Beda generasi, beda karakter, ya wajar kalau beda cara belajar manajemen keuangan yang dilakukan. Jangankan keuangan, cara berpikir saja berbeda. Makanya, generasi X enggak akan cocok kalau belajar dengan cara generasi Z, and vice versa.
Karena itu, mengenali karakteristik masing-masing itu penting. Harapannya, dengan tahu mengenai karakteristik ini, kamu bisa menyesuaikannya dengan kecenderungan tersebut, sehingga hasilnya bisa lebih baik dan efektif.
Table of Contents
Cara Belajar Manajemen Keuangan yang Cocok untuk Setiap Generasi
So, kali ini kita akan bahas mengenai kecenderungan cara belajar manajemen keuangan yang cocok dilakukan oleh masing-masing generasi. Coba cek, relate enggak nih denganmu?
1. Generasi X (lahir antara 1965-1980)
Kursus dan Pelatihan
Generasi X cenderung lebih menyukai aktivitas belajar keuangan ala old school, yang memungkinkan mereka untuk bertatap muka langsung dengan trainer. Apalagi kalau ada peserta lainnya juga. Dengan begitu, mereka lebih efektif dalam menyerap materi, dan suka mendapatkan insight dari teman-teman “senasib” yang turut hadir.
Mereka juga cenderung suka dengan validasi. Jadi, kalau ada semacam sertifikat, mereka akan suka sekali. Karena dengan demikian, kredibilitas mereka bisa dianggap valid.
Buku dan Materi Cetak
Generasi X umumnya juga suka membaca, terutama secara konvensional. Seperti buku, majalah, koran, dan sejenisnya. Mereka cenderung lebih percaya pada informasi yang disajikan dalam format ini karena dianggap ulasannya lebih indepth dan tepercaya.
Membaca buku-buku yang ditulis oleh pakar keuangan, seperti “The Intelligent Investor” oleh Benjamin Graham atau “Rich Dad Poor Dad” oleh Robert Kiyosaki, atau “100 Langkah untuk Tidak Miskin” oleh Ligwina Hananto menjadi salah satu metode yang diandalkan.
Selain itu, mengikuti perkembangan melalui publikasi profesional dan majalah seperti Forbes, The Economist, atau Wall Street Journal membantu generasi X tetap up-to-date dengan tren dan perubahan di dunia keuangan.
Mentorship dan Konsultasi
Generasi X juga lebih cocok dengan cara belajar manajemen keuangan dengan bimbingan langsung dari mentor atau konsultan keuangan yang berpengalaman. Mereka merasa bahwa nasihat langsung dari seorang ahli yang telah berpengalaman di bidangnya itu reliable dan lebih aplikatif.
Baca juga: Perbedaan Cara Perencanaan Keuangan Generasi X, Millenials, dan Gen Z
2. Generasi Milenial (lahir antara 1981-1996)
E-Learning dan Kursus Online
Generasi milenial cenderung memilih platform e-learning seperti Udemy dan sejenisnya. Pasalnya, cara belajar manajemen keuangan seperti ini memungkinkan fleksibilitas waktu dan tempat yang lebih luas. Kursus seperti ini juga memungkinkan generasi milenial untuk memilih topik yang ingin dipelajari sesuai kebutuhan.
So, sudah tahu kan, kalau QM Financial juga menyediakan banyak video e-learning dengan beragam topik di Udemy?
Aplikasi dan Software Keuangan
Generasi milenial juga cenderung lebih suka menggunakan aplikasi keuangan seperti Spendee atau Money Lover, juga aplikasi investasi mulai dari Bibit, Stockbit, dan sejenisnya untuk mengelola keuangan mereka. Aplikasi ini membantu mereka melacak pengeluaran, merencanakan anggaran, dan menginvestasikan uang dengan mudah melalui perangkat mobile.
Simulasi dan Permainan Keuangan
Milenial juga seneng banget sama hal-hal yang fun. So, simulasi dan permainan keuangan dapat menjadi cara belajar manajemen keuangan yang efektif bagi mereka.
Aplikasi seperti “Monopoly” versi digital atau permainan investasi simulasi memberikan pengalaman praktis dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan keuangan. Hal ini membantu milenial memahami konsep keuangan dalam konteks yang menyenangkan dan interaktif.
Komunitas Online dan Media Sosial
Bergabung dengan komunitas online di platform seperti Reddit (misalnya subreddits r/personalfinance atau r/investing) memungkinkan milenial untuk berbagi pengalaman, mendapatkan saran, dan belajar dari orang lain yang memiliki minat yang sama dalam manajemen keuangan. Diskusi dalam komunitas ini sering kali memberikan wawasan praktis dan solusi nyata untuk berbagai masalah keuangan.
Milenial juga banyak influencer dan pakar keuangan di platform seperti YouTube, Instagram, hingga TikTok. Dengan begitu, ada banyak tips, strategi, dan update terbaru yang bisa didapatkan. Video tutorial, postingan blog, dan podcast adalah beberapa format konten yang populer dan sering diakses.
So, sudah pada follow Instagram, TikTok, YouTube, dan Podcast QM Financial juga kan?
3. Generasi Z (lahir setelah 1996)
Microlearning dan Konten Interaktif
Generasi Z punya attention span yang paling sempit di antara ketiga generasi. So, mereka lebih suka pembelajaran dalam format yang cepat dan mudah dicerna, seperti video pendek, infografis, dan modul interaktif.
Video pendek memungkinkan mereka untuk mempelajari konsep-konsep penting dalam waktu singkat, sementara infografis membantu menyajikan data dan informasi dengan visual yang menarik dan mudah dipahami. Modul interaktif yang mencakup kuis dan tugas praktis juga meningkatkan keterlibatan dan pemahaman mereka.
Karena itu, platform seperti TikTok dan Instagram sangat populer bagi generasi Z. Jika milenial masih suka melihat foto dan suka membaca konten, generasi Z memang lebih tertarik ke gambar bergerak. Karena itu, konten-konten dalam bentuk video dengan durasi pendek sangat menarik bagi mereka.
Mereka bisa belajar tentang manajemen keuangan, investasi, dan pengelolaan uang secara efektif melalui konten yang kreatif dan menghibur.
Gamifikasi
Generasi Z sering menggunakan aplikasi yang menggabungkan elemen permainan untuk mempelajari konsep keuangan. Aplikasi seperti Habitica, yang mengubah tugas harian menjadi tantangan yang gamified, membantu mereka dalam mengelola keuangan sambil mencapai tujuan pribadi lainnya. Elemen seperti poin, level, dan penghargaan dalam aplikasi ini membuat pembelajaran lebih menarik dan memotivasi.
Media Digital dan Podcast
Mirip seperti milenial, generasi Z juga suka mengikuti podcast keuangan untuk belajar sambil beraktivitas, seperti saat berolahraga, berkendara, atau bersantai. Beberapa podcast populer di kalangan generasi Z termasuk “The Dave Ramsey Show” dan “Millennial Money”. Nah, perlu juga sih ditambah dengan podcast QM Financial, yang pasti akan lebih relate daripada podcast luar.
Baca juga: 5 Mitos tentang Belajar Finansial untuk Pemula
Cara belajar manajemen keuangan yang disesuaikan dengan karakteristik generasi masing-masing sangat penting untuk memastikan efektivitas dan kenyamanan dalam mempelajari manajemen keuangan.
Bagi generasi X, interaksi langsung dan metode tradisional tetap menjadi pilihan utama. Sementara itu, milenial dan generasi Z lebih cenderung memanfaatkan teknologi dan pendekatan modern seperti e-learning, aplikasi keuangan, dan konten digital.
Dengan memahami preferensi ini, setiap orang dimungkinkan untuk dapat menciptakan strategi cara belajar manajemen keuangan yang lebih tepat guna dan relevan. Hal ini akan dapat membantu setiap generasi mencapai tujuan keuangan masing-masing dengan lebih baik dan lebih percaya diri.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Baca juga: Cara Belajar Manajemen Keuangan pada Generasi X, Millenial, dan Gen Z […]