Jadi perempuan itu sebaiknya tahu cara jitu mengatur keuangan. Intinya, harus melek keuangan! Mengapa?
Karena, dengan melek keuangan, maka perempuan bisa memiliki konsep dasar finansial yang lebih baik. Nantinya akan berguna banget untuk mengatur keuangan diri sendiri—dan juga keluarga, nantinya—biar enggak besar pasak daripada tiang. Bisa mengelola rezeki dengan baik, sebagai ungkapan rasa syukur, dan menggunakannya sebaik mungkin.
Tapi, faktanya, tingkat literasi keuangan perempuan itu masih lebih rendah daripada laki-laki. Survei dari Otoritas Jasa Keuangan menyatakan, bahwa tingkat literasi keuangan perempuan hanyalah sebesar 36.13%, sementara tingkat literasi keuangan laki-laki sebesar 39.94%.
Jadi, ayo, kita tingkatkan lagi literasi keuangan kita, bestie! Kita bisa mulai dengan mencari tahu bagaimana cara jitu mengatur keuangan pribadi dulu, sebelum nantinya kita harus punya cara jitu mengatur keuangan keluarga. Mulai dari yang kecil dulu, baru yang besar. Kalau kita tidak mampu mengatur uang receh, uang besar juga bakalan sulit diaturnya.
Yuk, mulai dengan melakukan dan tidak melakukan hal-hal berikut ini sebagai cara jitu mengatur keuangan kamu.
Cara Jitu Mengatur Keuangan: 5 Do’s
1. Catat pengeluaran dan buat anggaran
Ini adalah hal keuangan yang paling basic harus dilakukan sebagai cata jitu mengatur keuangan untuk perempuan. Kalau mencatat pengeluaran dan membuat anggaran ini masih sering terlupakan, yang lainnya juga akan lebih sulit.
Kenapa harus membuat pencatatan ini? Mencatat pengeluaran dan penghasilan, serta membuat anggaran akan membantumu dalam merencanakan keuangan hingga jauh ke depan. Ibaratnya, catatan pengeluaran ini akan menjadi standar kemampuan finansialmu. Pasalnya, boleh saja banyak mau, tapi kita tetap harus menyesuaikan dengan kemampuan, biar enggak halu.
Zaman sekarang buat mencatat pengeluaran ada banyak tools-nya. Mulai dari catatan manual, sampai aplikasi keuangan. Tinggal pilih sesuai kenyamanan masing-masing. Seharusnya sih, sudah enggak ada alasan lagi.
2. Buat tujuan keuangan
Tujuan keuangan adalah cita-cita, mimpi, dan keinginan yang pengin kamu wujudkan atau capai, baik dalam jangka pendek, menengah, atau panjang. Perempuan sekarang sudah boleh banget punya banyak cita-cita, ya kan? Semua bisa diwujudkan jika kamu punya tujuan keuangan yang jelas, realistis, dan kemudian didukung dengan rencana keuangan yang komprehensif.
Setelah tahu kemampuan diri sendiri, maka inilah yang menjadi cara jitu mengatur keuangan dan perlu untuk kamu pikirkan selanjutnya. Kamu pengin apa? Kamu ingin mencapai apa? Mimpi kamu apa?
3. Miliki dana darurat
Dana darurat ini sangat penting sebagai jaring pengaman keuangan yang utama, dan harus dibangun sejak awal kamu mulai bekerja dan produktif.
Saat kamu single, kamu perlu setidaknya dana darurat sebesar 4 kali pengeluaran rutin bulanan. Nah, kalau sudah menikah dan punya anak, tentu dana darurat harus disesuaikan juga; lebih besar.
Jadikan dana darurat ini sebagai tujuan keuangan pertama. Enggak harus langsung ideal, kamu bisa membaginya sesuai kemampuan. Misalnya, 2 bulan pertama, kumpulin 1 bulan pengeluaran dulu, 2 bulan kedua, 1 bulan pengeluaran lagi sehingga terkumpul 2 bulan pengeluaran. Dan seterusnya.
4. Beli asuransi
Jika kamu sudah bekerja di sebuah perusahaan, maka biasanya kamu akan secara otomatis diikutkan dalam BPJS Kesehatan sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan. Untuk perempuan, BPJS Kesehatan coverage-nya cukup lengkap, bahkan mengcover juga untuk pemeriksaan kesehatan selama hamil dan melahirkan.
Namun, jika terasa belum cukup, kamu juga bisa menambah dengan asuransi kesehatan swasta sesuai kebutuhan.
5. Bijak berutang
Sebagai perempuan, hobi belanja itu sudah mendarah daging. Boleh saja kok kalau kamu memang hobi belanja. Tetapi, bijaklah kalau belanja dengan berutang. Utang tidak dilarang, bahkan utang bisa dimanfaatkan sebagai daya ungkit agar kita bisa membangun aset produktif.
Tapi, jika tidak bijak dalam berutang, bisa jadi utang akan menjadi bumerang. So, pertimbangkanlah dengan saksama setiap kali hendak berutang untuk tujuan apa pun.
Cara Jitu Mengatur Keuangan: 5 Dont’s
1. Impulsif
Kalau soal belanja, perempuan itu lebih impulsif. Karena itu, kamu harus mengenali red flags ini dengan sepenuhnya. Kalau kita sadar jika kita impulsif, maka akan lebih mudah juga untuk mengatasinya.
Seringnya sih, perempuan terjebak di sini. Kalau kemudian terjerat utang, ada kemungkinan di masalah ini juga. Apalagi atas nama diskon tanggal cantik. Atas nama, “Mumpung diskon! Kapan lagi diskon begini?”
Padahal ya, setiap tanggal cantik ada diskon.
2. FOMO
FOMO adalah fear of missing out—perasaan takut kudet, takut ketinggalan info, takut ketinggalan hype. FOMO sih sebenarnya bukan hanya penyakit perempuan, laki-laki juga banyak yang mengalaminya.
Biasanya dipicu oleh “huru-hara” yang ada di media sosial. Influencer lagi ramai bahas kripto, jadi pengin. Di media sosial lagi hype smartphone keluaran terbaru, ikut inden. Dan seterusnya.
Padahal ya, enggak semua yang lagi tren harus diikuti kan? Hati-hati, FOMO bisa membuatmu menyabotase rencana keuanganmu sendiri lo!
3. Menunda investasi
Kadang kalau masih terlalu jauh, kita males buat memikirkannya. Betul? Katakanlah buat rencana dana pendidikan anak, padahal menikah saja baru kemarin. Mikirin pensiun, padahal baru juga diterima kerja sebagai fresh graduate.
Tapi, tahukah kamu, bahwa inilah justru yang menjadi kesalahan keuangan banyak orang, tak terkecuali perempuan. Menunda investasi, karena masih terlalu jauh.
Padahal, justru masih jauh, maka semua kebutuhan itu harus dipikirkan sejak sekarang. Pasalnya, kebutuhan dananya cukup besar. Tanpa rencana investasi yang matang, rasanya tujuan keuangan apa pun juga bisa jadi akan gagal.
4. Malas upgrade pengetahuan
Sering banget dengar celetukan, “Buat apa belajar mengatur keuangan sekarang? Duitnya aja nggak ada. Ntar aja deh, kalau sudah ada yang diatur. Sudah ada uangnya.”
But you know what, bisa jadi kamu merasa belum ada yang bisa diatur karena kamu memang tidak mau belajar untuk mengaturnya. Karena memang dari situlah akar masalah kebanyakan orang. Merasa uangnya hanya sedikit, lantas beranggapan untuk enggak perlu diatur. Padahal, kalau yang kecil saja kita tak bisa mengaturnya, yang besar pun akan kesulitan.
So, justru mulailah belajar mengatur keuangan dari yang kecil. Upgrade pengetahuan seiring waktu, seiring perkembangan perjalanan keuanganmu.
5. Remehkan pengeluaran kecil
Bocor halus, begitulah kami di QM Financial menyebutnya. Bentuknya macam-macam, seperti jajan-jajan kecil pas berangkat atau pulang kantor, kopi kekinian atau boba 3 kali sehari, pesan makanan online, dan sebagainya. Latte factor, istilah kerennya.
Jangan remehkan pengeluaran-pengeluaran ini—yang kalau dikumpulkan sebulan ternyata bisa ratusan ribu hingga jutaan. Yang kecil-kecil bisa banget memengaruhi cash flow lo, waspadalah.
Nah, itu dia cara jitu mengatur keuangan untuk perempuan, yang baik mulai diterapkan sejak masih single hingga sudah berkeluarga.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!