Kenapa gaji kecil sering menjadi pertanyaan penting? Gaji yang diterima oleh pekerja bisa berbeda-beda, bahkan untuk posisi yang sama dalam satu perusahaan. Misalnya, dua manajer di satu perusahaan yang sama bisa jadi memiliki penghasilan yang enggak sama. Hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengalaman kerja, pendidikan, dan kinerjanya.
Ketika gaji yang diterima cukup besar, biasanya ya enggak banyak pertanyaan yang muncul. Namun, ketika menyadari kenapa gaji kecil, banyak yang mulai bertanya-tanya apa penyebabnya.
Table of Contents
Faktor Penyebab Kenapa Gaji Kecil
Kenapa gaji kecil menjadi pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang saat membandingkan penghasilan mereka dengan orang lain? Ternyata ada sejumlah hal yang bisa memengaruhi besar kecil gaji yang kita terima sebagai karyawan.
1. Pendidikan Standar
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa pendidikan tinggi sering dikaitkan dengan peluang mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Meskipun terdapat contoh pengusaha sukses yang enggak menyelesaikan pendidikan tinggi, statistik umumnya menunjukkan tren yang berbeda.
Orang-orang dengan latar belakang pendidikan tinggi cenderung memiliki penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki pendidikan yang lebih rendah. Hal ini mungkin karena pendidikan tinggi memberikan akses ke pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan pengetahuan yang lebih dalam, yang sering kali dinilai dengan gaji yang lebih tinggi dan menjadi pertanyaan kenapa gaji kecil.
Baca juga: 5 Langkah Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji 3 Juta
2. Usia Muda
Usia muda juga sering juga menjadi penyebab kenapa gaji kecil. Biasanya, orang yang berumur 25 tahun ke bawah mendapatkan gaji yang lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang lebih tua, seperti di atas usia 25 atau 30 tahun.
Wajar sih, karena pengalaman kerja yang bertambah seiring berjalannya waktu. Dengan bertambahnya tahun, pengetahuan dan keterampilan di suatu bidang kerja juga meningkat. Pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan nilai seorang pekerja di pasar kerja. Oleh karena itu, penghasilan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia dan pengalaman.
3. Minim Pengalaman
Pengalaman kerja yang minim juga bisa berpengaruh pada tingkat gaji yang diterima dan menjadi penyebab kenapa gaji kecil. Semakin banyak dan lama pengalaman yang dimiliki, semakin tinggi pula nilai jual di pasar kerja.
Jadi, jika seseorang baru mulai bekerja di atas usia 25 tahun, gaji yang diterima mungkin tidak sebesar mereka yang telah memulai karier yang sama tiga tahun lebih awal. Pengalaman ini dianggap sebagai aset berharga yang menambah kemampuan dan pengetahuan, sehingga meningkatkan potensi penghasilan.
Nah, hal ini juga menjelaskan mengapa gaji bisa berbeda signifikan antara pekerja yang memiliki lebih banyak pengalaman dengan yang lebih baru memulai.
4. Jabatan Staf
Jabatan sebagai staf juga banyak dihubungkan dengan pertumbuhan gaji yang terbatas dan memengaruhi kenapa gaji kecil, meskipun memiliki usia di atas 30 tahun dan cukup banyak pengalaman kerja. Jika posisi di tempat kerja hanya terbatas pada peran staf, maka kemungkinan besar gaji tidak akan meningkat secara signifikan seiring waktu.
Hal ini bisa terjadi karena keterbatasan peluang promosi atau peningkatan yang lebih besar dalam peran tersebut. Meskipun memiliki pengalaman yang luas, tanpa adanya perubahan posisi atau peningkatan tanggung jawab, pertumbuhan gaji besar kemungkinan memang hanya akan “jalan di tempat”.
5. Perkembangan Sektor Usaha Lambat
Setiap sektor usaha memiliki skala gaji yang bervariasi, yang disesuaikan dengan berbagai aspek seperti beban kerja, waktu, tanggung jawab, dan pengaruh keputusan yang dihasilkan dari pekerjaan tersebut.
Contohnya, industri minyak dan gas memiliki tanggung jawab dan beban kerja yang berbeda dibandingkan dengan sektor perbankan, meskipun dalam kedua bidang tersebut posisi yang diisi adalah staf dengan pengalaman kerja lima tahun.
Perbedaan ini mencerminkan variasi dalam tingkat kompensasi yang ditawarkan, yang kemudian terkait dengan tingkat kesulitan dan risiko yang terkait dengan masing-masing jenis pekerjaan. Ya, karena itu ada istilah “lahan kering” dan “lahan basah”.
6. Blue Collar
Pekerjaan lapangan sering kali melibatkan lebih banyak aktivitas fisik dibandingkan dengan tugas-tugas yang dikerjakan di dalam kantor. Hal ini mencerminkan perbedaan antara pekerja kerah putih atau yang sering disebut white collar, dan pekerja kerah biru atau blue collar.
Pekerjaan pekerja white collar lebih banyak melibatkan pemikiran dan pengambilan keputusan. Sementara tugas blue collar lebih berorientasi pada tenaga fisik. Biasanya, pekerja kerah putih mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja kerah biru.
Perbedaan ini bukan hanya terkait dengan lokasi kerja, tetapi juga dengan jenis keterampilan yang dibutuhkan dan tingkat tanggung jawab yang diemban. Pekerja kerah putih cenderung berpeluang karier dengan pendapatan yang lebih tinggi karena peran mereka dalam perencanaan strategis dan pengambilan keputusan.
7. Status Kerja
Status kepegawaian memiliki pengaruh besar terhadap skala gaji, dan bisa jadi merupakan jawaban kenapa gaji kecil. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pegawai tetap, pegawai kontrak waktu tertentu (PKWT), dan pegawai dari kontraktor atau konsultan. Secara umum, pegawai kontrak pada level non-staf sering menerima gaji yang lebih kecil dibandingkan dengan pegawai tetap.
Namun, ketika melihat posisi staf ke atas, situasinya sering terbalik. Dalam hal ini, pekerja kontrak bisa jadi memiliki gaji yang lebih tinggi daripada pegawai tetap. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kebutuhan untuk spesialisasi, tingkat keahlian yang dibutuhkan, dan durasi kontrak yang terbatas yang bisa jadi menuntut kompensasi lebih tinggi untuk menarik tenaga ahli yang memenuhi kualifikasi tertentu.
8. Rekam Jejak
Memiliki sikap yang kurang baik di tempat kerja bisa berdampak negatif pada peluang mendapatkan kenaikan gaji. Jika pernah melakukan kesalahan yang menyebabkan atasan tidak lagi menyukai atau memercayai, hal ini dapat menjadi penghalang dalam mendapatkan rekomendasi untuk kenaikan gaji.
Sikap atau perilaku yang tidak profesional sering kali dianggap sebagai indikasi kurangnya kesesuaian dengan nilai-nilai perusahaan. Hal ini akhirnya dapat memengaruhi keputusan atasan dalam menilai kelayakan karyawan untuk mendapatkan peningkatan gaji atau promosi.
Baca juga: Perencanaan Keuangan untuk Keluarga Baru: Bagaimana Mengatur Anggaran dengan Gaji Kecil
Demikianlah, kenapa gaji kecil bisa menjadi pengalaman yang beragam tergantung pada banyak faktor, termasuk pendidikan, usia, dan status kepegawaian. Memahami hal ini membantu dalam upaya merintis karier dan menetapkan harapan yang realistis terkait potensi penghasilan di masa depan.
Namun, penting juga untuk diingat bahwa besar kecil gaji, jika dikelola dengan baik, akan membawa manfaat yang baik pula untuk diri sendiri, memberikan fondasi yang kuat untuk stabilitas finansial jangka panjang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Baca juga: Kenapa Gaji Kecil sementara Orang Lain Bisa Bergaji Besar? […]