5 Kesalahan dalam Perencanaan Keuangan yang Sering Terjadi
Perencanaan keuangan merupakan hal yang wajib dipahami dan dilakukan oleh siapa pun yang ingin kondisi keuangannya sehat.
5 Tanda Merdeka Finansial yang Perlu Kamu Tahu
Menjadi merdeka finansial bisa dibilang merupakan cita-cita terbesar. Butuh banyak effort untuk mencapainya, tetapi bukan hal yang mustahil dicapai.
Pendapatan Aktif VS Pendapatan Pasif: 3 Hal yang Harus Kamu Tahu
Tahukah kamu, bahwa selain pendapatan aktif yang bisa diperoleh dari hasil bekerja, kamu juga bisa mendapatkan pendapatan pasif?
Pensiun di usia 40? Kenapa Tidak?
Jarang ditemui ada orang yang dengan bernyali memutuskan untuk pensiun di usia 40. Jika ini jadi cita-citamu, simak triknya di sini.
Jadi Sandwich Generation? Nggak Masalah!
Pasti kamu sudah nggak asing lagi dengan istilah sandwich generation. Istilah ini sering sekali mondar-mandir di media sosial. Jadi kamu sudah tahu dong apa yang dimaksud dengan sandwich generation.
Sandwich generation atau generasi sandwich merupakan generasi yang terimpit karena harus menanggung hidup dua generasi, yaitu anak-anaknya dan orang tua mereka. Jadi kalau diibaratkan dengan sandwich, mereka adalah isi dari roti tersebut, sedangkan orang tua dan anak-anak mereka adalah kedua sisi roti.
Kok bisa sih tercipta sandwich generation?
Well, tanpa bermaksud menyalahkan generasi mana pun, tetapi kita mesti paham bahwa terciptanya sandwich generation ini akibat dari kurangnya kesiapan dalam menghadapi masa pensiun, sehingga bekal untuk pensiun pasti kurang, bahkan nggak ada sama sekali.
Itu juga akan terjadi pada kita, eventually, jika kita abai akan dana pensiun. Tanpa bekal dana pensiun yang cukup, bisa jadi kita harus bekerja seumur hidup. Padahal, kamu tahu sendiri kan, yang namanya kondisi fisik pasti sudah nggak sebagus pada saat usia produktif. Selain akhirnya harus bekerja lagi, bisa jadi juga kita akan membebani anak-anak kita, karena mereka akan merasa diwajibkan untuk memberikan uang untuk menghidupi kita.
Kita akan menjadikan anak-anak kita sandwich generation berikutnya.
Apakah ini berarti menjadi sandwich generation itu buruk? Ya, enggak gitu juga sih. Ada kok orang yang dengan sukarela memang ingin membantu keuangan keluarga. Alasannya beragam, tapi yang perlu digarisbawahi adalah it’s ok to be a sandwich generation, tetapi cukuplah berhenti di kita.
Faktanya, ada kok hal positif yang dapat diambil dari menjadi generasi sandwich. Berikut ini hal-hal yang bisa kamu dapatkan meskipun menjadi sandwich generation.
Hal-hal yang kamu dapatkan sebagai sandwich generation
1. Bertanggung jawab
Sebagai sandwich generation, sudah biasa banget bagi kita untuk ikut menanggung beban keuangan keluarga, baik keluarga kita sendiri dan juga keluarga besar.
Itu adalah tanggung jawab yang besar banget lo!
Hal tersebut akhirnya menjadikan kita orang yang bertanggung jawab dan peduli dengan orang lain, terutama dengan keluarga kita. In fact, rata-rata sandwich generation adalah orang yang dapat diandalkan, baik itu di tempat kerja atau kelompok mana pun.
2. Family comes first
Ikut ambil bagian dalam mengurus keuangan keluarga besar dan keluarga kita sendiri akhirnya membuat kita memiliki hubungan yang erat dengan mereka. Menjadi sandwich generation membuat kita nggak egois, karena keluarga selalu menjadi prioritas utama, baik keluarga kecil kita maupun keluarga besar.
Nggak bisa memungkiri kan, bahwa hubungan keluarga akan memengaruhi kesehatan mental? Jika hubungan kita dengan keluarga erat, maka kesehatan mental kita juga akan terjaga dengan baik. Kita akan selalu memiliki support system yang kuat, jika sedang dalam kesulitan atau sedang ada masalah.
3. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
Sandwich generation merupakan orang yang memiliki hubungan erat dengan keluarga dan mampu bersosialisasi dengan baik. Kita akan terbiasa berbagi beban dengan orang lain dalam menjalani kehidupan, sehingga jika ada masalah maka lebih ringan untuk diatasi. Dengan adanya keluarga kamu bisa saling mendukung dan membantu serta saling berbagi beban.
Namun, di samping berbagai hal baik yang bisa terjadi di atas, tidak dimungkiri juga bahwa hidup sebagai generasi sandwich suatu saat akan berada di posisi terlalu, yaitu terlalu lelah, terlalu banyak beban, terlalu banyak pengeluaran, dan terlalu banyak pikiran.
Bagaimana cara mengatasinya?
Modal Untuk Mengatasi Masalah bagi Sandwich Generation
1. Komunikasi
Hidup bersama keluarga besar berarti kita hidup dengan beberapa orang, sehingga komunikasi sangat penting. Komunikasi yang lancar harus terjalin dengan para anggota keluarga lainnya. Bisa jadi ketika kita hidup dengan orang tua atau mertua, untuk satu hal dan lainnya yang kamu anggap baik ternyata tak sepemikiran oleh mereka. So, cobalah mencapai beberapa kesepakatan supaya tidak terjadi kesalahpahaman.
Kesepakatan yang dapat dicapai misalnya tentang peran masing-masing anggota keluarga. Siapa yang belanja kebutuhan dapur, siapa yang membayar tagihan-tagihan utilitas dan pengeluaran rutin (misalnya seperti PBB), siapa yang bertanggung jawab terhadap uang kemasyarakatan, dan seterusnya.
Adanya kesepakatan akan membuat masing-masing pihak merasa berperan, sehingga tak ada yang mengecilkan ataupun merasa dikecilkan. Komunikasi selanjutnya akan lebih mudah, karena semua orang tahu tempatnya masing-masing.
2. Kontribusi
Hidup bersama berarti harus memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan rumah tangga. Kamu harus menentukan sampai sejauh mana kamu harus berkontribusi. Yang menumpang harus tahu diri sehingga mau memberikan kontribusi namun yang ditumpangi juga tidak boleh semena-mena.
3. Komitmen dan Tenggang Rasa
Jika kesepakatan dan kontribusi telah ditentukan maka setiap anggota keluarga harus berkomitmen untuk melakukan kesepakatan tersebut. Akan tetapi dalam praktiknya tentu pasti akan terjadi beberapa kesalahan yang mungkin tidak disengaja. Oleh sebab itu kita perlu berbesar hati jika terjadi beberapa kesalahan.
Fenomena sandwich generation tidak boleh diabaikan. Cukuplah terjadi di generasi kita saja, jangan terjadi di generasi berikutnya. Sebisa mungkin kurangi beban anak-anak kita dengan lebih menyiapkan diri ketika akan pensiun.
Financial Dialogue vol. 07 dipersembahkan khusus untuk sandwich generation!
Ngobrolin soal sandwich generation ini bareng-bareng di Financial Dialogue vol. 07 yuk! Mengangkat topik “Life & Money – Memutus Rantai Sandwich Generation, Mulai dari Kamu!”, kita bisa ngobrol bareng dengan Nyonya Rumah Ligwina Hananto dari perspekitf finansial yang akan membahas hal-hal finansial yang perlu disiapkan untuk memutus rantai sandwich generation; juga ada panelis Rahne Putri dari perspektif keluarga yang akan akan berbagi pengalaman menghadapi tantangan sandwich generation; serta panelis Bapak Alex P. Chandra dari perspektif investor tentang berbagai pilihan aset aktif untuk menjadi alternatif pengganti penghasilan di masa pensiun.
Akan diselenggarakan di hari Sabtu 27 Maret 2021, pukul 13.00 melalui aplikasi webinar Zoom. , and see you there!
5 Alasan Mengapa Kita Perlu Cek Cash Flow Berkala
Kalau kamu sudah sempat memainkan aplikasi Levio x QM Financial, maka dalam salah satu percakapannya, Keisha dan Erina ngobrol soal perlunya mengecek cash flow secara berkala.
Cek cash flow adalah pemeriksaan sistem keuangan kamu secara menyeluruh. Kamu bisa tahu masalah-masalah finansial yang kamu hadapi sehingga kamu bisa mengambil tindakan untuk mengatasinya.
Cek cash flow ini tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali saja melainkan memang harus secara berkala, bisa setiap bulan, atau setiap tahun.
Berikut ini manfaat-manfaat yang bisa kamu dapatkan jika kamu cek cash flow secara berkala.
Cek Cash Flow secara Berkala, Agar Kondisi Keuangan Terjaga
1. Membuat Kondisi Keuangan Kamu Sehat
Manfaat utama dari cek cash flow berkala adalah membuat kondisi keuangan kamu sehat. Setiap orang tentunya mendambakan kondisi keuangan yang sehat. Jika kondisi keuangan tidak sehat maka kesehatan mental dan fisikmu dapat terganggu juga lho.
Cek cash flow secara berkala bisa membuat kamu tahu masalah keuangan apa yang sedang dan akan kamu hadapi.
Cek cash flow secara rutin akan membantu kamu terhindar dari kemungkinan bangkrut untuk hal-hal yang unfaedah, dan meminimalkan kemungkinan kamu akan berutang yang nggak perlu. Tanpa cek cash flow secara rutin, akan besar peluang kamu mengalami masalah keuangan.
2. Cek Cash Flow Membantu Mengetahui ke Mana Saja Uang Mengalir
Gajian baru minggu lalu tapi uang kamu tiba-tiba tinggal sedikit? Masih tengah bulan, uang gajian dan bonus kok sudah habis? Ke mana uang pergi?
Perginya semua atau sebagian dari uang kamu mungkin selama ini masih misteri. Tapi jika kamu punya catatan dan melakukan cek cash flow secara berkala kamu bisa memecahkan misteri ini dengan mudah. Uang kamu tidak akan mengalir begitu saja. Pasti ada penyebabnya.
Cek cash flow akan memberikan informasi ke mana saja uang kamu mengalir, entah itu untuk membeli kebutuhan pokok atau karena kalap tergiur promo diskon dan cash back. Well, yang terakhir itu sih bukan masalah kalau memang kamu punya anggarannnya. Masalahnya adalah ketika dilakukan tanpa bujet yang akhirnya mengganggu cash flow secara keseluruhan.
3. Lebih Berhati-hati Menggunakan Uang
Ketika sedang memeriksa cash flow kamu akan mengetahui aliran keuangan kamu, baik itu uang yang keluar atau uang yang masuk. Dengan begitu, kamu akan lebih berhati-hati dalam menggunakan uang kamu.
Misalnya kamu setelah cek cash flow kamu menemukan fakta bahwa uang yang kamu keluarkan untuk nongkrong bersama teman-teman melebihi bujet. Lebih parah lagi, ternyata untuk menutup kelebihan bujet, dana darurat pun terpakai. Waduh! Maka, selanjutnya kamu bisa jadi lebih berhati-hati dalam mempergunakan uang hasil keringatmu sendiri, dan menghindari boros.
4. Mendukung Rencana Masa Depan
Apakah kamu telah memiliki beberapa rencana di masa yang akan datang? Pastinya ya, dan tentu juga berharap semoga semuanya bisa terwujud di masa yang akan datang.
Jika belum memiliki rencana keuangan, mulailah untuk membuanya. Rencana masa depan tidak selalu dipenuhi dengan rencana untuk memiliki barang-barang mewah saja. Kamu bisa membuat rencana masa depan dengan hal-hal yang penting, yang akan meningkatkan kualitas dirimu, misalnya pengin melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Cek cash flow secara rutin akan membantumu membuat rencana untuk mewujudkan impianmu. Misalnya saja, rencana menikah. Kamu punya plan untuk menikah 3 tahun lagi. Kamu bisa membuat rencana keuangan, misalnya dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan memperhitungkan berapa banyak uang yang perlu kamu tabung mulai dari sekarang.
5. Memberikan Prediksi Keuangan Masa Depan
Ada yang bilang kalau rezeki itu diatur sama Tuhan. Ya, nggak salah sih. Tapi ingat, jangan menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk tak peduli dengan kondisi keuangan kamu.
Bisa saja kan, tiba-tiba besok ada masalah sehingga kamu mendadak kehilangan pekerjaan. Bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi hei, coba lihat kondisi kita di awal tahun 2020 lalu. Siapa yang menyangka pandemi COVID-19 akan datang, dan membawa gelombang dampak seburuk tsunami begitu?
Tak ada yang bisa memastikan, bahwa hidup akan mulus-mulus saja bukan? Tentu kita berharap yang terbaik, tetapi wajib pula untuk bersiap menghadapi yang terburuk.
Dengan melakukan cek cash flow secara rutin, kita akan tahu seberapa baik kita bertahan jika ada kondisi buruk terjadi. Bahkan, kemudian kita bisa menentukan langkah antisipasinya.
Itulah beberapa manfaat dari cek cash flow berkala. Banyak manfaat yang bisa dirasakan namun terkadang diabaikan karena masih banyak orang yang merasa ribet untuk melakukannya.
Serunya Levio x QM Financial
Nah, obrolan Keisha dan Erina ini memang berfaedah banget deh. Banyak insight seru yang bisa kita petik, dan kemudian kita komparasi dengan kondisi kita sendiri.
Kamu sudah menemukan insight keuangan apa lagi dari obrolan Keisha dan Erina di aplikasi Levio x QM Financial? Cerita dong, di kolom komen!
Buat kamu yang belum bergabung di Levio, yuk, segera daftarkan dirimu untuk bisa mencoba pengalaman belajar finansial seru dengan metode gamified microlearning di sini!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Mengenal Dana Pensiun Anuitas
Pernahkah kamu mendengar istilah dana pensiun anuitas? Mungkin saat ini beberapa orang termasuk kamu belum pernah mendengar istilah dana pensiun anuitas karena kamu akan lebih sering mendengar istilah tersebut ketika sudah mendekati masa purnabakti, alias pensiun
Yuk, kita lihat satu per satu, sekilas mengenai dana pensiun anuitas dalam artikel kali ini. Simak sampai selesai ya.
Arti Dana Pensiun Anuitas
Dana pensiun anuitas merupakan produk keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh orang yang mencari pendapatan pensiun yang terjamin serta stabil.
Gampangnya, sejumlah dana pensiun secara keseluruhan akan dimasukkan ke dalam instrumen anuitas tidak likuid, yang kemudian hanya bisa ditarik sesuai kondisi dan syarat tertentu. Jika menarik dana tersebut tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, maka kita akan dikenakan penalti penarikan.
Nah, dari sini tentu kita bisa menyimpulkan, bahwa dana pensiun anuitas ini prinsip pembayaran nantinya akan seperti gaji, ketika kita mendapatkan sejumlah tertentu di waktu yangs udah disepakati. So, ini memang program yang dibuat khusus untuk melayani kebutuhan pekerja yang sudah pensiun.
Konsep dari dana pensiun anuitas adalah pemilik dana mengembangkan aset mereka untuk kemudian “ditukarkan” dengan jaminan kestabilan penghasilan.
Dana Pensiun Anuitas Tetap dan Variabel
Dana pensiun anuitas dapat disusun menjadi anuitas tetap dan anuitas variabel.
Anuitas tetap memberikan pembayaran berkala secara reguler kepada pesertanya. Sedangkan anuitas variabel memungkinkan peserta menerima dana lebih besar tetapi dengan catatan jika investasinya memberikan imbal yang baik juga. Sedangkan jika performanya buruk, ya akan menerima jumlah yang bisa jadi sangat kecil. Anuitas variabel bisa dibilang kurang stabil, tetapi imbal bisa jadi lebih besar.
Kurang Likuid
Salah satu kekurangan dari dana anuitas adalah kurang likuid. Dana deposit yang disetorkan akan disimpan dalam jangka waktu tertentu, dan kita tak boleh mengambil dana tersebut. Jika diambil, maka akan ada denda atau penalti yang harus ditanggung.
Periode setoran dana pensiun anuitas tergantung pada kebijakan masing-masing, namun biasanya lebih dari 10 tahun. Annuitant—atau peserta program pensiun anuitas ini—juga akan dikenai biaya penyerahan mulai dari 10%. Denda yang diberlakukan jika mengambil uang pada periode penyerahan akan menurun setiap tahunnya.
Anuitas Vs Asuransi Jiwa
Setelah memahami dana pensiun anuitas, mungkin sekarang kamu jadi kepikiran nih, bahwa produk keuangan ini mirip dengan asuransi jiwa.
Memang betul, perusahaan penyelenggara program pensiun anuitas dan perusahaan asuransi jiwa merupakan perusahaan yang sama-sama menawarkan produk yang cara kerjanya sama.
Orang membeli asuransi jiwa untuk menghadapi risiko kematian atau meninggal sebelum waktunya. Pemilik polis akan membayar premi tahunan kepada perusahaan asuransi. Jika pemilik polis meninggal, maka perusahaan asuransi memberikan santunan kepada ahli waris yang sudah ditunjuk.
Pada beberapa kasus, polis asuransi jiwa permanen dapat ditukar dengan produk anuitas tanpa ada implikasi pajak. Namun tidak semua agen anuitas dapat melakukannya. Agen harus memiliki lisensi sekuritas untuk anuitas variabel.
Apakah Dana Pensiun Anuitas Menjawab Kebutuhanmu?
Nah, setelah mengetahui sekilas mengenai dana pensiun anuitas ini, apakah kamu merasa tertarik untuk mendapatkan manfaatnya?
Produk ini memang bisa menjadi alternatif kamu untuk bisa membangun dana pensiun yang kuat. Tentu saja, harus disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, serta kemampuanmu. Mungkin saja, kamu merasa kurang sesuai dengan sistem anuitas ini, dan lebih memilih mengelola dana pensiunmu sendiri secara mandiri melalui instrumen lainnya. Itu juga sah-sah saja. Karena financial is personal, so, the choice is yours!
Jika kamu pengin tahu lebih banyak mengenai serba-serbi dana pensiun, yuk ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Juga tersedia kelas khusus untuk dana pensiun lo! Di kelas ini, kamu akan belajar menghitung kebutuhan dana pensiun, serta mendapatkan gambaran bagaimana kiat terbaik untuk mulai membangunnya. Segera daftarkan dirimu ya. Jangan sampai ketinggalan.
Stay tuned juga di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Pensiun Sejahtera di Usia 50 Tahun? Bisa Dong!
Dengan memastikan hal-hal ini telah dipenuhi dengan baik, maka goals untuk bisa pensiun sejahtera di usia 50 tahun bukan jadi impian semata lagi.
7 Tahap Kebebasan Finansial yang Akan Kamu Lalui
Setiap orang pasti ingin merasakan kebebasan finansial. Tahukah kamu, bahwa ada 7 tahap bebas finansial?
Selama Pandemi COVID-19, 81% Karyawan Mengaku Telah Mendapatkan Support yang Baik dari Perusahaan
Tidak terasa pandemi COVID-19 telah berlangsung satu tahun lebih sejak diumumkannya kasus pertama yang terjadi di Indonesia oleh Presiden Jokowi. Dari Wuhan, Tiongkok, COVID-19 telah menyebar ke berbagai negara termasuk di Indonesia. Indonesia memiliki kasus COVID-19 yang terus meningkat, bahkan kini telah menembus akumulasi kasus satu juta orang telah terinfeksi.
Selama pandemi COVID-19, pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan untuk mengendalikan penyebarannya. Salah satunya dengan menetapkan protokol kesehatan dan juga kebijakan work from home.
Pada akhirnya, dampak akibat pandemi ini pun terasa sampai ke berbagai bidang. Tidak hanya kesehatan, ekonomi dan kesehatan mental juga berdampak. Karyawan perusahaan adalah salah satu kelompok masyarakat yang ikut terdampak cukup parah oleh adanya pandemi ini. Beberapa karyawan harus work from home (WFH) atau bekerja dengan shift yang berbeda dari biasanya karena adanya ketentuan pembatasan jumlah karyawan perusahaan yang ada dalam ruangan.
Bagaimana Kondisi Karyawan Selama Pandemi COVID-19?
Menurut survei yang dilakukan pada perusahaan Edenred dalam laporan yang disebut “Power up your people: Your blueprint for peak performance in 2021”, dari 2000 orang yang melakukan jajak pendapat, hampir dua pertiga atau 64% karyawan perusahaan menyatakan bahwa mereka bekerja di rumah dalam 12 bulan terakhir. Ini menunjukkan hasil yang cukup berbeda jika dibandingkan survei pada awal 2020 yang memperoleh hasil lebih banyak karyawan perusahaan yang bekerja di luar rumah yaitu sekitar 61%.
Bekerja di situasi seperti ini ternyata membuat mental dari karyawan perusahaan mengalami gangguan. Berdasarkan hasil survei, seperempat jumlah responden yang berstatus karyawan ini menginginkan bantuan terkait kesejahteraan mental mereka, sementara 17% membutuhkan bantuan dalam menyesuaikan diri dengan kembali ke kantor di masa depan.
Dari pihak perusahaan sendiri, tidak perlu overthinking apakah kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan terkait operasional kerja selama ini masih belum tepat atau masih kurang membantu karyawan perusahaan saat WFH.
Survei menunjukkan bahwa secara keseluruhan, karyawan puas dengan dukungan yang diberikan untuk mengelola keseimbangan kehidupan kerja (73%), kerja kolaboratif (72%) dan kesejahteraan fisik (71%). Dalam laporan tersebut juga menyatakan bahwa 8 dari 10 pekerja perusahaan, atau sejumlah 81%, mengatakan bahwa pemilik perusahaan telah melakukan upaya yang baik untuk mendukung mereka selama setahun terakhir.
Kepedulian Perusahaan terhadap Kondisi Karyawan Adalah Penting
Direktur SDM Edenred UK, Alisdair Seenan berpendapat, jika perusahaan sudah berusaha membuat kebijakan-kebijakan selama WFH, maka juga harus dipastikan bahwa karyawan dan organisasi perusahaan berada di posisi yang baik untuk berkembang meskipun saat ini sedang ada pandemi COVID-19.
Peduli dengan karyawan perusahaan pastinya merupakan hal yang wajib dilakukan, dan nggak hanya ketika pandemi saja. Namun, selama pandemi, perusahaan memang sebaiknya lebih peduli, karena kondisi kesehatan mental karyawan bisa menjadi kurang stabil, akibat dari kondisi yang mengharuskan mereka bekerja dengan lingkungan kerja yang berbeda dari biasanya. Suasana di rumah atau kos tentunya akan berbeda dengan suasana di perusahaan. Ada kemungkinan karyawan perusahaan akan merasa terganggu ketika sedang bekerja.
Jika perusahaan dapat memberikan dukungan yang baik, maka tentunya akan ada banyak manfaat juga yang didapat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan adalah citra perusahaan semakin baik di mata karyawan dan juga calon karyawan berikutnya.
Survei menyebutkan bahwa 29% karyawan lebih positif memandang organisasi perusahaan mereka karena kebijakan-kebijakan atau tindakan-tindakan yang diambil perusahaan selama setahun terakhir.
Jika citra perusahaan baik maka tentu saja hal ini dapat membuat karyawan perusahaan semakin loyal. Loyalitas karyawan perusahaan akan berdampak baik bagi perusahaan. Karyawan perusahaan yang memiliki loyalitas tinggi akan bekerja lebih produktif, dan menambah dedikasi terhadap perusahaan. Mereka akan berpikir banyak kali untuk meninggalkan perusahaan, meskipun di luar sana banyak tawaran yang lebih menggoda.
Berdasarkan survei, sebanyak 24% mengatakan bahwa karyawan perusahaan cenderung akan lebih rela mendedikasikan dirinya untuk bekerja bagi kepentingan bersama, ketika perusahaan juga mau melakukan banyak investasi dalam mendukung karyawan.
Karyawan yang merasa bahagia akan bekerja dengan baik. Jadi sangat penting untuk memberikan dukungan bagi perusahaan karyawan.
Cara untuk Memberi Dukungan Lebih bagi Karyawan
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberikan dukungan kepada karyawan selama pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Salah satunya dengan memberikan training keuangan untuk meningkatkan literasi finansial karyawan.
Mengapa training ini penting?
Pandemi COVID-19 memang memberikan dampak cukup kuat, terutama dari segi keuangan. Mungkin karyawan sekarang harus bekerja dari rumah—yang berarti ada beberapa insentif yang masih belum mereka dapatkan seperti ketika sebelum pandemi terjadi. Dinas luar berkurang, gaji yang harus dikurangi karena ada variabel komponen yang disesuaikan, dan seterusnya.
Mau tak mau, hal ini akan memengaruhi keseimbangan cash flow karyawan, sementara kebutuhan tetap meningkat. Karyawan harus disiapkan untuk menghadapi situasi krisis, karena situasi seperti ini akan berpeluang untuk terus terjadi. Jika karyawan tidak siap, apalagi tanpa disertai keterampilan pengelolaan keuangan yang mumpuni, bisa jadi karyawan akan menemui masalah keuangan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.