Anak Gen Z Enggak Tertarik Jadi PNS, Emang Iya?
Di tengah banyaknya pilihan karier yang ada, semakin sedikit anak muda yang tertarik jadi PNS. Bukan tanpa alasan, karier di sektor pemerintahan kini memang acap dianggap kurang menarik oleh generasi Z, yang kreatif, serbacepat, penuh inovasi, dan yang maunya juga serba-fleksibel.
Pertanyaannya, apa yang sebenarnya memengaruhi pandangan Gen Z terhadap profesi ini?
Faktor-faktor seperti proses rekrutmen yang panjang dan kurangnya peluang untuk berkembang cepat menjadi beberapa alasan utama. Profesi yang dianggap oleh gen X dan generasi sebelumnya sebagai jaminan stabilitas ekonomi dan sosial ini, kini tampaknya mulai kehilangan daya tariknya.
Dengan perkembangan teknologi dan perubahan nilai dalam masyarakat, Gen Z mencari lebih dari sekadar keamanan dalam memilih pekerjaan.
Table of Contents
Faktor yang Membuat Gen Z Ogah Jadi PNS
Banyak alasan mengapa anak Gen Z kurang tertarik menjadi pegawai negeri sipil atau PNS ini. Beberapa alasan utamanya adalah sebagai berikut.
1. Perubahan Prioritas Karier
Prioritas karier generasi Z berbeda signifikan dari generasi sebelumnya. Salah satunya soal fleksibilitas jam kerja dan lokasi. Gen Z menyukai pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja. Hal ini jarang bisa ditemukan dalam struktur kerja PNS yang lebih tradisional.
Selain itu, gen Z juga lebih suka pekerjaan yang kreatif, yang memungkinkan berkembangnya pertumbuhan pribadi mereka. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi juga menjadi faktor krusial.
Intinya, gen Z enggak hanya mementingkan finansial belaka, tetapi mereka juga ingin dipenuhi waktunya untuk berkegiatan di luar pekerjaan. Kondisi ini sering kali sulit diwujudkan dalam pekerjaan PNS yang cenderung memiliki jam kerja tetap dan beban kerja yang dapat menguras waktu serta energi.
Baca juga: Soft Saving ala Gen Z: Plus dan Minusnya
2. Gen Z Enggak Suka Hal-Hal Monoton
Generasi Z menilai pentingnya lingkungan kerja yang dinamis dan penuh dengan inovasi, memungkinkan mereka untuk terus berkembang dan bereksperimen dengan ide-ide baru.
Mereka mencari pekerjaan yang enggak hanya menantang secara intelektual tetapi juga memungkinkan implementasi ide secara real-time, terutama di bidang teknologi dan kreativitas.
Sayangnya, banyak pekerjaan PNS cenderung monoton, dengan rutinitas yang tetap dan sistematis. Dalam prosesnya, hanya ada sedikit kesempatan untuk melakukan proses kreatif. Hal ini membuat pekerjaan tersebut kurang menarik bagi Gen Z yang mendambakan kebebasan berekspresi dan kesempatan untuk membuat dampak langsung melalui pekerjaan mereka.
3. Proses Rekrutmen Panjang
Proses rekrutmen untuk menjadi PNS dikenal panjang dengan kompetisi yang ketat. Kadang butuh berbulan-bulan, itu pun bisa jadi akhirnya dinyatakan tidak memenuhi syarat,
Hal ini cukup mengganggu para gen Z yang tumbuh di era digital, semua-mua serbacepar dan efisien. Lamanya waktu dan ketidakpastian dalam proses seleksi PNS bisa membuat gen Z merasa frustrasi dan cenderung mencari alternatif karier lain yang lebih sejalan dengan ekspektasi mereka terhadap kecepatan dan efisiensi.
4. Gaji dan Insentif
Jadi PNS memang sering dianggap “aman”. Peluang untuk layoff cukup rendah, gaji juga pasti tepat waktu.
Namun, hal ini tak serta merta membuat gen Z tertarik jadi PNS. Menurut mereka, gaji awal dan insentif relatif rendah, terutama jika dibandingkan dengan potensi penghasilan di sektor swasta. Industri seperti teknologi dan start-up tidak hanya menawarkan gaji yang lebih kompetitif tetapi juga beragam bentuk kompensasi lain seperti saham perusahaan, bonus kinerja, kesempatan untuk bekerja secara fleksibel atau jarak jauh, dan sebagainya.
Faktor-faktor ini menjadi sangat menarik bagi Gen Z. Pasalnya, mereka tak hanya mencari kompensasi yang layak, tetapi juga keuntungan tambahan yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesempatan profesional. Dalam jangka panjang, hal ini membuat karier jadi PNS kurang menarik bagi mereka yang mengutamakan imbalan finansial dan profesionalisme yang dinamis.
5. Pengaruh Teknologi dan Media Sosial
Media sosial dan platform digital memainkan peran besar dalam membentuk perspektif karier Gen Z. Melalui platform ini, mereka terpapar pada berbagai jenis pekerjaan yang mungkin enggak pernah dipertimbangkan oleh generasi sebelumnya.
Misalnya saja, content creator. Generasi sebelumnya enggak mengenal profesi ini. Sekarang, penghasilan content creator bisa dua digit per bulannya, dan banyak menjadi karier impian. Generasi sebelumnya juga banyak yang menganggap pekerjaan freelance adalah pekerjaan yang kurang menjanjikan. Namun, sekarang banyak freelancer sukses, bahkan berpenghasilan mata uang asing.
Jadi PNS dianggap ketinggalan zaman dan kurang menarik karena lebih lokal dan kurang berinteraksi dengan teknologi terbaru. Ini mendorong Gen Z untuk mengejar jalur yang mereka anggap lebih relevan dengan dunia modern dan aspirasi mereka.
6. Dorongan untuk Berwirausaha
Dorongan untuk berwirausaha sangat kuat di kalangan Gen Z. Mereka punya keinginan kuat untuk memiliki kontrol atas masa depan mereka sendiri. Banyak dari mereka tertarik pada ide membangun sesuatu dari awal, yang memungkinkan mereka untuk menjadi pemimpin dan pengambil keputusan utama.
Hal ini pastinya akan kurang terakomodasi kalau gen Z jadi PNS, karena selalu ada struktur dalam organisasi PNS di kantor mana pun.
Bergabung dengan startup atau merintis bisnis sendiri memberi gen Z kesempatan untuk bereksperimen dan mengambil risiko, hal-hal yang mereka nilai sebagai komponen penting untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Ini menarik bagi Gen Z, yang sering mencari cara untuk membuat dampak langsung dan mengukir jalur unik mereka sendiri di dunia kerja.
Karena faktor-faktor ini, banyak anak muda zaman sekarang lebih memilih untuk mengeksplorasi karier dengan enggak jadi PNS.
Baca juga: Perbedaan Cara Perencanaan Keuangan Generasi X, Millenials, dan Gen Z
Nah, gimana dengan kamu?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Solo Traveling: Petualangan Hemat untuk Anak Muda
Minimal sekali seumur hidup, orang memang perlu untuk melakukan solo traveling. Apalagi kalau usianya masih muda.
Menjelajah sendirian itu memberikan rasa puas. Bagi kamu yang masih muda dan haus akan petualangan—plus ingin menjaga anggaran tetap terkendali, bertualang sendirian bisa menjadi pilihan yang menarik.
Memulai perjalanan sendirian bukan cuma soal menjelajah tempat baru. Tetapi lebih tentang pertumbuhan pribadi dan keberanian dalam mengambil keputusan.
Dengan persiapan yang tepat, petualangan ini enggak hanya menghemat biaya tetapi juga bisa bantu kamu meningkatkan kepercayaan diri. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana merencanakan perjalanan yang ekonomis sambil tetap menikmati keindahan dan keunikan dari setiap destinasi.
Table of Contents
Merencanakan Solo Traveling
Menjelajahi destinasi impian dengan anggaran terbatas saat solo traveling bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan dengan perencanaan yang tepat. Berikut beberapa tip dan trik untuk membantu kamu menjelajah dengan biaya yang lebih hemat.
1. Buat Rencana
Merencanakan perjalanan dengan matang sangat penting, terutama ketika kamu hendak solo traveling dengan anggaran terbatas. Pertama, tentukan destinasi dan waktu yang tepat untuk berkunjung.
Memilih untuk bepergian saat low season bisa sangat menghemat biaya, karena harga penginapan dan tiket biasanya juga lebih rendah. Selain itu, lokasi akan lebih sepi, sehingga pengalaman menjelajahmu menjadi lebih autentik dan menyenangkan.
Selanjutnya, buat anggaran yang realistis dan fleksibel. Perencanaan keuangan harus mencakup semua aspek seperti transportasi, akomodasi, makan, dan kegiatan. Jangan lupa untuk selalu sisihkan dana darurat untuk situasi tak terduga.
Dengan perencanaan yang cermat, perjalanan pun menjadi lebih hemat dan nyaman.
Baca juga: Persiapan Liburan Akhir Tahun, Ini Dia Hal Keuangan yang Harus Dilakukan
2. Cari Tiket Murah
Cari informasi agar bisa mendapatkan tiket pesawat atau transportasi lainnya dengan harga murah. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi atau OTA, untuk menemukan pilihan tarif paling ekonomis.
Situs-situs OTA—contohnya tiket.com—memungkinkanmu untuk bisa melihat berbagai opsi dari banyak penyedia jasa. Dengan begitu, kamu lebih mudah dalam memilih tiket pesawat, kereta, atau bus dengan harga terbaik.
Kalau memang memungkinkan, berangkatlah di hari kerja. Di hari-hari seperti Selasa atau Rabu, tiket kereta atau pesawat bisa lebih rendah dibandingkan akhir pekan. Juga, pertimbangkan untuk memilih penerbangan dengan transit atau penerbangan tidak langsung, karena biasanya juga lebih ekonomis.
Langkah-langkah ini enggak hanya bisa menekan biaya, tetapi juga memberi kesempatan untuk mengeksplorasi lebih dari satu lokasi dalam satu perjalanan.
3. Penginapan Terjangkau
Solo traveling itu memang banyak keuntungannya. Salah satunya kita bisa enggak terlalu riwil dengan penginapan. Yang penting nyaman, kecil pun enggak masalah.
Hostel menjadi pilihan favorit bagi banyak solo traveler karena harganya yang terjangkau. Di hostel, kamu juga bisa bertemu dengan traveler lain dari banyak tempat. Pastinya, hal ini akan memperkaya pengalaman bertualangmu.
Alternatif lainnya adalah menggunakan platform seperti Airbnb, yang menyediakan berbagai pilihan kamar atau apartemen yang disewakan oleh pemilik lokal. Harganya lumayan banget ketimbang kamu menginap di hotel.
4. Atur Pengeluaran untuk Makan
Mengatur pengeluaran untuk makanan juga adalah aspek penting saat solo traveling. Kalau misalnya kamu tinggal di hostel, homestay, atau Airbnb, kamu bisa memasak sendiri makananmu.
Kalau pengin kulineran, makanan di warung-warung lokal bisa jadi alternatif yang menarik. Tempat-tempat ini sering menawarkan makanan dengan harga yang jauh lebih terjangkau daripada di restoran formal. Lagi pula bisa jadi kesempatan kamu untuk menggali tradisi lokal.
Terakhir, bawa botol air minum yang dapat diisi ulang. Selain hemat, kamu juga ramah lingkungan.
5. Pakai Transportasi Lokal
Menggunakan transportasi lokal adalah cara efektif untuk mengurangi biaya perjalanan sambil menikmati perjalanan. Misalnya, bus, kereta, atau tram. Enggak cuma hemat, dengan naik transportasi lokal seperti ini, pengalaman solo traveling-mu akan lebih kaya.
Untuk jarak yang lebih pendek, menyewa sepeda merupakan pilihan yang sangat baik. Banyak kota menawarkan program penyewaan sepeda yang mudah dan terjangkau. Naik sepeda akan memberimu kebebasan lebih untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar, selain lebih sehat juga buat tubuh.
Berjalan kaki juga merupakan alternatif yang sehat dan gratis untuk mengeksplorasi area sekitar, terutama di area pusat kota atau lokasi wisata yang ramai.
6. Cari Hiburan atau Aktivitas Murah/Gratis
Cari tahu aktivitas dan hiburan gratis yang bisa dilakukan di destinasi selama solo traveling. Misalnya, adakah taman-taman kota yang bisa jadi tempat jalan-jalan atau nongkrong. Atau mungkin ada museum atau galeri-galeri tertentu yang enggak perlu pakai tiket masuk, atau tiket masuk yang terjangkau.
Untuk memanfaatkan peluang ini, sangat bermanfaat kalau kamu follow berbagai akun-akun wisata lokal yang menyediakan informasi terkini tentang kegiatan-kegiatan gratis atau diskon di destinasi yang dikunjungi.
Baca juga: 3 Destinasi Liburan Akhir Tahun Lokal yang Eksotis Beserta Bujet ala Backpacker
Solo traveling membuka jendela ke dunia yang lebih luas dengan anggaran yang terkontrol. Setiap langkah dan strategi yang dipilih selama perjalanan enggak hanya menghemat biaya, tetapi juga memperkaya pengalaman kamu.
Nah, kuncinya memang pada perencanaan. Termasuk soal keuangan. Meski kamu sudah membuat rencana untuk berhemat selama perjalanan, persiapan sebelum berangkat akan menjadi kuncinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Online dengan AI: Emang Bisa?
Zaman sekarang, apa-apa online. Investasi juga investasi online.
Lebih jauh lagi, sekarang kecerdasan buatan, alias AI, juga berkembang begitu pesat. Sampai mau investasi pun, sekarang bisa dengan bantuan AI.
Apakah kamu salah satu tech savvy yang juga pengin bisa memanfaatkan AI untuk keperluan investasi? Boleh saja kok, tetapi—seperti halnya strategi investasi yang lain—kamu perlu paham dulu dasar-dasar dan prinsip investasi online dengan AI. Karena risiko investasi dengan AI juga besar, sehingga kalau enggak dipahami betul, hal ini tidak dapat membuatmu mendapatkan hasil yang diharapkan.
Table of Contents
Enaknya Pakai AI dalam Investasi Online
AI memang sudah berkembang begitu pesat. Sepertinya tak berapa lama lagi, AI juga akan menjadi bagian dari hidup kita, seperti halnya teknologi yang lain. Mau investasi online pakai AI? Bisa saja, karena kecerdasan buatan ini menawarkan banyak kemudahan. Berikut ulasannya, dengan bersumber dari tulisan yang ada di Nasdaq.
1. Pemilihan Saham
Penggunaan kecerdasan buatan memungkinkan para investor untuk menganalisis data pasar saham secara lebih efisien. Fitur penyaring saham membantu dalam memilah saham berdasarkan data fundamental dan teknis. Kriteria pemilihan bisa beragam, mulai dari kapitalisasi pasar hingga volume perdagangan dan rasio keuangan.
Kecepatan kecerdasan buatan dalam mengolah data investasi online jauh melampaui kemampuan manusia. Selain itu, kecerdasan buatan sangat cakap dalam mengidentifikasi pola yang sering terlewat oleh analisis manusia.
Baca juga: 7 Kesalahan Umum dalam Cara Main Saham Pemula
2. Manajemen Risiko
Kecerdasan buatan membantu dalam manajemen risiko investasi dengan menganalisis data historis pasar, volatilitas, dan koreksi yang mungkin memengaruhi return. Cara berpikir mesin dapat meningkatkan efisiensi dan memotong biaya.
Kecerdasan buatan dapat mengolah dataset besar dengan cepat dan akurasi prediksi yang lebih baik dibandingkan model tradisional. Kecerdasan buatan juga mampu mengidentifikasi faktor risiko dengan variabel lain, asal trainingnya bagus.
3. Trading dengan Algoritma
Algoritma kecerdasan buatan memungkinkan trading dengan analisis dataset besar dan bertransaksi dengan kecepatan tinggi. Trading algoritmik dapat memanfaatkan perbedaan harga, seperti spread harga jual dan beli, ketika keuntungan kecil harus dilakukan dalam volume besar.
Kecerdasan buatan tidak terpengaruh oleh bias manusia. Algoritma ini menggunakan tren dan pola pasar untuk merekomendasikan serta melakukan transaksi tertentu.
4. Optimalisasi Portofolio
Dalam mengelola portofolio, pengelola dana akan berupaya untuk menjaga keseimbangan antara risiko, diversifikasi, pendapatan, dan pertumbuhan. Kecerdasan buatan dapat mendukung upaya ini. Program investasi berbasis kecerdasan buatan dapat memberi nasihat kepada pengelola dana tentang apa yang perlu ditambahkan ke dalam portofolio untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik.
5. Analisis Sentimen Pasar
Sentimen pasar merupakan pandangan saat ini terhadap saham atau seluruh pasar. Faktor-faktor seperti laporan keuangan, isu politik, data makroekonomi, dan suku bunga, bersama dengan sentimen pasar, dapat memengaruhi pergerakan pasar secara signifikan.
AI dapat membantu trader dan investor untuk menilai sentimen pasar dengan mengumpulkan artikel berita, postingan media sosial, dan aktivitas online lainnya untuk menganalisis sentimen pasar dan memprediksi pergerakan.
6. Interpretasi Data dan Prediksi
Algoritma kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan saham selanjutnya. Investor menggunakan algoritma kecerdasan buatan berdasarkan pemahaman mereka tentang pasar. Misalnya, investor yang percaya bahwa siklus pasar berulang dapat menggunakan alat kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi siklus tersebut.
Kecerdasan buatan juga membantu dalam membuat perintah beli dan jual otomatis berdasarkan alat analisis teknis untuk memasukkan pesanan.
7. Saran Investasi Personal
Program kecerdasan buatan ini menawarkan saran investasi secara real-time melalui antarmuka obrolan. Hal ini memungkinkan investor, terutama yang belum banyak berpengalaman, untuk mendapatkan jawaban investasi pribadi secara langsung.
Risiko Penggunaan AI dalam Investasi Online
Menggunakan alat bantu kecerdasan buatan dalam strategi investasi online memang menawarkan banyak peluang menarik. Namun, juga terdapat beberapa risiko yang tidak boleh diabaikan. Berikut adalah risiko utamanya.
1. Membangun Kepercayaan Palsu
Akses mudah ke program AI yang kompleks dalam membantu keputusan investasi dapat menimbulkan rasa percaya diri yang berlebihan, sehingga mengarahkan pada investasi yang lebih berisiko tanpa persiapan yang memadai.
Meskipun sistem kecerdasan buatan sangat canggih, sistem ini tidak selalu dapat memprediksi perubahan ekonomi. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan risiko yang tidak perlu karena kepercayaan palsu terhadap kemampuan investasi.
2. Regulasi
Alat berbasis kecerdasan buatan dan penasihat robo semakin populer. Namun hukum dan regulasi dalam hal ini belum kuat, mengingat industri investasi diatur secara ketat. Kekhawatiran tentang etika kecerdasan buatan dapat menyebabkan investor menghadapi risiko finansial tanpa perlindungan hukum.
3. Algoritma Bisa Bias
Sama seperti mindset manusia, algoritma AI juga bisa bias. Bias ini akan dapat memengaruh data training AI, yang berakibat dapat menyesatkan pelanggan tentang potensi pengembalian.
Baca juga: Tip Memilih Aplikasi Investasi Saham yang Sesuai untuk Pemula
Nah, gimana? Apakah kamu tertarik menggunakan kecerdasan buatan ini dalam investasi online? Atau malahan kamu sudah mencoba, karena beberapa platform memang sudah beberapa lama mulai mengadopsi mesin ini?
Perlu dipahami, bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam investasi adalah pilihan pribadi. Beberapa orang mungkin tidak nyaman melibatkan kecerdasan buatan dalam investasi yang dilakukannya, sementara yang lain ingin menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan strategi investasi agar dapat mengotomatisasi dan menyederhanakan prosesnya.
Yang pasti, teknologi akan berkembang. Bisa jadi kita memang tak mungkin bisa menghindar untuk berteman dengan AI, alih-alih memusuhinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kiat Mengatur Keuangan untuk Menghadapi Krisis
Siapa yang jadi parnoan mengikuti berita-berita belakangan? Kepikiran enggak, bahwa kamu perlu siap juga secara keuangan kalau nantinya benar-benar terjadi masa krisis. Kamu juga perlu tahu kiat mengatur keuangan yang sesuai kondisi.
Mulai dari berita politik yang rasanya semakin hari semakin ajaib kondisinya, sampai berita potensi gempa megathrust, belakangan semua rasanya kok jadi semakin menakutkan. Apalagi yang gempa, apakah kamu sudah siap dengan tas siaga gempa?
Nah, jangan cuma tas, kamu juga perlu siap secara keuangan, kalau nanti masuk ke masa krisis. Bukan bermaksud menakut-nakuti, tetapi kita memang perlu untuk siap untuk yang terburuk meski berharap yang terbaik.
So, kalau misalnya—amit-amit—harus masuk masa krisis, apa yang perlu disiapkan untuk keuangan? Kiat mengatur keuangan seperti apa yang perlu kamu tahu?
Table of Contents
Kiat Mengatur Keuangan di Masa Krisis
1. Sesuaikan Anggaran
Membuat anggaran ketat adalah langkah esensial dalam kiat mengatur keuangan di masa krisis. Langkah pertama adalah mencatat semua pengeluaran. Dengan catatan yang jelas, mudah untuk melihat di mana uang dihabiskan.
Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan dasar dulu, seperti makanan, tempat tinggal, dan biaya kesehatan. Pengeluaran ini enggak bisa ditawar dan harus selalu ada dalam anggaran.
Selanjutnya, evaluasi pengeluaran yang enggak esensial. Misalnya seperti biaya hiburan, liburan, subscription, hingga belanja impulsif. Cobalah mengurangi atau bahkan mengeliminasi biaya-biaya ini. Dengan mengurangi pengeluaran enggak penting, lebih banyak uang bisa dialokasikan untuk menyimpan dalam dana darurat atau investasi jangka panjang.
Baca juga: Bangun Dana Darurat di Saat Krisis, Bisa Emang?
2. Bangun Dana Darurat
Dana darurat berfungsi sebagai jaring pengaman jika terjadi situasi tak terduga. Di masa krisis, keberadaan dana darurat ini penting banget.
Sebagai kiat mengatur keuangan di masa krisis, sisihkan sedikit dari penghasilan setiap bulan ke dalam rekening khusus mulai sekarang. Idealnya, dana darurat harus mencakup biaya hidup selama tiga hingga enam bulan. Jumlah ini akan memberikan cukup waktu untuk menemukan solusi tanpa tekanan finansial yang berarti.
3. Hindari Utang Baru yang Besar
Menghindari utang baru merupakan strategi penting dalam kiat mengatur keuangan yang sehat. Utamakan untuk enggak menambah beban dengan utang yang tidak perlu di masa krisis.
Jika terbiasa menggunakan kartu kredit, pertimbangkan untuk menggantinya dengan transaksi tunai atau debit untuk membatasi pengeluaran dan menghindari akumulasi bunga. Dengan cara ini, kamu dapat menjaga kesehatan keuangan dan mengurangi risiko stres finansial selama krisis.
4. Diversifikasi Penghasilan
Menambahkan sumber penghasilan dapat mengurangi risiko finansial jika satu sumber tiba-tiba berhenti. Mulailah dengan mengeksplorasi pekerjaan sampingan yang sesuai dengan keahlian atau minatmu.
Misalnya, jika kamu memiliki keahlian dalam desain grafis, pertimbangkan untuk menerima proyek freelance. Hobi seperti fotografi atau membuat kerajinan tangan juga bisa menjadi sumber pendapatan.
Menjajaki pekerjaan freelance dari pasar internasional adalah cara lain untuk diversifikasi penghasilan yang efektif. Bekerja dengan klien dari luar negeri enggak hanya membuka peluang untuk mendapatkan penghasilan dalam mata uang yang lebih stabil, seperti dolar AS atau euro, tetapi juga memperluas jaringan profesional.
Freelancer bisa mencari proyek melalui platform online yang menghubungkan pekerja lepas dengan klien global. Kayak Upwork, Fiver, atau sejenisnya.
Menerima pembayaran dalam mata uang asing dari klien internasional dapat membantu meningkatkan penghasilan total dan memberikan keamanan tambahan melalui diversifikasi sumber pendapatan.
5. Investasi dengan Hati-Hati
Masih ingat enggak, di masa pandemi, tiba-tiba semua orang berinvestasi saham di industri kesehatan. Sayangnya, investasi ini enggak dibarengi dengan pemahaman yang cukup. Hasilnya, cukup banyak yang malah menderita kerugian.
Masa krisis memang cenderung membuat pasar tidak stabil. Karena itu, penting untuk fokus pada investasi yang lebih aman dan terbukti stabil. Waspada segala instrumen yang tiba-tiba naik atau tiba-tiba turun.
Jika memang ingin melanjutkan investasi, akan lebih baik untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan alokasi di aset-aset defensif seperti obligasi berkualitas tinggi atau reksa dana yang mengikuti indeks pasar yang stabil.
Merevisi portofolio investasi untuk memastikan bahwa sebagian besar aset berada dalam investasi yang aman bisa mengurangi potensi kerugian selama ketidakpastian pasar. Ini adalah kiat mengatur keuangan untuk memastikan bahwa investasi tetap memberikan pengembalian yang stabil tanpa risiko besar.
6. Belanja Cerdas
Belanja cerdas adalah kunci untuk mengoptimalkan anggaran. Manfaatkan diskon dan promo yang ditawarkan toko bisa jadi kiat mengatur keuangan untuk mengurangi biaya belanja.
Membeli barang dalam jumlah grosir juga bisa lebih hemat, terutama untuk kebutuhan sehari-hari yang tahan lama seperti bahan makanan dasar dan produk kebersihan. Sebelum melakukan pembelian, luangkan waktu untuk membandingkan harga antar toko atau platform online. Perbandingan harga ini dapat membantu mendapatkan harga terbaik, mengurangi pengeluaran, dan memaksimalkan nilai setiap rupiah yang dihabiskan.
Baca juga: Trik Menabung Efektif di Tengah Krisis
Mempraktikkan kiat mengatur keuangan yang efektif sangat penting dalam mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian ekonomi. Dengan membuat anggaran ketat, membentuk dana darurat, menghindari utang baru, dan berbelanja dengan cerdas, stabilitas finansial dapat dipertahankan.
Selain itu, diversifikasi penghasilan dan investasi yang hati-hati juga memainkan peranan penting dalam mengamankan masa depan finansial. Melalui langkah-langkah ini, dapat dihadapi berbagai tantangan finansial yang mungkin muncul selama krisis dengan lebih tenang dan terkontrol.
Yah, siapa sih yang mau dengan sukarela masuk ke masa krisis? Tapi, kalau kita siap, mau tantangan kayak gimana pun pasti bisa mencari solusi dengan baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Manifesting Keuangan untuk Menarik Kekayaan dengan Prinsip Law of Attraction
Manifesting keuangan bukan sekadar mengkhayal. Namun, lebih dari itu, strategi ini bisa dilakukan untuk menarik kekayaan.
Kamu percaya enggak dengan kekuatan berpikir positif? Saat kita berpikir positif, maka kita pun akan dikelilingi oleh hal positif.
Nah, kalau kamu percaya dengan pikiran positif, manifesting keuangan ini kurang lebih sama prinsipnya. Namun, fokusnya ke aspek keuangan.
Dalam manifesting ini, kita berusaha memahami bagaimana energi dan niat bisa mengubah arus finansial, hingga bisa menjadi awal dari transformasi besar dalam hidup.
Dengan teknik yang tepat, setiap orang dapat memperbaiki kondisi keuangannya. Ibaratnya, “magnet baik” akan menarik hal-hal baik mendekat. Mindset dan afirmasi yang baik soal keuangan akan menarik hal yang baik tentang keuangan juga. Inilah prinsip Law of Attraction.
Law of Attraction adalah prinsip yang menyatakan bahwa energi dan pikiran yang dikeluarkan seseorang dapat menarik kejadian, situasi, dan hasil yang serupa dalam hidup mereka. Inti dari konsep ini adalah bahwa dengan memfokuskan pikiran pada hal-hal positif atau negatif, seseorang dapat membawa pengalaman yang sesuai ke dalam realitasnya. Dengan kata lain, apa yang dipikirkan dan dirasakan cenderung memengaruhi apa yang terjadi dalam kehidupan.
Ih, emang iya? Coba yuk, kita lihat cara efektif untuk mengatur pikiran dan tindakan sehingga selaras dengan tujuan keuangan yang kita mau dengan prinsip Law of Attraction ini. Langkah-langkah ini tidak hanya meningkatkan kekayaan tetapi juga membawa keamanan finansial jangka panjang.
Table of Contents
3 Langkah Manifesting Keuangan dengan Prinsip Law of Attraction
1. Mengidentifikasi Keyakinan yang Membatasi tentang Uang
Untuk memanfaatkan Law of Attraction dalam manifesting keuangan, kamu harus mengenali dan mengubah keyakinan yang membatasi tentang uang.
Sejak kecil, berbagai keyakinan tentang uang telah terbentuk dan tertanam dalam diri setiap orang. Beberapa keyakinan itu adalah uang enggak tumbuh di pohon sehingga sulit didapat, uang enggak bisa membeli kebahagiaan, atau mungkin kamu percaya, bahwa uang hanya tertarik pada orang dengan privilege.
Nah, kalau kamu punya berbagai mindset sejenis seperti di atas, sekarang waktunya untuk mengenalinya sebagai “energi negatif” yang seharusnya kamu lepaskan.
Mengubah mindset, dan melihat uang sebagai sumber daya yang dapat diakses, mudah dijangkau, dan tidak terbatas akan memudahkanmu untuk membentuk kebiasaan dan pola pikir yang diperlukan untuk bisa mulai manifesting keuangan.
Salah satu cara efektif untuk menangani keyakinan terbatas tentang uang seperti di atas adalah melalui afirmasi positif. Seperti apa misalnya?
Contohnya sebagai berikut:
- Saya magnet uang. Semua yang saya sentuh bisa menjadi emas.
- Saya melepaskan segala pikiran dan emosi negatif tentang uang, dan saya bahagia sekarang.
- Saya bebas menggambarkan pengin apa pun dengan uang dan mimpi saya.
- Saya menciptakan semua uang yang saya inginkan dan butuhkan untuk melakukan segala yang ingin saya lakukan dalam hidup
- Saya membuat pilihan positif tentang apa yang akan dilakukan dengan uang saya dan menikmati energinya yang melimpah.
Dengan menggunakan afirmasi positif untuk melawan keyakinanmu yang membatasi sebelumnya, mindset tentang uang uang dapat dikembangkan. Dengan begitu, maanifesting dengan prinsip Law of Attraction mulai bekerja.
Apa yang dikatakan kepada diri sendiri menjadi sebuah keyakinan baru, dan keyakinan ini akan menjadi kenyataan.
Baca juga: Stop Mental Miskin: Ini Cara Kamu Berdaya dan Berhenti Merendahkan Diri Sendiri
2. Visualisasikan Kekayaan Seolah Sudah Terwujud
Manifesting keuangan dengan prinsip Law of Attraction mengajarkan bahwa apa yang dipercayai dalam pikiran, dan kemudian diproyeksikan ke luar akan menarik hal yang sama.
So, kalau kamu pengin menarik kekayaan, maka visualisasikan seolah-olah kekayaan itu sudah bisa kamu miliki.
Ini bukan delulu atau halu ya. Memvisualisasikan kehidupan dengan kekayaan yang diinginkan enggak cuma menciptakan pola pikir yang lebih terbuka terhadap keuntungan finansial lo! Justru, hal ini akan membuatmu bisa membayangkan seperti apa hidup setelah mencapai tujuan tersebut. Ini adalah proyeksi, bukan halusinasi.
Hal ini bisa menjadi motivasi kuat yang mendorongmu untuk terus bergerak maju saat menghadapi kesulitan.
Memvisualisasikan uang seolah sudah dimiliki juga menciptakan abundance mindset—pola pikir kelimpahan, bukan kekurangan.
Banyak orang kaya enggak menemui kesulitan untuk menjadi lebih kaya karena mereka melihat uang yang belum dimiliki sebagai sesuatu yang berlimpah dan dapat diperoleh. Sementara itu, uang yang sudah dimiliki dilihat sebagai alat untuk menghasilkan lebih banyak lagi uang. Uang bukan sesuatu yang harus dilindungi atau disimpan.
Pola pikir kelimpahan ini dapat muncul secara alami saat memiliki banyak uang. Namun, juga bisa dikembangkan dengan cara manifesting keuangan; dengan memvisualisasikan uang sebagai sesuatu yang sudah dimiliki secara berlimpah.
Nah, kalau butuh “bantuan” untuk mulai memvisualisasikan, coba bawa uang seratus ribuan di dompet. Langkah sederhana ini bisa membuatmu merasa lebih kaya dan menghindarkan dari berkata bahwa kamu enggak pernah punya uang. Pada gilirannya, hal ini juga akan menghindarkanmu dari keterbatasan mindset tentang uang.
3. Semesta Akan Memberikan Lebih Banyak
Semesta-kung! Semesta mendukung!
Selalu ingat, bahwa semesta akan memberikan lebih banyak dari apa yang disyukuri. Jangan pernah meremehkan kekuatan rasa syukur.
Hal-hal yang disyukuri cenderung akan dikejar dengan penuh semangat. Bersyukur secara tulus juga cenderung mengeliminasi keyakinan yang membatasi—seperti yang sudah dijelaskan di atas—dan membuatmu lebih mudah manifesting keuangan.
So, saat mengadopsi pola pikir yang lebih positif mengenai uang untuk memanfaatkan Law of Attraction, jangan lupakan pentingnya bersyukur. Bersyukurlah atas uang yang dimiliki. Bersyukurlah atas setiap kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak uang, dan bersyukurlah ketika kesempatan itu membuahkan hasil.
Tak peduli berapa banyak atau sedikit uang yang dihasilkan saat ini, sikap bersyukur sangat penting untuk bisa mendapatkan lebih banyak.
Dengan mempraktikkan manifesting keuangan, jalan menuju kekayaan menjadi lebih terbuka.
Baca juga: Keuangan Adalah Maut kalau Kamu Melakukan 7 Hal Ini!
Jangan lupa untuk belajar pengelolaan keuangan yang efektif, setelah berhasil manifesting keuangan. Ini penting untuk memaksimalkan hasil dari setiap usaha manifestasi. Semakin baik pengelolaan keuangan, semakin besar rasa syukur yang dirasakan.
Mari mulai perjalanan menuju masa depan finansial yang lebih cerah dan terjamin dengan langkah kecil hari ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Gaji TikTok: Apa Saja Sumber Pendapatannya?
Mengetahui sumber gaji TikTok menjadi penting seiring bertumbuhnya platform ini sebagai ladang penghasilan. Banyak konten kreator menjadikan TikTok sebagai panggung utama untuk berkreasi sekaligus menghasilkan uang. Dengan variasi konten yang ditawarkan, potensi untuk mendapatkan penghasilan menjadi lebih terbuka.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan uang dari TikTok mulai dikenal luas. Dari iklan hingga donasi, opsi yang tersedia memberikan peluang bagi konten kreator untuk meraih penghasilan. Fokus pada pembahasan mendalam mengenai setiap metode bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang cara kerja sistem monetisasi di TikTok.
Table of Contents
Pengin Dapat Gaji TikTok, Beberapa Hal yang Mesti Dipahami Dulu
TikTok telah terbukti sebagai platform yang efektif untuk menghasilkan uang. Banyak kreator di platform ini berhasil meraih kekayaan berkat popularitas mereka.
Untuk kreator baru, gaji TikTok bisa bervariasi. Seiring bertambahnya pengikut, peluang untuk mendapatkan uang juga meningkat. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan uang melalui TikTok mencakup membuat konten yang menarik dan berkolaborasi dengan merek.
Pendapatan utama dari TikTok sebagian besar sebenarnya enggak langsung berasal dari platform itu sendiri, melainkan dari aktivitas yang dilakukan di sana. TikTok belum menawarkan skema monetisasi yang stabil dan umum seperti yang ada di YouTube melalui program kemitraannya.
Dulu, TikTok pernah mengadakan Creator Fund, yang memberi insentif finansial kepada kreator dengan pengikut lebih dari 10.000. Namun, program ini sudah tidak enggak dilanjutkan lagi.
Ada juga TikTok Pulse, yang menyediakan sistem bagi hasil dari iklan. Namun, ini belum tersedia bagi kreator TikTok di Indonesia.
Jadi, bagaimana kreator TikTok bisa menghasilkan uang? Pendapatan mereka bisa datang dari berbagai sumber seperti hadiah selama siaran langsung, komisi dari program afiliasi, dan kerja sama dengan brand. Pendapatan seorang kreator bergantung pada berbagai usaha yang mereka lakukan.
Baca juga: Kalkulasi Gaji YouTuber Pemula: Memulai Karier di YouTube dengan Benar
Macam-Macam Pendapatan Gaji TikTok
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan penghasilan atau gaji TikTok.
1. Gift saat Live
Salah satu cara kreator TikTok dengan 100 ribu pengikut menghasilkan uang adalah melalui hadiah selama siaran langsung. Hadiah ini adalah bentuk dukungan virtual yang diberikan oleh penonton.
Hadiah ini kemudian bisa ditukar menjadi ‘diamond’ yang dapat diuangkan dan ditransfer ke rekening bank yang terdaftar pada TikTok.
Untuk dapat melakukan siaran langsung dan menerima hadiah, seorang kreator harus berusia minimal 18 tahun dan memiliki minimal 1.000 pengikut. Fitur siaran langsung akan terbuka di antarmuka kamera TikTok setelah memenuhi kriteria ini.
Hadiah yang diberikan memiliki variasi harga dari $0.01 sampai $500, sehingga total pendapatan dari hadiah ini bergantung pada keikhlasan penonton.
Untuk meningkatkan penerimaan hadiah, kreator bisa menginformasikan penonton tentang sistem hadiah ini, yang merupakan praktik umum di kalangan kreator TikTok. Penting juga untuk mengucapkan terima kasih atas setiap hadiah yang diterima sebagai bentuk penghargaan kepada penonton yang telah memberikan dukungan.
2. Sponsored Content
Gaji TikTok juga bisa berasal dari konten bersponsor. Untuk bisa mendapatkannya, konten kreator bisa kerja sama dengan brand.
Konten bersponsor umumnya ditujukan untuk mempromosikan produk atau layanan dari brand yang terlibat. Rincian kerja sama dan pembayaran biasanya dibahas dan disepakati bersama sebelumnya.
Kesempatan kerja sama ini terbuka lebar jika informasi yang relevan disertakan dalam profil. Sebaiknya tuliskan di bio, seperti “Untuk kerja sama, hubungi via DM.” atau sejenisnya.
Dengan cara ini, kemungkinan untuk bermitra dengan brand bisa meningkat, dan brand berpeluang untuk bersedia mensponsori dalam periode yang telah disepakati.
3. Program Afiliasi untuk Kreator TikTok
Kreator juga dapat memperoleh gaji TikTok dari program afiliasi. Dalam program ini, kreator bisa berkolaborasi dengan brand untuk mempromosikan produk melalui video TikTok atau platform media sosial lain.
Komisi diperoleh dari setiap pembelian yang terjadi melalui rekomendasi kreator. Tingkat komisi bervariasi, mulai dari 5% hingga 30% per transaksi, memberikan kesempatan untuk pendapatan yang signifikan jika berhasil menarik banyak pembeli.
Memulai program afiliasi cukup sederhana. Untuk TikTok, kreator hanya memerlukan minimal 2.000 pengikut dan pendaftaran di TikTok Shop untuk bergabung.
Dalam setiap program afiliasi, prosesnya mirip. Kreator akan memilih produk yang ingin dipromosikan, kemudian menerima link afiliasi untuk setiap item tersebut. Link ini ditempatkan dalam deskripsi video agar audiens bisa mengakses dan melakukan pembelian dengan mudah. Penting untuk memilih produk yang relevan dengan minat dan kebutuhan pengikut di TikTok.
4. Donasi
Penggemar yang setia sering kali memberikan dukungan finansial kepada kreator favorit mereka sebagai bentuk penghargaan. Dukungan ini juga bisa dianggap sebagai gaji TikTok.
Jumlah uang yang diterima dari dukungan ini bisa beragam tiap bulan. Namun, tidak jarang penggemar memberikan sumbangan dalam jumlah besar. Hal ini lebih mungkin terjadi jika konten yang dibuat konsisten berkualitas tinggi dan menarik minat penonton.
Untuk dapat menerima dukungan ini, diperlukan platform yang memungkinkan penggemar memberikan donasi atau tip. Beruntung, saat ini tersedia banyak opsi platform yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dukungan dari penggemar.
5. Pendapatan dari Merchandise
Salah satu cara mendapatkan gaji TikTok yang lain adalah melalui penjualan merchandise. Jika sudah memiliki followers banyak, cara ini dapat sangat menguntungkan.
Misalnya, menjual kaus dengan desain sendiri, yang disesuaikan dengan persona yang selama ini digunakan. Lalu, dari kaus bisa dikembangkan ke berbagai barang lainnya juga. Jika menambah variasi produk, potensi pendapatan bisa meningkat signifikan.
Namun, untuk sukses menjual merchandise, diperlukan jumlah follower yang besar karena tidak semua akan tertarik membeli produk yang ditawarkan.
Untuk maksimalisasi pendapatan dari merchandise, penting untuk merencanakan produk dengan baik. Produk bisa dipasarkan melalui marketplace online. Tautan penjualan bisa disertakan dalam deskripsi video agar mudah diakses oleh pengikut.
Baca juga: Mengelola Keuangan untuk Generasi TikTok: Dari FOMO ke JOMO (Joy of Missing Out)
Nah, kalau sudah dapat gaji TikTok, pastinya kemudian kamu harus belajar untuk mengelolanya dengan baik. Pasalnya, ya percuma saja kamu bisa mendapatkan penghasilan jutaan, kalau enggak tahu cara mengaturnya. Bisa-bisa, kamu kerja terus, tetapi uang enggak terkumpul.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengapa Belajar Arus Kas Penting untuk Keuangan Pribadi, dan Mulai dari Mana?
Memahami dan mengelola keuangan pribadi adalah kunci untuk menjalani hidup dengan baik. Belajar arus kas adalah salah satu bagian dari pengelolaan anggaran yang lebih efektif, memungkinkan pemantauan pemasukan dan pengeluaran dengan lebih teliti.
Kesadaran tentang penggunaan uang—ke mana saja uang pergi—dalam kehidupan sehari-hari dapat menghindarkanmu dari risiko keuangan yang enggak diinginkan.
Banyak orang sering kali terjebak dalam situasi finansial yang sulit karena enggak paham prinsip arus kas, atau cash flow ini. Padahal, pengetahuan ini tuh basic banget dalam keuangan.
Dengan belajar arus kas, kamu enggak hanya bisa mengurangi kemungkinan terlilit utang, tetapi kamu pun bisa membuat rencana keuangan yang komprehensif, yang nantinya akan berdampak baik dalam jangka panjang.
Pertanyaan besarnya adalah, dari mana sebaiknya memulai proses pembelajaran ini? Nah, coba yuk, kita bahas. Semoga bisa memberikan wawasan serta sumber daya tambahan yang dapat diakses untuk memulai perjalanan keuangan yang lebih terkontrol.
Table of Contents
Mengapa Belajar Arus Kas Itu Penting?
Belajar arus kas sangat penting untuk keuangan pribadi karena beberapa alasan utama. Coba kita lihat satu per satu.
1. Pengelolaan Keuangan
Belajar arus kas dan kemudian memahaminya dapat membantumu dalam mengelola pendapatan dan pengeluaran sehari-hari. Dengan mengetahui berapa banyak uang yang masuk dan keluar, kamu akan dapat membuat anggaran yang lebih efektif. Dengan tahu apa saja penggunaannya, kamu pun bisa menghindari kehabisan uang sebelum akhir bulan.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kita Perlu Cek Cash Flow Berkala
2. Perencanaan Keuangan
Arus kas yang baik akan mempermudah pembuatan rencana keuangan jangka panjang, seperti untuk pendidikan, pembelian rumah, atau pensiun. Karena dengan tahu arus kas keuangan kita sendiri, kita bisa mengatur prioritas pengeluaran dan menabung atau berinvestasi dengan lebih teratur.
3. Menghindari Utang
Dengan memonitor arus kas, kamu bisa menghindari mengambil utang yang enggak perlu. Jika pengeluaran melebihi pendapatan, arus kas yang tercatat dengan baik akan memberikan peringatan secara dini. Dengan begitu, kamu pun dapat segera mengambil tindakan pengendalian, misalnya dengan mengurangi pengeluaran atau mencari sumber pendapatan tambahan.
4. Kesiapan Darurat
Dengan pemahaman yang baik tentang arus kas, kamu pun bisa lebih siap menghadapi situasi darurat finansial. Mengetahui seberapa banyak cadangan keuangan yang tersedia dan seberapa cepat bisa diakses itu penting banget loh, dalam menghadapi keadaan tak terduga.
5. Investasi yang Lebih Baik
Kalau kamu tahu kecukupan dana yang beredar melalui arus kas, kamu juga akan lebih mudah dalam mengambil keputusan investasi. Dengan pemahaman arus kas yang baik, kamu bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi atau menarik investasi tanpa mengganggu kestabilan keuangan.
So, secara keseluruhan, memahami arus kas memberikan kontrol yang lebih besar atas keuangan pribadi, mengurangi stres finansial, dan membantu mencapai tujuan keuangan yang lebih besar.
Mau Belajar Arus Kas, Mulai dari Mana?
Nah, sudah tahu pentingnya belajar arus kas, terus untuk memulai belajar arus kas dalam keuangan pribadi dari mana? Kamu bisa mencoba beberapa sumber dan metode berikut.
1. Buku Keuangan Pribadi
Cari buku yang fokus pada dasar-dasar manajemen keuangan pribadi. Buku-buku seperti “Rich Dad Poor Dad” oleh Robert Kiyosaki atau “The Total Money Makeover” oleh Dave Ramsey memberikan penjelasan yang baik tentang pentingnya arus kas.
2. Kursus Online
Platform seperti Udemy juga menawarkan kursus tentang dasar-dasar keuangan pribadi yang mencakup topik tentang arus kas. Sudah tahu belum, kalau QM Financial juga punya beberapa paket kursus di Udemy? Sudah dong ya.
3. Aplikasi Keuangan Pribadi
Gunakan aplikasi keuangan seperti Mint, YNAB (You Need A Budget), atau Quicken yang dapat membantumu melacak pemasukan dan pengeluaran serta memahami arus kasmu dalam praktik nyata. Dengan langsung praktik, kamu akan mendapat pelajaran langsung, bahkan dari kesalahan-kesalahanmu sendiri.
4. Blog dan Website Keuangan
Situs web seperti punya QM Financial ini, juga NerdWallet, Investopedia, dan The Simple Dollar menyediakan artikel dan panduan yang berguna tentang belajar arus kas dan keuangan pribadi secara umum. Kamu bisa mencari artikel yang sesuai dengan topik yang kamu pengin pelajari.
5. Workshop dan Seminar
Ikuti workshop atau seminar keuangan yang sering diselenggarakan oleh bank atau institusi keuangan. Ini bisa memberikan wawasan langsung dan nasihat dari para ahli.
QM Financial juga punya beragam kelas online yang akan membantumu menjadi perencana keuangan untuk diri dan keluarga sendiri loh. Ada beragam topik yang bisa kamu pilih, mulai dari yang basic sampai yang advanced. Belajar arus kas juga termasuk di dalamnya, ada kelas How to Manage Your Cash Flow. Kamu bisa cek jadwal dan segera daftar jika kelas tersedia.
Baca juga: Mengoptimalkan Manfaat dari Kelas Keuangan Online
Memulai perjalanan untuk belajar arus kas bisa jadi cukup menantang, tetapi manfaat jangka panjangnya tak terbantahkan.
Dengan alat dan sumber yang tepat, pengelolaan keuangan pribadi menjadi lebih terstruktur dan bisa lebih mudah dibuat rencana. Langkah-langkah kecil dalam memahami bagaimana uang bergerak dalam kehidupan sehari-hari akan membentuk fondasi yang kuat untuk keputusan finansial di masa depan. Dengan demikian, keuangan pun jadi lebih aman dan masa depan lebih cerah.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Strategi Work Life Balance untuk Para Ibu
Mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi atau work life balance menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu. Banyak menghabiskan waktu untuk keluarga dan juga pekerjaan sering kali menimbulkan stres dan kelelahan. Namun, dengan strategi yang tepat, hal itu bukan lagi halangan.
Di era modern, fleksibilitas dalam bekerja dan teknologi yang mendukung, memberikan peluang lebih besar untuk menyeimbangkan antara karier dan kehidupan keluarga. Melalui pendekatan yang cerdas dalam mengatur waktu dan prioritas, tercipta kesempatan untuk menikmati kedua aspek tersebut tanpa harus mengorbankan satu untuk yang lain.
Table of Contents
Work Life Balance untuk Para Ibu
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para ibu, agar bisa menjaga work life balance, sehingga lebih waras.
1. Tentukan Prioritas
Jadi ibu itu banyak tugasnya. Apalagi yang kerja dobel: di rumah dan di kantor. Jadi, kudu wajib banget paham prioritas kalau mau work life balance tercapai.
Tuliskan semua tugas yang perlu dikerjakan, baik di rumah maupun di tempat kerja. Daftarnya mencakup segala sesuatu dari tugas sehari-hari seperti memasak atau menjemput anak, hingga tugas-tugas besar seperti proyek kerja atau perawatan kesehatan keluarga.
Lalu kategorikan berdasarkan urgensinya. Gunakan metode matriks Eisenhower untuk mengategorikan tugas-tugas ini. Bagi menjadi empat kuadran:
- Penting dan mendesak
- Penting tetapi tidak mendesak
- Tidak penting tetapi mendesak
- Tidak penting dan tidak mendesak
Dengan begitu, tugas mana yang perlu segera ditangani dan mana yang dapat ditunda bisa jelas terlihat.
Baca juga: Beauty on a Budget: Perawatan Kulit Efektif dan Hemat untuk Ibu Modern
2. Rencana Harian dan Mingguan
Kunci untuk bisa melakukan semua tugas secara efektif dan efisien adalah perencanaan. Jadi, karena tugasnya banyak, manajemen waktu dan energi akan memegang peranan penting.
Luangkan waktu setiap minggu, misalnya pada Minggu sore, untuk merencanakan kegiatan minggu yang akan datang. Gunakan waktu ini untuk meninjau tugas-tugas yang belum selesai dan merencanakan tugas baru.
Tentukan blok waktu untuk tugas rutin seperti memasak, berbelanja, atau membersihkan rumah. Sisihkan waktu untuk tugas penting dan berdeadline, seperti proyek kerja atau janji temu dokter.
Sesuaikan tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi atau pekerjaan kreatif dengan waktu di mana kamu paling produktif. Misalnya, jika kamu lebih segar di pagi hari, jadwalkan tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran intensif pada waktu tersebut.
Untuk membuat plan ini, kamu bisa memanfaatkan beragam media. Seperti Google Calendar, atau berbagai aplikasi HP, atau bisa juga kamu membuat bullet journaling. Gunakan kode warna atau label untuk membedakan jenis tugas, seperti pekerjaan, kegiatan keluarga, kebutuhan pribadi, atau kegiatan sosial. Dengan begitu, kamu dengan cepat bisa melihat jenis aktivitas yang akan datang dan memudahkan pengelolaan waktu.
Sambil mempertahankan struktur, biarkan beberapa blok waktu kosong untuk kejutan atau tugas yang enggak terduga. Dengan begitu, ada ruang bernapas dalam jadwal sehingga kamu tidak merasa terlalu tertekan jika ada perubahan rencana.
3. Tetapkan Jam Kerja
Buat ibu yang bekerja dari rumah, tentukan jam kerja yang tetap dan informasikan kepada rekan kerja serta anggota keluarga. Pastikan semua pihak menghormati jadwal ini agar enggak mengganggu saat waktu istirahat atau keluarga.
Beri tahu rekan kerja tentang jam-jam di mana kamu mungkin akan slow response. Misalnya saat harus jemput anak sekolah, atau saat makan siang, atau pas harus masak untuk keluarga.
Siapkan area khusus di rumah yang digunakan hanya untuk bekerja. Ini membantu memisahkan kehidupan pribadi dari pekerjaan dan meningkatkan fokus.
4. Delegasikan
Anggota keluarga juga wajib memiliki tanggung jawab terhadap rumah yang menjadi tempat berteduh. Jadi, libatkan mereka dalam tugas-tugas rumah tangga.
Bagi tugas yang bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain atau oleh asisten rumah tangga, seperti membersihkan, mencuci, atau memasak. Pastikan setiap orang tahu tanggung jawab mereka dan setuju untuk membantu.
Jika anggaran memungkinkan, pertimbangkan untuk memanfaatkan jasa pekerja rumah tangga yang dapat mengambil alih sebagian tugas rumah, memberikan lebih banyak waktu untuk kamu dan keluarga.
5. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Work life balance itu memang soal bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri sih, kalau buat ibu.
Jadi, tentukan waktu khusus setiap hari atau minggu untuk aktivitas yang menenangkan atau menyenangkan, seperti membaca, yoga, atau hobi lain.
Pastikan diet seimbang dan cukup istirahat setiap malam. Rutin berolahraga untuk menjaga kondisi fisik dan mental yang optimal. Kurangi waktu di depan layar, terutama sebelum tidur, untuk meningkatkan kualitas tidurmu.
6. Menjaga Kesehatan Finansial
Siapa yang setuju nih, bahwa stres atau enggaknya ibu besar peluangnya dipengaruhi oleh kondisi keuangan? Ya, bukan matre sih, tetapi ini realistis.
So, mengelola keuangan dengan bijak juga menjadi kunci untuk mendukung work life balance. Membuat anggaran bulanan yang efektif membantu memonitor pengeluaran dan pendapatan, memastikan kamu dan keluarga enggak menghabiskan lebih dari yang kamu hasilkan, serta menyisihkan uang untuk tabungan dan kebutuhan mendesak.
Usahakan untuk terus menabung, meskipun hanya sedikit. Juga, kurangi utang agar dapat mengurangi beban keuangan dan stres. Investasi dalam pengembangan diri, seperti kursus atau buku, dapat membuka peluang karier dan meningkatkan pendapatanmu.
Penting juga untuk secara rutin menyesuaikan anggaran agar tetap relevan dengan situasi keuanganmu yang berubah. Dengan pendekatan yang terstruktur dan proaktif, kamu dapat mengurangi kekhawatiran finansial dan meningkatkan keseimbangan dalam kehidupanmu.
Baca juga: Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga yang Applicable di Tahun 2024
Menjaga work life balance terbukti memengaruhi kebahagiaan dan produktivitas. Mempraktikkan strategi yang efektif dapat membantu para ibu tidak hanya mencapai target karier, tetapi juga memberi ruang lebih untuk berkualitas bersama keluarga.
Dengan langkah yang tepat, keseimbangan ini bukan hanya mimpi, tetapi bisa menjadi kenyataan yang meningkatkan kualitas hidup setiap hari.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bagaimana Menentukan Usia Pensiun Ideal: 7 Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
Memilih waktu yang tepat untuk pensiun itu salah satu keputusan penting dalam hidup. Butuh pertimbangan matang untuk melakukannya.
Berbagai faktor memengaruhi usia pensiun, mulai dari kondisi kesehatan hingga situasi keuangan. Masing-masing faktor ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kapan sebaiknya mulai menikmati hari-hari tanpa beban kerja.
Menentukan usia pensiun ideal itu enggak semata-mata tentang mencapai batas usia tertentu. Karena usia buat pensiun toh sebenarnya relatif saja buat masing-masing orang. Karena, tergantung banget dengan profesi dan pekerjaannya.
Alih-alih, ini tentang memahami kapan kehidupan pribadi dan profesional berada di titik yang memungkinkan transisi mulus ke fase berikutnya.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti kebijakan pensiun perusahaan, tanggung jawab keluarga, dan rencana pasca-pensiun, setiap orang dapat membuat pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
Table of Contents
7 Faktor yang Berpengaruh Besar terhadap Penentuan Usia Pensiun
Nah, apa saja yang biasanya memengaruhi keputusan untuk usia pensiun? Ada beberapa nih.
1. Kesehatan
Kesehatan ini jadi faktor terpenting yang harus dipertimbangkan dalam menentukan usia pensiun yang ideal. Kondisi kesehatan yang baik memungkinkan seseorang untuk terus bekerja lebih lama, memanfaatkan keahlian dan pengalaman yang telah dimiliki. Sebaliknya, masalah kesehatan yang serius mungkin memaksa seseorang untuk pensiun lebih awal dari yang direncanakan.
So, yuk, jaga kesehatan melalui diet yang seimbang, olahraga teratur, dan pemeriksaan kesehatan rutin. Dengan demikian, kamu pun dapat memiliki lebih banyak pilihan mengenai kapan kamu ingin pensiun.
Baca juga: Ini 4 Dampak Terbesar Persiapan Masa Pensiun yang Mepet, Jangan Menunda!
2. Kondisi Keuangan
Keadaan keuangan adalah faktor penting dalam menentukan usia pensiun yang ideal. Kenapa begitu?
Ya, kalau dana pensiunmu cukup, kamu bisa saja memutuskan hari ini pengin pensiun dan berhenti bekerja. Memiliki keuangan yang solid memungkinkan transisi yang lebih mulus ke masa pensiun, mengurangi ketergantungan pada pekerjaan sebagai sumber pendapatan utama.
So, perencanaan keuangan yang baik dan manajemen aset yang bijaksana dari awal karier itu penting. Karena dengan begitu, kamu punya pilihan pensiun yang lebih fleksibel dan enggak dipaksakan oleh kebutuhan finansial. Jangankan 10 tahun lagi, hari ini juga bisa kalau kamu mau.
3. Kebijakan Pensiun
Kebijakan pensiun yang ditetapkan oleh perusahaan dan negara juga memengaruhi keputusan kapan bisa pensiun.
Di Indonesia, ada BPJS Ketenagakerjaan yang menawarkan manfaat pensiun yang menjamin penghasilan tetap setelah masa kerja. Manfaat ini bisa berupa dana pensiun yang didasarkan pada lama kerja dan besaran gaji yang telah diterima. Batas usia pensiun di BPJS Ketenagakerjaan ditetapkan pada
Ada perusahaan yang punya kebijakan pensiun sendiri. Mereka menawarkan manfaat tambahan selain BPJS Ketenagakerjaan, misalnya seperti bonus pensiun atau skema pensiun swasta yang lebih menguntungkan.
Kebijakan-kebijakan ini enggak hanya dapat memberikan jaminan keuangan setelah pensiun untuk karyawannya, tetapi juga memberikan kepastian mengenai usia pensiun yang ideal berdasarkan kriteria tertentu yang harus dipenuhi.
4. Kebutuhan dan Tanggung Jawab Pribadi
Kewajiban keluarga, misalnya ada yang sakit dan butuh perawatan yang lebih intensif, bisa membuat kamu mempercepat pensiun, karena harus fokus merawat. Atau, sebaliknya, malahan menunda usia pensiun, karena butuh dana lebih banyak.
Sebaliknya, jika tanggung jawab keluarga berkurang—misalnya, anak-anak sudah mandiri—maka kamu pun bisa memilih untuk pensiun lebih awal. Selain itu, kebutuhan pribadi seperti keinginan untuk melakukan perjalanan, mengejar hobi, atau mengurangi stres juga bisa menjadi faktor penting yang memengaruhi keputusan untuk pensiun.
Memahami dan menyeimbangkan kebutuhan dan tanggung jawab ini dapat membantumu menentukan usia pensiun yang paling sesuai, memastikan bahwa diri kamu sendiri dapat menikmati masa pensiun dengan lebih puas.
5. Jenis Pekerjaan
Pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik berat, seperti di bidang konstruksi atau pertanian, cenderung lebih sulit untuk dilanjutkan hingga usia lanjut, karena risiko cedera atau penurunan stamina. So, kalau kamu bergelut di profesi ini bisa jadi kamu mesti mempertimbangkan pensiun lebih awal untuk menghindari risiko kesehatan.
Di sisi lain, orang lain yang memiliki pekerjaan yang kurang menuntut fisik atau yang sangat menikmati pekerjaannya akan cenderung memilih untuk bekerja lebih lama.
Kepuasan kerja yang tinggi acap kali membuat pensiun bukan sebagai kebutuhan. Banyak orang yang bekerja sesuai dengan minat dan passion ini ingin terus berkontribusi secara profesional lebih lama.
Memahami bagaimana pekerjaan memengaruhi kesejahteraan fisik dan kepuasan secara psikologis dapat membantu untuk membuat keputusan pensiun yang tepat waktu dan memuaskan.
6. Rencana Pasca Pensiun
Rencana pasca-pensiun juga memainkan peran penting dalam menentukan kapan seseorang memilih untuk pensiun. Memiliki kegiatan yang terstruktur dan bermakna setelah pensiun, seperti terlibat dalam kegiatan sukarela, mengejar hobi lama atau baru, atau bahkan bekerja paruh waktu, bisa memberikan insentif untuk memulai masa pensiun lebih awal.
Kegiatan ini enggak hanya memberikan kesenangan dan kepuasan, tetapi juga membantu menjaga kesehatan mental dan fisik, mengurangi risiko depresi yang sering terjadi setelah pensiun.
Di sisi lain, kurangnya rencana yang solid bisa bikin kita jadi merasa ragu untuk pensiun. Kita bisa merasa khawatir akan nganggur, dan kehilangan interaksi sosial yang biasa diperoleh dari pekerjaan.
So, merencanakan kegiatan pasca-pensiun yang memenuhi dan memberi tujuan dapat sangat memengaruhi kapan dan bagaimana kita memutuskan untuk mengakhiri karier profesional.
7. Kondisi Ekonomi
Ini bisa dibilang beragam faktor eksternal sih. Secara pribadi, kestabilan keuangan—seperti besarnya tabungan, utang, dan investasi—dapat menentukan kesiapan untuk pensiun.
Di sisi lain, faktor ekonomi makro seperti kondisi pasar tenaga kerja, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi global juga berperan. Misalnya, dalam kondisi ekonomi yang buruk, dengan tingkat pengangguran yang tinggi atau pasar saham yang tidak stabil, bisa saja kita jadi memilih untuk terus bekerja lebih lama untuk memastikan keamanan finansial yang lebih baik.
Sebaliknya, dalam ekonomi yang kuat dengan pasar tenaga kerja yang stabil, pensiun dini bisa jadi tampak lebih menarik dan terjangkau. Oleh karena itu, memantau dan menyesuaikan rencana pensiun berdasarkan kondisi ekonomi pribadi dan luas sangat penting untuk memastikan transisi yang aman dan nyaman ke masa pensiun.
Baca juga: 6+ Investasi Terbaik untuk Meningkatkan Uang Pensiun
Memilih usia pensiun yang ideal memerlukan pertimbangan dari berbagai faktor yang telah dijelaskan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek ini, memutuskan kapan harus pensiun menjadi lebih mudah dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Proses ini memastikan bahwa pensiun tidak hanya tepat waktu, tetapi juga memberikan kepuasan maksimal.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengenal Money Dysmorphia: Gangguan Persepsi Keuangan yang Sering Terabaikan
Pernah dengar money dysmorphia? Sepertinya istilah ini asing ya, tetapi kalau kamu paham maksudnya, bisa jadi kemudian kamu akan merasa banyak menjumpai fenomena ini di sekitar kamu. Atau, lebih parah, kamu sendiri mengalaminya.
Money dysmorphia dapat memengaruhi banyak orang dalam cara mereka melihat dan mengelola keuangan pribadi. Gangguan ini menyebabkan distorsi dalam persepsi keamanan finansial. Orang yang mengalami “penyakit” ini bisa merasa terlalu miskin atau terlalu kaya dibandingkan dengan realita yang sebenarnya.
Dalam dunia yang semakin terobsesi dengan gambaran kekayaan dan status sosial, penting untuk memahami bagaimana money dysmorphia dapat memengaruhi pengambilan keputusan keuangan dan kesejahteraan emosional.
Memisahkan fakta dan perasaan tentang uang bisa menjadi langkah pertama untuk menghadapi dan mengelola kondisi ini dengan lebih efektif.
Table of Contents
Apa Maksudnya Money Dysmorphia?
Mengutip secara bebas artikel dari The New York Times, money dysmorphia adalah kondisi psikologis pada seseorang yang membuatnya memiliki persepsi yang terdistorsi—atau berbeda—tentang situasi keuangannya sendiri.
Orang dengan money dysmorphia mungkin merasa punya lebih sedikit uang daripada kenyataannya, atau sebaliknya, merasa lebih kaya daripada kondisi finansial sebenarnya.
Kondisi ini lantas bisa menyebabkan kecemasan, perilaku pengeluaran yang tidak sehat, dan kesulitan dalam mengelola keuangan secara efektif. Gangguan ini sering terkait dengan masalah harga diri dan bisa dipengaruhi oleh tekanan sosial atau pengalaman masa lalu.
Baca juga: Stop Mental Miskin: Ini Cara Kamu Berdaya dan Berhenti Merendahkan Diri Sendiri
Apa yang Menyebabkan Money Dysmorphia?
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami money dysmorphia. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Pengalaman Masa Kecil
Pengalaman keuangan di masa kecil, seperti melihat orang tua yang sering cemas atau bergumul dengan masalah keuangan, bisa memengaruhi cara seseorang memandang uang saat dewasa.
2. Tekanan Sosial
Media sosial memang menjadi “pemicu” utama money dysmorphia ini di zaman sekarang. Adanya tekanan untuk memenuhi standar kekayaan atau gaya hidup tertentu bisa membuat seseorang merasa enggak cukup berkecukupan, meskipun kenyataannya enggak begitu.
Kalau kata netijen teh, “Enggak bersyukur!”
Terus-menerus membandingkan situasi keuangan dengan orang lain yang tampak lebih sukses atau stabil di media sosial seperti ini sangat bisa menimbulkan persepsi yang terdistorsi tentang keadaan finansial sendiri.
3. Masalah Kejiwaan
Gangguan kecemasan atau depresi juga bisa memengaruhi cara seseorang mempersepsikan realitas, termasuk kondisi keuangan mereka. Delulu, kalau kata gen Z.
4. Kurangnya Pendidikan Keuangan
Kurangnya pemahaman tentang pengelolaan uang dan perencanaan keuangan juga bisa menimbulkan money dysmorphia ini. Orang jadi merasa enggak aman atau enggak yakin tentang kondisi keuangannya sendiri, karena mereka tak terbiasa mencatat keuangan, enggak pernah financial check up.
5. Pengalaman Traumatis Terkait Uang
Misalnya seperti pernah kehilangan pekerjaan, sempat punya utang yang besar, atau mengalami kebangkrutan. Hal-hal seperti ini bisa meninggalkan trauma yang memengaruhi cara seseorang berpikir tentang uang dan keamanan finansial.
Nah, jika kamu mengalami money dysmorphia seperti ini, memahami penyebab timbulnya ini menjadi penting. Pasalnya, dengan begitu, kamu bisa mengidentifikasi cara-cara yang tepat dalam mengatasinya. Bahkan kalau perlu, kamu bisa menacri konseling keuangan atau terapi psikologis.
Dampak dari Money Dysmorphia
Tak bisa disepelekan, dampak money dysmorphia bisa sangat negatif. Bahkan, tak cuma untuk diri sendiri, tetapi juga cukup luas, baik secara finansial maupun psikologis, dan bisa melibatkan orang lain juga. Misalnya seperti apa?
1. Perilaku Pengeluaran yang Buruk
Kecenderungan ini bisa membuat pengeluaran menjadi berlebihan karena merasa enggak pernah cukup. Atau, bisa juga terjadi penghematan ekstrem dalam belanja karena takut kehabisan uang, bahkan jika finansialnya stabil.
2. Kecemasan dan Stres
Kamu jadi punya kekhawatiran yang konstan tentang uang, baik nyata maupun hanya di bayanganmu saja. Hal ini kalau dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan stres berat dan akhirnya memengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.
3. Dampak pada Hubungan
Ketidakstabilan dalam cara memandang keuangan juga dapat menyebabkan konflik dengan pasangan, keluarga, atau teman. Terutama jika perilaku keuangan yang buruk berdampak pada orang lain.
4. Enggak Mau Mengelola Keuangan
Muncul akibat kurangnya edukasi keuangan, ditambah lagi dampak bahwa kamu semakin menghindari pengelolaan keuangan karena takut atau cemas. Akibatnya ya bisa diduga, akan ada potensi masalah keuangan yang lebih besar, seperti utang tidak terkontrol atau kurangnya tabungan untuk masa depan.
5. Dampak Karier
Munculnya masalah mengenai persepsi uang ini juga bisa menghalangi kamu dari menjalani karier yang sehat. Bahkan, malah bisa mendorong kamu untuk bekerja berlebihan. Keduanya ini dapat merusak kesejahteraan jangka panjang loh!
6. Masalah Kesehatan Fisik
Pada akhirnya, semua stres yang ditimbulkan akan berpengaruh juga pada masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, atau tekanan darah tinggi.
Mengatasi money dysmorphia akan memerlukan pendekatan menyeluruh. Tetapi yang pasti, kamu memang kudu sadar dulu bahwa kamu mengalaminya.
Apa yang Harus Dilakukan agar Tak Harus Mengalami Money Dysmorphia?
Untuk menghindari atau mengelola money dysmorphia, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Edukasi Keuangan
Meningkatkan pengetahuan tentang manajemen keuangan, investasi, dan perencanaan keuangan dapat membantumu merasa lebih percaya diri dan mengendalikan keuangan pribadi kamu.
So, coba ceki-ceki kelas keuangan yang QM Financial tawarkan ya. Kamu bisa memilih kelas yang paling kamu butuhkan lebih dulu sekarang, agar bisa terhindar dari money dysmorphia. Akan lebih bagus lagi jika kamu ikut kelas secara berkelanjutan, dari kelas basic hingga mencapai kelas advanced, agar pengetahuan keuanganmu bisa berkembang optimal.
2. Pengaturan Anggaran
Buat rencana keuangan, terutama buat tujuan keuangan kamu. Dengan adanya tujuan keuangan, kamu bisa lebih tahu kebutuhan uang yang kamu perlukan sehingga tak lagi delulu mengenai kondisi keuanganmu.
Membuat dan mematuhi anggaran yang realistis dapat membantumu merasa lebih terkontrol atas keuangan pribadi kamu dan mengurangi kecemasan.
3. Meditasi dan Mindfulness
Belajar praktik-praktik meditas dan mindfulness. Kamu bisa mencarinya di YouTube, ada banyak video yang bisa kamu praktikkan sebagai pemula.
Praktik ini bisa mengurangi stres dan membantumu menjaga perspektif yang lebih seimbang tentang keuangan dan kekayaan.
4. Menghindari Perbandingan Sosial
Kurangi deh waktu di media sosial. Kalau di Instagram, kamu bisa mengatur berapa jam dalam sehari yang boleh kamu habiskan untuk scroll.
Cobalah untuk fokus pada tujuan pribadi daripada membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Dengan begitu, kamu dapat mengurangi perasaan enggak pernah cukup tersebut.
5. Mengakui dan Mengelola Emosi
Mengenali bagaimana emosi memengaruhi keputusan keuangan dan belajar cara mengelola emosi tersebut bisa mengurangi pengambilan keputusan keuangan yang didorong oleh kecemasan atau ketakutan.
Untuk bisa melakukannya, kamu bisa menemukan orang yang tepat untuk diajak ngobrol. Berbicara tentang kekhawatiran keuangan dengan keluarga atau teman dapat membantu mengurangi beban emosional dan memberikan perspektif baru yang bisa jadi lebih objektif untukmu.
Baca juga: Sudah Saatnya Kita Perhatikan Kesehatan Mental, Fisik, dan Finansial secara Seimbang
Memahami money dysmorphia dan dampaknya memberikan kesempatan untuk mengubah cara pengelolaan keuangan dengan lebih sehat. Dengan pendekatan yang tepat, gangguan ini bisa ditangani, membuka jalan menuju kesehatan finansial dan emosional yang lebih baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!