Cara Klaim Asuransi: Ini Tahapan yang Wajib Diketahui
Asuransi penting untuk dimiliki demi menjaga kita agar terlindung dari berbagai risiko hidup yang bisa terjadi. Tapi, sebelum benar-benar membeli polis asuransi, ada baiknya kamu ketahui dulu cara kerja dan cara klaim asuransi.
Hal ini penting, karena jangan sampai kamu membeli sesuatu tanpa paham cara kerjanya, sehingga nantinya malah manfaat baiknya tidak bisa kamu dapatkan dengan optimal.
So, kita akan membahas mengenai asuransi ini dalam 2 artikel berseri ya. Yang pertama kita bahas adalah cara klaim asuransi, dan yang berikutnya adalah cara kerja asuransi.
![Cara Klaim Asuransi: Ini Tahapan yang Wajib Diketahui Asuransi Unit Link Penipuan? Ini Fakta dan 4 Cara Memilihnya Agar Tak Kecele](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/02/asuransi-unit-link-960x640.jpg)
Pengertian Klaim Asuransi
Klaim asuransi adalah permohonan resmi dari nasabah perusahaan asuransi berdasarkan kontrak perjanjian yang sudah disepakati bersama antara nasabah (yang tertanggung) dengan pihak perusahaan asuransi (pihak yang menanggung), untuk melakukan pembayaran sesuai kesepakatan.
Misalnya begini. Seseorang mengalami kecelakaan, hingga meninggal dunia. Dia memiliki asuransi jiwa yang sudah ditentukan berapa besar santunan yang akan diterima jika risiko terjadi dan dia meninggal. Ahli warisnya kemudian mengajukan klaim, dengan memenuhi sederetan syarat administratif. Jika syarat sudah dipenuhi dan disetujui, maka pihak perusahaan asuransi akan membayar sejumlah uang pertanggungan sesuai kesepakatan.
Asuransi ada banyak jenis. Selain asuransi jiwa seperti yang dijelaskan di atas, ada juga asuransi kesehatan dan asuransi umum lainnya, dengan cara klaim asuransi dan prosedur yang hampir sama.
Cara Klaim Asuransi
Sebenarnya, setiap jenis asuransi dan perusahaan asuransi ada aturan dan kebijakannya masing-masing. Namun, secara prinsip, cara klaim asuransi ini hampir sama kok. Tinggal kamu mencermati lagi, supaya lebih detail dan syaratnya tidak ada yang terlupakan.
Cara Klaim Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan sendiri sebenarnya ada beberapa jenis, yang biasanya dibedakan dari manfaat yang diberikan. Berikut cara klaim asuransi kesehatan yang bisa kamu lakukan:
- Pastikan kamu membayar premi asuransi kesehatan sehingga polisnya aktif.
- Pastikan penyakitnya termasuk dalam daftar penyakit yang mendapatkan perlindungan dan tidak termasuk pengecualian. Hal ini bisa kamu cek di polis asuransi kesehatan yang kamu miliki.
- Hubungi agen asuransi untuk mengabarkan bahwa kamu dirawat. Sebutkan rumah sakitnya, dan agen asuransi yang baik akan membantumu menguruskan asuransinya.
- Kalau perusahaan asuransi bekerja sama dengan rumah sakitnya, maka prosesnya akan lebih mudah. Kamu bisa fokus untuk sembuh, sementara masalah biaya rumah sakit akan diselesaikan oleh perusahaan asuransi dengan rumah sakit sesuai kesepakatan.
- Sementara, kalau tidak ada kerja sama antara perusahaan asuransi dan rumah sakit, maka kamu harus menyiapkan dana yang cukup, untuk menalangi dan melakukan reimbursement kemudian. Tanyakan prosedurnya pada agen asuransi hingga detail.
- Jangan tunda proses klaim asuransi karena rata-rata perusahaan asuransi memiliki batas waktu maksimal klaim setelah kejadian.
- Formulir klaim yang diisi segera dikirimkan sesuai prosedur. Paling mudah kalau perusahaan asuransinya sudah memiliki aplikasi smartphone yang memadai. Tapi kalau belum, kamu bisa mengirimkannya ke kantor.
- Perusahaan asuransi akan membutuhkan waktu untuk mengecek berkas dan administrasi yang kamu ajukan.
- Jika dokumen sudah lengkap, dan klaim disetujui, perusahaan asuransi akan membayarkan biaya perawatan kesehatan sesuai kesepakatan.
Cara Klaim Asuransi Jiwa
Cara klaim asuransi jiwa berprosedur mirip dengan cara klaim asuransi kesehatan. Tahap-tahapnya meliputi:
- Ahli waris menghubungi pihak perusahaann asuransi, dan melaporkan bahwa tertanggung meninggal dunia, dengan menyerahkan dokumen pendukung yang diminta.
- Perusahaan asuransi akan mempelajari klaim yang diajukan. Salah satu prosedurnya adalah melakukan interview dengan ahli waris mengenai kronologi meninggalnya tertanggung.
- Isi formulir klaim asuransi yang diminta. Beberapa perusahaan punya prosedur cara klaim asuransi secara online, tapi ada juga yang meminta secara offline.
- Perusahaan akan mengecek dokumen dan melakukan verifikasi. Jika disetujui, maka pihak perusahaan akan menghubungi ahli waris untuk memberikan santunan.
![Cara Klaim Asuransi: Ini Tahapan yang Wajib Diketahui 5 Hal untuk Memastikan Seluruh Anggota Keluarga Tercover Asuransi Kesehatan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/asuransi-kesehatan-keluarga.jpg)
Cara Klaim Asuransi Kendaraan
Kendaraan yang bisa diasuransikan misalnya motor, mobil, atau kendaraan besar lain misalnya seperti bus atau truk yang digunakan untuk bisnis.
Untuk mobil, ada 2 jenis asuransi yang bisa dipilih, yaitu asuransi total loss only dan all risk. Masing-masing memiliki manfaat yang berbeda, dan uang pertanggungan yang berbeda pua.
Berikut cara klaim asuransi kendaraan yang pada umumnya:
- Laporkan kejadian yang membuatmu mengalami kerugian dan melibatkan kendaraan yang diasuransikan.
- Siapkan dokumen pelengkap, misalnya seperti SIM, STNK, dan surat keterangan kepolisian jika diperlukan.
- Isi formulir klaim yang disediakan, baik secara offline maupunn online.
- Pihak asuransi akan melakukan pengecekan terhadap dokumen, kendaraan, dan hal-hal lain yang berhubungan.
- Jika pengajuan klaim disetujui, maka mobil atau kendaraan akan diambil oleh bengkel rekanan perusahaan asuransi untuk diperbaiki.
Cara Klaim Asuransi Properti
Mengurus klaim asuransi properti juga tak seribet yang dibayangkan. Sama seperti klaim-klaim asuransi lainnya. Tahapannya meliputi:
- Ajukan sebelum tenggat, cek di polis berapa lama batas waktu pelaporan klaim karena akan berbeda sesuai jenis perlindungan dan kebijakan perusahaan.
- Kumpulkan dokumen dan data peristiwa yang menyebabkan kamu mengalami kerugian, yang dapat mendukung klaim.
- Isi formulir yang disediakan dengan selengkap-lengkapnya, beserta data pendukung seperti rincian barang yang rusak dan nota pembelian, foto kerusakan, kronologi, laporan teknis dari pihak yang ditunjuk untuk memperbaiki kerusakan, atau proposal perkiraan dana penggantian, dan sebagainya.
- Dalam cara klaim asuransi properti, perusahaan akan meminta bantuan seorang Loss Adjuster, untuk membantu proses verifikasi.
- Segera kirimkan semua dokumen dan persyaratan yang diminta, dan menunggu hasil verifikasi dari pihak perusahaan.
- Jika klaim kamu disetujui, maka pihak perusahaan akan menghubungimu.
![Cara Klaim Asuransi: Ini Tahapan yang Wajib Diketahui Tahap Cara Klaim Asuransi yang Perlu Kamu Ketahui](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/11/cara-klaim-asuransi-960x576.jpg)
Cara Klaim Asuransi Perjalanan
Cara klaim asuransi perjalanan juga memiliki kebijakan sendiri di setiap perusahaan. Namun, secara umum meliputi:
- Login ke aplikasi asuransi. Sekarang juga banyak aplikasi travel agent yang langsung menyediakan produk asuransi ya. So, silakan login di mana pun kamu membeli asuransi perjalanan sebelumnya.
- Pilih menu klaim, dan isi formulir yang sudah disediakan.
- Siapkan bukti-bukti yang mendukung, seperti dokumen perjalanan dan foto-foto atas kerugian yang dialami
- Kirim klaim setelah semuanya lengkap.
Proses klaim asuransi biasanya tergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing. Ada yang rata-rata 14 hari kerja setelah formulir dikirimkan, ada yang lebih cepat pun ada juga yang lebih lama.
Nah, itu dia cara klaim asuransi yang pada umumnya mirip, tetapi ada baiknya kamu cek lagi lebih mendetail mengenai produknya di perusahaan asuransi yang bersangkutan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Training Keuangan bagi First Jobbers: Ini Dia 5 Alasan Pentingnya
Training keuangan merupakan salah satu jenis training penting yang sebaiknya diberikan oleh pihak human resource perusahaan yang perhatian terhadap kesejahteraan karyawannya. Nggak hanya pada mereka yang sudah bertahun-tahun mengabdi di perusahaan, tetapi juga bagi mereka yang baru saja bergabung terutama yang masih first jobbers.
First jobbers adalah sebutan bagi mereka yang baru saja menapakkan kaki di dunia kerja yang qeras ini, lantaran baru lulus dari kuliah. Masih kinyis-kinyis, gitu katanya. Hal yang sering dirasakan pada fase ini biasanya adalah pengin buru-buru mandiri dan mendapatkan penghasilan sendiri.
Karena itu, keterampilan untuk manajemen keuangan seharusnya sudah mulai dipelajari dan didalami. Gaji mungkin memang belum terlalu besar, tapi jangan salah, justru di sinilah garis start untuk mulai mengelola keuangan dengan benar.
Kamu bisa saja belajar keuangan sendiri, tetapi akan lebih komprehensif jika diberikan oleh perusahaan sesuai dengan jenjang kariermu. Saat pada fase recruit ini, kamu perlu membangun kebiasaan keuangan yang baik. Nanti setelah beberapa tahun kamu bekerja, fasenya akan berbeda lagi, dan perlu kembali mendapatkan training keuangan. Nah, saat menjelang pensiun, sebagai karyawan, kamu juga membutuhkan training keuangan sekali lagi, demi menyiapkan diri menghadapi masa pensiun yang sudah dekat.
Tapi, mengapa fase recruit ini penting untuk mendapatkan training keuangan? Kan gaji juga belum besar, bisalah diatur sendiri. Eits, jangan salah. Training keuangan itu bakalan dibutuhkan banget untuk first jobber. Ini dia alasan-alasannya.
![Training Keuangan bagi First Jobbers: Ini Dia 5 Alasan Pentingnya Training Finansial Karyawan: Jadi Karyawan Produktif dengan Melek Finansial](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/08/training-finansial-karyawan-960x641.jpg)
Alasan Mengapa First Jobber Butuh Training Keuangan
1. Punya kebiasaan keuangan yang baik sejak dini
Faktanya, tak banyak orang yang memiliki keterampilan mengelola keuangan yang baik di masa mudanya. Apalagi, soal keuangan ini memang tak pernah diajarkan di bangku sekolah maupun kuliah.
Oleh orang tua kita? Biasanya yang diajarkan adalah kebiasaan menabung, tetapi jarang banget kita belajar bagaimana belanja dengan bijak sejak kecil. Betul? Padahal pada aktivitas belanja ini yang seharusnya kita fokus untuk belajar, biar enggak jor-joran.
Apalagi di fase entry level, ketika kita baru saja mandiri dan bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Perasaan jadi kayak mau balas dendam, betul?
Di sinilah kita perlu training keuangan, yang dapat melatih kita untuk terbiasa belanja dengan bijak agar tak membahayakan cash flow keuangan kita. Gaji harus dikelola dengan baik, supaya bisa dipakai sampai gajian lagi berikutnya.
2. Dapat segera menentukan tujuan keuangan
Di masa-masa fase awal, para first jobber biasanya juga belum tahu bahwa memiliki tujuan keuangan itu penting. Apalagi yang jangka panjang seperti pensiun. Baru saja dapat kerjaan, masa sih sudah mikirin pensiun? Gitu mungkin ya?
Padahal, justru saat baru mulai bekerja inilah, saat yang tepat untuk mulai membuat rencana pensiun, kalau kamu memang mau nanti ingin menjalani masa pensiun yang mandiri dan sejahtera.
Hal yang sama juga berlaku untuk berbagai tujuan keuangan penting lainnya. Pasalnya, menentukan tujuan keuangan itu sama dengan kita membuat tujuan hidup. Pertanyaannya tak pernah lepas dari: mau hidup seperti apa nanti? Pengin mencapai apa saja nanti? All about dreams and achievement!
Kalau nggak segera direncanakan melalui training keuangan, terus kapan lagi?
![Training Keuangan bagi First Jobbers: Ini Dia 5 Alasan Pentingnya Pentingnya Financial Training di Setiap Jenjang Karier Karyawan Perusahaan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/09/financial-training.jpg)
3. Nggak sembarangan berutang
Utang biasanya juga jadi jebakan betmen, apalagi bagi seorang first jobber yang baru saja pegang kartu kredit. Belum lagi dengan berbagai tawaran pinjol dan paylater yang belakangan berkembang secara luar biasa. Ditambah dengan belum bijak dalam belanja, jadi deh, perilaku konsumtif dipelihara. Dengan tambahan beban cicilan utang.
Tanpa training keuangan yang komprehensif, mengambil pinjaman dana alias utang bisa jadi sandungan besar dalam arus kas keuangan buat first jobber. Akibatnya ya jadi kebiasaan keuangan yang kurang baik ke depannya.
4. Bisa memilih proteksi dengan baik
First jobber itu biasanya kan masih lajang, masa sudah butuh asuransi? Eits, jangan salah loh! Kalau kamu adalah first jobber adalah sandwich generation, yang menjadi tulang punggung keluarga besarmu, maka kamu akan butuh asuransi jiwa sekarang juga.
Di samping itu, kamu juga butuh proteksi kesehatan. Memang sih, perusahaan-perusahaan sudah diwajibkan oleh pemerintah untuk mengikutsertakan karyawannya dalam BPJS Kesehatan. Akan tetapi, tentu ini mesti disesuaikan dengan kebutuhan.
Kalau kamu adalah sandwich generation, maka kamu juga perlu mempertimbangkan untuk memberikan asuransi kesehatan untuk seluruh keluargamu. Ini adalah hal yang tidak akan terpikirkan kalau tidak melalui training keuangan yang komprehensif.
![Training Keuangan bagi First Jobbers: Ini Dia 5 Alasan Pentingnya Training Keuangan bagi First Jobbers: Ini Dia 5 Alasan Pentingnya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/04/training-keuangan-960x640.jpg)
5. Segera punya tabungan dan investasi
Belanja teros … Bayar pakai kartu kredit dan paylater teros, tanpa bisa mengendalikan diri, atas nama healing dan self reward. Sampai-sampai tak pernah punya tabungan, apalagi investasi.
Lagu lama? Betul. Bisa jadi akan selalu ada first jobber yang punya masalah seperti ini, karena belum mendapatkan training keuangan yang pas dari kantor tempatnya bekerja.
Atau bisa jadi, nggak punya tabungan dan investasi, karena semua uang yang didapatkan langsung dipakai untuk kebutuhan keluarga besar.
Hal ini bisa kamu cari solusi, jika kamu memiliki keterampilan pengelolaan keuangan yang baik. Untuk itulah, training keuangan diperlukan.
Nah, itu dia beberapa alasan mengapa first jobber membutuhkan training keuangan yang komprehensif.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Belajar Keuangan: Ini 5 Alasan Pentingnya dan Cara Memilih Kelas Online Terbaik
Percayakah kamu, bahwa pada dasarnya setiap orang itu punya kemampuan dasar tentang keuangan? Iya dong, pastinya kan siapa pun kamu pasti bisa menghitung jumlah uang, dan kemudian bisa juga bertransaksi menggunakan uang. Nah, kemampuan dasar inilah yang harus dikembangkan, dengan cara belajar keuangan secara lebih intensif, jika kamu ingin mengelola keuangan dengan lebih baik lagi.
Pasalnya, keuangan itu enggak sebatas cuma menghitung penghasilan dan belanja. Terus apa saja dong? Yuk, kita lihat apa saja yang bisa kita lakukan dengan belajar keuangan lebih dalam.
![Belajar Keuangan: Ini 5 Alasan Pentingnya dan Cara Memilih Kelas Online Terbaik Perencanaan Keuangan Adalah Kunci Capai Tujuan Hidup, Ini Maksud dan Alasannya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/03/perencanaan-keuangan-adalah-960x640.jpg)
Pentingnya Belajar Keuangan
1. Mengatur prioritas dalam hidup
Mana nih yang harus diprioritaskan: barang-barang branded atau bahan makanan? Handphone terbaru atau bikin dana darurat dulu? Liburan ke Eropa apa dana DP rumah?
Yes, belajar keuangan artinya belajar memprioritaskan. Punya barang-barang branded, handphone terbaru, liburan ke Eropa tentu tidak dilarang. Toh, yang menjalani kamu dengan uang kamu sendiri, ya kan?
Tetapi ingat, bahwa bisa jadi ada beberapa hal lain yang perlu diprioritaskan lebih dulu karena sifatnya lebih esensial dan bakalan bermanfaat dalam jangka waktu panjang. Hal-hal yang kalau kamu lakukan sekarang, akan menghindarkanmu dari kesulitan di masa depan.
2. Memastikan kebutuhan terpenuhi
Dengan mengatur prioritas, kita pun bisa memastikan bahwa semua kebutuhan bisa dipenuhi dengan baik. Baik itu kebutuhan dasar dan penting, juga kebutuhan yang bersifat tersier.
Iya dong, meskipun termasuk tersier, tetapi kebutuhan-kebutuhan untuk healing, self reward, dan sebagainya itu juga penting. Hanya saja, pemenuhannya jangan sampai mengganggu kebutuhan lain yang harus diprioritaskan.
Dengan belajar keuangan, kamu pun bisa memastikan, bahwa tak hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok, tetapi kamu juga akan dapat memenuhi kebutuhan tersier tersebut.
![Belajar Keuangan: Ini 5 Alasan Pentingnya dan Cara Memilih Kelas Online Terbaik Jika Literasi Keuangan Indonesia Tetap Rendah, maka 5 Hal Inilah yang Akan Terjadi](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/12/literasi-keuangan-indonesia-960x640.jpg)
3. Tak takut terlilit utang
Berutang juga bukan merupakan hal yang dilarang. Namun, tentu harus dikelola dengan baik. Dengan belajar keuangan, kamu pasti tahu, bahwa rasio utang maksimal adalah 30% dari penghasilan.
Mengapa “hanya” 30%? Pastinya untuk menjamin agar kebutuhan lain juga terpenuhi, dan penghasilan kamu tidak hanya habis untuk cicilan. Utang yang berlebihan akan sulit untuk dilunasi, apalagi yang melebihi kemampuanmu.
Dengan belajar keuangan juga, kamu akan tahu, mana yang memang bisa dibiayai dengan utang (dan kemudian dikelola dengan baik), dan mana yang sebaiknya dibiayai dengan tabungan atau investasi. Karena utang dan investasi serta tabungan adalah dua hal keuangan yang sangat berbeda makna dan fungsi.
4. Bisa mengelola risiko dengan baik
Dalam hidup, adalah biasa jika kita harus menghadapi berbagai masalah dan tantangan. Untuk mengatasinya, tak jarang butuh biaya tambahan. Di sinilah dana darurat dan asuransi berperan penting.
Dana darurat adalah tabungan cadangan yang akan dapat membantumu di saat-saat darurat. Misalnya terkena musibah yang membuatmu jadi harus mengeluarkan uang ekstra. Banyak orang terbukti sulit untuk survive di masa pandemi karena tak memiliki dana darurat yang memadai, sehingga saat harus terpaksa mengalami PHK, mereka pun panik dan kebingungan.
Begitu juga dengan asuransi. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa jadi kita kesulitan untuk membayar premi secara teratur. Akibatnya, jika premi tak dibayar, maka kamu tak bisa mendapatkan manfaat perlindungan lagi. Lalu, bagaimana jika jatuh sakit? Atau sesuatu terjadi, sehingga kita tak dapat lagi mencari nafkah?
Dengan belajar keuangan, selain dapat memastikan dapat memenuhi kebutuhan utama, kamu juga dapat sekaligus membangun dana darurat dan membayar premi tanpa kesulitan.
5. Bisa memproyeksikan kebutuhan hingga jauh ke depan
Misalnya untuk kebutuhan pensiun, yang mungkin akan baru kita jalani 20 – 30 tahun lagi. Jika kita tidak belajar keuangan, rasanya mustahil kita bisa menghitung kebutuhan pensiun kita 20 sampai 30 tahun lagi.
Bahkan mungkin enggak kepikiran sama sekali, bahwa pensiun itu mesti dipersiapkan sejak sekarang. Terus, kita jadi kerja terus deh sampai tua. Oh no!
Nah, itu dia beberapa alasan mengapa belajar keuangan itu penting. Tapi tak ada kata terlambat kok. Jika kamu baru tergerak untuk mau belajar sekarang, itu pun sangat baik.
![Belajar Keuangan: Ini 5 Alasan Pentingnya dan Cara Memilih Kelas Online Terbaik Belajar Keuangan: Ini 5 Alasan Pentingnya dan Cara Memilih Kelas Online Terbaik](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/04/belajar-keuangan-960x640.jpg)
Dari Mana Mulai Belajar Keuangan?
Zaman sekarang, semuanya dipermudah. Thank to technology! Termasuk belajar keuangan. Kamu bisa memanfaatkan banyak hal untuk bisa belajar keuangan. Nah, salah satunya yang cukup efektif adalah dengan ikut kelas online.
Kelas online tak sembarang kelas online. Masalahnya, jika kamu belajar keuangan dari sumber yang kurang kompeten, pasti hasilnya juga tidak akan memuaskan. So, ini dia beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk memilih kelas online untuk belajar keuangan.
1. Ada kurikulumnya
Belajar tanpa arah sudah pasti hasilnya tidak akan maksimal. Karena itu pilihlah kelas online yang memiliki kurikulum. Akan lebih baik lagi jika ada kurikulum yang disusun secara berjenjang, mulai dari basic, intermediate, dan advanced.
Kurikulum yang baik akan sistematis, sehingga membuat proses belajar keuangan menjadi lebih efektif, efisien, dan menyenangkan.
2. Mudah diakses
Kelas online tentu harus mudah diakses oleh siapa pun yang butuh belajar keuangan lebih mendalam. Aplikasi yang digunakan harus cukup familier, sehingga tak menyulitkanmu dalam proses belajarnya.
Selain itu, yang lain juga harus memudahkan. Misalnya saja sistem pembayarannya beragam, sampai adanya admin yang gercep membantu jika ada kesulitan.
3. Tak hanya satu format
Yang terakhir ini juga akan membuat proses belajar keuangan kamu semakin menyenangkan lo!
Tak hanya tersedia materi di dalam kelas online, tetapi juga banyak format lainnya yang bisa mendukung proses pembelajaran akan membuatnya tidak membosankan. Mulai dari berbagai video, podcast, forum diskusi, sampai ebook.
Nah, bagaimana? Apakah kamu sudah menemukan kelas online yang cocok untuk mendukung niat kamu belajar keuangan? Jika belum, QM Financial bisa membantumu loh!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Apa Artinya dan Bagaimana Membuatnya?
Di tengah ketidakpastian masa depan, kamu punya kesempatan untuk membuatnya lebih terencana dengan perencanaan keuangan jangka panjang. Untuk menerapkannya pun tidak sulit, hanya bermodal konsisten dan disiplin saja.
Kamu mungkin pernah merasa panik saat uang gaji mulai menipis padahal waktu gajian masih panjang. Nah, perencanaan keuangan membantu kamu lebih bijak mengelola arus keuangan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan tujuan kamu di masa depan.
![Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Apa Artinya dan Bagaimana Membuatnya? 5 Instrumen Investasi Jangka Pendek Paling Cocok untuk yang Berpenghasilan Tak Tetap atau Tak Terlalu Besar](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/02/investasi-jangka-pendek-960x549.jpg)
Apa Itu Perencanaan Keuangan Jangka Panjang?
Perencanaan keuangan bisa kamu buat untuk waktu pendek dan panjang. Untuk jangka pendek umumnya digunakan untuk mengelola pemasukan dan pengeluaran rutin di kehidupan sehari-hari.
Sedangkan perencanaan keuangan jangka panjang adalah perencanaan tujuan keuangan yang lebih besar dan memakan waktu beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun untuk dicapai. Biasanya melibatkan lebih banyak jumlah uang daripada sasaran jangka pendek.
Contoh tujuan untuk perencanaan jangka panjang misalnya uang pensiun, memulai sebuah bisnis, menabung untuk biaya kuliah anak, dan lainnya.
Perencanaan keuangan jangka panjang mungkin tampak seperti prospek yang menakutkan, terutama jika rasio menabung kita masih rendah. Bahkan mungkin tampak nggak penting banget, kalau kamu masih berusia 20-an. Namun, sebenarnya, semakin cepat kamu memulai perencanaan keuangan jangka panjang ini, semakin banyak yang bisa kamu peroleh untuk mencapai tujuan keuangan.
![Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Apa Artinya dan Bagaimana Membuatnya? Cara Lunasi Utang dengan Gaji Karyawan Pas-pasan dengan Metode Debt Snowball](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/01/cara-lunasi-utang-960x640.jpg)
Lalu, bagaimana membedakan perencanaan keuangan jangka panjang dengan jangka pendek?
Meski berbeda, kedua jenis perencanaan keuangan ini bisa kok dijalankan secara bersamaan. Kamu hanya perlu membuat rencana keuangan harian (perencanaan keuangan jangka pendek) dan rencana keuangan untuk masa depan (jangka panjang).
Yang seterusnya perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya kamu mengalokasikan sumber pendapatan kamu dengan bijak untuk memenuhi keduanya. Ada banyak cara dan metode pengelolaan keuangan yang bisa kamu pelajari.
Contohnya metode atur keuangan 50-30-20. Dengan metode ini, kamu bisa membagi pendapatan dengan alokasi 50% untuk kebutuhan rutin, 30% untuk tabungan dan investasi, dan 20% untuk lifestyle. Atau bisa juga dengan 40-30-20-10, dengan alokasi 40% kebutuhan rutin, 30% cicilan utang, 20% investasi, dan 10% biaya lifestyle. Sesuaikan saja dengan kondisi dan kemampuanmu.
Kamu nggak harus selalu menggunakan kedua metode di atas juga kok, kalau memiliki pandangan dan cara lain dalam mengaturnya. Tentunya yang memahami kondisi dan strategi terbaik untuk finansial adalah diri kita sendiri, ya kan?
![Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Apa Artinya dan Bagaimana Membuatnya? Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Apa Artinya dan Bagaimana Membuatnya?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/12/perencanaan-keuangan-adalah-960x540.jpg)
Cara Membuat Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Setelah memahami konsep dari perencanaan keuangan jangka panjang, kini waktunya mencoba menerapkannya dengan beberapa cara berikut ini.
Buat garis besar tujuan keuangan dan target waktu
Ini adalah langkah utama dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Kamu perlu merumuskan semua tujuan keuangan dengan rinci, beserta jangka waktunya.
Misalnya, kamu ingin pensiun pada usia 55, dengan usiamu yang 25 tahun saat ini, itu artinya 30 tahun lagi. So, kamu akan perlu menghitung dan membuat anggaran untuk dana pensiun, dengan menyesuaikannya kebutuhan kamu nantinya. Kamu bisa berpatokan dengan pengeluaranmu sekarang, yang kemudian dihitung dengan rumus Future Value dengan memperhitungkan inflasi.
Setelah itu, kamu akan mendapatkan besaran nominal yang kamu perlukan. Nah, baru deh kamu buat rencana keuangan yang sesuai untuk bisa mencapai target nominal tersebut.
Bangun dana darurat
Dana darurat adalah elemen yang sangat penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang, agar kamu tidak menggunakan uang investasi atau tabungan ketika terjadi sesuatu yang tak terduga.
Berapa banyak? Ini jumlah idealnya, yang bisa disesuaikan dengan kondisimu:
- Lajang: 4 x pengeluaran bulanan
- Menikah: 6 x pengeluaran bulanan
- Menikah, 1 anak: 9 x pengeluaran bulanan
- Menikah, 2 anak atau lebih/Wirausaha/Freelance: 12 x pengeluaran bulanan
Simpanlah dana darurat ini di instrumen-instrumen yang mudah diakses, mudah dicairkan, dan berisiko rendah. Misalnya di reksa dana pasar uang, deposito dengan tenor pendek, atau bisa juga di tabungan bank biasa.
![Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Apa Artinya dan Bagaimana Membuatnya? 6 Tanda Terbesar Perencanaan Keuangan Pribadi Kamu Sudah Oke Bats](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/11/perencanaan-keuangan-pribadi-960x617.jpg)
Lunasi utang
Saat kamu membuat rencana keuangan jangka panjang, pastikan bahwa sudah termasuk rencana untuk keluar dari utang. Kamu tidak dapat benar-benar memulai masa depan keuangan dengan tenang jika masih memiliki banyak utang.
So, gunakan strategi pelunasan utang yang tepat, dan konsistenlah agar bisa segera bebas dari utang.
Buat rencana keuangan untuk berinvestasi
Jika salah satu tujuan keuanganmu adalah mendapatkan kebebasan finansial di masa depan, maka dalam menyusun perencanaan keuangan jangka panjang, kamu harus membuat rencana membangun aset yang dapat bekerja sendiri. Dengan begini, kamu akan mendapatkan passive income.
Kenali beberapa sumber passive income yang ada, dan tentukan mana yang paling sesuai untukmu. Mulai dari investasi surat berharga, properti, ataupun bisnis.
Namun, sebelum mulai membangun passive income, adalah penting bagi kamu untuk mengenali juga kemampuan toleransi dirimu sendiri terhadap risiko investasi. Nantinya, hal ini akan memengaruhi perjalanan keuanganmu.
Miliki asuransi yang tepat
Setelah bekerja sangat keras untuk mendapatkan uang, hal terakhir yang diinginkan yaitu menjaga aset tetap aman. Asuransi pada dasarnya merupakan bagian yang penting juga dalam perencanaan keuangan jangka panjang, lantaran dapat melindungi aset jika terjadi sesuatu yang merugikan.
Cakupan asuransi ada banyak, mulai dari mobil, properti, bisnis, dan sebagainya. Namun, yang paling penting untuk dimiliki lebih dulu adalah asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, terutama jika kamu adalah tulang punggung keluarga.
Dengan asuransi, kamu melindungi sesuatu yang sangat penting yang memiliki nilai tinggi untuk memastikan bahwa kamu terlindungi secara finansial.
![Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Apa Artinya dan Bagaimana Membuatnya? Perencanaan Keuangan Jangka Panjang: Apa Artinya dan Bagaimana Membuatnya?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/02/perencanaan-keuangan-jangka-panjang-960x640.jpg)
Hindari pengeluaran berlebihan
Perjalanan untuk mempertahankan perencanaan keuangan jangka panjang yang baik mungkin tidak mudah. Bisa terjadi hal tak terduga dan kamu dapat kehilangan kendali untuk mempertahankan alokasi anggaran. Maka penting untuk punya perencanaan keuangan jangka panjang yang solid, disiplin, dan hindari pengeluaran berlebihan.
Nah, itulah penjelasan terkait perencanaan keuangan jangka panjang. Yuk mulai untuk menerapkan cara dan langkah di atas supaya tujuan keuangan di masa depan dapat kita amankan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
6 Tanda Terbesar Perencanaan Keuangan Pribadi Kamu Sudah Oke Bats
Setuju kan, kalau kita harus punya perencanaan keuangan pribadi yang baik, agar kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita ke depannya?
Sebagian besar dari kamu, mungkin sekarang sudah mengaku memiliki perencanaan keuangan pribadi sesuai kondisi masing-masing. Kamu sudah punya tujuan finansial, melakukan budgeting, membangun dana darurat, dan sebagainya. Lalu, bagaimana? Apakah sekarang kondisi keuanganmu lebih baik? Apakah perencanaan keuangan yang kamu buat sudah oke?
Coba lihat yuk, tanda-tanda apa saja yang menampakkan bahwa perencanaan keuangan pribadi yang kamu miliki sudah oke dan sesuai untukmu.
![6 Tanda Terbesar Perencanaan Keuangan Pribadi Kamu Sudah Oke Bats 7 Bisnis Setelah Pensiun untuk Hasilkan Mesin Uang](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/11/bisnis-setelah-pensiun-960x640.jpg)
Tanda-Tanda Perencanaan Keuangan Pribadi Kamu Sudah Oke
1. Punya tabungan yang cukup
Tanda pertama bahwa perencanaan keuangan pribadi kamu sudah oke adalah ketika kamu sudah punya tabungan yang cukup, yang tidak lagi kamu sabotase sendiri untuk hal-hal yang kurang berfaedah.
Punya tabungan yang cukup buatmu sama pentingnya dengan belanja untuk kebutuhan. Jadi, kamu memang sudah mengalokasikannya, dan merealisasikannya dengan baik.
Ini juga artinya kamu sudah punya dana darurat, yang meski mungkin belum memenuhi jumlah ideal, tetapi sudah ada, dan sudah siap untuk kamu gunakan sewaktu-waktu jika mendesak.
2. Terbiasa membayar tagihan tepat waktu
Ya, kenapa enggak tepat waktu, karena semua sudah ada alokasinya? Betul nggak? Kalau bisa malahan segera dibayar, supaya beban menjadi lebih ringan. Kamu bisa terhindar dari denda atau biaya administrasi, dan bunga tambahan yang enggak perlu.
Dengan lunasnya semua kewajiban—bayar tagihan listrik, air, pulsa, sampai cicilan utang—di awal, itu artinya uang yang tersisa tinggal dikelola saja untuk kebutuhan selama satu bulan, atau sampai gajian berikutnya.
Khawatir nggak bisa membayar tagihan atau mencicil enggak pernah ada dalam perencanaan keuangan pribadi kamu.
![6 Tanda Terbesar Perencanaan Keuangan Pribadi Kamu Sudah Oke Bats 5 Alasan Mengapa Kita Perlu Cek Cash Flow Berkala](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/03/cek-cash-flow.jpg)
3. Cash flow lancar dan positif
Perencanaan keuangan pribadi kamu sudah baik kalau cash flow kamu sudah cukup lancar. Artinya, penghasilan dan pengeluaran berimbang. Atau bahkan, sudah positif. Artinya, penghasilan lebih besar daripada pengeluaran.
Mengapa? Karena kamu punya bujet untuk setiap pengeluaran. Begitu kamu menemukan hal-hal yang kurang efisien dan efektif di dalamnya, kamu bisa segera tahu dan bisa langsung menyesuaikan diri.
4. Aman dari utang
Saat kamu sudah melakukan perencanaan keuangan pribadi dengan baik, maka kamu juga akan bisa mengelola utang dengan baik.
Utang memang tak dilarang, tetapi sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. Setidaknya, kamu harus yakin bahwa kamu bisa mengembalikan pinjamannya. Terus, caranya yakin gimana? Ya, dengan membuat perencanaan keuangan dengan baik. Hitung penghasilan, dan proyeksikan cicilannya. Bisa enggak kamu berkomitmen membayarnya sampai tuntas?
Yes, berani punya utang, berarti berani bayar. Hanya itu satu-satunya solusi untuk bisa lepas dari utang kan? Tanpa perencanaan keuangan pribadi yang baik, utang akan jadi batu sandungan dalam hidup.
![6 Tanda Terbesar Perencanaan Keuangan Pribadi Kamu Sudah Oke Bats 6 Tanda Terbesar Perencanaan Keuangan Pribadi Kamu Sudah Oke Bats](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/11/perencanaan-keuangan-pribadi-960x617.jpg)
5. Bisa investasi rutin setiap bulan
Investasi rutin selayaknya kebutuhan buatmu, karena itu kamu mengalokasikannya dengan baik di awal bulan, alih-alih menginvestasikan uang sisa belanja.
Kamu juga dapat melakukan review terhadap investasimu, karena rencana investasinya sudah ada. Kamu tinggal mencocokkannya antara apa yang direncanakan dengan yang terjadi di lapangan. Jika memang belum berkembang sesuai harapan, kamu bisa mencari solusi yang terbaik tanpa harus “mengorbankan” tujuan finansialmu.
Seiring waktu, kamu juga akan lebih memprioritaskan investasimu ketika memang ada peluang. Misalnya, alih-alih uangnya dipakai untuk liburan, kamu akhirnya malah menggunakannya sebagai DP rumah atau apartemen. Kamu tahu apa yang kamu butuhkan dan mana yang keinginan belaka.
6. Punya asuransi yang lengkap
Jika perencanaan keuangan pribadi kamu sudah oke, maka kamu pasti juga sudah punya alokasi khusus untuk iuran premi asuransi, baik asuransi kesehatan, asuransi jiwa jika memang perlu, dan asuransi lain yang mungkin kamu butuhkan.
Kamu sadar pentingnya asuransi adalah untuk melindungi aset-asetmu, sehingga harus banget masuk juga dalam budgeting rutin, baik bulanan maupun tahunan.
Nah, setelah melihat 6 tanda di atas, lalu gimana? Apakah perencanaan keuangan pribadi kamu juga seperti yang sudah dijabarkan di atas? Sudah? Maka, selamat! Kamu tinggal konsisten saja menjalankan apa yang sudah kamu lakukan sekarang.
Belum? Tak perlu khawatir. Masih ada waktu untuk memperbaikinya, dan selalu akan ada peluang untuk belajar perencanaan keuangan pribadi dengan lebih baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pelonggaran Terjadi, Perencanaan Keuangan Seperti Apa yang Cocok untuk Era Pascapandemi?
Ini berita baik memang, ketika sejumlah daerah di Indonesia sudah mulai melonggarkan pembatasan akibat pandemi. Bahkan secara nasional sendiri pun, Indonesia sudah membuka gerbang bagi warga negara asing. Pemulihan ekonomi secara bertahap terjadi, dan jadi PR lagi nih soal perencanaan keuangan pribadi kita supaya bisa beradaptasi lagi dengan masa yang baru.
Di awal pandemi, sebagian dari kita harus membolak-balikkan rencana keuangan, gara-gara kondisi yang berubah. Kemudian, ketika virus corona sudah mulai dapat dikendalikan—meski belum sepenuhnya terjinakkan—kita juga harus melakukan review terhadap perencanaan keuangan kita lagi.
Ya, memang harus begitu. Pasalnya, hidup kita kan dinamis, rencana harus bisa mengikuti kondisi ketika kita harus menjalani hidup. Enggak masalah rencana terus berubah, yang penting tujuannya pasti dan kita fokus pada tujuan tersebut.
Setuju nggak?
So, buat kamu nih, mungkin bingung juga. Mesti apanya nih yang diulik? Perencanaan keuangan seperti apa yang cocok untuk sekarang? Yuk, ikuti beberapa tip berikut.
![Pelonggaran Terjadi, Perencanaan Keuangan Seperti Apa yang Cocok untuk Era Pascapandemi? Anggaran Belanja Rumah Tangga](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/10/anggaran-belanja-rumah-tangga-960x640.jpg)
Perencanaan Keuangan di Masa Pascapandemi
1. Personal finance is very personal
Pertama, kamu harus selalu ingat, bahwa personal finance is very personal. Tidak pernah ada solusi atau rencana keuangan yang bisa berlaku sama untuk semua orang. Setiap orang punya kebutuhannya masing-masing, dengan kondisi masing-masing juga.
Karena itu, untuk pertanyaan perencanaan keuangan seperti apa yang cocok dijalankan di masa pascapandemi? Jawabannya, tergantung kondisi pribadi masing-masing.
So, silakan dicek beberapa hal berikut:
- Berapa penghasilanmu saat ini? Bagaimana kondisinya dibandingkan sebelum dan selama pandemi kemarin? Apakah ada grafik yang bagus?
- Berapa pengeluaranmu saat ini? Bandingkan juga dengan kondisi sebelum dan selama pandemi, seperti halnya penghasilan.
- Bagaimana rasio utang, menabung, dan likuiditasmu? Apakah masih dalam batas ideal?
Jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas akan memberimu gambaran, perencanaan keuangan seperti apa yang harus kamu miliki ke depannya. Kamu bisa melakukan financial check up lagi untuk memastikannya.
2. Buat yang realistis
Tak perlu terburu-buru, buatlah perencanaan keuangan yang sesuai dengan kemampuanmu. Misalnya gimana?
Misalnya, jika saat ini penghasilanmu belum benar-benar pulih, maka kamu tak perlu memaksakan hal-hal yang di luar kemampuanmu. Jika memang perlu, buatlah tujuan-tujuan jangka pendek saja dulu. Mungkin tiga bulan ke depan, atau enam bulan ke depan? Bahkan untuk satu bulan ke depan pun enggak masalah. Yang penting, setiap rencana harus bisa kamu realisasikan, karena memang sesuai dengan kemampuan.
Mungkin teman-temanmu sudah mulai berencana untuk liburan ke luar negeri. Jika memang kamu belum mampu, maka kamu tak perlu ikut membuat rencana yang sama. Mungkin akan lebih baik bagi kamu untuk mengembalikan dulu dana darurat yang kemarin sempat terpakai di masa krisis. Atau mungkin akan lebih bermanfaat kalau kamu mulai membeli polis asuransi jiwa sekarang, kalau kemarin belum punya.
Tetap ingat ya, biaya hidup bisa diatur, gaya hiduplah yang mahal.
So, pastikan sekarang kamu memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik daripada sebelumnya. Tambahkan pos kesehatan secara tersendiri jika perlu, karena ini adalah pos yang sekarang harus menjadi prioritas utama kita.
![Pelonggaran Terjadi, Perencanaan Keuangan Seperti Apa yang Cocok untuk Era Pascapandemi? Bangun Dana Darurat di Saat Krisis, Bisa Emang?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/08/dana-darurat-masa-krisis-960x640.jpg)
3. Tetap perhatikan jaring pengamanmu
Ngomong-ngomong soal dana darurat, bagaimana kondisinya? Apakah kemarin memang sempat terpakai di masa krisis? Kalau iya, kamu harus bersyukur bahwa kamu memilikinya. Sekarang, waktunya untuk memulihkannya lagi.
Kalau tadinya belum ideal, coba sekarang fokus supaya bisa mencapai jumlah dana darurat ideal.
Begitu juga dengan asuransi. Coba cek apakah masih bisa meng-cover kebutuhanmu? Pastikan kamu paham betul apa yang ada dalam polis asuransi ya, terutama terkait coverage perlindungannya. Jangan sampai kamu merasa “tertipu” pada akhirnya, hanya karena kamu enggak membaca polis dengan saksama.
4. Apa kabar utang?
Pastikan pembayaran utang tetap menjadi prioritas utamamu. Pastikan rasio utang masih dalam batas ideal ya, yaitu maksimal 30% dari penghasilan.
Jika memang belum memungkinkan, jangan membuat utang baru. Lebih baik fokus untuk menyelesaikan utang yang sudah ada.
![Pelonggaran Terjadi, Perencanaan Keuangan Seperti Apa yang Cocok untuk Era Pascapandemi? Pelonggaran Terjadi, Perencanaan Keuangan Seperti Apa yang Cocok untuk Era Pascapandemi?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/11/perencanaan-keuangan-pascapandemi-960x640.jpg)
5. Mulai gas investasi lagi!
Yang terakhir, yuk, gas investasi lagi! Pastinya ini kalau kondisimu sudah memungkinkan ya, artinya dana darurat, asuransi, dan cicilan utang sudah aman, juga kamu sudah mengalokasikan biaya kebutuhan hidup.
Dengan demikian, tinggal alokasi investasi nih, kalau bisa ditambah lagi ke depannya. Sekali lagi, sesuaikan dengan kondisi dan situasi kamu sendiri.
Nah, gimana? Sudah siap menghadapi masa-masa pascapandemi. Semoga perekonomian kita semua segera pulih seperti sedia kala, bahkan lebih baik lagi ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Belajar Membuat Rencana Keuangan Sendiri, Ini 5 Video yang Bisa Kamu Tonton
Happy World Financial Planning Day! Hari ini, tanggal 7 Oktober, memang diperingati sebagai hari perencanaan keuangan sedunia. Hari ini ada untuk meningkatkan awareness kita semua akan pentingnya membuat rencana keuangan, terutama buat diri sendiri.
Kenapa sih, kita mesti bisa membuat rencana keuangan, setidaknya untuk diri sendiri ataupun keluarga kita? Karena, yang paham akan kondisi keuangan kita yang sebenar-benarnya adalah diri kita sendiri. Because personal finance is very personal, maka tak ada orang lain yang bisa membuat rencana untuk masa depan kita, selain diri kita sendiri.
![Belajar Membuat Rencana Keuangan Sendiri, Ini 5 Video yang Bisa Kamu Tonton Video-Video untuk Belajar Membuat Rencana Keuangan Kamu Sendiri](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/10/video-rencana-keuangan.jpg)
Sulitkah untuk belajar membuat rencana keuangan? Sebenarnya sih, tidak. Apalagi jika kamu sudah follow akun-akun media sosial QM Financial, dan sering membaca-baca artikel di web ini. Selain itu, kamu juga bisa belajar membuat financial planning ini dari sumber yang lain loh. Salah satunya dengan menonton video-video di channel QM Financial di YouTube.
Berikut beberapa video yang bisa kamu tonton di channel QM Financial jika kamu ingin belajar membuat rencana keuangan untuk dirimu sendiri.
Video-Video untuk Belajar Membuat Rencana Keuangan Kamu Sendiri
Atur Keuangan Dimulai dari Mencatat Pengeluaranmu Setiap Bulan
Mencatat pengeluaran adalah kegiatan paling menyebalkan sekaligus membosankan yang bisa kita kerjakan, berkaitan dengan keuangan. Tapi kenyataannya, kita selalu punya sumber daya yang terbatas.
So, kalau kamu pengin belajar membuat rencana keuanganmu sendiri, mulailah dari membuat catatan pengeluaran setiap hari, yang kemudian menjadi catatan pengeluaran bulanan. Dari catatan ini, kamu akan tahu pola dan kondisi keuanganmu sendiri, yang bisa menjadi acuan untuk merumuskan rencana dan tujuan keuangan kamu sendiri.
Simak tip membuat catatan pengeluaran yang aplikatif di video ini yuk!
Langkah Efektif Atur Cash Flow
Cash flow menjadi hal terpenting dalam perencanaan keuangan. So, keterampilan mengendalikan cash flow akan sangat penting untuk kamu kuasai demi bisa membuat rencana keuangan sendiri.
Dengan cash flow yang sehat, tujuan keuangan yang realistis, rencana keuangan pun dapat dibuat sampai detail dan komprehensif. Simak trik paling efektif mengatur cash flow langsung dari Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial di video ini.
Siapkan Dana Darurat
Apalah arti tujuan dan rencana keuangan yang sudah disusun sedemikian rupa, jika kamu melupakan dana darurat?
Adanya dana darurat adalah fondasi dari rencana keuangan yang kuat. So, pastikan kamu juga sudah punya rencana untuk membangun dana darurat, dan sesegera mungkin membuatnya. Simak tip menyiapkan dana darurat di video ini ya.
Mau Bebas Utang? Simak Tip-Tip Berikut Ini Yuk!
Merdeka dari utang juga harus masuk ke dalam rencana keuangan yang kamu buat. Bebas dari utang itu melegakan banget loh! Seenggaknya, jika tujuan keuangan yang lain belum tercapai, tetapi kamu sudah bebas utang, maka ke depannya akan lebih mudah untukmu membuat rencana keuangan yang lebih realistis.
Bagaimana ya, caranya agar bisa membayar cicilan utang dengan kondisi keuangan kamu yang sekarang? Coba simak tipnya di video ini.
Yang Harus Kamu Ketahui tentang Asuransi
Ibarat rumah yang dilindungi oleh atap, rencana keuangan yang sudah kamu buat harus dilindungi juga. Perlindungannya disebut dengan asuransi.
Asuransi ada, untuk melindungi aset-aset yang sudah kamu miliki–termasuk dirimu sendiri. Simak serba-serbi asuransi di video ini ya!
Nah, setelah kamu melihat videonya, dan kamu masih merasa perlu untuk mendalami masing-masing tip dan triknya, kamu bisa langsung mendaftar di kelas finansial online QM Financial. Pilih kelas-kelas finansial online QM Financial sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Yuk, menjadi perencana keuangan bagi diri sendiri! Karena kebutuhan hidup dan kondisimu yang tahu ya dirimu sendiri, bukan orang lain. Membuat rencana dan tujuan keuangan sendiri juga memberikan tanggung jawab pada diri sendiri. Siapa lagi yang nanti akan menikmati hasilnya? Diri sendiri juga kan?
Berbagai Risiko Keuangan dan Bagaimana Cara Kita Menghadapinya
Pandemi COVID-19 masih belum menampakkan hilal kapan akan berakhir. Bisa dibilang, ini adalah salah satu kondisi di mana risiko keuangan muncul dalam hidup.
Risiko, kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan”. So, kalau risiko keuangan berarti adalah segala hal yang dapat menimbulkan kerugian secara keuangan.
Pada dasarnya, kita hidup selalu dibayangi risiko, dalam bentuk apa pun. Maka, sebagai makhluk yang adaptif, kita pun berusaha menyiapkan diri dengan segala cara agar meminimalkan munculnya risiko. Salah satu bentuk risiko yang bisa dan harus kita antisipasi adalah risiko keuangan ini.
Manajemen risiko keuangan yang baik merupakan salah satu komponen penting dalam perencanaan keuangan yang komprehensif. Risiko adalah salah satu hal atau elemen yang wajib ada dan dipertimbangkan dengan saksama saat kita membuat perencanaan keuangan.
Istilahnya, kita berharap yang terbaik (yaitu tujuan keuangan tercapai) tetapi juga siap untuk hal terburuk yang terjadi (dalam bentuk risiko keuangan).
Risiko tidak bisa dihindari atau dihilangkan, tetapi kita bisa meminimalkan efeknya dengan beberapa langkah antisipatif. Ibaratnya, kalau kena pukulan, ya nggak lebam-lebam amat karena ada samsak di depan kita. Samsak inilah yang berfungsi sebagai jaring penyelamat. Tinggal seberapa bagus samsak yang bisa kita siapkan. Betul? Semakin bagus, pastinya efek pukulan ya semakin tak terasa.
Apa Saja Risiko Keuangan yang Biasa Terjadi dalam Hidup?
![Berbagai Risiko Keuangan dan Bagaimana Cara Kita Menghadapinya Berbagai Risiko Keuangan dan Bagaimana Cara Kita Menghadapinya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/09/risiko-keuangan.jpg)
Banyak hal yang bisa terjadi dalam hidup, ada yang berefek baik ada yang tidak baik. Ada yang menimbulkan risiko terhadap fisik, mental, dan sebagainya, ada juga yang berefek secara keuangan.
Beberapa hal yang bisa menimbulkan efek kerugian secara keuangan antara lain:
- Bencana alam, misalnya saja banjir. Kita mendapatkan risiko finansial ketika rumah kita kebanjiran. Banyak barang rusak sehingga harus diperbaiki atau diganti, dan sebagainya.
- Penyakit. Risiko finansialnya adalah ongkos untuk membayar rumah sakit, obat, dan seterusnya.
- Tindakan kriminal, misalnya pencurian atau perampokan yang mengakibatkan hilangnya aset, dalam bentuk apa pun.
- Hilangnya mata pencaharian, misalnya PHK, atau kematian orang yang menjadi tempat kita menggantungkan hidup
Ada orang yang risiko keuangannya lebih tinggi daripada yang lain, ada pula yang relatif lebih kecil. Nggak akan ada yang sama, karena memang sangat tergantung pada hidup yang dijalani masing-masing. Buat A, ada hal yang tidak dipandang sebagai risiko, padahal bagi B, hal yang sama bisa dianggap risiko yang paling berat.
![Berbagai Risiko Keuangan dan Bagaimana Cara Kita Menghadapinya Pesangon PHK dan 5 Hal Pokok yang Menentukan Besarannya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/07/uang-pesangon-PHK.jpg)
Misalnya saja, soal keluarga. Buat keluarga A dengan suami istri yang bekerja, maka risiko keuangan akibat hilangnya mata pencaharian akan relatif lebih ringan ketimbang keluarga B yang hanya suami saja yang bekerja. Tapi bukan berarti juga keluarga B salah dalam pengelolaan manajemen risiko, karena mungkin ada satu dua hal lain yang menjadi pertimbangan penting.
Yes, karena memang tidak pernah ada pengelolaan keuangan yang selalu salah dan selalu benar, because personal finance is very personal.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan efek risiko keuangan dalam hidup kita ini?
Banyak, di antaranya–yang paling penting–adalah sebagai berikut:
![Berbagai Risiko Keuangan dan Bagaimana Cara Kita Menghadapinya Strategi Mengembalikan Dana Darurat](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/04/mengembalikan-dana-darurat.jpg)
1.Dana darurat
Dana darurat adalah jaring penyelamat pertama dan paling penting dalam manajemen risiko keuangan pribadi kita.
Untuk pengelolaan dana darurat, kamu bisa membaca artikel-artikel yang membahas detail mengenai dana darurat di web ini. Ada mulai dari peran dana darurat di saat darurat, bagaimana pertimbangan mempergunakannya, hingga strategi untuk mengembalikan dana darurat.
2.Diversifikasi instrumen investasi
Berbicara soal risiko keuangan tentu tak lepas dari membahas risiko investasi.
Mengapa? Karena investasi memang seharusnya ada dalam rencana keuangan kita, sebagai cara untuk mewujudkan tujuan keuangan. Dan, investasi selalu tentang manajemen risiko dan imbal hasil. Di mana kita mengharapkan imbal hasil, di situ pula kita harus menghadapi risiko.
Salah satu cara untuk meminimalkan risiko investasi adalah dengan melakukan diversifikasi instrumen investasi. Langkah awalnya adalah dengan mengenali produk-produk investasi itu dulu, baru kemudian merencanakan dan merealisasikan sesuai rencana dan manajemen risiko yang sudah dibuat.
![Berbagai Risiko Keuangan dan Bagaimana Cara Kita Menghadapinya Istilah dalam Polis Asuransi yang Sebaiknya Kamu Pahami](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/09/istilah-dalam-polis-asuransi.jpg)
3.Asuransi
Hal ketika yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan efek risiko keuangan adalah dengan memiliki perlindungan terhadap aset, baik itu aset bergerak maupun tidak bergerak. Bahkan, diri sendiri pun merupakan aset yang harus dilindungi, ketika kita membicarakan risiko keuangan ini. Sudah dijelaskan kan, bahwa hilangnya mata pencaharian merupakan salah satu risiko keuangan terbesar yang mesti siap dihadapi.
Jadi, berikanlah perlindungan terhadap risiko keuangan yang bisa terjadi pada diri sendiri dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Dampak Corona Virus Sudah Sampai ke Kegiatan Ekonomi, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Dampak corona virus sudah membuat kegiatan ekonomi semakin lesu, apalagi setelah dinyatakan sebagai pandemic oleh WHO. Padahal itu saja belum sembuh dari efek dampak perang dagang yang pernah terjadi, dan juga akan terjadi.
Yah, namanya hidup di dunia ya, selalu ada ups dan downs. Hingga mungkin sekarang, dampak ekonomi yang lesu ini juga sudah kamu rasakan.
Iya, penyebaran corona virus ini seakan melumpuhkan berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan pariwisata, ekonomi, sampai politik, terhenti semua.
Tapi ya, gimana? Namanya juga hidup–lebih khusus lagi, bisnis. Sangat tergantung dengan apa yang terjadi di lingkungan. Nah, bisa jadi, hal ini memengaruhi bisnis perusahaan tempat kamu bekerja juga ya? Turut prihatin, dan mari kita berdoa: This too shall pass!
Sementara itu, kalau dampak corona virus ini sudah mulai kamu rasakan secara ekonomi, tenang. Sedih sih, pasti, tapi nggak usah sedih berlebihan. Yang pasti, kamu enggak sendirian. Banyak yang lain yang juga mengalami krisis yang sama. Tapi hidup harus tetap berjalan kan ya? Jadi, meski kamu kena dampak corona virus secara ekonomi, kamu tetap harus bisa “mengamankan” keuangan, sehingga kegiatan dan kebutuhan hidup tetap bisa dijalankan dan terpenuhi.
Lakukan 5 Hal ini Agar Meski Kena Dampak Corona Virus, Hidupmu Tetap Aman
![Dampak Corona Virus Sudah Sampai ke Kegiatan Ekonomi, Apa yang Harus Kita Lakukan? Dampak Corona Virus Sudah Sampai ke Kegiatan Ekonomi, Apa yang Harus Kita Lakukan?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/03/ekonomi-corona-virus.jpg)
1. Tetap pantau arus kas
Tetap tenang dan jangan panik. Itu adalah kunci. Memang sih, gampang diucapkan tetapi cukup sulit untuk dilakukan. Kalau negara sudah mengumumkan ini itu dalam kondisi darurat, maka ya wajar saja kita sebagai rakyat jadi histeris. Tapi, ayo, mulai dari diri kita sendiri, kita bisa kok tetap tenang.
Meski corona virus memberikan dampak yang luas, tapi kita harus tetap bersyukur–apalagi jika gaji masih bisa teratur. Setidaknya, pemasukan dan pengeluaran rutin masih bisa mengalir dengan baik.
Pantau terus arus kas kamu ya. Semoga sampai krisis berakhir, semua masih akan baik-baik saja. Kalau perlu, coba kurangi pos-pos yang kurang penting atau bisa ditunda. Prinsipnya, uang lebih lancar masuk, tapi makin kendalikan yang keluar.
2. Tunda dulu keinginan tersier
Liburan, gadget baru, beli weapon games, dan sebagainya, sebaiknya libur juga dulu deh. Setidaknya, sampai kondisi benar-benar kondusif.
Keinginan tersier ini biasanya muncul lantaran kita ingin memberi reward diri sendiri kan ya? Tapi, untuk sementara, enggak apa juga nggak memberi reward pada diri sendiri berupa barang-barang tersier. Toh kamu masih bisa memberi dirimu sendiri reward dalam bentuk lain.
Contohnya, istirahat yang cukup.
Hayo, kapan terakhir kali kamu mempunyai waktu istirahat yang cukup? Tidur 8 jam dalam sehari? Lagi pula, untuk menghadapi pandemic ini, tubuh kita harus kuat lo, yang salah satunya bisa dicapai dengan istirahat yang cukup.
![Dampak Corona Virus Sudah Sampai ke Kegiatan Ekonomi, Apa yang Harus Kita Lakukan? Apa Beda Gaji Ke-13, THR, dan Bonus Tahunan?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/03/gaji-ke-13.jpg)
3. Pastikan kamu tetap bisa menabung
Kamu sudah merencanakan banyak tujuan keuangan tahun ini? Tapi, sekarang terkendala, atau malah tertunda?
Jika demikian, kamu harus segera menjalankan plan B. Karena itu, penting untuk punya backup plan untuk hidup kita sendiri.
Seperti pengeluaran tahunan, misalnya, sebenarnya bukanlah termasuk kebutuhan yang mendadak. Bener nggak? Pengeluaran untuk pajak-pajak, hari raya, dan seterusnya ini bisa dibilang pengeluaran rutin juga kan? Karena setiap tahun pasti ada. Jadi, ada baiknya, meski kamu punya jatah bonus tahunan dari kantor tempat kamu bekerja, tapi kamu tetap menabung sedikit demi sedikit untuk memenuhi pengeluaran tahunan kamu.
Kalaupun nanti benar-benar dapat bonus, maka hal itu ya beneran jadi bonus. Kita jadi bisa mengurangi rasio utang, karena lantas bisa melunasi utang kartu kredit, misalnya.
Sementara, kalau kamu nggak dapat bonus tahun ini karena bisnis perusahaan lesu, pengeluaran tahunan tetap ter-cover dengan baik.
4. Pastikan posisi utang, asuransi, dan investasi aman
Nah, ini yang sudah disinggung di poin ketiga di atas. Pastikan posisi utang dan asuransi yang harus disetorkan aman.
Begitu juga dengan investasi, meski iklim investasi yang kemarin sudah cukup menyenangkan, jadi harus ikut terdampak oleh corona virus juga nih. Tapi tetap optimis ya. Ucapkan mantranya lagi: This too shall pass!
Yang pasti, cicilan utang, premi asuransi, dan tabungan/investasi ini adalah pos rutin. Jadi, seharusnya semua aman-aman saja, meski kali ini enggak bisa di-topup terlalu banyak.
![Dampak Corona Virus Sudah Sampai ke Kegiatan Ekonomi, Apa yang Harus Kita Lakukan? 5 Hal Tentang Investasi Saham yang Harus Diketahui oleh Pemula](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/investasi-saham-pemula.jpg)
5. Pertimbangkan untuk menambah penghasilan sampingan
Nah, sudahkah kamu kepikiran untuk menambah penghasilan? Mungkin dengan melakukan beberapa gigs sampingan, sesuai minatmu?
Lumayan membantu juga lo. Apalagi sekarang, banyak tawaran pekerjaan sampingan yang bisa dikerjakan secara online, jadi kamu enggak perlu keluar rumah kan? Bahkan bisa kamu lakukan di mana saja, sejauh nggak mengganggu pekerjaan utamamu. Coba deh cek ke beberapa marketplace freelancer, barangkali ada yang cocok.
Negara dan dunia memang sedang krisis lantaran corona virus, tapi tak mengapa. Kita hanya harus menyesuaikan diri. Tak perlu panik berlebihan, apalagi sampai menimbun barang-barang yang tak perlu.
Mari kita hadapi bersama, karena bersama kita bisa.
Kamu juga masih bisa tetap ikutan kelas-kelas finansial online QM Financial, karena kamu bisa mengikutinya dari mana saja. Hanya perlu download aplikasi Zoom saja. Cek jadwalnya, dan segera daftar sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Sebelum Usia 30 Tahun, Sebaiknya Kamu Sudah Membuat 5 Tujuan Finansial Ini
Berapa usiamu saat ini? Belum lagi 30 tahun? Banyak orang yang merasa menyesal, mengapa tidak melakukan hal-hal tertentu sebelum usia 30 tahun, termasuk hal keuangan.
Termasuk saya. Saya adalah salah satu dari mereka yang menyesal, mengapa enggak membuat dana pensiun saya sejak pertama kali saya memasuki dunia kerja dulu, sebelum usia 30 tahun. Ya, sebagian sih karena literasi keuangan di zaman saya jadi first jobber memang belum seperti sekarang sih. Misal mau investasi, ya mesti datang ke bank, lalu minta informasi ke petugas langsung. Dan, saya paling males, karena kemudian pasti ditawari yang lain-lain yang malah bikin saya distracted.
Duh, ketahuan deh kalau angkatan lawas.
Nah, supaya kamu enggak mengalami penyesalan yang sama, maka sebaiknya kamu tahu dan mulai membuat tujuan finansialmu sendiri sebelum usia 30 tahun.
Karena penyesalan itu selalu datang belakangan. Kalau di depan namanya down payment, soalnya.
5 Tujuan Finansial yang Harus Kamu Mulai Buat Sebelum Usia 30 Tahun
1. Punyai proteksi
![Sebelum Usia 30 Tahun, Sebaiknya Kamu Sudah Membuat 5 Tujuan Finansial Ini 5 Hal untuk Memastikan Seluruh Anggota Keluarga Tercover Asuransi Kesehatan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/asuransi-kesehatan-keluarga.jpg)
Sebelum usia 30 tahun hingga nanti kamu memasuki usia pensiun, bisa dibilang kamu berada di masa yang sangat produktif. Jika *knocks on wood* kamu tertimpa musibah, lalu bagaimana nasib orang-orang yang hidupnya tergantung padamu?
Musibah bisa terjadi setiap waktu, dan bisa membuatmu serta orang-orang yang kamu cintai menderita kerugian secara ekonomi. Di sinilah, arti pentingnya proteksi dan asuransi untuk kamu punyai.
So, begitu kamu memasuki usia kerja, segeralah lindungi dirimu dan orang-orang di sekitarmu dengan asuransi. Jenis asuransi ada bermacam-macam. Ada asuransi jiwa, asuransi kesehatan, hingga asuransi umum. Kamu enggak perlu kok melengkapi semuanya sekaligus. Prioritaskan dulu asuransi yang kamu anggap paling penting. Boleh saja kok, jika kamu lengkapi secara bertahap, asalkan terencana dengan baik.
2. Dana darurat
![Sebelum Usia 30 Tahun, Sebaiknya Kamu Sudah Membuat 5 Tujuan Finansial Ini Sebelum Usia 30 Tahun, Sebaiknya Kamu Sudah Membuat 5 Tujuan Finansial Ini](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2016/08/calculator-1112860_1920-960x638.jpg)
Dana darurat juga penting untuk kamu buat sebelum usia 30 tahun. Dana darurat ini juga salah satu tujuan finansial pertama yang wajib kamu punya begitu kamu mulai kerja.
Kenapa? Because bad things happen!
Setelah mempunyai proteksi, dana darurat juga akan bisa “mengamankan” keuangan, ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau di luar rencana.
Saat kamu sakit, butuh uang mendadak, mau membantu saudara atau keluarga, sampai misalnya kamu harus mengganti laptop rusak padahal dipakai untuk kerja sehari-hari, dana darurat will come handy.
3. Dana pensiun
![Sebelum Usia 30 Tahun, Sebaiknya Kamu Sudah Membuat 5 Tujuan Finansial Ini Dana Pensiun, Pilih Mana: DPPK, DPLK, atau Siapkan Sendiri?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/02/dana-pensiun-dppk-dplk.jpeg)
Dana pensiun adalah tujuan finansial berikutnya yang harus mulai kamu buat sebelum usia 30 tahun.
Yah, baru mulai kerja, kok sudah harus mikirin pensiun?
Justru karena baru mulai itulah, kamu harus segera memikirkannya. Karena dengan jangka waktu yang lebih panjang, maka semakin mudah untukmu menabung (atau berinvestasi). Kamu bisa mulai berinvestasi dengan hanya Rp100.000 saja lo! Kalau kamu baru mulai menabung untuk pensiun di usia 40-an, bisa jadi kamu harus menabung berkali-kali lipatnya.
Kan sudah punya fasilitas Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan yang diberikan oleh kantor?
Well, tahu enggak sih, berapa kebutuhan dana untuk bisa menghabiskan pensiun sejahtera? Bisa sampai miliaran rupiah. Sedangkan, berapa persenkah dari gaji yang bisa kita terima dari BPJS Ketenagakerjaan saat kita mulai pensiun nanti? Hanya 30 – 40% saja.
Cukup? Sepertinya enggak.
4. Dana rumah pertama
![Sebelum Usia 30 Tahun, Sebaiknya Kamu Sudah Membuat 5 Tujuan Finansial Ini Sebelum Usia 30 Tahun, Sebaiknya Kamu Sudah Membuat 5 Tujuan Finansial Ini](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2016/09/house-1407562_1920-960x640.jpg)
Sebelum usia 30 tahun, seharusnya sih kamu sudah mandiri. Sudah punya penghasilan sendiri, dan pastinya sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup sendiri. Jika kamu masih tinggal dengan orang tua, maka seharusnya kamu tetap bisa mandiri, bukannya tetap bergantung pada mereka. Setujukah sampai di sini?
Rumah milik sendiri bagi masyarakat kita adalah simbol kemandirian. So, seharusnya sih memiliki rumah pertama menjadi salah satu tujuan finansialmu juga untuk mulai dibuat sebelum usia 30 tahun.
Isunya, generasi milenial enggak punya nyali untuk membeli rumah. Mengapa? Karena memang butuh modal yang banyak sekali! Begitu lihat nominalnya, pasti deh shock.
Ya, begitulah. Memang ini adalah hal yang enggak bisa dimungkiri. Rumah memang mahal, dan semakin mahal dari tahun ke tahun. Apakah kita mau membeli rumah yang “Senin harga naik” ini, kalau enggak beli sekarang?
Bisa kok, kita punya rumah di usia muda. Kamu hanya perlu tahu caranya.
5. Bijak berutang
![Sebelum Usia 30 Tahun, Sebaiknya Kamu Sudah Membuat 5 Tujuan Finansial Ini Gaji Besar Utang Semakin Banyak, Apa yang Salah? Ini Dia 3 Penyebabnya!](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/10/gaji-besar-utang-besar.jpg)
Nggak boleh utang? Boleh kok, boleh! Karena ada kalanya kita memang harus berutang, terutama untuk membeli barang berharga tinggi tapi penting. Rumah, misalnya. Tapi harus bijak!
Sebelum berutang, pertimbangkan dulu baik-baik; tujuan berutang untuk apa? Apakah barang yang akan kita beli itu akan menjadi aset? Ataukah hanya sekadar barang-barang yang bersifat konsumtif?
Dengan cara apa kita berutang? Apakah utang multiguna, utang kartu kredit, atau mungkin utang tanpa agunan? KPR? Atau yang lain? Apa risiko masing-masing? Seperti apa cara pembayarannya?
Ada baiknya, kamu membatasi utang-utang yang bersifat konsumtif sebelum usia 30 tahun, apalagi jika diambil dengan utang yang berbunga “menjerat”.
Pelajari karakter, syarat, dan ketentuan setiap jenis utang yang membuatmu tertarik. Dan, kalau memang bisa dihindari, hindarilah. Mungkin ada cara lain untuk memenuhi keinginan kebutuhanmu tanpa berutang.
Bagaimana? Tujuan finansial mana yang sudah kamu lakukan, dan yang belum kamu mulai sebelum usia 30 tahun?
Semangat ya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.