Di masa pandemi seperti ini, masalah hidup kita menjadi lebih kompleks. Hal ini juga terjadi pada guru-guru kita. Banyak dari mereka yang bergulat dengan kesulitan ekonomi, dan masih ditambah lagi harus mendampingi siswa-siswi untuk belajar jarak jauh.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sudah menjadi tugasnya untuk membantu siswa, tak hanya secara akademis, tapi kadang juga harus menyentuh segala hal yang ada di baliknya. Kalau siswa mengalami kesulitan belajar, tak jarang bapak dan ibu guru harus melihat lebih jauh untuk mencari penyebab masalah belajar siswa dan kemudian membantu mencarikan solusi.
Namun, untuk bisa membantu siswa secara total, bapak dan ibu guru tentu sudah harus bisa membantu diri sendiri. Hal ini akan terasa sangat berat, kalau guru juga masih harus berjibaku dengan masalah keuangannya.
Memang sudah ada beberapa bantuan dari pemerintah. Tetapi, kita juga harus bisa berusaha sendiri. Mengatasi masalah keuangan yang timbul menjadi prioritas selama masa pandemi ini. Situasi memang sedang berat. Tapi kita harus bertahan!
Meski masih berada dalam masa pandemi, masalah keuangan pasti bisa deh kita atasi. Mari kita coba mulai dengan beberapa langkah berikut ini.
5 Hal untuk Mengatasi Masalah Keuangan Guru di Masa Pandemi
1. Bangun kebiasaan keuangan yang baik
Kesejahteraan kita dalam hidup tak akan bisa dicapai jika kita tak memiliki kebiasaan keuangan yang baik. Hal ini berlaku juga untuk para guru.
Jadi, meski masih dalam masa pandemi, teteup, yuk kita bangin kebiasaan keuangan yang baik ini. Tanyakan pada diri sendiri dulu, apakah selama ini sudah punya kebiasaan baik dalam mengelola keuangan? Sudah punya catatan keuangan yang terdiri atas neraca, arus kas, dan juga alokasi pengeluaran yang detail? Jika belum, cobalah mulai dari sini dulu.
Lakukan financial check up, dan cek rasio kesehatan keuangan, yang terdiri atas rasio utang, rasio menabung, dan rasio likuiditas. Hal ini penting agar kita bisa tahu, di mana letak “penyakit” keuangan kita. Kalau sudah ketahuan “penyakit”-nya, maka akan lebih mudah bagi kita untuk mencari solusi untuk mengobatinya.
2. Punyai tujuan keuangan
Sebagai awal dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan guru, ada setidaknya 3 tujuan keuangan yang sebaiknya menjadi target awal, yaitu dana darurat, dana pensiun, dan dana rumah, bagi yang sampai sekarang belum memilikinya.
Tentu, kita bisa menambah lagi tujuan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan mimpi kita. Memang akan terasa banyak sekali, atau berat, tapi tak semuanya harus diwujudkan sekarang juga kok. Kita bisa membuat tahapan per target sesuai kemampuan. Di sinilah pentingnya memiliki keterampilan mengelola keuangan.
3. Dana darurat
Dana darurat ini penting sekali, terutama di masa pandemi yang belum juga berakhir ini. Tak sedikit dari kita yang harus mengalami penurunan penghasilan, bahkan hilang sama sekali. Hal ini jadi menambah beban hidup, betul? Apalagi bagi guru.
Karena itu, sebisa mungkin, peluang untuk muncul masalah keuangan harus diminimalkan, karena hal ini dapat mengganggu produktivitas guru.
Dengan memiliki dana darurat, kita akan lebih tenang dan merasa aman jika harus menghadapi situasi darurat dan mendadak seperti masa pandemi ini. Misalnya saja, tunjangan-tunjangan yang berkurang. Agar tak memengaruhi arus kas, dana darurat bisa dipakai dulu.
Karena itu, penting untuk memiliki dana darurat dengan besaran yang memadai.
4. Dana pensiun
Bapak ibu guru yang berstatus sebagai ASN biasanya sudah memiliki Taspen. Bapak ibu guru di sekolah swasta mungkin juga sudah menjadi peserta program pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan.
Namun, coba dicek, apakah kesemua itu cukup sebagai bekal hidup di masa pensiun nanti? Ingat, ada faktor inflasi yang akan memengaruhi, sehingga kita juga harus waspada. Jangan sampai salah perhitungan, yang kemudian mengakibatkan kita jadi gagal hidup sebagai pensiunan sejahtera.
Carilah informasi mengenai program-program pensiun yang ada di luar sana. Misalnya saja DPLK yang diselenggarakan oleh beberapa bank atau perusahaan asuransi. Banyak lo, yang menawarkan berbagai benefit menarik, mulai dari setoran awal yang terjangkau, topup yang selain terjangkau juga fleksibel, bahkan ada juga yang menawarkan penalti 0 rupiah jika misalnya kita tak bisa menyetor dana karena sebab tertentu.
Cari dan pilih sesuai kebutuhan dan kemampuan ya.
5. Dana rumah
Rumah adalah simbol kemapanan dan kemandirian. Hal ini masih berlaku di masyarakat kita, karena itu, yuk, mulai juga merencanakan untuk punya rumah sendiri. Tak ketinggalan bapak dan ibu guru.
Salah satu pembiayaan pembelian rumah yang bisa kita manfaatkan adalah dengan KPR. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai KPR, dan jangan lupa untuk memperhitungkannya dengan arus kas kita. Utang ini sudah pasti harus dikelola dengan baik. Tapi, pasti bisa kita wujudkan.
Demikian, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan guru di masa pandemi ini. Perjalanan masih panjang, tapi kita harus survive bersama.
Apakah kantor atau komunitasmu mengalami masalah keuangan yang sama? Ataukah, punya kebutuhan training finansial yang lain? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.