FCOS vs Levio: Mau Belajar Finansial dari Mana Dulu?
Mau belajar finansial dengan cara apa? Banyak cara!
Ya, dengan perkembangan teknologi, zaman sekarang belajar apa pun rasanya nggak sulit lagi. Nggak harus datang ke tempat tertentu, nggak mesti pergi dari rumah, bahkan tetap bisa dilakukan di sela-sela waktu sibuk kamu. Termasuk untuk belajar finansial.
Mengapa Kita Perlu Belajar Finansial?
Banyak sih alasannya, di antaranya:
- Keuangan itu keterampilan yang nggak begitu saja muncul, seperti bakat, tetapi harus dimunculkan dan dilatih.
- Keuangan bisa berubah-ubah sesuai kondisi, karenanya, kita perlu keep up dengan cara belajar finansial secara terus menerus.
- Belajar finansial berarti kita belajar untuk menentukan hidup kita sendiri, pun bertanggung jawab atas keputusan kita sendiri.
- Dengan belajar finansial, kita juga tahu berbagai “alat” finansial yang bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan hidup kita
Iya, memang banyak banget kan, manfaat belajar finansial itu? Ada yang belum disebutkan di atas? Coba tulis di kolom komen ya.
Anyway, manfaat belajar finansial ada banyak, cara belajarnya juga banyak.
Sudah enggak melulu cuma membaca dengan buku, sekarang cara belajar finansial juga cukup interaktif dan fun, sehingga sudah bukan alasan lagi bosan belajar.
QM Financial sendiri menawarkan banyak cara untuk kamu bisa belajar finansial dengan fun, yang bisa disesuaikan dengan gaya kamu.
Buat kamu yang lebih suka membaca, ada artikel-artikel di web ini yang bisa kamu baca, untuk lebih memperdalam, kamu bisa mendapatkan modul yang bisa didownload di Udemy.
Buat kamu yang suka belajar secara interaktif, ada FCOS dan juga ada microlearning gamification di aplikasi Levio.
Belajar Finansial FCOS dan Levio: Bedanya Seperti Apa?
Buat kamu yang baru mulai belajar finansial bareng QM Financial mungkin memang masih bingung ya, apa beda kedua cara belajar ini.
Ini dia beda antara keduanya.
Belajar Finansial di FCOS
FCOS adalah Financial Clinic Online Series, yaitu rangkaian kelas finansial online melalui Zoom dengan metode pembelajaran berjenjang, mulai dari yang basic, intermediate, hingga advanced. Dengan modul-modul yang dibuat terstruktur dan sistematis, kamu akan dapat belajar keuangan secara bertahap sehingga akan lebih mudah dipahami. Setiap kelasnya berlangsung kurang lebih 1 jam, dan kamu akan ditemani oleh trainer berpengalaman.
Selain modul basic, intermediate, dan advanced, juga tersedia kelas elective, yang banyak membahas tentang berbagai tujuan keuangan.
Belajar finansial di FCOS, kamu harus menyediakan waktu sesuai jadwal untuk bisa ikut kelas secara live streaming. Kamu bisa bertanya langsung pada trainer.
Belajar Finansial di Levio
Aplikasi pembelajaran finansial di Levio juga sama-sama menyediakan modul basic untuk kamu pelajari. Untuk level intermediate dan advanced, ketika artikel ini ditulis memang belum ada. Sama-sama basic, tetapi kamu akan mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda dibandingkan kalau ikut kelas finansial online di FCOS.
Dengan metode microlearning gamification, kamu akan dilibatkan dalam aktivitas belajar, sehingga kamu selayaknya seperti sedang bermain games. Apalagi ada beberapa model belajar yang bisa kamu temui di aplikasi Levio ini, yaitu read lesson, exercise lesson, visual narrative lesson, quiz lesson, exam lesson, dan minigames.
Untuk sekali signup, kamu ada waktu sampai 3 bulan untuk belajar langsung 4 modul basic, yaitu:
- Blueprint of Your Money
- How to Manage Your Cash Flow
- How to Set Your Financial Goal
- Get to Know Your Investment Products
- How to Manage Your Debt: m
Lalu, Lebih Baik Belajar Finansial dengan Cara Mana Dulu?
The choice is yours!
Kamu boleh belajar finansial dengan Levio dulu ataupun ikut FCOS terlebih dahulu. Keduanya bisa saling melengkapi, membuat pembelajaran keuanganmu menjadi lebih lengkap. Kamu mendapatkan teori secara lengkap dari FCOS bersama trainer-trainer QM Financial, dan kamu bisa latihan menghadapi langsung beberapa masalah keuangan yang umum dialami di Levio.
Namun, jika kamu memang masih bingung karena ini baru pertama kalinya kamu belajar finansial, saran terbaik adalah kamu bisa belajar dari Levio dulu. Ambil dulu senangnya belajar keuangan secara interaktif melalui metode microlearning gamification-nya, kamu sekaligus mendapatkan gambaran bakalan belajar apa saja nanti di FCOS. Dengan demikian, ketika kamu bergabung di kelas publik, kamu sudah tahu apa yang dipelajari dan mungkin sudah tahu, apa yang kurang jelas dan ingin kamu tanyakan pada trainer. Trainer akan menjawab pertanyaanmu, melengkapi apa yang sudah kamu pelajari di Levio.
Seru kan?
Tetapi, balik lagi ke kebutuhanmu. Sekali lagi, the choice is yours! Pilih mana yang kamu mau lebih dulu, karena seperti halnya finansial itu personal, cara belajar juga sangat personal. Caramu belajar enggak harus sama dengan orang lain.
Yuk, segera daftarkan dirimu di Levio, ataupun untuk mengikuti FCOS! Cek kelas-kelas finansial online QM Financial di sini, sekaligus juga bisa sekalian daftar Levio, pilih sesuai kebutuhanmu!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Reksa Dana ETF dan Reksa Dana Indeks: Apa Sih Itu?
Investasi merupakan satu cara yang efektif untuk mempersiapkan masa depan yang terjamin. Dan, perkembangan saat ini memungkinkan tersedianya berbagai macam investasi yang bisa kita pilih, mulai dari investasi di bidang properti, saham, emas, hingga reksa dana. Apakah kamu tahu, bahwa ada reksa dana ETF dan reksa dana indeks?
Yes, reksa dana memang ada berbagai jenis. Reksa dana cukup populer di tengah masyarakat adalah reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan, reksa dana saham dan reksa dana campuran. Akan tetapi, sebenarnya masih ada beberapa jenis reksa dana lainnya.
Pernahkah kamu mendengar tentang reksa dana indeks dan reksa dana ETF (Exchange Traded Fund)?
Memahami Reksa Dana Indeks dan Reksa Dana ETF
Reksa Dana Indeks
Tenang saja, jika kamu masih asing dengan reksa dana indeks dan reksa dana ETF itu merupakan hal yang wajar. Reksa dana indeks dan reksa dana ETF memang less familiar.
Reksa dana indeks merupakan reksa dana yang dikelola dengan tujuan mendapatkan hasil imbal investasi yang sesuai dengan indeks acuan, baik itu indeks saham atau obligasi.
Misalnya indeks acuan yang dipakai adalah LQ-45 dan Kompas 100, maka hasil yang diperoleh dari investasi akan mirip dengan indeks acuan tersebut.
Kelebihan Reksa Dana Indeks
Reksa dana indeks memiliki beberapa kelebihan, yaitu pengelolaannya yang beracuan sehingga terlihat kurang agresif jika dibandingkan dengan reksa dana konvensional. Hal tersebut akan memudahkan manajer investasi karena sudah tersedia acuan tertentu untuk menaruh dana kelolaan dari investor. Adanya indeks acuan juga membuat biaya pengelolaan yang dilakukan oleh manajer investasi menjadi lebih murah daripada reksa dana lainnya.
Reksa Dana ETF
Reksa dana ETF merupakan reksa dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif di mana unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek. Hal yang unik dari reksa dana ETF adalah produk reksa dana ini diperdagangkan di bursa efek. Jadi, reksa dana ETF memiliki mekanisme sama seperti saham dalam hal transaksi beli ataupun jual, sedangkan mekanisme pengelolaannya sama seperti reksa dana.
Reksa dana ETF dan reksa dana indeks sama-sama memiliki tujuan untuk memaksimalkan return. Lalu, apa saja keuntungan reksa dana ETF?
Fleksibel dan Mudah
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mekanisme transaksi reksa dana ETF sama seperti saham jadi kamu tidak akan repot melakukan transaksi. Kamu dapat menjual dan membeli reksa dana ETF kapanpun selama masih dalam jam perdagangan bursa efek.
Biaya dan Risiko Rendah
Biaya transaksi reksa dana ETF relatif lebih rendah dibandingkan reksa dana yang lain. Biaya transaksi reksa dana ini di pasar sekunder sesuai dengan komisi yang ditetapkan oleh masing-masing broker. Selain biaya rendah, risiko yang dimiliki oleh reksa dana ETF juga tergolong rendah karena cukup likuid.
Cakupan ETF Luas
ETF memiliki cakupan yang cukup luas karena jika kamu memiliki 1 unit ETF maka itu berarti kamu memiliki beberapa saham unggulan sekaligus. Jenis reksa dana EFT yang ditawarkan pun cukup beragam. Jadi kamu tidak perlu khawatir akan terbatasnya jenis reksa dana ETF. Hanya saja, kamu perlu investasi waktu agar dapat memilih produk reksa dana ETF yang paling sesuai.
Transparan
Reksa dana ETF bisa dibilang memiliki kedudukan yang sejajar dengan saham. Meskipun keduanya merupakan dua produk investasi yang berbeda, keduanya memiliki persamaan yang akan menguntungkan investor yaitu memiliki transparansi. Jika kinerja reksa dana konvensional dapat dipantau sebulan sekali, maka investasi reksa dana ETF—seperti halnya saham—dapat dipantau setiap hari di bursa efek.
Seru ya, mengenali berbagai macam produk investasi seperti ini? Sekarang kamu sudah berkenalan lagi dengan 2 produk investasi alternatif. Lalu, ada produk apa lagi ya?
Yuk, belajar berbagai produk investasi, sehingga kamu bisa menentukan sesuai dengan tujuan dan kemampuanmu! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Penyebab Karyawan Resign: 48% Bilang Tak Sesuai Ekspektasi
Di dalam perusahaan, barangkali kita pernah menemui bahwa begitu susah mempertahankan karyawan. Meski tak selalu berarti negatif, namun banyak dan seringnya karyawan resign bisa jadi indikasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Rasanya tak mungkin kan ya, karyawan resign tanpa alasan?
Banyaknya atau seringnya karyawan resign akan memberikan dampak bagi perusahaan. Apalagi jika kemudian perusahaan harus kehilangan karyawannya yang dianggap berkualitas bahkan yang sangat diandalkan secara tiba-tiba.
Tentu hal ini bisa dibilang, perusahaan telah kehilangan salah satu aset berharganya.
Pada beberapa kasus mungkin penyebab karyawan resign adalah alasan pribadi. Misalnya, pengin lebih berkembang, pengin fokus pada keluarga, dan berbagai alasan pribadi lain, yang notabene tidak ada hubungannya dengan kondisi perusahaan.
Namun, bisa jadi juga kasus penyebabnya adalah faktor internal dari perusahaan. Berikut ini adalah penyebab karyawan resign yang sering terjadi, dan juga menurut beberapa survei terbaru.
Penyebab Karyawan Resign
1. Pekerjaan tidak sesuai harapan
Menurut survei baru oleh ThriveMap yang berbasis di London, sebanyak 48% pekerja meninggalkan pekerjaan mereka karena pekerjaan yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan harapan mereka. Ketika ditanya apa yang berbeda dari harapan, responden mengutip tanggung jawab pekerjaan (59%), lingkungan kerja (42%), jam kerja atau pola shift (35%) dan gaji atau tunjangan (29%). ThriveMap mensurvei 1.000 pekerja penuh waktu.
Wah, menarique juga ya hasil surveinya.
Jadi penasaran nih. Tanggung jawab pekerjaan, jam kerja, dan gaji seharusnya adalah hal-hal yang yang sudah jelas di awal, dalam arti ini seharusnya merupakan kesepakatan bersama antara perusahaan dan karyawan di awal mulai bekerja, bukan?
Kalau karyawan resign karena alasan-alasan di atas, bisa diartikan bahwa ada kesepakatan yang dilanggar dong ya?
2. Kurangnya penghargaan
Sudah seharusnya, karyawan berusaha menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik. Di artikel sebelumnya, tentang kepuasan karyawan disebutkan, bahwa penghargaan merupakan hal pertama yang paling diharapkan oleh karyawan dari perusahaan, yang dapat memengaruhi tingkat kepuasan kerja mereka.
Well, memang sudah seharusnya, untuk menghasilkan pekerjaan yang baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan, mereka mengeluarkan banyak tenaga dan pikiran. Oleh sebab itu, akan layak dan pantas jika perusahaan mengenali kontribusi yang mereka buat.
Jika mereka merasa kurang dihargai, maka ini bisa menjadi penyebab karyawan resign.
Sebenarnya, penghargaan ini bisa dimulai dari hal-hal kecil kok, misalnya memberikan pujian kepada mereka, membuat tempat kerja mereka semakin nyaman untuk bekerja, atau bertanya pada mereka, dukungan apa yang mereka butuhkan agar proses kerjanya lebih baik.
Reward tidak harus berupa barang atau kenaikan gaji. Bahkan, bisa diberikan dalam bentuk kompensasi nonfinansial berupa training-training yang dapat bermanfaat bagi mereka.
3. Kurangnya kepedulian dari perusahaan
Sudah jadi kewajiban perusahaan untuk peduli pada karyawan.
Pembiasaan untuk saling menyapa dan mengobrol antarkaryawan bisa jadi budaya yang baik di perusahaan. Tak hanya antara rekan kerja, tetapi juga yang melibatkan jajaran manajer bahkan sampai direksi.
Ketahui sedetail mungkin mengenai kondisi karyawan, dan tunjukkan sikap simpati. Tanyakan kabar mereka, dan juga kesulitan apa saja yang mereka hadapi dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Kemudian, upayakanlah solusi untuk membantu mereka.
4. Partner yang tidak setara
Karyawan yang berkualitas adalah karyawan yang memiliki sifat profesionalisme dan menghargai kerja keras. Biasanya, karyawan yang seperti ini memang menuntut partner yang bisa bersikap sama dengannya.
Maka, sudah menjadi tugas perusahaan untuk memberikan partner kerja yang setara dan sevisi untuk karyawannya.
Memang tugas yang berat, karena harus berurusan dengan banyak kepala dan kepribadian. Namun, dengan pendekatan personal dan monitoring yang simultan, pada akhirnya hal ini juga akan bisa tercapai.
Berikan pelatihan yang sesuai bagi mereka yang dirasa memang masih kurang kompetensinya, agar dapat “mengejar” ketertinggalannya. Dengan demikian, karyawan akan merasa di-support untuk berkembang, dan tidak menjadi alasan karyawan resign lagi.
5. Beban kerja yang terlalu banyak
Salah satu penyebab karyawan resign adalah beban kerja yang terlalu banyak.
Karyawan yang berkualitas memang akan selalu berusaha menyelesaikan tugasnya dengan baik. Namun ini memang menjadi alasan mengapa beban kerjanya juga menjadi berlebihan.
Tidak ada yang bisa disalahkan juga sih, karena dari sisi perusahaan tentulah meminta hasil yang baik demi kelancaran bisnis. Namun, jika berlebihan, maka akan membuat karyawan burnout dan akhirnya berpengaruh pada produktivitasnya.
Kesimpulan
Itulah beberapa penyebab mengapa karyawan resign.
Hmmm, kalau ditelusur lagi, beberapa masalah sepertinya bisa diatasi dengan satu solusi yang sama, yaitu mengadakan pelatihan sesuai kebutuhan mereka. Salah satu pelatihan yang bisa diberikan pada karyawan dan dapat bermanfaat besar bagi mereka adalah training keuangan.
Training keuangan yang akan membuat karyawan belajar untuk mengelola keuangan pribadinya sendiri ini punya banyak manfaat, di antaranya:
- Karyawan akan terbebas dari masalah keuangan, sehingga bisa lebih fokus pada pekerjaan dan lebih produktif
- Dapat memberi kesempatan pada karyawan untuk mencapai mimpi-mimpi mereka untuk kehidupan yang lebih baik dengan gaji yang sudah mereka terima
- Memberi mereka kesiapan untuk pensiun sejahtera.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
SR014 Bisa Mulai Dipesan Hari Ini, Ini Dia Beberapa Hal yang Penting Diketahui Sebelum Investasi
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mulai menawarkan salah satu surat utang negara berjenis sukuk ritel seri SR014 hari ini, Jumat 26 Februari 2021.
Penerbitan SR014 ini nantinya akan dimanfaatkan untuk pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam berbagai sektor, termasuk untuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur dan juga berbagai aktivitas dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional dampak dari pandemi COVID-19.
So, ini kesempatan bagus nih buat kalian, terutama yang kemarin terlewat untuk ikut investasi di ORI019, ataupun yang pengin menambah aset instrumen investasi berbasis Syariah.
SR014: Alternatif Investasi dengan Imbal Menarik Sembari Berkontribusi untuk Negeri
FYI, besar imbal SR014 ini fixed rate, dan cukup menarik karena lebih besar daripada suku bunga deposito yang tempo hari diturunkan lagi oleh Bank Indonesia—meskipun lebih rendah daripada kupon ORI019 yang diluncurkan akhir Januari 2021 lalu, yaitu sebesar 5.47%.
Buat kamu yang tertarik untuk ikut berinvestasi, SR014 bisa dipesan mulai dari tanggal 26 Februari 2021 pukul 09.00, hingga nanti 17 Maret 2021, dengan nominal yang cukup terjangkau mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 miliar.
Pembayaran kupon pertamanya 10 April 2021, dan SR014 juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah 3 bulan holding period.
Untuk ikut memesan SR014, kamu bisa menghubungi beberapa mitra distribusi yang sudah ditunjuk oleh Kemenkeu, dan memesan surat berharga ini secara online. Yes, nggak perlu susah-susah kan ya?
Adapun beberapa tahap pemesanannya adalah sebagai berikut:
- Menghubungi Mitra Distribusi yang sudah ditunjuk oleh Kemenkeu. Daftar Mitra Distribusinya bisa dilihat di laman Sukuk Ritel di website kemenkeu.go.id.
- Mendaftarkan diri untuk mendapatkan akun di Mitra Distribusi, dan melalui setiap tahap verifikasinya dengan baik.
- Pesan SR014 melalui menu aplikasi yang sudah disediakan.
- Melakukan pembayaran sesuai nominal yang diberikan, bisa melalui ATM, e-banking, ataupun cara payment yang lainnya.
- Setelah melakukan pembayaran, kamu akan menerima bukti terima pembelian surat berharga, dan kamu pun sudah mendapatkan “jatah” ketika tiba saatnya setelmen.
Mudah kan?
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Jika Ingin Berinvestasi di Surat Berharga Negara
1. Pastikan kondisi keuangan sehat
Investasi seharusnya dilakukan ketika kondisi keuangan kita sudah sehat. Jadi, ayo cek dulu sebelum akhirnya ikut memesan SR014 hari ini.
Apakah dana daruratmu sudah aman? Apakah asuransi sudah terbayar preminya semua? Arus kas positif dan lancar?
Jika hal-hal seperti di atas masih menjadi masalah, maka sebaiknya kamu fokus dulu untuk menyelesaikan masalah keuanganmu sebelum kemudian berinvestasi. Dengan demikian, investasi akan lebih lancar, dan hasilnya akan lebih optimal nantinya.
2. Sesuaikan dengan tujuan
Ingatlah untuk selalu berpijak pada #TujuanLoApa setiap kali hendak mulai berinvestasi pada salah satu instrumen, termasuk surat berharga negara. Karena jika dilakukan tanpa tujuan, pada akhirnya hasil investasi juga tidak akan dapat bermanfaat secara optimal.
Tenor seri sukuk ritel umumnya adalah 3 tahun, termasuk SR014 ini. Memang seri sukuk ritel ini bisa dijual di pasar sekunder setelah melalui minimum holding period-nya, tetapi hal ini akan membuatmu “kehilangan hak” untuk menerima kupon tetap setiap bulannya lo.
Jadi, pastikan kamu punya tujuan yang sesuai ya.
3. Sesuaikan dengan kemampuan
Berinvestasi di SR014 memang bisa dimulai dengan nominal yang cukup terjangkau, yaitu Rp1 juta. Meski demikian, akan baik adanya jika kamu juga menyesuaikan dengan kemampuan.
Berinvestasilah dengan dana yang memang dialokasikan untuk investasi, bukan dana yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, apalagi dana hasil berutang. Bijak dalam mengelola dan mengalokasikan uang akan membuahkan hasil investasi yang optimal, termasuk ketika kamu ikut berinvestasi di surat berharga negara.
4. Pahami cara kerjanya
Pahami bahwa setiap investasi memiliki risiko yang datang sepaket dengan imbalnya. Tak terkecuali dengan surat berharga negara, dalam hal ini SR014.
Wah, masa instrumen dari pemerintah berisiko? Ya, meskipun relatif sangat rendah dibandingkan instrumen lain, tetapi risiko tetap ada, sehingga sudah sewajarnya jika kamu juga harus memahaminya.
Nah, demikian sedikit tentang SR014 yang akan bisa mulai dipesan sejak hari ini. Bagaimana? Sudah ada dana yang siap untuk diinvestasikan? Kalau iya, cus, segera menghubungi Mitra Distribusi yang kamu percaya ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Kepuasan Kerja Karyawan: Mengapa Penting dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
2016, Society for Human Resource Management (SHRM) melakukan survei atas kepuasan kerja karyawan dalam penelitian yang bertajuk Employee Job Satisfaction and Engagement Survey.
Dalam penelitian ini akhirnya fakta terungkap, bahwa ada beberapa hal terpenting yang berkontribusi besar terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan. Gampangannya begini: kalau beberapa aspek ini dipenuhi atau terpenuhi, maka akan sangat besar kemungkinan karyawan akan enjoy bekerja di suatu perusahaan.
Aspek yang Memengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan
Apa saja aspek tersebut? Yah, sebenarnya sih ada 43 aspek dengan 37 faktor yang berpengaruh sih, tapi supaya enggak kepanjangan, kita fokus saja ke 10 teratas ya.
Aspek tersebut meliputi:
- Penghargaan oleh perusahaan: 67%
- Kompensasi dan gaji: 63%
- Bentuk imbalan lain: 60%
- Keamanan kerja: 58%
- Kepercayaan antara karyawan dan manajemen: 55%
- Kesempatan untuk mempergunakan keterampilan dan keahlian: 55%
- Stabilitas finansial perusahaan: 53%
- Hubungan karyawan dengan supervisor: 53%
- Rasa aman, tanpa kecemasan terhadap kekerasan: 50%
- Apresiasi ide oleh atasan: 49%
Sampai di sini, apakah ada sesuatu yang menarik?
Iya, ternyata bukan gaji yang jadi faktor penentu kepuasan kerja karyawan yang pertama, melainkan penghargaan. Meskipun iya, gaji ada di urutan kedua, tetapi faktanya banyak karyawan sebenarnya lebih mementingkan rasa dihargai oleh perusahaan, alih-alih pemberian gaji.
So, mungkin ini berarti gaji kecil nggak masalah, toh dengan keterampilan pengelolaan uang yang benar, pasti bisalah dipakai buat hidup. Gitu ya? Hazek.
Anyway, lalu bagaimana dengan di perusahaan yang ada di Indonesia? Apakah di perusahaanmu juga ada survei tingkat kepuasan kerja karyawan? Kalau iya, bagaimana hasilnya? Kalau belum, penasaran enggak, pengin mengetahui seberapa senang karyawan bekerja di perusahaan?
Definisi dan Pentingnya Kepuasan Kerja Karyawan
Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai kebahagiaan karyawan dalam bekerja dan kepuasan karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka saat bekerja. Tidak hanya gaji dan tunjangan, ada banyak faktor yang memengaruhi kepuasan kerja.
Dari sisi karyawan sendiri, tak ada yang memungkiri bahwa setiap orang pasti ingin nyaman dalam bekerja dan mendapatkan kepuasan ketika melakukan setiap jenis pekerjaannya.
Pada akhirnya, kepuasan kerja karyawan dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sayangnya, kepuasan kerja ini agak sulit dilihat secara kasatmata lantaran nggak semua karyawan mau terbuka. Bisa jadi memang kurang kesempatan untuk mengungkapkan apa yang menjadi hambatan mereka dalam bekerja, atau juga si karyawan sendiri yang merasa sungkan karena satu dan lain sebab.
Akan terlambat untuk bertindak, ketika lantas ada beberapa karyawan yang tiba-tiba mengajukan resign karena tidak mendapatkan kepuasan kerja, padahal sebelumnya tak menunjukkan tanda-tanda bahwa ada rasa kurang nyaman dalam bekerja.
Tentunya, turn over karyawan yang terlalu tinggi berdampak kurang baik untuk perusahaan, bukan?
Selain memengaruhi kinerja karyawan, kepuasan kerja juga akan memengaruhi branding perusahaan, baik secara internal atau eksternal. Karyawan yang merasa puas bekerja di perusahaan akan bangga akan tempatnya bekerja, dan memiliki kepercayaan tinggi saat membicarakan tempat kerjanya itu.
Mereka akan membicarakan hal-hal positif mengenai apa yang dirasakan selama bekerja kepada orang-orang yang mereka temui setiap hari.
Dengan demikian, dari beberapa fakta tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa saat kepuasan kerja karyawan tinggi maka loyalitas karyawan juga tinggi.
Cara Mengukur Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan
Ketika berbicara mengenai kepuasan kerja karyawan, maka aspek terpenting adalah karyawan itu sendiri. Karena itu, survei pada karyawan bisa menjadi cara terbaik untuk mengukur tingkat kepuasan kerja mereka di perusahaan yang bersangkutan.
Berikut beberapa tip membuat survei untuk mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan:
- Siapkan beberapa pertanyaan mengenai berbagai aspek terkait perusahaan, misalnya seperti sejauh apa mereka memahami cara kerja manajemen, juga pemahaman atas visi dan misi perusahaan, dan juga tentang motivasi mereka bekerja di perusahaan terkait.
- Jenis pertanyaannya bisa yang menggunakan angka untuk mengukur tingkat kepuasan, misalnya jawaban disediakan dari skala 1 sampai dengan 5 untuk beberapa macam pertanyaan.
- Sediakan pula beberapa pertanyaan yang memungkinkan untuk open question, artinya pertanyaan yang memungkinkan karyawan mengeluarkan pendapat mereka.
- Buatlah pertanyaan yang sejelas mungkin, sehingga karyawan dapat memahaminya dengan cepat dan jelas.
Salah satu pertanyaan yang harus ada adalah pertanyaan mengenai masalah dan kesulitan mereka saat sedang melaksanakan tugas masing-masing; cari tahu kendalanya di mana, dan apakah solusinya bisa datang dengan cepat.
Juga, tanyakan, jenis pengembangan diri seperti apa yang mereka butuhkan, sehingga mampu mendukung meningkatkan kepuasan kerja mereka.
Salah satu jenis pengembangan diri karyawan yang bisa ditawarkan oleh perusahaan agar dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah training keuangan.
Mengapa Training Keuangan?
Karena bisa dilihat sendiri kan, bahwa kompensasi dan gaji merupakan salah satu faktor penentu kepuasan kerja karyawan. Tentu saja, hal ini harus lebih didukung lagi dengan memberikan bekal keterampilan pengelolaan keuangan yang lebih baik, agar nantinya tak hanya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa sekarang, tetapi juga dapat menjamin masa depan mereka nantinya. Seperti dana pensiun, misalnya.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Diet Finansial, Ini Dia 4 Persamaannya dengan Diet Kesehatan
Pernah dengar tentang diet finansial?
Begini.
Kalau kamu sudah belajar finansial di Levio x QM Financial, pasti kamu menemukan bagian visual narrative di bagian Case Study, yang menceritakan kisah Keisha dan Erina. Keisha yang saat itu diajak Erina untuk makan bareng sempat menolak dengan alasan diet.
Erina yang concern terhadap kondisi Keisha yang tak pernah makan siang karena diet, lantas membujuk agar Keisha mau ikut bersamanya makan di kafe langganan.
Ternyata fakta terungkap! Setajam silet.
Maksudnya, ternyata Keisha lagi diet tapi bukan diet kesehatan, melainkan (niatnya) diet finansial karena saldo di tabungannya habis.
Yah, tapi seperti halnya diet kesehatan, kalau mau diet finansial ada baiknya juga harus diawali dari garis start yang benar.
Saat tubuh melakukan diet, seseorang akan membatasi atau mengurangi asupan makan ke dalam tubuh namun gizi yang diperlukan tubuh tetap diberikan. Diet kesehatan dapat dipercaya mampu mengontrol kondisi tubuh, agar kemudian dapat menjalankan tugas-tugasnya secara optimal.
Nah, begitu pula dengan diet finansial, seharusnya juga mampu membantu kamu mengontrol keuangan kamu sehingga kamu memiliki kondisi finansial yang sehat. Jadi diet finansial sih bukannya lantas kamu harus memangkas anggaran makan siang ketika saldo di tabungan sudah menipis. Itu mah sama saja sudah sakit, baru diet.
Diet finansial harus dilakukan dengan tetap “memperhatikan gizi” dan dengan cara yang benar, seperti halnya diet kesehatan.
Penasaran dengan diet finansial?
Yuk simak hal-hal yang perlu dilakukan ketika sedang diet finansial.
1. Sebelum Diet Finansial, Cek Kondisi Kesehatan Finansial
Sebelum kamu memutuskan untuk diet finansial, ada baiknya kamu cek kondisi kesehatan finansial dulu. Lakukan financial check up. Ketahui “penyakit”-nya di mana, sehingga kamu tahu apa yang bisa dilakukan untuk “mengobati penyakit” itu.
Sama kayak diet kesehatan. Kalau masalahnya karena kamu punya gula darah yang terlalu tinggi, maka mengurangi makanan yang manis-manis adalah solusinya. Juga mengontrol asupan karbohidrat. Tapi bukan berarti menghilangkan kedua unsur penting tersebut, karena tubuh juga membutuhkannya. Karena kalau sama sekali hilang, ya akan sakit juga.
Nah, sama seperti diet kesehatan, ketahui dulu “penyakit” finansialmu ada di mana. Apakah terlalu sering mengeluarkan uang secara impulsif? Ataukah, rasio utang besar?
Permasalahan keuangan sering dialami seseorang karena kebiasaan-kebiasaan yang sering menyebabkan dompet menjadi “bocor alus”. Saat gajian memiliki banyak uang, tapi si uang cuma mampir; nggak pernah mau tinggal lama. Nah, apa penyebabnya?
2. Menentukan Tujuan dan Jangka Waktu
Setelah kamu memeriksa kondisi kesehatan finansial kamu, kamu akan mengetahui masalah apa saja yang sedang kamu hadapi sehingga kamu dapat memutuskan untuk diet.
Solusi terhadap masalah-masalah tersebutlah yang menjadi tujuan finansial kamu. Misalnya kamu memiliki masalah mengenai banyaknya utang yang sedang kamu tanggung, maka tujuan dari diet finansial kamu adalah terbebas dari hutang atau mengurangi nilai utang.
Setelah menetapkan tujuan, jangan lupa untuk menentukan jangka waktu tujuan tersebut harus tercapai. Buatlah tujuan dan jangka waktu yang realistis karena ketika diet finansial, kamu mungkin akan “dipaksa” untuk tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini kamu gemari.
Sama kayak diet kesehatan kan?
3. Memilih Cara Diet Finansial yang Realistis
Diet finansial harus realistis supaya kamu dapat konsisten dalam melakukannya, dan perlu cara berbeda untuk mengatasi masalah yang berbeda juga.
Misalnya kamu memiliki rasio utang yang besar. Ada beberapa cara diet finansial yang dapat menyelesaikan permasalahan kamu. Salah satunya, segera selesaikan semua utang konsumtif. Misalnya, utang kartu kredit. Perbesar jumlah cicilan kartu kredit semampu kamu, agar bisa segera selesai. Anggarkan di setiap bulan, kalau perlu dengan mengurangi pengeluaran lain yang bisa ditunda atau kurang penting.
Nah, memang kamu harus tahu permasalahannya di mana, baru kemudian membuat rencana keuangan, step by step yang realistis dan komprehensif. Cara dan rencana yang realistis akan membuatmu tak menunda lagi. Diet kesehatan juga begitu. Kalau enggak realistis, yang ada dietnya mulai besok saja! Tarsok tarsok, sampai kapan pun juga enggak akan beres masalahnya kan?
4. Ingat Tujuan Utama Diet Finansial Kamu
Akan ada banyak godaan yang menghampirimu ketika kamu sedang melakukan diet finansial. Sama kayak diet kesehatan.
Banyak orang yang mulai tergoda untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk ketika sedang menjalankan diet atau ketika tujuan diet hampir tercapai. Cheating sana, cheating sini.
Jika kamu tergiur untuk melakukan kebiasaan kebiasaan buruk kamu maka kamu akan kembali terjebak dalam kondisi finansial yang buruk. Misalnya kamu melakukan diet finansial karena memiliki banyak utang, tapi ternyata setelah itu kamu khilaf lagi.
Ya, bisa jadi akhirnya kamu akan terjerat utang lagi.
So, cobalah untuk selalu ingat akan niat dan tujuan utama diet. Teruskan kebiasaan baik yang sudah kamu bangun dengan cara diet finansial, sehingga kesehatan keuangan pun jadi lebih terjamin.
Itulah hal-hal yang perlu kamu lakukan mengenai diet finansial, yang dapat meningkatkan kesehatan finansial kamu.
Seru ya, kisah Erina dan Keisha di Levio ini. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari obrolan mereka. Di bagian lain, kamu juga akan menemukan banyak visual narrative lain yang juga memberikan segudang insight penting untuk finansial loh!
Makanya, jangan sampai ketinggalan, belajar finansial di Levio x QM Financial! Cara daftarnya gampang kok! Ada tutorial daftar Levio di artikel ini. Silakan dicek ya!
Dan, sampai ketemu di Levio!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Financial Dialogue 06: Ketika Pasangan Suami Istri Harus Bicara Soal Uang, Bakalan Seru atau Lebih Sering Buntu?
Pasangan suami istri harus bicara uang? Waduh, bisa jadi seru atau malah buntu!
Faktanya, memang banyak yang menganggapnya sebagai hal tabu, bahkan ketika dibicarakan dengan si soulmate, alias belahan jiwa.
Supaya lebih terasa dramatis, faktanya (lagi) ada 70% pasangan suami istri yang selalu berselisih paham tentang keuangan sepanjang waktu. 67%-nya bertengkar soal utang. Lebih jauh lagi, ternyata 28.2% perceraian yang terjadi dalam kurun waktu 2016 – 2018, dipicu oleh masalah ekonomi.
Maka, tak salah, jika Ibu Rani Anggraini Dewi, seorang pakar relationship, berkata, bahwa ada dua hal paling sensitif yang hadir dalam kehidupan pasangan suami istri. Satu, masalah seks, dan kedua adalah masalah keuangan.
Waduh!
Karena itu, diskusi yang terjadi selama Financial Dialogue vol. 06 yang diselenggarakan di hari Sabtu tanggal 20 Februari 2021 kemarin, dari pukul 13.00 hingga pukul 15.00 kemarin berlangsung sangat seru, karena mengangkat tema Relationship & Money: Diskusi Finansial bareng Pasangan: Seru atau Buntu?
QM Financial dan Nyonya Rumah, Ligwina Hananto, menghadirkan tiga orang panelis luar biasa, yakni Ibu Dra. Rani A. Dewi, M.A., Couple Relationship Therapist, Pre-Marital Consultant, Innerself Improvement Coach; juga pasangan ter-hype saat ini; Kalis Mardiasih, Penulis & Gender Equality Campaigner, dan Agus Mulyadi, Redaksi Pelaksana Mojok.co, yang merupakan pasangan suami istri yang baru saja menikah, alias newly weds.
Sesuai misinya, QM Financial lebih memilih mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih banyak berfokus pada uang sebagai alat untuk mencapai dreams and achievements, alih-alih membawa fear mongering karena uang. Karena itu, diskusi dalam Financial Dialogue vol. 06 juga lebih berfokus untuk membicarakan akar masalah yang sering ditemui pada pasangan suami istri, mengapa topik keuangan malah lebih sering buntu, dan bagaimana cara mengatasinya.
Dengan didukung oleh Wardah, Kumparan sebagai rekan media dan Parentalk sebagai rekan komunitas, Financial Dialogue vol. 06 sukses diselenggarakan dan dihadiri oleh ratusan peserta secara virtual melalui aplikasi Zoom webinar.
Berikut adalah rekap acara yang kemarin sudah berlangsung.
Diskusi Financial Pasangan Suami Istri Itu Bisa Seru!
Dalam sesi pembukanya, Ligwina Hananto memaparkan tiga persoalan besar yang harus dihadapi oleh pasangan terkait keuangan keluarga ini, yakni:
- Kapan sebaiknya mulai mengobrol finansial dengan pasangan?
- Apa saja hal finansial yang perlu disiapkan sebelum menikah?
- Apa beda cara atur finansial newly weds, so married, vs old married couples?
Ligwina Hananto juga menyebutkan, bahwa ada 4 sistem atur uang dengan pasangan, yaitu:
- Sistem 1 pintu: penghasilan dari pihak 1, pihak 2 mengatur penggunaan
- Sistem 2 pintu: pihak 1 dan pihak 2 berpenghasilan, pihak 2 yang mengatur penggunaan
- Sistem terbalik: penghasilan dari 1 pintu, pihak 1 merintis, pihak 2 menghasilkan dan mengatur penggunaan uang
- Sistem sendiri-sendiri: kedua pihak menghasilkan, dan membagi tugas dalam pembiayaan kebutuhan hidup.
Mana yang lebih baik? Tentu saja, kembali ke kondisi keluarga masing-masing. Faktanya, Ligwina sendiri telah menjalani keempat sistem tersebut sekaligus, sesuai dengan tahapan hidup yang dilaluinya.
Jadi, bolehkah melakukan keempat sistem tersebut? Tentu saja boleh, karena hidup kita dinamis, sehingga pengaturan keuangan pun perlu disesuaikan dengan perubahan yang ada.
Selama kita tahu apa yang kita bicarakan, dan tahu bagaimana membicarakannya, diskusi finansial pasangan suami istri pasti bisa dilakukan dengan nyaman.
Hindari 9 Hambatan Komunikasi dan Fokus pada 5 Emosi Dasar
Ibu Rani A. Dewi, sebagai seorang pakar relationship, menyebutkan bahwa ada dua topik paling sensitif yang terbanyak menjadi masalah, salah satunya adalah keuangan. Ibu Rani menyoroti mengenai niat para pasangan menikah sejak awal.
Ibu Rani juga menggarisbawahi, bahwa pada dasarnya manusia tidak pernah belajar berkomunikasi. Kita hanya belajar bicara. Sedangkan, untuk berkomunikasi kita hanya bisa melihat dari cara orang tua kita berinteraksi satu sama lain. Karena itu, butuh penyesuaian lagi ketika akhirnya kita resmi menikah dan menjadi pasangan suami istri, lantaran masing-masing pribadi akan membawa latar belakang keluarga ini ke dalam keluarga barunya.
Menurut Ibu Rani, ada 9 hambatan cara berkomunikasi pasangan suami istri, yaitu mengatur dan mengontrol, memberi peringatan dan mengancam, berkhotbah dan menasihati, mengritik, menyalahkan, mengejek, simpati, menolak, mengalihkan.
Dengan demikian, jika ingin mengajak pasangan untuk berdiskusi masalah keuangan, ada baiknya untuk menghindari kesembilan gaya berkomunikasi di atas, karena bisa menyebabkan komunikasi menjadi terhambat.
Selain menghindari kesembilan gaya bahasa di atas, adalah penting juga bagi pasangan suami istri untuk memperhatikan 5 emosi dasar yang akan mendasari setiap komunikasi yang terbangun, yaitu merasa dicintai, merasa dihargai, merasa dipahami, merasa bernilai, dan merasa aman. Penuhilah kelima emosi dasar tersebut saat berkomunikasi dengan pasangan, maka masalah apa pun bisa diatasi dengan lebih mudah.
Miliki Value yang Sama
Kalis Mardiasih dan Agus Magelangan, yang merupakan pasangan newly weds, juga mengakui bahwa pada dasarnya akar masalah yang harus mereka hadapi juga kurang lebih sama dengan pasangan suami istri yang lain. Yes, komunikasi.
Namun, baik Kalis maupun Agus percaya, bahwa kompromi memang menjadi senjata ampuh untuk mengatasi masalah komunikasi ini.
Karena itu, adalah penting untuk memiliki partner dengan value yang sama. Dengan demikian, kompromi yang dilakukan pun menjadi lebih mudah. Masing-masing tak ada yang berkeberatan untuk mengalah, demi kebaikan bersama. Dengan memiliki partner yang ber-value sama, diskusi finansial antara pasangan suami istri pun jadi nyambung, karena frekuensinya sama.
Seru banget kan?
Eventually, diskusi finansial antara pasangan suami istri bisa dilakukan secara seru kok, enggak harus buntu. Hanya saja, masing-masing harus menyadari tujuan bersama dan memang sama-sama punya niat untuk mewujudkannya bareng-bareng juga.
Semoga dengan komunikasi yang lebih lancar, masalah keuangan di setiap keluarga juga jadi teratasi dengan lebih baik.
Terima kasih pada panelis yang luar biasa, nyonya rumah yang ramah, moderator yang cerdas, dan tentunya kamu, Teman Dialog yang sudah bergabung di Financial Dialogue Vol. 06.
Sampai ketemu di Financial Dialogue volume selanjutnya di bulan Maret!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Acuan ke 3.5%, Apa Dampaknya terhadap Keuangan Pribadi Kita?
Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 17 – 18 Februari 2021, Bank Indonesia menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur periode Februari 2021. Salah satu hasil keputusan rapat tersebut adalah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan, atau BI 7 Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) dari 3.75% menjadi 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
Oleh pelaku pasar, hal ini sebenarnya sudah diperkirakan dan diharapkan.
Dengan demikian, suku bunga acuan BI kini ada di level paling rendah sepanjang sejarah, setelah sebelumnya mencapai 3.75% di bulan November 2020. Keputusan pemangkasan suku bunga acuan ini diambil dengan mempertimbangkan perkiraan pertumbuhan inflasi yang tetap rendah, dan yang paling penting, untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional yang lebih cepat.
Dampak Penurunan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia
Biaya bunga kredit menjadi murah
Dengan adanya penurunan suku bunga acuan BI ini, maka ada beberapa sektor yang langsung terimbas, seperti perbankan, properti, dan infrastruktur.
Yang pasti, biaya bunga kredit properti dan konstruksi pun dapat ditekan, sehingga dapat mendorong permintaan kredit konsumsi, investasi, dan bisnis. Dengan demikian, bisnis perbankan pun terungkit mengalami peningkatan.
DP 0% untuk kredit kendaraan bermotor
Salah satu poin yang juga disambut baik dalam pengumuman penurunan suku bunga acuan BI kemarin adalah kelonggaran uang muka kredit kendaraan bermotor mulai dari 0% untuk semua jenis kendaraan baru. Kebijakan ini berlaku mulai 1 Maret 2021 mendatang, hingga 31 Desember 2021.
DP 0% untuk kredit properti
Selain kendaraan bermotor, pihak Bank Indonesia juga melonggarkan loan to value kredit dan pembiayaan properti menjadi 100%. Artinya, siapa pun yang hendak membeli properti—semua jenis properti—mulai Maret 2021 nanti, juga bisa meminta down payment sebesar 0%.
Yes, ini berlaku untuk pembelian segala jenis properti, mulai dari rumah tapak, rusun, ruko, hingga rukan bagi bank dengan kriteria tertentu.
Saham
Di pasar saham sendiri, sudah mulai terlihat adanya potensi aliran dana yang meningkat.
Hal ini wajar sih, lantaran dengan turunnya suku bunga acuan BI ini, investor akan cenderung untuk mengalihkan dana ke instrumen dengan potensi return yang lebih menarik ketimbang instrumen seperti tabungan ataupun deposito yang pasti akan terdampak oleh tren penurunan suku bunga ini.
Karena adanya penurunan suku bunga acuan ini, banyak perusahaan juga lantas berani untuk kembali meminjam dana untuk berbagai upaya surviving, sehingga secara fundamental akan dapat mengerek tren saham emiten sektor tertentu.
Obligasi
Penurunan BI 7 DRR juga berpengaruh pada naiknya harga obligasi. FYI, harga obligasi selalu berbanding terbalik dengan tren suku bunga. Ketika suku bunga turun, maka harga obligasi akan cenderung naik. Demikian pula sebaliknya, ketika suku bunga acuan ditetapkan naik, maka harga obligasi cenderung turun.
Ketika harga obligasi naik, kinerja reksa dana pendapatan tetap—yang proporsi surat utangnya mencapai 80%–ikut terkatrol naik.
Apa Pengaruhnya untuk Keuangan Pribadi?
Tak hanya bisnis dan ekonomi negara yang akan merasakan dampak penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia ini, tetapi efeknya juga akan sampai pada kita yang memiliki berbagai tujuan keuangan pribadi.
Beli properti atau kendaraan
Jika kamu memang berencana untuk membeli kendaraan bermotor ataupun properti dengan pembiayaan kredit, maka kamu bisa saja memanfaatkan kelonggaran DP 0% dari Bank Indonesia ini.
Namun sekali lagi, ini akan baik dilakukan jika memang sesuai dengan kebutuhanmu. Jangan dibalik ya, karena ada DP 0% jadi lantas “seolah-olah” butuh beli mobil baru. Yang paling penting adalah kebutuhan, dan kemudian cek kemampuan.
DP 0% memang bagus, tetapi harus dicek juga bagaimana efeknya pada cicilan-cicilan berikutnya. Apakah ini lantas ikut mengerek ketentuan cicilan kredit per bulannya? Jika iya, maka kamu harus membuat rencana skema cicilan utang ke depannya. Cek, agar jangan sampai melebihi rasio utang 30% untuk seluruh kredit yang kamu miliki.
Investasi
Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia yang berefek pada pasar modal dan obligasi juga bisa jadi membuatmu ingin melakukan review dan rebalancing.
Sekali lagi, selalu berpijaklah pada #TujuanLoApa.
Harga obligasi bisa jadi naik, pasar saham bisa jadi rally lagi—terutama untuk sektor-sektor tertentu yang industrinya paling kena dampak penurunan suku bunga acuan ini, misalnya seperti industri otomotif, properti, dan perbankan. Namun, kembali lagi ke tujuan investasimu.
Tak perlu memaksakan diri untuk ikut bereaksi pada pergerakan pasar, jika memang tujuan keuanganmu tidak sesuai. Semua tetap harus dikembalikan pada kebutuhan kita. Cek juga horizon waktunya ya, sehingga kamu bisa mengoptimalkan hasil investasimu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Tutorial Cara Mendaftar Levio X QM Financial – Belajar Finansial Seru!
Sudah tahu kan, bahwa sekarang ada aplikasi Levio x QM Financial yang memungkinkanmu belajar dengan cara yang berbeda dan seru?
Levio adalah sebuah aplikasi gamified microlearning; sebuah aplikasi tempat belajar apa pun, termasuk finansial, dengan konsep gamifikasi yang asyik banget untuk dilakukan karena user dilibatkan dalam proses belajar tersebut.
Ada serangkaian modul basic keuangan yang bisa kamu pelajari dalam aplikasi ini, mulai dari Blueprint of Your Money, How to Manage Your Cash Flow, How to Set Your Financial Goal, Get to Know Your Investment Products, sampai How to Manage Your Debt. Tenang, meski judul modulnya berbahasa Inggris, tetapi bahasa pengantar dalam aplikasinya semua berbahasa Indonesia dan pasti dengan mudah dapat diikuti oleh siapa saja.
Pembelajaran dalam aplikasi ini cocok dilakukan oleh kamu yang baru pertama belajar keuangan. Biar kerasa asyiknya dulu, gitu. Karena tak hanya membaca materi, di sini kamu juga bisa menjawab teka-teki, bisa mengikuti komik, juga ada mini games yang semuanya bertemakan keuangan. Setelah kena asyiknya, kamu bisa melanjutkan dengan level belajar selanjutnya; mau ikut kelas FCOS atau bisa juga ikut online course di Udemy yang lebih fleksibel waktunya.
Aplikasi Levio x QM Financial ini juga bisa dilakukan oleh mereka yang sudah beberapa lama belajar keuangan kok. Sebagai suplemen, gitu. Tambahan supaya belajarnya semakin maknyus.
Buat kamu yang penasaran dengan aplikasi Levio x QM Financial, berikut ini tutorial cara mendaftar Levio yang bisa kamu lakukan. Jangan khawatir, gampang kok.
Tutorial Cara Mendaftar Levio x QM Financial
- Lakukan pendaftaran melalui web pendaftaran kelas, yang biasa dipakai sebagai pendaftaran FCOS. Cari bagian Levio, dan klik bagian “Daftar Sekarang”. Ada beberapa program bundling yang juga bisa dipilih, tentunya berharga lebih terjangkau.
- Lakukan pembayaran, sesuai instruksi yang diberikan.
- Setelah pembelian dilakukan, kamu akan diberikan instruksi oleh tim QM Financial. Tinggal diikuti saja instruksinya ya.
- Cek email kamu untuk menemukan invitation code dan organization name. Kalau kamu tidak menemukan emailnya, cek di bagian Spam atau Promotion ya.
- Setelah aplikasinya kamu unduh, lakukan sign in. Masukkan invitation code dan organization name yang sudah kamu miliki ke tempatnya masing-masing.
- Berikutnya, kamu akan diajak masuk ke bagian dasbor dan pilih course yang ada di dalamnya.
- Tunggu sampai proses download selesai, dan kamu pun sudah bisa mulai belajar finansial di Levio.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat di video berikut ini ya.
Gimana, mudah kan, cara mendaftar Levio x QM Financial ini?
Buat kamu yang baru pertama kali belajar keuangan, setelah selesai belajar dengan Levio akan lebih bagus lagi jika kamu lanjutkan ke kelas FCOS, yang topiknya bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Atau bisa juga belajar via Udemy, platform online course yang dengan sekali aktivasi saja, kamu bisa mendapatkan akses seumur hidup.
Semoga aplikasi ini bisa menambah antusiasme kamu untuk belajar finansial lebih banyak lagi, dan kamu semakin terampil mengelola keuanganmu sendiri sehingga banyak dari cita-cita dan mimpi kamu yang terwujud ya.
Yuk, segera daftarkan dirimu untuk bisa mencoba pengalaman belajar finansial seru dengan metode gamified microlearning di sini!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Bisakah Kita Membuat Rencana Keuangan Sendiri?
Setiap orang sebaiknya membuat rencana keuangan untuk mencapai tujuan finansial mereka sendiri di masa yang akan datang. Misalnya saja seperti sebagai biaya pernikahan, dana menyekolahkan anak, bahkan sampai hal-hal kecil seperti membeli barang tertentu ataupun liburan.
Jika kamu memiliki rencana keuangan yang tepat maka tujuan keuangan kamu lebih mudah tercapai.
Apa Fungsi Rencana Keuangan
Yah, mungkin masih ada yang bertanya-tanya, memangnya penting ya, rencana keuangan itu? Jika iya, apa fungsinya?
Ya, barangkali ada yang berpikir bahwa rencana keuangan itu tidak sepenting itu. Nggak mau ribet, kalau ingin membeli barang ya beli saja, karena toh hidup ini perlu dinikmati.
Well, nggak salah kok. Hidup memang harus dinikmati kan? Tapi, ada beberapa hal yang pastinya menjadi cita-cita besar kamu, dan butuh biaya yang superbesar untuk mencapainya. Kalau sudah begini—punya cita-cita besar, tapi juga pengin menikmati hidup yang sekarang dijalani—maka kamu perlu membuat rencana keuangan. Kalau enggak, either cita-cita yang harus terus ditunda karena nggak pernah ada uang untuk mewujudkannya, atau kamu hidup dengan bekerja terus-terusan tanpa dinikmati karena kamu terlalu fokus pada cita-cita besar saja.
Bukankah akan lebih baik kalau kita bisa menikmati hidup yang sekarang dijalani, sekaligus secara perlahan mewujudkan cita-cita?
Alasan Penting Punya Rencana Keuangan
Menggambarkan kondisi kesehatan keuangan
Ketika sedang membuat rencana keuangan, kamu akan menyadari bagaimana sesungguhnya situasi dan kondisi kesehatan keuanganmu. Dengan begitu, kamu bisa memilah antara keinginan dan kebutuhan, juga memilih gaya hidup yang sesuai dengan kondisi keuangan kamu.
Kamu dapat mengetahui seberapa banyak pengeluaran kamu dan dan berapa banyak alokasi dana, sehingga kamu tak perlu hidup melebihi kemampuan finansial kamu.
Dengan rencana finansial yang baik, kamu dapat dengan jelas bagaimana uang kamu gunakan.
Misalnya kamu menggunakan uang kamu untuk memenuhi kebutuhan yang sudah sesuai dengan anggaran? Jika belum, kamu pun jadi bisa menyesuaikan lagi dengan kondisi yang ada.
Memotivasi
Jika kamu memiliki rencana keuangan yang jelas, maka kamu pun akan termotivasi, either untuk lebih giat mengumpulkan uang atau lebih bijak dalam menggunakannya.
Selain itu, dengan adanya rencana yang detail, kamu dapat melihat horizon waktu untuk mencapai tujuan finansialmu.
Ternyata banyak ya, keuntungan memiliki rencana keuangan.
Tapi, bagaimana cara membuatnya? Rumit enggak ya? Bisa nggak ya, membuat rencana keuangan sendiri?
Jawabannya bisa. Kamu membuat rencana keuanganmu sendiri, bahkan ini lebih bagus, karena kamu sendirilah yang paling tahu kondisi dan keinginanmu.
Begini langkah-langkah membuat rencana keuangan
#TujuanLoApa
Selalu mulailah dari sini. Apa tujuan keuanganmu? Apa cita-cita terbesarmu? Apa keinginanmu yang paling pengin dicapai dengan segera?
Tetapkanlah secara spesifik. Misalnya, alih-alih ingin kaya, kamu bisa merincikan aset apa saja yang ingin kamu miliki. Misalnya, punya rumah di dalam kota Jakarta, biar dekat dengan kantor. Atau, pengin menyekolahkan anak di sekolah taraf internasional, dan kemudian lanjut sekolah ke Singapura.
Mengapa harus begitu? Karena “kaya” itu tak terdefinisikan. Sedangkan, kamu butuh target yang jelas, agar dapat membuat rencana yang realistis dan komprehensif.
Tanpa tujuan yang jelas, nantinya hanya seperti niat diet kamu. Mulainya besok melulu. Eh, kok nuduh ya?
Mengetahui nilai dan biaya saat ini
Rencana keuangan yang baik adalah rencana yang detail. Karenanya, kamu harus mengetahui seberapa besar nilai dan biaya yang kamu miliki saat ini, dan kemudian punya proyeksi nilainya di masa depan.
Kumpulkanlah informasi sebanyak-banyaknya, karena kamu butuh gambaran nilai aset pada saat sekarang.
Lakukan financial check up, untuk mengetahui kondisi finansialmu secara menyeluruh. Baru kemudian dari situ, kamu bisa membuat rencana yang detail.
Jangan lupa untuk juga mencatat utang yang kamu miliki, misalnya cicilan mobil, kartu kredit, dan sebagainya. Semua penghasilan dan utang harus kamu catat secara detail, dan jangan lupa untuk mencatat pengeluaran kamu.
Membuat Bujet/Anggaran
Selanjutnya, ya kamu harus merealisasikan rencana yang sudah kamu buat.
Salah satu kunci sukses dalam merealisasikan rencana keuangan adalah berhemat. Berusahalah untuk selalu berpedoman pada anggaran, setiap kali kamu hendak mengeluarkan uang.
Ingat, kebutuhan vs keinginan. Mana yang jadi kebutuhan pokok, mana yang hanya keinginan jangka pendek semata. Apalagi FOMO, kamu harus mengenalinya dengan baik.
Merencanakan investasi
Salah satu langkah yang harus kamu lakukan dalam membuat rencana keuangan adalah merencanakan investasi. Investasi memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan hanya menabung. Mengapa? Inflasi.
Akan tetapi sebelum melakukannya, tentu kamu harus belajar dulu. Ingatlah bahwa investasi memiliki risiko dan hasil yang didapat akan sepadan dengan risiko tersebut. Kelola dengan baik, agar memberikan manfaat yang optimal.
Lengkapi dengan asuransi
Asuransi akan memberikan perlindungan terhadap risiko keuangan yang bisa terjadi, sehingga dapat membantumu merealisasikan rencana secara optimal.
Milikilah setidaknya asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, dan pastikan iuran preminya juga masuk ke dalam anggaran rencana keuanganmu.
Review dan evaluasi
Setelah membuat rencana keuangan dan kemudian merealisasikannya, maka secara berkala juga, lakukanlah review dan evaluasi.
Itulah cara-cara untuk membuat rencana keuangan sendiri.
Rumit? Enggak dong.
Kalau pengin belajar, QM Financial menawarkan cara belajar yang barangkali bisa membantumu membuat rencana keuangan sendiri, yaitu dengan ikut kelas di Udemy. Ada modul basic Berkenalan dengan Financial Planning di mana kamu bisa mulai dulu.
Enaknya belajar di Udemy, kamu enggak terikat oleh waktu. Kamu bisa mempelajari semua materi kapan pun, karena aksesnya lifetime untuk sekali pembayaran saja.
Asyik kan?
Yuk, belajar bareng di Udemy. Tim QM Financial tunggu di sana ya!