Tahun ajaran baru segera tiba. Dana pendidikan anak, apa kabar, Bun? Semoga sudah disiapkan dengan baik. Enggak harus sekaligus langsung aman, toh pendidikan anak kan juga jangka waktunya panjang. Asal dipersiapkan dengan baik, kita enggak akan shock-shock amat melihat kenaikan biaya sekolah ini setiap tahun.
Yah, begitulah kenyataannya. Mau angka inflasi besar atau kecil, kenaikan biaya sekolah rerata mencapai 10 – 20% setiap tahunnya. Mau pandemi atau enggak, anak-anak belajar dari rumah atau sudah tatap muka di sekolah, biaya sekolah ya tetap harus dibayar penuh. Ini berlaku terutama di sekolah-sekolah swasta.
Meskipun kita menyekolahkan anak di sekolah negeri, juga tetap ada beberapa hal yang harus disiapkan juga kan? Bukan berarti biaya sekolah jadi Rp0.
Meskipun di UU Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan, bahwa anak berusia 7 hingga 15 tahun berhak mendapatkan pindidikan dasar dengan biaya yang ditanggung pemerintah, tapi ya kenyataan berkata lain. Masih saja ada berbagai ongkos lain yang menjadi beban orang tua.
Di tingkat yang lebih tinggi, lebih dahsyat lagi kenaikannya. Untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri, sekarang juga butuh biaya jutaan.
Tentu saja, ini berdampak pada keluarga-keluarga kelas menengah ke bawah, yang rasanya semakin sulit saja menjangkau kebutuhan pendidikan yang berkualitas.
Apa sih sebenarnya yang menyebabkan biaya sekolah tinggi, dan terus meningkat setiap tahunnya? Berikut beberapa penyebabnya, yang ditelusuri dari berbagai sumber.
Penyebab Biaya Sekolah yang Begitu Tinggi
1. Supply vs demand
Ya, ini sebenarnya “hukum” common di dunia ekonomi, ketika permintaan semakin banyak sementara supply produk sedikit, maka otomatis akan memengaruhi harga produk tersebut. Ini juga berlaku di dunia pendidikan.
Semakin banyak dari kita yang sadar, bahwa kita menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita. Terutama soal pendidikan. Penginnya ya bisa sekolah di sekolah dengan kualitas terbaik, sementara yang benar-benar bisa menyediakan kualitas seperti yang diminta masih terbatas.
Akibatnya, sekolah-sekolah berfasilitas lengkap pun jadi rebutan, dan ini membuat biaya sekolah menjadi meningkat.
2. Investasi pada guru
Guru, sebagai tenaga pendidik dan orang yang “dibebani” untuk mendidik anak-anak kita sudah pasti harus memiliki kompetensi yang baik.
Bagi sekolah negeri, guru-guru bisa difasilitasi oleh negara. Sedangkan, untuk sekolah-sekolah swasta, beban untuk investasi kompetensi guru mau tidak mau harus ditanggung oleh orang tua bersama-sama.
Investasi pada guru ini tidak mungkin hanya sedikit. Belum lagi juga ada beban akreditasi sekolah yang akan menentukan kualitas sekolah itu sendiri. Biayanya setiap tahun juga pasti meningkat, seiring dengan inflasi yang terjadi.
3. Semakin tingginya pula biaya operasional sekolah
Kita juga tak bisa menutup mata akan semakin meningkatnya hal-hal lain yang dibutuhkan untuk men-support kualitas pendidikan itu sendiri.
Pemeliharaan gedung, pemeliharaan alat-alat peraga pendidikan, belum lagi utilitas-utilitas yang diperlukan juga butuh biaya yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Bagi sekolah-sekolah swadana, hal ini pasti juga akan jadi beban siapa lagi kalau bukan beban orang tua siswa yang bersekolah di sekolah tersebut? Akibatnya, sudah pasti biaya sekolah akan disesuaikan dong ya?
4. Bertambahnya tuntutan diadakannya berbagai fasilitas
Sekolah-sekolah zaman sekarang dituntut untuk punya beragam fasilitas dan aktivitas yang diharapkan mampu menstimulasi tumbuh kembang anak-anak. Semakin lengkap fasilitas, semakin banyak aktivitas yang ditawarkan, sudah pasti akan memengaruhi biaya sekolah anak-anak juga.
Dan, orang tua mana sih yang bisa menolak kalau sudah anak-anak yang tertarik pengin sekolah di sekolah tertentu karena ada berbagai fasilitas dan aktivitas yang disukainya ada di sekolah tersebut?
Ada salah satu orang tua yang sempat curhat, anaknya keukeuh memilih SMP tertentu, hanya karena kelasnya moving class.
Aktivitas yang lain memang standar, tetapi metode belajarnya moving class. Meski sudah cukup aware bahwa mungkin dalam beberapa bulan ke depan, pasti belum bisa sekolah offline secara penuh sehingga bisa “menikmati” metode moving class-nya, tapi ya kalau anaknya sudah suka banget, mau gimana lagi? Dan, sudah bisa ditebak, meski aktivitas dan fasilitas sama memadainya dengan sekolah lain, tetapi karena metodenya moving class jadilah memengaruhi biaya sekolah juga.
5. Peer pressure
Peer pressure merupakan tekanan sosial yang biasanya datang dari lingkaran teman-teman. Banyak yang bilang, ini adalah problematika remaja. Tetapi, sesungguhnya, meski kita sudah menjadi orang tua, kita juga kadang tak lolos dari masalah peer pressure ini.
Adanya peer pressure ini juga menjadi salah satu sebab yang memengaruhi orang tua untuk berlomba-lomba menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah terbaik.
Dan … kembali lagi ke poin satu di atas deh; ketika demand melebihi supply, jadilah harga naik.
Selain 5 sebab di atas, pasti juga ada banyak hal lain yang juga menjadi penyebab biaya sekolah yang tinggi, dan terus merangkak naik dari tahun ke tahun—yang kalau mau dibahas, mungkin bisa nggak habis-habis.
So, daripada “menyalahkan” berbagai hal—apalagi yang di luar kendali kita—di luar yang menyebabkan biaya sekolah terus meninggi, akan lebih baik jika kita menyiapkan diri terkait dana pendidikan.
As a start, kamu bisa mulai dengan ikut kelas Dana Pendidikan dari QM Financial dulu. Cek jadwal kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Baca juga: Apa sih yang Menyebabkan Tingginya Biaya Sekolah? Bisa Jadi 5 Ini Alasannya! […]