Siapa yang tak suka kue? Apalagi cake dengan cream cheese yang melimpah. Hmmm pasti lezat! Berawal dari keinginan untuk mencarikan kegiatan bagi mama mertua yang sudah pensiun, Fitria Hasanah – atau yang akrab disapa Ica – merintis bisnis cake dengan merek L’Cheese Factory di garasi rumahnya. Kini L’Cheese Factory telah berkembang menjadi toko cake populer di Pekanbaru dan juga tempat berkumpulnya komunitas muda. Kita simak cerita lengkapnya yuk!
Hai Ica, gimana sih awal mula cerita L’Cheese Factory?
Setelah mama mertua pensiun, anak-anaknya ingin mama tetap punya kegiatan. Karena mama hobi membuat cake dan saat itu rainbow cake sedang menjadi tren, muncullah ide untuk membuat toko kue. Awalnya toko hanya memanfaatkan garasi rumah. Toko buka mulai jam 2 siang karena paginya kita masih persiapan. Kami dibantu oleh satu pegawai part time. Strategi marketing difokuskan di online, menggunakan media sosial Facebook dan Twitter. Strategi ini dilanjutkan sampai sekarang sehingga L’Cheese dikenal karena kemudahan pemesanan online-nya.
Apa kekhasan cake yang diproduksi L’Cheese?
L’Cheese fokus di dessert. Saat ini kami menyediakan cheese cake, macaron, dan pie. Varian best seller-nya adalah Red Velvet, Oreo Cheesecake, dan Nutella Hokkaido Mille Crepes. Hampir semua hasil produksi L’Cheese menggunakan cream cheese sebagai bahan baku utama.
Bagaimana perkembangan outlet L’Cheese hingga kini?
Outlet L’Cheese sudah jauh berkembang dibandingkan waktu pertama kali buka. Dulu hanya satu ruangan garasi untuk display, tanpa ada ruangan untuk makan di tempat. Dapur produksi juga masih gabung dengan dapur rumah. Saat ini toko sudah diperluas dan terpisah dengan rumah. Sekarang juga sudah tersedia ruangan khusus untuk kegiatan-kegiatan L’Cheese bersama komunitas. Kegiatan L’Cheese lebih banyak ditujukan untuk anak muda dan komunitas untuk celebrate moment mereka.
Strategi marketing apa yang digunakan untuk mengembangkan L’Cheese?
Marketing saat ini dikelola oleh suami saya, Barumun Nanda Aditia. Untuk kemudahan pengguna, kami fokus di online. Pemesanan kue bisa dilakukan via Whatspp, Facebook, dan Instagram. Media sosial juga dijadikan sarana utama mengkomunikasikan nilai-nilai yang mau disampaikan oleh L’Cheese.
Ke depan, apa rencana Ica untuk L’Cheese?
Harapan saya L’Cheese terus berkembang dan bisa didapat di banyak kota. Sekarang kita sedang mulai menuju ke sana dengan membuka cabang tanpa cabang fisik.
Selain L’Cheese, Ica juga punya unit usaha Desanasi, boleh diceritakan kisahnya?
Ide membangun Desanasi berawal dari kebutuhan masyarakat Pekanbaru yang lapar malam-malam tapi tidak mau makan makanan terlalu berbumbu. Desanassi jadi unik karena kita hanya menjual olahan nasi dan buka sore hingga malam di saat orang pulang kerja atau lapar nanggung.
Kisah suka dan duka apa yang Ica alami selama membangun bisnis?
Untuk L’Cheese – karena bisnisnya sudah lebih stabil – masalah terbesarnya ada di operasional, staf yang kurang bisa bekerja sama, dan sistem kerja yang belum terstruktur. Itu yang bikin pusing sih. Sukanya saat pelanggan happy dengan kue yang sesuai dengan ekspektasi mereka terus posting keseruannya di sosial media. Rasanya bangga sekali.
Untuk Desanasi – karena bisnisnya masih baru – masih banyak masalahnya, antara lain karyawan yang sering berganti. Sukanya di Desanasi hubungan dengan pelanggan lebih akrab karena memang didesain sebagai warung tempat kumpul-kumpul bersama.
Dengan kesibukan mengurus bisnis, bagaimana Ica membagi waktu dengan keluarga?
Alhamdulillah, untuk urusan keluarga, saya didukung penuh oleh suami. Suami selalu siap bekerja sama mengasuh kedua anak kami. Sebisa mungkin kami melibatkan anak-anak, misalnya setelah menjemput anak di sekolah, mereka dibawa ke Desanasi untuk belajar sekaligus ngobrol dengan pelanggan. Keluarga besar juga mengerti kesibukan yang kami jalani.
Apa pesan Ica untuk QM Readers yang mau membangun bisnis?
Saran saya fokus di pelanggan dan jadi solusi bagi masalah mereka. Tambahkan juga nilai lebih ke produk kita. Ini akan membuat pesaing sulit menyamakan dirinya dengan kita.
Inti dari bisnis adalah memberikan solusi untuk masalah pelanggan. Dengan kemudahan pemesanan cake secara online dan kualitas cake yang terjamin, L’Cheese dengan cepat mencuri hati pelanggan.
Ah! Saya jadi makin penasaran nih sama kelezatan L’Cheese Factory. Semoga bisa segera tersedia di banyak kota ya.
Sukses terus Ica dengan L’Cheese Factory!
Fransisca Emi/ Financial Trainer