Kalau kamu sudah dapat mencapai kemandirian finansial saat ini, itu bisa dianggap kamu punya privilege lo!
Enggak percaya? Nih, ada artikel dari Marketwatch yang menyebutkan, bahwa tersebut dalam sebuah survei, mayoritas orang tua membantu anak mereka yang sudah dewasa secara finansial, terutama dalam biaya perumahan.
Ya, meskipun surveinya dilakukan di Amerika, tidak menutup kemungkinan fenomena yang sama terjadi di Indonesia, ya kan?
Disebutkan, bahwa tren ini menjadi bukti bahwa biaya hidup saat ini memang sangat tinggi, dan terjadi ketimpangan kekayaan antargenerasi.
Dalam survei tersebut, didapatkan data bahwa ada sebanyak 61% orang tua membantu anak-anak mereka yang sudah dewasa secara finansial. Menurut data dari Bankrate, di antara responden berusia 23 tahun ke atas yang menerima atau masih menerima support finansial dari orang tua, 37% di antaramya mendapat bantuan untuk pembayaran sewa rumah atau tinggal dengan sewa yang dikurangi atau gratis. Selain itu, 17% menerima bantuan untuk membeli rumah pertama mereka.
Enggak cuma itu. 48% responden menyatakan menerima support finansial secara berkelanjutan untuk biaya sehari-hari seperti belanja bahan makanan dan membayar utilitas. Ada juga 21% yang mendapat bantuan dalam melunasi atau membayar utang.
Kemandirian Finansial = Privilege
So, sampai di sini setuju kan, kalau kita bilang, bahwa bisa mandiri finansial itu privilege? Selamat buat kamu yang sekarang sudah mencapai kemandirian finansial; sudah bisa memenuhi kebutuhan sendiri tanpa uluran tangan orang lain.
Menjadi mandiri secara finansial berarti memiliki cukup sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tanpa bergantung pada orang lain, seperti keluarga atau bantuan pemerintah.
Kapan seseorang seharusnya sudah bisa mandiri secara finansial bisa bervariasi, tetapi beberapa panduan umum adalah sebagai berikut.
1. Setelah Pendidikan
Idealnya, seseorang mulai berusaha membangun kemandirian finansial setelah menyelesaikan pendidikan formal mereka, baik itu sekolah menengah atau pendidikan tinggi. Ini biasanya berkorelasi dengan memasuki pasar tenaga kerja.
2. Awal Karier
Masa-masa awal karier merupakan waktu yang baik untuk mulai membangun kemandirian finansial. Di fase ini, seseorang seharusnya sudah belajar membuat anggaran, menabung, dan berinvestasi, bahkan dengan pendapatan yang masih relatif rendah.
3. Usia 20-an hingga 30-an
Pada dekade ini, banyak orang bekerja untuk mencapai stabilitas finansial. Mencapai kemandirian di tahap ini dapat memberi seseorang keuntungan jangka panjang dalam hal akumulasi kekayaan dan keamanan finansial.
Baca juga: 5 Tanda Mandiri secara Finansial
Upaya Mencapai Kemandirian Finansial
Penting untuk mengakui bahwa setiap orang memiliki kecepatan dan kondisi keuangan yang berbeda, dan kemandirian finansial dapat tercapai pada waktu yang berbeda-beda untuk setiap orang. Faktor-faktor seperti kondisi ekonomi, tanggung jawab keluarga, dan keberuntungan juga memainkan peran penting.
Tapi, ya pada akhirnya, setiap orang seharusnya sampai ke titik harus mandiri finansial, apa pun kondisinya. Ya masa sih, sudah usia produktif, energinya banyak, badan kuat, masih di-support finansial sama orang tua?
Untuk mencapai kemandirian finansial dan enggak lagi bergantung pada orang tua, ada beberapa langkah strategis yang bisa diikuti.
1. Buat Anggaran
Mulai dengan membuat anggaran yang detail untuk melacak pendapatan dan pengeluaran. Ini membantu dalam mengidentifikasi ke mana saja uangmu pergi dan di mana saja kamu bisa menghemat.
2. Pendapatan Mandiri
Carilah sumber pendapatan yang stabil. Jika pekerjaan penuh waktu belum tersedia, pertimbangkan pekerjaan paruh waktu, freelance, atau gig economy untuk memulai menghasilkan pendapatan.
3. Hidup Hemat
Kurangi pengeluaran yang tidak perlu. Prioritaskan kebutuhan atas keinginan, dan cari cara untuk menghemat biaya sehari-hari, seperti memasak di rumah daripada makan di luar.
4. Bayar Utang
Jika kamu memiliki utang, buatlah rencana pembayaran yang efektif. Utang dengan bunga tinggi harus menjadi prioritas untuk dibayar terlebih dahulu.
5. Dana Darurat
Mulailah membangun dana darurat. Idealnya, dana ini harus cukup untuk menutupi biaya hidup 3-6 bulan jika terjadi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan.
6. Investasi
Setelah memiliki tabungan yang cukup, mulailah berinvestasi. Investasi bisa membantu mengembangkan asetmu dan menyediakan sumber pendapatan pasif di masa depan.
7. Edukasi Keuangan
Tingkatkan pengetahuan tentang keuangan. Pelajari tentang pengelolaan uang, investasi, dan perencanaan keuangan melalui buku, kursus, atau sumber daya online. Seperti ikut kelas-kelas keuangan QM Financial, contohnya.
8. Buat Rencana Keuangan
Tentukan tujuan finansialmu, baik jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Setiap tujuan finansial adalah motivasi agar kamu bisa semakin mandiri secara finansial.
9. Bertanggung Jawab Finansial
Bertanggung jawab atas keuangan kamu sendiri. Ini termasuk membayar tagihan tepat waktu, menghindari utang konsumtif, dan membuat keputusan yang cerdas secara finansial.
Baca juga: Jalan Menuju Mandiri Finansial di Usia 20-an: Jangan Insecure!
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu akan semakin dekat untuk mencapai kemandirian finansial dan enggak lagi mengandalkan dukungan keuangan dari orang tua.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Baca juga: 61% Orang Tua Masih Support Finansial pada Anak Dewasa, Apa Kabar Kemandirian Finansial? […]