Peran Penting Kelas Keuangan dalam Merencanakan Masa Depan
Hadirnya beragam kelas keuangan pastinya dapat membantu banyak orang untuk mendapatkan keterampilan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi bahkan hingga masa depan.
Apakah ada di antara kamu yang masih ragu ikutan kelas keuangan? Apa yang membuat kamu ragu?
Table of Contents
Manfaat Kelas Keuangan dalam Perencanaan Jangka Pendek
Yes, kelas keuangan itu bisa bantu kamu mengembangkan keterampilan pengelolaan keuangan pribadi. Salah satunya untuk berbagai tujuan jangka pendek.
Dua aspek penting dari perencanaan jangka pendek yang bisa kamu pelajari dalam kelas ini adalah peningkatan kemampuan dalam membuat anggaran—alias budgeting—dan mengelola cash flow sehari-hari.
1. Pemahaman tentang Anggaran
Di kelas keuangan, kamu bisa belajar cara membuat anggaran yang realistis, dan sesuai dengan pendapatan serta kebutuhan sehari-hari. Tercakup juga di dalamnya adalah pemahaman tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, serta cara alokasi dana untuk masing-masing kategori pengeluaran secara efektif.
2. Pelacakan Pengeluaran
Kamu juga bisa belajar teknik untuk melacak pengeluaran, yang merupakan langkah penting dalam mengelola cash flow. Dengan begitu, kamu dapat mengidentifikasi area di mana kamu mungkin menghabiskan lebih dari yang direncanakan dan menyesuaikan kebiasaan belanja kamu.
3. Mengelola Cash Flow
Selanjutnya, kamu bisa belajar strategi untuk memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pendapatan, bagaimana cara menjaga cash flow agar tetap positif. Hal ini penting banget karena bisa membuatmu terhindari dari utang yang tak perlu, dan akhirnya bisa membantumu mencapai stabilitas finansial.
4. Menetapkan Tujuan secara Cerdas
Kamu bisa belajar pentingnya menetapkan tujuan keuangan yang spesifik, terukur, realistis, dan tertarget. Dengan begitu, berbagai tujuan finansial jangka pendek—seperti membangun dana darurat atau merencanakan liburan—bisa diwujudkan tanpa beban yang berarti.
5. Berpikir Jangka Panjang
Meskipun belajar membuat rencana keuangan jangka pendek, tetapi dengan ikut kelas keuangan, kamu bisa sekaligus berpikir jangka panjang. Gampangannya, kamu bisa memenuhi kebutuhan jangka pendek, tanpa mengorbankan masa depan.
Kelas keuangan enggak hanya akan memberikan pengetahuan untuk mengelola keuangan sehari-hari dengan lebih baik, tetapi juga memberikan alat dan kepercayaan diri sehingga kamu bisa membuat keputusan keuangan yang cerdas.
Dengan mengikuti kelas keuangan, kamu dapat meningkatkan kesejahteraan finansial dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan finansial yang stabil.
Peranan Kelas Keuangan dalam Perencanaan Jangka Panjang
Tak hanya jangka pendek, kelas keuangan juga dapat memberikan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk merencanakan masa depan finansialmu dengan lebih baik. Dalam kelas ini, kamu akan diajak untuk fokus pada investasi, rencana pensiun, hingga asuransi.
1. Belajar Investasi
Kamu bisa belajar beragam jenis produk keuangan, utamanya investasi, yang tersedia, termasuk saham, obligasi, reksa dana, properti, dan lainnya.
Dengan memahami karakteristik dan risiko masing-masing jenis investasi, kamu dapat membuat keputusan yang lebih tepat sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko yang kamu miliki.
2. Membuat Rencana Pensiun yang Realistis dan Efektif
Di kelas keuangan, kamu bisa belajar cara menghitung dana yang dibutuhkan untuk pensiun, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti inflasi, perkiraan biaya hidup, dan jangka waktu pensiun. Kamu bisa menentukan, berapa banyak seharusnya kamu menyisihkan pendapatan untuk diinvestasikan setiap bulan atau setiap tahun, untuk mencapai target pensiunmu ini.
Termasuk juga di dalamnya, kamu bisa berkenalan dengan beragam instrumen yang bisa membantumu membangun dana pensiun dengan memadai. Kamu bisa berkenalan dengan BPJS Ketenagakerjaan, Dana Pensiun Lembaga Keuangan, juga belajar cara membangun dana pensiun secara mandiri. Kamu akan belajar cara mengintegrasikan sumber-sumber tersebut dalam rencana pensiunmu.
3. Belajar Pentingnya Asuransi
Di kelas keuangan, kamu tak hanya belajar bagaimana menghasilkan dan mengeluarkan uang saja, tetapi juga bagaimana caranya melindungi uang dan asetmu.
Asuransi diajarkan sebagai alat penting untuk melindungi aset dan pendapatan dari risiko tidak terduga. Ada berbagai jenis asuransi, termasuk asuransi jiwa dan kesehatan yang penting untuk dipahami dulu. Bahkan kamu bisa juga belajar bagaimana memilih polis yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Nah, gimana? Sudah yakin belum, bahwa kelas keuangan itu penting karena dapat membantumu mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan dengan perencanaan finansial yang matang dan terstruktur.
Melalui edukasi tentang budgeting, cash flow, investasi, rencana pensiun, hingga asuransi, kamu pun dapat membangun fondasi yang kuat untuk beragam tujuan jangka pendek sekaligus memastikan keamanan finansial jangka panjang kamu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Loud Budgeting: Tren Keuangan yang Lagi Viral di Kalangan Gen Z
Memasuki tahun 2024, terdapat tren baru di kalangan generasi muda yang berorientasi pada pendekatan keuangan yang lebih terbuka. Tren ini dikenal sebagai loud budgeting.
Gimana? Apakah kamu juga melihat tren ini berseliweran di media sosial kamu?
Konsep ini mulai menarik perhatian pada Desember 2023 yang lalu sebenernya, dipopulerkan oleh Lukas Battle. Dia ini seorang pengguna aktif TikTok, yang terkenal karena keputusannya untuk berbagi cara hidup hemat secara terbuka.
Fenomena ini dikatakan menggantikan tren quiet luxury yang sebelumnya mendominasi tahun 2023, tren yang memungkinkan seseoarang untuk menampilkan kemewahan tanpa kesan berlebihan. Flexing, tapi enggak sombong.
Table of Contents
Apa Itu Loud Budgeting?
Tren ini populer di kalangan anak gen Z. Memang kreatif mereka ini ya. Adanya media sosial juga ikut mendorong berbagai tren ini untuk viral sih. So, apa itu loud budgeting?
Seorang eksekutif perbankan pribadi dari NAB Bank Australia, Paul Riley, mengungkapkan dalam jurnalnya. Bahwa loud budgeting itu adalah strategi yang fokus pada pengaturan prioritas tujuan keuangan pribadi, penentuan batasan pengeluaran yang bijak, dan kenyamanan dalam berbagi dan mendiskusikannya secara terbuka dan jujur. Begitu menurut kutipan dari Business Insider.
Mengapa tren ini sampai muncul?
Alasan utama generasi muda Amerika mengadopsi dan membahas loud budgeting di TikTok berkisar pada keinginan untuk menghapus utang dan menabung demi kepemilikan rumah.
Esensi dari tren ini menekankan bahwa kecerdasan finansial merupakan aspek penting yang enggak boleh diremehkan. Sementara, alasan para pengikut tren ini untuk membagikan pengalaman ke publik adalah untuk menambahkan elemen akuntabilitas dan motivasi.
Jadi, ibaratnya, kalau banyak “saksi” yang tahu bahwa kita sedang melakukan penghematan, maka mereka akan ikut menyemangati dan memotivasi. Begitulah secara singkat dan jelasnya.
Sementara tahun lalu, netijen lebih cenderung untuk suka flexing berkedok sharing—pamcol, alias pamer colongan—misalnya seperti memposting foto-foto liburan atau nongkrong di kafe-kafe mahal. Kini para pengikut tren loud budgeting mengungkapkan bahwa tidak ada alasan untuk merasa malu atas penghematan yang dilakukan. Hal ini justru menegaskan bahwa berupaya menghemat uang merupakan pilihan yang sah dan positif.
Gimana Caranya Ikutan Tren Ini?
So, gimana, apakah kamu mau ikut tren loud budgeting ini, dan membagikan pengalamanmu untuk hidup lebih hemat?
Caranya sebenarnya gampang—bahkan mungkin di antara kamu ada yang sudah biasa melakukannya.
1. Menolak Ajakan Nongkrong
Yang jelas, untuk ikut loud budgeting, kamu harus tegaan. Tega untuk menolak ajakan nongkrong, ajakan window shopping (yang biasanya berujung belanja impulsif), menolak ajakan nonton setiap weekend, dan berbagai ajakan lainnya yang datang dari teman-teman.
Jadi antisos dong? Ya, enggak juga. Menolak ajakan bukan berarti lantas kamu antisos, mengisolasi diri, atau menolak berbagai bentuk interaksi sosial. Kamu hanya menerapkan pemilahan terhadap sesuatu dengan bijak, karena kamu hanya mau melakukan sesuatu yang memberikan nilai tambah atau manfaat untukmu dalam jangka panjang.
So, intinya bukan menolak ajakannya, tetapi menolak untuk mengeluarkan uang untuk hal-hal yang kurang berarti. Kamu tetap bisa melakukan hal-hal tersebut jika sudah kamu perhitungkan dengan cermat. Kamu mau nongkrong, kalau memang ada bujetnya. Mau nonton, kalau memang masih dalam anggaran. Belanja pun begitu, kamu mau asalkan semua sudah terencana dengan baik.
Kuncinya adalah kamu mau melakukan sesuatu yang enggak hanya menyenangkan, tetapi juga ekonomis dan tidak “membahayakan” rencana jangka panjang.
Dengan cara ini, kamu tidak saja dapat mengurangi pengeluaran kurang esensial loh. Kamu sekaligus bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya keuangan pribadi yang sehat, tanpa merasa terbebani oleh tekanan untuk selalu ikut serta dalam setiap ajakan.
2. Jangan Malu Mengakui kalau Masih Terbatas
Saat kamu ingin mengadopsi tren loud budgeting ini, maka mindset kamu terhadap keuangan pribadi mau tidak mau harus berubah. Kamu enggak boleh malu untuk mengakui keterbatasan finansial pada diri sendiri.
Artinya, kamu wajib mengakui secara terbuka kalau ada hal-hal yang belum bisa kamu capai karena keterbatasan dana. Ini harus kamu lakukan tanpa merasa rendah diri.
Dengan begitu, kamu akan lebih realistis terhadap kondisi yang ada, sehingga akhirnya kamu pun sadar, bahwa kamu perlu mengelola keuangan dengan lebih baik demi banyak tujuan yang ingin dicapai.
Dengan membebaskan diri dari tekanan untuk selalu tampil mampu secara finansial, kamu pun dapat lebih fokus pada pengelolaan keuangan yang cerdas. Kamu bisa mulai menabung, investasi, dan mengurangi utang. Hingga pada akhirnya, kamu bisa mengakui kondisi tanpa dibebani oleh rasa malu lagi.
Pendekatan seperti ini enggak hanya akan dapat memperkuat kesehatan finansial jangka panjang, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan emosional. Kamu pun akan merasa lebih puas dengan kemajuan yang dicapai dalam perjalanan keuanganmu.
3. Bagikan Proses dan Kemajuan
So prinsip dari loud budgeting adalah sharing dengan teman-temanmu, mengenai proses kemajuan keuangan dan hal-hal lain yang terkait. Maka, kamu bisa memanfaatkan beragam platform media sosial yang sudah menjamur saat ini, atau bisa juga kamu berbagi secara langsung.
Enggak sekadar pamer sih, tapi lebih pada membangun rasa tanggung jawab atas keputusan finansial yang diambil. Jadi, fungsinya sebagai reminder, bahwa setiap langkah, baik maju maupun terhambat, adalah bagian dari proses belajar dan pertumbuhan.
Lebih dari itu, dengan membagikan cerita dan pencapaian, kamu juga bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi orang lain yang mungkin berada dalam situasi serupa. Pada akhirnya, bisa saja kamu jadi punya teman seperjuangan, alias sparing partner, karena punya kondisi dan tujuan yang sama. Yang kayak begini, biasanya sih bisa saling menguatkan.
Dengan demikian, langkah ini tidak hanya meningkatkan kesadaran finansial pribadi tetapi juga membantu memperkuat hubungan sosial melalui nilai-nilai berbagi dan transparansi.
4. Atur Uangmu
So, pada akhirnya, ya lagi-lagi soal pengaturan keuangan. Karena, dengan keuangan yang dikelola dengan baik, kondisi dan situasi apa pun bisa teratasi dengan baik. Stabilitas dan kebebasan finansial pun bisa dicapai.
Jadi, untuk ikut tren ini, mulailah dengan menetapkan anggaran. Bikin catatan keuangan terkait pendapatan dan pengeluaran, lalu tetapkan prioritas. Identifikasi area yang dapat dikurangi, dan temukan peluang untuk menabung dan investasi lebih banyak.
Penting juga untuk memantau pengeluaran secara rutin untuk memastikan bahwa tetap berada dalam batas yang ditetapkan. Jika ada perubahan kondisi atau tujuan, enggak perlu panik dan langsung sesuaikan rencana.
Jangan lupa untuk membangun dana darurat, sehingga kamu akan punya jaring pengaman untuk menghadapi keadaan tak terduga tanpa harus tergantung pada utang.
Nah, gimana? Kamu tertarik untuk ikutan tren ini? Yah, selama membawa kebaikan, enggak ada salahnya juga untuk FOMO, ya kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Financial Mindfulness untuk Meraih Kesejahteraan Finansial di 2024
Pengin ngerasain kesejahteraan finansial di tahun 2024 nanti? Ada satu konsep menarik yang barangkali bisa kamu coba. Financial mindfulness.
Apa itu financial mindfulness? Gampangnya, biar kamu enggak terjebak dalam kebiasaan “nyari duitnya setengah mati, ngabisinnya setengah sadar.”
Nah, ini memang kebiasaan banyak dari kita sih. So, supaya tahun 2024 lebih oke kondisinya dan kita mampu meraih kesejahteraan finansial, coba yuk, belajar financial mindfulness ini.
Table of Contents
Konsep Dasar Mindfulness dalam Keuangan dan Manfaatnya
Mindfulness adalah praktik memfokuskan perhatian kita sepenuhnya pada momen saat ini, dengan sikap terbuka, penerimaan, dan tanpa penilaian. Bukan hanya tentang kesadaran akan pikiran kita, tetapi mindfulness juga tentang cara kita merasakan dan mengalami dunia di sekitar kita.
Prinsip utama dari mindfulness adalah tentang “berada di sini dan sekarang”, yang berarti mengalihkan perhatian kita dari kekhawatiran masa lalu atau ketakutan akan masa depan, dan fokus pada apa yang terjadi pada saat ini. Nah, prinsip ini juga bisa banget diterapkan demi mencapai kesejahteraan finansial.
Mindfulness dapat memainkan peran penting dalam membantu seseorang mencapai tujuan keuangan jangka panjang dan kesejahteraan finansial melalui beberapa cara. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan Kesadaran Keuangan
Praktik mindfulness meningkatkan kesadaran kita tentang kebiasaan dan pola pengeluaran kita.
Dengan menjadi lebih sadar terhadap keputusan keuangan kita, kita dapat mengidentifikasi dan mengubah perilaku yang tidak efisien atau merugikan. Contohnya seperti hobi belanja impulsif atau suka “lupa” sama anggaran.
2. Mengurangi Keputusan Keuangan Emosional
Mindfulness dapat membantu kita mengenali dan mengelola emosi yang dapat memengaruhi keputusan keuangan kita, seperti ketakutan, keserakahan, atau kecemasan.
Dengan mengelola emosi ini, kita dapat membuat keputusan yang lebih objektif dan rasional, yang sangat penting dalam pengambilan keputusan keuangan jangka panjang.
3. Fokus pada Tujuan Jangka Panjang
Melalui praktik mindfulness, kita dapat mempertahankan fokus pada tujuan keuangan jangka panjang kita, termasuk untuk mencapai kesejahteraan finansial. Enggak terganggu oleh gratifikasi instan atau tren pasar jangka pendek.
Hal ini akan membantu dalam merencanakan dan mempertahankan strategi keuangan yang konsisten dan berkelanjutan.
4. Lebih Tahan Stres
Mindfulness efektif dalam mengurangi stres dan kecemasan, yang sering kali muncul saat menghadapi ketidakpastian atau kondisi yang tiba-tiba berubah.
Dengan menurunkan tingkat stres, kita dapat menghindari kepanikan, dan tetap berpegang pada rencana keuangan kita meskipun kondisinya lagi challenging banget.
5. Meningkatkan Disiplin dan Kontrol Diri
Praktik mindfulness melatih kita untuk lebih disiplin dan memiliki kontrol diri yang lebih baik.
Hal ini sangat penting agar kita nantinya bisa mengikuti anggaran yang sudah dibuat, bisa membuat rencana keuangan yang baik, bisa menabung secara konsisten, dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Semua hal ini vital dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
6. Pengambilan Keputusan yang Lebih Bijak
Dengan pikiran yang lebih tenang dan terfokus, kita dapat melakukan riset, analisis, dan pertimbangan yang lebih mendalam sebelum membuat keputusan keuangan. Dengan demikian kita bisa membuat keputusan yang bijak.
Secara keseluruhan, mindfulness bukan hanya tentang mengurangi stres atau meningkatkan kesejahteraan finansial dan mental. Namun juga tentang mengembangkan pendekatan yang lebih sadar, terkontrol, dan strategis terhadap pengelolaan keuangan, yang sangat penting untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Teknik Menerapkan Mindfulness di Tahun 2024 untuk Raih Kesejahteraan Finansial
Teknik-teknik mindfulness yang dapat diterapkan dalam mencapai kesejahteraan finansial, terutama di tahun 2024, mencakup beberapa praktik kunci yang membantu meningkatkan kesadaran dan kebijaksanaan finansial.
Apa saja? Coba yuk, kita lihat. Siapa tahu bisa menjadi salah satu resolusimu untuk tahun 2024 nanti.
1. Meditasi Keuangan
Luangkan waktu setiap hari untuk meditasi yang berfokus pada keuangan.
Kamu bisa membuat waktu untuk merenungkan tujuan keuangan kamu, mengakui kekhawatiran atau stres tentang uang, dan secara sadar melepaskan pikiran-pikiran negatif yang terkait dengan keuangan.
2. Jurnal Keuangan Mindfulness
Buat jurnal khusus untuk mencatat pengeluaran, pendapatan, dan pemikiran kamu terkait uang.
Gunakan waktu ini untuk secara sadar mempertimbangkan setiap insight, refleksikan mengapa kamu membuat keputusan tertentu, dan bagaimana hal tersebut memengaruhi dengan tujuan keuangan kamu ke depannya.
3. “Napas” Dulu sebelum Belanja
Sebelum melakukan belanja, ambil beberapa “napas” dulu.
Coba tanyakan pada diri sendiri, apakah belanja atau pembelian tersebut benar-benar diperlukan dan apakah sesuai dengan tujuan keuangan jangka panjang. Dengan begini, kamu bisa menghindari pembelian impulsif.
4. Mindful Budgeting
Saat menyusun anggaran, lakukan dengan kesadaran penuh.
Pertimbangkan setiap item anggaran dengan cermat, memahami pentingnya setiap pengeluaran, dan bagaimana setiap item berkontribusi pada kesejahteraan finansial dan tujuan kamu ke depannya.
5. Latihan Bersyukur
Setiap hari, luangkan waktu untuk menghargai apa yang kamu miliki, baik secara finansial maupun dalam aspek lain kehidupan ini.
Langkah ini akan membantumu mengembangkan sikap syukur yang mengurangi keinginan untuk pengeluaran tidak perlu dan meningkatkan kepuasan dengan apa yang sudah kamu miliki.
6. Pemetaan Tujuan Keuangan Mindfulness
Buat visualisasi atau peta tujuan finansial kamu, mengintegrasikan praktik mindfulness untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut selaras dengan nilai-nilai pribadi dan kebutuhan jangka panjang.
7. Refleksi Berkala dan Saat dalam Kesulitan
Di saat menghadapi kesulitan, praktikkan mindfulness untuk menjaga ketenangan. Evaluasi situasi dengan objektif dan tanpa panik, mengambil keputusan berdasarkan analisis, bukan emosi.
Lakukan refleksi berkala tentang status keuangan kamu. Pertimbangkan apa yang sudah oke, apa yang perlu diperbaiki, dan refleksikan bagaimana perasaan kamu tentang kemajuan keuangan.
Menerapkan teknik-teknik ini di tahun 2024 tidak hanya akan membantu dalam membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana, tetapi juga memastikan bahwa keuangan kamu akan selaras dengan kesehatan mental dan kesejahteraan finansial secara keseluruhan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!