Sebagai karyawan, tentulah kita memiliki gaji yang diterima secara rutin. Besar kecil, itu adalah masalah nominal. Mau berapa pun, kalau kita tak bisa mengelolanya dengan baik, kebutuhan sekecil apa pun ya akan sulit untuk dipenuhi. Yah, apalagi ini tahun 2020, ya kan? Tahun yang memprihatinkan buat sebagian besar dari kita. Karenanya, untuk berbagai tujuan keuangan yang kita miliki, kita harus punya rencana yang komprehensif agar dapat mencapai tujuan tersebut dengan baik.
Nah, kamu pasti sudah tahu juga, bahwa tujuan keuangan kita itu terbagi dalam 3 kelompok besar berdasarkan jangka waktunya, yaitu tujuan keuangan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah cita-cita atau semua keinginan yang pengin kamu capai dalam waktu kurang dari 5 tahun. Kalau sesingkat itu, berarti perlukah kamu membuat rencana keuangannya?
Ya perlu sekali, karena–kembali lagi–bahwa gaji kita memang terbatas, meski nominalnya mungkin besar. Tujuan jangka pendek juga butuh biaya kan? Tetapi kebutuhan akan selalu besar, karenanya kita perlu membuat rencana keuangan jangka pendek juga, sama seperti kita membuat rencana keuangan jangka panjang. Tanpa rencana yang realistis dan komprehensif, tujuan jangka pendek juga bisa membuat kondisi keuangan jadi nggak stabil loh!
Misalnya nih, laptop kesayangan sudah mulai menampakkan tanda-tanda kerewelan. Ya maklum, sudah 4 tahun dipakai nonstop setiap hari, 7 hari dalam seminggu. Kayaknya bisa sih diservis dulu, tapi ya butuh dana juga. Nah, kalau kayak gini, kita bisa nih atur. Servis misalnya pakai dana darurat, lalu segera buat rencana untuk membeli laptop baru. Seenggaknya satu tahun lagi bisa punya laptop baru. Dengan begini, kondisi keuangan tetap stabil, kebutuhan yang penting lainnya tetap terpenuhi, kamu pun punya planning untuk membeli laptop baru, nggak perlu pakai utang.
Cara yang Bisa Dilakukan Karyawan untuk Merumuskan Rencana dan Tujuan Keuangan Jangka Pendek
1. Tentukan tujuan
Yes, selalu kembali ke #TujuanLoApa, baik saat kita menentukan rencana jangka panjang maupun pendek.
Jadi, apa nih yang kamu inginkan dalam jangka waktu maksimal satu tahun ke depan? Banyak ya? Kalau begitu, susunlah secara prioritas. Mungkin dibagi dalam 3 bulan, 6 bulan, 1 hingga 5 tahun. Ganti laptop, ganti smartphone, beli air fryer, robot pengepel, … apa lagi? Mana nih yang paling urgent. Jangan jawab urgent semua ya, karena pasti ada yang harus lebih diprioritaskan ketimbang yang lain.
Semuanya adalah pilihan, dan kamu sendirilah yang harus memutuskan.
Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa menentukan kebutuhan dana dengan tepat pula. Dengan demikian, kamu bisa memperkirakan, kamu harus saving berapa setiap bulannya hingga kemudian bisa mencapai jumlah yang ditargetkan.
2. Financial check up
Berapa modal yang kamu punya sekarang? Seberapa besar kemampuanmu untuk menyisihkan sebagian gaji agar dapat mencapai target tujuan keuangan jangka pendekmu? Apakah arus kas kamu saat ini sudah baik, dan memungkinkan untuk “ditambah” beban lagi? Sudah berapa rasio utangmu saat ini?
Yuk, lakukan financial check up!
Dengan melakukan financial check up, kamu akan tahu dengan pasti seberapa mampu kamu bisa mencapai tujuanmu. Ingat, jangan memaksakan diri. Kalau memang belum mampu, coba cari alternatif lain yang lebih terjangkau. Menurunkan spesifikasi laptop incaran, misalnya.
3. Tentukan “kendaraan”-nya
Sekarang, tentukan dengan “kendaraan” apa kamu bisa mencapai tujuan keuangan yang sudah kamu tentukan di atas.
Buatlah rekening khusus untuk menampung dana yang kamu simpan untuk tujuan keuangan jangka pendek ini. Kamu bisa memilih di tabungan biasa, tabungan berjangka, deposito (pilihlah yang bertenor pendek), atau di Reksa Dana Pasar Uang. Tabungan biasa dan Reksa Dana Pasar Uang cukup likuid sehingga dengan mudah kamu ambil kapan saja. Tabungan berjangka dan deposito bisa membantu menjauhkan dari “tangan usil” yang selalu pengin banget pakai uang buat ini itu yang bukan jadi tujuan utama.
Sesuaikan dengan kebutuhanmu dan juga profil dirimu sendiri ya.
4. Komitmen dan konsisten
Sebagai karyawan, kita seharusnya sudah terbiasa dengan komitmen. Ya kan? Jadi, agar bisa mewujudkan tujuan kita memang perlu punya komitmen dan konsisten terhadap rencana yang sudah disusun.
Percuma juga rencana sudah detail dan rapi, eh kitanya malah nggak disiplin melakukannya. Jadi niatkan yang besar dulu deh, sebelum mulai ya.
5. Hemat pengeluaran
Sudah punya planning untuk menyisihkan dana demi tujuan keuangan jangka pendek, maka mesti juga di-support dengan gaya hidup hemat. Rasanya sulit juga tuh, kita bisa konsisten menabung demi tujuan keuangan kalau kita sendiri punya gaya hidup yang berlebihan. Ya enggak?
Nah, saat pandemi begini memang kita mesti lebih bijak lagi atur keuangan terutama mengelola gaji kita. Ingat, di luar sana ada banyak orang harus kehilangan pekerjaan. Maka dari itu, kita yang saat ini masih dikasih kesempatan untuk tetap bisa bekerja, harus bisa bersyukur dan mewujudkan rasa syukur itu dalam bentuk mengelola keuangan yang lebih baik.
Yuk, usulkan pada perusahaan tempat kamu bekerja untuk mengadakan training keuangan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.