Mengapa Pembuatan Perencanaan Keuangan Harus Realistis? Ini Alasannya
Memahami mengapa pembuatan perencanaan keuangan harus realistis adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan finansial. Perencanaan yang realistis membantu mencapai target yang masuk akal dan dapat dicapai, sehingga memberikan rasa aman dan kestabilan dalam jangka panjang. Rencana yang terlalu ambisius seringkali membawa risiko dan kekecewaan yang enggak perlu.
Keuangan yang terencana dengan baik mencerminkan kondisi yang stabil dan berkelanjutan. Realistis dalam merencanakan keuangan berarti mempertimbangkan segala kemungkinan, termasuk kejadian tak terduga yang bisa mempengaruhi situasi finansial.
Dengan demikian, perencanaan yang tepat dapat membantu menghindari berbagai masalah keuangan yang mungkin timbul.
Table of Contents
Jadi, Mengapa Pembuatan Perencanaan Keuangan Harus Realistis?
Yah, namanya manusia. Adalah sifat dasar kita untuk banyak maunya. Pengin ini pengin itu, pengin mencapai ini, pengin punya itu. Wajar kok, dan enggak apa sama sekali.
Hanya saja, kita kudu menyadari bahwa yang namanya sumber daya itu terbatas. Terutama uang. Memang sih, ada yang punya privilege lebih, tapi kan enggak semua orang begitu. Bahkan yang punya privilege dan enggak punya, lebih banyak yang enggak punya kan?
Lantas, yang enggak punya privilege apa iya mau nyerah?
Enggak dong. Salah satu cara agar kita bisa mencapai ini itu meski sumber daya terbatas adalah dengan membuat rencana keuangan.
Nah, di sinilah kita tetap harus realistis.
Baca juga: Pentingnya Perencanaan Keuangan untuk Ibu Rumah Tangga
Mengetahui mengapa pembuatan perencanaan keuangan harus realistis menjadi langkah awal dalam memastikan tujuan keuangan kita tercapai. Perencanaan yang tepat dan masuk akal membantu mengatur keuangan dengan lebih baik dan meminimalkan risiko.
Ada beberapa alasan penting yang membuat perencanaan realistis sangat diperlukan. Coba yuk, kita lihat satu per satu.
1. Biar Enggak Terlalu Kecewa
The highest we fly, the hardest we fall.
Katanya sih begitu.
Punya banyak cita-cita itu wajar. Tetapi, menghindari kekecewaan juga sangat penting, termasuk dalam perencanaan keuangan. Jika target yang ditetapkan terlalu ambisius atau enggak realistis, ketidakmampuan untuk mencapainya dapat menyebabkan rasa frustrasi dan penurunan motivasi.
Dengan membuat rencana yang realistis dan dapat dicapai, setiap pencapaian yang berhasil diraih akan bikin kita termotivasi untuk lebih baik lagi. Selain itu, rencana yang realistis membantu menjaga semangat dan komitmen dalam mengelola keuangan, sehingga tujuan finansial dapat dicapai dengan lebih efektif dan berkelanjutan.
2. Biar Masuk Akal dan Sesuai Kemampuan
Punya rencana yang masuk akal dan sesuai kemampuan adalah koentji. Rencana yang realistis lebih mudah dicapai karena sesuai dengan kondisi keuangan kita saat ini. Hal ini membuat rencana tersebut lebih praktis dan dapat dilaksanakan tanpa menimbulkan tekanan atau beban berlebih.
Dengan rencana yang sesuai dengan kemampuan finansial, pengelolaan keuangan menjadi lebih stabil dan tujuan dapat dicapai dengan lebih efisien. Ini juga membantu menjaga motivasi dan disiplin dalam jangka panjang.
3. Lebih Gampang Disiplin
Rencana yang realistis itu bikin kita jadi lebih mudah untuk disiplin keuangan. Kalau targetnya realitis, enggak ngadi-adi, dan masuk akal, kita juga jadi lebih mudah buat tetap fokus dan enggak gampang menyerah.
Hal ini akhirnya juga bikin kita lebih semangat buat mengatur anggaran dan pengeluaran. Jadinya, keuangan kita jadi lebih stabil dan teratur.
4. Lebih Mudah Menyiapkan Dana Darurat
Yah, namanya juga hidup. Pasti ada saja kondisi darurat terjadi di tengah jalan. Jika perencanaan keuangan kita realistis, kita juga bisa memprediksikan risiko dengan baik. Kita tahu berapa banyak harus menyiapkan dana darurat.
Dengan manajemen yang baik, kalau ada kejadian tak terduga, kita tetap siap dan aman secara finansial. Jadi, memastikan ada dana darurat bisa membantu menjaga stabilitas keuangan saat situasi genting mendadak muncul.
5. Manajemen Risiko
Merancang keuangan dengan realistis bisa mengurangi risiko. Rencana yang terlalu ambisius bisa bikin kondisi finansial jadi enggak stabil dan rentan. Sebaliknya, rencana yang lebih masuk akal bisa memberikan rasa aman dan kestabilan jangka panjang.
Dengan begitu, kita jadi lebih siap menghadapi berbagai tantangan keuangan tanpa perlu khawatir. Stabilitas keuangan yang tercapai juga membantu menjaga ketenangan pikiran dan kepercayaan diri dalam mengelola keuangan.
Memahami mengapa pembuatan perencanaan keuangan harus realistis membantu dalam mencapai kestabilan dan keamanan finansial. Dengan menetapkan target yang masuk akal dan dapat dicapai, perencanaan keuangan menjadi alat yang efektif untuk menghadapi tantangan dan perubahan tak terduga.
Maka, penting untuk selalu menilai kemampuan dan kondisi keuangan secara objektif agar perencanaan yang dibuat benar-benar bermanfaat dan memberikan hasil yang diharapkan.
Baca juga: Langkah-Langkah Perencanaan Keuangan di Usia 20-an untuk Masa Depan yang Aman
Nah, pengin tahu gimana caranya membuat perencanaan keuangan yang realistis?
Yuk, gabung di kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Fenomena Kelas Menengah yang Turun Kelas: Apa yang Bisa Dipelajari?
Menurut laporan BBC Indonesia, pada 2019, Indonesia memiliki 57,33 juta penduduk kelas menengah yang berkontribusi sebesar 43,3% terhadap total konsumsi rumah tangga. Menariknya, jumlah ini menurun menjadi 48,27 juta orang pada 2023, dengan kontribusi konsumsi hanya sebesar 36,8%.
Menurut laporan terbaru, tahun ini, jumlah penduduk kelas menengah kembali turun menjadi 47,85 juta orang, yang setara dengan 17,13% dari total populasi. Padahal, diharapkan proporsi kelas menengah mencapai sekitar 70% dari total populasi pada 2045, demi bisa mendapatkan predikat negara maju.
Penurunan ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Pandemi ini telah memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
Table of Contents
Apa Sih yang Dimaksud Kelas Menengah?
Kelas menengah di Indonesia menempati posisi di antara kelas bawah dan atas. Mereka enggak sekaya sultan, tetapi di atas kertas, cukup untuk hidup layak. Sementara, berbagai laporan dan studi menawarkan parameter yang berbeda-beda untuk mendefinisikan kelas menengah, sehingga jumlahnya berkisar antara 30 juta hingga ratusan juta orang.
Merangkum dari artikel Asumsi.co, pada 2010, Asian Development Bank mendefinisikan kelas menengah di Indonesia sebagai kelompok masyarakat yang mengeluarkan US$2-20 per hari. Nah, jumlahnya ternyata mencapai 46,58% dari total populasi, atau sekitar 102,7 juta jiwa. Meski secara ekonomi dianggap aman, kelas menengah ini bukan sultan. Sebanyak 90% dari mereka menghabiskan kurang dari US$20 per hari.
Sementara itu, Global Wealth Report 2015 menggunakan parameter dari Amerika Serikat, mendefinisikan kelas menengah sebagai mereka yang memiliki kekayaan US$50.000-500.000, menghasilkan persentase hanya 4,4%.
Bank Dunia, dalam laporan “Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class” pada 2020, mengaitkan kelas menengah dengan keamanan ekonomi. Yang masuk ke kelompok ini seharusnya adalah mereka yang terbebas dari risiko kemiskinan dan mampu membeli barang-barang di luar kebutuhan dasar, seperti hiburan, kendaraan pribadi, dan asuransi kesehatan.
Nah, kalau menurut definisi Bank Dunia, kelas menengah di Indonesia diukur dari pengeluaran bulanan sebesar Rp1,2 juta hingga Rp6 juta. Diperkirakan ada 52 juta orang yang masuk dalam kategori ini, atau sekitar 1 dari 5 penduduk Indonesia. Meskipun jumlah ini tumbuh sekitar 10% per tahun, pertumbuhan ini masih lebih lambat dibandingkan beberapa negara Asia lainnya.
Namun, batas bawah Rp1,2 juta itu dianggap rendah. Bahkan, UMP Jawa Tengah yang terendah di Indonesia masih di atas angka tersebut, yaitu Rp1,7 juta.
Survei menunjukkan bahwa hanya 1% dari kelas menengah yang menghabiskan lebih dari US$38 per hari, atau Rp6 juta per bulan. Makanan masih menjadi kebutuhan utama dengan porsi besar dalam pengeluaran mereka, mencapai 44% pada kelompok MC1 dan kurang dari 30% pada MC2.
Selain itu, meski menjadi bagian dari kelas menengah, banyak dari mereka yang belum mendapatkan akses sanitasi layak, air bersih, dan kualitas hunian yang baik. Menurut Bank Dunia, hanya 11% dari kelas menengah yang kebutuhan non-moneternya terpenuhi.
Pertanyaannya, jika kelas menengah saja hidup pas-pasan, bagaimana dengan kondisi kelas di bawahnya?
Baca juga: Kiat Mengatur Keuangan untuk Menghadapi Krisis
Pelajaran Keuangan yang Bisa Diambil dari Fenomena Menurunnya Kelas Menengah
Fenomena menurunnya kelas menengah memberikan banyak pelajaran penting tentang manajemen keuangan. Dari situasi ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperkuat stabilitas finansial dan menghadapi tantangan ekonomi. Berikut adalah pelajaran keuangan yang bisa dipetik dari fenomena ini.
Pentingnya Dana Darurat
Situasi tak terduga seperti pandemi dapat mengguncang stabilitas keuangan secara drastis. Dana darurat berperan penting dalam menghadapi krisis ini agar kita enggak harus mengorbankan kebutuhan dasar.
Dengan dana cadangan yang memadai, kita dapat menangani pengeluaran mendadak seperti biaya medis atau kehilangan pekerjaan, dengan tetap memastikan kebutuhan utama tetap terpenuhi. Dana darurat memberi kita perlindungan finansial dan ketenangan pikiran di masa-masa sulit.
Diversifikasi Pendapatan
Mengandalkan satu sumber pendapatan bisa menjadi risiko besar dalam menjaga kestabilan finansial. Dengan memiliki lebih dari satu sumber penghasilan, kita bisa mengurangi dampak negatif jika terjadi kehilangan atau penurunan pendapatan utama.
Diversifikasi ini bisa dilakukan dengan memiliki pekerjaan sampingan, investasi, atau membuka usaha kecil. Dengan cara ini, kita lebih siap menghadapi berbagai situasi ekonomi dan mempertahankan kestabilan finansial. Diversifikasi penghasilan memberikan keamanan tambahan dan fleksibilitas dalam mengelola keuangan.
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Merencanakan keuangan jangka panjang sangat penting untuk mencapai keamanan finansial. Mulailah dengan punya tabungan—meskipun bukan nominal yang ideal, seenggaknya harus punya dulu. Syukur-syukur bisa punya investasi investasi yang strategis juga, yang dapat memberikan perlindungan dan stabilitas finansial di masa depan.
Dengan perencanaan yang tepat, kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi tak terduga seperti krisis ekonomi atau pengeluaran darurat. Jadi, enggak perlu turun kelas kalau ada krisis.
Perencanaan jangka panjang juga membantu memastikan bahwa tujuan keuangan, seperti pendidikan anak atau dana pensiun, dapat tercapai dengan lebih efektif. Keamanan finansial yang didapatkan dari perencanaan ini memberikan ketenangan pikiran dan kesiapan untuk menghadapi berbagai kondisi ekonomi.
Hidup Hemat dan Bijak
Mengelola pengeluaran dengan bijak adalah kunci untuk menjaga kesehatan finansial. Penting untuk mengetahui prioritas, seperti kebutuhan pokok dan tabungan, serta menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Dengan cara ini, keuangan bisa tetap stabil dan terhindar dari utang.
Hidup hemat bukan berarti menekan semua keinginan, tetapi lebih kepada membuat keputusan keuangan yang cerdas dan terencana. Dengan begitu, kita bisa menabung lebih banyak, berinvestasi, dan menikmati kehidupan tanpa tekanan finansial yang berlebihan.
Hemat dan bijak dalam pengeluaran membantu mencapai tujuan finansial jangka panjang dan memberikan ketenangan pikiran.
Edukasi Keuangan
Memahami konsep dasar keuangan adalah langkah penting untuk membuat keputusan keuangan yang tepat. Pengetahuan tentang pengelolaan utang, investasi, dan perencanaan pensiun dapat membantu mengatur keuangan dengan lebih baik.
Dengan edukasi keuangan yang memadai, kita dapat menghindari jebakan utang, memilih investasi yang menguntungkan, dan merencanakan pensiun dengan bijak. Pemahaman ini enggak hanya meningkatkan kemampuan finansial tetapi juga memberikan rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi ekonomi.
Edukasi keuangan membantu mencapai keamanan finansial yang lebih stabil dan masa depan yang lebih cerah.
Baca juga: Jokowi: Rakyat Harus Lebih Banyak Belanja – Begini Cara Belanja Hemat tanpa Kalang Kabut
Fenomena penurunan kelas menengah memberikan banyak pelajaran berharga. Memastikan adanya dana darurat, diversifikasi pendapatan, perencanaan keuangan jangka panjang, hidup hemat dan bijak, serta edukasi keuangan adalah langkah penting yang harus diterapkan. Dengan memahami dan menerapkan pelajaran ini, stabilitas finansial dapat lebih terjaga di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Mulai Berinvestasi dengan Pendapatan Terbatas untuk Ibu Muda
Mulai berinvestasi sering kali terasa sulit, terutama bagi ibu muda dengan pendapatan terbatas. Namun, dengan strategi yang tepat dan pemahaman yang cukup, investasi bisa menjadi cara efektif untuk mencapai kestabilan finansial jangka panjang.
Artikel ini akan membahas cara-cara mulai berinvestasi yang dapat diikuti oleh ibu muda tanpa harus mengorbankan kebutuhan sehari-hari.
Table of Contents
Cara Mulai Berinvestasi untuk Ibu Muda
Siapa bilang ibu muda tak perlu paham investasi? Justru karena ibu umumnya adalah “menteri keuangan” keluarga, makanya harus tahu investasi yang bener.
Namun, faktanya, banyak ibu muda merasa terintimidasi oleh konsep investasi karena khawatir akan risiko dan minimnya pengalaman. Nah, sekarang sih enggak perlu khawatir lagi. Dengan langkah-langkah sederhana dan alat investasi yang mudah digunakan, proses ini bisa menjadi lebih mudah dan terjangkau.
Berikut adalah panduan praktis yang bisa membantu ibu muda mulai berinvestasi dengan aman dan efisien.
1. Mulai dari yang Kecil
Mulailah dengan menanamkan dana dalam investasi kecil seperti tabungan berjangka atau deposito. Kedua opsi ini memberikan hasil yang stabil dan aman, ideal bagi yang baru memulai perjalanan investasi.
Tabungan berjangka memungkinkan menabung dengan jangka waktu tertentu dan bunga yang lebih tinggi dibanding tabungan biasa. Sementara deposito menawarkan keuntungan pasti dengan tingkat bunga tetap selama periode yang ditentukan, memberikan ketenangan karena bebas dari fluktuasi pasar.
Pilihan ini membantu membangun fondasi finansial yang kuat sebelum mencoba investasi yang lebih berisiko.
Baca juga: Pentingnya Perencanaan Keuangan untuk Ibu Rumah Tangga
2. Gunakan Aplikasi Investasi
Manfaatkan aplikasi investasi yang mudah digunakan. Sekarang ada banyak kok. Aplikasi ini memungkinkan untuk mulai berinvestasi dengan nominal kecil, sehingga cocok bagi pemula yang ingin mencoba investasi tanpa risiko besar.
Selain itu, umumnya aplikasi seperti ini juga menawarkan berbagai pilihan produk investasi, mulai dari saham, reksa dana, hingga obligasi, cukup dari satu tempat saja. Dengan begitu, dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko.
Pastikan saja aplikasinya juga dilengkapi dengan fitur edukasi dan analisis, sehingga dapat membantu membuat keputusan investasi lebih baik dan bijak.
3. Saham dan Reksa Dana
Mulai berinvestasi dalam saham atau reksa dana bisa dilakukan dengan modal kecil. Dua instrumen ini adalah yang paling populer. Kenapa bisa mulai dari keduanya? Kalau ada masalah, ibu muda bisa punya banyak tempat untuk bertanya.
Lagi pula, platform investasi zaman sekarang memungkinkan pembelian saham atau reksa dana dengan jumlah minimum. Ada yang bisa mulai dari Rp10.000 dan bisa bayar pakai ewallet loh! Dengan begitu, jadi lebih terjangkau bagi pemula.
Dengan investasi dalam saham, dapat berpartisipasi langsung dalam kepemilikan perusahaan dan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham. Reksa dana, di sisi lain, menawarkan diversifikasi dengan mengumpulkan dana dari banyak investor untuk diinvestasikan dalam portofolio yang terdiri dari berbagai instrumen keuangan, mengurangi risiko dan memberikan potensi keuntungan yang stabil.
Pilihan ini memberikan fleksibilitas dan kemudahan untuk mulai membangun portofolio investasi yang solid dengan dana terbatas.
4. Dana Darurat
Sebelum mulai berinvestasi, penting untuk menyiapkan dana darurat. Dana ini berfungsi sebagai penyangga finansial untuk mengatasi kejadian tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendadak.
Punya dana darurat yang cukup membantu menjaga stabilitas keuangan keluarga dan mencegah penggunaan dana investasi untuk kebutuhan mendesak. Idealnya, dana darurat sebaiknya mencakup pengeluaran hidup selama 6-12 bulan, sehingga memberikan waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan situasi keuangan yang baru.
5. Pelajari dan Edukasi Diri
Sisihkan waktu untuk belajar mengenai berbagai jenis investasi. Pengetahuan ini penting untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas.
Manfaatkan sumber online gratis yang banyak tersedia, seperti artikel, video, dan podcast QM Financial. Dengan memahami risiko dan potensi keuntungan dari berbagai instrumen investasi, dapat lebih siap dan percaya diri dalam mengelola portofolio. Edukasi diri terus-menerus adalah kunci untuk sukses dalam berinvestasi jangka panjang.
6. Diversifikasi
Sebarkan investasi ke berbagai instrumen seperti emas, properti, atau saham untuk mengurangi risiko. Diversifikasi membantu meminimalkan potensi kerugian dengan enggak menempatkan seluruh dana di satu tempat.
Misalnya, jika saham mengalami penurunan, nilai investasi di emas atau properti mungkin tetap stabil atau bahkan meningkat. Ini memberikan keseimbangan dalam portofolio investasi dan melindungi dari fluktuasi pasar yang tajam.
Dengan diversifikasi yang baik, dapat mencapai pertumbuhan yang lebih konsisten dan mengurangi dampak negatif dari investasi yang kurang menguntungkan.
7. Konsisten dan Disiplin
Buat rencana investasi yang jelas dan patuhi dengan konsisten. Disiplin dalam menyisihkan sebagian pendapatan untuk diinvestasikan sangat penting untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.
Rutinitas ini akan membantu membangun portofolio yang kuat seiring waktu. Dengan konsistensi dan disiplin, tujuan finansial lebih mudah tercapai dan masa depan keuangan lebih terjamin.
Baca juga: Beauty on a Budget: Perawatan Kulit Efektif dan Hemat untuk Ibu Modern
Dengan langkah-langkah praktis ini, ibu muda dapat mulai berinvestasi dengan pendapatan terbatas tanpa merasa kewalahan. Edukasi, disiplin, dan pemilihan investasi yang tepat akan membantu mencapai kestabilan finansial di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Dampak Pinjaman Online pada Produktivitas Karyawan – Bisa Se-Damage Itu!
Pinjaman online dianggap sebagai solusi cepat bagi banyak orang—termasuk karyawan—yang membutuhkan dana segera. Namun, ada dampak yang bisa muncul terkait pinjaman dana ini, apalagi jika ternyata karyawan yang bersangkutan enggak memiliki skill yang cukup untuk membayarnya kembali.
Terutama dampaknya pada produktivitas karyawan, hal yang fatal bisa terjadi. Berbagai aspek negatif dapat muncul ketika karyawan terjerat pinjaman online, mulai dari stres hingga penurunan kinerja di tempat kerja.
Table of Contents
Dampak Pinjaman Online terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Berikut adalah beberapa dampak pinjaman online pada produktivitas karyawan yang bisa terjadi jika karyawan yang bersangkutan terjerat. Pahami lebih dalam bagaimana pinjaman online tak hanya memengaruhi kondisi finansial, tetapi juga kesehatan mental dan hubungan profesional di lingkungan kerja.
1. Stres dan Kecemasan
Beban utang yang harus dibayar dapat meningkatkan tingkat stres karyawan. Beban pikiran mengenai bagaimana cara melunasi pinjaman bisa mengganggu konsentrasi saat bekerja, mengakibatkan penurunan produktivitas.
Kecemasan terus-menerus tentang kondisi keuangan dapat memengaruhi fokus dan efisiensi kerja sehari-hari. Tanpa penanganan yang tepat, stres dan kecemasan ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, serta hubungan dengan rekan kerja.
Baca juga: Pinjaman Online: Solusi Saat Butuh Dana Cepat?
2. Menurunnya Kualitas Kerja
Masalah keuangan dapat membuat karyawan sulit fokus pada tugas. Pikiran yang terganggu oleh utang mengakibatkan mereka jadi kurang konsentrasi, sehingga kualitas hasil kerja menurun.
Ketidakmampuan untuk fokus pada pekerjaan membuat produktivitas terganggu dan dapat berdampak buruk pada kinerja keseluruhan. Pada akhirnya, ya bisa memengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
3. Absensi dan Ketidakhadiran
Tekanan mental yang disebabkan oleh masalah keuangan dapat menyebabkan karyawan lebih sering izin sakit atau tidak hadir. Frekuensi ketidakhadiran ini meningkat karena karyawan mungkin merasa tertekan dan enggak mampu bekerja dengan baik.
Selain itu, ada kemungkinan karyawan harus mengambil cuti untuk mengurus masalah keuangan, seperti harus mengurus administrasi utang atau urusan lainnya. Situasi ini enggak hanya mengurangi produktivitas, tetapi juga dapat memengaruhi hubungan kerja dan beban tugas bagi rekan kerja lainnya.
4. Motivasi dan Semangat Kerja Menurun
Stres finansial dapat menyebabkan penurunan motivasi kerja. Ketika karyawan tertekan oleh masalah keuangan, semangat untuk berkontribusi maksimal di tempat kerja bisa menurun.
Mereka enggak termotivasi untuk mencapai target atau memberikan kinerja terbaiknya, karena beban pikirannya. Hal ini berdampak langsung pada produktivitas dan hasil kerja sehari-hari, karena tanpa motivasi, sulit bagi karyawan untuk tetap fokus dan bersemangat.
5. Hubungan dengan Rekan Kerja
Stres akibat masalah keuangan bisa menyebabkan perubahan perilaku, yang berdampak pada hubungan dengan rekan kerja. Ketegangan ini dapat muncul karena karyawan mungkin menjadi lebih mudah marah atau kurang sabar.
Akibatnya, potensi konflik di tempat kerja meningkat, mempengaruhi kerja sama tim dan suasana kerja. Situasi ini dapat menghambat komunikasi yang efektif dan menurunkan produktivitas.
Cuma karena pinjaman online satu orang, sekantor jadi kena efek. Pastinya, ini adalah hal yang sangat mengganggu dan bisa mengancam keberlangsungan bisnis perusahaan.
6. Dampak Kesehatan
Stres berkepanjangan akibat masalah keuangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala dan gangguan tidur. Gangguan ini berpengaruh negatif pada kondisi fisik karyawan, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas kerja.
Karyawan yang enggak cukup tidur atau sering sakit kepala sulit untuk fokus dan memberikan performa terbaik mereka di tempat kerja.
7. Ketergantungan pada Pinjaman Lain
Permasalahan pinjaman online ini rata-rata memang tak berhenti di hanya satu aplikasi. Banyak orang terjerat pinjol di beberapa aplikasi sekaligus. Bahkan pernah ada kasus satu orang terlibat puluhan aplikasi.
Rata-rata dari mereka yang terjerat banyak aplikasi ini masalahnya sama: ambil pinjaman baru guna melunasi pinjaman sebelumnya, hingga menciptakan lingkaran setan utang. Menutup lubang dengan menggali lubang yang justru lebih dalam.
Akhirnya ada ketergantungan di situ. Ketergantungan ini enggak hanya memperburuk kondisi finansial, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan mental. Stres terus-menerus dari beban utang yang menumpuk bisa mengurangi produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Dampak pinjaman online memang bisa sangat fatal bagi produktivitas karyawan. Solusi terbaik bukan hanya yang bisa diterapkan saat karyawan sudah terjerat pinjaman online, tetapi juga langkah pencegahan yang dilakukan sebelumnya sangat penting. Salah satunya adalah memberikan edukasi keuangan kepada karyawan.
Baca juga: Ciri Aplikasi Pinjaman Online Legal: Yuk, Perhatikan dan Ingat-Ingat!
QM Financial menawarkan program kelas keuangan dengan kurikulum yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, termasuk untuk mencegah karyawan terjerat pinjaman online. Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Segera undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang juga!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengenal Time Value of Money
Pernah enggak sih kamu heran, dulu dengan Rp500.000 mungkin kamu bisa belanja untuk keperluan sebulan. Sekarang, jadi enggak cukup! Dulu dengan Rp100.000, kamu sudah bisa traktir teman makan di restoran franchise ayam goreng. Sekarang? Duh, uang Rp100.000 cuma buat sendiri, kadang cuma buat sekali makan, kadang bisa 3 kali makan. Nah, kamu tahu enggak, bahwa ini adalah salah satu contoh dari konsep time value of money.
Bukan inflasi? Ya, itu dia penyebab utama mengapa muncul time value of money.
So, jika diberikan pilihan antara menerima Rp1 juta sekarang atau tiga tahun mendatang, lebih baik mengambilnya sekarang. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran bahwa nilai Rp1 juta tersebut akan berkurang di masa depan. Ini juga merupakan ilustrasi dari time value of money.
Table of Contents
Apa Itu Time Value of Money?
Investopedia menjelaskan melalui salah satu artikelnya, bahwa konsep time value of money (TVM) menunjukkan bahwa uang yang dimiliki saat ini lebih berharga dibanding uang dengan jumlah yang sama di masa depan.
Konsep ini sering disebut sebagai nilai waktu uang dan menjadi dasar penting dalam keuangan. Misalnya, lebih baik menerima Rp1 juta sekarang daripada menunggu tiga tahun mendatang dengan jumlah yang sama. Karena, uang itu akan menurun nilainya tiga tahun ke depan, sementara kalau kita terima sekarang, kita bisa menginvestasikannya sehingga berkembang.
Nah, hal ini sesuai dengan penjelasan yang ada di situs Wall Street Prep. Bahwa, ada dua faktor yang berperan di sini, yaitu opportunity cost dan inflasi.
Opportunity cost berarti jika kita menerima Rp1 juta sekarang, uang itu bisa diinvestasikan dan nilainya bisa bertambah di masa depan. Namun, jika memilih untuk menerimanya di masa depan, kesempatan investasi dan pendapatan tambahan akan hilang.
Di sisi lain, ada inflasi, yang merupakan faktor yang juga memengaruhi time value of money. Dalam tiga tahun ke depan, selalu ada risiko inflasi yang membuat Rp1 juta menjadi kurang berharga dibanding sekarang.
Corporate Finance Institute mencatat bahwa inflasi melemahkan nilai uang, sehingga jumlah barang yang bisa dibeli dengan Rp1 juta akan berkurang setelah harga-harga naik.
Baca juga: Financial Planner Perlu Tahu Rumus-Rumus Praktis Keuangan, Emang Kenapa?
Mengapa Kita Mesti Paham Time Value of Money?
Memahami konsep time value of money (TVM) sangat penting untuk beberapa alasan. Berikut adalah penjelasan mengenai pentingnya memahami konsep ini.
1. Pengambilan Keputusan Investasi yang Lebih Bijak
Dengan paham konsep nilai uang ini, kita bisa dengan mudah menentukan kelayakan suatu investasi. Kita bisa memprediksi berapa nilai investasi saat ini yang akan tumbuh di masa depan. Keputusan investasi pun bisa dibuat dengan lebih bijak.
Misalnya, kita butuh dana rumah pertama nih, 5 tahun lagi. Dengan adanya time value of money ini, kita dapat menghitung kebutuhan uang kita 5 tahun lagi, ketika tiba saatnya beli rumah. Hal ini akhirnya dapat membantu kita untuk memilih investasi yang memberikan pengembalian terbaik sesuai dengan tujuan finansial.
2. Perencanaan Keuangan
Dengan paham time value of money, kita akan lebih mudah dalam merencanakan keuangan pribadi dan bisnis. Konsep ini penting untuk menghitung kebutuhan dana pensiun, pendidikan anak, dan tujuan keuangan lainnya.
Dengan bisa menghitung nilai uang, kita dapat memperkirakan berapa jumlah uang yang harus diinvestasikan sekarang untuk mencapai nilai yang diinginkan di masa depan. Dengan begini, perencanaan menjadi lebih efektif dan efisien, memastikan semua tujuan keuangan dapat tercapai sesuai rencana.
3. Memahami Cara Kerja Inflasi
Dengan paham time value of money, kita pun paham cara kerja inflasi terhadap nilai uang. Konsep ini membantu memprediksi bagaimana inflasi akan mengurangi daya beli uang di masa depan.
Dengan menggunakan rumus yang sesuai, kita bisa menghitung berapa banyak nilai uang yang akan berkurang akibat inflasi. Hal ini penting jika kita hendak menyusun strategi investasi yang tepat. Tujuannya agar kita bisa memastikan bahwa uang yang diinvestasikan saat ini tetap memiliki nilai yang memadai di masa mendatang.
Selain itu, kita juga bisa menghitung secara lebih akurat mengenai keuntungan atau kerugian investasi dalam konteks inflasi. Dengan demikian, kita pun memastikan bahwa nilai kekayaan tetap terjaga meskipun terjadi perubahan dalam tingkat inflasi.
4. Membandingkan Opsi Pembiayaan
Nah, paling kerasa sih di sini, ketika kita harus menghitung rencana pembayaran untuk berbagai keperluan, misalnya pembayaran pinjaman. Dengan rumus nilai uang ini, kita bisa membuat rencana pembayaran pinjaman dengan lebih baik.
Kita juga bisa membuat perbandingan berbagai layanan keuangan dengan rumus ini. Misalnya kita bisa membandingkan potensi return investasi, target tabungan, hingga bisa juga menghitung jumlah bunga dari berbagai layanan pinjaman. Dengan begitu, kita bisa memilih mana yang paling menguntungkan.
5. Manajemen Risiko
Konsep time value of money ini sangat penting dalam manajemen risiko karena membantu menilai risiko dari keputusan keuangan. Dengan dihitung menggunakan konsep ini, bisa ditentukan potensi keuntungan dan kerugian dari berbagai opsi investasi. Ini membantu membuat keputusan yang lebih bijak dan mengurangi risiko kerugian.
Baca juga: Kenali 6 Jenis Risiko Investasi yang Harus Dikelola untuk Hasil Optimal
Memahami konsep Time Value of Money memberikan fondasi yang kuat dalam pengambilan keputusan finansial. Dengan menguasai prinsip ini, berbagai aspek keuangan dapat diatur dengan lebih baik, mulai dari investasi hingga perencanaan masa depan. Bagi yang ingin mendalami lebih lanjut mengenai time value of money dan konsep keuangan lainnya, ada kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan.
Bergabunglah dengan “Finance Mastery Boot Camp” pada 26-27 Oktober 2024 di LOOP HAUS, Jakarta. Daftarkan diri sekarang di bit.ly/QMFASTRACK untuk memperoleh pengetahuan lebih dalam dan praktis yang akan membantu mengoptimalkan keuangan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pentingnya Perencanaan Keuangan untuk Ibu Rumah Tangga
Mengatur keuangan rumah tangga bukanlah tugas yang sederhana. Ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, mulai dari belanja harian, biaya pendidikan, hingga tabungan untuk masa depan. Tanpa perencanaan keuangan yang jelas, uang bisa cepat habis tanpa disadari.
Ibu rumah tangga sering kali berada di garis depan dalam mengelola anggaran keluarga. Dalam menghadapi berbagai pengeluaran dan kebutuhan yang tak terduga, perencanaan keuangan menjadi sangat penting. Dengan perencanaan yang baik, stabilitas keuangan keluarga bisa terjaga dan masa depan menjadi lebih aman.
Table of Contents
Manfaat Perencanaan Keuangan yang Komprehensif untuk Keluarga
Mengelola keuangan rumah tangga memerlukan perencanaan yang cermat dan komprehensif. Dengan begitu banyak aspek keuangan yang harus diperhatikan, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga persiapan untuk masa depan, memiliki rencana yang jelas sangat penting.
Berikut ini beberapa pentingnya perencanaan keuangan yang komprehensif bagi keluarga, yang dilakukan oleh ibu rumah tangga.
1. Pengelolaan Anggaran yang Lebih Baik
Ibu rumah tangga sering kali bertanggung jawab mengelola anggaran rumah tangga. Dengan perencanaan keuangan yang baik dan komprehensif, anggaran dapat diatur dengan lebih baik sehingga semua kebutuhan penting. Sebut saja seperti alokasi untuk makanan dan kebutuhan gizi keluarga, pendidikan anak, kesehatan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Padahal sumber daya keluarga bisa saja terbatas, karena ya memang seperti itulah hidup. Namun, dengan adanya perencanaan keuangan keluarga, semua kebutuhan tersebut bisa saja terpenuhi dengan baik.
Baca juga: Mengapa Ibu Rumah Tangga Wajib Belajar Manajemen Keuangan Pribadi?
2. Menghindari Utang yang Tidak Perlu
Perencanaan keuangan membantu ibu rumah tangga menghindari utang yang enggak perlu, yang bisa membahayakan kesehatan keuangan.
Dengan mengetahui pengeluaran dan bisa menentukan prioritas yang harus dipenuhi, keuangan dapat diatur dengan bijak dan menghindari pinjaman atau kredit yang bisa membebani keluarga.
3. Menabung untuk Masa Depan
Dengan perencanaan keuangan yang baik, ibu rumah tangga dapat merencanakan dan menabung untuk masa depan, seperti biaya pendidikan anak, dana pensiun, atau kebutuhan mendesak lainnya. Tabungan ini memberikan keamanan finansial dan ketenangan pikiran.
Bahkan, dengan ada rencana keuangan, investasi pun mungkin dilakukan oleh ibu rumah tangga dengan cerdas.
4. Menyediakan Dana Darurat
Perencanaan keuangan juga penting untuk menyediakan dana darurat. Dana ini sangat penting untuk mengatasi keadaan tak terduga seperti biaya pengobatan, perbaikan rumah, atau kebutuhan mendesak lainnya. Dana darurat memberikan jaminan bahwa keluarga dapat menghadapi situasi tak terduga tanpa perlu mengganggu keuangan sehari-hari.
5. Mengelola Investasi
Dengan perencanaan keuangan, ibu rumah tangga dapat belajar mengelola investasi keluarga. Investasi yang tepat dapat membantu meningkatkan keuangan keluarga dalam jangka panjang. Memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.
Tak mudah tertarik investasi bodong atau menjanjikan yang muluk-muluk, ibu rumah tangga bisa fokus terhadap pertumbuhan investasi yang mendukung kebutuhan keluarga.
6. Mendidik Anak tentang Keuangan
Perencanaan keuangan yang baik juga bisa menjadi contoh bagi anak-anak. Ibu rumah tangga dapat mengajarkan anak-anak tentang pentingnya mengelola uang, menabung, dan membuat anggaran. Pendidikan keuangan sejak dini membantu anak-anak memahami nilai uang dan bagaimana mengelolanya dengan bijak.
7. Menyusun Rencana Pengeluaran
Dengan perencanaan keuangan, pengeluaran bulanan dapat disusun dengan rinci. Dengan begitu, pengeluaran impulsif pun dapat dihindari, dan memastikan bahwa semua kebutuhan prioritas terpenuhi.
Rencana pengeluaran yang jelas membantu dalam pengelolaan keuangan yang lebih teratur dan efisien.
Dengan perencanaan keuangan yang tepat, ibu rumah tangga tidak hanya memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi tetapi juga memberikan keamanan dan stabilitas finansial dalam jangka panjang. Jadi, perencanaan keuangan memang sangat penting bagi ibu rumah tangga.
Perencanaan keuangan adalah kunci untuk mengelola keuangan rumah tangga dengan bijak dan memastikan masa depan keluarga yang lebih aman. Dengan perencanaan yang baik, ibu rumah tangga dapat memastikan bahwa kebutuhan sehari-hari terpenuhi, menabung untuk masa depan, dan menghindari utang yang tidak perlu.
Baca juga: 3 Hal yang Harus Diketahui Ibu Rumah Tangga
Untuk mendalami keterampilan ini, bergabunglah dengan FINANCE MASTERY BOOT CAMP pada 26-27 Oktober 2024 di LOOP HAUS, Jakarta. Daftar sekarang di bit.ly/QMFASTRACK.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Financial Planner Perlu Tahu Rumus-Rumus Praktis Keuangan, Emang Kenapa?
Kamu lagi belajar jadi financial planner? Menjadi seorang financial planner itu enggak sekadar memberikan saran investasi dan menabung loh! Memahami rumus-rumus praktis keuangan adalah keharusan.
Rumus-rumus ini membantumu dalam merencanakan dan mengelola keuangan klien dengan lebih akurat. Dari perhitungan dana pensiun hingga estimasi investasi, rumus keuangan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil didasarkan pada data yang akurat dan relevan.
Selain itu, kemampuan untuk mengaplikasikan rumus-rumus ini membuatmu dapat menawarkan strategi keuangan yang lebih efektif. Ini mencakup identifikasi dan pengelolaan risiko, optimalisasi investasi, serta penyusunan anggaran yang efisien.
Nah, gimana, mau kan jadi financial planner pro yang bisa membantu klien mencapai tujuan keuangan dengan lebih percaya diri dan terstruktur?
Table of Contents
Mengapa Financial Planner Perlu Tahu Rumus Praktis Keuangan
Menjadi seorang financial planner itu keren banget! Apalagi kalau ditambah, kamu piawai memberikan pemahaman yang cukup untuk klien, bisa ngejelasin segala hal tentang keuangan yang tadinya rumit menjadi lebih mudah dipahami, dan punya beragam solusi aplikatif untuk masalah keuangan klienmu.
Nah, hal tersebut bisa dicapai, jika kamu tahu beragam cara praktis untuk ngulik catatan keuangan. Salah satunya soal rumus-rumus praktisnya.
Ada beberapa alasan mengapa financial planner perlu memahami rumus-rumus praktis keuangan.
Baca juga: Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga yang Applicable di Tahun 2024
1. Akurasi Perencanaan Keuangan
Rumus keuangan membantu financial planner menghitung kebutuhan keuangan dengan lebih tepat. Misalnya, dalam perhitungan dana pensiun, kamu dapat menentukan jumlah dana yang dibutuhkan untuk menjamin masa pensiun yang sejahtera.
Selain itu, rumus ini juga berguna dalam perhitungan premi asuransi yang sesuai serta penilaian nilai investasi agar klien mendapatkan hasil yang optimal. Dengan akurasi ini, perencanaan keuangan menjadi lebih terpercaya dan efisien, membantu klien mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih baik.
2. Pengelolaan Risiko
Dengan pemahaman mendalam tentang rumus-rumus keuangan, kamu dapat mengidentifikasi potensi risiko keuangan yang mungkin dihadapi klien. Kamu dapat menganalisis berbagai aspek keuangan, seperti investasi yang berisiko tinggi atau potensi kerugian dalam jangka panjang.
Berbekal informasi ini, kamu pun bisa menyusun strategi mitigasi yang tepat, seperti membuat diversifikasi portofolio dengan optimal, memilih instrumen investasi yang lebih aman, atau menyiapkan dana darurat. Hal ini membantu klien meminimalkan risiko dan melindungi aset secara lebih efektif.
3. Optimalisasi Investasi
Banyak rumus praktis keuangan dapat digunakan dalam dunia investasi. Dengan pemahaman dan penggunaan rumus praktis, financial planner dapat menghitung kebutuhan dan pertumbuhan investasi dari waktu ke waktu dengan lebih mudah. Dengan begitu, potensi keuntungan yang bisa didapatkan dalam jangka panjang dapat dilihat dan dicermati.
Dalam membuat rencana investasi, financial planner perlu bisa menentukan nilai saat ini dari investasi di masa depan, mempertimbangkan faktor inflasi, dan pengembalian yang diharapkan.
Dengan memahami dan menggunakan rumus praktis keuangan, financial planner dapat memilih investasi yang paling menguntungkan dan sesuai dengan tingkat risiko yang bisa diterima klien. Hal ini memastikan bahwa portofolio investasi klien tumbuh secara optimal.
4. Penghematan Waktu
Kemampuan menghitung menggunakan rumus-rumus keuangan membuat financial planner lebih efisien dalam melakukan analisis dan perencanaan.
Dengan alat ini, kamu dapat dengan cepat menentukan solusi terbaik untuk kebutuhan keuangan klien. Waktu yang dihemat ini memungkinkan kamu untuk lebih fokus pada aspek lain dari perencanaan keuangan, seperti memberikan saran yang lebih personal atau mengelola portofolio investasi dengan lebih baik.
Efisiensi ini juga berarti kamu dapat menangani lebih banyak klien dalam waktu yang lebih singkat, meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
5. Komunikasi dengan Klien
Pemahaman rumus keuangan yang praktis memungkinkan financial planner menjelaskan strategi dan keputusan keuangan dengan lebih jelas dan meyakinkan.
Pengetahuan ini membantu dalam mengomunikasikan manfaat dan risiko dari berbagai opsi, sehingga klien dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan berdasarkan kebutuhan. Dengan cara ini, kepercayaan antara planner dan klien meningkat, menciptakan hubungan kerja yang lebih solid dan produktif.
6. Pengambilan Keputusan yang Tepat
Rumus-rumus keuangan memberikan landasan untuk membuat keputusan yang berbasis data. Dengan dasar ini, financial planner dapat menyusun strategi yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Data yang dihasilkan dari rumus ini membantu mengurangi spekulasi dan meningkatkan akurasi dalam berbagai keputusan keuangan. Hal ini enggak hanya dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik tetapi juga membangun kepercayaan klien terhadap rekomendasi yang diberikan.
Dengan kemampuan ini, financial planner dapat memberikan layanan yang lebih profesional dan efektif kepada klien mereka. Jadi, mereka bukan hanya perencana, tapi juga analis yang andal.
Baca juga: 8 Manfaat Perencanaan Keuangan untuk Mengurangi Stres Finansial
Menguasai rumus-rumus praktis keuangan memberikan keuntungan signifikan bagi financial planner dalam menyusun strategi yang akurat dan efisien. Bagi yang telah memiliki sertifikasi maupun yang sedang dalam proses, ada peluang besar untuk memperdalam keterampilan ini. Ikuti “Finance Mastery Boot Camp” oleh QM Financial pada 26-27 Oktober 2024 di LOOP HAUS, Jakarta. Acara ini menawarkan kesempatan belajar dari tingkat dasar hingga lanjutan dan berjejaring dengan pakar keuangan. Daftarkan diri sekarang di bit.ly/QMFASTRACK.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Belajar Saham untuk Pemula: Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Belajar saham untuk pemula memang menarik, tetapi banyak tantangannya. Kesalahan kecil bisa berakibat pada kerugian besar. Sebelum memulai perjalanan investasi ini, pemahaman yang cukup tentang pasar saham sangat penting.
Memulai dengan pemikiran yang benar dan informasi yang akurat adalah kunci untuk menghindari kesalahan yang umum terjadi. Proses pembelajaran ini membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Informasi yang akan dijelajahi selanjutnya dapat membantu dalam mengambil langkah yang tepat dalam dunia investasi saham.
Table of Contents
Kesalahan Umum Belajar Saham untuk Pemula
Memasuki dunia saham sebagai investor pemula memang penuh dengan peluang, tetapi juga dihiasi berbagai rintangan. Kesalahan-kesalahan tertentu cenderung muncul, acap kali karena kurangnya pengalaman atau pemahaman tentang bagaimana pasar bekerja.
Dalam belajar saham untuk pemula, sangat penting untuk mengenali dan memahami kesalahan umum ini sehingga dapat dihindari. Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi yang perlu diwaspadai oleh setiap investor baru.
1. Kurang Riset
Kurangnya riset merupakan salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan investor pemula. Saat belajar saham untuk pemula, ada banyak orang yang membeli saham hanya berdasarkan rekomendasi dari teman, analis, atau media sosial tanpa melakukan analisis lebih lanjut.
Hal ini berisiko karena rekomendasi tersebut bisa jadi enggak sesuai dengan kondisi keuangan atau toleransi risiko mereka sendiri. Padahal, penting bagi investor untuk mempelajari laporan keuangan perusahaan, memahami prospek industri, dan menilai kinerja saham dalam jangka panjang sebelum membuat keputusan investasi.
Baca juga: 32 Istilah Bursa Saham yang Harus Diketahui Setiap Investor Pemula
2. Tergiur Saham Murah
Tergiur saham murah juga jadi kesalahan yang umum terjadi saat belajar saham untuk pemula. Investor pemula sering menganggap bahwa saham dengan harga rendah otomatis merupakan kesempatan bagus untuk berinvestasi, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor penting lainnya.
Padahal, harga saham yang rendah enggak selalu menandakan bahwa saham itu undervalued atau memiliki potensi pertumbuhan. Bisa jadi, harga tersebut rendah karena perusahaan menghadapi masalah keuangan serius atau ada isu negatif di industri yang bersangkutan.
So, penting bagi investor untuk menganalisis kesehatan keuangan perusahaan, melihat tren pertumbuhan, dan mempertimbangkan risiko sebelum membeli saham hanya karena harganya tampak menarik.
3. Emosi
Pengaruh emosi juga sering menjadi penghalang dalam pengambilan keputusan investasi yang rasional. Saat belajar saham untuk pemula, investor sering rentan terhadap dua emosi dasar: ketakutan dan keserakahan.
Ketakutan dapat menyebabkan investor menjual saham terlalu cepat saat ada sedikit gejolak pasar, sehingga berpotensi kehilangan peluang saat pemulihan harga. Di sisi lain, keserakahan juga bisa mendorong investor untuk terlalu lama menahan saham atau membeli lebih banyak saham dalam fase puncak pasar, sehingga berisiko kehilangan uang saat harga akhirnya turun.
Dengan demikian, adalah penting untuk mengembangkan strategi investasi yang didasarkan pada analisis objektif dan menghindari membuat keputusan impulsif yang didorong oleh emosi sesaat.
4. Mengabaikan Diversifikasi
Mengabaikan diversifikasi adalah kesalahan umum yang dapat meningkatkan risiko investasi secara signifikan saat belajar saham untuk pemula.
Investor yang enggak menyebarkan investasi ke berbagai sektor atau jenis aset cenderung lebih rentan terhadap fluktuasi pasar yang tajam. Sebagai contoh, jika seorang investor hanya menanamkan modal pada saham teknologi, maka ini cukup berisiko jika terjadi perubahan dalam industri tersebut.
Diversifikasi membantu mengurangi risiko ini dengan menyebarkan investasi ke berbagai sektor dan jenis aset. Jika ada penurunan nilai di satu area, kestabilan dapat dipertahankan dan diimbangi area lain. Mempraktikkan diversifikasi yang baik adalah kunci untuk membangun portofolio yang tahan banting dalam berbagai kondisi pasar.
5. Enggak Sabaran
Kurangnya kesabaran saat belajar saham untuk pemula juga sering menjadi hambatan. Banyak orang tergoda untuk mengejar keuntungan cepat dan mengabaikan potensi pertumbuhan jangka panjang yang bisa diperoleh dari investasi yang matang.
Akhirnya, aktivitasnya mengarah pada pembelian dan penjualan saham yang sering (trading), yang enggak hanya menambah biaya transaksi tapi juga meningkatkan risiko kehilangan uang. Trading seperti ini bukannya salah, tetapi kurang pas untuk kamu yang berinvestasi saham untuk jangka panjang.
Investasi saham yang sukses akan membutuhkan waktu untuk berkembang dan menyesuaikan diri dengan fluktuasi pasar. Kesabaran untuk menahan investasi dalam jangka panjang adalah kunci untuk memanfaatkan pertumbuhan perusahaan dan akumulasi kekayaan yang berkelanjutan.
6. Investasi Tanpa Tujuan dan Rencana
Kegagalan membuat tujuan dan rencana investasi yang jelas juga menjadi penyebab kegagalan bagi banyak investor pemula. Tanpa strategi atau rencana jangka panjang, investor cenderung membuat keputusan yang reaktif dan enggak konsisten, yang dapat mengurangi efektivitas dan efisiensi investasi.
Rencana yang baik harus mencakup tujuan investasi yang spesifik, kriteria seleksi saham, metode diversifikasi, dan parameter untuk masuk dan keluar dari investasi. Juga, penting untuk menetapkan batasan risiko dan mekanisme untuk menilai kinerja portofolio secara berkala.
Rencana yang terstruktur membantu investor tetap fokus pada tujuan jangka panjang dan mengurangi pengaruh emosi dalam pengambilan keputusan, memaksimalkan potensi pengembalian investasi.
Baca juga: Berpikir Jangka Panjang saat Investasi di Pasar Saham: Pentingnya Sabar dan Disiplin
Belajar saham untuk pemula memerlukan waktu dan kesabaran, serta pemahaman mendalam tentang kesalahan yang harus dihindari. Dengan mengetahui apa yang perlu diwaspadai, langkah pertama dalam investasi dapat dijalani dengan lebih aman.
Semoga panduan ini membantu mempersiapkan jalur investasi yang sukses dan minim risiko.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Doom Spending: Mengapa Kita Terus Berbelanja Saat Stres dan Cemas?
Generasi Z dan segala macam trennya. Setelah loud budgeting, soft saving, sekarang muncullah doom spending. Istilah ini belakangan meriah sekali dibicarakan di media sosial.
Sebenarnya, doom spending bukanlah tren yang baru-baru amat. Bahkan, situs Psychology Today sudah membahasnya sejak tahun lalu, ketika ada survei baru oleh Qualtrics, yang diinisiasi oleh Intuit Credit Karma, mengungkap fakta bahwa sebanyak 27% respondennya melakukan doom spending.
Dari survei tersebut, kemudian dibahaslah fenomena doom spending yang sebenarnya banyak dilakukan juga oleh generasi lain. Kalau dilihat dari asal muasalnya, doom spending memang bisa terjadi pada siapa pun, apalagi kalau yang bersangkutan suka melakukan scrolling di media sosial.
Ah, tapi yang sekarang lagi ngehits memang generasi Z sih. So, coba yuk, kita bahas.
Table of Contents
Apa Itu Doom Spending?
Doom spending adalah tindakan belanja impulsif sebagai tanggapan terhadap tekanan emosional. Perilaku ini biasanya dipicu oleh pemberitaan buruk atau suasana yang suram. Belanja seperti ini cenderung dilakukan untuk mendapatkan kenyamanan sejenak.
Dalam praktiknya, pembelian barang sering kali sebenarnya enggak dibutuhkan. Karena tujuannya ya itu tadi, untuk menciptakan perasaan yang “baik-baik saja” tetapi sementara. Namun, di sisi lain, hal ini dapat berdampak buruk pada kondisi keuangan.
Fenomena ini biasanya terkait erat dengan doomscrolling. Doom scrolling adalah kebiasaan membaca berita negatif yang berlebihan. Kebiasaan ini memperparah pandangan negatif terhadap masa depan dan meningkatkan perilaku belanja impulsif.
Baca juga: Loud Budgeting: Tren Keuangan yang Lagi Viral di Kalangan Gen Z
Mengapa Kita Melakukan Doom Spending?
Ya, kalau mau dijawab secara singkat sih sudah jelas jawabannya dari definisi di atas. Karena dengan belanja, kita pengin merasa baik-baik saja. Kalau mau didetailkan, berikut adalah penyebab yang akhirnya mendorong kita untuk melakukan doom spending.
1. Pencarian Kenyamanan Sesaat
Pencarian kenyamanan sesaat melalui belanja adalah fenomena umum yang memanfaatkan respons biologis tubuh. Ketika berbelanja, otak melepaskan dopamin, hormon yang terkait dengan kesenangan dan kepuasan. Pelepasan ini memberikan sensasi bahagia sementara, yang membuat aktivitas ini menarik sebagai cara untuk mengurangi stres atau kecemasan.
Kita cenderung menggunakan belanja sebagai mekanisme mengatasi yang cepat dan mudah karena memberikan kelegaan instan dari tekanan emosional. Makanya, belanja akhirnya menjadi pilihan populer di saat-saat sulit.
Jadi, siapa nih yang semakin stres semakin banyak belanjaannya?
2. Mengalihkan Perhatian
Pengalihan dari kecemasan melalui belanja sering kali dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi pemberitaan atau peristiwa yang menimbulkan stres. Dengan memfokuskan perhatian pada aktivitas seperti berbelanja, yang lebih menyenangkan dan menghibur, kita bisa sementara melupakan masalah yang lebih besar.
Belanja juga memberikan perasaan memiliki kontrol atas situasi, meskipun dalam kenyataannya kontrol tersebut mungkin cuma ilusi. Kegiatan ini menjadi cara efektif untuk mengatur emosi dan merasa seolah-olah ada tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi, meskipun hanya bersifat sementara dan enggak mengatasi akar masalah.
3. Pengaruh Media Sosial dan Iklan
Pengaruh media sosial dan iklan sangat kuat dalam mendorong perilaku belanja, terutama saat kita sedang emosional. Media sosial sering kali memperlihatkan gambaran gaya hidup mewah dan produk-produk terbaru yang menarik, bikin kita jadi mupeng juga untuk memiliki hal yang sama.
Hal ini lantas mendorong kita untuk berusaha meniru apa yang kita lihat. Biarpun hal ini di luar kemampuan finansial kita sebenarnya.
Selain itu, iklan yang dirancang secara khusus untuk menargetkan emosi juga bisa efektif. Apalagi kalau kita sedang dalam kondisi emosional yang labil. Iklan kayak gini tuh banyak banget loh, bisa kita temukan wira wiri di media sosial. Apalagi kalau talentnya influencer yang kita follow banget. Pasti deh, ada nyangkutnya.
4. Pengaruh Lingkungan dan Sosial
Peer pressure, istilah kerennya. Faktor lingkungan dan sosial memainkan peran penting dalam mendorong perilaku belanja. Melihat orang lain menikmati barang-barang baru atau pengalaman belanja yang menyenangkan sering kali menciptakan rasa ingin memiliki yang serupa.
Hal tersebut terutama umum terjadi kalau kita punya sirkel tertentu. Di dalam grup atau komunitas yang cenderung konsumtif, norma-norma sosial mengenai belanja bisa sangat memengaruhi anggotanya. Komunitas semacam itu sering kali menggunakan belanja sebagai cara untuk mengatasi stres atau sebagai aktivitas sosial yang menyenangkan. Akhirnya perilaku tersebut pun dianggap sebagai solusi untuk menghadapi ketidakpastian atau tekanan emosional yang normal saja.
5. Pesimis terhadap Masa Depan
Pandangan pesimis terhadap masa depan sering kali berakar dari rasa tak berdaya mengenai situasi ekonomi atau pribadi.
Kalau mau diamati, akhir-akhir ini memang banyak sekali keluhan terkait ekonomi—termasuk persoalan keuangan pribadi. Mulai dari penghasilan yang tak kunjung naik, pemotongan pajak dan iuran ini itu, sampai harga-harga kebutuhan yang merambat naik terus.
Ketika orang cenderung untuk pesimis akan masa depan, terkait perkembangan yang terjadi belakangan, mereka akan mencari solusi instan untuk mengatasi perasaan enggak nyaman tersebut. Belanja menjadi salah satu pilihan karena memberikan gratifikasi dengan segera.
Perasaan puas sementara ini dilihat sebagai obat untuk kegelisahan tentang masa depan, walaupun hanya memberikan solusi jangka pendek.
Mereka beranggapan, bahwa daripada menghadapi ketidakpastian dengan strategi jangka panjang yang akhirnya juga sama-sama bikin mumet—karena tetap saja enggak ada kepastian—mendingan dipakai saja buat belanja yang bisa memberikan kepuasan langsung.
Nah, inilah mengapa, meskipun sadar akan potensi dampak negatif jangka panjang, belanja tetap menjadi pilihan karena memberikan perasaan bisa melakukan sesuatu untuk memperbaiki suasana hati saat itu juga.
Baca juga: Soft Saving ala Gen Z: Plus dan Minusnya
Memahami doom spending bukan hanya tentang mengetahui artinya, tetapi juga tentang mengenali dampaknya pada keuangan pribadi.
Langkah pertama untuk mengatasi kebiasaan ini adalah menyadari pemicu emosional dan situasional yang mendorongnya. Dengan kesadaran ini, strategi lebih efektif dapat dikembangkan untuk mengelola reaksi terhadap stres dan cemas, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih bijak dan berkelanjutan dalam hal keuangan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Langkah Membuat Rencana Renovasi Rumah yang Ramah Anggaran untuk Keluarga Muda
Renovasi rumah sering menjadi pilihan bagi keluarga muda yang ingin menambah kenyamanan atau memperbaiki kondisi hunian. Namun, merencanakan renovasi tanpa perhitungan yang tepat bisa bikin biaya membengkak dan mengganggu kestabilan keuangan keluarga.
Agar renovasi berjalan lancar dan tetap sesuai anggaran, diperlukan perencanaan yang matang. Memahami kebutuhan, membuat anggaran yang realistis, serta menentukan prioritas adalah langkah awal yang penting.
Dengan perencanaan yang baik, renovasi bisa dilakukan tanpa membebani keuangan dan tetap memberikan hasil yang memuaskan.
Table of Contents
Langkah Merencanakan Renovasi Rumah
Rumah, seiring waktu, membutuhkan pembaruan berupa renovasi agar tetap fungsional dan nyaman. Namun, biaya material yang terus naik dari tahun ke tahun sering menjadi tantangan besar dalam proses ini. Pemilihan bahan bangunan yang berkualitas juga penting untuk menjaga ketahanan dan estetika rumah.
Meski biaya renovasi rumah cenderung meningkat, bukan berarti kenyamanan rumah harus dikorbankan. Ada berbagai cara yang bisa ditempuh untuk melakukan renovasi dengan anggaran yang terkontrol. Dengan perencanaan yang tepat, kualitas material yang baik tetap bisa diperoleh tanpa harus mengeluarkan biaya berlebihan.
1. Tentukan Target Renovasi
Langkah pertama dalam renovasi rumah adalah menetapkan tujuan yang jelas. Renovasi bisa dilakukan karena berbagai alasan, seperti penambahan anggota keluarga yang memerlukan kamar baru, kerusakan pada bagian rumah yang berisiko, atau sekadar ingin mempercantik tampilan. Identifikasi alasan utama dengan pasti, agar renovasi fokus pada kebutuhan tersebut.
Tujuan renovasi harus tetap konsisten dan enggak berubah. Banyak kasus di mana biaya renovasi membengkak karena menambah tujuan baru di tengah proses. Misalnya, awalnya hanya ingin mengecat ulang, tapi kemudian menambah perubahan desain interior. Untuk menghindari pembengkakan anggaran, batasi tujuan renovasi sejak awal.
Baca juga: 7 Pengeluaran Rumah Tangga yang Sering Bikin Bocor Dadakan dan Tanpa Sadar
2. Hitung dan Buat Anggaran
Langkah selanjutnya adalah menghitung biaya renovasi rumah secara rinci. Buat daftar pengeluaran mulai dari biaya jasa hingga material yang dibutuhkan. Semua pengeluaran harus dicatat dengan jelas.
Selain itu, alokasikan dana tambahan sekitar 10% dari total biaya untuk kebutuhan tak terduga. Dengan demikian, setiap detail akan tercakup dan tidak ada biaya yang terlewatkan.
Berikut contoh rincian anggaran:
- Biaya jasa pengerjaan: Rp X
- Biaya material A: Rp Y
- Biaya material B: Rp Z
- Subtotal biaya: Rp X + Y + Z
- Dana cadangan (10%): Rp Total x 10%
- Total anggaran renovasi: Rp Total + Dana Cadangan
Ada dua pendekatan dalam menghitung biaya material. Pertama, tentukan total anggaran renovasi, lalu pilih material yang sesuai dengan anggaran tersebut. Misalnya, jika alokasi untuk cat sebesar Rp10 juta dan dibutuhkan 10 kaleng cat, pilih cat dengan harga maksimal Rp1 juta per kaleng.
Pendekatan kedua, tentukan dulu material yang ingin digunakan, kemudian kumpulkan dana yang diperlukan. Misalnya, jika menginginkan cat dengan warna khusus yang perlu dicampur, dan harganya Rp2,5 juta per kaleng. Untuk kebutuhan ini, perlu menyiapkan Rp25 juta untuk memenuhi kebutuhan cat tersebut.
3. Material Siap ketika Tukang Siap
Sebelum memulai renovasi rumah, pastikan seluruh material sudah siap di lokasi. Ketersediaan bahan yang lengkap membantu mempercepat proses kerja dan mengurangi risiko penundaan. Dengan begitu, tukang bisa langsung bekerja sesuai jadwal tanpa harus menunggu pengiriman material tambahan.
Salah satu penyebab utama anggaran renovasi membengkak adalah perubahan produk yang digunakan atau penambahan target renovasi di tengah jalan. Hal ini bisa terjadi jika rencana awal enggak dipatuhi. Hindari menambah pekerjaan tambahan saat tukang sudah mulai bekerja, karena ini bisa memperpanjang waktu dan menaikkan biaya renovasi secara signifikan. Jadi, patuhi rencana awal ya.
4. Realistis
Penting untuk bersikap realistis dalam menentukan prioritas renovasi rumah dan memilih material yang akan digunakan. Jika anggaran terbatas, prioritaskan area yang paling membutuhkan perbaikan. Dengan cara ini, renovasi bisa dilakukan sesuai kebutuhan utama tanpa mengabaikan bagian yang lebih penting.
Untuk menghemat biaya, lakukan renovasi secara bertahap. Fokus pada satu area perbaikan sebelum berpindah ke area lain. Dengan begitu, anggaran tetap terkendali dan mencegah pengeluaran berlebih. Selain itu, aktif mencari material berkualitas dengan harga yang terjangkau juga bisa membantu mengurangi biaya renovasi.
Berburu material dengan harga diskon atau mencari alternatif yang lebih murah tanpa mengorbankan kualitas juga bisa menjadi solusi untuk menjaga renovasi tetap sesuai anggaran. Hal ini penting untuk memastikan proyek berjalan lancar tanpa menghabiskan dana yang tidak diperlukan.
5. Fokus pada Tujuan
Tetaplah fokus pada tujuan utama renovasi. Jika muncul keinginan untuk menambah pekerjaan, pastikan anggaran mencukupi sebelum memutuskan. Jangan biarkan renovasi rumah yang awalnya sederhana menjadi terlalu besar hingga melebihi batas kemampuan finansial.
Misalnya memang harus banget ada penambahan pekerjaan, cek ulang anggaran yang ada. Dengan begitu, bisa memastikan bahwa segala kebutuhan tambahan masih bisa dibiayai tanpa mengganggu rencana awal atau memaksa keluar dari anggaran.
Menghindari utang akibat renovasi berlebihan sangat penting. Renovasi yang terlalu ambisius bisa berujung pada biaya yang tak terkontrol. Jangan biarkan cicilan atau utang baru muncul hanya karena tergoda memperluas proyek renovasi yang tidak direncanakan sejak awal.
Baca juga: Pengajuan KPR Rumah Dijamin Lolos dengan 3 Tip Ini!
Renovasi rumah enggak harus selalu menguras anggaran jika dilakukan dengan perencanaan yang matang. Memastikan setiap langkah dijalankan secara efisien akan membantu mencapai hasil yang diinginkan tanpa membebani keuangan. Dengan begitu, rumah akan tetap nyaman dan fungsional tanpa perlu khawatir soal biaya yang berlebihan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!