Mulai tertarik mencoba investasi tapi belum tahu harus mulai dari mana? Sekarang sudah banyak cara yang lebih praktis, salah satunya lewat aplikasi investasi saham. Tinggal install, daftar, isi dana, dan kamu udah bisa beli saham dari smartphone.
Tapi walaupun kelihatannya simpel, tetap ada hal-hal penting yang perlu dipahami dulu sebelum asal klik beli.
Table of Contents
Panduan Aplikasi Investasi Saham yang Mudah

Banyak investor pemula yang langsung terjun tanpa arahan, padahal aplikasi itu cuma alat. Cara pakainya tetap butuh strategi biar nggak rugi di awal.
Nah, sebelum makin dalam, penting banget untuk tahu dulu seluk-beluk penggunaan aplikasinya. Pahami alurnya, biasakan diri dengan fitur-fiturnya, baru deh lanjut ke langkah berikutnya.
Setiap aplikasi investasi saham memang bisa punya tampilan dan alur yang beda-beda. Tapi secara umum, prinsip dasarnya hampir sama. Kalau ternyata ada aplikasi yang prosesnya terasa ribet atau bikin bingung, gak ada salahnya pindah ke yang lebih ramah pemula.
Sekarang pilihannya banyak, jadi tinggal cari yang paling cocok dan nyaman buat digunakan sehari-hari. Berikut ini panduan sederhananya, biar nggak bingung waktu mulai.
1. Pilih Aplikasi yang Terdaftar dan Sesuai Gaya Hidup
Langkah pertama yang sering diabaikan: pilih aplikasi investasi saham yang benar-benar aman. Pastikan aplikasinya terdaftar di OJK dan punya kerja sama resmi dengan sekuritas yang jelas.
Selain itu, sesuaikan dengan gaya penggunaannya. Kalau suka tampilan sederhana dan nggak bikin bingung, pilih yang navigasinya mudah. Ada juga aplikasi investasi saham yang lengkap dengan fitur belajar dan video edukasi.
Jadi bukan cuma buat beli saham, tapi juga buat paham cara kerjanya.
Baca juga: Portofolio Saham: Pengertian dan Cara Membangunnya untuk Pemula
2. Buka Rekening Saham Lewat Aplikasi
Setelah install aplikasinya, biasanya ada panduan buka rekening efek langsung di dalamnya. Proses ini perlu unggah dokumen seperti KTP dan selfie. Ada juga aplikasi investasi saham yang minta NPWP, tapi ada juga yang enggak.
Setelah itu, biasanya akan butuh verifikasi. Verifikasi umumnya butuh waktu 1–3 hari kerja. Setelah disetujui, akan ada notifikasi bahwa rekening efek dan rekening dana nasabah (RDN) sudah aktif. Dari sini, baru bisa mulai isi dana untuk beli saham.
3. Coba Fitur Simulasi (Kalau Ada)
Sebelum pakai uang beneran, lebih baik coba dulu simulasi yang disediakan. Beberapa aplikasi punya fitur ini, biasanya disebut trial trading atau semacamnya.
Simulasi ini sangat berguna buat belajar cara beli-jual dan lihat pergerakan harga. Nggak ada risiko rugi karena bukan uang sungguhan. Tapi tetap bisa merasakan proses transaksi dan belajar strategi dasar. Cocok banget buat yang masih takut salah langkah di awal.
4. Lakukan Top-Up Dana ke RDN
Setelah punya rekening RDN, isi saldo dulu sebelum bisa beli saham. Transfernya biasanya lewat virtual account, dan ada yang gratis biaya admin kalau lewat bank tertentu. Jumlah yang ditransfer bebas, bisa mulai dari Rp100 ribu.
Untuk pemula, sebaiknya jangan langsung banyak. Coba dulu nominal kecil sambil belajar. Anggap aja ini latihan, bukan uang yang harus balik cepat.
5. Mulai Beli Saham Bertahap
Jangan buru-buru beli saham yang lagi viral. Lebih aman mulai dari saham blue chip, seperti yang masuk indeks IDX30. Perusahaan-perusahaan ini biasanya punya kinerja stabil dan mudah dikenali.
Beli perlahan, misalnya 1 lot dulu, sambil pantau pergerakan harganya. Manfaatkan fitur watchlist untuk simpan daftar saham incaran. Dengan cara ini, investasi jadi lebih tenang dan nggak impulsif.

6. Manfaatkan Notifikasi dan Fitur Alarm Harga
Fitur notifikasi di aplikasi investasi saham bukan cuma pengingat. Gunakan untuk bantu ambil keputusan. Misalnya atur alarm saat harga turun ke level yang diincar. Atau saat harga naik dan bisa dijual untuk ambil untung. Jadi nggak perlu memantau layar terus.
Fitur ini juga bantu biar nggak panik atau terburu-buru ambil langkah. Semacam pengingat otomatis buat disiplin.
7. Cek Grafik dan Berita Langsung dari Aplikasi
Hampir semua aplikasi investasi saham sekarang punya grafik harga dan berita pasar. Grafik ini bisa bantu lihat tren naik-turun dalam jangka pendek maupun panjang. Ada juga indikator teknikal buat yang ingin belajar lebih lanjut.
Selain itu, baca berita yang relevan dengan saham yang dipegang. Jangan hanya lihat harga, tapi pahami juga faktor yang memengaruhinya. Dengan begitu, keputusan investasi jadi lebih bijak.
8. Rutin Review Portofolio
Setelah beli saham, jangan dibiarkan begitu saja. Luangkan waktu seminggu sekali untuk buka portofolio. Cek apa yang naik, apa yang turun, dan cari tahu alasannya. Bisa lewat grafik, berita, atau perbandingan dengan minggu sebelumnya.
Catat alasan beli dan apakah hasilnya sesuai harapan. Dari sini bisa belajar gaya investasi diri sendiri, apakah cenderung sabar atau mudah tergoda jual.
9. Update Pengetahuan Lewat Fitur Edukasi di Aplikasi
Beberapa aplikasi investasi saham punya menu belajar saham langsung dari aplikasinya. Bisa dalam bentuk artikel, video pendek, bahkan webinar.
Manfaatkan fitur ini buat terus update pengetahuan. Luangkan waktu sedikit tiap hari buat buka satu materi. Belajar dari aplikasi bikin prosesnya lebih ringan dan terintegrasi langsung. Jadi gak cuma praktik, tapi juga paham teori dasarnya.

10. Jangan Takut Salah, Tapi Jangan Sembarangan
Wajar kalau di awal sempat salah pilih saham atau telat jual. Semua investor pemula pernah melewati fase ini. Yang penting, jangan asal ambil keputusan tanpa alasan yang jelas. Pikirkan baik-baik sebelum beli atau jual.
Kalau salah, jadikan pelajaran, bukan bikin trauma. Pelan-pelan, kemampuan analisis dan insting investasi akan terbentuk sendiri.
Baca juga: Tanya Jawab tentang Pasar Modal #2: Ketika Krisis Pasar Datang
Pakai aplikasi investasi saham itu sebenarnya nggak serumit yang dibayangkan, asalkan tahu langkah dasarnya dan paham cara kerjanya.
Justru dengan aplikasi, proses belajar jadi lebih praktis karena semua fitur sudah ada dalam satu genggaman. Tinggal pilih yang paling sesuai, pelajari perlahan, dan mulai dari nominal kecil. Semakin sering dipakai, semakin terbiasa juga membaca pergerakan pasar dan ambil keputusan.
Intinya, nggak perlu buru-buru ahli — yang penting mulai dulu dengan cara yang aman dan masuk akal.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!