Kalau kalian perempuan menikah dan punya anak biasanya timbul kegalauan mulai dari mau tetap bekerja di kantor, mengundurkan diri atau mendedikasikan diri untuk keluarga. Perempuan mau jadi apa pun, mau memiliki bisnis sendiri, menjadi filantropis atau menjadi ibu rumah tangga saja, hal terpenting yang perlu mereka lakukan adalah mengelola keuangan dengan baik dan benar.
Beberapa alasan mengapa perempuan penting untuk dapat mengelola keuangan:
Mandiri. Alasan pertama perempuan penting untuk mengatur keuangannya adalah agar mandiri. Jangan salah kaprah dengan kata “mandiri”. Mandiri bukan berarti perempuan sudah tidak lagi membutuhkan peran laki-laki, tapi justru dengan kemandirian, perempuan dapat membantu pasangannya dan orang lain.
Kontribusi Tujuan Finansial. Kedua, dengan perempuan dapat mengelola keuangan, dia berkontribusi terhadap tujuan finansial keluarganya. Di keluarga Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial, suami adalah pemberi nafkah utama di dalam keluarga sehingga bagi istri yang bekerja tidak wajib untuk membagi penghasilannya dengan suami. Tapi ketika bisnis yang dijalani Wina berkembang, suaminya pun bertanya, “Kamu pakai uang kamu untuk apa?”. Tidak semua orang punya privilege memiliki penghasilan sendiri dan terserah mau dipakai untuk apa bahkan banyak yang menjadi tulang punggung keluarga. Pertanyaan dari suaminya justru membuat Wina menjadi berpikir kalau hanya bekerja tanpa punya tujuan finansial maka tidak akan jadi apa-apa. Penting sekali perempuan bekerja serta punya penghasilan dengan perempuan yang tidak bekerja dan tidak punya penghasilan untuk mengerti tentang tujuan finansial sehingga dia bisa berkontribusi mencapai tujuan keuangan keluarga.
Bertahan hidup. Bila perempuan mengenal dan mengerti cara mengelola keuangan sedari awal maka dia mampu dan bisa mempertahankan kehidupan yang baik untuk keluarganya. Berapa pun harta yang ditinggalkan pasangan saat meninggal atau berpisah, kalau tidak tahu cara mengelolanya tentu akan menyebabkan keuangan menjadi tidak baik di masa depan.
Ada 5 hal yang harus dilakukan oleh perempuan agar dapat mengelola keuangan dengan baik:
Menyisihkan tabungan. Perempuan harus memiliki kebiasaaan keuangan yang baik dengan menisihkan minimal 10% dari penghasilannya (bila bekerja) atau penghasilan pasangan (bila tidak bekerja) setiap bulannya. 80% orang yang QM Financial temui melalui seminar, training dan workshop memiliki masalah dengan cashflow sehingga sulit berinvestasi.
Menjaga Cicilan. Untuk mempunyai ruang lebih banyak dari segi finansial maka perlu menjaga cicilan maksimal di 30% dari penghasilan bulanan.
Menjaga Gaya Hidup. “Are you living the lifestyle you deserve?” Boleh bersenang-senang tapi harus pandai mengatur pos pengeluaran lifestyle karena berpotensi merusak keuangan apabila melebihi 20% dari penghasilan bulanan.
Berbelanja. Pengeluaran rumah tangga bisa dibatasi antara 40-60% dari penghasilan bulanan.
Proteksi. Perlindungan seperti apa yang kamu sebagai perempuan miliki apabila jatuh sakit? Ada sebagian orang yang anti dengan asuransi. Yang perlu diedukasi adalah bahwa ada konsekuensi yang harus dihadapi bila tidak memiliki proteksi kesehatan. Artinya, bila jatuh sakit sehingga harus dirawat inap, siapa yang akan membayarkan biaya rumah sakit yang timbul? Bila tidak ingin memiliki proteksi kesehatan swasta secara mandiri, kamu bisa menggunakan BPJS Kesehatan dengan keterbatasannya atau membuat Dana Darurat dengan jumlah yang besar.
Perempuan kalau belajar finansial dan keuangannya kuat akan punya kontribusi yang besar untuk sekitarnya – Ligwina Hananto.
-Honey Josep-
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Assalamualaikum mau tanya,,,Klo PNS cara pengelolaan uang apakah sama,,,???klo yg sdh masuk ke hutang hampir 80% cara mengelolanya gmna ya,,,?
Terima kasih