5 Fakta Asuransi Jiwa yang Wajib Diketahui
Ada banyak jenis asuransi yang penting untuk dimiliki, salah satunya asuransi jiwa.
Sudahkah kamu memilikinya? Kalau kamu masih belum tahu apa itu asuransi jiwa dan bertanya-tanya apakah perlu atau tidak memilikinya, kamu harus menyimak fakta-fakta menarik terlebih dahulu berikut ini.
Apa Itu Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah asuransi yang mampu melindungi kamu dari risiko kerugian finansial tak terduga yang diakibatkan oleh musibah. Dengan adanya asuransi ini, jika ada yang terjadi dengan dirimu, tak akan membuat orang-orang yang kamu tanggung biaya hidupnya jadi tetap bisa menyambung hidup mereka.
Asuransi jiwa mewajibkan pemilik polis untuk membayar premi setiap bulan ataupun tahun. Sebagai benefit, pemilik polis akan mendapatkan hak berupa apa uang pertanggungan—yang bisa diterima oleh ahli waris—ketika ada klaim.
Nggak ada yang tahu dengan pasti, sampai berapa lama seseorang dapat tetap hidup dan terus bekerja. Sebagai tulang punggung keluarga, tentunya kita harus bertanggung jawab terhadap hajat hidup beberapa orang. Asuransi jiwalah yang dapat memberikan perlindungan finansial ketika suatu saat tulang punggung keluarga nggak dapat lagi mendapatkan penghasilan.
Ini dia beberapa faktanya yang harus kamu ketahui, dan bisa jadi alasan mengapa kamu seharusnya tak menunda untuk memiliki asuransi ini.
Fakta-Fakta Asuransi Jiwa yang Harus Kamu Ketahui
Melindungi pemilik polis
Fakta asuransi jiwa pertama yang harus diketahui adalah manfaatnya yang luar biasa untuk melindungi pemilik polis atau pencari nafkah dalam keluarga.
Tubuh yang digunakan untuk terus bekerja dapat mengalami kelelahan. Pun tidak ada yang bisa menjamin, bahwa selamanya pencari nafkah akan bisa terus melakukan tugasnya. Ada banyak risiko hidup yang harus dihadapi, dan kita perlu memiliki sejumlah langkah antisipasi.
Beberapa risiko hidup yang bisa terjadi ini ada beragam, salah satunya adalah kecelakaan. Saat terjadi kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan pencari nafkah mengalami cacat total atau permanen, di sinilah asuransi ini berfungsi, yaitu dengan memberikan santunan melalui ahli waris polis yang sudah ditunjuk dan ditetapkan dalam perjanjian polisnya.
Asuransi tidak mahal
Banyak orang berpikir bahwa premi asuransi itu mahal sehingga mereka berpikir panjang untuk membelinya.
Padahal, jika dibandingkan dengan manfaatnya yang memberikan uang pertanggungan, harga premi tidaklah terlalu mahal. Apalagi jika didukung dengan kemampuan kita mengelola keuangan.
Faktanya, besar kecilnya premi dipengaruhi oleh besar kecilnya risiko hidup seseorang. Semakin tinggi risiko kematian seseorang maka semakin besar pula dana yang harus dibayarkan. Jadi, kalau kamu pengin punya premi yang murah, belilah polis asuransi ketika kamu masih muda dan sehat.
Terdapat beberapa pilihan
Selain besar kecilnya biaya premi, kamu harus mengetahui fakta bahwa terdapat berbagai pilihan dalam asuransi jiwa.
Pertama, ada term life insurance, yang bisa kamu tentukan sendiri jangka waktunya. Dan, kedua ada whole life insurance, yang akan memberikan perlindungan sampai tertanggung berusia 99 tahun atau 100 tahun.
Sekali lagi, pahamilah bahwa semakin tinggi umur seseorang maka risikonya akan semakin besar.
Tidak semua orang butuh asuransi jiwa
Yes, faktanya tidak semua orang butuh asuransi ini. Mereka yang tidak menjadi tulang punggung keluarga, tidak menafkahi orang-orang di sekitarnya, tidak wajib memiliki asuransi jiwa.
Asuransi jiwa wajib dimiliki oleh mereka yang menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga. Dengan demikian, jika ada sesuatu yang terjadi dan membuat si pencari nafkah tak lagi dapat menafkahi keluarga, orang-orang yang bergantung hidup padanya tidak lantas mendapatkan kesulitan keuangan.
Beli asuransi jiwa itu mudah
Beli asuransi jiwa itu memang mudah, bahkan di zaman sekarang juga bisa dilakukan secara online.
Tapi, beli asuransi jiwa itu ribet! Agen asuransi kadang sibuk menawarkan produk lain yang kita sebenarnya tidak butuh.
Yah, namanya juga usaha. Yang penting, kita memang harus paham akan kebutuhan kita sendiri, dan jelaskan pada agen asuransi apa yang kita butuhkan. Jika kita sendiri jelas dan mengerti kebutuhan kita sendiri, segala macam tawaran produk juga tidak akan mempan kok.
So, kenali dulu kebutuhanmu, pahami betul apa yang kamu mau, dan mulailah mencari yang paling pas dengan kebutuhanmu.
Pengin mengenal asuransi jiwa lebih baik? Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
7 Fakta Asuransi Kesehatan yang Perlu Diketahui
Ada banyak jenis asuransi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, salah satunya asuransi kesehatan. Sayangnya, asuransi kesehatan sampai sekarang masih sering dianggap remeh, lantaran mereka belum mengerti urgensi kebutuhannya untuk apa.
Apalagi ketika pengguna asuransi sadar, bahwa ketika tidak ada klaim maka uang premi yang telah dia berikan tidak bisa kembali. Hal ini membuat mereka merasa bahwa memiliki asuransi kesehatan hanya buang-buang uang saja. Beberapa orang lainnya memiliki pengalaman buruk menjadi nasabah asuransi kesehatan sehingga kapok untuk membeli asuransi kesehatan.
Lengkap sudah. Jadi malas nerusin premi deh.
Padahal, asuransi ini merupakan hal yang penting karena dapat memberikan perlindungan kepada kamu dan orang yang kamu tanggung atas risiko kesehatan yang dapat terjadi dalam hidup. Meskipun begitu masih banyak yang enggan memiliki asuransi kesehatan karena sudah termakan mitos-mitos yang beredar.
Coba yuk, kita cek fakta mengenai asuransi kesehatan yang sebenarnya.
7 Fakta Asuransi Kesehatan
1. Asuransi adalah antisipasi
Kita nggak akan pernah tahu, kapan kita akan sakit atau tertimpa musibah. Nggak ada orang yang bisa memprediksikan, bukan?
Di sinilah kehadiran asuransi akan terasa penting. Asuransi ini mampu mengantisipasi risiko yang dapat terjadi dalam hidup, terutama soal urusan finansial ketika kita harus sakit.
Jika diibaratkan, asuransi itu seperti payung. Kamu bisa melihat langit mendung namun kamu tidak bisa memastikan kapan hujan turun. Tentunya kamu tidak ingin kehujanan bukan? Payung akan melindungi kamu dari hujan.
Dalam menjalani kehidupan pasti seseorang memiliki rencana hidup. Salah satu rencana hidup adalah rencana keuangan. Setiap orang pastinya juga nggak ingin rencana keuangannya terganggu. Betul? Misalnya gimana?
Misalnya ada orang yang ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah terbaik, tetapi tiba-tiba sakit, uang yang harusnya digunakan untuk membiayai sekolah jadi berkurang untuk membiayai berobat. Jika kamu memiliki asuransi kesehatan maka saat kamu sakit kondisi finansial kamu tidak akan terganggu. Rencana keuangan kamu tetap berjalan dan kamu bisa lebih fokus untuk kesembuhan.
2. Bisa dipilih sesuai kemampuan finansial
Bagi sebagian orang, ketika mendengar premi asuransi kesehatan pasti yang langsung muncul di benak mereka adalah mahal.
Padahal enggak juga. Kan ada asuransi dari BPJS Kesehatan. Premi asuransi BPJS Kesehatan tergolong murah, coverage-nya lumayan, dan dapat disesuaikan dengan kondisi finansial kamu.
Kalau kamu bekerja di perusahaan, kamu biasanya otomatis terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan karena itu merupakan kewajiban. Jika kamu merasa bahwa BPJS Kesehatan kurang, kamu bisa tambah dengan menjadi peserta asuransi kesehatan swasta.
3. Asuransi kesehatan untuk semua golongan
Karena banyak yang menganggapnya mahal, maka sudah pasti, hal lain yang juga menempel di benak adalah asuransi kesehatan hanya untuk golongan tertentu, yaitu orang kaya.
Padahal ya, sudah dijelaskan di atas. Ada BPJS Kesehatan. Faktanya, premi asuransi dapat disesuaikan dengan kondisi finansial kita kok. Lagi pula, dengan manfaat yang diberikan plus keterampilan mengelola cash flow, harga premi ini jadi enggak terasa lagi mahalnya.
Jika kamu bekerja di perusahaan tidak perlu khawatir karena premi BPJS Kesehatan sebagian akan dibayar perusahaan dan sebagian dibayar kamu dengan cara langsung memotong gaji.
4. Polis asuransi tidak boleh dibatalkan
Hal ini sebenarnya juga nggak sepenuhnya benar, tapi juga ada sisi lain yang keliru.
Faktanya, ketika kita membeli asuransi kesehatan, kita sebenarnya diberi waktu dua minggu untuk mempertimbangkan produk yang akan dibeli itu. Jadi, ada waktu dua minggu untuk mempelajari dan memahami polis asuransi.
Jika kamu berubah pikiran atau tidak setuju mengenai hal-hal yang ada pada polis asuransi kesehatan, kamu bisa membatalkannya dan tentunya uang premi kamu akan kembali.
5. Harus medical check up
Medical check up digunakan perusahaan untuk mengukur seberapa besar risiko kesehatan yang kamu miliki dan menjadi pertimbangan mereka untuk menerima pengajuan kamu.
Namun ada juga yang nggak perlu medical check up kok, yaitu kamu yang masih muda dan terlihat sehat. Karena itu, kalau kamu sudah punya asuransi kesehatan sejak masih muda dan sehat, maka premi juga akan semakin murah. Jangan tunggu sampai sakit, untuk daftar asuransi kesehatan ya.
6. Mengapa pada beberapa kasus bayar premi asuransi lebih mahal
Pada point kelima sudah dijelaskan bahwa ada kemungkinan perusahaan asuransi menolak calon nasabah karena penyakit tertentu. Selain itu ada juga perusahaan yang membebankan premi lebih besar karena tingkat kesehatan calon nasabah berisiko lebih tinggi. Hal tersebutlah yang membedakan premi mahal dan murah antar nasabah.
7. Fasilitas setiap produk asuransi kesehatan berbeda
Ini memang fakta. Harus dipahami, bahwa premi yang harus dibayar nasabah berbeda-beda karena fasilitas yang didapatkan pun berbeda-beda.
Ada yang hanya memberikan perlindungan rawat inap namun ada juga yang sekaligus memberikan perlindungan rawat jalan, penggantian kacamata, dan sebagainya. Selain itu, jenis penyakit yang dilindungi juga berbeda-beda. Oleh sebab itu, bacalah polis secara teliti.
Itulah beberapa fakta mengenai asuransi kesehatan yang harus kamu ketahui. Jika kamu membeli asuransi untuk diri sendiri maupun keluarga kamu akan melindungi diri sendiri dan keluarga dari hal-hal buruk mengenai kesehatan yang tidak diinginkan.
Pengin tahu lebih banyak tentang asuransi kesehatan? Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
3 Cara Mengembangkan Sense of Belonging di Tempat Kerja
Sense of belonging, atau biasa disebut dengan rasa memiliki, sangat penting bagi perusahaan karena akan berhubungan dengan motivasi, komitmen, dan rasa kebanggaan yang dimiliki oleh karyawan. Sense of belonging sulit dibangun dan ditumbuhkan dalam diri karyawan jika tidak dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Arti Sense of Belonging
Sense belonging merupakan perasaan karyawan yang merasa bahwa dirinya adalah bagian penting dari perusahaan. Ciri-ciri karyawan yang memiliki sense of belonging yaitu merasa diterima, aman, dilibatkan dan didukung oleh perusahaan.
Perasaan memiliki dibutuhkan perusahaan supaya karyawan dapat bekerja sama meskipun memiliki beraneka ragam karakteristik dan latar belakang. Jika karyawan memiliki sense of belonging maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan substansial. Sense of belonging dapat meningkatkan kinerja karyawan, menurunkan angka turnover, bahkan meningkatkan loyalitas karyawan
Melihat banyaknya manfaat dari sense of belonging maka ini dia beberapa cara untuk mengembangkannya.
3 Cara Mengembangkan Sense of Belonging
1. Membangun kepercayaan
Kepercayaan sangat penting untuk keberhasilan hubungan antar rekan kerja. Jika ada yang kurang bisa mempercayai anggota tim lainnya, maka tentunya pekerjaan jadi kurang efisien, lantaran jadi sering membuang-buang waktu untuk memantau pekerjaan orang lain.
Kepercayaan dapat dibangun dengan mudah jika karyawan berada dalam “satu frekuensi”. Oleh sebab itu, untuk membangun kepercayaan ini, para karyawann tentu harus saling mengenal terlebih dahulu.
Kepercayaan di tempat kerja terbagi menjadi tiga kategori yaitu kognitif, afektif dan transaksional. Kepercayaan kognitif adalah tahap pertama membangun hubungan yang kuat, dan berpusat di pada membangun kepercayaan antar rekan kerja, bahwa masing-masing mampu bekerja untuk menyelesaikan tugas.
Kepercayaan afektif berbeda karena merupakan komponen dalam menjalin hubungan yang lebih dalam dan lebih lama dengan orang lain. Kepercayaan afektif juga disebut ‘kepercayaan emosional’, membutuhkan pemahaman bersama yang lebih. Untuk mencapai kepercayaan afektif, karyawan harus mengerti sampai ke batas memahami latar belakang, minat dan keterampilan masing-masing, serta menunjukkan rasa hormat, kehangatan dan perhatian.
Kategori kepercayaan di tempat kerja selanjutnya adalah transaksional. Proses ini menjelaskan cara grup berinteraksi dan beradaptasi dengan kebutuhan anggota individunya, untuk memastikan pencapaian keseluruhan.
2. Mengembangkan hubungan
Sense of belonging sangat bergantung pada membangun hubungan yang kuat antara rekan. Mungkin bagi sebagian orang, mengembangkan hubungan dengan orang baru cukup sulit. Namun, hanya dengan tiga langkah sederhana ini, siapa pun dapat membangun hubungan bersama dengan kolega dan mendapatkan hasil terbaik dari interaksi apa pun yang mungkin dimiliki.
Langkah pertama untuk membangun hubungan adalah menemukan kesamaan. Namun bukan berarti seseorang harus tidak menjadi diri mereka sendiri juga sih. Karena pada dasarnya, akan selalu ada kesamaan pada setiap orang, meskipun sangat kecil. Mungkin hobi, latar belakang pendidikan, bahkan sampai zodiak. Ketika seseorang menemukan kesamaan, maka otomatis mereka akan saling terikat.
Langkah kedua adalah memperhatikan bahasa tubuh. Mungkin tak banyak yang menyadarinya, tetapi bahasa tubuh dapat memberikan banyak informasi tentang bagaimana perasaan seseorang, apa yang sedang dipikirkan, dan seberapa nyaman mereka dalam suatu situasi.
Hal ini juga bisa menjadi sinyal bagi perusahaan, apakah karyawan sudah cukup memiliki rasa sense of belonging terhadap perusahaan atau perlu dikembangkan lagi.
Langkah ketiga yaitu perhatikan bahasa yang dipergunakan. Bahasa dapat memengaruhi hubungan antar rekan kerja. Jauhi kata-kata kasar, itu yang paling mudah dilakukan.
3. Jaga fokus, singkirkan pengganggu
Untuk membangun sense of belonging karyawan ini, sangat penting bahwa perusahaan untuk selalu melibatkan karyawan dalam setiap aspek operasional bisnis usaha.
Buat agar mereka merasa ikut andil dalam setiap gerak dan perubahan perusahaan. Berikan perhatian khusus pada karyawan, dan buat agar mereka bisa fokus pada pekerjaannya.
Salah satu distraksi terbesar karyawan saat sedang bekerja di kantor adalah apakah mereka memiliki masalah keuangan pribadi atau tidak. Ketika mereka bebas dari masalah keuangan, yang terkecil sekalipun, maka fokus bekerja mereka akan lebih baik. Dengan fokus kerja yang lebih baik, maka mereka mampu berkontribusi dengan baik, sehingga apa yang mereka hasilkan akan bermanfaat bagi perusahaan. Mereka akan menyadari betapa pentingnya diri mereka bagi perusahaan, sehingga sense of belonging pun dapat muncul dengan sendirinya.
Bantu atasi masalah keuangan pribadi yang dimiliki karyawan dengan mengadakan training keuangan bersama QM Financial yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Motivasi Kerja Karyawan Harus Dijaga – Ini 5 Caranya!
Karyawan merupakan salah satu aset yang berharga bagi perusahaan, sehingga kinerjanya akan memberikan dampak bagi perusahaan. Salah satu hal yang memengaruhi hal ini adalah adalah motivasi kerja.
Sama seperti kendaraan yang membutuhkan bensin untuk berjalan, karyawan juga membutuhkan motivasi kerja yang harus ditumbuhkan. Memang mereka seharusnya bisa memotivasi diri mereka sendiri untuk senantiasa memberikan yang terbaik, namun adalah tugas perusahaan juga untuk memberikan dorongan positif agar mereka juga dapat berperforma baik.
Bagaimana caranya?
Berikut ini beberapa cara untuk mendorong motivasi kerja karyawan agar optimal
5 Cara Mendorong Motivasi Kerja Karyawan
1. Mendengarkan dan menghargai ide-ide karyawan
Setiap orang pasti ingin didengarkan, termasuk para karyawan. Faktanya, merasa didengarkan dan dihargai menjadi salah satu kebutuhan emosional manusia. Oleh sebab itu, berikan waktu sejenak untuk mendengarkan ide-ide mereka.
Mungkin hal ini sepele, tetapi faktanya, motivasi kerja karyawan dapat terkatrol dari hal-hal kecil seperti ini.
Mendapatkan ide bukanlah hal yang mudah dan terkadang terdapat proses berpikir dahulu sebelum ide tersebut muncul di pikiran mereka. Tentu, effort seperti ini harus diapresiasi dengan baik. Siapa tahu juga, ide-ide tersebut dapat diterapkan di perusahaan, ya kan?
Dengan demikian, mereka ikut merasa andil terhadap kelangsungan hidup perusahaan, dan hal itu berefek baik pada motivasi kerja mereka.
2. Menjaga hubungan sosial dengan baik
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Dan, komunikasi dan interaksi adalah hal yang sangat penting dalam menciptakan hubungan sosial yang baik.
Peduli terhadap karyawan mampu menjaga hubungan sosial yang baik dan tentunya akan mendongkrak motivasi kerja mereka karena merasa dekat dengan perusahaan, bahkan bisa terbangun rasa ikut memiliki. Tentunya, ini hal baik yang akan memberikan efek yang baik pula bagi perusahaan.
Perusahaan dapat peduli terhadap karyawan melalui cara mengenal atau mengetahui kondisi keluarga mereka. Melalui hal tersebut maka ada peluang juga untuk mengenali kepribadian dan karakter karyawan, sehingga lebih mudah pula mengenali potensinya.
3. Memberikan apresiasi terhadap peningkatan kerja
Setiap orang pasti ingin diperhatikan, termasuk karyawan. Tunjukkan perhatian terhadap karyawan, memberikan benefit-benefit dan kompensasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Apalagi jika mereka telah menunjukkan kinerja yang bagus. In fact, sekecil apa pun peningkatan kerja mereka, hal tersebut merupakan prestasi yang patut diacungi jempol.
Memberikan bonus merupakan cara yang terbukti efektif dalam mendorong motivasi kerja karyawan, sekaligus memberikan apresiasi. Tentu saja, harus sesuai dengan kebijakan perusahaan. Bagi karyawan, insentif atau bonus dapat memotivasi mereka karena mereka menganggap bahwa segala usaha yang dilakukannya dihargai perusahaan. Ada kepuasan tersendiri bagi karyawan saat mendapatkan bonus.
Karenanya, kalau memang kebijakan ini belum ada dalam perusahaan, bisa mulai dipertimbangkan.
4. Membuat suasana kerja yang menyenangkan
Suasana kerja merupakan faktor eksternal yang juga terbukti mampu mendorong motivasi kerja karyawan.
Karyawan akan mendapatkan dorongan dari luar untuk mengeluarkan semangat mereka dalam menyelesaikan beberapa pekerjaan. Suasana kerja yang nyaman tidak hanya diciptakan oleh karyawan, namun akan lebih banyak meminta peran serta perusahaan juga untuk mewujudkannya.
Kenali kebutuhan karyawan, dan ciptakan budaya kerja yang humanis. Ciptakan suasana positif di setiap kesempatannya. Memang akan ada tantangannya tersendiri, tetapi perusahaan dapat melibatkan karyawan dalam usaha menciptakan suasana kerja yang menyenangkan ini.
5. Memberikan pelatihan yang sesuai
Kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap perusahaan. Kemampuan dan pengetahuan yang mereka berikan dapat memajukan perusahaan. Oleh sebab itu, dorong motivasi kerja mereka dengan memfasilitasi tambahan pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan. Dorong karyawan untuk terus belajar dan berkembang.
Beberapa perusahaan sering memberikan pelatihan atau kursus bagi karyawan, bahkan masuk ke dalam agenda rutin. Selain untuk menambah keterampilan yang dibutuhkan, saat pelatihan ini juga jadi kesempatan perusahaan untuk lebih dekat dan memberikan semangat bagi karyawannya.
Salah satu pelatihan yang bisa diberikan oleh perusahaan adalah training keuangan.
Keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan. Masalah keuangan yang timbul dan terjadi pada karyawan dapat memengaruhi kinerja mereka. Misalnya saja, ada yang sudah bekerja beberapa tahun namun merasa bahwa gajinya tak pernah cukup. Atau, bahkan terlibat utang.
Padahal, gaji belum cukup tidak selalu berarti perusahaan terlalu kecil dalam memberikan nominal gaji, namun bisa jadi karena mereka kurang mampu mengelola keuangan mereka dengan baik. Begitu juga soal utang. Bisa jadi, karena mereka kurang bisa mengatur cash flow dengan baik.
Perusahaan bisa memberikan pelatihan keuangan kepada karyawan supaya mereka mampu mengelola keuangan dengan lebih baik lagi, sehingga mampu mengatasi masalah-masalah keuangan ini. Minimalkan efek masalah keuangan pada karyawan, sehingga mereka lebih memiliki motivasi kerja dan lebih produktif.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Kesehatan Finansial Dapat Ditingkatkan Secara Pesat dengan Cara Belajar Finansial yang Seru
Sama seperti kesehatan fisik, kita perlu memperhatikan dan meningkatkan kesehatan finansial kita. Setuju?
Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin berkembang. Banyak alat dan program ditemukan yang mampu membantu pekerjaan manusia. Di sisi lain, kebutuhan manusia juga semakin banyak.
Sayangnya, banyaknya kebutuhan terkadang tidak diiringi dengan banyaknya pendapatan. Sebagian orang bahkan sampai sekarang masih terjebak pada situasi punya penghasilan yang hanya mampu bertahan selama beberapa hari saja. Jika kamu juga sering merasakan hal ini, maka itu tandanya kamu perlu meningkatkan kesehatan finansial.
Saat ini sudah ada berbagai cara untuk meningkatkan kesehatan finansial. Bagi kaum milennial seperti kamu, mungkin cara meningkatkan kesehatan finansial secara konvensional kurang efektif dan membosankan. Namun, hampir semua kaum milenial suka bermain game. Betul nggak? So, kenapa kita enggak belajar sambil main?
Yes, game dapat menjadi sarana untuk belajar finansial juga lo, sehingga belajar jadi lebih mengasyikkan namun tetap memahami hal-hal yang dipelajari. Jadi mengapa kamu tidak mencoba meningkatkan kesehatan finansial dengan belajar melalui aplikasi dengan sistem gamification?
Arti Gamifikasi
Gamification merupakan suatu metode untuk menyelesaikan permasalahan pada berbagai bidang dengan pemanfaatan game sebagai metode dan mekanismenya. Gamification akan menggunakan elemen-elemen seperti layaknya dalam game untuk membantu melibatkan pengguna dalam mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dari segi finansial.
Cara kerja gamifikasi
Cara kerja gamifikasi berpusat pada motivasi. Game dirancang dengan baik supaya memberikan motivasi kepada pemain melalui rasa senang dan prestasi.
FYI, otak seseorang akan melepaskan dopamin saat memiliki tujuan baru. Seseorang juga akan memproduksi serotonin ketika seseorang merasa bahwa dia dihormati orang lain. Hadiah diberikan kepada pemain dalam bentuk pujian, koin, points, medals, atau apa pun yang bisa memberikan rasa puas ketika berhasil menyelesaikan teka-teki yang menantang.
Dengan cara dan konsep kerja inilah, financial gamification juga dirancang.
Bagaimana gamifikasi dapat diterapkan dalam hal keuangan?
Video game adalah segmen yang memiliki pertumbuhan tercepat dalam bisnis media secara global. Pada tahun 2019, game komputer menghasilkan $ 196 miliar, pendapatan box office global mencapai $ 43 miliar.
Konsep ini akhirnya juga diadopsi oleh banyak para pelaku industri keuangan.
Gamification dapat mengubah persepsi masyarakat mengenai kesehatan finansial sebagai hal yang membosankan menjadi hal yang menarik. Dengan begitu, akhirnya banyak yang mau belajar mengenai kesehatan finansial
Contoh gamifikasi dalam finansial
Mungkin tak banyak yang menyadari. Tapi, sebenarnya konsep gamifikasi ini sudah banyak diadopsi oleh berbagai aplikasi keuangan dari berbagai fungsi lo.
Para pelaku industri keuangan ini ingin meningkatkan loyalitas, keterlibatan, dan jumlah pengguna dengan cara memberikan pengguna hadiah dan pengakuan karena telah mencapai tingkat baru melalui penggunaan produk dan layanan.
Misalnya, setiap melakukan transaksi, pengguna mendapatkan point atau cashback. Akumulasi point yang diperoleh dapat digunakan untuk membeli produk. Bagi pengguna baru, perusahaan akan memberikan bonus pendaftaran, atau sekadar point rewards.
Levio X QM Financial Gamified Microlearning
Konsep inilah yang juga diadopsi oleh aplikasi belajar finansial Levio x QM Financial yang baru saja diluncurkan.
Melalui sebuah kemasan unik menyerupai komik, kamu pun diajak belajar finansial secara setahap demi setahap sesuai dengan modul FCOS yang pernah ada. So, dengan demikian, aplikasi ini bisa menjadi suplemen kamu setelah kamu mengikuti kelas FCOS, pun juga akan fun buat kamu yang baru pertama kalinya belajar finansial from scratch.
Tak hanya ada teori keuangan yang bergizi, di dalamnya kamu akan bisa mendapatkan pengalaman seru layaknya main games, sehingga nggak kerasa ketika kamu sudah menyelesaikan masing-masing stage dan courses-nya, kamu ternyata juga sudah tambah pengetahuan soal finansial.
Kalau merasa kurang, kamu bisa mengulangi setiap step dan stage-nya lagi.
Mau lebih seru lagi? Coba ajak temanmu untuk belajar finansial bareng dengan Levio, dan kalian pun bisa berkompetisi menyelesaikan setiap tahapannya! Seru banget pasti, karena pada dasarnya manusia itu makhluk yang suka tantangan dan kompetisi. Dopamin dan serotonin akan aktif terproduksi.
Dengan demikian, kalian pun enggak sehat finansial sendirian, tetapi bisa bareng dengan teman-teman.
Yuk, segera daftarkan dirimu untuk bisa mencoba pengalaman belajar finansial seru dengan metode gamified microlearning di sini!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
7 Kesalahan Memilih Reksa Dana yang Berujung Tujuan Finansial Tak Tercapai
Sudahkah kamu menyisihkan penghasilanmu bulan ini di pos investasi? Instrumen investasi apa sih yang kamu pilih? Apakah kamu memilih reksa dana, saham, atau yang lain?
Kalau kamu belum investasi pasti ada rasa ingin investasi juga ya, mungkin karena melihat ajakan teman-teman kamu. Lihat mereka pada share grafik-grafik IHSG, sambil nulis, “Wahhh, ijo!” Atau, “Yahhh, merah :(“
Memang, seru banget kayaknya. Tapi mau mencoba juga, kok masih ragu ya?
Kenapa ragu? Entahlah, mungkin masih belum kebayang risikonya seperti apa untuk bisa investasi? Atau, enggak tahu cara memilih instrumen yang pas dengan kebutuhanmu.
Hal-hal seperti ini memang bikin maju mundur buat investasi, terutama bagi para pemula. Yes, kamu enggak sendirian kok.
Seharusnya sih kamu nggak perlu ragu untuk investasi karena investasi akan memberikan kamu banyak manfaat ke depannya. Salah satu investasi yang cocok bagi kamu yang masih pemula adalah reksa dana. Ada banyak produk reksa dana dan kamu bisa pilih berdasarkan karakter kamu, tujuan investasi kamu, dan tentunya, kondisi keuangan kamu.
Tapi, memilih reksa dana itu susah-susah gampang, terutama bagi pemula. Selain produknya banyak, dan bisa jadi kita nggak punya waktu untuk melihatnya satu per satu, tetapi juga karena jenis dan produk reksa dana yang kamu pilih akan berdampak pada tujuan keuangan kamu di masa mendatang.
Kalau kamu salah dalam memilih reksa dana, sudah dipastikan tujuan kamu berinvestasi tidak akan tercapai. Oleh sebab itu jangan sampai melakukan beberapa kesalahan dalam memilih reksa dana.
Eits tapi kamu nggak perlu khawatir, kamu bisa simak kesalahan-kesalahan memilih reksa dana berikut ini supaya kamu dapat menghindarinya.
Kesalahan Memilih Reksa Dana yang Berujung pada Gagalnya Tujuan Finansial
1. Tidak Punya Tujuan
Kamu harus memiliki tujuan jika ingin melakukan investasi. Investasi tanpa tujuan dapat diibaratkan kamu naik bus tapi nggak tahu harus berhenti di mana. Tahap awal investasi reksa dana adalah menentukan tujuan.
Cobalah berpikir apa yang kamu inginkan dari investasi kamu di reksa dana ini? Tentunya, untuk mencapai mimpi-mimpi yang menjadi tujuan finansialmu, bukan? Apa tujuan finansialmu? Jawaban kamu terhadap pertanyaan di atas, bisa menjadi titik awalmu untuk menentukan tujuan investasi kamu.
Reksa dana memiliki beberapa jenis dan karakter masing-masing. Jadi untuk dalam memilih reksa dana harus disesuaikan dengan tujuan investasi.
2. Ikut-ikutan
Kesalahan kedua dalam memilih reksa dana adalah hanya karena ikut-ikutan. Banyak teman yang bikin status mengenai reksa dana atau saham, lalu karena nggak mau ketinggalan tren, kita pun jadi pengin juga. Ketinggalan tren jadi nggak terlihat keren.
Sayangnya, kalau alasan utama kamu investasi hanya untuk ikut-ikutan, tujuan investasimu pun jadi bias. Nggak jelas.
Hal yang perlu kamu tanamkan ke diri kamu sendiri kalau ingin berinvestasi yaitu dana yang kamu gunakan untuk investasi adalah uang kamu sendiri, bukan uang teman kamu. Bukan juga uang influencer.
Bisa jadi, itu uang adalah uang penghasilan yang kamu dapatkan dengan susah payah. Iya?
Jadi kalau investasi kamu nggak berhasil maka kamu juga yang harus menanggung risikonya. Bukan teman kamu, bukan juga influencer.
Jangan salahkan orang lain karena hal tersebut ya.
3. Asal Memilih Manajer Investasi
Meskipun reksa dana ada instrumen saham, tetapi investasi saham dan reksa dana adalah dua hal yang berbeda.
Ketika kamu berinvestasi saham maka kamu sendirilah yang mengelola aset kamu melalui perusahaan sekuritas. Kalau kamu berinvestasi reksa dana, kamu akan terhubung dengan manager investasi atau pihak ketiga yang mengelola aset kamu.
Performa manajer investasi perlu kamu ketahui terlebih dahulu sebelum memilihnya untuk mengelola aset kamu. Pastikan track record-nya baik, dan juga tentu saja, berizin sesuai dengan peraturan OJK.
4. Tidak Paham Profil Risiko Kamu
Sebagai investor pemula kamu harus paham apa itu profil risiko dan mengapa penting untuk mengetahuinya. Jangan sampai kejadian, ketika grafik hijau langsung saja hajar tapi waktu grafik merah langsung panik.
Memahami profil risiko merupakan bagian dari kegiatan yang melibatkan sisi pisikis. Meski saat kamu memilih reksa dana sebagai instrumen investasi yang sesuai untukmu dan menyerahkan dana untuk dikelola manajer investasi, tapi mengenali profil risiko sendiri juga penting.
Biasanya investor pemula akan memilih jalur aman yaitu dengan memilih instrumen investasi yang memiliki low risk. Seiring berjalannya waktu kamu juga bisa menjadi investor yang andal dan semakin mengenali profil risiko kamu.
5. Malas Melakukan Review
Ketika sudah melakukan investasi reksa dana terkadang kamu akan merasa bahwa reksa dana yang kamu pilih sudah tepat lalu tidak pernah atau jarang mereview kinerjanya. Ini juga menjadi kesalahan yang sering terjadi lo.
Akibatnya apa, kalau sampai melakukan kesalahan ini? Jika terjadi hal-hal yang memengaruhi nilai reksa dana, kamu enggak aware. Akibatnya, bisa jadi dalam praktiknya, tujuan finansialmu jadi meleset.
Ada banyak cara untuk mereview kinerja reksa dana yaitu:
- Melihat perbandingan return terhadap risiko yang kamu ambil
- Bagaimana grafiknya setelah sekian lama berada dalam portofoliomu? Semakin naik, ataukah semakin mendatar?
6. Menganggap Investasi di Reksa Dana adalah Investasi paling Aman
Reksa dana memang cocok bagi pemula, namun bukan berarti investasi di reksa dana tidak ada risiko. Berikut ini risiko berinvestasi pada reksa dana
- Keuntungan yang didapat tidak pasti karena tetap tergantung pada kondisi pasar modal dan fluktuasinya
- Pemerintah tidak memberikan jaminan atas dana yang telah diinvestasikan
- Ada kemungkinan wanprestasi dari manajer investasi
7. Langsung Meminta Untung dengan Cepat
Salah satu risiko reksa dana adalah keuntungan yang tidak pasti, jadi jangan sampai kamu ngarep buat dapat untung dengan cepat. Hindari harapan instan, karena seperti kata pepatah, masak mi instan saja juga perlu proses.
Kesalahan memilih reksa dana yang satu ini sering dilakukan banyak orang. Karena itu, harus dipahami, bahwa investasi butuh proses. Bertahap dan berjenjang. Sabar adalah koentji.
Nah, itulah 7 kesalahan memilih reksa dana yang bisa berujung tak tercapainya tujuan finansial.
Untuk membantumu memilih reksa dana secara tepat, yuk bergabung dengan kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Cek jadwalnya, dan segera amankan kursimu ya.
Stay tuned juga di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Bangun Loyalitas Karyawan dengan 5 Hal Berikut
Karyawan merupakan salah satu aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, maka loyalitas karyawan akan rendah dan tingkat turnover karyawan bisa tinggi.
Loyalitas karyawan yang rendah akan membawa dampak kurang baik bagi perusahaan, baik itu secara materi ataupun bukan.
Jika sebuah perusahaan ingin agar karyawan betah, sehingga tak harus kehilangan karyawan yang sudah berpengalaman dan menghabiskan banyak waktu untuk rekrutmen, maka perusahaan tersebut perlu membangun loyalitas karyawan.
Lalu, bagaimana cara membangun loyalitas karyawan yang paling efisien?
Berikut ini adalah beberapa cara untuk membangun loyalitas karyawan
Memberikan Kesempatan Kepada Karyawan untuk Terlibat
Karyawan adalah aset terbesar karena mereka dapat menjadi keunggulan kompetitif perusahaan. So, membuat karyawan merasa bahwa mereka merupakan bagian dari perusahaan adalah penting.
So, libatkan mereka dalam misi atau proyek besar perusahaan. Jika perusahaan memiliki proyek, sebaiknya berikanlah mereka tugas yang tepat.
Tugas yang tepat adalah tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka. Karyawan akan merasa dihargai jika mendapat kepercayaan untuk menyelesaikan suatu proyek. Jika karyawan merasa dihargai maka karyawan akan semakin loyal terhadap perusahaan.
Apresiasi
Nah, yang kedua ini ada kaitannya dengan poin pertama di atas.
TinyPulse telah melakukan survei dengan subjek karyawan. Hasil survei tersebut cukup menarik, karena hanya 12,4 % karyawan semakin loyal setelah mereka sukses melakukan pekerjaan besar dan diberi pengakuan dan apresiasi dari perusahaan
Ya memang sih. Salah satu kebutuhan emosional manusia adalah merasa dihargai.
Mungkin hal ini sepele, namun memberikan apresiasi kepada karyawan akan memberikan dampak yang cukup signifikan lho. Jika selama ini perusahaan belum terbiasa memberikan apresiasi, maka mulailah untuk memberikan apresiasi dari hal-hal kecil dulu. Seperti sapaan dan pujian. Berikutnya, bonus.
Apresiasi seperti ini dapat membuat karyawan merasa apa yang telah dia lakukan kepada perusahaan terlihat sehingga akan meningkatkan loyalitas karyawan.
Gaji yang Seimbang
Hal pertama yang dapat digunakan untuk membangun loyalitas karyawan adalah memberikan gaji sesuai peraturan dan kesepakatan.
Tak dapat dimungkiri kan, bahwa salah satu alasan mengapa karyawan mau bertahan di sebuah perusahaan adalah upahnya. Bagaimanapun, karyawan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Uang adalah elemen penting yang dapat digunakan sebagai kontrol yang signifikan untuk kehidupan.
Belum lagi, untuk karyawan yang sudah berkeluarga. Mereka tentunya berusaha memberikan apa yang terbaik bagi keluarganya—anak-anaknya. Mereka juga akan melakukan apa pun untuk memastikan bahwa anak-anaknya memiliki masa depan yang cemerlang.
Karena itu, mereka akan mengukur layak tidaknya sebuah perusahaan diberikan loyalitas dari gaji yang diberikan.
Pengembangan Karyawan
Namun, kadang, meski gaji yang diberikan sudah sesuai kesepakatan dan aturan resmi, rasanya gaji masih kurang terus juga.
Nah, perlu diketahui, bahwa salah satu alasan yang juga dapat menyebabkan rendahnya loyalitas karyawan terhadap perusahaan adalah karyawan merasa kurang dipahami kebutuhannya oleh perusahaan. Seperti misalnya, dalam hal gaji yang kurang memuaskan ini.
Namun, kalau memang sudah sesuai dengan kesepakatan dan aturan, menaikkan gaji lagi bukanlah solusi yang pas. Lalu, bagaimana cara membantu mereka?
Untuk memenuhi “kebutuhan” karyawan yang satu ini, sekaligus memberikan pembimbingan terhadap pengelolaan gaji, maka training pengelolaan keuangan pribadi bisa jadi solusi yang baik.
Pelatihan atau training keuangan dapat membantu karyawan untuk belajar mengelola keuangan dengan baik. Jika karyawan terbebas dari masalah keuangan, dan merasa puas dengan gajinya, maka mereka pun akan bisa bekerja dengan lebih fokus dan produktif. Tak hanya gaji yang harus dikelola dengan baik lo, tetapi juga bonus-bonus.
Semakin produktif karyawan, semakin mereka merasa ikut andil dalam kesuksesan bisnis perusahaan, loyalitas karyawan pun semakin tinggi.
Jenjang Karier
Hidup ini seperti berjalan di antara anak tangga. Seseorang harus bergerak ke atas untuk mencapai tujuan. Bekerja di perusahaan yang memiliki jenjang karier yang jelas bagi karyawannya akan membangun loyalitas karyawan dengan cepat.
Sebaiknya setiap perusahaan memiliki rencana bagi setiap karyawannya di masa yang akan datang. Jenjang karier bagi karyawan ini bisa disesuaikan dengan kemampuannya dan berapa lama dia bekerja. Lama waktu bekerja tentunya akan memengaruhi pengalaman kerja seseorang. Oleh sebab itu seseorang yang telah lama bekerja di perusahaan akan berharap lebih pada perusahaan yaitu peningkatan karier.
Jika dari awal jenjang karier ini sudah jelas, karyawan akan lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, dan berpotensi tidak tergiur untuk pindah ke perusahaan lain.
Itulah hal-hal yang dapat membangun loyalitas karyawan.
Ingin memberikan training keuangan untuk membangun loyalitas karyawan? Ataukah, punya kebutuhan training finansial yang lain? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Pengelolaan Keuangan Pasangan Suami Istri dan 5 Fakta Menariknya
Masalah keuangan itu bisa saja terjadi pada siapa pun, termasuk pada pasangan suami istri yang sudah berkeluarga. Faktanya memang, pengelolaan keuangan keluarga itu memang enggak gampang kok, karena melibatkan dua kepala dan menyangkut hajat hidup beberapa orang sekaligus.
Ngomongin soal keuangan keluarga ini menarik, apalagi sekarang di masa pandemi, ketika tantangan ekonomi harus dialami oleh sebagian besar orang. Setelah menelusuri berbagai sumber, QM Financial bisa menemukan beberapa fakta mengenai pengelolaan keuangan keluarga nih, yang cenderung dialami oleh banyak pasangan suami istri, baik secara global maupun di Indonesia. Mau tahu? Yuk, ikuti selengkapnya berikut ini.
Fakta-fakta Menarik Mengenai Pengelolaan Keuangan Pasangan Suami Istri
1. Hanya 20% pasangan yang berdiskusi tentang finansial sebelum menikah
Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa hanya 1 dari 5 pasangan yang sudah berdiskusi soal keuangan sebelum menikah.
Hal ini tentu saja menarik, karena seharusnya soal keuangan sudah dibicarakan bahkan sebelum menikah. Apa saja yang harus didiskusikan? Mulai dari kondisi masing-masing saat ini terkait kondisi keuangannya, persepsi tentang keuangan, peran pengaturan keuangan, hingga tujuan-tujuan keuangan yang penting dari jangka pendek hingga jangka panjang.
Banyak ya? Iya.
2. 27% pasangan melakukan financial infidelity
Apa itu financial infidelity?
Yaitu kondisi ketika pasangan suami istri tidak saling jujur satu sama lain tentang urusan keuangan. Hal ini pernah dibahas dalam satu artikel dalam situs ini juga. Sila cek link yang sudah ditautkan untuk detailnya ya.
Ini adalah fenomena yang menarik ya, karena ini terjadi cukup jamak juga di sini.
3. 4 dari 10 istri yang bekerja memiliki penghasilan lebih besar daripada suami
Fakta ini diungkapkan oleh statistik US Bureau of Labor. Seharusnya sih soal gaji istri yang lebih besar ini tak jadi masalah, jika memang keduanya sudah sepakat dalam hal ini.
Namun, jika tidak, bisa jadi masalah yang cukup pelik juga. Ditambah lagi dengan persepsi gender roles yang dipegang oleh masyarakat pada umumnya, menjadikan hal yang seharusnya tidak akan jadi masalah jika didiskusikan baik-baik jadi masalah besar.
4. 28.2% perceraian suami istri disebabkan oleh faktor ekonomi
Fakta ini diungkapkan Data Dirjen Peradilan Agama Mahkamah Agung, seperti yang dilansir oleh Lokadata, yang menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 2016 – 2018 terdapat 1,1 juta kasus perceraian, yang 28.2%-nya disebabkan oleh masalah ekonomi.
Masalah ekonomi yang menyebabkan karamnya bahtera rumah tangga ini bisa dari berbagai sebab. Namun, yang menarik adalah salah satu alasan timbulnya masalah ekonomi ini adalah penghasilan istri yang lebih besar daripada suami, dan membuat sang suami menjadi merasa inferior.
Nah, ini berhubungan dengan fakta ketiga di atas, ya kan?
Tambahan lagi, hal seperti ini tak hanya terjadi di Indonesia saja. American Sociological Review pernah mempublikasikan penelitian yang mengungkapkan bahwa suami yang tidak bekerja dapat meningkatkan peluang perceraian hingga 30% dibandingkan dengan pasangan berkarier stabil.
5. 70% pasangan suami istri berselisih soal keuangan setiap waktu
Wah, banyak juga ya?
Ditambah lagi nih, 67% di antaranya ternyata perselisihan soal utang. Hal ini diungkapkan dalam hasil survei yang dilakukan oleh Fidelity Investment di tahun 2020.
Berbicara soal keuangan dengan pasangan memang bukan perkara gampang bagi semua orang. Salah satunya karena ada budaya tabu untuk membicarakan keuangan.
Kalau dilihat-lihat lagi, fakta-fakta di atas bisa jadi muncul akibat kurangnya komunikasi antara suami istri. Buat yang sudah memiliki komunikasi yang baik dengan pasangan terutama untuk masalah keuangan, bagus! Tinggal lanjutkan.
Nah, buat yang masih bermasalah dengan komunikasi, hmmm, ini nih yang harus segera dicari jalan keluarnya.
Bagaimana kalau bergabung saja di Financial Dialogue vol. 06—sebuah ruang untuk mendiskusikan segala yang finansial, yang sudah disiapkan khusus oleh tim QM Financial. Kali ini mengangkat tema Relationship & Money: Diskusi Finansial bareng Pasangan: Seru atau Buntu?
Menghadirkan:
- Ligwina Hananto, financial lead trainer QM Financial sebagai Nyonya Rumah, yang akan membahas dari perspektif finansial
- Kalis Mardiasih – Penulis & Gender Equality Campaigner, bersama Agus Magelangan – Redaksi Pelaksana Mojok.co dari perspektif keluarga.
- Serta Dra. Rani A. Dewi, M.A. – Couple Relationship Therapist, Pre-Marital Consultant, Inner Self Improvement Coach dari perspektif psikologi.
Financial Dialogue vol. 06 ini akan diadakan di hari Sabtu, 20 Februari 2021, pukul 13.00 – 15.00 WIB melalui webinar ZOOM.
Yuk, segera !
Ditunggu ya!
3 Indikator Kesehatan Keuangan Bagi Karyawan
Kesehatan jadi salah satu hal yang penting bagi kita akhir-akhir ini, ya kan? Tapi, nggak hanya yang berhubungan dengan tubuh, tapi juga kesehatan keuangan. Apalagi buat para karyawan, penting banget deh!
Gimana, apakah di tahun 2021 ini, para karyawan masih merasa uang gaji bulanan tidak pernah cukup? Atau di tahun ini, yang seharusnya sudah bekerja lebih dari 5 tahun, tapi masih saja banyak yang mengeluh kalau nggak punya tabungan? Yah, jika demikian, maka bisa berarti kondisi keuangan karyawan belum ideal, dan mungkin masih menggunakan cara yang kurang tepat dalam mengelola keuangan.
Keuangan Pribadi Karyawan
Mengelola keuangan pribadi adalah hal yang wajib dilakukan, terutama bagi yang berstatus karyawan. Sebelum mengelola keuangan, kita perlu cek dulu kesehatan keuangan kita. Kesehatan keuangan sangat berpengaruh bagi karyawan, sehingga sudah selayaknya bagi perusahaan untuk membuat program pelatihan mengenai cara mengelola keuangan yang baik bagi karyawan.
Dengan melakukan cek kesehatan keuangan, karyawan dapat mendapat jalan keluar untuk mengatasi segala masalah keuangannya. Perusahaan percaya jika karyawan mampu mengelola keuangan maka kualitas hidupnya akan meningkat, dan hal tersebut tentu akan berdampak pada meningkatnya kreativitas, produktivitas, dan efektivitas karyawan dalam bekerja.
Itulah pentingnya cek kesehatan keuangan bagi karyawan.
Lalu bagaimana cara cek kesehatan keuangan bagi karyawan? Nah, berikut beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengecek kesehatan keuangan karyawan.
Cara Mengecek Kesehatan Keuangan Karyawan
1. Rasio Tabungan (Saving Ratio)
Rasio tabungan adalah perbandingan antara pendapatan yang diperoleh dengan jumlah uang yang dapat ditabung atau investasikan setiap tahun.
Sudah tahu kan ya, bahwa menabung merupakan hal yang sangat penting? Kita nggak akan tahu, gimana kebutuhan kita kelak, yang jelas seiring bertambahnya waktu, kebutuhan sesorang juga akan bertambah.
Ini memang erat kaitannya dengan tujuan keuangan kita. Oleh sebab itu sebaiknya alokasikanlah sebagian penghasilan untuk ditabung secara rutin.
Rasio tabungan = uang yang ditabung atau investasi/total pendapatan
Rasio tabungan paling ideal adalah minimal 10% dari penghasilan. Ingat ya, angka tersebut adalah minimal sehingga semakin besar rasionya maka semakin baik.
Namun, tetap harus perhatikan kebutuhan dan pengeluaran utama juga ya. Jadi, dengan menggunakan rumus di atas, apakah sudah cukup tabungannya? Jika belum, sebaiknya segera rencanakan.
2. Rasio Cicilan Utang
Rasio kedua yang dapat menjadi indikator untuk cek kesehatan keuangan bagi karyawan adalah rasio cicilan utang.
Rasio solvabilitas adalah perbandingan antara cicilan utang total dengan penghasilan total kita. Rasio solvabilitas dapat mengukur kemampuan kita untuk membayar cicilan utang setiap bulannya, tanpa harus membebani kebutuhan hidup lain yang sama pentingnya
Rasio utang = jumlah total cicilan utang / penghasilan total
Dalam menghitung rasio ini, kamu harus memasukkan jumlah total utang semua yang dimiliki. Pertimbangkan apakah masih aman?
Idealnya, rasio cicilan utang ini tidak boleh lebih dari 30%.
3. Rasio Utang Terhadap Aset
Rasio utang adalah perbandingan antara utang dengan jumlah aset yang dimiliki. Berbeda dengan rasio tabungan yang semakin besar nilainya maka semakin baik, pada rasio utang semakin kecil nilainya maka semakin baik.
Cara menghitung rasio utang:
Rasio utang terhadap aset = total utang / total aset
Untuk lebih paham cara menghitungnya, berikut contohnya. Seseorang memiliki total utang Rp10.000.000,00 dan total nilai aset sebesar Rp220.000.000,00. Rasio utang terhadap aset berarti adalah 0,045 atau sebesar 4,5%.
Pastikan Keuangan Karyawan Sehat
Nah, setelah mengetahui rasio-rasio dalam cek kesehatan keuangan, sekarang waktunya untuk menggunakan hasilnya sebagai bahan pertimbangan dalam memperbaiki kondisi keuangan kita. Gimana, apakah kondisinya sehat?
Ataukah, sekarang mulai ketemu masalahnya di mana? Belum punya tabungan yang cukup? Aset belum punya? Atau, terlilit utang?
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Liputan QM Alumni Club Sesi 1: Market Outlook 2021 – Ke Mana Arah Investasi Kita?
Tahun 2020 yang luar biasa sudah ada di belakang kita. Sekarang, di depan, sudah ada tahun 2021 yang menanti untuk dijalani. Gimana nih perasaannya? Apakah “sisa-sisa” perjuangan di tahun 2020 masih terasa sampai sekarang? Sepertinya sih masih ya, seperti juga kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih setelah terhantam oleh pandemi sejak awal tahun 2020.
But, the show must go on. Hidup terus berjalan, waktu enggak akan berhenti menunggu kita untuk siap. So, siap enggak siap, kita mesti jalan terus. Yang penting sekarang, mesti gimana nih menghadapi 2021, agar “kesalahan” dan masalah di tahun 2020 tak lagi harus kita alami? Yah, maju terus tetapi penuh kehati-hatian.
Terutama di seputar keuangan, salah satu concern terbesar adalah investasi. Karena kamu semua pasti sudah pada tahu, kalau tahun 2020 itu juga memberikan dampak luar biasa untuk instrumen investasi mana pun. Hampir semua produk investasi kena efek pandemi.
Jadi, bagaimana dengan investasimu? Bagaimana dengan keuanganmu?
Hal inilah yang kemudian diangkat sebagai tema pada acara QM Alumni Club Sesi 1 yang diadakan minggu lalu.
QM Alumni Club: Acara Baru untuk Alumni Kelas FCOS QM Financial
Yes, pada tanggal 28 Januari 2021 yang lalu, QM Financial sukses menyelenggarakan acara baru lagi, QM Alumni Club, secara online melalui aplikasi ZOOM. Untuk QM Alumni Club Sesi 1 ini, tema yang akan dibahas adalah Market Outlook 2021 – Ke Mana Arah Investasi Kita?
Apa itu QM Alumni Club?
Adalah sebuah wadah bagi kita, QM Financial bersama para alumni, untuk belajar lebih banyak lagi bersama-sama. Acara ini gratis untuk semua alumni kelas FCOS QM Financial, dan akan mengangkat berbagai tema yang menarik untuk diulik.
Dalam sesi yang pertama ini, QM Financial mengajak para alumni, bersama para trainers, untuk melihat arah investasi di tahun 2021. Agar lebih afdal, dihadirkanlah guest speaker yang ahli di bidangnya, yaitu Angga Septianus yang merupakan Equity Analyst IPOT.
Let’s Talk to QM Trainers
Dibuka oleh Ligwina Hananto, sebagai lead financial trainer QM Financial yang memberikan intro terhadap latar belakang acara. Kemudian disambung dengan sharing para financial trainers QM Financial—yang pastinya sudah enggak asing lagi bagi para alumni ya. Mulai dari FDV Wulansari, Emiralda Noviarti, Fransisca Emi, Muty Djuhari, dan Wulan Anindyajati, yang satu per satu memaparkan bagaimana journey yang mereka lewati selama tahun 2020, dan rencana keuangan seperti apa yang mereka susun untuk dapat melewati tahun 2021 dengan kehati-hatian.
Rata-rata dari mereka menggarisbawahi beberapa hal seperti berikut ini:
- Pentingnya mencatat kembali pengeluaran dan penghasilan, untuk mendapatkan pola cash flow yang baru
- Pentingnya mengamankan dana darurat
- Cek dan review investasi dan asuransi secara berkala
- Review tujuan keuangan, dan jangan takut mengubah rencana agar sesuai kondisi dan kemampuan
- Dan yang terakhir, pentingnya menjaga kesehatan baik fisik, mental, maupun finansial.
Market Outlook 2021
Setelah sharing para trainers, selanjutnya adalah sesi bersama Angga Septianus yang memaparkan gambaran hal-hal yang diprediksi akan memengaruhi pasar ke depannya, serta bagaimana ekonomi Indonesia akan bergerak pasca pandemi.
Berbagai aspek dikupas oleh Angga, misalnya pengaruh perubahan politik di Amerika Serikat, pasca perang dagang Tiongkok – AS, juga menyoroti berbagai fenomena yang terjadi dalam negeri, mulai dari terbentuknya Sovereign Wealth Fund, PPKM Jawa – Bali, hingga beredarnya vaksin.
Selesai sharing oleh Angga Septianus, acara pun dilanjutkan dengan tanya jawab dan tentu saja, ada berbagai games seru khas tim QM Financial yang selalu sukses membuat suasana petjah!
Kesimpulan
QM Alumni Club bisa menjadi wadah bagi siapa saja—khususnya alumni QM Financial—untuk meng-upgrade lagi pengetahuan keuangan yang sudah kita dapatkan. Pasalnya, belajar tak hanya butuh sekali saja, tetapi harus simultan dan terus menerus. Termasuk ketika kita belajar keuangan. Teori pun harus diiringi juga dengan praktik, dan kemudian bisa langsung action, yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Harapannya, dengan acara-acara seperti ini, kita semua bisa berdaya bersama-sama, membentuk masyakarat cerdas yang melek finansial.
Demikian sekilas catatan mengenai acara QM Alumni Club sesi pertama.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.