Punya bisnis itu gak gampang loh. Selain operasional, ada sisi strategis dan manajerial yang juga harus diurus. Dalam menjalankan sebuah bisnis, hal yang perlu dilakukan sejak awal oleh pemilik bisnis adalah menyusun strategi bisnis. Strategi bisnis dirancang sebagai pedoman oleh perusahaan dalam mengambil kebijakan dan sebagai salah satu upaya untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Dalam pelatihan-pelatihan bisnis yang dilakukan oleh QM Financial, seringkali kami menjumpai pemilik bisnis yang tidak mengerti arah tujuan bisnisnya sendiri. Padahal, pemilik bisnis adalah orang yang paling bertanggungjawab atas kesuksesan bisnis tersebut. Jadi pemilik bisnis perlu menentukan tujuan bisnis agar seluruh tim mengerti arah perjalanan bisnis itu sendiri.
Bulan April lalu QM Financial mengadakan Financial Clinic Workshop for Business. Workshop ini terbuka untuk siapa saja yang baru ingin membuka bisnis atau yang sudah mempunyai bisnis. Workshop diadakan selama dua hari, pada tanggal 19-20 April 2018 di Swiss Belinn Hotel TB Simatupang Jakarta. Workshop dihadiri oleh 26 orang peserta dari berbagai latar belakang bisnis, mulai dari bisnis bulu mata palsu, cheese cake, sampai baja! Gak hanya pemilik bisnis, workshop juga dihadiri oleh staff keuangan dan mereka yang baru ingin membangun bisnisnya.
Mereka ini tak hanya datang dari Jakarta loh, ada juga peserta dari luar kota seperti Malang, Pekanbaru, bahkan Makassar!
Selama dua hari workshop, peserta belajar membuat rencana bisnis dan menyusun strategi mulai dari keuangan.
Modul A = Rencana Bisnis
Objektif hari pertama adalah peserta MENGERTI dan MAMPU membaca laporan keuangan bisnis. Ligwina Hananto, lead trainer dan Founder QM Financial mengajak peserta menata diri dulu dan mengenalkan konsep BE + DO = HAVE
baca juga: Tujuan Bisnis BE + DO = Have
Bagian penting dari workshop hari pertama adalah mengenali pertanyaan “APA, SIAPA dan BAGAIMANA? Masalah bisnis APA yang sedang kamu coba pecahkan, SIAPA pembeli dari bisnismu,? dan BAGAIMANA cara kamu memasarkan atau memperkenalkan barang/jasa kepada pembeli?” Jawaban dari ketiga pertanyaan ini akan menjadi fondasi dari Rencana Bisnis.
Selain itu, peserta juga dibekali dengan materi cara membuat pembukuan. Pemilik bisnis tidak harus tahu secara detil bagaimana cara membuat pembukuannya. Namun pemilik bisnis harus mengerti runutan dan penggunaan dari laporan keuangan agar bisa menyusun strategi bisnis. Workshop hari pertama diakhiri dengan studi kasus laporan keuangan sebuah usaha agar pengetahuan yang didapat bisa langsung dipraktekkan.
Modul B = Strategi Bisnis Mulai dari Finansial
Obyektif workshop hari kedua adalah peserta punya proyeksi. Pemilik bisnis membuat proyeksi laba-rugi, supaya tahu target apa yang harus dicapai dalam bisnis.
Proyeksi laba rugi terdiri dari breakdown sales revenue bersama dengan variable cost dan fixed cost. Kalau sudah punya target, pemilik bisnis bisa cepat melakukan evaluasi jika target bisnis tidak tercapai. Semua indikator tersebut bisa terlihat dalam laporan keuangan.
Sesi ini juga dilengkapi dengan board games yang seru. Peserta dibagi beberapa kelompok dan diberi waktu untuk diskusi serta menempelkan kartu-kartu pengeluaran apa saja yang termasuk ke dalam variable cost dan fixed cost.
Seru, pratical, dan entertaining. Ini adalah tiga kata yang menurut Reza – salah satu peserta – menggambarkan Financial Clinic Workshop for Business. Seru karena banyak ilmu dan ‘AHA moment’ yang didapat. Pratical karena ilmu yang diajarkan sangat praktis sehingga bisa langsung diterapkan di bisnis yang sudah berjalan. Dan entertaining karena dilengkapi dengan games dan sisipan bit stand up comedy dari Ligwina Hananto ☺
Dengan Financial Clinic Workshop for Business ini, kami berharap para peserta menjadi lebih mengerti akan pentingnya menyusun rencana bisnis, mampu menentukan arah dan menyusun strategi finansial.
Tertarik untuk mengikuti kelas publik selanjutnya dari QM Financial? Ikuti terus update-nya di Twitter dan Instagram @QM_Financial.
Because finance should be practical!
Nita Kurniawati / Financial Trainer