMR Jakarta. Ini udah maksimal banget ya!
Jadi, sudah berapa banyak uangmu yang masuk ke pos-pos? Nggak bersisa ya? Enggak apa-apa, sembari jalan kamu bisa berhemat lagi di sana-sini. Sesuaikan saja dengan kondisi.
Semangat ya!
2. Investasi dan menabung di awal
Agar kamu tetap bisa menabung meski kamu hanya punya gaji UMR saja, maka menabunglah di depan. Jangan tunggu sisa uang, karena bakalan susah deh nyisain uang. Apalagi hidup di Jakarta. Bener nggak nih?
Jadi, enggak ada alasan, “Gajiku kecil, buat kebutuhan hidup aja kurang. Mana bisa investasi?” Bisa kok, bisa.
Kamu tahu enggak, beli reksa dana sekarang bisa dengan Rp100.000 saja. Bahkan ada juga kok yang lebih murah lagi. Hanya saja, kamu memang perlu lebih smart dalam memilih ya. Sekali lagi, sesuaikan dengan profil risikomu.
![Mengatur Gaji UMR 2020 Supaya Cukup Sebulan? Bisa! 9 Istilah Keuangan Pribadi Paling Sederhana yang Harus Dipahami](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/01/istilah-keuangan-pribadi.jpg)
3. Buat dana darurat
Jangan lupa untuk membuat dana darurat. Nah, agar tabunganmu bisa konsisten, kamu memang perlu memberinya judul. Kalau kamu menabung tanpa “judul”, maka motivasimu mungkin akan kurang maksimal.
Jadi, ingat selalu #TujuanLoApa.
Untuk yang pertama, kamu perlu membuat dana darurat dulu dengan tabunganmu. Untuk kamu yang masih lajang, besarnya adalah 4 x pengeluaran bulanan. Nah, kamu bisa membaca trik mengumpulkan dana darurat di artikel ini.
4. Punya rekening tambahan
Untuk mempermudah dalam pengelolaan keuangan pribadi dengan gaji UMR ini, kamu harus punya metode. Ada beberapa cara yang bisa kamu pakai sih, tergantung kamu nyamannya yang mana.
Bisa pakai amplop-amplop, bisa juga kamu membuat rekening tambahan khusus selain rekening tempat kamu biasa menerima gaji. Rekening tambahan ini bisa kamu fungsikan sebagai rekening tabungan, atau malahan sebagai rekening khusus belanja.
Jadi, setiap kali hendak belanja, kamu transfer ke rekening tambahan. Begitu uang di situ sudah habis, maka setop belanja sampai tiba gajian berikutnya.
![Mengatur Gaji UMR 2020 Supaya Cukup Sebulan? Bisa! Mengatur Gaji UMR 2020 Supaya Cukup Sebulan? Bisa!](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2017/02/atm-1524870_1920-960x640.jpg)
5. Seminggu sekali aja ke ATM
Nah, ini sih trik langsung dari Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial. Kalau mau pengin lebih bisa mengendalikan keuanganmu, ke ATMlah seminggu sekali saja. Ambil uang sesuai bujet, lalu hiduplah dengan uang itu sampai tiba waktunya ke ATM lagi minggu depan.
Bisa? Bisalah. Asalkan kamu sudah membuat bujet bulanan juga ya, sebagai patokan.
Nah, ternyata simpel kan, mengatur gaji UMR ini? Apalagi gaji UMR Jakarta, bisa bangetlah diatur.
Selanjutnya, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk menambah penghasilan.
Semangat ya, untuk tahun 2020!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Keuangan Keluarga Juga Harus Lebih Baik di Tahun 2020 Ini
Yes, keuangan keluarga juga harus lebih baik di tahun ini, kalau tahun sebelumnya masih saja ada yang kurang atau belum dilakukan. Tahun 2020 ini harus lebih baik lagi daripada sebelumnya.
Tantangan utama dalam pengaturan keuangan keluarga itu biasanya adalah ada saja keperluan darurat yang muncul mendadak, tanpa memberi kita kesempatan buat siap-siap. Kadang ya cuma kecil-kecil, tapi ya lumayan juga sih memengaruhi kondisi dompet dan tabungan. Misalnya saja, tiba-tiba ada yang rusak di bagian rumah. Atau ada keperluan mendadak untuk anak-anak terkait sekolahnya, dan seterusnya.
Tantangan kedua, biasanya keluarga juga punya tanggungan utang yang jumlahnya besar. KPR, misalnya.
Nah, kalau sudah punya catatan keuangan keluarga di tahun lalu, ada baiknya kita buka lagi untuk melihat-lihat di sebelah mana anggaran bocor halus dan bocor ambyar, untuk kemudian kita perbaiki tahun ini. Dan, kemudian lakukan beberapa langkah berikut.
5 Langkah untuk Keuangan Keluarga yang Lebih Baik Tahun Ini
![Keuangan Keluarga Juga Harus Lebih Baik di Tahun 2020 Ini Resolusi Tahun Baru 2020 untuk Kondisi Keuangan yang Lebih Sehat](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/01/resolusi-tahun-baru-keuangan.jpg)
1. Tetap catat dengan cermat
Tetaplah mencatat semua pengeluaran dan anggaran. Hanya dengan cara ini, kita bisa memonitor kondisi keuangan dengan baik. Kita bisa tahu jika ada yang salah sejak awal, dan enggak akan terlambat untuk mengambil langkah antisipasi.
Keuangan keluarga memang lebih kompleks, karena menyangkut hajat hidup 2, 3, 4, … beberapa orang terpenting dalam hidup kita. So, dengan berbekal catatan, kita akan bisa memastikan bahwa setiap orang dalam keluarga bisa terjamin kehidupannya.
Kalau memang belum rapi, kita bisa mulai rapikan sejak awal tahun ini. Buat buku khusus, atau catat melalui aplikasi smartphone yang banyak tersedia–gratis diunduh. Pakai apa pun boleh, yang penting mudah diakses.
2. Prioritaskan utang
Berapa persen porsi utang saat ini? Semoga sih tak lebih dari 30% dari penghasilan total sebulan, sehingga bebannya tidak terlalu besar.
Prioritaskan utang di setiap bulan. Jika ada penghasilan ekstra, ada baiknya juga dialokasikan untuk pembayaran utang ini, agar lebih cepat lunas. Tentu saja disesuaikan dengan syarat dan ketentuan utang yang kita punya ya. Karena ada utang yang justru memberi penalti jika dibayar lunas lebih cepat.
![Keuangan Keluarga Juga Harus Lebih Baik di Tahun 2020 Ini 5 Hal untuk Mencegah Korupsi yang Dimulai dari Diri Sendiri](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/12/mencegah-korupsi.jpg)
3. Kelola dana darurat dengan baik
Untuk keuangan keluarga, pastikan dana darurat selalu mencukup. Untuk yang belum punya anak, besarnya dana darurat paling ideal adalah 6 kali pengeluaran bulanan rutin. Sudah punya anak satu, besar idealnya 9 kali pengeluaran rutin, sedangkan sudah punya anak dua seharusnya sih 12 kali pengeluaran rutin.
Besaran ideal dana darurat ini enggak harus dipenuhi sekaligus kok, bisa dibangun sedikit demi sedikit dengan menabung di instrumen investasi atau tabungan yang tepat. Di Reksa Dana Pasar Uang, misalnya. Setiap kali dana darurat terpakai, segera rencanakan untuk topup lagi. Jadi enggak sampai kosong melompong, karena kebanyakan diambil.
Pastikan juga bahwa akses ke dana darurat terbuka, paling enggak untuk pasangan. Sehingga jika terjadi apa-apa, bisa dengan cepat melakukan sesuatu.
4. Hemat mulai dari hal-hal kecil
Nah, tahun ini, mari kita hemat hal-hal kecil–yang meski tampak enggak berhubungan dengan keuangan secara langsung–tapi percaya deh, pasti ada efeknya juga.
Seperti misalnya:
- Lebih hemat listrik. Matikan lampu dan peralatan elektronik lain yang enggak dipakai. Cabut charger smartphone kalau enggak dipakai, jangan biarkan menancap terus di stopkontak.
- Lebih hemat pemakaian air. Ingat, bumi kita semakin naik suhunya lo, dan ini berpengaruh pada stok persediaan air tanah yang menipis. Kalau kita bisa hemat air, tagihan PDAM juga terkendali kan?
- Lebih hemat belanja, tepatnya sih lebih bijak dan efektif ya. Misalnya, ketimbang belanja bolak-balik, mendingan sediakan waktu belanja untuk seminggu. Pakai catatan belanja, biar nggak lapar mata. Tahan dari segala macam diskon.
- Beralih dari belanja di supermarket ke belanja di pasar tradisional. Memang kurang nyaman karena enggak ber-AC, tapi selisih harganya itu lo … Lumayan bangat!
- Masak sendiri, ketimbang pesan makanan secara online melulu. Bawa bekal ke kantor atau ke sekolah juga akan lebih hemat dan pastinya sehat.
Dari hal-hal kecil bakalan berefek ke hal besar. Percaya deh.
![Keuangan Keluarga Juga Harus Lebih Baik di Tahun 2020 Ini Keuangan Keluarga Juga Harus Lebih Baik di Tahun 2020 Ini](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/01/keuangan-keluarga.jpg)
5. Lebih terbuka
Sekarang sudah enggak zamannya lagi berahasia sama pasangan, atau merasa tabu untuk ngobrolin masalah keuangan keluarga sama pasangan. Kalau di tahun kemarin masih mentok aja, coba di tahun ini, lebih terbuka.
Keuangan keluarga enggak akan bisa terkelola dengan baik tanpa keterbukaan pasangan suami istri satu sama lain. Bahkan, jika memungkinkan, anak-anak juga perlu dilibatkan. Biar mereka lebih melek literasi keuangan lebih dini, kan? Akan baik juga buat mereka nantinya.
Nah, bagaimana? Siap untuk membuat keuangan keluarga lebih baik di tahun 2020?
Semangat!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Masih Lajang, Ini Dia 5 Resolusi Keuangan yang Pas Buat Kamu
Masih lajang, belum ada tanggungan. Hidup seharusnya lebih ringan, dan masih bisa melakukan banyak hal dan bersiap untuk masa depan lebih baik.
Itu seharusnya.
Tapi kalau dalam review keuangan akhir tahunmu kemarin, ternyata enggak begitu adanya, berarti ada yang salah nih. Terutama pada pengelolaan keuanganmu.
Mumpung masih awal tahun, biasanya ini jadi waktu buat kita untuk menyusun rencana agar tahun ini berjalan lebih baik. Pastinya kamu yang masih lajang juga mau dong, tahun ini keuanganmu lebih sehat.
Nah, makanya, yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!
5 Resolusi Keuangan untuk Kamu yang Masih Lajang
![Masih Lajang, Ini Dia 5 Resolusi Keuangan yang Pas Buat Kamu Masih Lajang, Ini Dia 5 Resolusi Keuangan yang Pas Buat Kamu](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/01/resolusi-masih-lajang.jpg)
1. Jangan terjebak lifestyle
Yes, awas jebakan lifestyle kekinian! Apa aja sih contohnya? Ya, misalnya saja, ngopi cantik dan ganteng di kafe kekinian setiap hari. Atau, jajan boba ketika tumbler sebenarnya sudah berisi minuman sehat dari rumah. Atau, pesan makan siang online setiap hari, padahal kantin juga ada–padahal makanannya sehat, enak, lagi pula murah.
Demi bisa difoto cakep buat diunggah di Instagram, atau biar keliatan keren aja gitu.
Tahun ini, boleh saja kalau mau nongkrong cantik/ganteng sembari ngopi, atau jajan boba. Tapi pastikan tabunganmu bertambah dulu, atau lunasi utang konsumtifmu dulu. Maksimalkan anggaran lifestyle 20% saja dari penghasilanmu, agar anggaran yang lain bisa lebih longgar. Hiduplah sewajarnya.
2. Jangan malas
Malas mencatat pengeluaran dan membuat anggaran adalah hal yang biasa terjadi. Tapi, untuk tahun ini, coba atasi kemalasanmu yuk!
Buatlah catatan rutin pengeluaran dan anggaran, supaya keuanganmu lebih terkendali. Dengan demikian, kamu bisa tahu, apakah anggaran lifestyle-mu lebih besar daripada anggaran rutin? Jangan-jangan utangmu juga sudah melebihi batas 30% dari penghasilan?
Dengan mengetahui kondisi kesehatan keuanganmu sendiri, pastinya kamu akan lebih bisa membuat rencana untuk memperbaikinya. Betul?
![Masih Lajang, Ini Dia 5 Resolusi Keuangan yang Pas Buat Kamu Asuransi Unit Link: 3 Hal Terbesar dan Paling Prinsip yang Harus Dipahami](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/12/asuransi-unit-link.jpg)
3. Jangan gampang utang
Hari gini makin gampang saja berutang. Dari utang dengan jumlah banyak–tanpa harus ada jaminan dan cair dalam beberapa menit–sampai utang kecil-kecil berplafon ratusan ribu berjangka waktu kurang dari satu tahun, bisa dilakukan oleh siapa saja.
Modalnya, hanya smartphone saja dan kuota internet. Siapa yang enggak tergoda? Betul?
Inilah godaan terbaru sebagai manusia-manusia kekinian, yang mau serba cepat, serba praktis, dan serba enak. Ya, ada bagusnya juga sih, tapi kita sebagai manusia harus tetap bijak dalam menggunakan teknologi. Terutama dalam hal keuangan.
Sekali terjerat, bisa jadi masalah untuk seumur hidup lo! Jadi, pertimbangkanlah baik-baik jika ada godaan untuk berutang–seperti apa pun iming-imingnya ya. Terutama buat kamu yang masih lajang.
4. Tambah pengetahuan produk keuangan
Sementara kamu masih lajang, waktumu ke depan akan masih sangat panjang. Ada banyak hal yang bisa kamu raih, dan kamu rencanakan agar hidupmu lebih baik.
So, imbangilah keinginan dan cita-citamu dengan berbagai pengetahuan literasi keuangan. Kamu bisa belajar dari mana saja; dari buku, artikel di media online, media sosial, dari mereka-mereka yang sudah lebih ahli, dan banyak lagi.
Terkhusus, kamu bisa ikut kelas-kelas keuangan–baik yang online dan offline.
Tambah pengetahuan mengenai produk-produk keuangan yang bisa kamu manfaatkan sebagai bekal untuk merencanakan masa depanmu. Mulai dari mengatur cash flow, menyusun tujuan keuangan, siapkan dana darurat, siapkan dana pensiun, hingga kamu juga bisa mulai memikirkan dana pendidikan anak lo–jika kamu memang punya rencana untuk segera menikah dan punya anak.
Tidak pernah ada kata terlambat dan terlalu cepat untuk belajar sesuatu, termasuk soal pengelolaan keuangan.
![Masih Lajang, Ini Dia 5 Resolusi Keuangan yang Pas Buat Kamu 9 Istilah dalam Reksa Dana yang Harus Kamu Ketahui Artinya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/istilah-reksa-dana-1.jpg)
5. Susun rencana jauh ke depan
Nah, ini sih menjadi resolusi yang memang harus mulai kamu lakukan, jika belum sempat terlaksana di tahun 2019 yang lalu.
Sebaiknya, kamu sudah punya rencana matang untuk 1 tahun ke depan–kamu pengin apa sih? Pengin meraih apa, dan bagaimana caranya? Lalu susun pula rencana untuk 5 hingga 10 tahun, bahkan lebih dari 10 tahun mendatang. Hidup seperti apa yang kamu ingin jalani nanti?
Kamu boleh bermimpi setinggi mungkin, dan sekarang susun rencana untuk mewujudkan mimpimu itu.
See? Banyak hal yang bisa kamu lakukan tahun ini, meski kamu masih lajang–yang katanya ini waktunya untuk bersenang-senang. Well, seperti kata Ligwina Hananto–lead trainer QM Financial–hura-hura sih boleh, tapi jangan sampai bikin huru-hara gara-gara kamu senang-senang tanpa rencana matang jauh ke depan untuk hidupmu sendiri.
Justru, di saat masih lajang inilah, kamu bisa merencanakan semuanya dengan lebih baik.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.