Memulai investasi sekarang itu enggak memerlukan modal yang besar. Untuk memulai, dana awal yang dibutuhkan bisa berasal dari berbagai sumber seperti gaji bulanan, bonus, atau sisa pengeluaran. Tapi, kok ya ada yang kepikiran pengin investasi dengan modal utang.
Padahal, berutang untuk investasi bukanlah langkah yang disarankan karena dapat menambah beban keuangan.
Sebenarnya, di sisi lain, berutang itu enggak selalu memiliki dampak negatif jika digunakan dengan bijak. Sebagai contoh, utang produktif dapat menjadi sumber pendapatan tambahan. Utang seperti ini biasanya digunakan untuk membeli aset yang nilai jualnya dapat meningkat seiring waktu, sehingga potensi keuntungan dapat mengatasi biaya utang tersebut.
Utang produktif sering kali dianggap sebagai strategi investasi yang cerdas karena dapat meningkatkan aset dan pendapatan di masa depan.
Table of Contents
Prinsip Utang Produktif
Utang produktif ini sering dianggap sebagai “utang baik”. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari jenis utang ini, terutama untuk pengelolaan keuangan jangka panjang.
Utang ini memungkinkan peningkatan nilai aset di masa depan, sehingga keuntungan yang diperoleh bisa melampaui biaya utang. Salah satu bentuk utang produktif adalah pinjaman untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Dengan pinjaman sebesar Rp500 juta, misalnya, rumah yang dibeli bisa disewakan untuk membantu pembayaran cicilan bulanan ke bank. Strategi ini disebut sebagai pemanfaatan aset untuk menghasilkan pendapatan pasif.
Seiring berjalannya waktu, nilai properti biasanya mengalami kenaikan, terutama jika terdapat pengembangan infrastruktur di area sekitarnya. Misalnya saja, ada pembangunan seperti jalan tol, rumah sakit, atau sekolah di dekat lokasi properti. Nah, yang begini nih dapat meningkatkan nilai jual rumah.
Misalnya, rumah yang dibeli dengan harga Rp500 juta bisa meningkat harganya menjadi Rp1 miliar dalam kurun waktu 10 tahun, berkat adanya pembangunan strategis tersebut.
Contoh lain dari utang produktif adalah pinjaman modal usaha. Pinjaman ini bisa digunakan untuk memulai atau mengembangkan sebuah bisnis. Dengan mengajukan pinjaman ke bank, dana yang didapat bisa diinvestasikan ke dalam usaha yang potensial.
Penggunaan modal ini enggak hanya untuk menjalankan usaha tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan keuntungan usaha di masa depan.
Baca juga: 5 Kesalahan dalam Membayar Utang
Lalu, kalau Investasi Modal Utang, Kenapa Enggak Disarankan?
Nah, dengan bertolak dari prinsip di atas, lantas kenapa investasi enggak disarankan dilakukan dengan modal utang? Padahal ya, konteksnya sama, misalnya dengan KPR. Modal utang, nantinya mendapatkan return yang signifikan.
Kalau dinalar, sepertinya masuk akal sih, ada orang yang beranggapan bahwa investasi juga bisa dong dilakukan dengan modal utang. Kan, nantinya ada nilai return-nya?
Investasi sering kali dilakukan dengan memanfaatkan utang yang bertujuan produktif. Di Indonesia, contoh umum dari utang produktif meliputi kredit modal kerja, pembiayaan pembelian rumah, atau pembelian kendaraan yang semuanya memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan. Dengan strategi yang tepat, utang ini bisa diolah sehingga menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang.
Meskipun begitu, modal utang untuk berinvestasi bukan tanpa risiko. Investasi seperti saham, peer to peer lending, atau mata uang kripto yang sangat fluktuatif bisa memberikan hasil yang sangat variatif—laba besar pada suatu hari dan kerugian di hari lain. Pergerakannya terlalu luas, dan sangat tergantung pada kondisi eksternal.
Sementara itu, beban bunga dari pinjaman yang diambil tetap harus dibayar secara rutin setiap bulan tanpa memandang hasil investasi.
So, meskipun enggak ada larangan mutlak terhadap modal utang untuk berinvestasi, pendekatan ini enggak selalu direkomendasikan. Adalah sangat penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati, membandingkan potensi imbal hasil investasi dengan biaya bunga yang harus dibayar.
Agar risiko lebih terkelola dengan baik, ada baiknya untuk memulai investasi dengan dana yang sudah ada. Istilahnya, dana dingin, terutama setelah semua kebutuhan dasar terpenuhi, untuk mengurangi potensi risiko yang mungkin timbul.
Memahami bahwa investasi bukan hanya tentang potensi keuntungan, tetapi juga tentang kemungkinan kerugian, adalah kunci dalam pengambilan keputusan keuangan.
Berinvestasi dengan Modal Minim: Panduan Lengkap
Memulai investasi dengan modal yang kecil adalah strategi yang cocok bagi pemula. Mulai dengan jumlah yang kecil merupakan langkah awal yang baik untuk mengenal dunia investasi tanpa risiko besar.
Enggak perlu terburu-buru ingin mendapatkan hasil besar, kunci dalam berinvestasi adalah konsisten. Apalagi jika jangka waktunya masih panjang.
Supaya melengkapi artikel ini, berikut ada beberapa instrumen investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil, tanpa modal utang.
1. Reksa Dana
Reksa Dana menjadi pilihan menarik lainnya, khususnya bagi yang baru terjun ke investasi. Dengan modal awal Rp100.000, investor bisa menikmati keuntungan yang kompetitif setiap tahunnya. Dana yang diinvestasikan akan dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman dan dialokasikan ke berbagai instrumen seperti pasar uang, saham, obligasi, atau campuran.
2. Investasi Emas
Investasi emas juga merupakan alternatif yang menarik, terutama karena emas dikenal sebagai aset yang aman dari inflasi. Zaman sekarang, kita bisa memilih, mau beli emas riil atau digital, dengan berat yang bervariasi. Kalau memang mampunya kecil, ya enggak masalah. Bahkan, kamu bisa menabung emas digital dari sisa hasil belanja online, karena banyak marketplace juga menyediakan layanannya.
3. Deposito
Deposito merupakan pilihan investasi lain dengan modal minim yang ditawarkan oleh bank. Ada bank yang menawarkan deposito dengan modal awal Rp1 juta saja.
Keuntungan utama dari deposito adalah bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa dan stabilitas yang lebih terjamin. Investor bisa memilih jangka waktu mulai dari sebulan hingga sepuluh tahun, dengan imbal hasil yang lebih tinggi untuk periode yang lebih lama.
Baca juga: Mulai Investasi, Berikut 5 Hal yang Harus Selalu Menjadi Pertimbangan Sebelumnya
Nah, dengan berbagai pilihan yang ada, memulai investasi dengan modal kecil enggak lagi menjadi halangan. Enggak perlu modal utang kan?
Dengan konsistensi dan pengelolaan yang baik, investasi kecil ini bisa berkembang dan menghasilkan keuntungan besar di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!