Bukan orang jahat atau scammer yang menjadi ancaman bagi keuangan kita. Kadang, ancaman itu justru datang dari kita sendiri yang suka menyabotase tabungan. So, kita perlu trik khusus nih, demi amankan tabungan.
Berarti, kita sebenarnya lebih “berbahaya” daripada para scammer itu ya? Iya.
Hal ini juga diungkap oleh sebagian besar klien dan peserta training keuangan karyawan yang diselenggarakan oleh QM Financial. Ternyata cukup banyak karyawan yang enggak bisa menabung, lantaran lebih sering disabotase sendiri.
Bayangkan saja. Kita sudah susah payah menyisihkan sebagian gaji kita sebagai karyawan untuk bisa ditabung. Padahal, kita menabung (dan juga berinvestasi) agar kita bisa mewujudkan mimpi kita, betul? Sayangnya, tujuan dan mimpi nggak jadi kenyataan, lantaran tak jarang kita malah menyabotasenya sendiri.
Usaha menabung itu enggak mudah. Apalagi kalau kita adalah karyawan dengan gaji yang masih pas-pasan, pun buat sebagian orang yang memang punya beberapa kebiasaan kurang baik dalam keuangan. Bagi mereka, menabung jadi perjuangan tersendiri. Kebayang kan, sudahlah susah menabung, eh masih saja terus disabotase.
So, kita memang perlu tahu cara amankan tabungan nih. Bagaimana menghindarkan tabungan dari “tangan usil” kita sendiri.
Simak ya, ulasannya berikut ini.
5 Kiat Amankan Tabungan dari Usaha Sabotase Kita Sendiri
1. Tetapkan tujuan untuk berbagai aktivitas keuanganmu
Sabotase keuangan sendiri itu kadang terjadi lantaran kita enggak punya motivasi atau target dalam melakukan pengelolaan keuangan, sehingga kita pun jadi tak fokus pada apa yang ingin kita raih dalam hidup.
Taruhlah, menabung. Kita enggak tahu mau untuk apa uang di tabungan itu kalau nanti sudah terkumpul. Karena toh enggak ada target, nggak ada kebutuhan apa-apa, ya sudah, dipakai saja buat kebutuhan sekarang.
Coba rasakan bedanya, ketika kita memberikan “judul” untuk tabungan kita.
Misalnya, dana yang akan terkumpul dalam tabungan ini untuk dana darurat. Dana ini nanti akan dipakai kalau-kalau perlu uang dadakan, untuk keperluan urgent, misalnya biaya servis laptop rusak, ganti ban bocor, kendaraan atau elektronik rewel, dan sebagainya.
Karena ada dana di tabungan itu nanti bakalan ada gunanya, maka kita pun bisa amankan tabungan dari upaya sabotase sendiri.
2. Kenali pos mana yang sering menjadi “pemancing” sabotase tabungan
Apa yang sering menjadi penyebab kamu menyabotase tabungan sendiri? Ini penting untuk kamu sadari agar bisa amankan tabungan.
Apakah kamu mudah tergoda diskon dan promo? Apakah kamu terlalu gampang mengiyakan ajakan untuk hangout di kafe setiap afterhours? Apakah kamu kecanduan games yang mengharuskanmu membeli gems, rubies, atau sejenisnya untuk naik level?
Cermati, apakah hal-hal tersebut bisa dikurangi, dihindari, atau dihemat?
Misalnya, karena kamu mudah tergoda diskon dan promo, maka kurangi kegiatan window shopping—baik secara offline maupun online. Kamu boleh ambil promo dan diskon hanya untuk barang-barang esensial yang benar-benar kamu butuhkan, bukan keinginan semata.
Atau, karena kamu memang enjoy hanging out dengan teman-temanmu, maka tak apa sekali waktu mengiyakan ajakan mereka. Tetapi, batasi, misalnya sebulan dua kali saja.
Lakukan langkah penghematan di sana-sini, lalu mari kita ke poin berikutnya.
3. Pisahkan rekening
Pisahkan rekening yang alokasinya untuk hal-hal yang termasuk dalam poin dua di atas demi amankan tabungan.
Misalnya, kamu memanfaatkan salah satu aplikasi dompet digital sebagai rekening khusus buat belanja promo dan diskon di marketplace. Atau khusus untuk hangout, kamu pakai rekening khusus juga. Kalau saldo dalam rekening khusus ini habis, maka kamu harus menunggu sampai diisi kembali untuk digunakan lagi.
4. Batasi keinginan utang
Oke, sudah membatasi saldo di rekening alternatif, bakalan percuma kalau lantas kepikiran buat utang.
Batasi keinginan utang untuk amankan tabungan, apalagi jika hendak kamu pakai untuk segala keperluan yang bisa memancing kamu menyabotase tabungan sendiri.
Sebenarnya, utang seperti misalnya kartu kredit itu banyak juga manfaatnya. Bahkan, dalam satu dan lain kasus, kartu kredit juga cukup bisa bantu kita mengendalikan pengeluaran loh. Tapi, ya butuh kejelian untuk mengaturnya.
Gunakan dan manfaatkan fasilitas utang yang tersedia, hindari utang yang tak perlu—yang malah menambah beban keuanganmu.
5. Disiplin
Disiplin adalah koentji kalau mau amankan tabungan dari upaya sabotase dari diri sendiri. Kamu bisa mencontoh cara orang Jepang nih dengan cara atur uang kakeibonya.
Kita harus mengakui, bahwa setiap orang pasti punya kebiasaan buruk yang terkait dengan keuangan. Namun, dengan pemahaman diri sendiri yang baik, dan kemudian diiringi dengan disiplin demi hidup yang lebih baik, pastinya kita kemudian bisa dong pelan-pelan mengubah kebiasaan tersebut.
Apakah kantor atau komunitasmu mengalami masalah keuangan yang sama? Ataukah, punya kebutuhan training finansial yang lain? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!