Penting ya, memberikan training untuk karyawan baru? Utamanya, training finansial?
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa penting untuk memberikan pelatihan atau training finansial bagi karyawan baru sebuah perusahaan. Bukankah lebih banyak pelatihan lain yang lebih penting? Leadership misalnya? Dan, lagi pula, bukankah lebih banyak strategi bisnis lain yang lebih prioritas untuk dikembangkan, ketimbang mengurus karyawan baru?
Wajar sih jika ada kebingungan seperti ini, karena PR untuk bisnis yang masih terus dibangun dan dikembangkan itu banyak sekali. Tapi, jangan salah lo. Dengan memberikan training karyawan sesuai yang dibutuhkan, terutama training finansial, banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan.
Sebelum membahas mengenai manfaatnya, mari kita lihat dulu definisi dari training karyawan itu sendiri.
Apa Itu Training Karyawan?
Training karyawan—atau yang sering juga disebut dengan pelatihan karyawan—adalah kegiatan untuk memberi, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi, produktivitas, hingga etos kerja para karyawan, baik yang masih baru, sudah berada di level staf dan manajerial, hingga menjelang masa paripurna tugas.
Pengertian ini sejalan dengan definisi yang ada dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.
Dengan demikian, training finansial untuk karyawan adalah serangkaian kegiatan untuk meningkatkan literasi finansial atau keuangan pribadi, sebagai salah satu dari 6 literasi dasar yang wajib dipelajari untuk life survival, yang diberikan pada karyawan di setiap jenjang kariernya.
Dengan adanya training karyawan, terutama training finansial, maka diharapkan karyawan dapat memiliki keterampilan mengelola keuangan pribadi sehingga dapat memastikan kondisi kesehatan keuangannya sendiri.
Manfaat yang Bisa Didapat dari Training Finansial Karyawan Baru
Untuk sisi karyawan, ada beberapa manfaat penting yang bisa didapatkan dari kegiatan training finansial ini, di antaranya:
Membantu karyawan terhindar dari masalah keuangan
Dalam laporan penelitiannya, lembaga konsultan dan pialang Lockton Retirement Service mengungkapkan, bahwa rerata karyawan mengalami stres saat bekerja bukan karena beban kerja yang harus mereka lakukan, melainkan akibat dari masalah keuangan yang mereka alami.
Akibat dari berbagai masalah keuangan ini, jadilah banyak karyawan yang mengalami stres, depresi, kelelahan berkepanjangan. Tentu saja, hal ini dapat memengaruhi kinerja di kantor.
Dengan adanya training finansial, maka masalah keuangan karyawan dapat ditekan. Karyawan pun dapat lebih fokus bekerja tanpa gangguan.
Membantu memiliki kebiasaan keuangan yang baik
Adalah penting bagi karyawan untuk memiliki kebiasaan keuangan yang baik, yang akhirnya balik lagi ke poin pertama di atas; terbebas dari masalah keuangan.
Dan, kebiasaan keuangan yang baik ini seharusnya sudah dimiliki saat karyawan baru mulai bergabung menjadi bagian dari perusahaan.
Membantu penyiapan pensiun
Jangan sampai karyawan tak siap untuk pensiun. Dan, kapankah waktu terbaik untuk mulai menyiapkan dana pensiun? Yaitu saat karyawan baru mulai bekerja atau bergabung. Ya, saat masih menjadi seorang first jobber.
Dengan demikian, akan banyak waktu untuk mempersiapkan dana pensiun, agar nantinya karyawan dapat hidup sejahtera dan tidak menjadikan anak-anaknya sebagai sandwich generation lagi.
Untuk perusahaan, ada juga manfaat yang bisa didapatkan dari pengadaan training finansial untuk karyawannya, di antaranya:
Meningkatkan produktivitas
Terbebasnya karyawan dari masalah keuangan sudah pasti akan berefek pada produktivitas dan kinerja yang meningkat, karena karyawan lantas bisa fokus pada pekerjaan.
Produktivitas dan kinerja yang baik akan memperlancar jalannya strategi bisnis, yang nantinya akan mengembalikan manfaat kepada para karyawan itu sendiri.
Mengurangi izin tidak masuk
Masalah keuangan pribadi yang sering terjadi pada karyawan biasanya juga akan berefek pada kesehatan mental dan fisik. Akibatnya, izin tidak masuk kerja pun meningkat.
Hal ini juga diungkap melalui penelitian Lockton Retirement Service, yang menyebutkan bahwa sejumlah karyawan yang stres akibat masalah keuangan lantas mengajukan izin tidak masuk kerja dua kali lipat dari biasanya.
Pihak perusahaan pastinya akan meminta karyawan untuk dapat istirahat dan tidak masuk kerja jika memang sakit. Namun, jika terlalu sering izin, pastinya akan membuat perusahaan menanggung kerugian. Karenanya, dengan memberikan training finansial untuk karyawan baru, tingkat izin sakit dapat ditekan sejak awal.
Memperbaiki retensi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa proses perekrutan dan orientasi bisa menjadi pekerjaan yang mahal dan memakan waktu. Tentunya pihak perusahaan tak ingin usahanya sia-sia. Peningkatan kinerja melalui pelatihan adalah salah satu cara untuk mempertahankan karyawan dan mengurangi retensi. Juga untuk training finansial.
Dan kapan lagi waktu terbaik untuk dapat meningkatkan retensi ini kalau tak dibangun sejak level recruitment?
Nah, bagaimana? Apakah perusahaan kamu juga membutuhkan pemberian training finansial karyawan di berbagai jenjang kariernya? Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.