Belajar investasi itu penting demi mencapai tujuan keuangan. Namun, prosesnya ya enggak mudah. Banyak tantangannya, dan menuntutmu untuk paham semuanya dengan baik.
Pasalnya, tanpa pemahaman yang cukup dan persiapan yang tepat, risiko kesalahan dapat meningkat. Apalagi kalau kamu adalah pemula yang baru mengenal dunia investasi. So, memahami hal-hal mendasar sangat penting sebelum mulai berinvestasi.
Kesalahan kecil yang tampak sepele bisa berdampak besar pada hasil investasi. Banyak pemula terjebak karena kurang paham, kurang informasi, atau terlalu percaya pada mitos investasi.
Akhirnya, kesalahan ini menghambat pertumbuhan dana, bahkan bisa membuatmu merugi. Akhirnya lagi, motivasi untuk belajar dan berkembang pasti juga akan turun.
Jadi, mengetahui apa saja yang harus dihindari menjadi langkah awal untuk meraih hasil yang lebih optimal.
Table of Contents
Kesalahan Umum saat Belajar Investasi
Kita memang belajar dari kesalahan. Begitu juga saat belajar investasi. Kamu bisa belajar dari kesalahanmu sendiri, atau belajar dari kesalahan orang lain. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi saat seseorang belajar investasi—mungkin di antaranya ada yang kamu lakukan juga.
1. Tergoda Janji Keuntungan Cepat
Siapa sih yang enggak pengin cepat kaya? Kalau bikin konten dengan kata kunci ‘cara cepat kaya’ saja langsung laris manis diserbu pembaca. Padahal isinya ya begitulah.
Salah satu janji keuntungan cepat yang sering wira-wiri saat belajar investasi adalah iming-iming investasi bodong. Biasanya ada embel-embelnya tanpa risiko, yang seharusnya menjadi tanda bahaya.
Kurangnya pemahaman tentang bagaimana investasi bekerja dapat membuatmu mudah percaya pada klaim tidak realistis. Skema semacam ini sering menggunakan strategi “FOMO” (Fear of Missing Out). Dengan strategi ini, kamu lantas merasa harus segera bergabung untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Akibatnya, dana yang diinvestasikan berisiko hilang sepenuhnya karena skema tersebut biasanya ilegal atau enggak ada basis aset nyata. Penting untuk selalu memeriksa legalitas investasi. Salah satunya memastikan perusahaan terdaftar di OJK atau Bappebti, dan memahami risiko sebelum mengambil keputusan.
Baca juga: Investasi Bodong: 3 Langkah untuk Menghindari Jebakannya
2. Enggak Punya Tujuan Keuangan Jelas
Belajar investasi tanpa tujuan yang spesifik bisa bikin strategi investasimu jadi enggak terarah. Ketika tujuan keuangan enggak jelas, maka kamu akan sulit menentukan instrumen investasi yang sesuai.
Selain itu, ketiadaan tujuan juga menyulitkan untuk mengukur keberhasilan investasi, sehingga progres keuangan enggak akan bisa terpantau dengan baik. Keputusan investasi juga pasti cenderung asal-asalan atau ikut-ikutan.
Untuk menghindari hal ini, tetapkan tujuan yang spesifik. Ingat, #tujuanloapa? Juga harus terukur, realistis, dan ada jangka waktunya. Dengan demikian, investasi dapat lebih terarah dan peluang mencapai target finansial menjadi lebih besar.
3. Menggunakan Uang Darurat untuk Investasi
Mengalokasikan dana darurat untuk investasi adalah keputusan berisiko tinggi. Dana darurat dirancang untuk kebutuhan mendesak, sehingga seharusnya selalu likuid dan mudah diakses.
Jika dana ini diinvestasikan, apalagi pada instrumen berisiko tinggi atau jangka panjang, ada kemungkinan kehilangan akses cepat saat kondisi darurat muncul. Selain itu, jika nilai investasi menurun, dana tersebut mungkin enggak akan cukup untuk menutupi kebutuhan mendesak.
Kesalahan belajar investasi ini sering terjadi karena keinginan untuk mendapatkan imbal hasil lebih besar tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Tapi tenang. Ada solusinya kok. Kamu hanya perlu memisahkan dana darurat dari dana lain-lainnya dan menyimpannya di instrumen yang berbeda. Dengan begitu, dana darurat tetap tersedia saat dibutuhkan, dan investasi dapat berjalan sesuai rencana tanpa mengorbankan keamanan finansial.
4. Gampang Menyabotase Rencana Keuangannya Sendiri
Kesalahan belajar investasi ini terjadi ketika kamu tergoda menggunakan dana investasinya untuk keperluan lain. Contohnya, misalnya gadget terbaru sudah diluncurkan. Meski smartphone yang kamu punya masih bagus, kamu pengin indent juga. Biar sama kayak teman-temanmu.
Karena belum gajian, bonus juga belum cair, pakai dulu deh dana investasi yang ada. Akhirnya, kamu pun mencairkan investasi yang bahkan belum menunjukan performa bagus. Masih rugi, sudah dicairkan demi gadget baru.
Kebiasaan seperti ini biasanya muncul dari kurangnya komitmen terhadap tujuan keuangan jangka panjang atau tidak adanya batasan yang jelas antara uang untuk investasi dan pengeluaran lainnya. Akibatnya, investasi tidak berjalan sesuai rencana, target keuangan sulit tercapai, dan potensi keuntungan jangka panjang menjadi terhambat.
Untuk mengatasi ini, penting menetapkan strategi yang jelas. Yang pertama harus dilakukan adalah memisahkan rekening untuk investasi, membuat anggaran yang ketat, dan menghindari akses mudah ke dana investasi.
Selain itu, selalu ingat tujuan keuangan yang ingin dicapai agar fokus tetap terjaga. Membiasakan disiplin keuangan adalah kunci belajar investasi yang sukses.
5. Belajar dari Sumber yang Tidak Kredibel
Zaman sekarang memang banyak sekali hal baru yang bisa kamu pelajari, dengan gratis, tak terbatas waktu dan ruang juga. Saking luasnya kesempatan, kadang kita juga enggak bisa memfilter, mana sumber yang bisa dipercaya dan yang enggak.
Ya itu juga banyak terjadi belakangan ini. Padahal, mengandalkan informasi dari sumber yang tidak terpercaya dapat menyesatkan dan meningkatkan risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi.
Sumber yang enggak kredibel, seperti grup diskusi tanpa moderator ahli, konten viral di media sosial tanpa dasar yang jelas, atau promosi dari individu tanpa sertifikasi, informasinya lebih sering enggak akuratnya dibanding benernya.
Hati-hati deh! Informasi semacam ini bisa membuatmu salah memahami risiko, potensi keuntungan, atau cara kerja suatu produk investasi.
So, buat belajar investasi, mending belajar dari sumber yang sudah tepercaya. Misalnya seperti baca-baca artikel QM Financial di sini, atau dengerin podcast, tonton video di channel YouTube QM Financial, dan follow akun-akun media sosialnya di Instagram, TikTok, sampai Threads.
Dengan begitu, pengetahuan yang diperoleh lebih akurat dan dapat mendukung proses belajar investasi jangka panjang kamu.
Baca juga: Belajar Saham untuk Pemula: Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Belajar investasi membutuhkan kesabaran dan disiplin untuk menghindari kesalahan yang dapat merugikan. Dengan pemahaman yang lebih baik, peluang untuk mencapai tujuan keuangan akan semakin besar. Melangkah dengan hati-hati dan terus meningkatkan pengetahuan menjadi kunci keberhasilan dalam perjalanan investasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!