Apakah kamu sudah punya laporan keuangan pribadi? Yes, laporan keuangan enggak hanya wajib dimiliki perusahaan besar loh. Individu dengan gaji kecil, tidak tetap, besar, bukan orang kantoran, atau pebisnis, ada baiknya untuk belajar membuat laporan keuangan.
“Mau bikin laporan apa, orang uangnya aja nggak ada.”
Apakah kamu suka berkata demikian? Tahu nggak sih, bahwa kamu justru harus mulai belajar membuat laporan keuangan saat uangmu masih sedikit. Ini adalah bagian dari belajar keuangan secara keseluruhan, secara komprehensif.
Tujuannya agar kamu tahu ke mana saja uang pergi, sehingga tidak ada yang sia-sia dari uangmu yang tak seberapa itu. Atau, jangan-jangan, uangmu sedikit karena kamu enggak tahu ke mana saja uangmu pergi? Hmmm, itu artinya malah urgent banget bagi kamu untuk segera belajar membuat laporan keuangan.
Sebenarnya, belajar membuat laporan keuangan itu rumitnya hanya di pikiran. Kalau sudah dilakukan, simpel banget kok, karena memang ada bentuk laporan keuangan sederhana saja. Kan, kamu juga enggak perlu yang terlalu rumit kayak laporan keuangan perusahaan. Mulai saja dari yang termudah dan ternyaman, lalu seiring waktu, kamu bisa sesuaikan dengan kondisi dan situasi.
Tapi, sebelum belajar membuat laporan keuangan, ada baiknya kita lihat dulu pengertiannya ya.
Pengertian Laporan Keuangan Pribadi
Laporan keuangan adalah sebuah buku besar yang berisi catatan kondisi keuangan yang meliputi perhitungan pendapatan dan alokasi pengeluaran untuk berbagai kebutuhan, mulai dari belanja rutin, investasi dan tabungan, cicilan, dan semua kebutuhan pribadi dan keluarga.
Adanya catatan keuangan ini—apalagi jika dibuat dengan detail—maka kita akan dengan mudah mengevaluasi kondisi keuangan, yang kemudian bisa mempermudah kita untuk mengambil berbagai keputusan keuangan. Misalnya, kita jadi tahu dengan pasti, berapa besar belanja rutin kita setiap bulan; apakah memang sudah efektif atau belum. Kalau belum, bagian mana nih, yang bisa diperbaiki?
Meskipun tidak wajib dilakukan, tetapi dengan mencatat keuangan seperti ini manfaatnya akan kembali lagi padamu. Di antaranya:
Memastikan kita dapat memenuhi kebutuhan
Apa sih tujuan kamu bekerja dan mencari uang? Hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup standar, ataukah kamu punya cita-cita, mimpi, dan keinginan yang lain?
Mau hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, dengan menyusun laporan keuangan, kamu akan dapat memastikan semuanya terpenuhi dengan baik—meski dengan sumber daya yang minimal sekalipun. Namun, jika kamu punya cita-cita dan mimpi yang besar, catatan keuangan akan dapat membantumu untuk memastikan bahwa tujuanmu bisa dicapai dengan baik—tanpa mengabaikan kebutuhanmu saat ini. So, kebutuhan hari ini dan masa depan bisa dipenuhi.
Menjaga agar pengeluaran tepat guna
Baru kemarin gajian, kok hari ini uang tinggal seperlimanya aja nih? Kemarin buat beli apa aja ya?
Nah, dengan belajar membuat laporan keuangan, kamu enggak akan pernah bertanya-tanya seperti ini. Kamu tahu uangmu terpakai untuk apa saja, dan bisa memastikan bahwa pengeluaranmu bukan hal yang sia-sia.
Membantumu menyusun prioritas
Belajar membuat laporan keuangan berarti juga kamu belajar menyusun prioritas. Sudah dari sononya manusia itu banyak mau, tetapi sayangnya, sumber daya (baca: uang) terbatas. So, kalau tidak dikelola dengan baik, setiap orang bisa saja mengalami kesulitan keuangan.
Karena itu, prioritas harus disusun. Mana yang urgent, mana yang penting tetapi bisa menunggu, hingga mana yang bisa dipenuhi paling akhir. Dengan menentukan prioritas, kamu pun enggak bingung dalam membelanjakan uang dan memenuhi kebutuhan setiap harinya, karena dalam laporan keuangan juga ada budgeting yang akan menjadi koridormu dalam mengelola keuangan.
Menyusun portofolio investasi
Untuk mulai dapat berinvestasi, kamu akan perlu untuk melakukan financial check up, yang memastikan bahwa kondisi keuangan kamu sehat dan baik. Tanpa kondisi keuangan yang sehat, investasi rasanya akan sulit untuk bisa dilakukan dengan baik.
Dengan belajar membuat laporan keuangan, kamu bisa menyusun tujuan keuangan, melihat jangka waktunya, dan kemudian menyesuaikannya dengan berbagai instrumen investasi yang ada. Dengan adanya catatan laporan keuangan, kamu juga bisa memastikan bahwa nantinya aktivitas investasi akan lancar, hingga tujuan keuangan pun bisa tercapai dengan baik.
Belajar Membuat Laporan Keuangan Pribadi yang Paling Sederhana
Sekarang saatnya kamu belajar membuat laporan keuangan pribadi. Enggak perlu terlalu rumit, kamu bisa membuatnya berdasarkan kondisimu sekarang.
Beberapa komponen neraca keuangan yang biasanya ada di antaranya:
Neraca Arus Kas
Terdiri atas:
- Penghasilan bulanan: gaji, gaji pasangan, penghasilan dari bisnis, penghasilan dari properti, penghasilan dari surat berharga, dan penghasilan lainnya yang ada.
- Pengeluaran bulanan: biaya hidup, cicilan utang, investasi dan tabungan, serta lifestyle
- Penghasilan tahunan: bonus, THR, gaji ke-13, dan penghasilan lainnya
- Pengeluaran tahunan: Lebaran, Kurban, premi asuransi, pajak, dan sebagainya
Neraca Aset
Terdiri atas:
- Aset lancar: tabungan bank, reksa dana, surat berharga, saham, nilai tunai asuransi, unitlink, emas/logam mulia, dan sebagainya.
- Aset tidak lancar: perhiasan emas, properti, tanah, barang koleksi, nilai bersih bisnis, kendaraan, dan sebagainya.
Neraca Kewajiban
Terdiri atas:
- Utang jangka pendek: kartu kredit, cicilan elektronik, KTA, KPM, utang lainnya
- Utang jangka panjang: KPR, kredit apartemen, dan lainnya
Contoh laporan keuangan secara visual bisa kamu lihat kurang lebih seperti berikut ini. Kamu bisa membuatnya sendiri di Excel, atau bisa juga kalau mau membuat secara manual. Yang mana saja asal nyaman untukmu.
Tip Belajar Membuat Laporan Keuangan Pribadi
1. Buat waktu
Yah, yang paling sulit sepertinya sih memang soal ini, yaitu ketersediaan waktu untuk duduk dan membuat. Pasalnya, ya, siapa sih yang enggak sibuk hari gini?
Namun, demi keuangan yang lebih baik, bisa dong ya, membuat waktu sebentar untuk duduk dan belajar membuat laporan keuangan. Toh enggak harus membuat yang rumit. Kamu bahkan bisa banget memanfaatkan berbagai aplikasi keuangan yang sudah tersedia secara gratis di smartphone. Nggak perlu membuat tabel-tabel, langsung saja bikin dengan smartphone. Praktis banget.
Yang penting, fokus ya saat membuatnya, karena kamu akan terlibat dengan banyak angka, bahkan prediksi dan proyeksi. Jadi, buat waktu yang benar-benar nyaman untukmu.
2. Ajak pasangan
Jika kamu sudah berkeluarga, maka wajib hukumnya untuk mengajak pasangan untuk bareng-bareng belajar membuat laporan keuangan, kalau kalian berdua memang belum pernah membuatnya.
Berkomunikasi dengan pasangan soal keuangan keluarga adalah wajib hukumnya. Pasalnya, rumah tangga itu memang masalah berdua kan? Bukan hanya salah satu? Tujuan dan cita-cita juga berdua, meskipun mungkin masing-masing punya juga cita-cita dan mimpi masing-masing.
3. Review dan evaluasi
Jika kamu sudah belajar membuat laporan keuangan, maka juga wajib untuk melakukan review dan evaluasi di setiap akhir bulan. Dengan begitu, jika ada sesuatu yang salah atau tidak semestinya, kamu juga akan segera bisa mengetahuinya. Kamu pun lebih mudah mengambil solusi atas masalah yang muncul.
Demikian cara belajar membuat laporan keuangan pribadi yang paling sederhana yang bisa kamu coba lakukan. Yang penting, pilihlah media yang paling membuatmu nyaman.
QM Financial juga membagikan worksheet berisi catatan keuangan, sudah dengan rumus dan kamu tinggal mengisinya sesuai dengan kondisi loh! Mau? Yuk, daftar di kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!