Apa? Setiap orang akan jadi sandwich generation pada waktunya? Kok serem?
Nah, itu dia yang masih belum banyak disadari oleh setiap orang yang punya orang tua. Isu menjadi sandwich generation ini sebenarnya dimiliki oleh setiap orang—bukan privilege kelompok tertentu saja. Jadi tenang, karena kamu banyak temannya.
Table of Contents
Sandwich Generation = Problematika Sejuta Umat
Sudah nonton video YouTube QM Financial yang ini?
Dalam video tersebut, lead trainer QM Financial, Mba Ligwina Hananto, menyebutkan bahwa setiap orang akan menjadi sandwich generation pada waktunya.
Hal ini enggak salah, atau sekadar menakut-nakuti loh. Ini adalah fakta yang terjadi pada setiap orang yang masih punya orang tua. Akar masalahnya simpel: Ketika orang tua kita bertambah usia, ya masa mau dibiarkan hidup sendiri? Usia 80-an tahun ke atas, umumnya orang akan membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas tertentu. Jadi, kayak balik lagi ke balita.
Budaya kita yang selalu gercep untuk saling membantu tidak akan “mengizinkan” seorang anak mengabaikan orang tuanya, di masa tua mereka. Ya, ini sih norma yang umum ya. Ada juga beberapa kasus yang di luar norma ini, yang harus dikaji kasus per kasus, tidak bisa digeneralisasi.
Nah, untuk membantu orang tua kita hidup itu, ya tentu ada biaya. Mau kita sendiri yang urus, atau memercayakan mereka pada orang yang lebih profesional atau ahli, pastinya biaya itu tetap ada.
Di sinilah berlaku bahwa setiap orang akan menjadi sandwich generation pada waktunya.
Strategi Perencanaan Keuangan yang Bisa Diterapkan oleh Semua Sandwich Generation
So, kamu akan butuh strategi perencanaan keuangan, yang bisa diterapkan oleh semua jenis sandwich generation.
Dalam konteks generasi sandwich, perencanaan keuangan dan investasi menjadi landasan penting. Di dalamnya ada pengaturan sumber daya finansial secara bijaksana untuk menjawab kebutuhan jangka panjang. Jadi, apa yang perlu dilakukan?
1. Membuat Anggaran Efektif
Membuat anggaran yang efektif sangat penting, terutama untuk kamu para generasi sandwich.
Jadi kenali kebutuhanmu, termasuk kebutuhan untuk merawat orang tua. Masukkan kebutuhan untuk orang tua ini di dalam anggaran. Buatkan persentase tersendiri sehingga kamu akan lebih mudah mengalokasikannya, dan tidak mengganggu kebutuhan lain yang sama pentingnya.
Anggaran ini harus mencakup enggak hanya untuk pengeluaran sehari-hari tapi juga untuk kebutuhan di masa depan. Jadi jangan lupa untuk mengalokasikannya, pada tabungan atau investasi.
Dengan mengelola keuangan secara bijak, bisa membantu meringankan beban finansial dan memberikan ketenangan pikiran dalam menghadapi kejutan atau kebutuhan mendadak di masa yang akan datang.
2. Berikan Perlindungan Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua
Asuransi kesehatan itu penting, terutama untuk memberikan perlindungan finansial kalau ada yang sakit.
Kalau orang tua belum punya asuransi kesehatan, pastikan kamu membelikannya untuk mereka. BPJS Kesehatan bisa menjadi opsi terbaik. Dengan adanya asuransi kesehatan, perlindungan terhadap risiko biaya kesehatan tak terduga pun terjamin. Apalagi untuk orang tua, biasanya sudah mulai ada masalah kesehatan di sana sini.
3. Buat Rencana Pensiun untuk Diri Sendiri
Perencanaan pensiun bertujuan untuk memastikan stabilitas finansial di masa tua. Ingat, bahwa setiap orang akan menjadi generasi sandwich pada waktunya. Sehingga kita pun harus siap nantinya kalau sudah mulai menua, maka anak-anak kita bisa jadi juga akan menjadi generasi roti isi penerus.
Minimalkan menjadi beban hidup mereka. Seenggaknya, kalau mereka mau berbaik hati dan membalas budi, finansial tidak akan jadi masalah karena kita punya dana pensiun yang memadai.
4. Berkomunikasi dengan Anggota Keluarga Lain
Jika ada anggota keluarga lainnya yang bisa diajak berkomunikasi, bangun diskusi yang sehat dengan mereka. Dengan demikian, semua anggota keluarga dapat berbagi pikiran demi membantu orang tua bersama-sama.
Dengan begitu, beban bisa dibagi dan enggak menumpuk di salah satu anggota keluarga saja. Untungnya sih, umumnya masyarakat kita masih banyak yang percaya dengan kekuatan gotong royong. So, dalam hal mengurus orang tua, semangat ini seharusnya mudah ditemukan.
5. Kelola Stres dan Tekanan Emosional
Mengelola stres dan tekanan emosional saat berada di generasi sandwich memang tidak mudah, tetapi sangat penting untuk kesehatan mental.
Langkah awalnya adalah mengakui bahwa merasa tertekan itu normal dan mencari cara untuk mengatasinya. Kamu bisa mengambil waktu untuk diri sendiri, melakukan aktivitas yang kamu sukai, atau berolahraga untuk mengurangi stres.
Dalam mengelola stres dan tekanan emosional, teknik seperti meditasi, olahraga teratur, dan hobi yang menenangkan dapat sangat membantu.
Sekilas hal ini memang tampak tidak ada hubungannya dengan upaya sandwich generation untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarga secara finansial. Tapi jangan salah. Kalau aspek ini terganggu, bukan enggak mungkin, kebutuhan finansial akan terpengaruh.
6. Edukasi untuk Anak-Anak
Pendidikan dan komunikasi memegang peran kunci dalam membentuk dasar keluarga yang kuat.
Mengajarkan anak-anak tentang tanggung jawab dan empati sejak dini membantu mereka mengembangkan pemahaman tentang pentingnya saling membantu dan memahami perasaan orang lain. Terutama dalam konteks keluarga.
Memang kita harus berupaya supaya tidak menjadikan mereka sebagai generasi sandwich selanjutnya. Namun, memberikan rasa tanggung jawab dan “memiliki” terhadap keluarga, pastinya akan membentuk pribadi mereka secara lebih baik.
Nah, sandwich generation, semoga kamu semua semakin kuat dan berdaya ya, sehingga tak hanya mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Kamu juga bisa memenuhi kebutuhan keluargamu dengan baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Padahal ya seperti kata lead trainer QM Financial, Mba Ligwina Hananto, semua orang akan jadi sandwich generation pada waktunya. […]